Bab 1 Makalah KLP RS Selong
Bab 1 Makalah KLP RS Selong
Disusun oleh :
Nama Nim
TAHUN 2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal
Disusun oleh :
Kelompok 1
Menyetujui,
(……………………………) (…………………………)
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh :
Pada tanggal,
Menyetujui,
(……………….………..) (…………………………………)
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Laporan kelompok praktik Klinik
Kebidanan III” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan Ruang Neonatus RSUD Dr. R. Soedjono
Selong. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan bimbingan :
Penulis
DAFTAR ISI
4
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
F Pelaksanaan19
G. Evaluasi 20
BAB IV PEMBAHASAN 22
BAB V PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran 25
5
DAFTAR PUSTAKA27
LAMPIRAN……………………………………………………………...………28
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang bayi yang
paling mudah, sederhana, dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa bantuan
dari dokter spesialis bayi dan dapat dilakukan dalam waktu 5 menit untuk
menilai gangguan perkembangan bayi.
Berdasarkan penelitian didapati angka kejadian kematian bayi
mencapai angka 1 juta bayi mati karena komplikasi asfiksia
neonatorum (Radityo et al., 2011). Masalah perkembangan pada bayi
juga terjadi di negara berkembang seperti keterlambatan motorik,
berbahasa, perilaku, dan dalam beberapa tahun terakhir semakin
meningkat angka kejadian di Amerika Serikat berkisar 12- 16%,
Thailand 24%, Argentina 22% dan di Indonesia sendiri 13%-18%
(Dhamayanti, 2006). Negara Amerika Serikat menurut National Center
for Health Statistics (NCHS) asfiksia neonatorum mengakibatkan 14
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Pada negara berkembang
lainnya kurang lebih 4 juta bayi baru lahir menderita asfiksia sedang
atau berat dan 20% diantaranya meninggal dunia. Kasus asfiksia di
Indonesia kurang lebih 40 per 1.000 kelahiran hidup, secara
keseluruhan 110.000 neonatus meninggal setiap tahunnya karena
asfiksia (Dewi, 2005). Salah satu dampak jangka panjang yang
mungkin disebabkan oleh asfiksia adalah gangguan tumbuh kembang
yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak (Mulidah et al.,
2006). Kondisi ini dapat mengakibatkan perlambatan tumbuh kembang
bayi atau bahkan dapat menderita kecacatan seumur hidup (Hutahean,
2007).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asfiksia sedang ?
2. Apa penyebab asfiksia sedang ?
3. Apa tanda dan gejala asfiksia sedang ?
4. Bagaimna penanganan asfiksia sedang ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari asfiksia sedang
2. Mengetahui penyebab asfiksia sedang
7
3. Mengetahui tanda dan gejala afiksia sedang
4. Mengetahui penanganan asfiksia sedang
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pendidikan untuk
menambah bahan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswi
kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan
asfiksia sedang.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi kesehatan
dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan
kebidanan pada bayi dengan asfiksia sedang.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat turut aktif membantu tenaga kesehatan dalam
melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia sedang.