Anda di halaman 1dari 2

Cut Shofira Maretti Harnold

1701103010047
Pemeriksaan Keuangan Negara

Kesimpulan Webminar “Anggaran Daerah di Masa Pandemi Covid-19”

 Dalam konsep otonomi daerah pemerintah daerah adalah sebagai kesatuan yang diberi
kewenangan untuk mengatur sendiri kewenangan yang sudah diserahkan kepada daerah.
 Desentralisasi fiskal tentang penyerahan kewenangan dalam hal anggaran dan keuangan
daerah terutama untuk PAD
 Refocusing adalah pemrioritaskan yang diubah,contoh nya pada saat ini fokusnya diubah
menjadi Covid-19.Angaran yang sudah dibuat oleh Pemda diubah harus mengikuti arahan dari
pusat ini yang disebut realokasi. Semua anggaran yang sudah di rencanakan akan dipotong.
 Belanja tidak terduga adalah belanja yang digunakan untuk menghadapi bencana alam,sosial
maupun mendesak. Belanja tidak terduga ini hanya digunakan untuk mengatasi persoalan
kedaruratan seperi obat-obatan,makan-minum dan tempat tinggal dan lainnya.
 Penganggaran daerah adalah proses penyusunan anggaran daerah.
 Anggaran daerah diawali dengan dokumen perencanaan keuangan tahunan daerah yang
disebut dengan Rencana Kerja Pembagunan Daerah(RKPD) dan ditetapkan dengan peraturan
daerah (Perda).
 Proses penyusunan draf anggaran menggunakan pendekatan teknokratis, bottom-up, dan top-
down, namun pembahasan dan penatapan menggunakan pendekatan politik (Penetapan Perda).
 Kepala daerah dan anggota DPRD adalah Agent yang dipilih oleh Pemilih (Principal), yang
bekerjasama dalam sebuah “sistem” pemerintahan daerah.
 Pada penganggaran juga terjadi korupsi secara umum korupsi terbagi menjadi dua yaitu
korupsi besar/korupsi politik dimana ini adalah korupsi ini terjadi sebelum anggaran
dilaksanakan
 APBD adalah pengimplementasian dari RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah) selama 5 tahun yang dimana RPJMD ini merupakan dokumen dari kepala daerah yang
berisi target yang ingin dicapai kepala daerah yang akan disepakati bersama DPRD sehingga
DPRD memberikan persetujuan untuk RPJMD dengan Perda.
 Pada akhir masa jabatan RPJMD ini akan di pertanggug jawaban kepala daerah dalam bentuk
LKPJ akhir masa jabatan.
 DPRD terlibat dalam KUA( Kebijakan Umum APBD) dan PPAS(Prioritas Pelaporan
Anggaran Sementara).
 Penyesuaian dilakukan dengan merevisi Perkada tentang Penjabaran APBD, tanpa perlu
pembahasan substansi dengan DPRD
 Penyesuaian hanya untuk 3 hal: Kesehatan, Perekonomian, dan Jaring Pengaman Sosial
 Perubahan APBD dilakukan karena beberapa alasan dan dibahas Bersama antara Pemda
dengan DPRD
 Perubahan APBD dilakukan melalui perubahan Perda tentang APBD
 Perubahan APBD jauh lebih luas dari penyesuaian APBD karena adanya Covid-19
 Penyesuaian tidak dapat menggantikan Perubahan APBD
 Penyesuaian dilakukan dengan merevisi Perda tentang penjabaran APBD tanpa perlu
membahas substansi dengan DPRD.
 Perubahan APBD dilakukan karena beberapa alasan dan dibahas bersama antara Pemda dan
DPRD dimana perubahan APBD dilakukan dengan perubahan perda APBD perubahan APBD
jauh lebih luas karena adanya Covid-19 serta penyesuaian tidak bisa menggantikan APBD.
 DPR Aceh tidak mengetahui secara detail penggunaan refocussing anggaranpenanganan
pandemi COVID-19 oleh Pemerintah Aceh;
 DPR Aceh lebih banyak mengetahui informasi refocussing anggaran penanganan pandemi
 COVID-19 Aceh melalui Media;
 PERPU nomor 1 Tahun 2020 telah memberikan kewenangan yang luar biasa kepada eksekutif
untuk merubah secara sepihak APBD sehingga menghilangkan fungsi Badan Anggaran dalam
mengawasi dana publik

Anda mungkin juga menyukai