Anda di halaman 1dari 3

Unsur-unsur dakwah

NAMA : FAKHRI HIDAYAT

KELAS : A

NIM : 200305016

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS UIN MATARAM


Dakwah sendiri yang kita ketahui  artinya mengajak, menyeru seseorang untuk ke jalan kebenaran
beramal melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar menjadi masyarakat yang
madani. Kegiatan dakwah merupakan kewajiban untuk semua manusia di dunia. Kegiatan berdakwah
tidak hanya dilakukan melalui ceramah saja. Tapi banyak cara untuk melakukan dakwah, bahkan media
elektronik on-line seperti internet sekalipun bisa dijadikan untuk media dakwah bagi semua orang
sekarang ini. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia dari hari ke hari semakin tidak menentu
keadaanya baik itu segi moralitas keagamaan maupun kehidupan sosial, ekonomi atau politik. Jadi sudah
sepantasnya masyarakat sekarang ini untuk banyak melakukan dakwah baik secara lisan, tulisan,
melalui media, dan alat yang menunjang untuk berdakwah lainnya. Para ulama telah menjelaskan
bahwa dakwah itu hukumnya fardlu kifayah. Karena itu, apabila di suatu tempat sudah ada para da'i
yang telah menegakkan dakwah, maka kewajiban dakwah bagi yang lain akan gugur dengan sendirinya.

Dan sifat yang harus di miliki oleh seorang da’I adalah iman dan taqwa yang dimana harus bisa
melawan hawa nafsunya sendiri, kemudian seorang da’I dalam berdakwah harus memiliki sifat yang
tulus dan ikhlas dalam berdakwah tanpa harus mengharapkan mendapatkan imbalan. Kemudian jika
menjadi seorang da’i harus mempunyai sifat yang tidak sombong atau di sebut tawadu’ (rendah hati),
kemudian seorang da’I harus memiliki sifat sederhana dan jujur . Sederhana bukanlah berarti didalam
kehidupan sehari-hari selalu ekonomis dalam memenuhi kebutuhannya, akan tetapi sederhana disini
tidak bermegah-megahan, angkuh dan sebagainya, sedangkan kejujuran adalah orang yang percaya
akan ajakannya dan dapat mengikuti ajakan dirinya

Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah di sini memiliki sebuah komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan
berdakwah, unsur-unsur tersebut adalah da’I (pelaku dakwah), mad’u (objek dakwah), wasilah (media
dakwah), thariqoh (metode), atsar (efek dakwah).

1.Da’I (pelaku dakwah)

Da’i adalah sebutan dalam Islam bagi orang yang bertugas mengajak, mendorong orang lain untuk
mengikuti, dan mengamalkan ajaran Islam. Seorang dai terlibat dalam dakwah atau aktivitas
menyiarkan, menyeru, dan mengajak orang lain untuk beriman, berdoa, atau untuk berkehidupan islam.
Seperti yang dikatakan oleh Prof. DR. Hamka “jayanya atau suksesnya suatu dakwah memang sangat
bergantung kepada pribadi atau pembawa dakwah itu sendiri, yang sekarang lebih populer disebut da’i”.
Maka dari itu seorang da’I harus memiliki sifat sopan santun dan baik hati untuk menjadi seorang da’i

2. Mad’u (objek dakwah)

Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok, baik itu manusia yang beragama islam maupun tidak, atau dengan
kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama islam, dakwah mengajak
mereka untuk mengikuti agama islam, sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama islam
dakwah bertujuan meningkatkan kwalitas iman, islam, dan ihsan. Spereti yang di katakana di dalam al-
qur’an surat as saba’ ayat 28:
ٰ
ِ ‫اس بَشِ ۡيرً ا َّو َنذ ِۡيرً ا َّولـكِنَّ اَ ۡك َث َر ال َّن‬
َ‫اس اَل َي ۡعلَم ُۡون‬ َ ‫َو َم ۤا اَ ۡر َس ۡل ٰن‬
ِ ‫ك ِااَّل َكٓا َّف ًة لِّل َّن‬
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.

3. Wasilah (media dakwah)

Wasilah ini adalah media, perantara, ataupun sarana. Asal kata wasilah ini adalah wasala, jadi
wasilah itu adalah sarana untuk seorang hamba agar bisa lebih dekat dengan allah dan dengan wasilah
iadah menjadi lebih bernilai di hadapan allah.

4.Thariqoh (metode)

Thariqah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah jalan, cara, ataupun metode yang di tempuh
oleh seseorang dalam menjalankan syariat Islam, sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Seperti yang di katakan dalam dalam al-qur’an ayat

َ ‫ْر بِ ِعبَا ِدي فَاضْ ِر‌بْ لَهُ ْم طَ ِر‌يقًا فِي ْالبَحْ ِ‌ر يَبَسًا اَّل تَخَافُ َد َ‌ر ًكا َواَل ت َْخ‬
‫ش‬ ‌ِ ‫َولَقَ ْد أَوْ َح ْينَا إِلَ ٰى ُمو َس ٰى أَ ْن أَس‬

Dan sungguh, telah Kami wahyukan pada Musa, ‘Tempuhlah perjalanan di malam hari bersama
para hamba-hamba-Ku, buatlah untuk mereka jalan kering di laut (thariqan fil bahr). Janganlah
mencemaskan akan tersusul, dan janganlah menjadi takut.

5. Atsar (efek dakwah)

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap aktivitas dakwah akan menuai reaksi baik positif
maupun negatif. Artinya adalah setiap dakwah akan memiliki efek (atsar) pada objek
dakwah.Oleh karena itu ketika berdakwah tidak boleh melakukan dengan setengah-setengah dan
dalam menyampaikan dakwah sebaik nya memperhatikan karakter mad’unya dan selalu
menggunakan bahasa yang enak di dengar oleh telinga objek dakwah atau mad’u agar perubahan
yang di dambakan bisa tercapai.

Anda mungkin juga menyukai