Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH FARMAKOLOGI

ANTIKONVULSAN

Disusun Oleh :
Nabilah Antikasari (P27824419031)
Nabila Erin Z.Z (P27824419032)
Nadya Difah M.P (P27824419033)
Nely Nilova N (P27824419034)
Nike Hastuti I (P27824419035)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D4 KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa Prodi D4 Kebidanan Kampus
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua jurusan Kebidanan Kampus Poltekkes
Kemenkes Surabaya

2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes selaku ketua prodi pendidikan profesi bidan Kampus
Poltekkes Kemenkes Surabaya

3. Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati, SST., M.Keb. selaku dosen mata kuliah Farmakologi
Kampus Poltekkes Kemenkes Surabaya

4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan makalah yang
berjudul "Antikonvulsan"
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampe akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin.

Surabaya, 6 Oktober 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Antikonvulsan (juga dikenal sebagai obat antiepilepsi atau sebagai obat antiseizure ) adalah
berbagai kelompok agen farmakologis yang digunakan dalam pengobatan kejang epilepsi .
Antikonvulsan juga semakin banyak digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar dan
gangguan kepribadian ambang , karena banyak yang tampaknya bertindak sebagai penstabil
suasana hati , dan untuk pengobatan nyeri neuropatik . Antikonvulsan menekan pembakaran
cepat neuron yang berlebihan selama kejang. Antikonvulsan juga mencegah penyebaran
kejang di dalam otak.

Antikonvulsan adalah suatu aktivitas yang diberikan oleh senyawa tertentu yang dapat
mengobati penyakit yang memiliki gejala kejang seperti epilepsi. Obat antikonvulsan dianggap
sebagai alternatif bagi obat antidepresi yang bekerja lebih cepat. Layaknya obat antidepresi,
Obat ini mampu meringankan nyeri syaraf secara efektif dengan menghentikan sinyal syaraf
secara bersama dengan efek samping yang lebih ringan.

Antikonvulsan lebih tepat disebut obat antiepilepsi (disingkat "AED"), dan sering disebut
sebagai obat antiseizure karena hanya memberikan pengobatan simtomatik dan belum terbukti
mengubah perjalanan epilepsi.

Selama kehamilan, metabolisme beberapa antikonvulsan terpengaruh. Mungkin ada


peningkatan dalam klirens dan penurunan yang dihasilkan pada konsentrasi lamotrigin,
fenitoin, dan karbamazepin dalam darah yang lebih rendah, dan mungkin menurunkan tingkat
levetiracetam dan metabolit okskarbazepin aktif, turunan monohidroksi. Oleh karena itu, obat
ini harus dipantau selama digunakan dalam kehamilan.

Banyak obat yang umum digunakan, seperti valproate, fenitoin, karbamazepin, fenobarbitol,
gabapentin telah dilaporkan menyebabkan peningkatan risiko cacat lahir. [88] Di antara
antikonvulsan, levetiracetam dan lamotrigine tampaknya memiliki risiko paling rendah untuk
menyebabkan cacat lahir.
Mengenai menyusui , beberapa antikonvulsan mungkin masuk ke dalam ASI dalam jumlah yang
signifikan secara klinis, termasuk primidon dan levetiracetam. Di sisi lain, valproat, fenobarbital,
fenitoin, dan karbamazepin mungkin tidak ditransfer ke dalam ASI dalam jumlah yang penting
secara klinis.

Perencanaan kehamilan sedang dieksplorasi sebagai metode yang dapat mengurangi risiko
kemungkinan cacat lahir. Karena trimester pertama adalah periode paling rentan bagi
perkembangan janin, merencanakan dosis obat antiepilepsi rutin yang lebih aman untuk
trimester pertama dapat bermanfaat untuk mencegah komplikasi kehamilan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengetahui


mengenai antikonvulsan.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan mengenai apa itu antikonvulsan.

2. Mahasiswa mengetahui bentuk reaksi antikonvulsan.

3. Mahasiswa mengetahui efek samping penggunaan antikonvulsan

4. Mahasiswa mengetahui cara mengatasi efek samping penggunaan antikonvulsan.

1.3 Manfaat

Dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penulis menggunakan metode pustakaan dengan
mencari dan mengumpulkan data-data. Diharapkan agar pembaca dapat mengetahui
antikonvulsan sebagai bekal dalam melakukan pelayanan kebidanan di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai