Anda di halaman 1dari 8

Hasil

Kemampuan berfikir kritis belum begitu diteliti dengan baik oleh para guru maupun peneliti
sebelumnya, penerapan pembelajaran PBL jarang dilaksanakan, disekolah ini belum pernah
dilakukan penelitian yang sejenis. Siswa belum termotivasi dalam mendangarkan materi pelajaran
yag disampaikan oleh guru dan belum mengikuti pembelajaran dengan baik. Pembelajaran banyak
berpusat pada guru. Dalam penyelessain soal siswa cenderung meniru dalam menyelesaikan
permasalahan tanpa mencoba cara penyelesaian yang lain.

Kesulitan pada materi SPLTV siwa masih bingung dan kurang terampil dalam menggunakan
metodemetode dalam menyelesaikan masalah SPLTV . misakan diberikan contoh soal dengan
metode subtitusi dengan persamaan pertama dimodifikasi kemudian subtitusi dengan persamaan
pertama dimodifikasi kemudian subtitusi ke persamaan 2 dan 3. Jika diberikan contoh baru siswa
terpaku dengan prosedur yang dicintihkan guru. Siswa juga kesulitan dalam membuat model
matematika dari maalah sehari-hari kedalam bentuk spltv dan sering lupa menarik kesimpulan dari
hasil yang telan ditemukan. Disimpulkan bahwa konsep spltv masih kurang dipahami oleh siswa,
serta masih keliru pada konsep operasi bilangan bulat.

1). Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa

Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa dilakukan untuk memperoleh data mengenai
pedoman dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika sehingga
doperoleh bahan pengembangan pembelajaran yang sesuai. Metode yang digunakan dalam
mengidentifikasi kabutuhan dan karakteristik siswa adalah metode wawancara secara tidak langsung
dan observasi. Karakteristik ini meliputilatar belakang kemampuan akademik (pengetahuan) dan
keterampilan individu yangberkaitan dengan topik pembelajaran.

2). Perumusan tujuan instruksional

Perumusan tujuan pembelajaranditujukan untuk mengkonversi tujuan dari analisis tes dan anlisis
materi menjadi tujuan pembelajaran khusus, yang dinyatakn pada tingkah laku. Tujuan
pembelajaran yang dirinci pada pokok bahasan spltv dikembangkan dari indikator –indikator
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa yang telah dikembangkan peneliti.

3). Perumusan butir-butir materi yang terperinci

Perumusan analisis konsep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara
sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis kebutuhan.
Perumusan ini membantu siswa dalam mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang merupakan
contoh konsep yang digunakan sebagai rambu-rambu pengembangan dengan materi pembelajaran.
Pada peneltian ini tahap perumusan konsep dilakukan pada pokok bahasan spltv.

Pada penelitian ini dilakukan telaah pada buku referensi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran sma
terbitan kemendikbud. SPLTVain itu juga dilakukan telaah pada buku referensi tentang bagaimana
pembelajaran yang akan diterapkan dalam perangkat pembelajaran dan juga dilakukan telaah pada
buku refernsi tentang apa yang dipelajari pada sub pokok bahasan spltv

4). Mengengembangkan alat keberhasilan

5). Merumuskan instrumen tes dan revisi


Perumusan instrumen tes ini untuk mengidentifikasi keterampilan utama yang diperlukan dalam
pembelajaran dan menganalisis kegiatan belajar yang diperlukan untuk menguasai keterampilan
tersebut. Instrumen tes in berisi ulasan soal-soal yang harus dilakukan siswa setelah melakukan
pembelajaran berdasarkan anlisis materi matematika sesuai dengan kurikulum matematika SMA
yaitu kurikulum 2013. Instrumen tes ini bertujuan untuk menentukan soal-soal yang akan diberikan
dalam media macromedia flash

Fitur-fitur yang dikembangkan antara lain memnu, Sk-Kd, peta konsep, materi dan evaluasi

menu,

sk-kd, SK bertujuan untuk memantau perkembangan mutu pendidikan. KD bertujuan untuk


mengetahui aspek pengetahuan, pemahaman, kemahiran, nilai, sikap, minat. Indikatr bertujuan
sebagai pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran, mendesain kegiatan pembelajaran,
mengembangkan bahan ajar, merancang dan mendesain pembelajaran.

peta konsep bertujuan untuk menjaga topik bahasan agar tetap berada pada jalur dan membuat
siswa tertarik dalam belajar karena peta konsep memudahan mereka untuk menemukan konsep-
konsep dasar materi tersebut.
Materi bertujuan untuk pemaparan materi untuk membantu siswa dalam memahami konsep SPLTV

Evaluasi bertujuan untuk mengasah dan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami
konsep SPLTV

Hasil respon siswa dengan angket, tabel/ grafik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa pada dimensi kognitif, afektif dan
konatif terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash pada materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Data angket respon siswa diperoleh dari 10 siswa.
Adapun hasil respon siswa kelas X terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash
pada materi SPLTV dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 1. Respon Siswa Kelas X Terhadap Media Pembelajaran Berbasis Macromedia


Flash pada Materi SPLTV

Dimensi Indikator Presentase (%) Kriteria


x Rata-rata
kognitif Pemahaman
macromedia flash
Kejelasan
petunjuk belajar
dan informasi
Keseuaian
tampilan
macromedia flash
afektif Motivasi
Kemenarikan
Rasa ingin tahu
konatif Bertanya
Menanggapi
pertanyaan

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase respon siswa SMAN 1 Sandai terhadap media
pembelajaran berbasis flash materi SPLTV pada setiap indikator memiliki kriteria sangat
kuat. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis flash materi SPLTV
mendapatkan respon positif dari siswa, sehingga media pembelajaran berbasis flash dapat
digunakan dalam proses
pembelajaran.
Pembahasan

Hasil respon siswa kelas x terhadap media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash
menunjukkan bahwa dimensi kognitif, efektif dan konatif secara keSPLTVuruhan mendapatkan
respon yang sangat kuat. Respon siswa berdasarkan dimensi kognitif berkaitan dengan
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif
berbasis macromedia flash. Dimensi kognitif terdiri atas indikator pemahaman isi
macromedia flash, kejelasan petunjuk belajar dan informasi, dan kesesuaian tampilan
macromedia flash.

Respon yang sangat kuat dengan rata-rata (84,24 %) pada indikator pemahaman isi
macromedia flash diperoleh karena media pembelajaran berbasis flash dapat membantu siswa
dalam memahami materi SPLTV. Materi SPLTV pada media pembelajaran berbasis
macromedia flash ini mudah dipahami oleh siswa dan dapat menambah wawansan siswa. Hal
ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang mempunyai Persentase ketuntasan dengan
rata-rata (91,29 %) setelah diajarkan menggunakan media interaktif berbasis macromedia
flash (Sulastri,2019)1.

Media pembelajaran berbasis flash ini membantu siswa dalam memahami materi SPLTV
karena menggunakan bahasa yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Cahdriyana dan Richardo
(2016:10)2 menyatakan penggunaan bahasa baku dan komunikatif menjadikan bahasa dalam
media pembelajaran mudah dipahami oleh siswa. selanjutnya, Putra dkk (2017:171) 3
menjelaskan bahwa sebuah informasi tidak akan sampai jika bahasa yang digunakan tidak
dimengerti oleh penerima informasi.

Dimensi kognitif respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash pada
indikator kejelasan petunjuk belajar dan informasi memperoleh respon yang sangat kuat
dengan rata-rata (84,10 %) dikarenakan dengan adanya petunjuk penggunaan media dapat
memudahkan siswa dalam menggunakan media interaktif flash yang digunakan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ananda dkk (2017:267)4, media akan lebih mudah digunakan karena
adanya petunjuk dalam penggunaan media.

Indikator kesesuaian tampilan macromedia flash mendapatkan respon sangat kuat dengan
rata-rata (86,16 %) karena media ini menggunakan gambar yang sesuai dengan materi
pelajaran sehingga tidak menyulitkan pemahaman siswa. Selain itu, jenis huruf dan warna
tulisan yang digunakan menarik dan mudah dipahami sehingga memudahkan siswa untuk
membacanya. Menurut Holiwarni (2012:23)5 penggunaan warna yang kurang kontras pada
suatu sisi mengakibatkan sulit untuk dibedakan dengan sisi lain dan penggunaan jenis/ukuran
huruf/tulisan harus serasi dengan tampilan media. Selanjutnya, Alkhalim (2013:3) 6
1
Sulastri. 2016. Pengembangan Media Pop-Up Book Untuk Membaca Permulaan
Siswa Kelas 1 SD Negeri BangunHarjo Bantul. Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar Edisi Tahun ke-5 2016.
2

5
Holiwarni, B. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantukan Komputer
(Computer Assisted Instruction/CIA) untuk Pembelajaran Kimia
SMA. Jurnal Sorot. 9(1):17-24.
6
Alkhalim. 2013. Penerapan Media Gambar Atau Foto Dengan Metode Diskusi
menjelaskan bahwa gambar yang ditampilkan sesuai subjek akan membuat materi yang
disampaikan dapat dengan mudah dimengerti dan hasil yang diterima siswa akan sama.

