Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Satistik


Tentang Distribusi Frekuensi

DOSEN PEMBIMBING :
Erni Maywita, SKM, M.Kes

Disusun Oleh:
Indri Mayani ( 2010070160004 )

UNIVERSITAS BAITURRAHAH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul
“DISTRIBUSI FREKUENSI ”.Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing
kami atas bantuannya dalam proses pembuat makalah ini. Dan juga tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada teman teman kami yang telah membantu penulisan makalah
ini secara langsung maupun tidak langsung dalam penyempurnaan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami
susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu
kami harapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya
selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.Akhir kata tim penyusun berharap
semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang memperlukannya dimasa yang
akan datang.

Padang,23 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah…....................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengantar......................................................................................2
B. Pngertian variabel……………………………………………….3
C. Pengartian Frekuensi……………………………………………4
D. Pengertian Distribusi frekuensi……………………………........5
E. Tabel distribusi frekuensi………………………………………13.
F. Cara membuat table distribusi frekuensi……………………….17
G. Grafik sebagai pengambaran table distribusi frekuensi………...21
H. Grafik polygon………………………………………………….24
I. Grafik histogram………………………………………………..25
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................27
B. Saran..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang pendidik
akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil penilaian itu
biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara yang paling umum
digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk angka(bilangan).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu menggunakan data
kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki fungsi yang sangat penting.
Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui tabel, ataupun grafik,
sehingga muncul istilah “Distribusi Frekuensi”. Karena banyaknya kalangan yang
belum memahami dengan benar  apa itu distribusi frekuensi, serta tabel dan grafik
distribusi frekuensi, maka kehadiran makalah ini semoga bisa membantu kita untuk
memahami.

1.2      Rumusan Masalah
a)      Apa yang dimaksud dengan Variabel, Frekuensi, dan distribusi frekuensi?
b)      Sebutkan macam-macam tabel distribusi frekuensi?
c)      Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
d)     Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi grafik poligon?
e)      Bagaimana cara membuat distribusi frekuensi dalam grafik histogram?

1.3     Tujuan
a)      Memahami pengertian variabel, frekuensi, dan distribusi frekuensi
b)      Mengetahui macam-macam tabel distribusi frekuensi
c)      Mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi
d)     Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon
e)      Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik histogram.
BAB II

PEMBAHASAN

1.      PENGANTAR

Setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik, maka pada
umumnya kegiatan tesebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang kadaannya tidak
teratur, berserakan dan masih, meupakan bahan keterangan yang sifatnya kasara dan mentah.
Dikatakan “ kasar” dan “ mentah” sebab kumpulan angka dengan kondisi seperti yang
disebutkan di atas belum dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri
atau sifat yang dimiliki oleh kumpulan angka tesebut. Oleh kerena itu, agar data angka yang
telah berhasil dihimpun itu “dapat berbicara” dan dapat memberikan informasi yang berarti,
diperlukan adanya tidak lanjut atau langkah tertentu.
Tidak terlepas hubungannya dengan pernyataan di atas, maka salah satu tugas dari
statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang
telah berhasil dihimpun itu secara teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara
jelas dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di
dalam data angka tersebut. Dengan diketahui ciri atau sifat yang terkandung dalam
kumpulan data angka itu berarti kumpulan data angkat tadi telah “ dapat berbicara “ dan
karenanya kita berhasil memproleh informasi – informasi yang berguna, sejalan dengan
maksud dan tujuan pengumpulan data.
Sebuah contoh yang dikemukakan berikut ini kiranya akan memperjelas uraian di
atas.
Dari sejumlah 80 orang mahasiswa tingkat II fakultas tarbiyah IAIN sunan kalijaga
yogyakarta, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil ujian utama semester i tahun akademik
1984/1985 dalam mata kuliah statistik pendidikan, sebagai berikut :

60 55 60 67 67 67 55 55 60 55
69 55 60 80 70 70 80 80 60 55
67 55 60 69 69 69 69 69 60 55
79 79 60 75 65 65 75 80 60 80
65 67 60 75 65 65 75 80 60 80
70 67 60 75 65 65 75 80 60 80
55 67 60 75 70 70 75 80 60 80
80 67 60 75 80 80 75 80 60 80
Dapat kita saksikan dan kita rasakan bersama bahwa data yang berupa kumpulan
nilai hasil ujian semester dari 80 orang mahasiswa itu masih sangat sulit bagi kita untuk
dapat menjawab dengan cepat pertayaan yang muncul di balik kumpulan data angka itu,
seperti :
1.      Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi dalam ujian semester
tersebut ?
2.      Berapa banyak mahasiswa yang memiliki nilai terendah ?
3.      Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 60 ?
4.      Berapa banyak mahasiswa yang nilainya kurang dari 60 ?
5.      Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 60 – 69 ?
6.      Berapa banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 70 – 79 ?
7.      Berapa banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang sama ?
Dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa dari kumpulan data angka di atas, kita dapat
memperoleh gambaran mengenai hasil ujian yang dicapai oleh 80 orang mahasiswa tersebut,
namun gambaran yang kita proleh itu pada hakikatnya masih  besifat kasar, misalnya bahwa
“ sebagian kecil dari mahasiswa tersebut nilainya kurang dari 60” atau bahwa mahasiswa
yang dapat mencapai nilai diatas 60 banyak sekali “ gambaran yang kasar atau masih
bersifat mentah itu pun diperoleh dengan cara meneliti satu – persatu dari dretan angka yang
terdiri dari 80 buah angka itu, sehingga memakan waktu cukup lama ?
Untuk dapat menjawab butir-butir pertanyaan seperti telah dikemukakan di atas,
tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah : menghitung frekuensi yang dimiliki oleh
tiap  - tiap nilai yang berada dalam deretan nilai – nilai tersebut, dan dengan jalan
menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap – tiap nilai itu maka lebih lanjut akan dapat
kita ketahui distribusi frekuensi dari
nilai – nilai hasil ujian semester yang berhasil di capai oleh 80 orang mahasiswa tadi.
2.      PENGERTIAN VARIABEL

Kata “ variabel” berasal dari bahasa inggris variable dengan arti :”ubahan” faktor tak
tetap atau gejala yang dapat diubah – ubah dalam contoh yang telah disebutkan dimuka, nilai
– nilai hasil ujian semester dari sejumlah 80 orang mahasiswa itu kita sebut variabel.
variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.

“usia” gejala kualitatif =17 th, 19 th (gejala kuantitatif)


“nilai” gejala kuantitatif= 5, 6, 9 (gejala kualitatif)
Perhatikan contoh berikut. Contoh 5.1.
Nama variabel dan nilai.
username = "joni"
Nama = "Al-Khawarizmi"
Harga = 2500
HargaTotal = 34000 
Pada contoh 5.1. di atas, 'username, Nama, harga, dan HargaTotal' adalah nama dari
variabel. Sedangkan "joni", "Al-Khawarizmi", 2500, dan 34000 adalah nilai dari masing-
masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel masing-masing
sepanjang tidak kita rubah. 

3.     PENGERTIAN FREKUENSI

Kata “ frekuensi” yang dalam bahasa inggrisnya adalah frequency berarti : “


kekerapan” “ kekeringan” atau “ jarang – kerapnya” dalam statistik, “ frekuensi”
mengandung pengertian ; angka ( bilangan ) yang menunjukan seberapa kali suatu variabel  (
yang dilambangkan dengan angka – angka itu ) berulang dalam dertan angka tersebut : atau
berapa kalikah suatu variabel ( yang dilambangkan dengan angka itu ) muncul dalam
deretang angka tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil didapat oleh 10 orang siswa dalam tes hasil belajar bidang studi IPA adalah
sebagai berikut:
 60 50 75 60 80 40 60 70 100 75
Nilai 60 muncul sebanyak 3 kali
Artinya frekuensi nilai 60 adalah 3
4.   PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi  ( distribusi bahasa inggris ) berarti “ penyaluran” pembagian atau


pencaran jadi distribusi frekuensi dapat diberi arti “ penyaluran fekuensi “ pembagian
frekuensi atau pencaran frekuensi “ dalam statistik, “ distribusi frekuensi” kurang lebih
mengandung pengertian suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari
gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau
terpencar.
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas interval.
(Kuswanto,2006). Distribusi Frekuensi adalah membuat uraian dari suatu hasil penelitian
dan menyajikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk yang baik, yakni bentuk stastistik
popular yang sederhana sehingga kita dapat lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi
hasil penelitian.(Djarwanto,1982)

5.   TABEL  DISTRIBUSI  FREKUENSI  ( PENGERTIAN DAN MACAMNYA)

5.1.Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi.

Tabel adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk ( dituangkan dalam bentuk )
kolom dan bujur.
Dalam tabel distribusi frekuensi akan kita dapat : Variabel, Frekuensi dan Jumlah Frekuensi
Tabel Distribusi frekuensi adalah suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam
beberapa kelas. Tabel Distribusi frekuensi terdiri dari 2 macam, yaitu distribusi
frekuensicategorical dan distribusi frekuensi numerical.

1. Distribusi frekuensi categorical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas – kelasnya
berdasarkan atas macam – macam data, atau golongan data yang dilakukan secara kwalitatif.
Perhatikan contoh berikut.
HASIL PENJUALAN TOKO TRI BHAKTI, TAHUN 2005

Macam Barang Dagangan Jumlah Penjualan (Ton)


Kacang tanah 20
Kedelai 15
Jagung 35
Beras 60

Jumlah Total Penjualan 130

2.      Distribusi frekuensi numerical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas – kelasnya
dinyatakan dalam angka. Perhatikan contoh berikut.

DATA USIA KARYAWAN PT. ANGIN RIBUT AMBULU

UMUR KARYAWAN JUMLAH KARYAWAN


(Tahun) ( Orang )
20 – 24.9 15
25 – 29.9 16
30 – 34.9 4
35 – 39.9 5

Jumlah 40
5.2. Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi Dan Macamnya

Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi Frekuensi;
dalam makalah ini akan dikemukakan mengenai 4 macam Tabel Distribusi Frekuensi,yaitu:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
( Tabel Persentase). (Sudijono Anas.2009: 39)

5.2.1. Tabel Distibusi Frekuensi Data Tunggal

Tabel Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya
disajikan frekuensi dari data angka ; angka yang ada itu tidak   dikelompok-
kelompokkan(ungrouped data). (Sudijono Anas.2009: 39)

Contoh : TABEL 5.2.1 Distribusi Frekuensi Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika
dari 40 Orang Siswa kelas X 1 SMA Tunas Cendekia.

Nilai Frekuensi (f)


(X)
9 4
8 6
7 9
6 16
5 5

Total 40 = N

Dalam Tabel 5.2.1 itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari sejumlah 40 orang
siswa kelas X1 SMA Tunas Cendekia berbentuk Data Tunggal,sebab nilai tersebut tidak
dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).

5.2.2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan

Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik
yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka
tersebut dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok angka.
Data disajikan memalui Tabel5.2.2 berbentuk Data Kelompokkan (Grouped
Data).Adapun huruf N yang terdapat pada lajur “Total” (baik yang terdapat pada Tabel 5.2.1
maupun Tabel 5.2.2) adalah singkatan dari Number atau Number of Gases yang berarti
“jumlah frekuensi” atau “jumlah hal yang diselidiki”,atau “jumlah individu”
Contoh:
TABEL 5.2.2. Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60 orang Guru Matematika
yang Bertugas Pada Sekolah Menengah Atas Negeri.

Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60    = N

5.2.3      Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

Dimaksud dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu   jenis tabel
statistik yang didalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu
ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. (Sudijono
Anas.2009: 41)

Contoh:
TABEL 5.2.3 Distributii Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang studi PMP Dari
40 Orang Siswa MTsN.

Nilai
(X)
8 7        40 = N 7
7 18 33 25
6 5 15 30
5 10 10 40 = N
Total :        40 = N - -

TABEL 5.2.4.
Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru  Matematika yang bertugas pada
Sekolah Dasar Negeri.
Usia
50 - 54 5        50 = N 5
44 - 49 9 45 14
39 - 43 13 36 27
34 - 38 6 23 33
29 - 33 7 17 40
24 – 28 10 10        50 = N
Total :        50 = N - -

Tabel 5.2.3 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Tunggal, sebab


data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-kelompokkan.
(lihat kolom 1). Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni frekuensi sebelum
diperhitungkan frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi kumulatif yang
dihitung dari bawah ( ), dimana angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dengan
langkah-langkah kerja sebagai berikut: 10 + 5 = 15; 15 + 18 = 33; 33 + 7 = 40. Hasil
penjumlahan akhir dari frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan N (disini N = 40).
Kolom 4 memuat frekuensi Kumulatif yang dihitung dari atas  ( ), di mana angka-angka
yang terdapat pada kolom ini dieroleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut; 7 + 18
= 25; 25 + 5 = 30; 30 + 10 = 40 = N.
Adapun Tabel 5.2.4 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data
Kelompokan, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data kelompokkan.
Tentang keterangan atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya sama seperti keterangan
yang telah dikemukakan untuk Tabel 2.3 di atas.

5.2.4 Tabel Distribusi Frekuensi Relatif

Tabel Distribusi Frekuensi Relatif juga dinamakan Tabel Persentase. Dikatakan


“frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah frekuensi yang
sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka persenan. (Sudijono
Anas.2009: 42)

Contoh : 
TABEL 5.2.5. Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang Nilai-nilai THB
Dalam Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.

Nilai F Persentase
(X) (p)
           8 7 17.5  
7 18 45.0
            
6 5 12.5
           5 10 25.0  
           Total:        40 = N            100.0 =  p  
            
                                            

Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom 3
tabel 5.2.5, digunakan rumus:
P= x 100%
             = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p  = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh
dari:                                                                 
 x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
 x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
 Jumlah persentase (  P) harus selalu sama dengan 100.0.
                  Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, contoh untuk Tabel
Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai berikut:

TABEL 5.2.6.Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru Matematika yang


bertugas pada Sekolah Dasar Negeri.

Usia Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total :        50 = N 100.0 = ∑ p
5.2.6.Tabel Persentase Kumulatif
Seperti halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau Tabel   Distribusi
Frekuensi relatif pun dapat diubah ke dalam bentuk Tabel Persentase Kumulatif (Tabel
Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif).
Contoh Tabel Persentase Kumulatif adalah Tabel 5.2.7. untuk data tunggal,dan Tabel
5.2.8 untuk data berkelompok. Penjelasan tentang bagaimana cara memperoleh pk(b) dan
pk(a)adalah sama seperti penjelasan yang telah dikemukakan pada Tabel 5.2.3. (Sudijono
Anas.2009: 44-45)

Tabel 5.2.7. Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif)


tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa MTsN.

Nilai (X) P Pk(b) Pk(a)


9 10,0     100,0=  10,0
8 15,5 90,0 25,5
7 49,5 74,5 75,0
6 25,0 25,0 100,0= 
Total 100,0=  - -

Tabel 5.2.8 Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif)


tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa MTsN.

Nilai (X) P Pk(b) Pk(a)


66-70 10,0 100,0=  10,0
61-65 15,0 90,0 25,0
56-60 25,0 75,0 50,0
51-55 20,0 50,0 70,0
46-50 10,0 30,0 80,0
41-45 20,0 20,0 100,0= 
Total 100,0=  - -
6.      CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Dari lima macam Tabel Distribusi Frekuensi yang telah dikemukakan contohnya di
atas,hanya dua buah saja yang dipandang perlu dibahas cara pembuatannya, yaitu: Tabel
Distribusi Data Tunggal dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan.
Kedua macam tabel distribusi frekuensi tersebut perlu dipelajari prosedur dan teknik
pembuatannya,sebab pekerjaan menganalisis data statistik pada umumnya diawali dengan
pembuatan salah satu diantara dua jenis tabel distribusi frekuensi tersebut.Sedangkan
prosedur dan teknik pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif, dan Tabel Persentase Kumulatif ;ketiga macam tabel distribusi frekuensi
yang disebutkan terakhir,dapat dibuat setelah dipersiapkan lebih dahulu Tabel Distribusi
Frekuensi Data Tunggalnya atau Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokannya.
(Sudijono Anas.2009: 45-46)

6.1.Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal.


Sebelum dikemukakan mengenai cara pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data
Tunggal,terlebih dahulu perlu dikemukakan bahwa Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
ada dua macam,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang semua skornya
berfrekuensi 1, dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang sebagian atau seluruh
skornya berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono Anas.2009: 46)
a.     Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya
Berfrekuensi 1.

Misalkan dari 10 orang Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir Semester  dalam mata
kuliah Statistika Dasar,diperoleh nilai sebagai berikut tabel 2.9
No. Nama Nilai
1. Aditin 87
2. Meta 88
3. Riska 75
4. Melani 80
5. Dika 72
6. Santoso 90
7. Imam 67
8. Uka 65
9. Yasmin 70
10 Zelly 50
Apabila kita perhatikan data di atas,maka dari 10 orang mahasiswa yang menempuh
ujian akhir semester tersebut,kita dapat mengatakan bahwa semua skor atau semua nilai
yang sedang kita hadapi itu masing-masing berfrekuensi 1.
Jika data di atas kita tuangkan penyajiannya dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
Data Tunggal,wujudnya adalah seperti Tabel 2.10

TABEL 6.1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Dalam Mata Kuliah
Statistika Dasar yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa.

Nilai F
(X)
50 1
65 1
67 1
70 1
72 1
75 1
80 1
87 1
88 1
90 1
Total 10 = N

                   

Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut befrekuensi 1 dan semua skor(nilai)
yang ada itu berwujud Data Tunggal maka tabel di atas dinamakan:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1..
b.      Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau
Keseluruhan Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1

                   Misalkan dari sejumlah 40 orang murid Sekolah Menengah Pertama yang


menempuh ulangan harian dalam mata pelajaran matematika,diperoleh nilai hasil ulangan
sebagai berikut (nama murid tersebut tidak dicantumkan di sini):

5      8      6      4      6     7     9     6     4      5
3      5      8      6      5     4     6     7     7      10
4      6      5      7      8     9     3     5     6      8
10    4      9      5      3     6     8     6     7      6

Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi, maka
langkah yang perlu ditempuh adalah:

Langkah Pertama :
Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan Nilai Terendah
(Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur nilai hasil
ulangan harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke bawah sampai dengan
3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan adalah seperti yang
terlihat pada Tabel 6.2.

Langkah Kedua :
Menghitung frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari
(tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 6.2.).
Tabel 6.2.  kita sebut Tabel Distribusi Data Tunggal yang seluruhan skornya
berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping seluruh skor (nilai)nya merupakan data yang
tidak dikelompokkan,

maka seluruh skor yang ada itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono
Anas.2009: 48-50)

6.2. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan.


Tabel distribusi frekuensi data kelompok digunakan untuk menyusun data yang
memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas
yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40
siswa kelas XI berikut ini.

75        70        75        60        65        60        45        55        75        70       
60        65        60        55        65        65        65        80        75        85
80        75        65        65        75        80        65        65        75        65
80        65        70        75        75        65        85        85        65        75    
   
untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka perlu
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1.     Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar


2.     Menentukan banyak kelas ( n )
3.     Menghitung rentang data
caranya yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.berdasarkan tabel di atas
data terbesar = 85
data terkecil = 45
maka rentang = 85 – 45 = 40
4.  Menentukan Jumlah Klas Interval  untuk menentukan Klas Interval ditentukan dengan
rumus Sturges  K= 1 + 3,3 log  n
menjadi 7.
5.  Menghitung panjang klas
           panjang kelas = rentang di bagi jumlah kelas
           40 : 6 = 6,67 atau dibulatkan

No Kelas Interval Frekuensi


1 45 – 51 1
2 52 – 58 2
3 59 – 65 17
4 66 – 72 3
5 73 – 79 10
6 80 – 86 7
Jumlah 40

6. Menentukan batas bawah kelas pertama , diambil dari data terkecil atau data
terkecil  dikurangi 1
 7.  Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally

No
Kelas Interval Tally Frekuensi jika
Interval
1 45 – 51 | frekuensi
2 52 – 58 || sudah di
3 59 – 65 ||||| ||||| ||||| ||
temukan,
4 66 – 72 |||
kolom tally
5 73 – 79 ||||| |||||
6 80 – 86 ||||| || dihilangkan
Jumlah saja,
sehingga menjadi tabel distribusi frekuensi.K =jumlah klas nterval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29  dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.

7.   GRAFIK SEBAGAI ALAT PENGGAMBARAN  DISTRIBUSI FREKUENSI


Penyajian data angka lewat Tabel Distribusi Frekuensi terkadang kurang menarik,
kurang cepat dalam memberikan deskripsi data, dan kadang kurang dimengerti. Hal ini
antara lain disebabkan:
a. Penyajian data dalam bentuk deretan angka itu pada umumnya
menjemukan.
b.   Untuk memperoleh pengertian yang terkandung dalam deretan angka-angka yang
dihidangkan lewat tabel distribusi frekuensi itu, semua angka harus dibaca
(memakan waktu lama).
c.   Bagi orang yang tidak terbiasa membaca tabel distribusi frekuensi, penyajian
lewat tabel distribusi frekuensi itu kadang kurang dapat dipahami, bahkan kadang
memusingkan kepala (Sudijono, 2008:59).
Berhubung Tabel Distribusi Frekuensi memiliki banyak kelemahan, maka statistik
menyediakan cara lain dalam penyajian data angka yaitu dengan membuat grafik atau
diagram.Grafik atau diagram memiliki keunggulan tertentu antara lain:
1)   Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada melalui Tabel
Distribusi Frekuensi.
2)   Grafik secara lebih cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh tentang sesuatu
perkembangan, perubahan maupun perbandingan; tidak demikian halnya dengan tabel.
3)   Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar akan terasa lebih jelas dan lebih
dimengerti orang (Sudijono, 2008:59-60).
Namun, grafik masih memiliki kekurangan antara lain:
(i)   Membuat grafik jauh lebih sukar dan memakan waktu, biaya serta alat, tidak demikian
halnya dengan tabel.
(ii)     Data yang dapat disajikan dalam grafik amatlah terbatas, sebab apabila datanya banyak
sekali maka lukisan grafiknya akan menjadi terlalu ruwet dan memusingkan: tidak
sepertinya halnya tabel.
(iii)   Grafik pada kebanyakannya bersifat kurang teliti. Dalam tabel dapat dimuat angka sampai
tingkat ketelitian yang setinggi-tingginya (misalnya: 6.343, 7001, 0.125 dan sebagainya
dapat dimuat dalam tabel, namun tidak mungkin dilakukan pada grafik).(Sudijono, 2008:60)

7.1.Pengertian grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan,
baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam penyajian data angka melalui
grafik, angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan garis, gambar atau lambang tertentu,
dengan kata lain angka itu divisualisasikan.
Grafik adalah merupakan visualisasi table. Table yang berupa angka angka dapat
disajikan / ditampilkan ke dalam bentuk gambar.Pengertian grafik menurut beberapa ahli :
 Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan bahwa  Grafik merupakan tampilan
gambar dari hubungan di antara variabel – variable.

 Soedarso mengemukakan bahwa Grafik merupakan bentuk penyajian visual yang dipakai
untuk membandingkan jumlah data pada saat - saat yang berbeda

 Yudhy Wicaksono Menyatakan bahwa Grafik merupakan salah satu model penyajian data
dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi

 Murray  menyatakan bahwa Grafik adalah representasi gambar dari hubungan yang terdapat
di antara variable - variabel

 Hery Sonawan mengemukakan Grafik merupakan penggambaran data - data yang di plot
dalam sebuah bidang yang menghubungkan dua variable atau lebih

 Kathleen Meehan Arias mengemukakan Grafik adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menyajikan data kuantitatif secara visual

 J. Supranto mengemukakan bahwa Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan
secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga
berasal dari table - tabel yang telah dibuat
7.2.Bagian – bagian utama grafik

Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas bagian
dimaksud adalah :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul grafik
d. Unit skala grafik
e. Angka skala grafik
f. Tanda skala grafik
g. Ordinat atau ordinal atau sumbu vertikal
h. Koordinat ( garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )

i. Abscis ( sumbu horisontal = sumbu mendatar = garis nol = garis awal


garis mula ).
j. Titik nol ( titik awal )
k. Lukisan grafik ( gambar grafik )
l. Kunci grafik ( keterangan grafik )
m. Sumber grafik ( sumber data )

7.3. Macam-macam grafik


a.       grafik balok atau grafik batang . ada 6 macam :
1.      grafik balok tunggal
2.      grafik balok ganda
3.      grafik balok terbagi
4.      grafik balok vertikal
5.      grafik balok horizontal
6.      grafik balok bilateral
b.      grafik lingkaran
c.       grafik gambar
d.      grafik peta
e.       grafik bidang
f.       grafik volume
g.      garfik garis , ada 3 macam :
1.      grafik garis tunggal
2.      grafik garis majemuk
3.      grafik poligon.
h.      Grafik ruang

Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis grafik yang sering
dipergunakan , dalam kegiatan analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik poligon dan (2) grafik
histogram.

Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan grafik
histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk kepentingan melengkapi
laporan administratif.
Distribusi frekuensi dapat juga berbentuk poligon frekuensi. Cara penggambaran
poligon frekuensi umunya dilakukan dengan jalan menentukan titik tengah pada tiap-tiap
persegi panjang lalu menghubungkannya dengan garis linier atau dengan garis putus-putus.
Pada grafik histogram , histogram acapkali grafik frekuensi bertangga. Histogram adalah
suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran (distribusi) frekuensi suatu perangkat data
dalam bentuk batang. Histogram digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi
data yang bersifat kontinu. Untuk data yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa
disebut diagram batang..
8.    CARA MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK
POLIGON ( POLYGON FREQUENCY ).

Sebelum dikemukakan tentang cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk


grafik poligon, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa grafik poligon dapat dibedakan
menjadi dua macam :
1. Grafik poligon data tunggal
2. Gafik poligon data kelompok

8.1. Contoh cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon data
tunggal.

Misalkan data yang berupa nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi Matematika yang
diikuti oleh 40 orang murid Madrasah Ibtidayah seperti tertera pada tabel 2.11 di muka tadi,
kita sajikan kembali dalam bentuk grafik poligon , maka langkah yang dilakukan berturut-
turut adalah:

1)   Membuat sumbu horizontal dengan lambang X.


2)   Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y.
3)   Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y.
4)   Menempatkan nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-
turut dari kiri ke kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi.
5)   Menempatkan frekuensi pada ordinal Y.
6)   Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik 1

Grafik 1 Poligon frekuensi tentang nilai-nilai hasil ulangan harian bidang studi Matematika
dari 40 orang murid Madrasah Ibtidayah.
TABEL 8.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil EBTA dalam Bidang Studi Matematika dari
Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas III SMA Jurusan IPA

Interval Tanda/Jari-jari F
78-80 // 2
75-77 // 2
72-74 /// 3
69-71 //// 4
66-68 ///// 5
63-65 ///// ///// 10
60-62 ///// ///// ///// // 17
57-59 ///// ///// //// 14
54-56 ///// ///// / 11
51-53 ///// / 6
48-50 //// 4
45-47 // 2
Total 80 = N

Maka langkah yang perlu dilakukan adalah:


a.       Menyiapkan sumbu horizontal X.
b.      Menyiapkan sumbu vertikal Y.
c.       Menetapkan titik nol.
d.      Menetapkan atau mencari titik tengah masing-masing interval yang ada (lihat table
8.2)
TABEL 8.2  Perhitungan nilai tengah untuk masing-masing interval dari data yang tertera
pada tabel 8.1

Interval Frekuensi (f) Titiktengah (X)


78-80 2 79
75-77 2 76
72-74 3 73
69-71 4 70
66-68 5 67
63-65 10 64
60-62 17 61
57-59 14 58
54-56 11 55
51-53 6 52
48-50 4 49
45-47 2 46
Total 80 = N -

e.       Menempatkan nilai-nilai tengah dari masing-masing interval, pada sumbu X.


f.       Menempatkan frekuensi dari masing-masing interval, pada sumbu Y.
g.      Membuat garis pertolongan (koordinat).
h.      Melukiskan grafik poligonnya (lihat pada grafik 1).

Grafik 2. Poligon frekuensi tentang nilai hasil EBTA dalam Bidang Studi Matematika yang
diikuti oleh 80  orang siswa kelas III SMA Jurusan IPA(Sudijono Anas.2009: 67)

9.   CARA MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK


HISTOGRAM (HISTOGRAM FREQUENCY )

Seperti halnya grafik poligon, grafik histogram juga dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu ;
9.1. Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam grafik histogram data tunggal
Kita ambil data berupa nilai hasil ulangan Matematika yang diikuti 40 siswa Madrasah
Ibtidaiyah,jika dikehendaki data tersebut disajikan dalam bentuk grafik histogram,maka
langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

a.       Mennyiapkan sumbu horizontal atau abscis X.


b.      Menyiapkan sumbu vertikal atau ordinal Y.
c.       Menetapkan titik nol(perpotongan X dan Y.
d.      Mmenetapkan atau menghitung nilai nyata (True Value) tiap-tiap interval yang tertera.
e.       Menetapkan nilai nyata masing-masing skor(nilai) yangada pada abscis x.
f.       Menempatkan frekuensi tiap-tiap skor(nilai) yang ada pada ordinal Y.
g.      Membuat grafik pertolongan(koordinat).
h.      Melukiskan grafik histogram.

Tabel 9.1. Perhitungan Nilai Nyata Untuk Masing-masing Skor(Nilai)

(X) F Nilai Nyata

10 2 9,50-10,50
9 3 8,50-9.50
8 5 7,50-8,50
7 5 6,50-7,50
6 10 5,50-6,50
5 7 4,50-5,50
4 5 3,50-4,50
3 3 2,50-3,50
BAB III
PENUTUP
A.         Kesimpulan
Distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang mengambarkan
bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah
tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut sebagai pengelompokkan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori . Adapun alat
penyajian data statistik bisa berupa tabel, yang disebut sebagai  tabel distribusi
frekuensi. Data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat
disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun
memiliki berbagai macan jenis dalam penyajiannya.

B.          Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan melakukan
penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan mencari solusinya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah seharusnya kita memahami “Distribusi
Frekuensi” serta pembuatan tabel dan grafiknya sebagai penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA

Amral Syamsu,M., Metode Statistik,jilid I dan II,Bandung:Ganaco,1963


Amudi Pasaribu,Dr.,Pengantar Statistik,Medan:Imballo,1965.
Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statistik Jilid 1. Jakarta :LP3ES
Furqon. 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA
Harahap, B. dan ST. Negoro.1998. Ensiklopedia Matematika. Ghalia Indonesia
Subana,moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. 2000. Statistika pendidikan. Bandung : CV
Pustaka setya
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung :Tarsito
Supranto, J. 1985.Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta :Erlangga
Tejo Dwi Cahyowati, Etty dan Kusrini. 1993. Materi Pokok : Statistika Matematika 1.
Jakarta : Universitas Terbuka
Sumber internet :
Anton, Siti ummi Rosyidah.Makalah distribusi
frekuensi.http://fisikaiain2010.blogspot.com/2012/06/masalah-distribusi frekuensi.html.
(diakses 16 juni 2012)
Glaudes,Nyo. Distribusi frekuensi.http://nyoglaudes.blogspot.com/2013/02/distribusi-
frekuensi.html. Diakses pada
Winchester, Dean. Distribusi frekuensi:statistik.http://id.shvoong.com/exact-
sciences/statistics/2027988-distribusi-frekuensi-statistik/. (diakses pada 22 juli 2010).

Anda mungkin juga menyukai