Anda di halaman 1dari 101

PENGARUH PENGAWASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT. MUL (MANAKARRA UNGGUL


LESTARI) DI KABUPATEN MAMUJU

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah
Mamuju

Oleh:
SITTI AMINAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 201601058

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


MUHAMMADIYAH MAMUJU
2020
2

PENGARUH PENGAWASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. MUL (MANAKARRA UNGGUL
LESTARI) DI KABUPATEN MAMUJU

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah
Mamuju

Oleh:
Sitti Aminah

Nomor Pokok Mahasiswa : 201601058

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MUHAMMADIYAH MAMUJU
2020
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sitti Aminah

NPM : 201601058

Program Srudi : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Pada PT. Manakarra Unggul Lestari Di
Kabupaten Mamuju.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya:

1. Karya tulis saya berupa skripsi, saya ajukan untuk mendapatkan gelar akademik
berupa Sarjana Ekonomi (S.E) di STIE Muhammadiyah Mamuju, merupakan karya
asli saya dan belum perna diajukan oleh siapapun maupun perguruan tinggi
lainnya.
2. Adapun karya tulis saya, terdapat tulisan yang saya kutip dan jelas disebutkan
nama pengarang serta tercantum pada daftar pustaka
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan atau ketidak benaran maka saya bersedia menerima
sanksi berupa pencabutan gelar akademik saya dan sanksi lainnya sesuai
ketentuan hokum yang berlaku.

Mamuju, 26 September 2020


Yang menyatakan

NPM: 201601058
4
ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat,

hidayah, dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengawasan

dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada “PT. Manakarra Unggul

Lestari Di Kabupaten Mamuju” dapat di selesaikan. Skripsi ini disusun

sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar strata satu (S1) pada Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Mamuju.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh

bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat

bantuan, dorongan, bimbingan, dan pengarahan yang tidak ternilai harganya

dari pihak lain, yakni ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Muchtar, S.E., M.Si, ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Muhammadiyah Mamuju dan selaku Pembimbing I. Yati Herayati, SE.,

M.Si., MM selaku Wakil Ketua I Biadang Akademik, Nur Asiah, SE. MM,

selaku Wakil ketua II Bidang kepegawaian & Adm. Keuangan,

Suryansyah, SH., MH, selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan


iii

dan selaku Pembimbing II, Furqan, S.Pd.I., MPI, selaku Wakil Ketua IV

Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan.

2. Ibu Hj. Nur Fajariani, SE., M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen,

3. Orang Tua tercinta penulis, Amiruddin Johari dan Sitti Anar yang selalu

memberikan yang terbaik dan mencurahkan segala perhatian, kasih

saying, dukungan, dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen/pengajar dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Muhammadiyah Mamuju yang dengan ikhlas dan tulus mendidik,

membina dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan serta

memberikan pelayanan selama penulis menempuh pendidikan.

5. Kaka Amriana dan kaka ipar Arsil, adek Fahmi dan Hasna yang selalu

memberikan semangat, motivasi, dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ayu Wahyuni dan Anik sahabat seperjuangan saat kuliah dan yang selalu

membantu, memotivasi dan berjuang bersama dalam penyelesaian skripsi

ini.

7. Pihak perusahaan PT. Manakarra Unggul Lestari Bapak Made dan Ibu

Ana Asriani yang telah membantu penelitian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Manajemen B angkatan 2016 yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan kalian yang

penuh warna, semoga silaturahim kita tetap berjalan.

9. Teman-teman magang dan KKN yang selalu mendukung.


iv

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah

SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak atas

bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Akhir kata, penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang memerlukan.

Mamuju, 18 september 2020

Penulis
v

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 9
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 10
B. Pengertian Pengawasan 14
C. Pengertian Disipin Kerja 16
D. Pengertian Kinerja 27
E. Indikator Kinerja 33
F. Hipotesis 35
III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 36
B. Jenis Dan Sumber Data 36
C. Populasi Dan Sampel 37
D. Metode Pengumpuan Data 39
E. Definisi Operasional 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 46

B. Deskripsi Hasil Penelitian 54

C. Analisis Dan Pembahasan 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 83

B. Saran 84

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan 54

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 55

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja 56

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57

5. Pernyataan Pertama Variabel Pengawasan (X1) 58

6. Pernyataan Ke-dua Variabel Pengawasan (X1) 59

7. Pernyataan Ke-tiga Variabel Pengawasan (X1) 60

8. Pernyataan Ke-empat Variabel Pengawasan (X1) 61

9. Pernyataan Ke-lima Variabel Pengawasan (X1) 62

10. Pernyataan Pertama Variabel Disiplin Kerja (X2) 63


vii

11. Pernyataan Ke-dua Variabel Disiplin Kerja (X2) 64

12. Pernyataan Ke-tiga Variabel Disiplin Kerja (X2) 65

13. Pernyataan Ke-empat Variabel Disiplin Kerja (X2) 66

14. Pernyataan Ke-lima Variabel Disiplin Kerja (X2) 67

15. Pernyataan Pertama Variabel Kinerja Karyawan (Y) 68

16. Pernyataan Ke-dua Variabel Kinerja Karyawan (Y) 69

17. Pernyataan Ke-tiga Variabel Kinerja Karyawan (Y) 70

18. Pernyataan Ke-empat Variabel Kinerja Karyawan (Y) 71

19. Pernyataan Ke-lima Variabel Kinerja Karyawan (Y) 72

20. Uji Validitas 73

21. Uji Reliabilitas Variabel Pengawasan 74

22. Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja 74

23. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan 75

24. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 76

25. Hasil Signifikansi Secara Simultan (Uji f) 78

26. Hasil Koefisiensi Korelasi (R) Determinasi (R²) 79


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya dengan memperhatikan

pengawasasan dari atasan kepada karyawan. Pengawasan merupakan

tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengetahui

apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sesuai dengan rencana. Kinerja

juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam kerja

sedang berlangsung. Pengawasan yang tidak optimal dapat

memungkinkan karyawan untuk bertindak semaunya sendiri bahkan bisa

melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku

diperusahaan.

Pengawasan yang dilakukan dengan baik, maka pekerjaan akan

berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan hasil kerja yang baik pula.

Selain itu, melalui pengawasan dapat dipantau berbagai hal yang dapat

merugikan organisasi antara lain kesalahan dalam pekerjaannya,

kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan, kelemahan pelaksanaan dan

cara kerjanya. Akan tetapi pengawasan yang dilaksanakan pimpinan

bukanlah untuk mencari-cari kesalahan, melainkan ditujukan agar dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu dibutuhkan juga

pengawasan yang berkelanjutan agar dapat menghasilkan dampak positif


2

untuk perkembangan dan perubahan yang lebih baik. Salah satu upaya

dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) adalah

melalui penegakan disiplin kerja karyawan.

Kinerja dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing, agar disiplin kerja dapat tumbuh pada setiap diri karyawan. Kinerja

dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing karyawan,

disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang

baik pula. Disiplin merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan

standar-standar operasional, setiap karyawan harus mempunyai

kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab

rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam

pekerjaannya. Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang

berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku

karyawan sehingga para karyawan secara sukarela berusaha bekerja

secara kooperatif dengan karyawan yang lain serta meningkatkan

kinerjanya.

Penerapan disiplin merupakan hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan pekerjaan, dengan kata lain disiplin itu bukan sekedar

kepatuhan terhadap perintah akan tetapi sebagai suatu sikap serta

perbuatan yang timbul dari dalam diri karyawan untuk bertanggung jawab

serta mengikuti kewajiban dan peraturan-peraturan yang dibentuk


3

sehingga tanggung jawab melekat pada disiplin tersebut maupun

mempengaruhi tugas-tugas yang dilaksanakan.

PT. Manakarra Unggul Lestari merupakan perusahaan yang bergerak

pada perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terletak di desa

kakulasan, kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju, provinsi Sulawesi

Barat. Pabrik kelapa sawit ini berkapasitas 45 ton perjam, ini jelas akan

memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi di daerah karena

implementasinya mampu menyedot lapangan kerja. Jika pabrik beroperasi

maka ratusan tenaga kerja akan mampu diberdayakan melalui

pengembangan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di daerah Tommo

dan sekitarnya.

Pabrik ini tidak hanya mengelola hasil panen milik perusahaan, namun

juga mengakomodasi hasil panen sawit yang dikelola melalui kemitraan.

Ini berarti PT. Manakarra Unggul Lestari tidak hanya memikirkan dirinya

sendiri tetapi juga memikirkan diri orang lain. Pabrik minyak kelapa sawit

ini lebih berorientasi pada pengguna teknologi yang handal, tepat guna

dan berwawasan lingkungan yang tentunya diharapkan mampu

mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Pada PT. Manakarra

Unggul Lestari karyawan yang ada dibagi dalam tiga bagian atau

kelompok. Yaitu Tenaga lapangan, tenaga tekhnis dan tenaga

administrasi.
4

Idealnya dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan,

karyawan harus memberikan kinerja secara maksimal dalam

melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan. Selain itu kepatuhan

karyawan terhadap peraturan yang berlaku dalam perusahaan harus

diperhatikan agar tidak ada karyawan yang menyalahi peraturan yang

berlaku demi terciptanya suasana kerja yang kondusif sehingga kinerja

perusahaan akan tetap dalam kondisi terbaik. Pada kenyataannya

karyawan kerap kali tidak memenuhi kewajiban dalam bekerja. Beberapa

karyawan tidak berada ditempat kerja selama jam kerja sehingga

menghambat kegiatan operasional perusahaan itu sendiri selain itu

beberapa karyawan secara sengaja atau tidak sengaja menyalahi

prosedur yang sudah ditetapkan dalam melayani masyarakat. Kinerja

perusahaan sangat penting agar perusahaan dapat mencapai tujuan

perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Penulis mengangkat variabel pengawasan kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari, karena tanpa adanya pengawasan suatu

perusahaan akan gagal, apabila tidak adanya pengawasan dari atasan

atau kurang aktifnya atasan dalam mengawasi pekerjaan para karyawan

dan pelayanan terhadap masyarakat akan terbengkalai sehingga visi misi

dan tujuan dari perusahaan tersebut tidak akan tercapai. Karena

pengawasan merupakan ukuran kinerja untuk pencapaian hasil yang telah

ditetapkan.
5

Disiplin kerja juga merupakan faktor menentukan kinerja

karyawan.Disiplin kerja bertujuan untuk melatih dan memperbaiki dan

membentuk sikap dan prilaku karyawan sehingga karyawan secara suka

rela melaksanakan kewajiban pekerjaannya.Disiplin tidak hanya diterapkan

oleh tiap individu tetapi juga melibatkan seluruh karyawan yang ada

didalam perusahaan tersebut.

Penulis mengangkat variabel disiplin kerja merupakan faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari,

karena apabila disiplin kerja karyawan itu tinggi maka pekerjaan dan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya akan terwujud.

Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan menaati semua peraturan

perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja yang

baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas

yang diberikan kepadanya untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pra survey yang dilakukan peneliti pada PT. Manakarra

Unggul Lestari yaitu dengan melakukan wawancara kepada HRD

perusahaan bahwa pengawasan yang dilakukan atasan kepada karyawan

pada PT. Manakrra Unggul Lestari masih kurang efektif, antara lain adalah

ada beberapa afdeling masih dirangkap oleh satu asisten. Selain itu

PT.Manakarra Unggul Lestari hanya dipimpin oleh seorang Asisten Kepala

(Askep). Atasan tidak menetapkan standar waktu untuk mengukur ukuran

kinerja karyawan, akibatnya para karyawan dalam mengerjakan tugas


6

tidak mempunyai target waktu agar tugasnya cepat selesai dan karyawan

tidak menjunjung tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sanksi yang

diberikan oleh atasan masih kurang tegas dan kadang – kadang atasan

tidak memberikan sanksi kepada karyawan apabila dia melakukan

kesalahan dan penyimpangan dalam pekerjaan, oleh karena itu karyawan

sering melanggar peraturan – peraturan yang yang ada di perusahaan itu

dan tidak akan bertanggung jawab akan tugas yang diberikan kepadanya.

Atasan tidak melakukan pengawasan setiap hari, oleh karena itu, para

karyawan melanggar peraturan – peraturan yang ada karena mereka

merasa bahwa atasan tidak akan melakukan pengawasan apakah tugas

dan pekerjaan itu mereka kerjakan dan selesai pada waktu yang sudah

ditentukan.

Disiplin kerja karyawan pada PT. Manakrra Unggul Lestari antara lain

adalah 40% karyawan masih sering terlambat masuk kerja karena

karyawan di perusahaan tersebut tidak melakukan pendisiplinan diri dan

pengawasannya masih kurang sehingga sebagian karyawan tidak datang

tepat pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada pukul 07.00 karyawan

sudah harus turun kelapangan. 10% karyawan yang tidak masuk kerja

dengan alasan diluar urusan pekerjaan kantor, atasan tidak mengetahui

bahwa karyawan tidak masuk kerja karena atasan kurang aktif dalam

mengawasi karyawan apakah semua karyawan hadir pada saat waktu

bekerja dan melakukan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepada


7

karyawan. 40% karyawan yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan

pekerjaannya mengakibatkan pekerjaan menumpuk dan karyawan

mengalami kendala dalam pekerjaannya sehingga visi dan misi dari

perusahaan tidak tercapai.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti yang membahas tentang

pengawasan dan disiplin kerja diatas fenomena yang terjadi pada PT.

Manakarra Unggul Lestari apabila pengawasan yang dilakukan oleh

atasan masih kurang efektif dan disiplin kerja para karyawan masih tidak

berubah, maka visi, misi, dan tujuan dari perusahaan tersebut tidak akan

tercapai dan kinerja karyawan tidak meningkat karena faktor pendorong

dari tercapainya tujuan dan organisasi adalah sumber daya manusia itu

sendiri.

Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “PENGARUH PENGAWASAN DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MUL (MANAKARRA

UNGGUL LESTARI) DI KABUPATEN MAMUJU”.


8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian penjelasan di atas maka rumusan masalah adalah :

1. Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari?

3. Apakah pengawasan dan disiplin kerja secara bersama – sama

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul

Lestari?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahuipengaruh pengawasan terhadap kinerja karyawan

pada PT. Manakarra Unggul Lestari.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT. Manakarra Unggul Lestari.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan dan disiplin kerja secara

bersama – sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari.


9

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai sumber pengetahuan

berkaitan dengan pengawasan dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari.

2. PT. Manakarra Unggul Lestari, dapat memberi masukan yang

bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan disiplin kerja

karyawan dengan melakukan pengawasan kerja karyawan.

3. Pihak lain Sebagai bahan bacaan dan literatur bagi penelitian yang

relevan yang berkaitan dengan penelitian ini di masa yang akan datang

dan sebagai salah satu syarat untuk mmemperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah

Mamuju.
10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan sumber daya yang

penting bagi perusahaan. mengingat pentingnya peranan sumber daya

manusia dalam menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan

menuntut seorang pemimpin dalam perusahaan untuk dapat mencari,

mendayagunakan, mengembangkan dan memelihara sumber daya

manusia tersebut dengan sebaik mungkin.

Menurut Sedarmayanti (2017:3-4) manajemen sumber daya manusia

adalah suatu pendekataan dalam mengelola masalah manusia

berdasarkan tiga prinsip dasar yaitu:

Sumber daya manusia adalah harta, asset paling berharga dan

penting yang dimiliki organisasi/perusahaan karena keberhasilan

organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. keberhasilan sangat

mungkin dicapai, jika kebijakan prosedur dan peraturan yang berkaitan

manusia dari perusahaan saling berhubungan dan menguntungkan semua

pihak yang terlibat dalam perusahaan. Budaya dan nilai organisasi

perusahaan serta perilaku manajerial yang berasal dari budayah tersebut

akan memberi pengaruh besar terhadap pencapaian hasil terbaik.


11

a. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2016:21)

meliputi:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secaa efektif serta

efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu

dalam terwujudnya tujuan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan

kerja, delegasi wewenang integrasi ,dan kordinasi dalam bagan

organisasi (organization chart)

3. Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar

mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu

tercapainya tujuan perusahaan karyawan dan masyarakat.

4. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,

agar mentaati peraturan – peraturan perusahaan dan bekerja sesuai

dengan rencana
12

5. Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi,

dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan

pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,

teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak

langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai

imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

8. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan

perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang

serasi dan saling menguntungkan

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan

kondisi fisik, mental, loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau

bekerja sama sampai pensiun.


13

10. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia

(MSDM) yang terpenting dan terwujudnya tujuan karena tanpa

disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja sesorang dari

perusahaan, pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,

keinginan perusahaan kontrak kerja berahir, pensiun dan sebab

sebab lainya

b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manjemen sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk

mengembangkan efektivitas dari sumber daya manusia didalam

organisasi. Pada intinya manajemen sumber daya manusia bertujuan

untuk memperbaiki kualitas tenaga kerja dalam suatu organisasi untuk

memeberikan kontribusi lebih pada organisasi dengan cara yang

bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial.

Menurut Sedarmayanti (2017:9) manajemen sumber daya

manusia memiliki tujuan yang ingin dicapai seperti yang dijabarkan

kedalam 6 tujuan yang lebih operasional yaitu:

1. Tujuan Masyarakat memeberi saran kepada manajemen tentang

kebijakan SDM untuk memastikan organisasi/perusahaan memiliki


14

SDM bermotivasi tinggi dan berkinerja tinggi, dilengkapi sarana

untuk menghadapi perubahan.

2. Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan prosedur SDM

untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

3. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar karyawan

agar tidak ada gangguan dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Menyediakan sarana komunikasi antara karyawan dan manajemen

organisasi.

5. Membantu perkembangan arah dan strategi organisasi

/perusahaan secara keseluruhan dengan memperhatikan aspek

SDM

6. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat

membantu manajer dalam mencapai tujuan.

B. Pengertian Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan

Menurut Fahmi (2016: 151) “pengawasan secara umum dapat

didefenisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang

efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan

misi organisasi”. Sedangkan menurut Terry dalam Fahmi (2016: 151)

“pengawasan dapat didefenisikan sebagai proses penentuan apa yang

harus dicapai (standart), apa yang dilaksanakan (pelaksana), menilai


15

pelaksanaan tersebut kemudian apabila perlu dilakukan perbaikan

agar pelaksanaannya sesuai dengan apa yang direncanakan dan

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau

organisasi.

Menurut Handoko (2009:359) “Pengawasan dapat didefenisikan

sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan

manajemen tercapai”.dengan garis besar pengawasan untuk dapat

mencapai tujuan-tujuan organisasi ataupun perusahaan diperlukan

pengawasan yang baik dari perusahaan untuk memastikan standar

pelaksanaan kegiatan telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang

telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Sedangkan menurut

Robert J. Mockler dalam Handoko (2009: 360) “pengawasan

manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system

informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan

standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan

mengukur penyimpangan, serta mengambil tindakan korektif yang

diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan

dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan”.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengawasan merupakan suatu cara organisasi untuk menemukan dan


16

mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh

karyawan. Proses tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah

pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan dan

standar yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga nantinya

organisasi dapat mewujudkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.

Tipe-tipe pengawasan menurut T. Hani Handoko dalam

(2016:151):

1. Pengawasan pendahuluan.

2. Pengawasan “concurrent”

C. Pengertian Disiplin Kerja

Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kerja sama yang serasi

dalam tim kerja dan kesadaran yang tinggi bagi setiap anggota

organisasi untuk bekerja sama secara bersungguh-sungguh serta patuh

terhadap peraturan yang telah disepakati. Secara umum kedisiplinan

seseorang dapat dilihat dari perilaku orang tersebut dalam menjalankan

tugasnya. Secara lebih mendalam kedisiplinan memuat dimensi sikap

yang melibatkan mental seseorang.

Ada beberapa devisi tentang disiplin yang dikemukakan oleh para

ahli antara lain : Menurut Mangkunegara (2019:129) Disiplin kerja adalah

pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman

organisasi.
17

Disiplin kerja diartikan berbeda menurut beberapa pandang. Dibawah

ini akan disajikan beberapa pendapat yang membahas mengenai disiplin

kerja, sebagai berikut yaitu: disiplin diartikan oleh Prijodarminto (1993),

sebgai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Dalam hal ini sikap dan prilaku

yang demikian tercipta melalui proses binaan keluarga, pendidikan, dan

pengalaman atau pengenalan dari keteladanan dari lingkungannya.

Disiplin akan membuat seseorang dapat membedakan hal-hal apa saja

yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan

dan yang tidak seharusnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang

dilarang).

Menurut Rival (2004 : 444) “Disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu

upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang

mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang

berlaku”.

Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang

berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam

kaitannya dengan pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan

tingkah laku karyawan terhadap peraturan organisasi. Nilai dapat


18

diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu atau kemauan untuk

menyesuaikan diri dengan peraturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin

kerja ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk

menaati peraturan. Artinya, seseorang yang dikatakan memiliki disiplin

yang tinggi tidak semata-mata taat dan patuh pada peraturan secara

kaku dan mati, namun juga mempunyai kehendak (niat) untuk

menyesuaikan diri dengan peraturan organisasi.

Stuart Emmel (2001) mendefinisikan disiplin sebagai suatu sistem

aturan untuk mengendalikan prilaku. Fungsi utama disiplin kerja adalah

mendorong karyawan yang belom memuaskan untuk menjadi lebih baik.

Titik fokus pada peningkatan berarti bahwa disiplin adalah mengenai

mencoba untuk mencapai, dan tidak menggunakan tuduhan atau maksud

buruk. Hukuman dipergunakan hanya saat terakhir, saat cara lain telah

gagal. Oleh karena itu, tujuan utama pendisiplinan menurut Emmel

adalah untuk meningkatkan, mengkoreksi, mencegah, dan meluruskan

kembali tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, membawa karyawan

agar sesuai dengan aturan, membawa karyawan agar sesuai dengan

standar perusahaan dan mendorong peningkatan dan performa kerja

pada tingkat yang lebih tinggi lagi.

Dari pengertian diatas bias ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja

yaitu suatu proses tindakan yang akan mengendalikan prilaku seseorang

yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan


19

ketertiban pada perusahaan atau organisasi tersebut. Dan hukuman

adalah cara terakhir setelah semua cara yang sebelumnya digunakan itu

tidak bias dilaksanakan lagi. Jadi disiplin itu bukan suatu penindasan

yang akan mengurung gerak gerik seseorang, tapi disiplin itu untuk

mencegah prilaku yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan itu bair

tidak terulang kembali dan mengkoreksi perilakunya.

2. Pentingnya kedisiplinan kerja

Menurut Hasibuan (2006:194-198) “disiplin yang baik mencerminkan

besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang

diberikan kepadanya”. Hal ini mendorong gairah kerja, dan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap

manejer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin

yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya,

jika para bawahannya berdisiplin baik.

Peraturan sangan diperlukan untuk memberikan bimbingan dan

penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di

perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja,

efesiensi, dan efektifitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan

mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Jelasnya perusahaan sulit mencapai tujuannya, jika karyawan tidak

mematuhi peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan


20

perusahaan dikatakan baik, jika sebagian besar karyawan menaati

peraturan-peraturan yang ada.

Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik

karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian

hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan

keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai.

Peraturan tanpa disertai pemberian hokuman yang tegas bagi karyawan.

Kedisiplinan karyawan harus ditegakkan dalam suatu organisasi

perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit

perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Singodimedjo (dalam sutrisno, 2009), menyatakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawna adalah sebagai

berikut:

a. Besar/kecilnya pemberian kompensasi.

Besar atau kecilnya pemberian kompensasi dapat mempengaruhi

tegaknya disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan

yang berlaku, bila ia merasa bahwa kerja keras yang dilakukannya

akan mendapatkan balas jasa yang setimpal dengan jerih payah yang

telah diberikan pada organisasi atau perusahaan. Bila ia menerima

kompensasi yang memadai, mereka akan dapat bekerja dengan


21

tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-

baiknya. Akan tetapi, bila karyawan merasa kompensasi yang

diterimanya jauh dari memadai, maka usaha kerja yang dilakukan

akan terganggu, dan berusaha untuk mencari tambahan penghasilan

lain diluar atau dalam, sehingga menyebabkan ia sering mangkir,

sering minta izin ke luar, atau memanfaatkan pekerjaannya sebagai

sarana untuk menambah penghasilan. Dengan kata lain, dengan

pemberian kompensasi yang mencukupi, sedikit banyak akan

membantu karyawan untuk bekerja dengan tenang. Karena dengan

menerima kompensasi yang wajar, kebutuhan primer mereka akan

dapat terpenuhi.

b. Ada/tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam suatu

perusahaan/organisasi, semua karyawan akan memperhatikan

bagaimana pimpinan mampu menegakkan disiplin dalam dirinya dan

bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan

dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang telah ditetapkan.

Bagaimanapun juga, pimpinan merupakan contoh yang akan ditiru

oleh oleh bawahannya dalam bersikap. Oleh sebab itu, bila seorang

pemimpin menginginkan tegaknya peraturan disiplin dalam

perusahaan, maka ia adalah orang pertama yang mempraktekkan

agar dapat diikuti oleh karyawan lainnya.


22

c. Ada/tidaknya aturan pasti yang akan dijadikan pegangan.

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam

organisasi/perusahaan, bila tidak ada peraturan yang tertulis yang

pasti untuk dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin dapat

ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan intruksi lisan

yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi. Dengan

adanya aturan tertulis yang jelas, para karyawan akan mendapatkan

kepastian mengenai pedoman apa saja yang boleh dilakukan dan

tidak boleh dilakukan. Sehingga akan menghindarkan diri dari prilaku

yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut.

d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu

ada keberanian untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat

pelanggaran yang dibuatnya. Melalui tindakan terhadap prilaku

indispliner, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan

akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat

hal yang serupa. Pada situasi demikian, maka semua karyawan akan

menghindari sikap yang melanggar aturan yang akhirnya akan

menimbulkan kerugian pada perusahaan. Demikian pula sebaliknya,

apabila pemimpin tidak mengambil tindakan, walaupun sudah jelas

pelanggaran yang dibuat oleh karyawan, akan berdampak kepada


23

suasana kerja dalam perusahaan/organisasi. Diman karyawan akan

meragukan pentingnya berdisiplin di tempat kerja.

e. Ada/tidaknya pengawasan pimpinan.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan/organisasi,

perlu adanya pengawasan, yang akan mengarahkan karyawan untuk

dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan

perusahaan/organisasi. Dengan menyadari bahwa sifat dasar manusia

adalah selalu ingin bebas, tanpa terikat oleh peraturan, maka

pengawasan diperlukan demi tegaknya disiplin dalam suatu

perusahaan/organisasi.

f. Ada/tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang memiliki perbedaan karakter

antara satu dengan yang lain. Sebagai manusia, karyawan tidak

hanya membutuhkan penghargaan dengan pemberian kompensasi

yang tinggi, tetapi juga membutuhkan perhatian yang besar dari

pemimpin. Keluhan dan kesulitan mereka ingin di dengar dan dicarikan

jalan keluarnya, dan lain sebagainya. Pemimpin yang berhasil

memberi perhatian yang besar kepada para karyawan akan dapat

menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena ia bukan hanya dekat

secara fisik, tetapi juga dekat secara batin. Pemimpin yang demikian

akan selalu dihormati dan dihargai oleh karyawan, sehingga akan

berpengaruh besar terhadap prestasi dan semangat kerja karyawan.


24

g. Diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain :

a. Saling menghormati bila bertemu di lingkungan kerja

b. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya sehingga

karyawan akan turut bangga dengan pujian tersebut.

c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan yang

berhubungan dengan nasib dan pekerjaan mereka.

d. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kerja kepada rekan

sekerja, dengan menginformasikan kemana dan untuk urusan apa,

walaupun kepada bawahan sekalipun.

h. Indikator-indikator disiplin kerja

Hodges (dalam Alvin, 1996) mengemukakan bahwa indikator

dalam disiplin kerja, adalah sebagai berikut :

a. Disiplin kerja tidak semata-mata patuh dan taat terhadap

peraturan mengenai jam kerja saja, misalnya dating dan pulang

sesuai dengan jadwal, tidak mangkir ketika bekerja, dan tidak

mencuri-curi waktu.

b. Upaya dalam menaati peraturan tidak didasarkan akan adanya

perasaan takut atau terpaksa.

c. Komitmen dan loyal terhadap organisasi, yaitu tercermin dari

bagaimana sikap dalam bekerj. Apakah karyawan serius atau


25

tidak? Loyal atau tidak? Apakah dalam bekerja karyawan tidak

pernah mengeluh, tidak berpura-pura sakit, tidak manja dan

bekerja dengan semangat tinggi? Sebaliknya, perilaku yang

sering menunjukkan ketidakdisiplinan atau melanggar

peraturan terlihat dari tingkat absensi yang tinggi,

penyalagunaan waktu istirahat dan makan siang, meninggalkan

pekerjaan tanpa izin, membangkang, tidak jujur, berjudi,

berkelahi, berpura-pura sakit, sikap manja yang berlebihan,

merokok pada waktu yang terlarang dan perilaku yang

menunjukkan semangat kerja rendah.

Pada dasarnya banyak indicator yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan suatu perusahaan, diantaranya :

a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara

ideal serta cukup menentang bagi kemampuan karyawan. Hal

ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada

karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan

bersangkutan, agar ia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin

dalam mengerjakannya.

b. Teladanan pemimpin

Teladanan pemimpin sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan


26

panutan oleh para bawahannya.dengan teladanan pemimpin

yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika

teladanan pemimpin kurang baik (kurang disiplin), para

bawahan pun akan kurang disiplin.

c. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut memperoleh

kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan

kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap

perusahaan/pekerjaan. Jika kecintaan karyawan semakin baik

terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakain baik

pula.

d. Keadilan

Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksaan dalam pemberian

balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang

terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.

e. Pengawasan melekat (Waskat)

Pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif

dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan

waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi

perilaku, moral, sikap, gairah, kerja, dan prestasi kerja

bawahannya.
27

f. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin

berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-

peraturan perusahaan, sikap dan perilaku interdisipliner

karyawan akan berkurang.

g. Ketegasan

Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap

karyawan yang interdisipliner akan mewujudkan kedisiplinan

yang baik pada perusahaan tersebut.

h. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan relationship yang serasi akan

mewujudkan lingkungan dan suasan kerja yang nyaman. Hal ini

akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,

kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan

kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik (Hasibuan,2003).

D. Pengertian kinerja

1. Kinerja Karyawan

a. Pengertian kinerja karyawan

Landasan yang sesungguhnya dalam satu organisasi adalah

kinerja. Jika tidak ada kinerja maka seluruh bagian organisasi,


28

maka tujuan tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan sebagai

bahan evaluasi bagi pemimpin atau manajer.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dikutip dan

diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa

“Kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang

diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”. Definisi lain mengenai kinerja

menurut Hadari Nawawi (2006: 63) adalah “Kinerja dikatakan

tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu

yang disediakan”. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan

melampaui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak

terselesaikan.

Menurut Henry Simamora dikutip dan diterjemahkan oleh Dina

Nurhayati (2008: 7) “kinerja karyawan adalah tingkat dimana para

karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan”.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa

“kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanyadidasarkan atas kecakapan, pengalaman,

kesungguhan serta waktu”. Sedangkan menurut Suyadi

Prawirosentono (2008: 2) “kinerja atau dalam bahasa inggris

adalah performance” yaitu: “hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai


29

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun

etika”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-

persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat

diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas

waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan

moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja

karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.

b. Faktor-faktor Kinerja Karyawan

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006: 94) mengungkapkan

bahwa “kinerja merupakan gabungan tiga factor penting, yaitu

kemampuan dan minat bseorang pekerja, kemampuan dan

penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta

tingkat motivasi pekerja”. Apabila kinerja tiap individu atau

karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik

pula.

Menurut Alex Soemadji Nitisemito (2001: 109), terdapat

berbagai factor kinerja karyawan, antara lain:

1. Jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan.


30

2. Penempatan kerja yang tepat.

3. Pelatihan dan promosi.

4. Rasa aman dimasa depan (dengan adanya pesangon dan

sebagainya)

5. Hubungan dengan rekan kerja.

6. Hubngan dengan pemimpin.

Dari beberapa factor diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

ada banyak factor yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Diantaranya factor internal antara lain: kemampuan intelektualitas,

disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Factor

eksternal meliputi: gaya kepemimpinan, lingkungan kerja,

kompensasi dan system manajemen yang terdapat diperusahaan

tersebut. Factor-faktor tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh

pimpinan sehingga kinerja karyawan dapat optimal.

c. Standar Kinerja Karyawan

Menurut A. Dale Timpe (1999: 247), menyatakan bahwa

standar kerja merupakan: “Standar kerja dianggap memuaskan

bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok

tanggung jawab karyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan

kerja akan dilakukan, dan bagaimana suatu kegiatan kerja akan

dilakukan, dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme

kuantitatif bagaimana hasil-hasil kinerja diukur”.


31

Menurut Wirawan (2009: 67) “Standar kinerja adalah target,

sasaran, tujuan upaya kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan harus

mengarahkan semua tenaga, pikiran, keterampilan, pengetahuan,

dan waktu kerjanya untuk mencapai apa yang ditentukan oleh

standar kinerja”.

Menurut Randall S. Schular & Susan E. Jackson (1999: 11)

“ada tiga jenis dasar kriteria kinerja”, yaitu:

a. Kriteria berdasarkan sifat (memusatkan diri pada

karakteristik pribadi seorang karyawan).

b. Kriteria berdasarkan prilaku ( kriteria yang penting bagi

pekerjaan) yang membutuhkan hubungan antar personal.

c. Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang focus pada apa

yang telah dicapai atau dihasilkan).

Menurut Soekidjo Notoatmojo (2003: 143) “untuk mencapai

tujuan kinerja karyawan maka dapat dinilai dari tiga hal, meliputi:

penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, adanya

standar pelaksanaan kerja, praktis (mudah dipahami atau

dimengerti karyawan atau penilai)”.

Menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat

dinilai atau diukur dengan beberapa indicator yaitu:

a. Efektifitas
32

Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan

kebutuhan yang direncanakan.

b. Tanggung jawab

Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai

akibat kepemilikan wewenang.

c. Disiplin

Yaitu taat pada hukum dan aturan yang berlaku. Disiplin

karyawan adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan

dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan

dimana dia bekerja.

d. Inisiatif

Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk

suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif

sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan

perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain

inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang

akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak

kriteria kinerja, maka peneliti menggunakan kriteria kinerja

menurut Suyadi Prawirosentono yang meliputi: efektivitas,

tanggung jawab, disiplin dan inisiatif. Berbagai macam jenis

pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tentunya membutuhkan


33

kriteria yang jelas, karena masing-masing pekerjaan tentunya

mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian

hasilnya.

Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan

penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja

karyawannya. Agar karyawan dapat bekerja sesuai yang

diharapkan, maka dalam diri seorang karyawan harus

ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang

diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua

pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat

selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah

merupakan suatu prestasi kerja yang baik.

E. Indikator Kinerja

Kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah hasil kerja karyawan

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sesuai tanggun jawab yang

diberikan kepadanya.menurut Gomes (2010:36) indikator kinerja adalah

sebagai berikut:

a. Kualitas pekerjaan

Kualitas pekerjaan yang baik dapt menghindari tingkat kesalahan

dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi

kemajuan perusahaan atau instansi.


34

b. Kuantitas pekerjaan

Kuantitas pekerjaan menunjukan jumlah jenis pekerjaan yang

dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat

terlaksanakan sesuai dengan tujuan perusahaan atau instansi.

c. Pengetahuan

Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas maka akan dengan

mudah dalam mengambil keputusan dan bias lebih cepat dalam

bersosialisasi.karena mampu mencairkan suasana dengan

sendirinya.

d. Kehadiran

Karyawan yang selalu memperhatikan tingkat absensi atau intensitas

kehadiran akan menjadi contoh bagi karyawan lainya saat bekerja


35

F. HIPOTESIS

Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang akan diteliti

sebagai jawaban sementara dari suatu masalah, maka hipotesis diajukan

sebagai berikut:

1. Pengawasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari.

2. Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari.

3. Pengawasan dan disiplin kerja secara bersama – sama berpengaruh

terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari.


36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada PT. Manakarra Unggul

Lestari. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah selama kurang lebih 2 (dua) bulan lamanya yaitu pada bulan Mei

hingga juli 2020.

B. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah :

Data kuantitatif, adalah data yang diperoleh dari perusahaan PT.

Manakarra Unggul Lestari. Yang dapat dibuktikan dengan angka-angka

yang akan diolah dan dianalisis sesuai dengan metode analisis sehingga

dapat terlihat hasilnya.

Data kualitatif, adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang

diberikan kepada karyawan berupa pernyataan dengan memberikan

alternatif pilihan dalam bentuk tanggapan kepuasan kerja karyawan.

Untuk menunjang kelengkapan pembahasan dalam penulisan proposal

ini. Penulis memperoleh data yang bersumber dari :

a Data primer, merupakan data yang diperoleh melalui dengan

pernyataan kuesioner kepada responden. Pertanyaan yang

disiapkan yaitu bentuk pertanyaan beberapa alternatif tanggapan

responden.
37

2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui pencatatan

dari dokumen-dokumen pada perusahaan PT. Manakarra Unggul

Lestari yang ada hubungannya dengan pembahasan penulisan.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpilannya. Dalam penelitian ini merupakan karyawan PT. Manakarra

Unggul Lestari.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Dengan demikian sampel adalah

sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa

mewakili keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari

populasi.

Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

bekerja di perusahaan PT. Manakarra Unggul Lestari yang berjumlah 877

karyawan. Dalam penelitian ini penulis mempersempit populasi yaitu 877

karyawan dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan

menggunakan teknik Slovin menurut Sugiono (2011:87). Adapun

penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan

sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah


38

sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan

sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir; e = 0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara

10% dari populasi penelitian.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 877 karyawan,

sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil

perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk

mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:


39

= 89,7 disesuaikan oleh peneliti menjadi 100 responden

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang menjadi responden

dalam penelitian ini di sesuakan menjadi sebanyak 100 orang atau

sekitar 12% dari seluruh total karyawan PT. Manakarra Unggul Lestari,

hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk

hasil pengujian yang lebih baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik

probality sampling; sampel random sampling, dimana peneliti

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi

(karyawan) untuk dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sendiri.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insindental adalah

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/insindental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan

sebgai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Studi lapangan Observasi (pengamatan) adalah penulis

mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung pada PT. Manakarra Unggul Lestari.


40

b. Kuesioner, yaitu merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan pernyataan kepada responden.

c. Studi kepustakaan adalah mengumpulkan data sekunder dari

perpustakaan berupa beberapa referensi buku yang berkaitan dengan

penelitian ini dan data sekunder dari tempat penelitian.

Adapun yang menjadi tekhnik metode analisis yang dapat

digunakan untukmengetahui pangaruh variabel bebas dan terikat dengan

menggunakan Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS.

Analisis Regresi Linear Berganda, menurut Sugiyono (2011:45)

merupakan analisis untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas

pelayanan terhadap kepuasan nasabah dengan menggunakan rumus

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y : Kinerja karyawan

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi Berganda

X1 : Pengawasan

X2 : Disiplin Kerja

e : Error

Dalam penelitian ini alat uji analisis yang digunakan penulis adalah :

1. Uji Validitas
41

Menurut Sugiyono (2011:52) validitas menunjukkan seberapa jauh

suatu tes atau satu set dari operasi-operasi mengukur apa yang

harusnya diukur. Pengujian digunakan untuk mengetahui kevalidan

atatu keabsahan dari setiap pertanyaan dari indikator digunakan uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika nilai, Pearson

Correlation (r hitung) > r table maka, item pertanyaan dinyatakan

valid namun jika nilai Pearson Correlation < r table item, maka

pertanyaan dinyatakan tidak valid dan dengan nilai signifikansi <

0,05.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Sugiyono, 2011:35). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara

one shot atau pengukuran sekali saja kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) Uji reliabilitas

menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa > 0,6

3. Uji t (Uji Parsial)


42

Uji t untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas

(pengawasan, disiplin kerja) terhadap nilai variabel terikat (Y) untuk

mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dilakukan

uji t.

1) Nilai t-hitung > t-tabel

T hitung dapat diperoleh melalui uji manual (menghitung

sendiri) ataupun melalui hasil perolehan data seperti SPSS,

sedangkan t tabel diperoleh hanya dengan melihat nilai pada

tabel t.

2) Nilai signifikan harus < derajat kepercayaan (umumnya derajat

penelitian 0,05).

4. Uji F, uji bersama-sama (Simultan)

Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel

independen (X) terhadap dependen (Y) secara serentak atau

bersama-sama.

1) Nilai F hitung > F table

F hitung dapat diperoleh melalui uji manual (menghitung sendiri)

ataupun melalui hasil pengolahan data seperti SPSS

2) Signifikan F hitung < derajat kepercayaan penelitian (0.05 pada

umumnya). Nilai signifikasi dapat diperoleh melalui manual

maupun melalui hasil pengolahan SPSS


43

E. Definisi Operasional

Menurut Arikunto defenisi operasional adalah pendefinisian variabel

secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan obserfasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

1. Pengawasan (X1)

Usaha yang dilakukan oleh atasan untuk menjamin bahwa

pekerjaan yang dilakukan sesuai tujuan yang telah direncanakan

dahulu, apakah terjadi penyimpangan serta mengambil tindakan

perbaikan. Dengan indikator penetapan standar, penilaian

pekerjaan atasan pada pegawai, pengawasan yang efektif, dan

perbaikan atas penyimpangan pekerjaan.

Indikator Ukuran
1. Pemberitahuan prosedur – Tingkat pengawasan sesuai prosedur
prosedur kepada karyawan yang ada
2. Penyampaian standar yang Tingkat penyampaian standar kerja
ditetapkan istansi kepada yang dibuat kepada karyawan
karyawan
3. Pengecekan kebenaran Tingkat ketelitian dalam
laporan melaksanakan pengawasan
4. Pemberian penilaianTingkat pengawasan sebagai sarana
terhadap pelaksanaannya pengukuran keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan
5. Pembetulan atas Tingkat pelaksanaan pengawasan
penyimpanagan kerja kepada karyawan dengan
menggunakan standar pengawasan
44

yang tepat dan sesuai

2. Displin kerja (X2)

Kesadaran seseorang untuk menaati semua peraturan dan

norma-norma sosial di perusahaan atau organisasi yang berlaku.

Sperti tepat waktu, taat peraturan, bertanggung jawab pada tugas,

ketelitian melakukan pekerjaan dan bersikap sopan.

Indikator Ukuran
1. Absensi Jumlah kehadiran karyawan
(kehadiran dalam bekerja)
2. Tepat waktu Kesesuaian waktu masuk kerja
dengan jadwal kerja (ketepatan waktu
tiba di kantor)
3. Ketelitian Ketelitian dalam melaksanakan
pekerjaan (ketelitian dalam
melaksanakan pekerjaan yang
diberikan atasan)
4. Perhitungan Tingkat mengurangi resiko dalam
melaksanakan pekerjaan (kehati –
hatian dalam melaksanakan
pekerjaan)
5. Menaati aturan dan pedoman Tingkat ketaatan dalam bekerja
kerja (mentaati peraturan sesuai pedoman
kerja instansi yang berlaku)

3. Kinerja karyawan (Y)

Hasil pencapaian yang dapat dilaksanakan oleh seseorang baik

kualitas maupun kuantitas yang akan dicapai karyawan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Seperti ketetapan waktu karyawan dalam menyelesaikan tugasnya,


45

kemampuan bekerjasama dengan rekan satu bagian maupun bagian

lain, kualitas untuk menilai hasil pekerjaan karyawan, setra

bertanggung jawab pada pekerjaan yang diberikan.

Indikator Ukuran
1. Kerapihan Kerapihan dalam mengerjakan
pekerjaan (menyelesaikan pekerjaan
dengan rapih dan baik)
2. Kecepatan Menyelesaikan pekerjaan sesuai
waktu yang telah ditentukan
(menyelesikan pekerjaan dengan
tepat dan sesuai waktu yang telah
ditetapkan dengan cepat)
3. Kepuasan Menyelesaikan pekerjan dengan hasil
yang memuaskan (meraih
penghargaan atas hasil kerja yang
dicapai)
4. Hasil kerja Tanggung jawab atas hasil kerja
(meninggalkan pekerjaan, meskipun
ada keperluan pribadi yang
mendesak)
5. Sarana dan prasarana kerja Tingkat tanggung jawab atas sarana
dan prasarana kerja yang digunakan
(penggunaan peralatan dan
perlengkapan kantor sesuai
kebutuhan)
46

BAB IV

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Gambar Umum

1. Sejarah Singkat PT. Manakarra Unggul Lestari

Di Indonesia kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang

berkembang pesat dan merupakan salah satu penyumbang terbesar

devisa non migas. Perkembangan ini dikarenakan oleh salah satu

faktor yaitu kebutuhan akan minyak nabati yang meningkat setiap

tahunnya seperti kebutuhan akan hasil industri hilir dari kelapa sawit

yaitu minyak goreng, mentega, sabun, kosmetik dan lain sebagainya.

Hal ini menjadi salah satu alasan bagi para pengusaha melirik peluang

yang memberikan banyak keuntungan, ditambah dengan luas areal

serta kondisi iklim di Indonesia yang cocok untuk dijadikan tempat

mengembangbiakkan tanaman kelapa sawit.

PT. Manakarra Unggul Lestari pertama kali didirikan pada tanggal

1 Agustus 1997 oleh Bapak Tjiungwanara Njoman yang bermitra

dengan perintah tingkat II Mamuju. Pemerintah Daerah mamuju

menyiapkan lahan sampai dengan izin lokasi dan Hak Guna Usaha

(HGU) kepada PT. Manakarra Unggul Lestari, untuk dikelola menjadi

perkebunan kelapa sawit.


47

PT. Manakarra Unggul Lestari bergerak dibidang perkebunan

kelapa sawit yang mengelola Tandan Buah Segar (TBS) menjadi

minyak mentah Crude Palm Oil (CPO).

Adapun sejarah Kepemimpinan PT. Manakarra Unggul Lestari dan

masa jabatannya adalah :

1. Ir. Pdf Nano Laitan ( Periode Tahun 1998 – 2000 )

2. Ir. Munir Mekka ( Periode Tahun 2000 – 2003 )

3. Ir. Abidin Andi Abdullah ( Periode Tahun 2003 – 2005 )

4. Ir. Arifin ( Periode Tahun 2005 – 2011 )

5. Ir. Janet Pangabean ( Periode Tahun 2011 – 2013 )

6. Ir. Tonapa ( Periode Tahun 2013 - 2017 )

7. Ir. H. Arifin ( Periode Tahun 2017 sampai sekarang )

Khusus untuk Divisi Kemitraan dipimpin oleh Bapak Muh. Sultan,

selaku Asisten Kepala ( Askep ), yang membawahi beberapa asisten

kebun, dan juga mandor – mandor kebun serta beberapa karyawan

kantor Divisi Kemitraan.

PT. Manakarra Unggul Lestari (PT.MUL) berada di desa kakulasan

dan Desa Leling, Kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju yang

berjarak 100 Km dari Ibu Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Kebun PT. MUL memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tobadak.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kakulasan.


48

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Hutan Milik Negara.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Malino.

PT. Manakarra Unggul Lestari ( PT. MUL) berada pada ketinggian

5 – 100 m dari permukaan laut. Dengan curah hujan selama 5 tahun

terakhir berkisar antara 5000 – 7000 mm, beriklim basah dengan suhu

rata – rata adalah 24 – 32º C dengan kelembaban relative udara 80 –

90%.

2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Manakarra Unggul Lestari

Visi :

Menjadi perkebunan kelapa sawit yang unggul dan lestari

Misi :

1. Mengedepankan tata kelola perusahaan yang bersih dan

professional.

2. Memperbarui kualitas dan keterampilan sumber daya manusia.

3. Menghasilkan produk yang berkualitas unggul

4. Peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan

masyarakat sekitar.
49

STUKTUR ORGANISASI ADMINISTRASI KANTOR ESTATE TOMMO 1


PT. MANAKARRA UNGGUL LESTARI
TAHUN 2020

SENIOR MANAGER

ESTATE MANAGER

ASISTEN KEPALA

ASISTEN
PENGUKURAN KAS IE ASISTEN BENGKEL, AB & KDR ASISTEN CIVIL

KOOR
GUDANG ADM. ADM. ADM. ADM. CLEANING KEPALA ALAT BERAT KENDARAAN/OTOMOTI CIVIL CIVIL
PENGUKUR ISPO PERSONALIA PEMBUKUAN SECURITY
TM I KEUANGAN PRODUKSI TANAMAN PEMBELIAN SERVICE SEKOLAH & GENSET F BANGUNAN INFRASTRUKTUR
AN

KOOR. ALAT
KEPALA KOOR. KOOR. KENDARAAN &
MANDOR 1 BERAT & MEKANIK KOORNIDATOR KOORDINATOR
GUDANG SECURITY MEKANIK KENDARAAN
ALAT BERAT

TENAG
TENAGA TENAGA A TENAGA MEKANIK,
TENAGA TENAGA TENAGA TENAGA TENAGA TENAGA TENAGA KEPALA
KERJA/MA KERJA / KERJA / KERJA OPR. TENAGA KERJA/DRIVER TENAGA TENAGA KERJA/
KERJA/ KERJA/ KERJA/ KERJA/ KERJA/ KERJA/ KERJA/ SEKOLAH
NDOR KERANI MANDO /KERANI GENSET &
R
50

KETERANGAN JUMLAH TENAGA KERJA ESTATE TOMMO 1


NO URAIAN JUMLAH

1. GUDANG 7

2. PERSONALIA 2

3. PEMBUKUAN 1

4. ADM. KEUANGAN 2

5. ADM. PRODUKSI 1

6. ADM. TANAMAN 2

7. ADM. PEMBELIAN 1
2
8. CLEANING SERVIS & HDR
Dibuat Oleh : Diketahui Oleh : Disetujui Oleh :
9. SECURITY 12

10. CIVIL INFRASTRUKTUR 12

11. CIVIL BANGUNAN 6

12. KOOR. KENDARAAN & MEKANIK 41

13. KOOR. ALAT BERAT & MEKANIK 24

14 PENGUKURAN Ir. JANET Ir. H. ARIFIN 8 H. SUKIRMAN


Ir.
15. I SPO PANGGABEAN 3

JUMLAH 124
51

3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas secara singkat, wewenang dan tanggung jawab dari

beberapa bagian yang ada di PT. Manakarra Unggul Lestari sebagai berikut :

1. Senior Manager

Adapun tugas dari senior manager yaitu:

a. Mengkoordinasi penyusunan anggaran belanja perusahaan.

b. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

c. Mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada Askep dan Asisten.

d. Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara

asisten, karyawan dan warga serta memelihara keamanan.

Adapun wewenang dari senior manager yaitu:

a. Menyetujui setiap kegiatan yang akan dilakukan di perkebunan.

b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perkebunan sesuai dengan

norma pedoman dan intruksi dari pimpinan umum.

c. Mengkoordinir semua kegiatan yang ada, seperti kepada setiap manager

dari masing-masing kebun.

Adapun tanggung jawab dari senior manager yaitu:

a. Bertanggung jawab atas pengolaan SDM yang tersedia secara efektif dan

efisien, sehingga mampu menghasilkan kinerja yang optimal dengan biaya

yang realistis.

b. Mengkoordinir dan mengawasi proses penyusunan anggaran untuk seluruh

biaya operasional yang ada di perkebunan setiap tahunnya.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berlangsung di

perkebunan.
52

2. Estate Manager

Adapun tugas dari estate Manager yaitu:

a. Melaporkan kondisi tanaman setiap bulannya kepada senior manager.

b. Mengkoordinasikan setiap kegiatan yang berlangsung di kebun masing-

masing.

c. Menandatangani dan mengecek semua dokumen yang berkaitan

dengan kebun yang berada di bawah pengawasannya.

Adapun wewenang dari estate manager yaitu:

a. Menyetujui setiap kegiatan yang akan dilakukan di masing-masing

estate.

b. Mengkoordinir semua kegiatan yang ada, seperti kepada setiap Askep

dari masing-masing estate.

Adapun tanggung jawab dari Estate Manager yaitu:

a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di estate

tersebut.

b. Bertanggung jawab atas laporan atas hasil yang diperoleh setiap

bulannya.

3. Asisten Kepala (Askep)

Adapun tugas dari Askep yaitu:

a. Mengawasi semua kegiatan asisten.

b. Melaporkan data serta kegiatan kepada manajer.

c. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan asisten.

Adapun wewenang dari Askep yaitu:

a. Mengajukan saran dan usulan untuk meningkatkan efisiensi dari setiap

kegiatan yang dilakukan.

b. Memberikan arahan kepada setiap asisten maupun karyawan.


53

Adapun tanggung jawab dari Askep yaitu:

a. Bertanggung jawab atas setiap produksi yang dihasilkan maupun yang

direncanakan oleh kebun tersebut.

b. Bertanggung jawab atas jalannya setiap kegiatan yang dilakukan oleh

setiap asisten dll.

4. Asisten Afdeling.

Adapun tugas dari Asisten yaitu:

a. Mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh mandor.

b. Membuat RKB (Rencana Kerja Bulanan).

c. Membuat RKH (Rencana Kerja Harian).

d. Menyusun setiap kebutuhan dari afdeling yang ditangani.

e. Melakukan pengawasan terhadap jumlah produksi yang dihasilkan

setiap harinya.

Adapun wewenang dari Asisten yaitu :

a. Menentukan jumlah kebutuhan dari afdeling yang ditangani.

b. Mengendalikan semua kegiatan yang dilakukan di afdeling.

c. Menentukan target produksi serta penggunaan bahan baku dalam setiap

kegiatan.

d. Mengambil tindakan yang tepat saat menghadapi masalah.

Adapun tanggung jawab dari asisten yaitu :

a. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan disetiap afdeling.

b. Bertanggung jawab atas kuantitas, kualitas serta jenis produksi yang

dihasilkan.

c. Bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan kerja di kantor afdeling.

5. Kasie/KTU (Kepala Tata Usaha)

Adapun tugas dari KTU yaitu :


54

a. Melaksanakan pekerjaan yang diintruksikan oleh pengurus kebun.

b. Membuat jurnal voucer.

c. Membuat laporan permohonan dana.

d. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kebun.

Adapun wewenang dari KTU :

a. Mensupervisi bawahan dalam rangka pelaksanaan ataupun pembuatan

laporan keuangan.

b. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan permintaan

dana dari setiap bagian.

c. Menyetujui permintaan dana dari setiap bagian.

Adapun tanggung jawa dari KTU :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan laporan keuangan kebun.

b. Bertanggung jawab atas buku kas kebun beserta bukti-bukti pendukung

kas.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

penggunaan dana.
54

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Hasil Responden

Kuesioner yang disebarkan 100 eksemplar, semua kuesioner memenuhi

kriteria. Karakteristik responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini terdiri

dari jabatan, usia, masa kerja di organisasi/perusahaan, jenis kelamin. Dalam

kuesioner responden tidak perlu mencantumkan identitas pribadi atau nama

untuk kerahasiaan informasi yang diberikan responden.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan jabatan

Peneliti mengambil sampel 100 responden adapun komposisi responden

berdasarkan jabatan disajikan pada tabel 1 berikut dibawah ini

Tabel 4.1

No Jabatan Frekuensi Persentase


1 Adm. HRD 2 2%
2 Staff senior Maneger 3 3%
3 Adm. Tanaman 5 5%
4 Adm. Civil 10 1%
5 Adm. QC 15 15%
6 Adm. Produksi 20 20%
7 Asisten Salu Baitang 5 5%
8 Mandor 30 30%
9 Kerani Gudang 12 12%
10 Satpam 8 8%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas akan diuraikan distribusi responden

berdasarkan jabatan yaitu, responden yang memiliki jabatan Adm. HRD

sebanyak 2 responden dengan persentase (2%), responden yang memiliki

jabatan staf senior manager sebanyak 3 responden dengan persentase (3%),

responden yang memiliki jabatan Adm. Tanaman sebanyak 5 responden

dengan persentase (5%), responden yang memiliki jabatan Adm. Civil

sebanyak 10 responden dengan persentase (10%), responden yang memiliki

jabatan Adm. QC sebanyak 15 responden dengan persentase (15%),


55

responden yang memiliki jabatan Adm. Produksi sebanyak 20 responden

dengan persentase (20%), responden yang memiliki jabatan Asisten Salu

Baitang sebanyak 5 responden dengan persentase (5%), responden yang

memiliki jabatan Mandor sebanyak 30 responden dengan persentase (30%),

responden yang memiliki jabatan Kerani Gudang sebanyak 12 responden

dengan persentase (12%), responden yang memiliki jabatan Satpam sebanyak

8 responden dengan persentase (8%).

b. Deskripsi Responden Menurut Usia

Tabel 4.2

No Usia (Umur) Frekuensi Persentase


1 20 – 25 tahun 15 15%
2 26 -30 tahun 23 23%
3 30 – 39 tahun 37 37%
4 Diatas 40 orang 25 25%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas akan diuraikan distribusi responden

berdasarkan umur yaitu, responden yang berumur 20 – 25 tahun sebanyak 15

responden dengan persentase (15%), responden yang berumur 26- 30 tahun

sebanyak 23 responden dengan persentase (23%), responden yang berumur

30 – 39 tahun sebanyak 37 responden dengan persentase (37%), responden

yang berumur diatas 40 tahun sebanyak 25 responden dengan persentase

(25%).

c. Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja

Tabel 4.3

No Masa kerja Frekuensi Persentase


1 Kurang dari 5 tahun 10 10%
2 6 - 10 tahun 35 35%
3 10 – 20 tahun 44 44%
4 20 – 25 tahun 11 11%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer setelah diolah 2020
56

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwah masa kerja responden

yang kurang dari 5 tahun 10 responden dengan persentase (10%), 6 – 10

tahun sebanyak 35 responden dengan persentase (35%), 10 – 20 tahun

sebanyak 44 responden dengan persentase (44%), 20 - 25 tahun sebanyak 11

responden dengan persentase (11%).

d. Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.4

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki – Laki 76 76%
2 Perempuan 24 24%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas jumlah responden sebanyak 100 orang yang terdiri

dari laki – laki sebanyak 76 responden dengan persentase (76%) dan perempuan

sebanyak 24 responden dengan persentase (24%).

2. Deskripsi variabel Penelitian

Dari pernyataan pada kuesioner yang telah diajukan kepada responden

berbagai macam tanggapan terhadap variabel pengawasan dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan. Berbagai tanggapan dari responden tersebut dapat

disajikan sebagai berikut :

1. Variabel pengawasan (X1)


57

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang

diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pada

variabel ini terdapat lima pernyataan yang diberikan kepada responden.

Adapun distribusi tanggapan responden terhadap pernyataan variabel

Pengawasan “Pimpinan memberikan prosedur pengawasan yang memadai”.

Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Pertama “Pengawasan”
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentasi
Sangat setuju 5 35 175 40,69%
Setuju 4 60 240 55,81%
Cukup setuju 3 5 15 3,50%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
Jumlah 100 430 100%

Sumber : data primer setelah diolah 2020


Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan pertama diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 35 responden dengan bobot 175 dengan

persentase (40,69%) yang memilih setuju sebanyak 60 responden dengan

bobot 240 dengan persentase (55,81%) dan cukup setuju sebanyak 5

responden dengan bobot 15 dengan persentase (3,50%), sedangkan tidak

setuju dan sangat tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan kedua

yakni “Pimpinan selalu memberikan arahan dalam melaksanakan pekerjaan”

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


58

Tabel 4.6
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-dua pengawasan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentasi
Sangat Setuju 5 56 280 61,67%
Setuju 4 42 168 37,00%
Cukup Setuju 3 2 6 1,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 100 454 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-dua diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 56 responden dengan bobot 280, persentase

(61,67%), yang memilih setuju sebanyak 42 responden dengan bobot 168,

persentase (37,00%), yang memilih cukup setuju sebanyak 2 responden

dengan bobot 6, persentase (1,33%) sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-tiga

yakni “Pimpinan menilai tingkat keberhasilan pekerjaan” dapat dilihat tabel

dibawah ini.
59

Tabel 4.7
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-tiga pengawasan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat Setuju 5 42 210 47,83%
Setuju 4 55 220 50,11%
Cukup setuju 3 3 9 2,06%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
Jumlah 100 439 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-tiga diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 42 responden dengan bobot 210, persentase

(47,83%), yang memilih setuju sebanyak 55 responden dengan bobot 220,

persentase (50,11%), dan cukup setuju sebanyak 3 responden dengan bobot

9, persentase (2,06%). Sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak

memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-empat

yakni “pimpinan memberikan pengukuran keberhasilan pelaksanaan

pekerjaan” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8
60

Deskripsi tanggapan responden pernyataan ke-empat pengawasan


Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat Setuju 5 51 255 57,06%
Setuju 4 45 180 40,26%
Cukup setuju 3 4 12 2.68
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 447 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-empat diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju dengan skor 51 responden dengan bobot 255,

persentase (57,06%) yang memilih setuju sebanyak 45 responden dengan

bobot 180, persentase (40,26%) cukup setuju sebanyak 4 responden dengan

bobot 12, persentase (2,68%). Sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden tarhadap pernyataan ke-lima

yakni “pimpinan selalu mengkoreksi kesalahan yang telah dilakukan atas

penyimpangan pekerjaan” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-lima Pengawasan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 38 190 43,37%
Setuju 4 62 248 56,63%
Cukup setuju 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
61

100 438 100%


Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-lima diperoleh dari hasil dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 38 responden dengan bobot 19, persentase

(43,37%) dan yang memilih setuju sebanyak 62 responden dengan bobot

248, persentase (56,63%) sedangkan yang memilih cukup setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

2. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan, berikut tabel jawaban dari setiap pernyataan tentang disiplin kerja

sebagai berikut.

Adapun deskripsi responden terhadap pernyataan pertama variabel

disiplin kerja yakni “saya selalu hadir dalam bekerja setiap harinya” dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Pertama Disiplin Kerja
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 42 210 47,72%
Setuju 4 56 224 50,90%
Cukup setuju 3 2 6 1,38%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 440 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020
62

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan pertama diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 42 responden dengan bobot 210, persentase

(47,42%) yang memilih setuju sebanyak 56 responden dengan bobot 240,

persentase (50,90%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 2 responden

dengan bobot 6, persentase (1,38%) sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-dua

yakni “saya selalu hadir tepat waktu sesuai jam kerja yang sudah ditetapkan

oleh perusahaan” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-dua Disiplin Kerja
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 53 265 58,49%
Setuju 4 47 188 41,51%
Cukup setuju 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 453 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-dua diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 53 responden dengan bobot 265, persentase

(58,49%) dan yang memilih setuju sebanyak 47 responden dengan bobot


63

188, persentase (41,51%) sedangkan cukup setuju, tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi responden terhadap pernyataan ke-tiga yakni “saya

selalu teliti dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan” dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.12
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-tiga Disiplin Kerja
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 37 185 42,43%
Setuju 4 62 248 56,88%
Cukup setuju 3 1 3 0,69%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 436 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-tiga diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 37 responden dengan bobot 185, persentase

(42,43%) yang memilih setuju sebanyak 62 responden dengan bobot 248,

persentase (56,88%) dan yang memilih cukup setuju sebnyak 1 responden

dengan bobot 3, persentase (0,69%) sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.


64

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-empat

yakni “saya selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan” dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.13
Deskrpsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-empat Disiplin
Kerja
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 45 225 51,02%
Setuju 4 51 204 46,25%
Cukup setuju 3 4 12 2,73%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 441 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-empat diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 45 responden dengan bobot 225, persentase

(51,02%) yang memilih setuju sebanyak 51 responden dengan bobot 204,

persentase (2,73%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 4 responden

dengan bobot 12, persentase (2,73%) sedangkan tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-lima

yakni “saya selalu mentaati peraturan sesuai pedoman kerja instansi yang

berlaku” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


65

Tabel 4.14
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-lima Disiplin Kerja
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 49 245 55,18%
Setuju 4 46 184 41,44%
Cukup setuju 3 5 15 3,38%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -

100 444 100%


Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-lima diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 49 responden dengan bobot 245, persentase

(55,18%) yang memilih setuju sebanyak 46 responden dengan bobot 184,

persentase (41,44%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 5 responden

dengan bobot 15, persentase (3,38%) sedangkan tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Untuk mengetahui apakah pengawasan dan disiplin kerja keryawan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan, berikut tabel jawaban dari setiap

pernyataan tentang kinerja karyawan sebagai berikut.

Adapun deskripsi responden terhadap pernyataan pertama variabel

kinerja karyawan yakni “saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan rapih

dan baik” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


66

Tabel 4.15
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Pertama Kinerja Karyawan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 40 200 45,66%
Setuju 4 58 232 52,96%
Cukup setuju 3 2 6 1,38%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 438 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan pertama diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 40 responden dengan bobot 200, persentase

(45,66%) yang memilih setuju sebanyak 58 responden dengan bobot 232,

persentase (52, 96%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 2 responden

dengan bobot 6, persentase (1,38%) sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-dua

yakni “saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat dan sesuai waktu

yang telah ditetapkan dengan cepat” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.16
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-dua Kinerja Karyawan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
67

Sangat setuju 5 39 195 44,82%


Setuju 4 57 228 52,41%
Cukup setuju 3 4 12 2,77%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 435 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-dua diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 39 responden dengan bobot 195, persentase

(44,82%) yang memilih setuju sebanyak 57 responden dengan bobot 228,

persentase (2,77%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 4 responden

dengan bobot 12, persentase (2,77%) sedangkan tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-tiga

yakni “saya pernah meraih penghargaan atas hasil kerja yang dicapai” dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.17
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-tiga Kinerja Karyawan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 34 170 39,81%
Setuju 4 59 236 55,26%
Cukup setuju 3 7 21 4,93%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 427 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020
68

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-tiga diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 34 responden dengan bobot 170, persentase

(39,81%) yang memilih setuju sebanyak 59 responden dengan bobot 236,

persentase (55,26%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 7 responden

dengan bobot 21, persentase (4,93%) sedangkan tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-empat

yakni “saya tidak meninggalkan pekerjaan meskipun ada keperluan pribadi

yang mendesak” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.18
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan ke-empat Kinerja Karyawan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setju 5 33 165 38,55%
Setuju 4 62 248 57,94%
Cukup setuju 3 5 15 3,51%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidaksetuju 1 - - -
100 428 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-empat diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 33 responden dengan bobot 165, persentase

(38,55%) yang memilih setuju sebanyak 62 responden dengan bobot 248,

persentase (57,94%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 5 responden


69

dengan bobot 15, persentase (3,51%) sedangkan tidak setuju dan sangat

tidak setuju tidak memberikan tanggapan.

Adapun deskripsi tanggapan responden terhadap pernyataan ke-lima

yakni “apakah penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor sesuai

kebutuhan” dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.19
Deskripsi Tanggapan Responden Pernyataan Ke-lima Kinerja Karyawan
Kategori Skala Frekuensi Bobot Persentase
Sangat setuju 5 47 235 52,92%
Setuju 4 50 200 45,04%
Cukup setuju 3 3 9 2,04%
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak setuju 1 - - -
100 444 100%
Sumber : data primer setelah diolah 2020

Berdasarkan hasil penelitian tentang keputusan responden pada

pernyataan ke-lima diperoleh hasil jawaban dari 100 responden yakni yang

memilih sangat setuju sebanyak 47 responden dengan bobot 235, persentase

(52,92%) yang memilih setuju sebanyak 50 responden dengan bobot 200,

persentase (45,04%) dan yang memilih cukup setuju sebanyak 3 responden

dengan bobot 9, persentase (2,04%) sedangkan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak memberikan tanggapan.


70

C. Analisis Dan Pembahasan

1. Uji Validitas

Tabel 4.20

Hasil Uji Validitas

No Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Ket.


1 X1.1 0,976 0,196 Valid
2 X1.2 0,209 0,196 Valid
3 X1.3 0,004 0,196 Tidak Valid
4 X1.4 0,011 0,196 Tidak Valid
5 X1.5 0,005 0,196 Tidak Valid
6 X2.1 0,468 0,196 Valid
7 X2.2 0,383 0,196 Valid
8 X2.3 0,331 0,196 Valid
9 X2.4 0,587 0,196 Valid
10 X2.5 0,616 0,196 Valid
11 Y1.1 0,492 0,196 Valid
12 Y1.2 0,579 0,196 Valid
13 Y1.3 0,630 0,196 Valid
14 Y1.4 0,320 0,196 Valid
15 Y1.5 0,381 0,196 Valid
Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel jika

nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel maka item dikatakan valid, begitu pun

sebaliknya. Nilai rhitung dapat dicari menggunakan SPSS pada komputer,

sedangkan nilai rtabel dapat dilihat pada tabel r.

Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.20 diatas, diketahui nilai rhitung

pada variabel X1.1 = 0,976, X1.2 = 209, X1.3 = 0,004, X1.4 =0,011, X1.5 =

0,005, X2.1 = 0,468, X2.2 = 0,383, X2.3 = 0,331, X2.4 = 587, X2.5 =0,616, Y1.1

= 0,492, Y1.2 = 0,579, Y1.3 = 0,630, Y1.5 = 381, dimana variabel pengawasan
71

untuk pernyataan pertama dan kedua valid sedangkan pernyataan tiga, empat

dan lima tidak valid, dan variabel disiplin kerja dan kinerja karyawan dinyatakan

valid karena rhitung lebih besar dari rtabel (0,196).

2. Uji Reliabilitas

Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka Cronbach’s Alpha yang

didapatkan dari hasil perhitungan SPSS lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan

kuesioner tersebut reliable, sebaiknya jika Cronbach’s Alpha lebih kecil 0,60 maka

disimpulkan tidak reliable.

a. Pengawasan

Tabel 4.21
Hasil Uji Reliabilitas variabel pengawasan
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.040 2
Sumber : data hasil program SPSS Versi 16.0 2020

Berdasarkan output diatas diketahui Cronbach’s Alpha pengawasan

sebesar 0,040. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel pengawasan adalah

kurang reliable karena nilai Cronbach’s Alpha < 0.60.

b. Disiplin Kerja karyawan

Tabel 4.22
Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.643 6

Sumber : data hasil program SPSS Versi 16.0 2020

Berdasarkan output diatas diketahui Cronbach’s Alpha disiplin kerja

karyawan sebesar 0,643. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin

kerja karyawan adalah reliable atau konsisten, karena nilai Cronbach’s Alpha >

0,60.
72

c. Keinerja Karyawan

Tabel 4.23
Uji Reliabilitas Variabel
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.642 6

Sumber : data hasil program SPSS Versi 16.0 2020

Berdasarkan output diatas diketahui Cronbach’s Alpha kinerja karyawan

sebesar 0,642. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan

adalah reliable atau konsisten, karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

3. Uji Regresi Linear Berganda

Sebelum kita memulai menghitung hasil analisis regresi adapun rumus mencari

ttabel yakni adalah sebagai berikut :

1) Cara mencari ftabel

Rumus Ttabel

df1 = K – 1

=3–1

=2

df2 = N – k

= 100 – 3

= 97

K = jumlah semua variabel baik dependen maupun independen

N = jumlah responden

Jadi, ttabel = 1,669 (cara pendapatan nilai dapat dilihat pada tabel t tabel)

2) Cara menguji Ftabel

Rumus Ftabel = N – K – 1

= 100 – 3 – 1

= 96
73

N = Jumlah responden

K = jumlah variabel X dan Y

Jadi, Ftabel = 2,31 (cara pendapatan nilai dapat dilihat pada F tabel

1. Uji Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan

hubungan yang ada diantara ketiga variabel. Dalam mengetahui hubungan dan

pengaruh masing-masing variabel independen baik secara bersama-sama maupun

secara individual terhadap variabel dependen digunakan tekhnik analisis regresi

linear berganda. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program SPSS. Berikut uraian hasil pengolahan data persamaan regresi linear

berganda menggunakan program SPSS seri 16,0 sebagai berikut :

Tabel 4.24
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 28.685 2.228 12.873 .000

Pengawasan .055 .025 .204 2.178 .032

Disiplin Kerja .345 .096 .336 3.586 .001

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


Sumber : data hasil program SPSS Versi 16.0 2020
Berdasarkan hasil analisis statistik Coeffisients pada kolom Unstandardized

Coeffisients, dapat dilihat bahwa besarnya nilai konstanta atau a = 28,685 serta

koefisien regresi X1 = 0,055 dan X2 = 0,345 sehingga dapat dibuat regresi linear

berganda antara pengawasan (X1) dan disiplin kerja karyawan (X2) terhadap

kinerja karyawan menggunakan jasa pada PT. Manakarra Unggul Lestari.

Dari hasil regresi linear berganda pada tabel 4.26 diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut:
74

1. Konstanta

Nilai konstanta pada persamaan regresi linear berganda sebesar 28,685 yang

artinya bahwa jika nilai variabel pengawasan dan disiplin kerja karyawan dalam

keadaan tetap atau tidak mengalami perubahan, maka nilai kinerja karyawan

tersebut adalah sebesar 28,685.

2. b1 = 0,055, yang artinya bahwa jika variabel pengawasan meningkat satu

satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,055 dengan asumsi

variabel lain tidak mengalami perubahan atau dalam kondisi konstan.

3. b2 = 0,345, yang artinya bahwa jika variabel disiplin kerja karyawan meningkat

satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,345 dengan

asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau dalam kondisi konstan.

2. Pengujian Signifikansi Secara Parsial (Uji t)

Berdasarkan hasil analisis statistic Coeffisients kolom Sig pada tabel 4.26

diatas, pengujian masing-masing variabel secara parsial dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Hasil analisis untuk variabel pengawasan (X1), diperoleh nilai sig 0,032,

dengan menggunakan batas signifikan a = 0,05 dapat diketahui bahwa nilai Sig

= 0,032 > a = 0,05 dan t hitung = 2,178 > ttabel 1,669. Hal ini berarti pengawasan

mempunyai pengaruh yang signifikan terjadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari.

2) Hasil analisis variabel disiplin kerja karyawan (X2) diperoleh nilai Sig = 0,001

dengan menggunakan batas signifikan a = 0,05 dapat diketahui bahwa nilai Sig

= 0,001 < 0,05 dan thitung = 3,586 > ttabel = 1,669 hal ini berarti bahwa disiplin

kerja karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan.

3. Pengujian Signifikansi Secara Simultan (Uji F)


75

Pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari uji f,

adapun syarat dari uji f adalah:

Ho diterima jika fhitung < ftabel pada α = 5%

Ha diterima jika fhitung > ftabel pada α = 5%

Berdasarkan hasil pengujian statistic (Uji Anova/Uji f) dilihat pada tabel dibawah

sebagai berikut:

Tabel 4.25
Hasil Signifikansi Secara Simultan ( Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 27.532 2 13.766 8.631 .000a

Residual 154.708 97 1.595

Total 182.240 99

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Pengawasan

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


Sumber : data hasil program SPSS Versi 16.0 2020

Berdasarkan hasil uji signifikansi secara simultan (uji F) pada tabel 4.27,

dapat dilihat bahwa nilai F = 8,631 dengan signifikansi hasil uji F (sig. = 0,000),

dengan menggunakan batas signifikansi (α) = 0,05 dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi hasil uji F (sig. = 0,000 < α = 0,05). Setelah mengetahui besarnya

fhitung maka akan dibandingkan dengan f tabel. Kemudian dicari pada distribusi nilai

ftabel dan ditemukan nilai ftabel sebesar 2,31. Karena nilai fhitung 8,631 lebih besar

dari ftabel 2,31 maka hasil ini berarti bahwa secara empris data mendukung

hipotesis yang diajukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengawasan dan

disiplin kerja karyawan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari di Kabupaten Mamuju.


76

Selanjutnya, hasil analisis regresi linear berganda untuk mengukur proporsi

atau persentase variasi total dalam kinerja karyawan yang dapat dijelaskan oleh

pengawasan dan disiplin kerja karyawan, seperti tampak pada tabel 4.28 berikut:

Tabel 4.26
Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .389a .151 .134 1.263
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Pengawasan
Sumber : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda SPSS versi 16.0

Berdasarkan hasil tabel 4.28 di atas, menjelaskan bahwa angka koefisien

determinasi (R) sebesar 0,389 termasuk dalam kategori hubungan yang kuat

yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel pengawasan dan disiplin kerja

sebesar 3,89%. Adapun untuk koevisien determinasi (R Squuare) sebesar 0,151

hal ini menunjukkan bahwa angka koefisien determinasi lemah yang menunjukkan

bahwa besarnya pengaruh variabel pengawasan dan disiplin kerja yaitu 1,51%

pada PT. Manakarra Unggul Lestari di Kabupaten Mamuju.

2. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari. Dan

disiplin kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Manakarra Unggul Lestari di Kabupaten Mamuju. Pembahasan mengenai

pengaruh pengawasan dan disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan

pada PT. Manakarra Unggul Lestari di Kabupaten Mamuju akan diuraikan berikut

ini :

1. Pengaruh Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pengawasan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul
77

Lestari yang dibuktikan dengan besaran nilai t hitung > ttabel yaitu 2,178 > 1,669

yang diperoleh variabel pengawasan dengan nilai signifikansinya sebesar

0,032 < 0,05 dan nilai koefisien (b1) sebesar 0,055. Hal tersebut

mengindikasikan adanya hubungan yang searah antara pengawasan terhadap

kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari, artinya pengawasan

telah diterapkan dengan tepat, dan kinerja karyawan berjalan dengan baik.

Indikator yang membentuknya yakni terdiri dari indikator pemberitahuan

prosedur-prosedur kepada karyawan, penyampaian standar yang ditetapkan

instansi kepada karyawan, pengecekan kebenaran laporan, pemberian

penilaian terhadap pelaksanaannya dan pembetulan atas penyimpangan.

Kegiatan pengawasan yang telah diterangkan sebelumnya merupakan

salah satu cara yang digunakan untuk dapat mengendalikan aktivitas

perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan

perusahaan. Maka untuk itu dengan adanya pengawasan yang dilakukan akan

mencerminkan suatu alternatif yang dilakukan perusahaan agar rencana yang

dijalankan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Temuan penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian Riyani Fitri Lubis (2015) pada hasil pengujian

variabel pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan . yang memiliki tingkat signifikan terhadap kinerja karyawan pada

usaha bengkel di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat 80,9%. Hal

ini ditunjukkan dari hasil pengujian determinasi (R2) sebesar 0,654 atau 65,5%

memenuhi syarat untuk menjadi variabel pendukung.

2. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari yang

di buktikan dengan besaran nilai t hitung > ttabel yaitu 3,586 > 1,1669 yang
78

diperoleh variabel kinerja karyawan dengan nilai signifikansinya sebesar 0,001

< 0,05 dan nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0,345. Hal tersebut

mengindikasikan adanya hubungan yang searah antara disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan artinya karyawan melaksanakan tugasnya dengan penuh

kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal

mungkin demi terwujudnya tujuan perusahaan. Indikator yang membentuknya

yakni terdiri dari absensi, ketepatan waktu, ketelitian, perhitungan/kehatia-

hatian dalam melaksanakan pekerjaan, menaati aturan dan pedoman kerja.

Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Mariana Kristiyanti (2009) yang berjudul “Pengaruh Disiplin

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang”, dengan

signifikansi sebesar 0,021 < 0,05 dengan demikian terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja secara bersama – sama

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara pengawasan

dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari. Hal ini dibuktikan

dengan statistik Fhitung sebesar 8,631 dengan signifikansi sebesar0,000. Oleh

karena itu signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka penelitian ini

berhasil membuktikan hipotesis dengan uji F yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara pengawasan dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari di Kbupaten Mamuju.

Indikator yang membentuknya yakni terdiri kerapihan, kecepatan, kepuasan,

hasil kerja dan sarana dan prasarana kerja.


79

Pengawasan dan disiplin kerja merupakan hal yang sangat penting

dalam setiap pekerjaan baik dalam instansi pemerintah maupun swasta. Sebab

dengan adanya pengawasan yang baik dan disiplin kerja yang tinggi maka

suatu pekerjaan akan dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan suatu

hasil kerja yang optimal. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:69)

bahwa sebagai dasar untuk mengevaluasi metode kerja maka dibutuhkan

suatu pengawasan untuk memperoleh kinerja yang efektif dan efisien.

Hubungan secara parsial antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

yang menyatakan bahwa disiplin kerja, menurut Melayu S.P Hasibuan

(2012:193) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan instrumen yang

penting dalam menunjang kinerja.

Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Nina Fitriana (2012) pengaruh

disiplin kerja dan pengawasan terhadap kinerja PT. Pelabuhan Indonesia II

(PERSERO) Cabang Palembang diperoleh hasil bahwa variabel pengawasan

dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Pelabuhan Indonesia II (PERSERO) Cabang Palembang.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun hasil kesimpulan pengaruh pengawasan dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari adalah sebagai berikut:
80

1. Berdasarkan hasil olah data SPSS diketahui bahwa variabel pengawasan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra

Unggul Lestari yang dibuktikan dengan besaran nilai t hitung > ttabel yaitu 2,178 >

1,669 yang diperoleh variabel pengawasan dengan nilai signifikansinya

sebesar 0,032 < 0,05 dan nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,055. Maka

hipotesis yang pertama dapat diterima.

2. Berdasarkan hasil olah data SPSS diketahui bahwa disiplin kerja adalah

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan

menunjukkan bahwa nilai t hitung > ttabel yaitu 3,586 > 1,669 yang diperoleh

variabel disiplin kerja dengan nilai signifikannya sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai

koefisien regresi (b2) sebesar 0,345. Maka hipotesis kedua dapat diterima.

3. Pengaruh pengawasan dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Manakarra Unggul Lestari di

Kabupaten Mamuju. Hal ini dapat dilihat dari hasil statistik f hitung sebesar 8,631

lebih besar dari f tabel 2,31 dan nilai signifikansinya 0,000. Oleh karena itu nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka penulis mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Pimpinan perusahaan PT. Manakarra Unggul Lestari diharapkan untuk

meningkatkan kualitas pengawasan kepada karyawan dan memberikan

pengawasan yang lebih baik dengan memberikan peraturan yang lebih ketat
81

dan maksimal sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau

kesalahan dapat di cegah dan akan meningkatkan disiplin kerja karyawan.

2. Pimpinan perusahaan PT. Manakarra Unggul Lestari diharapkan dapat selalu

mengontrol dan membandingkan antara pelaksana pekerjaan dengan standar

kerja yang telah ditetapkan dengan menerapkan program kerja yang

terorganisir dengan cara menentukan standar pelaksana dan tujuan

perencanaan perusahaan agar penyimpangan yang terjadi bias diatasi. Disiplin

kerja karyawan juga harus diperhatikan agar kualitas kinerja bertambah baik

dan semua pekerjaan tidak akan terhambat.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. Dan

peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan variabel lainnya selain

variabel yang diteliti saat ini agar memperoleh penjelasan yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Alex Soemadji Nitisemito (2001) Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

A. Dale, Timpe. (1999) seri Manajemen Sumber Daya. Yogyakarta : Gramedia.

Buku Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi STIE Muhammadiyah Mamuju.


82

Dina, Nurhayati, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci

Keberhasilan. Jakarta : Haji Masagung.

Fahmi, Irham (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung ALFABETA, CV.

Hasibuan, Malayu S.P, 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi

Revisi, Bumi Aksara : Jakarta.

Hasibuan, Malayu (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit

Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Hodge, B.J and Lawrench, G. (1996). Organization Theory : A Strategic Approach.

Fifth Edition. International Edition. New Jersey : Prendice. Hall International,

INC

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2019. “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan” Cetakan ke dua belas, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, Hadari. 2006 “ Manajemen Sumber Daya Manusia” : Untuk Bisnis yang

Kompetitif. Gajah Mada University Press Yogyakarta.

Notoatmodjo, soekidjo, 2003, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.

Bineka Cipta.

Prijodarminto, soegeng. 1994. Disiplin : Kiat Menuju Sukses. Jakarta : Pradnya

Paramita.

Prawiro Sentono, Suyadi. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE, 2008.

Rivai, Veithzal (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.


83

Sedarmayanti. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Jakarta. Bandung : PT. Bumi Aksara.

Singodimedjo dalam Edi Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Disiplin

Kerja Jakarta : Kencana.

Schuler, Randall S dan Susan E Jackson 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Edisi ke-6 jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Suyadi, Prawirosentono. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan. Kinerja

Karyawan. Yogyakarta : BPFE.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

a. Nama Lengkap : Sitti Aminah

b. Tempat Tanggal Lahir : Mamuju, 23 Mei 1996

c. Agama : Islam
84

d. Status Perkawinan : Belum Kawin

e. Alamat Rumah : Jl. Hapati Hasan

f. Alamat Kantor :-

g. Nomor HP : 081341794737

2. Nama Orang Tua

a. Nama Ayah : Amiruddi Johari

b. Nama Ibu : Sitti Anar

3. Pendidikan

a. SD INP Rimuku, Tamat Tahun 2008

b. MTSN Binanga Mamuju, Tamat Tahun 2011

c. SMAN 3 Mamuju, Tamat tahun 2014

4. Organisasi

a. Wahda Islamiyah (WI) 2018 – 2020


85

KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Lengkap :

Jabatan :

Usia :…….Tahun

Masa Kerja di Organisasi :…….Tahun……Bulan

Jenis Kelamin (L/P) :

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat saudara yang

menyangkut pengaruh pengawasan dan disiplin kerja taerhadap kinerja karyawan

dengan memberikan tanda silang (X) pada Kolom jawaban yang anda anggap

paling sesuai.

a = Sangat Setuju (5)

b = Setuju (4)

c = Cukup Setuju (3)

d = Tidak setuju (2)

e = Sangat Tidak Setuju (1)

Daftar Pernyataan

A. Varibael Pengawasan (X1)

No Pernyataan Pilihan Skor


1 pimpinan memberikan prosedur a. Sangat setuju 5
86

pengawasan yang memadai b. Setuju 4

c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1


2 Pimpinan selalu memberikan a. Sangat setuju 5

arahan dalam melaksanakan b. Setuju 4

pekerjaan c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1


3 Pimpinan menilai tingkat a. Sangat setuju 5

keberhasilan pekerjaan b. Setuju 4

c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1


4 Pimpinan memberikan pengukuran a. Sangat setuju 5

keberhasilan pelaksanaan b. Setuju 4

pekerjaan c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1


5 Pimpinan selalu mengkoreksi a. Sangat setuju 5

kesalahan yang telah dilakukan b. Setuju 4

atas penyimpangan pekerjaan c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1

B. Variabel Disiplin Kerja (X2)

No Pernyataan Pilihan Skor


1 Saya selalu hadir dalam bekerja a. Sangat setuju 5
87

setiap harinya. b. Setuju 4

(senin – jumat) c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
2 Saya selalu hadir tepat waktu a. Sangat setuju 5

sesuia jam kerja yang sudah di b. Setuju 4

tetapkan oleh perusahaan. c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
3 Saya selalu teliti dalam a. Sangat setuju 5

melaksanakan pekerjaan yang b. Setuju 4

diberikan oleh atasan c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
4 Saya selalu berhati – hati dalam a. Sangat setuju 5

melaksanakan pekerjaan b. Setuju 4

c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
5 Saya selalu mentaati peraturan a. Sangat setuju 5

sesuai pedoman kerja instansi b. Setuju 4

yang berlaku c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1
88

setuju

C. Variabel Kinerja Karyawan(Y)

No Pernyataan Pilihan Skor


1 Saya selalu menyelesaikan a. Sangat setuju 5

pekerjaan dengan rapih dan baik b. Setuju 4

c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
2 Saya selalu menyelesaikan a. Sangat setuju 5

pekerjaan dengan tepat dan sesuai b. Setuju 4

waktu yang telah ditetapkan c. Cukup setuju 3

dengan cepat d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
3 Saya pernah meraih penghargaan a. Sangat setuju 5

atas hasil kerja yang dicapai. b. Setuju 4

c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak 1

setuju
4 Saya tidak meninggalkan a. Sangat setuju 5

pekerjaan meskipun ada keperluan b. setuju 4

pribadi yang mendesak. c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1


5 Saya menggunaan peralatan dan a. Sangat setuju 5

perlengkapan kantor sesuai b. Setuju 4


89

kebutuhan. c. Cukup setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN


90
variabel X1 Pengawasan variabel disiplin kerja X2 variabel Y kinerja karyawan
responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Total
1 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
2 5 5 5 5 5 25 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
3 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 5 22 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 5 22 5 5 5 4 5 24
5 5 5 5 5 5 25 5 4 5 4 5 23 5 5 4 4 5 23
6 5 4 5 5 4 23 5 4 4 5 5 23 4 5 4 4 5 22
7 4 4 5 5 4 22 4 4 4 5 5 22 4 5 4 4 5 22
8 4 5 5 5 5 24 4 5 4 5 5 23 4 4 4 4 5 21
9 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 5 22
10 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 5 22
11 5 5 4 5 5 24 4 5 5 4 4 22 4 5 4 5 5 23
12 5 5 4 5 5 24 4 5 5 4 4 22 4 5 4 5 4 22
13 5 4 4 5 4 22 4 5 4 4 4 21 4 5 4 5 4 22
14 5 4 4 5 4 22 4 5 4 4 5 22 4 5 4 3 5 21
5 5 5 4 3 4 21 4 5 4 4 5 22 4 5 5 4 5 23
16 5 5 5 4 4 23 4 5 5 5 5 24 4 4 5 4 5 22
17 5 5 5 4 5 24 4 5 5 5 5 24 4 4 5 4 5 22
18 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 4 22 4 4 5 4 5 22
19 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 4 22 4 4 5 4 5 22
20 5 4 5 5 5 24 4 4 5 5 5 23 4 4 5 4 5 22
21 5 5 5 4 5 24 4 5 4 4 5 22 5 5 5 4 5 24
22 5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 5 21 5 5 5 4 5 24
23 5 5 3 5 4 22 4 5 4 4 5 22 5 5 5 4 4 23
24 5 5 4 4 4 22 3 5 4 4 5 21 5 5 5 4 4 23
25 4 5 5 5 5 24 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 4 22
26 4 4 5 5 5 23 5 5 4 5 5 24 5 3 4 4 4 20
27 4 4 4 5 5 22 5 5 4 5 5 24 5 5 4 4 4 22
28 5 4 5 5 4 23 5 5 4 5 5 24 5 5 4 4 4 22
29 4 4 4 5 4 21 5 5 4 5 5 24 5 5 4 4 4 22
30 4 5 4 5 4 22 5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 4 22
31 4 4 3 5 5 21 5 5 5 4 4 23 4 5 4 4 4 21
32 5 5 4 4 5 23 5 5 5 4 4 23 4 5 4 4 4 21
33 4 5 5 4 5 23 5 4 5 4 4 22 4 5 4 4 5 22
34 4 4 5 5 5 23 5 4 5 4 4 22 4 5 4 4 5 22
35 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 4 21 4 5 3 4 5 21
36 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 4 22 4 5 3 4 5 21
37 4 4 5 5 5 23 4 4 5 5 4 22 4 4 3 4 5 20
38 4 4 4 5 5 22 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 5 21
39 4 5 4 5 5 23 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 5 21
40 4 5 4 5 4 22 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 5 21
41 5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 5 22
42 5 5 5 5 5 25 4 5 4 4 5 22 5 5 4 4 5 23
43 5 5 5 5 5 25 4 5 4 4 5 22 5 5 4 4 4 22
44 5 4 5 4 5 23 4 5 4 4 5 22 5 5 4 4 4 22
45 5 4 5 4 4 22 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 4 22
46 5 5 5 5 5 25 5 5 4 5 5 24 5 5 4 5 4 23
47 5 5 5 5 4 24 5 5 4 5 5 24 5 4 4 5 4 22
48 5 5 5 5 4 24 5 5 4 5 5 24 5 4 3 5 4 21
49 5 4 5 5 5 24 5 5 4 5 4 23 5 4 3 5 4 21
50 5 5 5 5 4 24 5 5 4 5 4 23 5 4 3 5 4 21
51 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 4 23 4 4 3 5 4 20
52 5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 4 22 4 4 5 5 4 22
53 4 5 4 5 5 23 5 4 5 4 4 22 4 3 5 5 4 21
54 5 5 4 5 5 24 5 4 5 4 4 22 4 5 5 5 4 23
55 5 4 4 5 4 22 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 4 23
56 4 4 5 5 4 22 4 5 5 5 4 23 4 5 5 4 4 22
57 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 4 23 4 5 5 4 4 22
58 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24 4 5 5 4 5 23
59 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24 4 3 5 4 5 21
60 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 5 24 4 5 5 4 5 23
61 3 4 5 4 5 21 5 5 4 4 5 23 5 5 5 4 5 24
62 4 4 4 3 5 20 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 5 23
63 5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 5 23
64 4 5 4 5 5 23 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 5 23
65 5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 5 23 5 5 4 4 5 23
66 3 4 5 5 5 22 5 4 5 5 5 24 5 5 4 3 5 22
67 4 5 5 5 5 24 5 4 5 5 5 24 5 4 4 3 5 21
68 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 4 24 5 4 4 3 4 20
69 4 5 5 5 5 24 5 5 4 5 4 23 5 4 4 3 4 20
70 5 4 5 5 4 23 5 5 4 5 4 23 5 4 4 3 4 20
71 4 4 5 5 3 21 4 5 3 4 4 20 3 4 4 5 4 20
72 4 5 5 5 3 22 4 5 4 4 4 21 3 4 5 5 4 21
73 5 4 5 3 4 21 4 5 4 4 4 21 5 4 5 5 4 23
74 4 4 5 4 5 22 4 5 4 4 4 21 5 4 5 5 4 23
75 4 4 5 4 5 22 5 5 4 4 4 22 5 4 5 5 4 23
76 5 4 4 4 4 21 5 5 4 3 4 21 5 4 5 5 4 23
77 4 5 4 4 5 22 4 5 4 3 4 20 5 5 5 5 4 24
78 5 4 5 4 4 22 4 4 4 3 4 19 5 5 5 5 5 25
79 4 4 5 4 5 22 4 5 4 3 4 20 5 5 5 5 5 25
80 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
81 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 19 5 5 5 4 5 24
82 4 5 5 5 5 24 4 4 5 4 3 20 5 5 4 4 5 23
83 4 4 5 5 5 23 4 4 5 4 3 20 5 5 4 4 5 23
84 5 4 4 5 5 23 5 4 4 4 3 20 5 4 4 4 5 22
85 4 3 4 5 5 21 5 4 4 5 3 21 5 4 4 4 5 22
86 5 5 4 5 5 24 5 4 4 5 4 22 5 4 4 4 5 22
87 4 5 5 5 4 23 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 5 21
88 3 4 4 5 5 21 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 5 22
89 4 4 5 5 5 23 5 4 4 5 4 22 3 4 4 4 5 20
90 5 5 5 5 5 25 5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 5 23
91 4 5 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 5 25
92 55 5 4 4 4 72 4 4 4 5 5 22 5 5 5 5 5 25
93 5 5 4 5 4 23 4 4 4 5 5 22 5 5 5 5 5 25
94 5 5 5 4 4 23 4 4 4 5 5 22 5 4 5 5 5 24
95 5 5 5 3 5 23 5 5 4 5 5 24 5 4 4 5 4 22
96 5 5 5 3 5 23 4 5 5 5 5 24 4 4 4 5 4 21
97 5 5 4 4 5 23 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 4 21
98 5 5 4 4 5 23 5 4 5 5 5 24 4 4 4 5 4 21
99 5 5 5 4 5 24 4 4 5 5 5 23 4 4 4 5 4 21
100 4 5 5 4 4 22 3 4 5 5 5 22 4 4 4 5 3 20

Anda mungkin juga menyukai