Dimensi afektif respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash
meliputi indikator motivasi, kemenarikan dan rasa ingin tahu. Indikator motivasi memperoleh
respon sangat kuat dengan nilai rata-rata (85,36 %) karena dengan penggunaan media
pembelajaran berbasis flash ini tidak hanya menampilkan materi berupa tulisan, melainkan
juga menampilkan gambar, animasi dan video didalamnya. Hal ini diperkuat pernyataan
Gustina dkk (2016:16)7, motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran lebih meningkat karena
media pembelajaran berbasis macromedia flash lebih menarik perhatian siswa dengan
penyajian materi secara komunikatif berupa gambar, animasi dan video.

Indikator kemenarikan memperoleh respon sangat kuat dengan rata-rata (86,33 %)


dikarenakan media pembelajaran berbasis macromedia flash dalam penelitian ini memiliki
desain full colour sehingga siswa akan tertarik dan tidak merasa bosan dalam proses
pembelajaran. Sulastri (2016:278)8 bahwa adanya media yang dikembangkan menggunakan
warna-warna yang cerah sesuai karakteristik siswa yang menyukai warna-warna cerah, maka
media tersebut dapat memotivasi dan menambah semangat siswa dalam belajar.

Indikator rasa ingin tahu memperoleh respon sangat kuat dengan rata-rata persentase yang
paling tinggi (86,43) dikarenakan ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran berbasis
macromedia flash yang digunakan untuk mempelajari materi SPLTV. Hal ini sesuai pendapat
Nugraha dkk (2013:33)9, sebagian besar perhatian siswa akan terfokus pada pembelajaran
karena ketertarikan siswa terhadap bahan ajar atau media pembelajaran sehingga siswa tidak
akan cepat merasa bosan. Penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash
menyajikan visual secara jelas kepada siswa dan materi yang bersifat abstrak dapat
diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai animasi (Mukti,
2017:138)10. Ketertarikan terhadap media dapat membuat siswa lebih menyukai pembelajaran
menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Siswa diberikan nuansa dan
pengalaman yang menyenangkan dalam mempelajari matematika melalui media interaktif
berbasis macromedia flash.

Respon berdasarkan dimensi konatif terdiri atas indikator bertanya dan menanggapi
pertanyaan. Respon siswa pada indikator bertanya menunjukan respon yang sangat kuat
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Pokok Bahasan Uang Di SMA 4 Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Ekonomi (JUPE). 1(3):1-13.
7
Gustina., Abu, H.N., & Hamsyah, E.F. 2016. Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash 8 Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII SMPN 18 Makasar Studi pada
Materi Pokok Asam, Basa dan Garam. Jurnal Chemica. 17(2):12-18.
8
Sulastri. 2016. Pengembangan Media Pop-Up Book Untuk Membaca Permulaan
Siswa Kelas 1 SD Negeri BangunHarjo Bantul. Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar Edisi Tahun ke-5 2016.
9
Nugraha, A.D., Binadja, A., & Supartono. (2013). Pengembangan Bahan Ajar
Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik. Journal of
Innovative Science Education. 2(1):27-34.
10
Mukti, I.N.C. & Nurcahyo, H. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Biologi Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik. Jurnal Inovasi IPA. 3(2):137-149.
dengan rata-rata (85,71 %). Indikator bertanya mendapat respon sangat kuat karena dengan
pembelajaran berbasis media macromedia flash, siswa akan lebih aktif dalam mempelajari
materi pelajaran secara mandiri. Hal ini membuat siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi menjadi termotivasi untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Prilanita
& Sukirno (2017:253)11 menjelaskan semakin banyak siswa memiliki informasi maka
semakin banyak pula pertanyaan yang diproduksi oleh siswa tersebut.

Indikator menanggapi pertanyaan juga mendapat respon sangat kuat dengan rata-rata (85,35
%). Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis macromedia flash mampu
meningkatkan keaktifan siswa saat pembelajaran yang ditandai dengan menanggapi
pertanyaan-pertanyaan. Puspitasari & Widiyanto (2016:44)12 menjelaskan penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa yang ditandai banyaknya siswa yang aktif
bertanya dan berani mengungkapkan pendapat/jawabannya.

