Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI HIDROKARBON TAK JENUH

A. Tujuan
Mengidentifikasi dan membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh
dan tak jenuh.

B. Dasar Teori
Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan hidrogen
disebut hidrokarbon.Masyarakat menggunakan hidrokarbon ini untuk minyak
dan sumber bahan mentah yang murah.Hidrokarbon terdapat dialam terutama
sebagai gas alam dan minyak mentah (crude oil).Kebanyakan dari minyak-
minyak yang kita pakai seperti bensin, minyak tanah dan minyak bakar
didapat dari permurnian minyak mentah yaitu suatu campuran senyawa
kompleks yang kebanyakan terdiri dari hidrokarbon.Gas alam yang
mengandung 60% - 90% gas metana adalah bahan bakar yang biasa dipakai
dalam rumah tangga atau gedung- gedung.Minyak mentah dan gas alam
menghasilkan juga bahan mentah untuk industri petrokimia suatu industri
yang menghasilkan 90% lebih bahan kimia organik.
1. Klasifikasi hidrokarbon
Hanya ada satu hidrokarbon yang mempunyai satu atom karbon yaitu
metana (CH4). Hidrokarbon lain mengandung dua atau lebih atom karbon
yang saling diikat oleh satu, dua atau tiga ikatan. Hidrokarbon dapat
diklasifikasi menurut jenis-jenis ikatan karbon yang
dikandungnya.Hidrokarbon dengan atom-atom karbon yang membentuk
sebuah cincin disebut slikoalkana.Slikoalkana sering disebut suatu
subkelas dari alkana.
Sebuah slikoalkana mengandung dua atom hidrogen lebih sedikit
daripada hidrokarbon rantai terbuka.Misalnya : empat atom karbon alkana
rantai terbuka mempunyai rumus molekul C 4H10, tetapi empat atom
karbon dari slikoalkana memiliki rumus molekul C 4H8. Oleh sebab itu,
slikoalkana yang mengandung sebuah cincin mempunyai rumus umum
CnH2N.
(Sukmariah, 2010)
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon
disebut alkena.Yang memiliki ikatan rangkap tiga karbon-karbon
dinamakan alkuna, kedua golongan hidrokarbon ini tak jenuh sebab
mengandung hidrogen per karbon lebih sedikit daripada alkana
padanannya, alkena dapat diperoleh dari alkuna dengan menambah satu
atau dua mol hidrogen.
(Craine, 2003)
Sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi dan batubara.Minyak
bumi dan batubara adalah sumber molekul hidrokarbon yang digunakan
dirumah tangga, industri dan labolatorium. Hidrokarbon dalam minyak
bumi mentah kebanyakkan adalah alkana dan sikloalkana, sedangkan
dalam batubara kebanyakan aromatik seperti benzena, naftalena, antrasena
dan lain-lain. Pengilangan minyak adalah proses penyulingan minyak
mentah dan pembagiannya menjadi beberapa fraksi menurut titik didih.
Berbagai fraksi tersebut yang masih mengandung beberapahidrokarbon
yang berbeda, mempunyai banyak kegunaan. Pengilingan modern juga
menerapkan perpecahan yakni proses terkendali yang memutus rantai
hidrokarbon alami atau menyusunnya menjadi molekul yang bermanfaat
(Wilbraham,2008).
Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang mengandung unsur hidrogen
dan karbon ( H dan C) terdiri atas alkana, alkena dan alkuna. Senyawa
hidrokarbon dalam minyak bumi atau lumpur minyak bumi merupakan
salah satu cemaran yang relatif sulit didegradasi selain senyawa
hidrokarbon, minyak bumi juga mengandung unsur nitrogen, sulfur dan
oksigen. Degradasi minyak bumi juga mengandung unsur senyawa lain
misalnya alkohol, aldehida, fenol, asam karboksilat, air dan karbon
dioksida. Masalah pencemaran lingkungan dapat terjadi karena sifat
produk minyak bumi yang sulit didegradasi (Zamilah,2013).
Konsentrasi hidrokarbon yang sangat rendah mempengaruhi bau dan
rasa air air tanah. Tumpahan minyak dapat menimbulkan masalah yang
serius bagi komunitas biotik dan habitat perairan. Bioremidiasi merupakan
proses yang dilakukan oleh mikroorganisme melalui metabolisme
hidrokarbon untuk memperoleh energi yang nantinya akan digunakan
untuk sintesis, bergerak dan bereproduksi (Ristiati,2013).
Observasi dan radiasi pertikel yang tidak diketahui dan tidak dapat
diindentifikasi asalnya.Menurut penelitian seorang antrofisika objek
tersebut berasal dari nebula.Dari penelitiannya serpihan tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (Dwek,1997).
Senyawa organik yang disebut hidrokarbon dibagi menjadi 3 :
a. Hidrokarbon alifatik, dalam hidrokarbon ini atom-atom karbon
berikatan satu dengan yang lain membentuk rantai dan merupakan
semi homolog dari molekul CH 2. Senyawa jenis ini dapat berupa
senyawa alkana, alkena dan alkuna.
b. Hidrokarbon alisiklik, dalam hidrokarbon ini, atom-atom karbon akan
berikatan dengan membentuk cincin.
c. Hidrokarbon aromatik, senyawa lingkaran dalam senyawa ini
mempunyai struktur benzena atau senyawa yang berhubungan dengan
benzena.
Metana adalah kelompok pertama kali dari senyawa alkana, yang
merupakan komponen utama dari gas alam (60%-80%).Senyawa ini
banyak terdapat dalam perut bumi.
Banyak industri yang bergantung pada penemuan dan distribusi gas
alam ini, metana dipakai sebagai bahan bakar dirumah tangga, industri
dan pada pembangkit tenaga listrik (Riswiyanto, 2009).
Empat atom hidrogen masing-masing dengan satu elektron valensi
membentukempat ikatan kovalen karbon hidrogen pada
metana.Hidrokarbon jenuh dengan atom-atom karbon yang membentuk
cincin disebut sikloalkana yang seringkali disebut sebagai suatu subkelas
dari alkana.Semua rantai terbuka dari alkana yang nonsiklik mempunyai
rumus umum CnH2n.(Sukmariah, 2010)
Teori tolakan pasangan elektron meramalkan bentuk tetrahedral untuk
molekul metana. Banyak senyawa aromatik polisiklik bersifat
karsinogen atau penyebab kanker, salah satunya senyawa yaitu
benzipirena terdapat dalam asap rokok. Struktur molekul metana yang
dihasilkan dengan hasil penelitian, ada empat struktur C-H yang setara
dan tetrahedral
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
propena dan butana merupakan bahan bakar yang baik, oksigen dalam
jumlah yang cukup, diperlukan untuk mengoksidasi bahan bakar
hidrokarbon secara sempurna menjadi karbon dioksida untuk
mendapatkan kalor sebesar-besarnya karbon monoksida, suatu gas
beracun juga terbentuk bersama karbon monoksida dan air.
(Akhmadi, 1992).
Sifat-sifat kimia yang pertama adisi hidrogen : alkena dan alkana.
Hanya mungkin katalitik misalnya pada suhu tinggi dengan H2 +
katalisator pada tekanan diatmosfer, suhu kamar dengan katalisator
nekel raney campuran dari Ni dan Al. halogen, urutan kereaktifan adisi
halogen Cl .> Br > I . kalau brom (merah coklat) diteteskan kedalam
larutan dengan zat yang mengandung ikatan rangkap, warna coklat itu
akan hilang karena terjadi adisi dimana terjadi zat yang tak berwarna.
Asam halida urutan kereaktifan adisi asam halogenida HI> HBr >
HCl. Ini adalah salah satu cara membuat alkil halogenida. Penghidratan
alkena, alkena diolah dengan air dan asam kuat.Lalu
dihidrolisis.Hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga, pada umumnya
alkuna lebih besar daripada alkana dan alkena yang bersesuaian,
misalnya asetildehida mempunyai kereaktifan anestetik lebih besar
daripada etena, tetapi efek toksiknya juga lebih besar.
1) Tata nama
Nama-nama dengan terakhiran -una. Nama golongan : alkuna,
alkadiuna, alkatriuna dan sebagainya
2) Senyawa-senyawa dengan satu ikatan rangkap tiga dianggap
3) sebagai turunan dari suku pertama yang disini disebut asetilena.
(Riawan,2010)
Kandungan hidrokarbon petroleum didalam air dan pasir
disepanjang pantai part Dickson telah dikaji antara bulan Desember
1984 dan bulan November 1985. Mineral dan jumlah kepekaan
hidrokarbon petroleum didalam air yang masing-masing adalah 32,24
ppb dan 2,52-73,34 ppb. Jika jumlah kandungan hidrokarbon petroleum
didalam pasir adalah diantara 2,1 dan 70,4 mg/kg pasir kering. Di dapati
bahwa turun naik kepekatan hidrokarbon petroleum setara di Setiap
bagian antara pengambilan contoh dalam pembuktian kajian yang
diadakan. Kajian ini menunjukkan bahwa kawasan pantai part Dickson
telah dicemari oleh hidrokarbon petroleum tetapi tingkatnya masih
rendah (Veellu, 1989).
Senyawa organik berasal dari molekul hidrokarbon yang terdiri
dari atom karbon berbentuk rantai atau cincin dengan bermacam-macam
ukuran. Tiga set hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkena,
alkana dan alkuna (Brady,2010).
Hidrokarbon aromatik polisiklik tertentu bersifat karsinogenik,
artinya senyawa tersebut menyebabkan kanker.Senyawa ini dapat
menyebabkan tumor pada tikus dalam waktu singkat walaupun hanya
sedikit dioleskan pada kulitnya. Hidrokarbon karsinogenik tidak hanya
terdapat pada batubara melainkan juga dalam jelaga dan asap tembakau
dan dapat terbentuk dalam daging bakar. Efek biologisnya sudah
diketahui sejak lama, cara karsinogen ini menyebabkan kanker, untuk
mengeliminasi hidrokarbon, tubuh biasanya mengoksidasinya agar lebih
larut dalam air, sehingga lebih mudah diekskresikan. Produk oksidasi
metabolik tampaknya merupakan penyebab utama kanker.Contohnya
salah satu karsinogen yang paling kuat dari jenis ini ialah benzoapirena.
(Craine, 2003)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas kimia 100 mL
b. Pipet tetes
c. Pipet ukur 10 mL
d. Propipet
e. Rak tabung reaksi
f. Tabung reaksi
2. Bahan
a. Asam sulfat pekat
b. I2 dalam kloroform
c. KMnO4 0,01 M
d. Minyak kelapa
e. Minyak goreng
f. Minyak jelantah

D. Prosedur Kerja
1. Percobaan I
a. Diambil tabung reaksi yang sudah bersih dan di keringkan
b. Diisi tabung reaksi dengan masing-masing sampel (minyak kelapa,
minyak goreng, minyak jelantah)
c. Ditetesi semua tabung dengan larutan H2SO4 lalu dikocok. Diamati
dan dicatat hasil pengamatan.
2. Percobaan II
a. Diambil tabung reaksi yang telah dibersihkan dan dikeringkan
b. Diisi tabung reaksi dengan masing-masing sampel
c. Ditetesi semua tabung dengan larutan KMnO4 0,01 M lalu
dikocok. Diamati dan dicatat hasil pengamatan
3. Percobaan III
a. Diisi dalam gelas kimia 5 mL larutan I2 dalam kloroform
b. Ditetesi masing-masing gelas kimia dengan minyak kelapa,
minyak goring dan minyak jelantah dengan menggunakan pipet
tetes secara perlahan-lahan
c. Dihitung jumlah tetesan minyak untuk menghilangkan warna
merah muda pada larutan I2 dalam kloroform
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
No Sampel Pereaksi Warna Ʃ
tetes
1 Minyak kelapa H2SO4 2 fase 19
Putih dan
kuning muda
Minyak goreng H2SO4 2 fase 14
Putih dan
orange
Minyak jelantah H2SO4 Bening 11
kecoklatan
2 Minyak kelapa KMnO4 ungu 20

Minyak goreng KMnO4 Coklat 15

Minyak jelantah KMnO4 coklat gelap 10

3 Minyak kelapa I2 dalam Coklat (warna 150


kloroform merah hilang)

Minyak goreng I2 dalam Coklat (warna 135


kloroform merah hilang)

Minyak jelantah I2 dalam Coklat (warna 110


kloroform merah hilang)

2. Reaksi
a. minyak goreng dengan H2SO4
O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + H2SO4


O
O
CH2OC(CH2)14CH3
CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3
O O

CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + H O S O H

O
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + H+ + HSO4-

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O HSO4

CHOC(CH2)7CH CH2(CH2)7CH3
+ H+ + HSO4-

CH2OC(CH2)7CH+ CH-CH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O HSO4

CHOC(CH2)7CH CH2(CH2)7CH3

O HSO4

CH2OC(CH2)7CH CH2CH2CH CH(CH2)4CH3


O

CH2OC(CH2)14CH3

O HSO4

CHOC(CH2)7CH CH2(CH2)7CH3 + H+ + HSO4-

O HSO4

CH2OC(CH2)7CH CH2CH2CH+ CH-(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O HSO4

CHOC(CH2)7CH CH2(CH2)7CH3

O HSO4 HSO4

CH2OC(CH2)7CH CH2CH2CH CH2(CH2)4CH3

b. Minyak goreng dengan KMNO4


O

CH2OC(CH2)14CH3

+ KMNO4 2H2O
CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O O

2H2O
CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + O Mn O

O O K

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O O

2H2O
CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + K+ + O Mn O

O-
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O O

2H2O
CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + K+ + -
O Mn+ O

O-
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3


O

CH2OC(CH2)14CH3

O O

2H2O
CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + K+ + -
O Mn O+

O-
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + K+ + 2 H O H

O O

O Mn
O O-
CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + K+ + 2H+ + 2OH- + Mn+


O-
O- O- O
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3


O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + H+ + H+ + K+ + 2OH- + Mn

O- O- O O
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + KOH + MnO2

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O O

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + -O Mn O+ + 2H+ + OH- + K+ + KOH + MnO2

OH OH O-
O

CH2OC(CH2)7CH+ CH-CH2CH CH(CH2)4CH3


O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + H+ + H+ + 2 KOH + MnO2

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

O O

Mn
O-
O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + H+ + H+ + 2 KOH + MnO2 + Mn


O-
OH OH O
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

O- O-

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + 2 KOH + 2 MnO2 + H+ + H+

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

O- O-
O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + 2 KOH + 2 MnO2

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

OH OH

CH2OC(CH2)14CH3

O O

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + -O Mn O+ + K+ + OH- + 2 KOH + 2 MnO2

OH OH O-
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH+ CH-(CH2)4CH3

OH OH

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + 3 KOH + 2 MnO2 + 2 H+

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

OH OH OO

Mn

O O-
O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + 3 KOH + 2 MnO2 + H+ + H+ + Mn

OH OH O O-
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

OH OH O- O-

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + 3 KOH + 3 MnO2

OH OH
O

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

OH OH OH OH
c. Minyak goreng dengan I2
O

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + I2

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + I I

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

CHOC(CH2)7CH+ CH-(CH2)7CH3 + I+ + I-

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3

CH2OC(CH2)14CH3

O I I

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3 + I+ + I-

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3


O

CH2OC(CH2)14CH3

O I I

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3

CH2OC(CH2)7CH+ CH-CH2CH CH(CH2)4CH3 + I+ + I-

CH2OC(CH2)14CH3

O I I

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3

O I I

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3 + I+ + I-

CH2OC(CH2)14CH3

O I I

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3

O I I

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH+ CH-(CH2)4CH3 + I+ + I-


O

CH2OC(CH2)14CH3

O I I

CHOC(CH2)7CH CH(CH2)7CH3

O I I I I

CH2OC(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)4CH3


F. Pembahasan
Percobaan identifikasi hidrokarbon tak jenuh bertujuan untuk
mengidentifikasi dan membedakan antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tak
jenuh, uji yang telah dilakukan menggunakan dua cara yaitu uji berdasarkan
uji kualitatif dan uji berdasarkan kuantitatif. Dimana uji kualitatif yaitu ingin
mengetahui perubahan warna apa dan reaksi apa yang terjadi pada sampel
tersebut.
Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang memiliki struktur molekul
yang terdiri dari hidrogen dan karbon.Senyawa organik yang disebut tersebut
terbagi menjadi tiga yaitu hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik. Dimana
hidrokarbon alifatik atom-atom karbon berikatan satu dengan yang lain
membentuk ikatan rantai. Senyawa ini dapat berupa alkana, alkena, alkuna.
Hidrokarbon alisiklik, yaitu atom karbon berikatan dengan membentuk cincin,
sedangkan hidrokarbon aromatik senyawa yang mempunyai struktur benzena
atau senyawa yang berhubungan dengan benzena.
Percobaan ini menggunakan pereaksi asam sulfat pekat, I 2 dalam
kloroform, dan KMnO4 0,01 M pereaksi yang memiliki kekuatan untuk
memutuskan ikatan rangkap pada minyak adalah asam sulfat pekat yang
memiliki reaksi sangat kuat pada urutan ke dua I 2 dalam kloroform dan urutan
ketiga KMnO4 ketiga pereaksi ini akan mereaksikan dengan sampel minyak
dimana minyak adalah cairan organik yang tidak larut dalam pelarut organik.
Jenis minyak ada dua yang dihasilkan oleh tumbuhan dan minyak yang
dihasilkan oleh hewan, akan tetapi percobaan ini yang digunakan adalah
minyak yang berasal dari tumbuhan yaitu minyak kelapa, minyak goreng yang
berasal dari minyak kelapa sawit dan minyak jelantah yang habis digunakan.
Sampel yang pertama yang digunakan adalah minyak kelapa murni dengan
kadar kandungan utama adalah asam laurat. Minyak kelapa lebih murni jika
dibandingkan dengan minyak biasa atau disebut dengan minyak goreng.
Berdasarkan teori minyak dihasilkan dari bahan yang berbeda mempunyai
stabilitas yang berbeda dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti derajat
ketidak jenuhan asam lemak yang dikandungnya, didalam tingkat kejenuhan
asam lemak yang dikandungnya, didalam tingkat kejenuhan minyak kelapa
diurutkan pertama dan dimasukkan dalam golongan non drying oils, dan
dimiliki kadar asam lemak bebas rendah dengan ikatan rangkap yang terikat
kuat, kemudian tingkat kejenuhan kedua adalah minyak goreng yang memiliki
ikatan rangkap sama halnya seperti minyak kelapa sifatnya stabil dan termasuk
minyak atau lemak tak jenuh akan tetapi tingkat asam lemak bebasnya berbeda
dengan minyak kelapa, minyak goreng lebih besar yaitu 0,3 %, minyak kelapa
0,2 % sebagian yang terputus dan dapat dikatakan rusak dikarenkana
pemanasan pada proses penggorengan, minyak jelantah digolongkan sebagai
minyak jenuh atau lemak jenuh dikarenakan mengandung senyawa-senyawa
yang bersifat karsinogenik dan memiliki tingkat asam lemak bebasnya adalah
5-15 % dan tidak dapat terurai menjadi metil ester atau biodiesel dengan satu
langkah transesterifikasi menggunakan basa alkali, karena kandungan asam
lemak bebas yang tinggi tersebut. Ikatan rangkap pada minyak jelantah
teroksidasi dan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik minyak ini
sangat berbahaya bagi kesehatan.
Adapun tujuan dari masing-masing pengujian dengan prinsip pada
percobaan pertama yaitu mengetahui seberapa kuat ikatan rangkap yang dapat
diputus oleh pereaksi asam pekat, pereaksi ini merupakan suatu asam kuat atau
sebagai oksidator kuat yang mampu memutuskan ikatan rangkap pada minyak.
Tiap sampel ditambahkan pereaksi H2SO4 berdasarkan jumlah pada tetesan,
pada saat penambahan pereaksi tersebut terjadi perubahan warna dengan
terjadinya dua fase pada sampel minyak kelapa bagian atas berwarna putih dan
pada bagian bawah larutan berwarna kuning dan jumlah tetesannya sebanyak
19 tetes, kemudian pada sampel minyak goreng pada bagian atas berwarna
putih dan pada bagian bawah berwarna orange dan jumlah tetesan pereaksi
yang ditambahkan sebanyak 14 tetes, kemudian sampel minyak jelantah
larutan warna kecoklatan dan terdapat endapan hitam dengan jumlah tetesan
sebanyak 11 tetes. Secara teori semakin banyak jumlah tetesan maka ikatan
yang berikatan akan sangat sulit diputus dan semakin banyak endapan yang
dihasilkan maka menandakan banyak ikatan pada minyak terputus, dapat
dilihat pereaksi yang digunakan pada minyak kelapa dan minyak goreng cukup
banyak untuk memutuskan ikatan rangkapnya. Terjadinya pengendapan
dikarenakan asam kuat memutuskan ikatan-ikatan rangkap pada ikatan karbon
dan hidrogen digantikan dengan sulfat dari asam sulfat pekat sehingga
memutuskan dan menimbulkan endapan sedangkan terjadinya dua fase
dikarenakan larutan yang memiliki sifat yang berbeda-beda pada larutan polar
contohnya asam sulfat, yaitu minyak yang bersifat nonpolar sehingga tidak
larut dan tidak bercampur baik dan dilihat pula dari berat jenis suatu larutan
antara larutan asam sulfat dan minyak, minyak lebih ringan, minyak dengan
ikatan-ikatan rangkap yang banyak, itu yang membuat senyawa lainnya sulit
untuk memutuskan ikatan tersebut maka terbentuklah menjadi dua fase.
Percobaan kedua mengidentifikasi sampel dengan pereaksi KMnO 4
berwarna ungu dan dapat digunakan sebagai salah satu indikator jumlah
tetesan sebanyak 20 tetes sedangkan minyak goreng larutannya berwarna
coklat dan jumlah tetesannya 15, kemudian minyak jelantah berwarna coklat
kehitaman dengan jumlah tetesan 10 tetes. KMnO4 merupakan oksidator, akan
tetapi tidak sekuat dengan asam sulfat. Reaksi ini menyebabkan ikatan
rangkap pada minyak menjadi tunggal dan merupakan senyawa hidrokarbon
tak jenuh dan perubahan reaksi terjadi di larutan tersebut dengan hilangnya
warna ungu dari KMnO4 seperti pada minyak goreng dan minyak jelantah yang
terjadinya endapan coklat MnO2 akan tetapi pada sampel minyak kelapa tidak
terjadi perubahan ungu menjadi coklat, dikarenakan KMnO 4 hanya akan
reaktif jika bereaksi dengan senyawa tak jenuh.
Percobaan ketiga mengidentifikasi minyak dengan pereaksi I2 dalam
kloroform (CHCl3) dengan meneteskan sampel minyak sampai bewarna merah
muda pada iod hilang, setelah semua sampel ditetesi pereaksi sesuai dengan
jumlah tetesannya, maka didapat hasil tetesan yang ditambahkan pada sampel
minyak kelapa adalah 150 dan perubahan warna minyak menjadi warna coklat.
Sampel minyak goreng diteteskan pereaksi dengan jumlah tetesan sebanyak
135 tetes dan warna yang dihasilkan adalah warna coklat kemudian sampel
minyak jelantah jumlah tetesan sebanyak 110 tetes dan menghasilkan warna
coklat tua.I2 bersifat sebagai oksidator dan tidak mengandung ikatan rangkap.
Minyak yang belum melalui proses pemanasan berulang kali memiliki
ikatan rangkap sedangkan minyak yang telah melalui proses pemanasan
berulang kali menyebabkan sebagian ikatan rangkap terputus, minyak yang
baik digunakan adalah minyak yang hanya dilakukan pemanasan satu hingga
dua kali karena ikatan tidak banyak yang terputus dan didalam tubuh tidak
mengakibatkan lemak-lemak bebas seperti kolesterol atau trigliserida,
terkecuali untuk minyak yang sering digunakan beulang-ulang kali dengan
dilakukannya suatu proses pemanasan pada minyak tersebut, yang
mengakibatkan minyak tersebut bersifat jenuh didalam tubuh sehingga tidak
baik digunakan didalam kehidupan sehari-hari. Prinsip kerja dari semua
percobaan beserta manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi adalah untuk
membedakan sampel yang memiliki kualitas baik dan layak agar dapat
digunakan, dikonsumsi dan baik untuk kesehatan.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Minyak kelapa dan minyak goreng merupakan hidrokarbon tak jenuh
2. Minyak jelantah merupakan hidrokarbon jenuh.
3. Urutan ketidakjenuhan minyak dari minyak kelapa, minyak goreng dan
minyak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA

Suminar,Achmadi, 1992. Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung.

Katza,Dzepina, 2007. International Journal Of Mass Spectromery Detection of


Particel-Phase Polycylic Aromatic Hydrocarbons In Mexico City Using
Aeorosol. Mass Spectrometer : Mexico.

Mushoddaq,M,2012. Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi


Impedensi Akustik dan EMB Pada Farmasi Air Benakat Lapangan “X”
Vol 1 No.1. ITS : Surabaya.

Sukmariah,Maun,dkk, 2010. Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Rupa


Aksara. Tangerang.

Riswiyanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai