Anda di halaman 1dari 3

BELAJAR MATEMATIKA WARISAN AL-KHAWARIZMI

- NURJANNAH DALIMUNTHE

“Matematika itu susah makanya banyak yang tidak suka.” Apakah benar begitu?
Bagaimana menurut kamu ? Matematika sering jadi momok bagi banyak orang. Banyak yang
tidak menyukai Matematika karena Matematika itu susah. Matematika itu tidak menakutkan, tapi
matematika itu mempesona. Matematika itu bukan monster yang mengerikan. Bukan juga hewan
buas yang hanya orang tertentu yang bias menjinakkan. Prof. Hadi Susanto mengungkapkan
keindahan matematika iti. Alam semesta ini seolah dibuat oleh Tuhan dengan matematika.

Untuk apa belajar Matematika ? Yuk belajar dari Al-Khawarizmi, matematikawan


muslim ternama. Kenalan dulu sedikit tentang beliau. Namanya adalah Muhammad bin Musa Al-
Khawarizmi, Ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Beliau adalah dosen Sekolah
Kehormatan di Baghdad pada Masa Khilafah Abbasiyah.
Beberapa karya-karya Al-Khawarizmi, yang merupakan buku pertamanya adalah Aljabar,
buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Dari sinilah beliau
disebut sebagai bapak Aljabar. Beliau juga berperan penting dalam memperkenalkan angka arab
melalui karya Kitab Al-Jam’a wal tafriq bi hisab al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka
standar di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi
Desimal di dunia Barat pada abad ke 12.

Mengapa Al-Khawarizmi belajar Matematika ? Hal ini beliau ungkap dalam kitabnya Al-
jabr wal Muqabalah di muqodimah buku tersebut, mengapa beliau menulis buku itu, karena
beliau ingin memudahkan matematika dengan cara ini, beliau juga menyampaikan karena
sebagian ibadah kaum Muslimin menggunakan matematika.

Belajar dari Al-Khawarizmi, belajar matematika harusnya bukan sekedar untuk bekerja
atau lainnya. Seharusnya kita belajar matematika untuk beribadah karena sesungguhnya kita
diciptakan Allah untuk beribadah. Belajar matematika membuat kita mengenal keimanan yang
sempurna. Seperti matematika membuat kita menjadi mudah dalam beribadah. Sepertinya sudah
selayaknya seorang Muslim juga harus belajar matematika.

Jadi, bagaimana sih cara belajar matematika warisan dari Al-Khawarizmi ? Tanpa kita
sadari, kalau belajar matematika disekolah atau dimana pun, sering sekali setelah guru selesai
menjelaskan materi kemudian disuruh mengerjakan beberapa soal. Pernah tidak kita bertanya ?
Mengapa hampir semua semua guru jika mengajar matematika polanya seperti itu ? Ternyata
cara itu sudah sejak lama dilakukan untuk belajar matematika, bahkan dari tahun 820 M.

Ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi sudah melakukan


metode tersebut. Hal ini terbukti dari kita yang beliau tulis berjudul Fi Al-Jabr wa Al-Muqabala
yang berisi tentang konsep-konsep aljabar. Dalam kitabnya, Al-Khawarizmi menuliskan materi
matematika dengan dua tahap, yaitu pemaparan materi dan berikutnya diperbanyak dengan studi
kasus atau contoh soal. Jadi, untuk belajar matematika kta bias menggunakan metode Al-
Khawarizmi dalam penulisan kitab nya yaitu memahami konsep dan berlatih soal studi kasus
untuk mengasah pemahaman konsep kita.

Nah, jadi seperti itu cara belajar matematika warisan Al-Khawarizmi. Banyak yang
bertanya, seperti apa sih belajar matematika itu ? terlihat susah sekali. Banyak yang merasa
seperti itu. Sebenarnya yang nama nya belajar itu tidak instan. Harus banyak bersabar dan
berlatih. Namun diantara kta sering menginginkan yang instan. Jadi tidak sabar dan menganggap
bahwa matematika itu susah. Jadi, banyak latihan soal itu membuat kita mengasah pemahaman
konsep pada kasus yang bervariatif dalam matematika. Jangan takut belajar matematika teman-
teman.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/science/discovery/amp/intan-5/5-
fakta-tentang-al-khawarizmi-ilmuwan-jenius-penemu-aljabar-exp-c1c2

Anda mungkin juga menyukai