Tanggapan merupakan kesan-kesan yang ditimbulkan oleh seseorang setelah melakukan


pengamatan suatu objek yang telah berlangsung. selain itu, tanggapan merupakan hasil yang ingin
dicapai dari sebuah proses komunikasi. Dalam penelitian itu tanggapan siswa kelas X terhadap
penggunaan media merupakan salah satu bentuk komunikasi antara guru dengan siswa.
Berdasarkan data yang dihasilkan maka tanggapan siswa tersebut termasuk dalam kategori sedang.
Berkaitan dengan hasil pengembangan media ajar ini berupa media serta CD interaktif sebagai
penunjang dalam proses pembelajaran. Media ajar berbasisi macromedia flash 8 ini dimaksudkan
untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. SPLTVain itu juga media ajar
berbasis macromedia flash 8 dapat meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran
khususnya matematika.

Berdasarkan hasil analisis angket yang disajikan pada gambar 5 dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran menggunakan macromedia flash dipresepsikan baik oleh siswa.

Berdasarkan angket persepsi tentang tampilan dan penggunaan media pembelajaran diperoleh
bahwa respon siswa terhadap media pembelajaran menggunakan macromedia flash dari 15
pernyataan pada angket persepsi 10 pernyataan dinyatakan setuju sehingga data tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran menggunakan macromedia flash dipersepsikan baik oleh
siswa

Hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa media pembelajaran menggunakan macromedia flash
efektif terhadap pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian ..

Media pembelajaran menggunakan macromedia flash tidak hanya dilengkapi dengan visual gambar-
gambar tetapi ditambahkan dengan backsound, video tutorial yang dapat membantu siswa dalam
belajar serta tool-tool lain yang dapat menghubungkan antara satu halaman dengan halaman
berikutnya.

SPLTVanjutnya melihat hasil tersebut maka dapat diketahui hasil tersebut belum dapat dikatakan
hasil maksimal. Ha ini dikarenakan masih ada faktor yang memilikihasil rendah yaitu perhatian yang

11

12
Puspitasari, C., & Widiyanto, J. 2016. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan
Prestasi Belajar Menggunakan Media Teka-Teki Silang dengan Model
Pembelajaran Talking Stick Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMPN
1 Kartoharjo. Jurnal Florea. 3(1):39-45.
dituju pada faktor internal. Dalam penelitian ini, indikator perhatian yang dituju memperoleh
hasil ... masuk dalam katergori ... sehingga dapat dilihat bahwa siswa disekolah tersebut masih
belum bisa fokus dengan media pembelajaran dan materi pelajaran yang diberikan. Hal ini
disebabkan kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa, kurangnya minat siswa untuk
memperhatikan materi dan kurang menariknya media atau model pembelajaran yang diberikan guru
saat pembelajaran berlangsung. Menurut Dakir (1995) perhatian merupakan keefektifan
peningkatan kesadaran SPLTVuruhsiswa yang dikerahkan dalam pemusatan kepada sesuatu baik
yang ada didalam maupun yang ada diluar individu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian
ini diketahui fokus atau kesadaran dari siswa terhadap penggunaan media siswa masih perlu
ditingkatkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya kesadaran dan perhatian siswa terhdap media yang
sedang digunakan dapat membantu siswa untuk lebih paham dan mengerti isi serta tujuan dan
materi tersebut.

Kesimpulan
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MACROMEDIA FLASH PADA MATERI SPLTV

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian:

1. Berdasarkan penilaian diri anda, berilah tanda checklist (V) pada suatu kolo skor
yangtersedia
 S : Setuju
 TS : Tidak Setuju
2. Jika ada yang ingin dikomentari, mohon menuliskan pada kolom komentar dan saran yang
tersedia.

Dimensi No. Pernyataan respon


S TS
Kognitif 1 Macromedia flash bermanfaat untuk
menambah wawasan saya
2 Informasi dalam macromedia flash mudah
dipahami
3 Petunjuk belajar dalam macromedia flash
tidak jelas, sehingga menyulistkan saya
dalam menggunakannya
4 Pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan
spasi sudah tepat sehingga memudahkan
saya dalam membaca macromedia flash
5 Tampilan warna dan gambar sudah tepat
sehingga mempermudah saya dalam
membaca dan memahaminya
afektif 6 Macromedia fash memotivasi saya dalam
mempelajari materi SPLTV
7 Macromedia flash menarik untuk dibaca
8 Macromedia flash memiliki tata letak yang
menarik macromedia flash menambah rasa
ingin tahu say untuk mempelajari materi
SPLTV
konatif 9 Macromedia flash membuat saya menjadi
aktif bertanya jika ada materi yang belum
dimengerti
10 Macromedia flash membantu saya
menjawab pertanyaan guru dengan baik

Komentar/Saran :

..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai