Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KELOMPOK

“ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.”X”DENGAN ASFIKSIA SEDANG

DI RSUD Dr. R. SOEDJONO SELONG”

Disusun oleh :

Nama Nim

1. Dwita Rahayu (P07124018060)


2. Kadek Indah Santhi Devi (P07124018011)
3. Mita Andriannisa (P07124018011)
4. Rohimin (P07124018011)
5. Yolanda Octavia (P07124018011)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN DIII KEBIDANAN

TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.”X” DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI RSUD


Dr. R. SOEDJONO SELONG

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal

Disusun oleh :

Kelompok 1

Menyetujui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan

(……………………………) (…………………………)

2
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.”X”DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI RSUD


Dr. R. SOEDJONO SELONG

Disusun oleh :

1. Dwita Rahayu (P07124018060)


2. Kadek Indah Santhi Devi (P07124018011)
3. Mita Andriannisa (P07124018011)
4. Rohimin (P07124018011)
5. Yolanda Octavia (P07124018011)

Telah diseminarkan di depan pembimbing

Pada tanggal,

Menyetujui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan

(……………….………..) (…………………………………)

Ketua Jurusan Kebidanan

(Syajaratuddur Faiqah, SSiT.,M.Kes)

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Laporan kelompok praktik Klinik
Kebidanan III” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan Ruang Neonatus RSUD Dr. R. Soedjono
Selong. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan bimbingan :

1. Bapak H. Awan Dramawan, S.Pd. M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan


Mataram
2. Ibu Syajaratuddur Faiqah, SSiT.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram.
3. Ibu ati Sulianty, SST.M,Kes, selaku ketua prodi DIII Kebidanan Jurrusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram.
4. Ibu Ni Putu Dian Ayu Anggraeni, SST. M.Keb, selaku pembimbing pendidikan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah dari awal hingga akhir.
5. Ibu, selaku pembimbing lahan di RSUD Dr. R. Soedjono Selong yang telah
membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan makalah dari awal
hingga akhir.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,


untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar makalah
ini dapat selesai dengan maksimal.Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun para pembaca.

Selong, Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI

4
LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Manfaat 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

BAB III TINJAUAN KASUS12

A. Pengumpulan Data Dasar12

B. Interpretasi Data Dasar 18

C. Identifikasi Masalah Potensial 18

D. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera 18

E. Rencana Asuhan Menyeluruh 19

F Pelaksanaan19

G. Evaluasi 20

BAB IV PEMBAHASAN 22

BAB V PENUTUP 24

A. Kesimpulan 24

B. Saran 25

5
DAFTAR PUSTAKA27

LAMPIRAN……………………………………………………………...………28

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asfiksia adalah keadaan neonatus yang gagal bernapas secara


sepontan dan teratur saat lahir atau beberapa saat setelah lahir sehingga
mengakibatkan kurangnya oksigen atau perfusi jaringan ditandai dengan
hipoksia, hiperkarbi, dan asidosis (Sarosa et al., 2011). Keadaan asfiksia
mengakibatkan kerusakan pada beberapa jaringan dan organ dalam tubuh,
yaitu : ginjal (50%), sistem saraf pusat (28%), sistem kardiovaskuler (25%)
dan paru-paru (23%) (Radityo et al., 2007).Kerusakan pada sistem saraf
pusat pada bayi dengan riwayat asfiksi sedang sampai berat dapat
mengakibatkan perlambatan perkembangan bayi (Hutahean, 2007).
Deteksi dini dan tindakan evaluasi sangat penting untuk menilai
keterlambatan perkembangan karena akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya (Tjandrajani et al., 2012).Ada beberapa alat untuk mendeteksi
tumbuh kembang bayi disebut Prescreening Developmental Questionnaire
(PDQ) yang dikembangkan dari Skrining Denver Developmental Screening
Test (DDST) adalah KPSP (Kuesioner Pra Skrening Perkembangan) yaitu

6
suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang bayi yang
paling mudah, sederhana, dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa bantuan
dari dokter spesialis bayi dan dapat dilakukan dalam waktu 5 menit untuk
menilai gangguan perkembangan bayi.
Berdasarkan penelitian didapati angka kejadian kematian bayi
mencapai angka 1 juta bayi mati karena komplikasi asfiksia
neonatorum (Radityo et al., 2011). Masalah perkembangan pada bayi
juga terjadi di negara berkembang seperti keterlambatan motorik,
berbahasa, perilaku, dan dalam beberapa tahun terakhir semakin
meningkat angka kejadian di Amerika Serikat berkisar 12- 16%,
Thailand 24%, Argentina 22% dan di Indonesia sendiri 13%-18%
(Dhamayanti, 2006). Negara Amerika Serikat menurut National Center
for Health Statistics (NCHS) asfiksia neonatorum mengakibatkan 14
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Pada negara berkembang
lainnya kurang lebih 4 juta bayi baru lahir menderita asfiksia sedang
atau berat dan 20% diantaranya meninggal dunia. Kasus asfiksia di
Indonesia kurang lebih 40 per 1.000 kelahiran hidup, secara
keseluruhan 110.000 neonatus meninggal setiap tahunnya karena
asfiksia (Dewi, 2005). Salah satu dampak jangka panjang yang
mungkin disebabkan oleh asfiksia adalah gangguan tumbuh kembang
yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak (Mulidah et al.,
2006). Kondisi ini dapat mengakibatkan perlambatan tumbuh kembang
bayi atau bahkan dapat menderita kecacatan seumur hidup (Hutahean,
2007).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asfiksia sedang ?
2. Apa penyebab asfiksia sedang ?
3. Apa tanda dan gejala asfiksia sedang ?
4. Bagaimna penanganan asfiksia sedang ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari asfiksia sedang
2. Mengetahui penyebab asfiksia sedang
7
3. Mengetahui tanda dan gejala afiksia sedang
4. Mengetahui penanganan asfiksia sedang

D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pendidikan untuk
menambah bahan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswi
kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan
asfiksia sedang.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi kesehatan
dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan
kebidanan pada bayi dengan asfiksia sedang.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat turut aktif membantu tenaga kesehatan dalam
melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia sedang.

Anda mungkin juga menyukai