Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KAJIAN BISNIS

VOL. 23, NO. 1, 2015, 71 - 88

RISENSI BUKU
KEPEMIMPINAN: TEORI DAN PRAKTIK

Muh Su’ud
STIE Widya Wiwaha, e-mail: e-mail: muhsuudww@yahoo.com

Data Buku:
Judul : KEPEMIMPINAN: Teori dan Praktik
Pengarang : Peter G. Northouse
Judul asli : Leadership: Theory and Practice
Penerjemah : Ati Cahayani
Tahun terbit : 2013
Penerbit : Indeks, Jakarta.
Edisi : Keenam
Tebal : 433 halaman

PENDAHULUAN
Kepemimpinan berperan penting dalam kan kepemimpinan sebagai proses yang
mencapai keberhasilan organisasi. Menurut kompleks yang memiliki banyak dimensi.
Soetopo (2010), kepemimpinan erat sekali Dengan dida-sarkan pada literatur penelitian,
hubungannya dengan organisasi. Tercapai atau buku ini memberi suatu deskripsi yang
ti-daknya tujuan organisasi antara lain sangat m e ndal am d an pene rap -an bany ak
tergantung pada kepemimpinan yang dijalankan pe ndek at an kep em i m -pi m pi na n ya ng
oleh pemimpin. Kepemimpinan merupakan
berbeda. Northouse (2013:v) membahas dalam
proses mempengaruhi, mengarahkan, dan
16 bab. Bab 1 (Pendahuluan dan definisi
mengoordinasi-kan segala kegiatan organisasi
Kepemimpinan). Bab 2 (Pendekatan Sifat/
atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
Trait), bab 3 (Pendekatan Ketrampilan),bab 4
dan kelompok. Pengertian ini menekankan betapa
(Pendekatan Gaya), bab 5 (Pendekatan
pentingnya tujuan bagi organisasi. Pengertian ini
Situasional), bab 6 (Pendekatan Kontingensi),
mengandung makna bahwa seseorang pengaruh
kepada staf agar mereka bekerja secara suka- bab 7 (Teori jalur-tujuan), bab 8 (Teori
cita dan penuh kreatif dalam mencapai tujuan. Pert ukaran Pem im pin-Anggot a), bab 9
Maka wajar apabila kepemimpinan dipandang (Kepemimpinan Transformasional), bab 10
oleh Northouse (2013:1) sebagai komoditas yang (Kepemimpinan Melayani), bab 11 (Kepemim-
sangat dicari dan bernilai tinggi. Kepemimpinan pinan Authentik), bab 12 (Kepemimpinan Tim),
telah men-dapat perhatian banyak peneliti di bab 13 (Pendekatan Psikodinamika), bab 14
seluruh dunia. (Perempuan dan Kepemimpinan), bab 15
Kepemimpinan telah dikaji secara ilmiah (Budaya dan Kepemimpinan), terakhir bab 16
maupun populer. Buku Northouse memperlaku- (Etika Kepemimpinan).

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015 71


-JU
RISENSI BUKU: KEPEMPINAN: TEORI DAN PRAKTIK

GARIS BESAR MATERI DALAM BUKU keterbukaan, neurotisme yang rendah, serta
Kepemimpinan adalah topik dengan daya keramahan. Lini penelitian terbaru lainnya
tarik universal. Di dalam media popular dan berfokus pada kecerdasan emosional dan
literatur penelitian akademis, telah dibuat tulisan hubungannya dengan kepemimpinan. Penelitian
tentang kepemimpinan. Walaupun telah ba-nyak ini menyatakan bahwa pemimpin yang peka
tulisan tentang kepemimpinan, kepemimpinan terhadap emosinya dan dampak emosinya pada
memberikan tantangan utama bagi praktisi dan orang lain, bisa menjadi pemimpin yang lebih
peneliti yang tertarik di dalam memahami karakter efektif (Northouse, 2013:39).
dari kepemimpinan. Kepemimpinan me-rupakan Pendekatan kedua menggambarkan
fenomena yang sangat berharga yang sangat kepemimpinan dari perspektif ketrampilan.
kompleks. Sejumlah definisi melihat ke- Nothouse mengutip pendekatan tiga ketrampilan
pemimpinan dari berbagai perspektif (Northouse, Katz (teknis, hubungan manusia, dan
2013:5). konseptual). Untuk pemimpin yang ada di tingkat
Selama bertahun-tahun, kepemimpinan telah bawah manajemen, ketrampilan teknis dan
dijelaskan dan didefinisikan dalam berbagai cara. hubungan manusia a-dalah yang terpenting.
Komponen umum yang ada di hampir semua Ketika pemimpin bergerak ke manajemen level
klasifikasi adalah kepemimpinan merupakan menengah, penting kalau mereka memiliki
suatu proses mempengaruhi yang membantu semua dari 3 ketrampilan itu. Di manajemen
sekelompok individu untuk mencapai tujuan. puncak, penting untuk menampil-kan ketrampilan
Kepemimpinan dijelaskan sebagai proses di konseptual dan hubungan manusia. Selain itu,
mana seorang memengaruhi sekelompok individu Mumford, Zaccaro,Harding, et al. (2000)
untuk mencapai tujuan bersama. Definisi tersebut memberikan suatu gambaran yang lebih
mencakup 3 komponen: (a) Kepemimpinan kompleks tentang bagaimana ketrampilan terkait
adalah proses, (b) kepemimpinan terdapat dalam dengan perwujudan kepemimpinan yang efektif.
kelompok, dan (c) kepemimpinan melibatkan Model ketrampilan mereka menyatakan bahwa
tujuan yang sama (Northose, 2013:5). Karena hasil kepemimpinan adalah hasil terbaik dari
itu, pemimpin dan pengikut adalah bagian dari kompetensi pemimpin di dalam ketrampilan
proses kepemimpinan, penting untuk peme-cahan masalah, ketrampilan penilaian
dibicarakan masalah yang dihadapi pemimpin. sosial, dan pengetahuan. Masing-masing
Pemimpin dan pengikut seharusnya dipahami kompetensi terse-but memiliki banyak kumpulan
dalam hubungan satu sama lain. kemampuan, dan setiap kompetensi itu dapat
dipelajari serta dikembangkan. Selain itu, model
Di dalam penelitian sebelumnya, banyak
tersebut menggambarkan bagaimana elemen
yang memfokuskan pada kepemimpinan seba-
individual seperti kemampuan kognitif umum,
gai sifat. Perspektif sifat menyatakan bahwa
kemampuan kognitif yang konkret, motivasi, dan
sejumlah orang di dalam masyarakat kita
kepribadian me-mengaruhi kompetensi
memiliki karakter khusus yang dimiliki sejak lahir,
pemimpin. Dan akhirnya, model tersebut
yang membuat mereka menjadi pemimpin.
menggambarkan bagaimana pengalaman karier
Sejumlah sifat penting yang selalu diidentifikasi
serta pengaruh lingkungan memainkan suatu
di dalam banyak penelitian ini adalah
peran dalam kinerja kinerja ke-pemimpinan, baik
kecerdasan, keya-kinan diri, ketekunan,
langsung maupun tidak langsung (Northouse,
integritas, dan kemampuan bersosialisasi. Selain
2013: 57).
itu, peneliti telah men-dapati hubungan yang kuat
antara kepemimpinan dan sifat yang digambarkan Pendekatan gaya (style approach)
dalam model kepribadian lima faktor. Sikap menekankan perilaku pemimpin. Pendekatan ini
ekstrover adalah sifat yang paling terkait dengan ter-utama berfokus pada apa yang dilakukan
kepemimpinan, diikuti oleh kehati-hatian, pemimpin dan bagaimana mereka bertindak.

72 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015


MUH SU’UD

Kepe-mimpinan dibentuk dari dua jenis perilaku kese-suaian gaya pemimpin dengan latar yang
umum: perilaku tugas dan perilaku hubungan. tepat. Kekuatan teori kontigensi mencakup: teori
Peri-laku tugas membantu pencapaian tujuan, ini didukung oleh banyak penelitian, ini adalah
mereka membantu anggota kelompok untuk teori pertama yang menekankan dampak situasi
mencapai tujuan mereka. Perilaku hubungan pada pemimpin, ini bisa memberikan prediksi atas
membantu pengikut merasa nyaman dengan diri keefektifan kepemimpinan, hal itu memungkinkan
mereka sen-diri, dengan orang lain, dan situasi pemimpin untuk tidak efektif di segala situasi,
di mana mereka berada. Tujuan utama dari dan hal itu dapat memberikan profil data kepe-
pendekatan gaya adalah untuk menjelaskan mimpinan yang berguna (Northouse, 2013:128).
bagaimana pemimpin mengombinasikan dua Teori jalur-tujuan (path-goal) adalah tentang
jenis perilaku ini, untuk memengaruhi pengikut bagaimana pemimpin memotivasi bawahan untuk
dalam upaya mereka mencapai tujuan. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi
Pendekatan Situasional menekankan bahwa pemimpin, tantangannya adalah untuk meng-
kepemimpinan terdiri dari dimensi perintah dan gunakan gaya kepemimpinan yang paling
pemberian dukungan. Dan masing-masing memenuhi kebutuhan karyawan. Pemimpin
dimensi itu diterapkan secara tepat di situasi ter- mencoba untuk meningkatkan pencapaian
tentu. Untuk menentukan apa yang diperlukan bawahan dengan memberi informasi atau
dalam situasi tertentu, seorang pemimpin harus imbalan di dalam lingkungan kerja (Indvik dalam
mengevaluasi karyawannya dan menilai seberapa Northouse, 2013:131): pemimpin memberi
cakap dan setia mereka, untuk melaksanakan elemen yang mereka pikir diperlukan bawahan
tugas yang diberikan. Inti Kepemimpinan mereka untuk mencapai tujuan mereka.
situasional menuntut pemimpin untuk Pendekatan jalur tujuan me-nyarankan, bahwa
menyesuaikan gaya kecakapan dan komitmen pemimpin perlu memilih gaya kepemimpinan
pengikut. Pemimpin yang efektif adalah mereka yang paling sesuai dengan kebutuhan bawahan
yang bisa mengetahui yang dibutuhkan dan pekerjaan yang mereka lakukan. Teori ini
karyawan, serta menyesuaikan gaya mereka memprediksi bahwa gaya ke-pemimpinan yang
untuk bisa memenuhi kebutuhan itu. Pendekatan directive adalah yang terbaik dalam situasi di
ini menyediakan model yang menyarankan mana bawahan bersifat dogmatis dan otoriter,
kepada pemimpin cara mereka seharusnya tuntutan tugas ambigu, peraturan perusahaan
berperilaku atas tuntutan situasi tertentu. tidak jelas, dan tugas kompleks. Di dalam situasi
Kepemimpinan yang efektif terjadi ketika ini, kepemimpinan yang directive melengkapi
pemimpin bisa mendiagnosis secara tepat tingkat pekerjaan dengan memberi panduan dan struktur
perkembangan pengikut di dalam situasi tugas, psikologis bagi bawahanrkan pada jabatan
dan ketika menampilkan gaya kepemimpinan (House & Mitchell dalam Northouse: 137).
yang disarankan yang sesuai dengan situasi itu Kepemimpinan partisipatif dianggap paling baik
(Northouse, 2013:114). ketika tubawahan otonom dan memiliki
Teori Kontingensi adalah teori kesesuaian kebutuhuan yang kuat untuk control, karena jenis
pemimpin (Fiedler & Chemers, 1974), yang ber- bawahan ini merespons dengan senang kalau
arti berusaha menyesuaikan pemimpin dengan dilibatkan dalam pembuatan keputusan dan
situasi yang tepat. Disebut sebagai kontingensi, dalam menyusun pekerjaan.
karena teori ini menyatakan bahwa keefektifan Dalam teori Pertukaran Pemimpin-Anggota
pemimpin tergantung pada seberapa sesuai gaya bantu bawahan memelajari apa menyebabkan
kepemimpinan dengan situasi sekitar. Untuk apa. (Leader Member Exchange, LMX) pengikut
memahami kinerja pemimpin, penting untuk menjadi bagian dari dalam-kelompok atau luar
mema-hami situasi di mana mereka memimpin. kelompok (in group/out group) dengan didasarkan
Kepemimpinan yang efektif itu tergantung pada pada seberapa baik mereka bekerja dengan

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015 73


-JU
RISENSI BUKU: KEPEMPINAN: TEORI DAN PRAKTIK

pemimpin, serta seberapa baik pemimpin bekerja mimpinan yang melayani menekankan bahwa
dengan mereka. Selain itu, keanggotaan di dalam pemimpin perhatian pada masalah pengikut me-
meluaskan tanggung jawab perannya dengan reka, empati dengan mereka, serta
pemimpin. Pengikut yang tertarik untuk me- mengembangkan mereka. Pemimpin yang
negosiasikan dengan pemimpin hal yang ingin melayani menguta-makan pengikut,
mereka lakukan untuk kelompok, bisa menjadi memberdayakan mereka, dan membantu mereka
bagian dari dalam-kelompok. Negosiasi ini mengembangkan kapasitas pribadinya secara
melibatkan pertukaran di mana pengikut penuh. Selain itu, pemimpin yang melayani
melakukan sejumlah aktivitas yang melebihi bersifat etis serta memimpin de-ngan cara yang
deskripsi pekerjaan resmi mereka, dan pemimpin melayani melayani kepentingan yang lebih besar
sebagai akibatnya melakukan lebih banyak hal dari organisasi, komunitas, dan masyarakat
untuk pengikutnya. Bila pemgikut tidak tertarik secara umum (Northouse, 2013: 207).
untuk menerima menjadi bagian dari luar Kepemimpinan Autentik, berfokus apakah
kelompok (Northouse, 2013:155). kepemimpinan itu autentik dan nyata, Ada
Kepemimpinan Transformasional pertama banyak sudut pandang, masing-masing ditulis
kali dicetuskan oleh Downtown (1963), di- dari sudut pandang yang berbeda, dan dengan
kembangkan oleh Burns (1978). Burns berupaya penekanan yang berbeda. Rumusan tentang
untuk menghubungkan peran kepemimpinan dan kepemimpinan autentik bisa dibedakan menjadi
pengikut. Dia menulis tentang pemimpin sebagai dua cara: (1) pendekatan praktis, yang tumbuh
orang yang meningkatkan motif pengikut, untuk dari contoh kehidupan nyata dan serta pelatihan
bisa mencapai tujuan pemimpin dan pengikut serta buku pengembangan; dan (2) pendekatan
secara lebih baik. Burs membedakan dua jenis teoritis yang didasarkan pada temuan penelitian
kepemimpinan: transf ormasional dan ilmu social. Pendekatan Terry pada intinya
transaksional. Kepemimpinan transaksional berpusat pada tindakan, berfokus pada tindakan
merujuk ke kumpulan model kepemimpinan yang pemim-pin, tim kepemimpinan, atau organisasi
berfokus pada pertukaran yang terjadi antara dalam situasi tertentu. Prinsip yang mendasari
pemimpin dan pengikutnya. Bass (1985) pende-katan ini adalah, pemimpin seharusnya
memperluas karya Burns dengan memberi lebih berusaha untuk melakukan apa yang benar.
banyak perhatian pada kebutuhan pengikut dari Pemimpin autentik mengetahui siapa dia
pada kebutuhan pemimpin, dengan menyatakan sebenarnya. Dia mengetahui nilainya, dan
bahwa kepe-mimpinan transformasional bisa kepemimpinannya merefleksikan nilai tersebut.
diterapkan untuk situasi di mana hasil tidak George menyatakan bahwa pemimpin yang
positif , dan dengan menggambarkan autentik mengetahui “arah yang mereka tuju”.
kepemimpinan transaksional serta Contoh Nelson Mandela tahu siapa dia
transformasional sebagai kontinum tunggal bukan sebenarnya. Dia mengetahui nilainya, dan
sebagai jenis mandiri yang timbal balik kepemimpinannya merefleksikan nilai tersebut
(Northouse, 2013:179). (Northouse, 2013:249). Menurut peneliti
Berawal dari karya terkenal Greeleaf (1970), Walubwa et al. (2008), kepemimpinan autentik
Kepemimpinan melayani (Servant Leader-ship) adalah “pola perilaku pemimpin yang
adalah sebuah paradoks, suatu pendekatan untuk menggunakan dan mendukung kapasitas
kepemimpinan yang bertentangan dengan psikologis yang positif dan iklim etis positif, untuk
realisme yang ada. utuhan pemimpin, Citra kita memperkuat pemahaman diri yang lebih besar,
setiap hari tentang kepemimpinan tidak cocok perspektif moral yang digunakan pengikut, mem-
dengan pemimpin sebagai pelayana. Pemimpin perkuat pengembangan diri yang positif
mempengaruhi, dan pelayan mengikuti. Kepem- (Northouse, 2013: 249).

74 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015


MUH SU’UD

Kepemimpinan Tim, menjadi salah satu kekuasaan sebagai suatu sumber bersama
bidang teori dan penelitian kepemimpian yang adalah penting, karena hal itu tidak menekankan
popular dan berkembang dengan sangat cepat. ide bahwa pemimpin adalah pemilik kekuasaan.
Suatu tim adalah jenis khusus dari kelompok Walaupun pemaksaan telah menjadi suatu
yang anggotanya saling tergantung, memiliki kekuasaan yang umum dilakukan oleh banyak
tujuan bersama dan harus mengoordinasikan individu yang berkuasa, hal itu seharusnya tidak
aktivitas mereka untuk mencapai tujuan tersebut. dilihat sebagai kepemimpinan ideal. Definisi kami
Contoh dari tim seperti ini termasuk tim tentang kepemimpinan menekankan pada
manajemen proyek, gugus tugas, unit kerja, penggunaan pengaruh untuk membuat orang-or-
panitia kerja, tim kualitas, dan tim ang mencapai tujuan bersama; sementara
penyempurnaan. Tim me-miliki fungsi yang pemaksaan melibatkan penggunaan ancaman
diterapkan didalam konteks organisasi. Tim hukuman untuk menghasilkan perubahan dalam
memiliki peran khusus untuk anggotanya dengan diri pengikut, demi kepentingan pemimpin.
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan Pemaksaan bertentangan dengan kepemimpinan
untuk melaksanakan perannya (Hill dalam karena hal itu tidak memperlakukan
Northouse, 2013). kepemimpinan sebagai proses yang
Model kepemimpinan dari Hill didasarkan menekankan aktivitas untuk bekerja dengan
pada kepemimpinan fungsional, menyatakan pengikut guna mencapai tujuan bersama.
bahwa jabatan pemimpin adalah untuk memantau Kepemimpinan dan manajemen adalah
tim, dan kemudian mengambil tindakan apapun konsep berbeda yang tumpang tindih. Mereka
yang perlu untuk memastikan keefektifan tim. berbeda karena manajer biasanya berfokus pada
Model ini member peralatan untuk me-mahami perencanaan, pengorganisasian, penetapan staf,
fenomena yang sangat kompleks tentang dan kontrol. Sementara itu, kepemimpinan
kepemimpinan tim, dimulai di puncak dengan menekankan pada proses memengaruhi secara
keputusan kepemimpinan awal, lalu bergerak ke umum. Menurut sejumlah peneliti, manajemen
tindakan pemimpin, dan akhirnya berfokus pada terkait dengan pencip-taan keteraturan dan
indikator keef ektif an tim. Pemimpin stabilitas, sementara kepemimpinan adalah
mengembangkan model tentang apakah masalah tentang adaptasi dan perubahan yang
tim itu, dan apa solusi yang mungkin dibuat dalam membangun. Peneliti lain juga menyatakan
konteks ini, berdasarkan hambatan dan sumber bahwa manajer dan pemimpin adalah jenis or-
daya lingkungan serta organisasi. ang berbeda, Manajemen me-miliki sifat yang
Terkait dengan kepemimpinan adalah lebih reaktif dan kurang terlibat secara emosional,
konsep kekuasaan, potensi untuk memengaruhi. tetapi pemimpin bersifat le-bih proaktif dan lebih
Ada dua jenis kekuasaan utama (position) dan terlibat emosional. Kesamaan antara
pribadi (personal). Kekuasaan posisi, yang lebih kepemimpinan dan manajemen, ter-letak pada
se-perti kepemimpinan yang ditetapkan, adalah bagaimana keduanya memengaruhi sekelompok
kekuasaan yang didapat individu karena memiliki orang untuk mencapai tujuan. Dalam buku ini
jabatan dalam sistem organisasi resmi. Hal itu Northouse membicarakan kepemimpinan
mencakup kekuasaan sah, imbalan, dan yang sebagai proses yang kompleks. Didasarkan pada
memaksa. Kekuatan pribadi muncul dari literatur penelitian dapat didiskripsikan
pengikut dan mencakup kekuasaan rujukan dan pendekatan tertentu tentang kepemimpinan dan
pakar. Pengikut member kekuasaan kepada menilai bagaimana mereka dapat digunakan
pemimpin karena pengikut percaya, pemimpilan untuk menyempurnakan kepemimpinan di dalam
memiliki sesuatu yang bernilai. Memperlakukan situasi nyata (Northouse, 2013:6).

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015 75


-JU
RISENSI BUKU: KEPEMPINAN: TEORI DAN PRAKTIK

ANALISIS Northouse untuk memberi informasi dan me-


Sebagai buku teks, buku kepemimpinan mandu cara kepemimpinan dipraktikan tidak
Northouse sudah cukup memadai. Hal itu terlihat dalam buku tersebut. Di dalam buku
dikarenakan telah mencakup berbagai teori Northouse hanya memuat teori-teori pokok
kepemimpinan utama sebagaimana buku teks tentang kepemimpinan tetapi tidak membahas
kepemimimpinan lainnya yang memuat teori tentang bagaimana mengembangkan pemimpin,
kepemimpinan dengan pendekatan sifat (trait), baik kecakapan diri maupun mengembangkan
ketrampilan, gaya (style), situasional, kecakapan orang lain seperti yang dibahas dalam
kontingensi, jalur tujuan, pertukaran pemimpin- buku kepemimpinan (Hughes, Ginnett & Curphy,
anggota, kepemimpinan transforma-sional. Teori 2012). Di samping itu, teori-teori mutakhir juga
yang termasuk relatif baru seperti kepemimpinan belum masuk, seperti: kepemimpinan berprinsip
yang melayani, kepemimpinan autentik, (Cov ey, 1997); kepemimpinan berbasis
kepemimpinan tim, kepememimpinan kecerdas-an emosional (Goleman, Boyatzis &
psikodinamika, isu-isu baru tentang perempuan McKee, 2004), kepemimpinan berbasis otak
dan kepemimpinan, budaya, etika kepemimpinan (Bahauddin, 2007 & Windura, 2008), learning
juga sudah dima-sukkan. Penyusunan format organisasion (Widodo, 2007); kepemimpinan
buku cukup baik, dimula dari teori terlebih dahulu, berbasis strategi serta kepemimpinan berbasis
kemudian pembahasan praktik. Penggambaran nilai (Majer, 2006). belum dimasukkan,
masalah dan dilemma kepemimpinan dalam
PENUTUP
suatu kasus cukup membantu pembaca
memaknai kasus tersebut. Demikian juga Buku Kepemimpinan Northhose merupakan
kuesioner yang tersaji pada setiap bab dapat buku terjemahan bahasa Indonesia mutakhir
membantu pembaca yang ingin terjun ke dunia yang penulis ketahui. Ditinjau dari kandungan bab
penelitian kepemimpinan. Beberapa catatan dan teori sudah dapat dikategorikan sebagai buku
tersebut dapat menggambarkan kelebihan yang teks kepepemimpinan. Bahwa di dalamnya masih
dimiliki buku tersebut. terkandung adanya kekurangan dapatlah
dimaklumi, terutama teori-teori mutakhir dan
Meskipun demikian, tak ada gading yang
berbagai perspektif semakin berkembang dalam
tak retak, beberapa perspektif masih dapat
bidang kepemimpinan dalam horizon yang lebih
ditemukan. Pendekatan penting The People-Ori-
luas.
ented Task Approach, seperti yang dilakukan
Davar (1994) tidak tercakup. Begitu juga, niat

DAFTAR PUSTAKA
Bahaudin, Taufik (2007). Brainware Leasership Goleman, Daniel; Boyatziz, Richard & McKee,
Mastery: Kepemimpinan Abad Otak dan Annie (2004). Kepemimpinan Berdasarkan
Milenium Pikiran. Jakarta: Elex Kecerdasan Emosi. Jakarta: Gramedia.
Komputindo. Hughes, Ginnett & Curphy (2012). Leadership:
Covey, Stephen (1997). Principle Centered Lead- Enhancing the Lessons of Experiences.
ership. Terjemahan, Jakarta: Binarupa Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.
Aksara. Northouse, Peter. G (2013). Kepemimpinan: Teori
Davar, Rustom (1994). Creative Leadership: The dan Praktik. Edisi Keenam. Jakarta: Indeks.
People-Oriented Task Approach.
Singapore: S.S. Mubaruk & Brothers Pte.
Ltd.

76 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015


MUH SU’UD

Widodo, Joko (2007). Learning Organization: Windura, Sutanto (2008). Definite Success With
Piranti Pemimpin Visioner. Malang: Brain Management: Panduan Manajemen
Bayumedia Publishing, Otak untuk Kepastian Otak, Jakarta: Elex
Media komputindo.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 23 No. 1 JANUARI 2015 77


-JU

Anda mungkin juga menyukai