DOSEN PEMBIMBING :
Erni Maywita, SKM, M.Kes
Disusun Oleh:
Indri Mayani ( 2010070160004 )
UNIVERSITAS BAITURRAHAH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul
“DISTRIBUSI FREKUENSI ”.Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing
kami atas bantuannya dalam proses pembuat makalah ini. Dan juga tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada teman teman kami yang telah membantu penulisan makalah
ini secara langsung maupun tidak langsung dalam penyempurnaan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami
susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu
kami harapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya
selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.Akhir kata tim penyusun berharap
semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang memperlukannya dimasa yang
akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah…....................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengantar......................................................................................2
B. Pngertian variabel……………………………………………….3
C. Pengartian Frekuensi……………………………………………4
D. Pengertian Distribusi frekuensi……………………………........5
E. Tabel distribusi frekuensi………………………………………13.
F. Cara membuat table distribusi frekuensi……………………….17
G. Grafik sebagai pengambaran table distribusi frekuensi………...21
H. Grafik polygon………………………………………………….24
I. Grafik histogram………………………………………………..25
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................27
B. Saran..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan Variabel, Frekuensi, dan distribusi frekuensi?
b) Sebutkan macam-macam tabel distribusi frekuensi?
c) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
d) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi grafik poligon?
e) Bagaimana cara membuat distribusi frekuensi dalam grafik histogram?
1.3 Tujuan
a) Memahami pengertian variabel, frekuensi, dan distribusi frekuensi
b) Mengetahui macam-macam tabel distribusi frekuensi
c) Mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi
d) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon
e) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik histogram.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGANTAR
Setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik, maka pada
umumnya kegiatan tesebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang kadaannya tidak
teratur, berserakan dan masih, meupakan bahan keterangan yang sifatnya kasara dan mentah.
Dikatakan “ kasar” dan “ mentah” sebab kumpulan angka dengan kondisi seperti yang
disebutkan di atas belum dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri
atau sifat yang dimiliki oleh kumpulan angka tesebut. Oleh kerena itu, agar data angka yang
telah berhasil dihimpun itu “dapat berbicara” dan dapat memberikan informasi yang berarti,
diperlukan adanya tidak lanjut atau langkah tertentu.
Tidak terlepas hubungannya dengan pernyataan di atas, maka salah satu tugas dari
statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang
telah berhasil dihimpun itu secara teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara
jelas dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di
dalam data angka tersebut. Dengan diketahui ciri atau sifat yang terkandung dalam
kumpulan data angka itu berarti kumpulan data angkat tadi telah “ dapat berbicara “ dan
karenanya kita berhasil memproleh informasi – informasi yang berguna, sejalan dengan
maksud dan tujuan pengumpulan data.
Sebuah contoh yang dikemukakan berikut ini kiranya akan memperjelas uraian di
atas.
Dari sejumlah 80 orang mahasiswa tingkat II fakultas tarbiyah IAIN sunan kalijaga
yogyakarta, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil ujian utama semester i tahun akademik
1984/1985 dalam mata kuliah statistik pendidikan, sebagai berikut :
60 55 60 67 67 67 55 55 60 55
69 55 60 80 70 70 80 80 60 55
67 55 60 69 69 69 69 69 60 55
79 79 60 75 65 65 75 80 60 80
65 67 60 75 65 65 75 80 60 80
70 67 60 75 65 65 75 80 60 80
55 67 60 75 70 70 75 80 60 80
80 67 60 75 80 80 75 80 60 80
Dapat kita saksikan dan kita rasakan bersama bahwa data yang berupa kumpulan
nilai hasil ujian semester dari 80 orang mahasiswa itu masih sangat sulit bagi kita untuk
dapat menjawab dengan cepat pertayaan yang muncul di balik kumpulan data angka itu,
seperti :
1. Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi dalam ujian semester
tersebut ?
2. Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai terendah ?
3. Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 60 ?
4. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya kurang dari 60 ?
5. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 60 – 69 ?
6. Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 70 – 79 ?
7. Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang sama ?
Dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa dari kumpulan data angka di atas, kita dapat
memperoleh gambaran mengenai hasil ujian yang dicapai oleh 80 orang mahasiswa tersebut,
namun gambaran yang kita proleh itu pada hakikatnya masih besifat kasar, misalnya bahwa
“ sebagian kecil dari mahasiswa tersebut nilainya kurang dari 60” atau bahwa mahasiswa
yang dapat mencapai nilai diatas 60 banyak sekali “ gambaran yang kasar atau masih
bersifat mentah itu pun diperoleh dengan cara meneliti satu – persatu dari dretan angka yang
terdiri dari 80 buah angka itu, sehingga memakan waktu cukup lama ?
Untuk dapat menjawab butir-butir pertanyaan seperti telah dikemukakan di atas,
tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah : menghitung frekuensi yang dimiliki oleh
tiap - tiap nilai yang berada dalam deretan nilai – nilai tersebut, dan dengan jalan
menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap – tiap nilai itu maka lebih lanjut akan dapat
kita ketahui distribusi frekuensi dari
nilai – nilai hasil ujian semester yang berhasil di capai oleh 80 orang mahasiswa tadi.
2. PENGERTIAN VARIABEL
Kata “ variabel” berasal dari bahasa inggris variable dengan arti :”ubahan” faktor tak
tetap atau gejala yang dapat diubah – ubah dalam contoh yang telah disebutkan dimuka, nilai
– nilai hasil ujian semester dari sejumlah 80 orang mahasiswa itu kita sebut variabel.
variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.
3. PENGERTIAN FREKUENSI
Tabel adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk ( dituangkan dalam bentuk )
kolom dan bujur.
Dalam tabel distribusi frekuensi akan kita dapat : Variabel, Frekuensi dan Jumlah Frekuensi
Tabel Distribusi frekuensi adalah suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam
beberapa kelas. Tabel Distribusi frekuensi terdiri dari 2 macam, yaitu distribusi
frekuensicategorical dan distribusi frekuensi numerical.
1. Distribusi frekuensi categorical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas – kelasnya
berdasarkan atas macam – macam data, atau golongan data yang dilakukan secara kwalitatif.
Perhatikan contoh berikut.
HASIL PENJUALAN TOKO TRI BHAKTI, TAHUN 2005
2. Distribusi frekuensi numerical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas – kelasnya
dinyatakan dalam angka. Perhatikan contoh berikut.
Jumlah 40
5.2. Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi Dan Macamnya
Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi Frekuensi;
dalam makalah ini akan dikemukakan mengenai 4 macam Tabel Distribusi Frekuensi,yaitu:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
( Tabel Persentase). (Sudijono Anas.2009: 39)
Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya
disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak dikelompok-
kelompokkan(ungrouped data). (Sudijono Anas.2009: 39)
Contoh : TABEL 5.2.1 Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika
dari 40 Orang Siswa kelas X 1 SMA Tunas Cendekia.
Total 40 = N
Dalam Tabel 5.2.1 itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari sejumlah 40 orang
siswa kelas X1 SMA Tunas Cendekia berbentuk Data Tunggal,sebab nilai tersebut tidak
dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik
yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka
tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok angka.
Data disajikan memalui Tabel5.2.2 berbentuk Data Kelompokkan (Grouped
Data).Adapun huruf N yang terdapat pada lajur “Total” (baik yang terdapat pada Tabel 5.2.1
maupun Tabel 5.2.2) adalah singkatan dari Number atau Number of Gases yang berarti
“jumlah frekuensi” atau “jumlah hal yang diselidiki”,atau “jumlah individu”
Contoh:
TABEL 5.2.2. Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60 orang Guru Matematika
yang Bertugas Pada Sekolah Menengah Atas Negeri.
Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60 = N
Dimaksud dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu jenis tabel
statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu
ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. (Sudijono
Anas.2009: 41)
Contoh:
TABEL 5.2.3 Distributii Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang studi PMP Dari
40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(X)
8 7 40 = N 7
7 18 33 25
6 5 15 30
5 10 10 40 = N
Total : 40 = N - -
TABEL 5.2.4.
Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru Matematika yang bertugas pada
Sekolah Dasar Negeri.
Usia
50 - 54 5 50 = N 5
44 - 49 9 45 14
39 - 43 13 36 27
34 - 38 6 23 33
29 - 33 7 17 40
24 – 28 10 10 50 = N
Total : 50 = N - -
Contoh :
TABEL 5.2.5. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang Nilai-nilai THB
Dalam Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai F Persentase
(X) (p)
8 7 17.5
7 18 45.0
6 5 12.5
5 10 25.0
Total: 40 = N 100.0 = p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom 3
tabel 5.2.5, digunakan rumus:
P= x 100%
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh
dari:
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
Jumlah persentase ( P) harus selalu sama dengan 100.0.
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, contoh untuk Tabel
Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai berikut:
Usia Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total : 50 = N 100.0 = ∑ p
5.2.6.Tabel Persentase Kumulatif
Seperti halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau Tabel Distribusi
Frekuensi relatif pun dapat diubah ke dalam bentuk Tabel Persentase Kumulatif (Tabel
Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif).
Contoh Tabel Persentase Kumulatif adalah Tabel 5.2.7. untuk data tunggal,dan Tabel
5.2.8 untuk data berkelompok. Penjelasan tentang bagaimana cara memperoleh pk(b) dan
pk(a)adalah sama seperti penjelasan yang telah dikemukakan pada Tabel 5.2.3. (Sudijono
Anas.2009: 44-45)
Dari lima macam Tabel Distribusi Frekuensi yang telah dikemukakan contohnya di
atas,hanya dua buah saja yang dipandang perlu dibahas cara pembuatannya, yaitu: Tabel
Distribusi Data Tunggal dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan.
Kedua macam tabel distribusi frekuensi tersebut perlu dipelajari prosedur dan teknik
pembuatannya,sebab pekerjaan menganalisis data statistik pada umumnya diawali dengan
pembuatan salah satu diantara dua jenis tabel distribusi frekuensi tersebut.Sedangkan
prosedur dan teknik pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif, dan Tabel Persentase Kumulatif ;ketiga macam tabel distribusi frekuensi
yang disebutkan terakhir,dapat dibuat setelah dipersiapkan lebih dahulu Tabel Distribusi
Frekuensi Data Tunggalnya atau Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokannya.
(Sudijono Anas.2009: 45-46)
Misalkan dari 10 orang Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir Semester dalam mata
kuliah Statistika Dasar,diperoleh nilai sebagai berikut tabel 2.9
No. Nama Nilai
1. Aditin 87
2. Meta 88
3. Riska 75
4. Melani 80
5. Dika 72
6. Santoso 90
7. Imam 67
8. Uka 65
9. Yasmin 70
10 Zelly 50
Apabila kita perhatikan data di atas,maka dari 10 orang mahasiswa yang menempuh
ujian akhir semester tersebut,kita dapat mengatakan bahwa semua skor atau semua nilai
yang sedang kita hadapi itu masing-masing berfrekuensi 1.
Jika data di atas kita tuangkan penyajiannya dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
Data Tunggal,wujudnya adalah seperti Tabel 2.10
TABEL 6.1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Dalam Mata Kuliah
Statistika Dasar yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa.
Nilai F
(X)
50 1
65 1
67 1
70 1
72 1
75 1
80 1
87 1
88 1
90 1
Total 10 = N
Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut befrekuensi 1 dan semua skor(nilai)
yang ada itu berwujud Data Tunggal maka tabel di atas dinamakan:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1..
b. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau
Keseluruhan Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1
5 8 6 4 6 7 9 6 4 5
3 5 8 6 5 4 6 7 7 10
4 6 5 7 8 9 3 5 6 8
10 4 9 5 3 6 8 6 7 6
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi, maka
langkah yang perlu ditempuh adalah:
Langkah Pertama :
Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan Nilai Terendah
(Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur nilai hasil
ulangan harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke bawah sampai dengan
3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan adalah seperti yang
terlihat pada Tabel 6.2.
Langkah Kedua :
Menghitung frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari
(tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 6.2.).
Tabel 6.2. kita sebut Tabel Distribusi Data Tunggal yang seluruhan skornya
berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping seluruh skor (nilai)nya merupakan data yang
tidak dikelompokkan,
maka seluruh skor yang ada itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono
Anas.2009: 48-50)
75 70 75 60 65 60 45 55 75 70
60 65 60 55 65 65 65 80 75 85
80 75 65 65 75 80 65 65 75 65
80 65 70 75 75 65 85 85 65 75
untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka perlu
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
6. Menentukan batas bawah kelas pertama , diambil dari data terkecil atau data
terkecil dikurangi 1
7. Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally
No
Kelas Interval Tally Frekuensi jika
Interval
1 45 – 51 | frekuensi
2 52 – 58 || sudah di
3 59 – 65 ||||| ||||| ||||| ||
temukan,
4 66 – 72 |||
kolom tally
5 73 – 79 ||||| |||||
6 80 – 86 ||||| || dihilangkan
Jumlah saja,
sehingga menjadi tabel distribusi frekuensi.K =jumlah klas nterval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29 dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.
7.1.Pengertian grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan,
baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam penyajian data angka melalui
grafik, angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan garis, gambar atau lambang tertentu,
dengan kata lain angka itu divisualisasikan.
Grafik adalah merupakan visualisasi table. Table yang berupa angka angka dapat
disajikan / ditampilkan ke dalam bentuk gambar.Pengertian grafik menurut beberapa ahli :
Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan bahwa Grafik merupakan tampilan
gambar dari hubungan di antara variabel – variable.
Soedarso mengemukakan bahwa Grafik merupakan bentuk penyajian visual yang dipakai
untuk membandingkan jumlah data pada saat - saat yang berbeda
Yudhy Wicaksono Menyatakan bahwa Grafik merupakan salah satu model penyajian data
dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi
Murray menyatakan bahwa Grafik adalah representasi gambar dari hubungan yang terdapat
di antara variable - variabel
Hery Sonawan mengemukakan Grafik merupakan penggambaran data - data yang di plot
dalam sebuah bidang yang menghubungkan dua variable atau lebih
Kathleen Meehan Arias mengemukakan Grafik adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menyajikan data kuantitatif secara visual
J. Supranto mengemukakan bahwa Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan
secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga
berasal dari table - tabel yang telah dibuat
7.2.Bagian – bagian utama grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas bagian
dimaksud adalah :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul grafik
d. Unit skala grafik
e. Angka skala grafik
f. Tanda skala grafik
g. Ordinat atau ordinal atau sumbu vertikal
h. Koordinat ( garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )
Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis grafik yang sering
dipergunakan , dalam kegiatan analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik poligon dan (2) grafik
histogram.
Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan grafik
histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk kepentingan melengkapi
laporan administratif.
Distribusi frekuensi dapat juga berbentuk poligon frekuensi. Cara penggambaran
poligon frekuensi umunya dilakukan dengan jalan menentukan titik tengah pada tiap-tiap
persegi panjang lalu menghubungkannya dengan garis linier atau dengan garis putus-putus.
Pada grafik histogram , histogram acapkali grafik frekuensi bertangga. Histogram adalah
suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran (distribusi) frekuensi suatu perangkat data
dalam bentuk batang. Histogram digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi
data yang bersifat kontinu. Untuk data yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa
disebut diagram batang..
8. CARA MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK
POLIGON ( POLYGON FREQUENCY ).
8.1. Contoh cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon data
tunggal.
Misalkan data yang berupa nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi Matematika yang
diikuti oleh 40 orang murid Madrasah Ibtidayah seperti tertera pada tabel 2.11 di muka tadi,
kita sajikan kembali dalam bentuk grafik poligon , maka langkah yang dilakukan berturut-
turut adalah:
Grafik 1 Poligon frekuensi tentang nilai-nilai hasil ulangan harian bidang studi Matematika
dari 40 orang murid Madrasah Ibtidayah.
TABEL 8.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi Matematika dari
Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas III SMA Jurusan IPA
Interval Tanda/Jari-jari F
78-80 // 2
75-77 // 2
72-74 /// 3
69-71 //// 4
66-68 ///// 5
63-65 ///// ///// 10
60-62 ///// ///// ///// // 17
57-59 ///// ///// //// 14
54-56 ///// ///// / 11
51-53 ///// / 6
48-50 //// 4
45-47 // 2
Total 80 = N
Grafik 2. Poligon frekuensi tentang nilai hasil EBTA dalam Bidang Studi Matematika yang
diikuti oleh 80 orang siswa kelas III SMA Jurusan IPA(Sudijono Anas.2009: 67)
Seperti halnya grafik poligon, grafik histogram juga dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu ;
9.1. Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam grafik histogram data tunggal
Kita ambil data berupa nilai hasil ulangan Matematika yang diikuti 40 siswa Madrasah
Ibtidaiyah,jika dikehendaki data tersebut disajikan dalam bentuk grafik histogram,maka
langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
10 2 9,50-10,50
9 3 8,50-9.50
8 5 7,50-8,50
7 5 6,50-7,50
6 10 5,50-6,50
5 7 4,50-5,50
4 5 3,50-4,50
3 3 2,50-3,50
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang mengambarkan
bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah
tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut sebagai pengelompokkan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori . Adapun alat
penyajian data statistik bisa berupa tabel, yang disebut sebagai tabel distribusi
frekuensi. Data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat
disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun
memiliki berbagai macan jenis dalam penyajiannya.
B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan melakukan
penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan mencari solusinya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah seharusnya kita memahami “Distribusi
Frekuensi” serta pembuatan tabel dan grafiknya sebagai penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA