Anda di halaman 1dari 7

Dasar2 Teknik JEDI

(Jeda Kalori)
R ADI NUGROHO 路 KAMIS, 18 JANUARI 2018 路

Apa itu JEDI? JEDI = Jeda Kalori.

Selama masa Jeda Kalori/JEDI, tubuh hanya boleh


konsumsi air putih saja. Tdk boleh konsumsi yg lain.
Titik.
G pake koma, g pake yg lain2, g pake tapi2an.

Jika melakukan JEDI 24 jam, maka selama 24 jam itu


hanya boleh minum air putih saja. Jika melakukan
JEDI 48 jam, maka selama 48 jam itu hanya boleh
minum air putih saja. dan seterusnya, mengikuti
jumlah jam yg Anda inginkan u melakukan JEDI.

JEDI boleh dimulai di jam berapa saja, boleh


diikutsertakan di puasa sunah atau pun wajib.

Tinggal jam berakhirnya JEDI menyesuaikan jam


mulainya.
Bagi yg menyertakan JEDI di puasa, maka JEDI ngikut
aturan puasa yaitu:

1. Sahur boleh hanya dgn minum air.

2. Berbuka agar puasanya dianggap sah, adalah harus


pakai acara makan walau hanya sebutir kurma (tdk sah
jika mengakhiri puasa dgn minum saja, kecuali super
kepepet keadaan).

***
Mengapa perlu melakukan JEDI ? Pada prinsipnya,

Jeda Kalori/ JEDI minimal 24 jam sangat membantu


bagian2 tubuh mengoptimalkan kinerjanya masing2.

Shg dlm jangka sekitaran 6 bulan, akan banyak


kemajuan pada diri orang yg melakukannya..

Tapi...
Jeda kalori akan amat sangat sulit mendekati mustahil
dilakukan oleh orang2 yg di dalam tubuhnya masih
dikuasai aneka patogen.

Jadi sebelum melakukan jeda kalori,

pertama2 harus dibersihkan dulu aneka patogen dalam


tubuhnya...bagi orang2 yg spt itu.

Caranya?

Rutin makan kelapa tua mentah (MKTM) setiap


hari...1/4 butir per hari.

Lakukan selama minimal 1 bulan.

Amati kentutnya.

Kalau dlm 1 bulan kentutnya masih sangat bau, berarti


tubuhnya belum relatif bersih dr patogen.

Lanjutkan makan kelapa tua mentah sampai dgn


kentutnya tidak bau lagi.
Setelah kentut tidak bau, barulah lanjutkan melakukan
jeda kalori minimal 24 jam.

Atau yg terbaik, mulai 30 sd 48 jam.

Mengapa harus minimal 24 jam?

Setelah 24 jam tubuh manusia tdk kemasukan kalori


lagi, tubuh manusia akan memproduksi segolongan
hormon yg merangsang produksi sel saraf baru.

Shg sel2 saraf lama yg sdh rusak atau mati, bisa


diperbarui lagi via aktivasi produksi sel saraf baru itu.

Sayangnya jika tubuh rutin kemasukan kalori sebelum


24 jam, hormon yg merangsang produksi sel saraf baru
itu tidak akan diproduksi pada mayoritas manusia
dewasa.

Jadilah orang2 dewasa pada umumnya yang mulai tua


akan semakin lamban & semakin berkurang drastis
fungsi2 tubuhnya...
karena banyak dari sistem sarafnya yg sudah rusak
atau tidak optimal lagi tapi tubuh tidak mampu
memproduksi sel saraf yg baru.

Insya Allah dengan cara melakukan program jeda


kalori minimal 24 jam/ JEDI 24 jam, selang seling dgn
MKTM, secara rutin...

akan sangat membantu memperbaiki lagi sel2 saraf yg


sdh rusak atau mulai tidak optimal lagi kinerjanya itu
atau mengganti sel2 saraf lama yg sdh mati dgn sel2
saraf yg baru.

***Catatan

1. Saya lakukan MKTM sebelum berangkat & ketika


menutup masa JEDI.
Krn
Saya suka sensasi awet muda & tamvan maksimalnya,
dgn cara itu.
Insya Allah.
2. Saya melakukan riset & merancang program
kesehatan di atas awalnya karena didorong keinginan
supaya awet sehat sampai tua..

karena

Saya di waktu muda dulu adalah semacam markas


besar penyakit.

馃槄

Saya sudah menguji pada diri sendiri secara praktek &


bbrp orang lain, dalam hal materi2 yg ada di
pernyataan2 di atas,

sejak tahun 2013 atau 2014 sd hari ini &

Insya Allah sampai dgn tiba waktunya Ruh dipanggil


Allah nanti.

Riset2 bahan2 ilmiahnya sendiri dimulai sejak 2007.


Jika ada praktisi yg ingin melakukan uji lab atas
pernyataan di atas,

menggunakan dananya sendiri atau dana dari


foundation tertentu yg concern di bidang kesehatan...

Saya sambut dgn sangat bahagia.

_
^

#SemogaBermanfaat

Anda mungkin juga menyukai