Dedi Jusadi
Proses:
A) Bahan baku
B) Penimbangan, penghalusan, pencampuran
C) Pembentukan pelet
D) Pengeringan
1. Bahan baku
• Sumber nutrient makro (protein dan asam amino, lemak dan asam
lemak)
-Nilai proksimat
-Kecernaan
-Komposisi asam amino
-Kandungan zat antinutrisi
• Vitamin dan mineral
• Binder → water stability
• Feed additive
1. Bahan baku
Rotary Dryers
Oven
Gudang Bahan Baku
Umumnya disimpan langsung di atas lantai, lembab → jamur
Ikan asin basah
Karbohidrat
Sampel Air Abu Protein Lipid
Serat NFE
Tepung Ikan 28.89 19.03 41.53 9.76 23.24
Kepala dan kulit udang 1 25.59 49.91 17.34 2.09 3.34 1.73
Kepala dan kulit udang 2 41.32 25.52 25.79 1.82 5.24 0.31
Kepala teri 33.26 33.24 27.64 5.06 0.32 0.48
Ikan asin 1 44.29 19.35 26.12 7.48 0.85 1.91
Ikan asin 2 (busuk) 51.28 24.03 20.53 3.27 0.82 0.07
Poles/bekatul (putih) 12.72 5.81 10.38 6.84 4.51 59.74
Poles/bekatul (coklat) 12.92 8.61 16.10 7.28 6.16 48.93
Tepung jagung 10.44 4.66 13.92 12.83 5.99 52.16
Palm Kernel Meal 10.43 4.65 15.68 8.41 14.62 46.21
2. Penghalusan, Penimbangan & Pencampuran
• Ukuran partikel yang tepat (sesuai
ukuran ikan) akan menyebabkan bahan
baku tercampur homogen,
meningkatkan water stability,
kecernaan pakan meningkat,
• Bahan baku halus → pencampuran
→campuran/nutrient homogen →
kualitas pakan tetap/konstan
Penepung
Paddles
3. Pembentukan Pelet
a. Mesin Pelet
• Pakan tenggelam
• Tingkat pemasakan sekitar 50%
• Kadar air sekitar 16-17%,
• Bahan pengikat pellet harus digunakan sekitar 2-3%
• Terdapat debu pada produk akhirnya (sampai 5% biasanya masih bisa diterima)
• Kontaminasi bakteri pada produk akhir bisa menjadi masalah (pemasakan suhu
rendah)
• Kadar lemak terbatas pada 12-15%
Bagaimana cara mesin pelet bekerja?
• Terdapat dua mesin penggiling yang bergerak saling berlawanan (ke kiri
dan ke kanan)
• Keduanya menekan campuran bahan dan kemudian memindahlan
bahan ke lempengan logam.
• Prinsip dasarnya adalah menekan campuran bahan dan memberikan
bentuk pelet.
• Tersedia banyak jenis dan ukuran, baik untuk petani skala kecil dan
industri pabrik pakan
2. Ekstruder
• Menghasilkan pelet dengan kepadatan berbeda-beda (mengapung, tenggelam)
• Menghasilkan beragam jenis pakan (utamanya pakan hewan peliharaan)
• Dimungkinkan untuk mengolah campuran dan bahan dengan kelembaban tinggi (sampai 55%)
• Tingkat pemasakan sekitar 90% (50% di dalam mesin pelet)
• Tidak ada kontaminasi bakteri, karena dioperasionalisasikan pada suhu tinggi
• Suhu dan tekanan tinggi meningkatkan proses gelatinisasi.
• Meningkatkan daya cerna
• Meningkatkan kestabilan pelet
• Lipid dalam jumlah tinggi bisa ditambahkan sebelum ekstrusi (25-30%), Mesin pelet terbatas hingga
12- 15%.
• Investasi berbiaya tinggi tetapi menghasilkan produk berkualitas tertinggi
Proses pembuatan Pelet (Ekstrusi)
Grinding:
Bekatul Pencetakan
Mixing
Variasi Pakan/pellet yang dihasilkan
• Pelet kompak
• Pakan banyak mengandung bubuk/debu, karena tidak
pakai binder
• Pakan berjamur, akibat bahan baku basah, serta pakan
mengandung kadar air tinggi, atau proses
penyimpanan yang kurang baik
4. Pengeringan Pelet
Menurukan kadar air hingga <12%
1. Pengeringan di bawah matahari
• Tergantung pada cuaca, bisa timbul masalah pada musim hujan yang menyebabkan kerusakan
• Susut karena hama