Makalah Pengembangan Karir
Makalah Pengembangan Karir
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
2021
1
2
DAFTAR ISI
BAB II PERMASALAHAN........................................................................................ 5
2.1. Pokok Pembahasan..................................................................................... 5
2.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 6
BAB III LANDASAN TEORI..................................................................................... 7
3.1. Perencanaan Karir........................................................................................ 7
3.2. Pengembangan Karir................................................................................... 8
3.3. Manajemen Karir.......................................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 11
4.1. Penyelesaian Soal Kasus............................................................................ 11
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 13
5.1. Kesimpulan................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep karir adalah konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang
baik dan terdapat pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula
yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan
bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi
secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan
tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, “karir
si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara
baik”, dan sebagainya.
Sementara, Manajemen karir dapat diartikan sebagai proses pengelolaan karir
pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan
konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua
pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja,
dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area
kegiatan yang sangat luas. Sedangkan Perencanaan karir adalah perencanaan yang
dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir
pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk
mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai
harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan
organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawai tidak akan menghasilkan
rencana yang baik dan realistis.
Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan
materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi
tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi
kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance
appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang
menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja
aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk
mengembangkan potensi yang bersangkutan.
3
4
1.2. Ruang Lingkup
Adapun materi yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah mengenai studi
kasus tentang manajemen karir pada Perusahaan Larchmont Consulting kemudian
menyelesaikan pertanyaan yang terdapat pada kasus tersebut.
1.4. Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan untuk memenuhi penyusunan penulisan ini adalah :
a. Studi kepustakaan
b. penelusuran website
4
5
BAB II
PERMASALAHAN
5
6
2.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah mengenai soal-soal yang
mengikuti kasus di atas. Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan kembali mengenai
soal-soal yang mengikuti studi kasus tersebut, antara lain :
1) Bagaimana peran Carol dalam pengembangan karir Walter sekarang?
Haruskan larchmont memiliki peran demikian ?
2) Saran apa yang akan ditawarkan kepada Carol untuk mendekat Walter ?
3) Bila Carol harus memberhentikan Walter, bagaimana saran secara khusus
tentang apa yang haris dikerjakan Carol ?
4) Asumsikan bahwa carol telah mendengar desas –desus bahwa Walter telah
mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Apa yang harus dilakukan atas
hal itu ?
6
7
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Karir
Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan
minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan
karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam
perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan
yang secara realistis tersedia.(Mondy, 1993 dalam jurnalsdm.blogspot).
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu
perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan
organisasional tidaklah dapat dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu yang
rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat
individu tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi perlu
membantu karyawan dalam perencanaan karir sehingga keduanya dapat saling
memenuhi kebutuhan. (Mondy, 1993 dalam jurnalsdm.blogspot).
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan
diagnostik, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya”
dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur ini meliputi suatu pengecekan realitas
untuk membantu individu menuju suatu identifikasi yang bermakna dari kekuatan
dan kelemahannya dan dorongan memimpin kekuatan dan mengoreksi kelemahan.
Dengan demikian perencanaan karir individual meliputi :
a. penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor),
b. penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia
baik di dalam maupun di luar organisasi,
c. penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri,
d. pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan
strategi karir,
e. perencanaan transisi karir.
7
8
3.2. Pengembangan Karir
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi “Aktivitas-
aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang
direncanakan.”
Selanjutnya ia berpendapat pula bahwa ada beberapa prinsip pengembangan
karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
8
9
3.3. Manajemen Karir
Manajemen karir merupakan proses berkelanjutan dalam penyiapan, penerapan,
dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu seiring dengan
sistem karir organisasi. Menurut Dessler (2010) kegiatan personalia seperti
penyaringan, pelatihan, dan penilaian berfungsi untuk dua peran dasar dalam
organisasi, yaitu :
b) Peran kedua adalah memastikan bahwa minat jangka panjang dari karyawan
dilindungi oleh organisasi dan bahwa karyawan didorong untuk bertumbuh dan
merealisasikan potensinya secara penuh. Anggapan dasar yang melandasi
peran ini adalah bahwa majikan memiliki suatu kewajiban untuk memanfaatkan
kemampuankemampuan karyawan secara penuh dan memberikan kepada
semua karyawan suatu kesempatan untuk bertumbuh dan merealisasikan
potensinya secara penuh serta berhasil dalam mengembangkan karirnya.
Kegiatan-kegiatan personalia, penyaringan, dan pelatihan memainkan peranan
penting dalam proses pengembangan karir. Perencanaan personalia dapat
digunakan tidak hanya untuk meramal jabatan yang kosong melainkan juga
untuk mengidentifikasi calon-calon internal yang potensial dan pelatihan yang
diperlukan untuk mengisi jabatan - jabatan tersebut.
9
10
10
11
BAB IV
PEMBAHASAN
11
12
Karir sesungguh diadakan untuk mengurangi turn over dari karyawan maka
sedapat mungkin Carol harus mengupayakan untuk mempertahankan Walter karena
peransertanya dalam perusahaan yang tidak sebentar. Namun apabila ternyata desas
desus pemunduran diri itu benar terjadi, maka Carol harus mempersiapkan peganti
yang tepat dan juga tetap membina hubungan baik dengan walter.
12
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Melalui uraian pembahasan tentang kasus di atas, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa manajemen karir harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai
yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat
luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi
dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk
merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan
kompetisi bisnis.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.stainkudus.ac.id/166/5/5.%20Bab%202.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-linamardan-22677-5-unikom_l-a.pdf
1. Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta : Indeks.
2. Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.
Jakarta : Indeks.
14