Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Wajo

Letak Kerajaan Gowa-Tallo cukup strategis, yaitu di pantai barat Sulawesi Selatan.
Kerajaan Gowa-Tallo beribu kota di Makassar dibatasi oleh Selat Makassar di sebelah barat,
Laut Flores di sebelah selatan, dan Teluk Bone di sebelah timur. Keadaan alam inilah yang
menjadikan masyarakat Makassar sebagai pelaut ulung, khususnya suku Bugis.

Perjanjian Bongaya karna waktu itu VOC menyuruh pimpinan Makassar untuk
menandatangani surat perjanjian VOC, sehingga didirikannya benteng tanpa izin, tapi pada
akhirnya belanda menang dan terjadilah perjanjian Bongaya.

Akibat perjanjian Bongaya :

1. Voc menguasai monopoli perdagangan di sulawesi selatan dan sulawesi tenggara.

2. Aru palaka dikukuhkan sebagai raja Bone.

3. Makassar harus menyerahkan seluruh bentengnya.

4. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya.

5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi ke VOC.

Dari segi kehidupan ekonomi, rakyat Gowa-Tallo nggak kalah makmur dengan rakyat
kerajaan lain. Bertani dan berdagang menjadi profesi yang sangat mendominasi. Laba semakin
besar karena Malaka telah dilumpuhkan Belanda. Masa kejayaan kerajaan Gowa-Tallo ini pun
terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin.

Datuk Ri Bandang bersama dua saudaranya Datuk Patimang dan Datuk Ri Tiro
menyebarkan agama Islam dengan cara membagi wilayah syiar mereka berdasarkan keahlian

Kerajaan Wajo Page 1


yang mereka miliki dan kondisi serta budaya masyarakat Sulawesi Selatan atau Bugis/Makassar
ketika itu. Datuk Ri Bandang yang ahli fikih berdakwah di Kerajaan Gowa dan Tallo, sedangkan
Datuk Patimang yang ahli tentang tauhid melakukan syiar Islam di Kerajaan Luwu, sementara
Datuk Ri Tiro yang ahli tasawuf di daerah Tiro dan Bulukumba.

Politik : Berkembang sangat pesat pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin karena
pada masa pemerintahanya beliau memperluas dan menguasai daerah daerah yang dapat
menunjang keperluan perdagangan. Ekonomi : kehidupan ekonomi di Makasar berkembang
sangat pesat karena letaknya yang sangat strategis, memiliki pelabuhan yang banyak disinggahi
pedagang asing. Sosial : Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makassar
adalah nelayan dan pedagang, Walaupun masyarakat Makassar memiliki kebebasan untuk
berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat
terikat dengan norma adat yang mereka anggap sacral.

Kelompok 4 : - Muhamad Farhan Randhie Hakim (Ketua) | 20 |

- Madaniya Giar Pramandita | 19 |

- Muhammad Hafi Arqodi | 21 |

- Muhammad Parama Adyan | 22 |

- Muhammad Rafi Alvaro Putra Chandra | 23 |

- Natasya Angelica | 24 |

- Ricky Rich Gunawan Sie | 25 |

Kelas : 10 IPA 2

Kerajaan Wajo Page 2

Anda mungkin juga menyukai