Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen : Dr. H. Buchari Nurdin, M.Si.


DISUSUN OLEH:
DIMAS FRANS WIDEVANTO (19232020)
IQBAL SANDRYA (20130085)
MELSI AFRILIANA (20032073)
SALSA PAYOGA (20032148)
WAHYU MUSTIKA RANI (20032102)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
1. Letak Indonesia di Posisi Silang ,maksudnya dan buktinya apa?

Indonesia ada di antara di antara Benua Asia dan Benua Australia serta
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Di bagian Utara, Indon esia
berbatasan langsung dengan Malaysia , Singapura dan Filipina. Sedangkan di
bagian Selatan berbatasan dengan Australia, di Timur dengan Papua Nugini
dan di Barat dengan Samudra Hindia. Secara geografis, posisi Indonesia
terbilang sangat strategis dan menguntungkan. Dikarenakan letak ini
Indonesia mendapat keuntungan sebagai berikut :

a. Memiliki Dua Musim


Indonesia berada di kawasan tropis dengan panas yang merata
sepanjang tahun. Karena itu, Indonesia hanya memiliki dua musim
yakni hujan dan kemarau.
b. Persimpangan Lalu Lintas Dunia
Letak Indonesia yang berada di dua benua dan dua samudera
memungkinkan negara ini menjadi persimpangan antar negara. Baik
melalui jalur udara maupun laut. Indonesia juga menjadi titik
persilangan kegiatan perekonomian antara negara -negara industri
dengan yang sedang berkembang. Antara lain seperti Korea, Jepang,
Tiongkok dengan negara -negara di Afrika dan Eropa.
c. Punya Beragam Budaya
Selain perekonomian, letak geografis ini juga me mpengaruhi ragam
budaya yang ada di Tanah Air karena diapit oleh dua benua besar.
Tidak hanya dari luar, budaya Indonesia pun banyak disukai
mas yarakat negara lain. Sebut saja batik , wayang hingga kuliner.

Letak geografis juga berkaitan erat dengan letak astronomis, fisiologis ,


geologis, dan geomorfologis. Secara astronomis, Indonesia terletak antara
6°LU-11°LS dan 95°BT -141°BT. Letak astronomis menunjukkan letak suatu
wilayah berdasarkan garis lintang dan bujur. Untuk letak astronomis
Indonesia sendiri dapat diar tikan sebagai berikut:
a. Batas wilayah Indonesia paling Utara yakni 6°LU tepat berada di Pulau
Weh, Nanggroe Aceh Darussalam
b. Batas wilayah Indonesia paling Selatan yakni 11°LS tepat berada di
Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur
c. Batas wilayah Indonesia paling Bar at yakni 95°BT tepat berada di
Pulau Beureuh, Nanggroe Aceh Darussalam
d. Batas wilayah Indonesia paling Timur yakni 141°BT tepat berada di
Merauke, Papua

Berbeda dengan letak geografis, letak astronomis berpengaruh pada


penentuan waktu. Seperti diketahui, In donesia memiliki tiga waktu bagian
yakni Waktu Indonesia bagian Barat (W IB), Waktu Indonesia bagian Tengah
(WITA), Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).

2. Keuntungan dan kerugian letak Indonesia pada posisi silang bagi


bangsa Indonesia, dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara

 Ekonomi
 Penambah devisa negara
 Sebagai jalur perdagangan Inter nasional > pusat perekonomian
 Sebagai destinasi pariwisata utama
 Komunikasi
 Kaya akan beragam bahasa
 Dituntut untuk bisa berbahasa Inggris karena merupakan jalur linta s
Internasional
 Transportasi
 Peningkatan transportasi untuk tujuan wisata
 Percepatan i nfrastruktur di daerah -daerah
 Peningkatan akomodasi angkutan massal “angkutan umum ”
 Pemaksimalan fasilitas transportasi laut
 Sosial-budaya
 Pakaian Indonesia semakin modern
 Dapat dengan mudah menyebarkan buda ya Indonesia
 Adanya akulturasi buda ya asing dan buda ya lokal > memiliki
keanekaragaman buda ya

Kerugian Indonesia berada di posisi silang

 Ekonomi
 Adanya pasar gelap “pasar ilegal”
 Eksplorasi besar-besaran
 Persaingan global
 Komunikasi
 Menguasi bahasa asing dapat mengakibatkan buda ya lokal tergerus
atau tidak lagi menjadi prioritas
 Sulitnya menggunakan bahasa Inggris “bahasa asing”
 Transportasi
 Tersingkirnya moda transportasi tradisional
 Semakin bersifat konsumtif terhadap kendaraan luar negeri
 Semakin padatnya lalu lintas ka rena jumlah imigran
 Sosial budaya
 Banyak budaya yang masuk membuat budaya lokal dapat tersingkirkan
 Maraknya perilaku dari turis asing yang membawa pengaruh negatif
bagi bangsa Indonesia.
 Maraknya perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat
Indonesia/norma -norma di Indonesia karena mengikuti

3. Populasi, asal penduduk, prtumbuhan penduduk dan persebaran


nya ke seluruh Nusantara
A. Populasi Penduduk Indonesia

Dengan jumlah total populasi sekitar 260 juta penduduk,


Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia.
Komposisi etnis di Indonesia amat bervariasi karena negeri ini
memiliki ratusan ragam suku dan budaya. Meskipun demikian, lebih
dari separuh jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh dua suku
terbesar. Bagian ini membahas struktur dan ciri khas penduduk
Indonesia.

Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi)
dan suku Sunda (15 persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal
dari pulau Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang
mencakup sekitar enam puluh persen dari total populasi Indonesia. Jika
digabungkan dengan pulau Sumatra, jumlahnya menjadi 80 persen total
populasi. Ini adalah indikasi bahwa k onsentrasi populasi terpenting
berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling padat adalah Jawa
Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi paling lengang
adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan
populasi hanya sekitar 761,000 jiwa).

B. Asal Penduduk Indonesia


Dalam masyarakat Indonesia sering ada dikotomi antara pribumi
dan pendatang. Pribumi berarti penghuni asli. Pendatang bukan
penghuni asli. Dalam sejarah Indonesia modern, diko tomi ini sering
menciptakan ketegangan antar kelompok dan rasisme dalam
masyarakat.

Padahal, menurut penelitian genom manusia, semua orang


Indonesia adalah pendatang. Genetika manusia Indonesia adalah hasil
pencampuran genetika nenek moyang keturunan manus ia modern
(Homo sapiens) yang berkelana dari Afrika dan datang secara
bergelombang dalam kurun waktu puluhan ribu tahun dengan rute yang
berbeda-beda sampai ke wilayah nusantara.
Saya mempelajari keragaman genetika manusia Indonesia. Penelitian
saya, bekerja sama dengan ilmuwan dari ranah antropologi, arkeologi,
budaya, bahasa dan teknik informatika, berupaya merekonstruksi
sejarah hunian kepulauan nusantara. Singkatnya, saya mencoba mencari
tahu siapa sesungguhnya leluhur kita dari penelusuran genetik.

Menelusuri migrasi lewat genetika


Ada tiga penanda genetik yang dapat digunakan untuk
mempelajari migrasi manusia.

Pertama, kromosom Y, yaitu struktur protein dan asam nukleat dalam


sel sperma. Kromosom Y menurunkan DNA dari ayah ke anak -anaknya.

Kedua, materi genetik dalam mitokondria, disebut juga DNA


mitrokondria, yang diturunkan ibu ke seluruh anak -anaknya.
Mitokondria adalah struktur di dalam sel yang mengubah asupan
makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh.

Para peneliti genom manus ia mengelompokkan manusia yang memiliki


kesamaan baik dalam kromosom Y atau DNA mitokondria ke dalam
populasi-populasi genetik dan menyebutnya haplogroup yang
merupakan motif spesifik di kedua DNA tersebut.

Penanda genetik ketiga adalah DNA autosom yang d iturunkan


secara parental dari kedua orang tua.
Datang bergelombang
Dengan menggabungkan penelitian genetika dengan pengetahuan
arkeologi dan linguistik, kita bisa mengetahui bahwa nenek moyang
kita datang secara bergelombang. Sejarah pengembaraan nenek m oyang
kita dimulai 72.000 tahun yang lalu, ketika sekelompok Homo
sapiens atau manusia modern dari benua Afrika berpindah ke bagian
selatan semenanjung Arab menuju India.

Gelombang pertama keturunan kelompok ini sampai di daerah


yang sekarang menjadi Kepul auan Nusantara sekitar 50.000 tahun yang
lalu. Pada waktu itu Paparan Sunda atau Sundaland, yang sekarang
adalah Kalimantan, Sumatra, Semenanjung Malaya, dan Jawa masih
bersatu. Keturunan kelompok ini terus mengembara hingga Australia.
Indikasi bahwa kepul auan kita telah dihuni manusia modern pada saat
itu dapat dilihat dari penemuan arkeologi. Di Sarawak, wilayah
Malaysia di Pulau Kalimantan, ditemukan rangka yang berumur sekitar
34.000 hingga 46.000 tahun .Dan di tembok gua -gua di Maros, Sulawesi
Selatan, ada gambar-gambar pra-sejarah di tembok gua di Maros, yang
berumur sekitar 40.000 tahun.

Migrasi yang kedua datang dari Asia Daratan, wilayah yang


sekarang menjadi Vietnam sekitar 30.000 tahun yang lalu. Migrasi
ketiga adalah kedatangan penutur berbahasa Astronesia dari Formosa
sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu.

Terakhir adalah penyebaran agama Hindu serta berdirinya


kerajaan India, antara abad ketiga sampai ketiga belas. Kejadian ini
menghasilkan berbagai haplogrup yang berasal dari Asia selatan dan
kini bisa ditemukan dalam frekuensi ren dah di Bali, Jawa, Borneo, dan
Sumatra. Selain itu juga terjadi penyebaran agama Islam dari Arabia
dan ditemukannya haplogrup O -M7 yang merupakan marka Tiongkok

C. Pertumbuhan Populasi Indonesia

Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan


2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi
terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan
populasi terendah te rjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen).

Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi


Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu
Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat
makanya sekarang sedikit lebih dari setengah jumlah total penduduk
Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan
perkembangan positif bagi ekenomi Indonesia karena urbanisasi dan
industrialisasi akan membuat tumbuhnya ekonomi lebih maju dan
menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke
atas.
Kota-kota terbesar di Indones ia ditemukan di pulau Jawa. Di sini
kita menemukan ibu kota Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta
penduduk menurut sensus resmi terbaru (data dari 2011). Angka yang
tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu, setiap pagi
sejumlah besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju
Jakarta untuk melakukan pekerjaan mereka. Pada sore atau malam hari
mereka berjalan pulang ke kota -kota satelit di sekitar Jakarta. Arus
harian yang besar ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang para h di
Jakarta. Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah
Surabaya (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Ba rat),
dan Medan (Sumatra Utar a)
D. Persebaran Penduduk Indonesia ke seluruh Nusantara
Persebaran penduduk Indonesia Beberapa wilayah di Indonesia
penduduknya masih sangat sedikit, atau masih kekurangan jumlah
penduduk (under population). Berdasaran Hasil Sensus Penduduk 2010
Badan Pusat Stati stik (BPS) dalam Pertumbuhan dan Persebaran
Penduduk Indonesia (2011), 57,5 persen penduduk Indonesia
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama.
Meski pemerintah selalu melakukan upaya penyebaran penduduk ke
luar Jawa dan Bali, mel alui program transmigrasi sejak zaman
pemerintahan Belanda hingga Indonesia merdeka. Pada 2010, provinsi
dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia adalah Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah penduduk 18,1 persen dari seluruh penduduk
Indonesia.
Provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi
papua Barat dengan jumlah penduduk 760.000 jiwa atau 0,3 persen dari
seluruh penduduk Indonesia. Pada 2010, kepadatan penduduk Indonesia
adalah sebesar 124 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan
penduduk sangat bervariasi antar provinsi di Indonesia. Provinsi
dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta
mencapai 14.469 jiwa per kilometer persegi. Provinsi dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah adalah Papua Barat, hanya 8 jiwa p er
kilometer persegi.
Persebaran penduduk terpusat di Pulau Jawa
Pulau Jawa adalah daerah sangat subur dan telah lama
berkembang dengan pertanian tradisional. Pada masa lalu, masyarakat
mengembangkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian. Faktor
yang menyebabkan Pulau Jawa padat penduduknya adalah: Karena
sebagian besar lokasi di wilayah Pulau Jawa mudah terjangkau; Pulau
Jawa menjadi pusat perkembangan politik pada m asa Hindu, Buddha,
Islam dan masa penjajahan; Pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta
berada di Pulau Jawa; Kota -kota besar sebagian besar berada di Pulau
Jawa; Sarana dan prasarana di Pulau Jawa lebih lengkap dari wilayah
lain di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai