Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMADATAN

2.1. UMUM
Tanah, kecuali berfungsi sebagi pendukung pondasi bangunan,
juga digunakan sebagi bahan timbunan seperti :tanggul, bendungan, dan
jalan. Maksud dari pemadatan tanah antara lain :
1. Mempertinggi kuat geser tanah
2. Mengurangi sifat mudah mampat
3. Mengurangi Permeabilitas
4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air, dan
yang lainnya.
Maksud tersebut dapat tercapai dengan pemilihan tanah bahan
timbunan, cara pemadatan , pemilihanmesin pemadat, danjumlah lintasan
yang sesuai.
Peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis
disebut pemadatan. Ada perbedaan yang mendasar antara peristiwa
pemadatn dan peristiwa konsolidasi tanah. Konsolidasi adalah pengurangan
pelan-pelan volume pori yang berakibat berambahnya berat volume kering
akibat beban statis yang bekerja dalam periode tertentu.

2.2. UJI PEMADATAN


Untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume, dan
untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi syarat kepadatan, maka pada
umumnya dilakukan uji pemadatan :
Proctor (1933), telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti
anatra kadar air dan berat volume kering yang padat. Untuk berbagai jenis
tanah pada umumnya salah satu nilaii kadar air optimum tertentu untuk
mencapai berat volume kering maksimumnya.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 1
Prodi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 2
Prodi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 3
Hubungan berat vlume kering (  d ) dengan berat volume basah ( 
b)dan kadar air (w), Dinyatakan dalam persamaan:
b
d 
1 w

Berat volume kering setelah pemadatan tergantung pada jenis tanah


, kadar air, dan usaha yang diberikan oleh alat penumbuknya. Karakteristik
kepedatan tanah dapat dinilai dari pengujian standart laboratorium yang
disebut dengan alat uji Proctor.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 4
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMADATAN
A. Pengaruh Macam Tanah
Macam tanah, seperti distribusi ukuran butir , bentuk butiran , berat
jenis dan macam mineral lempung yang terdapat dalam tanah sangat
berpengaruh pada berat volume maksimum dan kadar air optimumnya.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 5
B. Pengaruh Usaha Pemadatan
Energi pemadatan per volume satuan (E), dinyatakan dalam
persamaan :
N b N i WH
E=
V
Dengan :
Nb = Jumlah pukulan per lapisan
NI = Jumlah lapisan
W = Berat pemukul
H = Tinggi jatuh pemukul
V = Volume mould

2.4. SIFAT-SIFAT TANAH LEMPUNG DI PADATKAN


Sifat-sifat teknis tanah lempung setelah pemadtan bergantung pada
cara atau usaha pemadatan ,macam tanah,dan kadar airnya.Kering Optimum
didefenisikan sebagai kadar air yang dari pada kadar air optimumnya.Basah
Optimum didefenisikan sebagai kadar air yang lebih dari pada kadar air
optimumnya.

2.5. SPESIFIKASI PEMADATAN TANAH DI LAPANGAN


Tujuan pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan
memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Olehkarna itu, sifat teknis timbunan
sangat penting di perhatikan, tidak hanya kadar air dan berat volume
keringnya.
Terdapat dua kategori spesifikasi untuk pekerjaan tanah :
1. Spesifikasi hasil akhir dari pemadatan
2. Spesifikasi untuk cara pemadatan
Untuk spesifikasi hasil akhir, kepadatan relative atau persen
kepadatan tertentu dispsifikasikan (Kepadatan Relatif : adalah nilai banding
dari berat volume kering dilapangan dengan berat volume kering maksimum
dilaboratorium menurut percobaan standar, seperti Percobaan Standar

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 6
Proctor atau Modeifikasi Proctor). Dalam spesifikasi hasil akhir ( Banyak
digunakanpada proek-proyek jalan raya dan pondasi bangunan).
Perlu diingat bahwa memadatkan tanah pada sisi basah optimum
(wet side of optimum), umumnya menghasilkan kuat geser tanah hasil
pemadatan lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar air pada sisi kering
optimum (dry side of optimum), Sifat-sifat tanah yang lain seperti
permeabilitas dan potensi kembang susut juga dipengaruhi oleh kadar air
saat pemadatan. Karena itu, selain persen kepadatan ditentukan, rentang
kadar air tanah yang akan dipadatkan sebaiknya juga ditentukan.

Untuk spesifikasi cara pemadatan, macam dan berat mesin pemadat,


jumlah lintasan serta ketebalan setiap lapisan juga ditentukan. Hal ini
banyak dipakai untuk proyek pengerjaan tanah yang besar seperti
bendungan.

2.6. ALAT-ALAT PEMADAT DAN PROSEDUR PEMADATAN


Alat-alat pemadat
Macam alat penggilas (pemadat) yang akan dipakai bergantung pada
tipe tanah yang akan dipadatkan. Penggilas roda halus atau roda drum
(smooth wheel,smooth drum ruller) dapat memadatkan tanah 100 % di
bawah rodanya. Penggilas PENEUMATIK, atau penggilas roda karet
(pneumatic tire roller) dapat menggilas 80% dari total area.Saat ini yang
paling banyak dipakai adalah penggilas kaki kambing (sheeps foot roller ).

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 7
Steel Wheel and a Pneumatic Tire Roller Working Side-by-Side.

Used pneumatic tyre roller Sakai TS150

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 8
Prodi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 9
Prodi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 10
2.7. KONTROL KEPADATAN DILAPANGAN
Ada dua macam untuk mengontrol kepadatan tanah dilapangan, yaitu
dengan pemindahan tanah dan cara langsung.
Cara dengan pemindahan tanah :
1. Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang dipadatkan
2. Ditentukan kadar airnya
3. Diukur volume dari tanah yang digali. Cara yang biasa dipakai untuk ini
adalah metode kerucut pasir (Sand Cone), dan balon karet (rubber
balon). Dalam cara kerucut pasir, pasir kering yang telah diketahui berat
volumenya dituangkan keluar lewat kerucut pengukuran kedlam lubang
permukaan tanah. Volume lubang dapat ditentukan dari berat pasir
dialam lubang dan berat volume keringnya . Dalam cara balon karet,
volume ditentukan secara langsung dari pengembangan balon yang
mengisi lubang galian.
4. Dihitung berat volume basah.Karna berat dari tanah yang digali dapat
ditentukan dan volumenya telah diperoleh dari butir. Mka volume basah
dapat ditentukan. Dengan kadar air yang telah ditentuklan dalam
labolatorium, berat volume kering dilapangan dapat ditentukan.
5. Bandingkan berat volume kering lapangan dengan berat volume kering
maksimumnya, kemudian kepadatan relatifnya.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 11
Prodi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 12
2.8. PEMADATAN TANAH ORGANIK
Adanya material organic didalam tanah cenderung mereduksi
kekuatan tanah. Karena itu,tanah –tanah yang mengandung bahan organic
sebaiknya tidak dipakai sebagai bahan timbunan. Kadar organic (Organik
Conten) , OC ,didefinisikan oleh Franklin dkk.(1973) sebagi berikut :

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 13
OC =

0 0
Kehilangan berat oleh pemanasan oven dari105 sampai 400
0
Berat ker ing tan ah pada suhu105
Franklin dkk, melakukan penelitian dilaboratorium untuk meneliti
pengaruh kandungan organic pada karakteristik tanah yang dipadatkan.

2.9. PEMADATAN DALAM (DEEP COMPACTION)

a. Vibroflotation
Vibroflotation banyak dipakai untuk pemadatan tanah granular
(pasir) yang tebal dan longgar. Proses pemadatan dilakukan melalui
vibroflot atau unit pengetar (Vibrating unit), dengan panjang lebih kurang 6
ft diameter 17 in.dan berat 4000 lb.Unit penggetar berupa beban eksentris
didalamnya dan dapat mengembangkan gaya-gaya sentrifugal. Alat ini
pentrasi kedalam tanah dengan kecepatan diantara 1 sampai 2 m/menit
melalui semprotan air dan penggetaran. Pada lokasi tertentu, vibroflot dapat
melakukan penetrasi dengan kecepatan 5 – 8 per menit.
Proses Pemadatan Vibroflotation adalah sbb :
1. Vibroflot (Vibrating Unit), diurunkan dengan bantuan semprotan air
dibagian bawahnya.
2. Akibat berat sendiri vibriflot ditambah dengan semprotan air yang
menyebabkan kondisi pembuburan (quik condition), tanah , maka
tercipta lubang yang dapat dimasuki oleh vibroflot.
3. Tanah granuler (pasir), dimasukkan dari atas lubang (permukaan tanah).
Air dari pintu penyempot bawah dipindahkan ke bagian penyemprot atas
vibroflot, Air ini mendorong tanah urug (pasir), ke bawah lubang.
4. Vibroflot perlahan-lahan ditarik bertahap keatas pada tiap 30 cm dan
dilakukan penggetaran selama lebih kurang 30-60 detik pada tiap
penarikan sambil dimasukkan taah uug pasir. Proses ini memadatkan

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 14
tanah sehingga membentuk kolom-kolom padat pada tingkat kepadatan
tanah yang diinginan.

Zone tanahyang dapat dipadatkan , bergantung pada macam


vibroflotnya. Alat vibroflotation dapat digunakan dalam tanh kohesif lunak
dengan memasukkan kolom tanah granuler untuk menaikkan kekuatan dan
kekakuan tanah.

b. Pemadatan Dinamik
Pemadatan dinamik adalah suatau cara pemadatan dengan
menjatuhkan beban berat secara berulang-ulangdipermukaan tanah. Berat
beban dari 8 samapai 35 ton, dan tinggi jatuh variasi dari 7,5 sampai 30 m.
tingkat kepadatan yang dapat dicapai bergantung kepada beberapa faktor ,
seperti :
1. Berat beban (pemukul)
2. Tinggi jatuh beban
3. jarak titik jatuh pemberat
Leonard dkk, (1980) menyarankan persamaan kedalaman tanah yang
dapat dipadatkan (D) oleh pukulan sebagi berikut :
Dengan:
D = Kedalaman yanag dapat dipadatkan (m)
1
D = W hH Wh = Berat pemukul (ton)
2
H = Tinggi jatuh (m)

Chow dkk, (2000) menyarankan hubungan kedalaman lubang dan


energi kejut (Impact Energy) pada tingkat energi jenuh. Tingkat enegi jenuh
terjadi pada saat tambahan kedalaman akibat tumbukan berikutnya tidak
lebih dari 5% dari tumbukan awal. Jumlah tumbukan aeal yang dibutuhkan
untuk mencapai tingkat energi jenuh ini kira-kira 10-15 pukulan. Persamaan
yang disarankan oleh Chow dkk, (2000) adalah sebagai berikut :

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 15
EB
De =  0,125 atau D =
31,2  0,39 B

EB
5  0,075 E B

Dengan :
De = Kedalaman lubng (m)
EB = Eenrgi kejut per pukulan (t.m)
D = Untuk kedalaman tanah yang dipadatkan

2.10. PERUBAHAN VOLUME AKIBAT PENGEMBANGAN TANAH


2.10.1 Kembang Susut Tanah Lempung
Tanah-tanah yang banyak mengandung lempung mengalami
perubahan volume ketika kadar air berubah. Pengurangan kadar air
menyebabkan menyebabkan lempung menyusut, dan sebliknya bila kadar
air bertambah lempung mengembang. Drajat pengembangannya
bergantung pada beberapa faktor, seperti : tipe dan jumlah mineral
lempung yang ada didalam tanah, luas spesifik lempung , susunan tanah,
konsentrasi garam dalam air pori, valensi kation, sementasi, adanyan
bahan-bahan organic dan sebagainya.
Pengembangan lempung adalh hasil dari bertambahnya tebal lapisan
ion diffuse ketika ada air. Ion-ion monovalent exchangeable sodium akan
menyebabkan pengembangan yang lebih besar dari pada ion-ion kalsium
divalent.
Pengaruh susut pada tanah-tanah berbutir halus menjadi masalah
penting dalam masalah teknis. Retak akibat susut dapat muncul secara
local,jika tekanan kapiler melampaui kohesi atau kuat tarik tanah. Retak-
retak ini, bagian dari makrostruktur lempung dan merupakan zone lemah
yang secara signifikan mereduksi kekuatan massa tanah secara
keseluruhan, sehingga dapat mempengaruhi stabilitas lereng lempung dan
kapasitas dukung pondasi.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 16
Pada umumnya pembangunan gedung dilaksanakan pada musim
panas. Bangunan yang menutup tanah mencegah penguapan sehingga
tanah dibawah bangunan bartambah kadar airnya oleh akibat kapiler yang
menyababkan tanah lempung mengembang. Jika tekanan yang ditahan
oleh bangunan kurang dari tekanan pengembangan swelling
pressure),maka permukaan tanah akan naik dan akibatnya bangunan yang
ada diatasnya rusak.
Besar dan nilai tekanan pengembangan bergantung pada banyaknya
mineral lempung didalam tanah. Tanah dengan susunan random cenderung
lebih mudah mengembang dari pada tanah dengan susunan teratur. Kation-
kation monovalent dalam lempung contohnya sodium montmorillonite
akan mengembang lebih besar dari pada lempung divalent contohnya,
kalsium montmorillonite.

2.10.2 Uji Pengembangan


Cara untuk menggambarkan sifat tanah ekspansif adalah poensi
pengembangan (Swell potential) yang umumnya diuji dengan
pengembangan. Uji pengembangan umumnya dilakukan pada cicin besi
berbentuk selinder. Snethen (1984) menyarankan definisi potensi
pengembangan sebagai berikut :
Potensi pengembangan adalah keseimbangan perubahan volume
vertical dengan menggunakan alat tipe konsolidometer, dinyatakan dalam
persen dari tinggi awal pada contoh tak terganggu(undisturbed), dengan
kadar air dan lepadatan dialam pada kedudukan jenuh di bawah beban
yang di ekivalen dengan tekanan overburden di tempat.

Prodi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa
Kabupaten Kuantan Singingi - Riau 17

Anda mungkin juga menyukai