Anda di halaman 1dari 13

Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)


Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

PEMBANGUNAN POLITIK DAN KUALITAS DEMOKRASI


Aditiyawarman

Universitas Galuh, Ciamis, Indonesia

Email: Aditiyawarman68@gmail.com

ABSTRAK

Persoalan Pembangunan menjadi permasalahan politik bagi negara berkembang


maupun negara maju. Negara berkembang dihadapkan pada persoalan
perubahan. Perubahan apakah yang dibutuhkan oleh negara berkembang
tersebut untuk meningkatkan kualitas demokrasinya ? dikenalkan dengan
beberapa konsep pembangunan politik secara langsung, baik pembangunan yang
bersifat struktur, fungsi dan tujuan yang bersifat politik sebagai perubahan yang
mengarah pada suatu focus pada sejumlah kecil aspek Kriteria pembangunan
politik yang didefinisikan secara luas. Studi tentang pembangunan politk dalam
konsep pembangunan pada masa ini hanya diukur dengan menggunakan
kuesioner, yang berorientasi pada “like and dislike”. Dalam mendapatkan out put
yang baik dibutuhkan konsep pembangunan politik yang memenuhi syarat agar
mendapatkan hasil yang dapat mensejahterakan, memberikan kebebasan dan
keadilan kepada masyarakat. Apabila masyarakat mendapatkan kesejahteraan
dari pembangunan politk sesuai dengan konsep pembangunan politik maka
kualitas demokrasi sudah dapat terpenuhi. Dapatkah konsep pembangunan politik
meningkatkan kualitas ideal demokrasi ? pertanyaan ini yang akan dikupas
secara singkat dalam tulisan ini.

Kata Kunci : Pembangunan Politik dan Politik Serta Kualitas Demokrasi

PENDAHULUAN harus mensejahterakan rakyat serta


Permasalahan Pembangunan di menjalankan tugas perubahan dalam
masyarakat, terutama di negara menjaga kualitas demokrasi dengan
berkembang yang telah memiliki hak kedudukannya sebagai negara yang
untuk mengatur negara yang sudah baru merdeka untuk memberikan dan
merdeka dan telah bersiap untuk mendistribusikan kesejahterakan,
membuat perencanaan dan kebebasan dan keadilan kepada
melaksanakan pembangunan dalam masyarakatnya.
bidang politik. menghadapi Pembangunan politik merupakan
pelaksanaan pembangunan politik pengembangan dari Teori Politik yang
seringkali terjadi dalam praktik menjadikan adanya perubahan dalam
pelaksanaan pembangunan politik kehidupan masyarakat. Masyarakat
tidak dapat membedakan posisinya yang ada dalam satu wilayah
sebagai negara yang baru merdeka dan

Halaman|397
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

berkomitmen untuk menjadikan lebih dijunjung tinggi. Disamping itu,


kehidupan masyakat lebih teratur. menurut Hungtinton dan Dominguez
Perkembangan studi (dalam Afan Gaffar, 1989). Konsep
pembangunan politik tidak dapat pembangunan politik dikatakan
dipisahkan dari subdisiplin Kualitas mempunyai konotasi secara geografis,
Demokrasi karena pembangunan deveriatif, teologis dan fungsional:
politik dan Demokrasi sering dianggap 1. Konsep Geografis berarti terjadi
sebagai satu kesatuan. Kualitas proses perubahan politik pada
Demokrasi menghasilkan studi Negara-negara sedang berkembang
Pembangunan Politik sebaliknya dengan menggunakan konsep-
Pembangunan politik adalah studi konsep dan metoda yang pernah
meningkatkan kualitas demokrasi. digunakan oleh Negara-negara
maju, seperti konsep mengenai
KAJIAN PUSTAKA sosialisasi politik, komunikasi
Konsep Pembangunan Politik politik, rekrutment politik dan
Dalam studi pembangunan sebagainya. Secara geografis,
politik ada beberapa pemahaman, negara yang ada di wilayah benua
definisi dan pengertian yang saling Erofa dijadikan sebagai dasar
terkait yaitu, perubahan, pembangunan perubahan politik yang digunakan
dan modernisasi politik. Pembangunan konsepnya oleh negara-negara
dan modernisasi politik merupakan yang baru merdeka dan negara-
perubahan politik, bukan sebaliknya negara berkembang.
(Ramlan Surbakti, 1992). Perubahan 2. Konsep Derivative dimaksudkan
politik dapat diartikan sebagai bahwa pembangunan politik
terjadinya perbedaan karakteristik dari merupakan aspek dan konsekuensi
suatu sistem politik yang satu ke sistem politik dari proses perubahan yang
politik lain. Misalnya dari sistem menyeluruh, yakni modernisasi
politik otoriter parlementer ke sistem yang membawa konsekuensi pada
politik demokrasi Pancasila. pertumbuhan ekonomi, urbanisasi,
Permasalahanya adalah apakah peningkatan pendidikan, media
perubahan itu bersifat progresif yaitu massa, perubahan status sosial dan
untuk menuju sistuasi yang lebih baik aspek-aspek lainnya.aspek
dari yang sebelumnya ataukah bersifat ekonomi menjadi tujuan pokok
regresif yakni menuju situasi yang dari konsep ini.
lebih buruk dari sebelumnya. 3. Konsep Teologis dimaksudkan
Contohnya adalah Indonesia masa sebagai proses perubahan menuju
pemerintahan orde baru yang pada suatu atau beberapa tujuan
cenderung otoriter berubah ke masa dari sistem politik. Tujuan-tujuan
reformasi yang cenderung lebih itu misalnya mengenai stabilitas
demokratis, dimana kedaulatan rakyat politik, integrasi politik,

Halaman|398
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

demokrasi, partisipasi, mobilisasi dalam bentuk kesempatan yang


dan sebagainya. Juga termasuk sama, kebebasan memilih dan
didalamnya tujuan pembangunan kekuasaan untuk memutuskan
suatu bangsa meliputi pertumbuhan (empowerment).
ekonomi yang tinggi, pemerataan, 4. Pembangunan berarti
demokrasi, stabilitas dan otonomi membangkitkan kemampuan
nasional. (Hungtington dalan untuk membangun secara
Ramlan Surbakti, 1992). mandiri (sustainability).
4. Konsep Fungsional diartikan 5. Pembangunan berarti mengurangi
sebagi suatu gerakan perubahan ketergantungan negara satu
menuju kepada suatu sistem politik kepada negara lain, menciptakan
yang ideal dan ingin hubungan yang saling
dikembangkan oleh suatu Negara menguntungkan dan
misalnya Indonesia ingin menghormati (interdependence).
mengembangkan sistem politik Bryant dan White menegaskan bahwa
demokrasi konstitusional. lima prinsip dasar di atas harus
Perkembangan Pembangunan Politik berorientasi pada pembangunan yang
Sebagaimana definisi berpusat pada manusia yaitu bahwa
perencanaan, definisi pembangunan proses pembangunan harus
juga ada bermacam-macam. Menurut meningkatkan kemampuan manusia
Bryant dan White dalam Suryono dalam menentukan masa depannya
(2010), pembangunan berarti upaya sendiri.
meningkatkan kemampuan manusia Katz (Suryono, 2010)
untuk mempengaruhi masa depannya mendefinisikan pembangunan sebagai
dengan memiliki lima implikasi utama perubahan sosial yang besar dari suatu
yaitu: keadaan dengan keadaan lainnya yang
1. Pembangunan berarti dipandang lebih bernilai. Apa yang
membangkitkan kemampuan dipandang lebih bernilai itu adalah sifat
manusia secara optimal baik spesifik dari waktu ke waktu, dari
individu maupun kelompok budaya yang satu ke budaya yang lain,
(capacity). atau dari negara yang satu ke negara
2. Pembangunan berarti mendorong yang lain. Rogers (Suryono,2010).
tumbuhnya kebersamaan, Menurutnya, pembangunan merupakan
kemerataan nilai dan suatu proses perubahan sosial dalam
kesejahteraan (equity). suatu masyarakat, yang
3. Pembangunan berarti menaruh diselenggarakan dengan jalan memberi
kepercayaan kepada masyarakat kesempatan yang seluas-luasnya pada
untuk membangun dirinya sendiri warga masyarakat untuk berpartisipasi,
sesuai dengan kemampuannya. untuk mendapatkan kemajuan baik
Kepercayaan ini dinyatakan secara sosial maupun material, bagi

Halaman|399
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

mayoritas warga masyarakat dengan yang paling luas dari kebebasan dasar
mengendalikan lingkungan hidup yang sama sesuai dengan sistem
mereka secara lebih baik (termasuk kebebasan serupa bagi semua orang.
masalah pemerataan, kebebasan dan Prinsip Kedua, Ketimpangan sosial dan
berbagai masalah kualitas hidup yang ekonomi harus diatur sedemikian rupa
lain). sehingga keduanya:
Perkembangan Politik a)Memberikan keuntungan terbesar
Politik terdiri dari orang-orang bagi yang paling tidak diuntungkan.
yang berperilaku dan bertindak politik b)Membuka posisi dan jabatan bagi
(consist of people acting politically) semua di bawah kondisi
yang diorganisasikan secara politik persamaan kesempatan yang fair.
oleh kelompok-kelompok kepentingan Prinsip pertama tidak lain adalah
dan berusaha mencoba mempengaruhi prinsip kebebasan, yang sebenarnya
pemerintah untuk mengambil dan merupakan standar hak-hak politik dan
melaksanakan suatu kebijakan dan sipil yang dikenal luas dalam
tindakan yang bisa mengangkat masyarakat demokrasi liberal, seperti
kepentingannya dan hak untuk memilih, mencalonkan diri
mengenyampingkan kepentingan dalam jabatan, membela diri,
kelompok lainnya. Kelompok kebebasan berbicara, berpindah dan
masyarakat ini mempunyai sebagainya, sedangkan prinsip kedua
kepentingan yang diperjuangkan agar dikenal sebagai prinsip perbedaan (the
pemerintah terpengaruh. ( Miftah difference principles), sebuah prinsip
Thoha, 2011). Cara pandang tentang yang dianggap kontroversial karena
perilaku kelompok-kelompok memberikan tekanan pada pengaturan
kepentingan ini mendapat pertentangan distribusi ekonomi (Kymlicka dalam
dari teori-teori keadilan dalam Wahyudi, 2004).
perspektif filsafat Barat kontemporer, Terlepas dari kontroversi dan
mulai dari Utilitarianisme, Persamaan perdebatan seputar difference
Liberal, Libertarianisme, Marxisme, principles dari Rawls, dewasa ini,
Komunitarianisme hingga Kritik demokrasi merupakan sistem politik
Feminisme. Salah satu contohnya yang banyak diminati negara-negara di
adalah Teori Keadilan yang dunia, terutama negara-negara yang
dikemukakan oleh Rawls. Dalam sebelumnya berada di bawah
bukunya yang berjudul A Theory of kekuasaan pemerintahan yang totaliter.
Justice (terbit pertama kali tahun Minat ini dipengaruhi oleh keyakinan
1971), Rawls mengajukan dua prinsip bahwa demokrasi dapat mengayomi
keadilan yang dijabarkan dari sebuah berbagai aspirasi yang dimiliki dan
prinsip keadilan umum. Prinsip disampaikan oleh rakyat; sehubungan
Pertama, Tiap-tiap orang memiliki hak dengan kesadaran akan kebebasan
yang sama atas keseluruhan sistem berbicara dan menyampaikan pendapat

Halaman|400
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

sebagai hak asasi yang dimiliki setiap kesamaan dasarnya yang melihat
orang. Pada dasarnya konsep tentang perlunya Asia Tenggara mengabsorbsi
demokrasi itu sama namun cara nilai-nilai dan kelembagaan demokrasi
pandang dan penerapan demokrasi di Barat agar demokrasi bisa berjalan
setiap negara akan berbeda. Hal ini dengan baik. Budaya politik haruslah
sangat ditentukan oleh sejarah, budaya, budaya politik rasional yang
pandangan hidup dan dasar serta tujuan berorientasi pada problem solving,
negara masing-masing. bukan pada nilai-nilai komunal dan
Munir Fuadi dalam bukunya religius. Budaya rasional diperlukan
Konsep Negara Demokrasi (2010:2) untuk mendorong masyarakat madani
mengatakan bahwa sebenarnya yang yang aktif. Budaya ini terutama harus
dimaksud dengan demokrasi adalah muncul di lembaga-lembaga politik
suatu sistem pemerintahan dalam suatu seperti pemilu, parlemen, pengadilan,
negara dimana semua warga negara parpol dan media. Pendekatan ketiga
memiliki hak, kewajiban, kedudukan mengklaim bahwa demokrasi liberal
dan kekuasaan yang baik dalam berangkat dari nilai-nilai Barat yang
menjalankan kehidupannya maupun individualis dan impersonal yang tidak
dalam berpartisipasi terhadap cocok dengan nilai-nilai Asia yang
kekuasaan negara, dimana rakyat menekankan komunalisme,
berhak untuk ikut serta dalam personalisme, penghormatan pada
menjalankan negara atau mengawasi atasan dan perlunya campur tangan
jalannya kekuasaan negara baik secara negara dalam kehidupan ekonomi dan
langsung misalnya melalui ruang-ruang masyarakat.(Neher dalam Hara,2000).
publik (public sphere) maupun melalui Klaim terhadap demokrasi gaya Asia
wakil-wakilnya yang telah dipilih ini biasanya diperkuat dengan argumen
secara adil dan jujur dengan bahwa Asia Tenggara memerlukan
pemerintahan yang dijalankan semata- kestabilan dan pembangunan (Milner
mata untuk kepentingan dalam Hara,2000). Demikian juga
rakyat, sehingga sistem pemerintahan berkembang anggapan bahwa
dalam negara tersebut berasal dari masyarakat belum siap berdemokrasi
rakyat, dijalankan oleh rakyat dan karena itu diperlukan pemerintahan
untuk kepentingan rakyat. yang aktif dalam membimbing
Menurut Ling dan Shih masyarakat atau semacam tutelary
(Hara,2000), ada Empat pendekatan government (Kausikan dalam
dalam memahami demokrasi di Asia Hara,2000). Juga biasa diungkapkan
Tenggara. Keempat pendekatan itu argumen tentang kedaulatan dan
adalah institusionalis, internasionalis, otonomi negara untuk mengatur dirinya
demokrasi gaya Asia, dan illiberal sendiri sebagai cara untuk menolak
democracy. Dua pendekatan pertama demokrasi yang dikampanyekan oleh
sering disebut conversionism karena negara-negara Barat (Mohamad dalam

Halaman|401
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Hara,2000). Menurut Hara, menyelesaikan proses konsolidasi


pendekatan terakhir ini sebenarnya demokrasi. Menurut Linz dan Stepan
lebih dekat kepada persoalan (1996), konsolidasi demokrasi berarti
demokratisasi yang dihadapi Asia bahwa demokrasi bukan hanya telah
Tenggara terutama dalam asumsi tegak sebagai sebuah sistem politik
bahwa demokrasi di Asia Tenggara tetapi juga telah membudaya di
adalah produk yang bercampur antara kalangan masyarakat. Bahkan
nilai lokal dan nilai demokrasi liberal. betapapun besarnya tantangan dan
Asia Tenggara meminjam institusi dan kesulitan yang dihadapi masyarakat
norma-norma politik-Barat, tetapi tidak akan berpaling dari demokrasi ke
penerapannya berdasarkan kondisi sistem politik lain. Tahap konsolidasi
lokal baik kondisi budaya, historis, menghendaki perhatian pada segi-segi
sarana dan strategi. Hasilnya adalah substantif, karena di benak kebanyakan
sebuah negara yang mengatur banyak rakyat yang telah lama mengalami
hal, teknokratis dan mengontrol penindasan, ketidakadilan dan
diskursus politik di masyarakat. kemiskinan,demokrasi melambangkan
Ginandjar Kartasasmita pada lebih dari sekadar penghapusan
orasi ilmiah dalam acara wisuda institusi-institusi politik yang represif
sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan penggantian pemimpin-pemimpin
(STIE) Ahmad Dahlan Jakarta (2008), otoriter. Demokrasi merepresentasikan
mengatakan bahwa dalam teori kesempatan dan sumberdaya bagi
demokratisasi dikenal dua tahap, yaitu perbaikan kualitas hidup serta bagi
tahap transisi dan tahap konsolidasi. kehidupan sosial yang lebih adil dan
Transisi seperti dikatakan oleh manusiawi. Oleh karena itu,
O’Donnell dan Schmitter (1991) adalah konsolidasi demokrasi harus menjamin
masa antara dua rezim politik. Transisi terwujudnya esensi demokrasi:
demokrasi dimulai sejak bergulirnya pemberdayaan rakyat (popular
proses desolusi (tumbangnya)sebuah empowerment) dan
rezim otoriter pada ujung yang satu dan pertanggungjawaban sistemik
ditegakkannya rezim demokrasi pada (systemic responsiveness).
ujung yang lainnya. Pada tahapan ini Berbagai uraian tentang
penekanan ada pada penegakan Pembangunan Politik di atas, bila
demokrasi secara prosedural yakni ditelusuri lebih jauh sebenarnya
berfungsinya berbagai institusi-institusi berangkat dari pemikiran filsafat
politik secara demokratis. Tahap politik yang diletakkan oleh Plato.
konsolidasi menurut berbagai literatur Filsafat politik Plato berupaya
merupakan konsep yang tidak kalah membahas dan menguraikan berbagai
sulitnya dibanding proses transisi. segi kehidupan manusia dalam
Bahkan banyak negara yang jatuh hubungannya dengan negara.
kembali ke rezim otoriter karena gagal Pemikiran Plato tentang negara

Halaman|402
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

idealnya dalam buku Republic Perkembangan sejarah dunia


merupakan suatu ideal,suatu idaman, memang dapat ditelusuri pertumbuhan
suatu cita-cita yang merupakan Kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma
jawaban atas pertanyaan ke mana sosial yang semakin luas dan tersebar
negara hendak digiring dan bukannya di dunia serta dirasakan sebagai sesuatu
untuk menjawab pertanyaan bagaimana yang harus diterima oleh setiap
mengurus atau mengatur negara itu. individu dan pemerintah. Banyak dari
Pertanyaan kedua tersebut justru baru standard-standrd ini dapat ditelusuri
ditemukan pada buku Politicus dan The kembali pada pembangkitan
Laws. Dengan demikian maka pertama- masyarakat industri dan pertumbuhan
tama Plato membangun suatu ideal, ilmu dan teknologi, tetapi sebagian
baru kemudian ia memberi petunjuk besar, pada saat ini mempunyai
yang perlu untuk berjalan menuju ke dinamika sendiri. Partisipasi masa,
ideal itu.(Rapar,2002). misalnya, mencerminkan kenyataan
Pembangunan Politik sebagai sosial dari kehidupan masyarakat
Moderenisasi Politik. industri, tetapi juga telah dianggap
Pandangan bahwa pembangunan sebagai hak mutlak dalam semangat
politik merupakan kehidupan politik pada zaman masa kini. Cita-cita
dan munculnya idealisme dari lainnya seperti tuntutan hukum yang
masyarakat industri yang berkaitan erat universal, penghargaan yang lebih
dengan pandangan bahwa diadasarkan pada prestasi daripada
pembangunan politik sama dengan berdasrkan kelahiran, dan konsep-
moderenisasi politik. Negara-negara konsep umum mengenai keadilan dan
industri maju meracang dan membuat kewarga negaraan, sekarang
model dan menjadi pelopor dari nampaknya memperoleh kedudukan
kehidupan sosial dan ekonomi, karena yang tinggi dalam setiap kebudayaan,
itu dapat dimengerti bila banyak orang sehingga cukup beralasan untuk
yang mengharapkan bahwa hal seperti disebut sebagai standard yang universal
itu juga terjadi dalam dunia politik. bagi kehidupan politik modern.
Tetapi penerimaan yang terlalu mudah Konsep Pembangunan Politik
atas pandangan ini mengundang saat ini tidak lagi bersifat sederhana,
tantangan dari kelompok yang karena masalah–masalah yang dihadapi
mempertahankan relativisme negara berkembang pun semakin
kebudayaan, yang mempermasalahkan kompleks. Pembangunan Politik tidak
keberadaan dari identifikasi ciri-ciri lagi banyak mengendalikan
masyarakat industri yaitu negara Barat pembangunan politik secara fisik.
yang dijadikan sebagai standard fungsi utama Pembangunan Politik
kontemporer dan universal bagi setiap adalah berkaitan dengan modernisasi
kehidupan politik. ekonomi dimana perubahan ekonomi
memberikan gambaran yang jelas

Halaman|403
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

untuk membentuk lembaga-lembaga METODE PENELITIAN


politik. Metode Penelitian yang di
Dalam demokrasi borjuis pada gunakan deskriptif analisis dengan
abad ke Delapan Belas di negara- pendekatan kualitatif yang memberikan
negara Inggris, Perancis, Jerman dan gambaran pemecahan masalah
Amerika Serikat golongan borjuis berdasarkan analisis dan interpretasi
mengambil alih kekuasaan dan penulis, berdasarkan literatur – literatur
pengawasan politik. Pemerintahan yang penulis dapatkan.
borjuis membantu industrialisasi
dengan memberikan bantuan langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan memberikan hak-hak istimewa Harold Lasswel dan Nilai Kualitas
aristokrat, kewajiban-kewajiban feodal, Demokrasi
peraturan-peraturan dan hak-hak petani Harold Lasswel ( 1958)
semua itu dihancurkan dasar hukumnya menyatakan bahwa : politik adalah
oleh pemerintahan baru. siapa mendapat apa, kapan dan
Golongan Aristokrat pemilik tanah di bagaimana ? ( Who gets, what, when
Inggris bukanlah golongan Bourjuis and how ?) dia menyatakan bahwa di
yang bertanggungjawab atas dalam kehidupan manusia terdapat 8
pemutusan hubungan kerja antara nialai dasar demokrasi utama yang
petani dan tanah garapannya di Inggris. selalu dipergunakan oleh masyarakat :
Dengan melakukan itu, golongan 1. Kekuasaan (Power)
aristokrat dengan tidak sengaja 2. .Peradaban/pencerahan
memberikan dorongan kepada (enlightenment)
industrilalisasi dan hilangnya monopoli 3. Kesejahteraan ( Wealth)
kekuasaannya sendiri. 4. Kesehatan (Health)
Negara yang berindustrialisasi di 5. Keterampilan/keahlian (skill)
bawah pemerintah borjuis memiliki 6. Perhatian (afection)
perbedaan dengan negara industri pada 7. Kebenaran, kepatuhan dan
masa sekarang yaitu negara yang relatif keadilan
maju dalam perkembangan 8. Penghargaan (Resfect)
ekonominya. Negara memiliki banyak Karl W.Deucht ( 1974) menambahkan
modal dan taraf kehidupan masyarakat dua nilai yaitu :
lebih tinggi jika dibandingkan dengan 1. Keamanan
negara-negara yang belum berkembang 2. Kebebasan
pada saat ini. Sistem sosial praindustri Kesepuluh nilai yang dikemukakan
dan etos kerja mereka masih ada, lebih oleh Lasswel dan Karl W. Deucht
sesuai dengan sistem ekonomi industri. adalah nilai dasar yang diinginkan oleh
setiap orang dalam suatu negara agar
dipenuhi oleh pemerintah dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat.

Halaman|404
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Penulis hanya membahas tentang kepada berbagai kelompok


kekuasaan, kesejahteraan, kebenaran masyarakat untuk dapat
dan keadilan serta kebebasan. mempengaruhi kebijakan
1. Kekuasaan (power) pemerintah, dalam hal ini Dewan
Demokrasi berkaitan dengan Perwakilan Rakyat dan Dewan
bagaimana alokasi kekuasaan Perwakilan Rakyat Daerah
dibuat atau bagaimana kekuasaan merupakan lembaga yang paling
terbagi dalam masyarakat. Sebagai tepat. Masalahnya adalah :
nilai kunci dalam politik, bahwa bagaimana agar lembaga tersebut
kekuasaan dimaksudkan sebagai dapat berfungsi dan berperan secara
kemampuan seseorang atau suatu wajar di dalam upaya menyuarakan
kelompok untuk mempengaruhi kepentingan masyarakat ? sebab
tingkah laku orang lain atau dengan timbulnya berbagai kritik
kelompok lain sesuai dengan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat
keinginan diri perilaku dan sebagai dan Dewan Perwakilan Rakyat
partisipasi dalam perumusan Daerah mengembangkan adanya
kebijakan. ketidakpuasan atas peranan
Sistem politik demokrasi yakin lembaga perwakilan tersebut.
bahwa seluruh warga negara Tampaknya hingga saat ini hanya
semestinya mempuyai hak untuk kepentingan aspirasi kepentingan
menikmati kekuasaan dengan jalan kelompok kecil elite dan mereka
ikut serta berpartisipasi dalam yang memiliki akses terhadap
kegiatan politik, misalnya : dalam penguasa saja yang diperhatikan
proses perumusan kebijakan sedangkan sebagian warga negara
sebagai artikulasi kekuasaan, yang terlupakan.
menjadi masalahnya adalah siapa 2. Kesejahteraan ( Wealth)
saja dan siapakah warga negara Kemiskinan merupakan
yang secara nyata bisa masalah sosial yang sulit untuk
berpartisipasi dalam kegiatan diatasi dan merupakan tugas pokok
politik tersebut ? pemerintah untuk mengadakan
Untuk mengetahui seberapa program-program yang nyata untuk
jauh kelompok-kelompok masyarakat. Semakin tinggi tingkat
masyarakat dapat mempengaruhi kesejahteraan orang akan semakin
perumusan dan implementasi lebih bisa bersikap sabar dan arif
kebijakan. Kita dapat mempelajari dalam berhubungan dengan orang
sistem politik Indonesia di masa lain. Di bidang politik peningkatan
orde baru dan pemilu tahun 1999 kesejahteraan akan menumbuhkan
serta pemilu tahun 2019. Jika sikap aparat pemerintah dan
melihat perkembangannya, maka masyarakat yang semakin matang
kekuasaan memberikan tempat dan mandiri. Masyarakat yang

Halaman|405
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

sejahtera, yakni masyarakat yang memandang asal usul kelompok


dalam hidupnya bebas dari dan penghasilannya. Pada dasarnya
kemiskinan, kebodohan, ketakutan, semua yang ingin diperlakukan adil
atau kekhawatiran sehingga tetapi kadang-kadang timbul situasi
hidupnya aman dan tentram, baik dimana orang merasa “rugi” jika
lahir maupun batin. Kesejahteraan berlaku adil dan hakim
material dan spiritual merupakan menjatuhkan hukuman yang tidak
tujuan yang ingin dicapai dalam adil hanya karena ingin
proses pembangunan. Hal ini memperoleh imbalan materi atau
menunjukkan bahwa keberhasilan takut kepada kekuasaan yang lebih
pembangunan haruslah dicapai besar. Dalam jangka panjang
tidak saja dalam aspek material, ketikadilan akan menimbulkan
tetapi juga dalam aspek spiritual. perasaan tidak puas dan tidak
Ketika sebuah proses pembangunan percaya terhadap pemerintah dan
hanya diarahkan untuk mencapai tentunya akan mempengaruhi
keberhasilan material maka bisa instabilitas politik.
dipastikan kesejahteraan 4. Kebebasan
masyarakat yang diinginkan tidak Pada masa lampau kebebasan
akan bisa tercapai. Masyarakat diartikan secara negative yaitu :
akan merasakan kehidupan yang tiada batasnya. Pada akhir abad ke
hampa dan tanpa makna meskipun 19 kebebasan telah diartikan secara
semua fasilitas tersedia. positive dimana Karl W. Deutsch
3. Kebenaran dan keadilan. memberikan batasan yang positif
Nilai saling menghargai sangat sebagai berikut :
berkaitan dengan nilai kebenaran 1. Adanya kesempatan yaitu tidak
dan nilai moral, nilai kebenaran ini dilarangnya melakukan
dapat dilihat dalam suasana konflik kegiatan jika ingin mendapat
dimana golongan yang lain merasa dan mengambil manfaat dari
benar dan golongan yang lain kebebasan yang tersedia.
dianggap salah. Dalam keadaan 2. Spontanitas atau
seperti ini akan terjadi konflik keterusterangan yaitu tiadanya
ideolgi. kendala untuk menyatakan
Nilai kebenaran jika pendapat secara terus terang
dihubungkan dengan keadilan akan tanpa melupakan aspek sopan
terasa sulit. Dimana keadilan santun.
diperlukan oleh semua orang untuk Menurut Hegel kebebasan meliputi
menumbuhkan rasa aman dan hal-hal sebagai berikut :
ternteram. Pemerintah yang adil 1. Kapasitas atau kemampuan
adalah yang memperlakukan setiap untuk bertindak yaitu
orang secara sama tanpa

Halaman|406
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

kemampuan yang memiliki kemampuannya. Kepercayaan


prasyarat dan motivasi. ini dinyatakan dalam bentuk
2. Tersedianya pilihan yaitu : kesempatan yang sama,
masyarakat boleh melakukan kebebasan memilih dan
pilihan dan harus diberi alat kekuasaan untuk memutuskan
agar mampu memilih dan (empowerment),
dengan sendirinya kemakmuran Membangkitkan kemampuan
serta kesempatan untuk untuk membangun secara
memperoleh informasi dan mandiri (sustainability),
pendidikan. Mengurangi ketergantungan
Untuk menumbuhkan “kekuasaan, negara yang satu kepada negara
kesejahteraan, kebenaran dan keadilan lain, menciptakan hubungan
serta kebebasan.” harus memberikan yang saling menguntungkan
perhatian khusus pada faktor dan saling menghormati
pendidikan dan sumber daya politik (interdependence).
birokrasi pemerintah dalam hal 2. Politik mempunyai tujuan yaitu
pendidikan. Kebijakan pendidikan tercapainya kebutuhan dasar
dapat diarahkan untuk menciptakan manusia yang dijabarkan dalam
tekanan perhatian pada keseimbangan nilai-nilai kualitas demokrasi
antara proses pendidikan dan proses dan keinginan untuk
pengajaran Pertama: pembentukan menegakkan nilai-nilai
Akhlak (carakter) yaitu Moral (Jujur,) demokrasi tersebut serta harus
dan Kinerja (Tangguh Ulet) Kedua: diupayakan oleh semua
Kompetensi (Kritis, Kreatif, masyarakat Indonesia untuk
komunikatif dan kolaboratif) Ketiga: tercapainya dan memenuhi
Literasi (keterbukaan wawasan) kebutuhan dasar masyarakat.
penguasaan ilmu. 3. kekuasaan, kesejahteraan,
kebenaran dan keadilan serta
KESIMPULAN kebebasan adalah bentuk dari
1. Pembangunan berarti kualitas demokrasi suatu negara
membangkitkan kemampuan yang harus dipertahankan oleh
manusia secara optimal baik lembaga-lembaga negara dalam
individu maupun kelompok suatu negara dan dilakukan
(capacity), dan mendorong sebagai pembangunan politik
tumbuhnya kebersamaan, yang paling dasar dalam
kemerataan nilai serta memprioritaskan kebutuhan dan
kesejahteraan (equity). tujuan masyarakat.
Menaruh kepercayaan kepada
masyarakat untuk membangun
dirinya sendiri sesuai dengan

Halaman|407
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

DAFTAR PUSTAKA John Rawls, A Theory of Justice,


Adi Fahrudin,( 2012) Pengantar Cambridge, Mass.: The Belknap Press
Kesejahteraan Sosial of Harvard University Press, Copyright
(Bandung: Refika Aditama,) © 1971 by the President and Fellows of
Harvard College. Reprinted by
Davis E.After (1988) Pengantar permission of the publishers.
Analisa Politik, LP3ES, P.T.
Kincir Buana, Jakarta Kartono, Kartini. (1991). Pemimpin
dan Kepeminpinan : Apakah
Etzioni, Amitai. (1985). Organisasi – Pemimpin Abnormal itu ?.
Organisasi Modern, terj. Jakarta : CV. Rajawali.
Suryatim, Jakarta : UI –
Press. Karl W.Deuct, (1970) Politics and
Goverment, how people
Goldbreg, Alvin A. dan Carl E. Larson. Decide Their Fate, Boston
(1985). Komunikasi Houston Miffin Co.
Kelompok : Proses – Proses
Diskusi dan Penerapannya, Martoyo, Susilo. 1998. Manajemen
terj. Koesdarini Soemiati dan Sumber Daya Manusia.
Gary R. Jusuf. Jakarta : UI – Yogyakarta : BPFE.
Press.
Miriam Budiardjo (1986), Dasar-
Hasibuan, Melayu, S.P. (1987). Dasar Ilmu Politik, P.T.
Manajemen : Dasar, gramedia, Jakarta
Pengertian dan Masalah.
Jakarta : Haji Masagung. Scott, William G., et al. 1992. Struktur
Organisasi dan Dinamikan.
Herujito, Yayat M. (1996). Dasar – Semarang : Dahana Prize.
Dasar Manajemen. Bogor :
Jurusan Sosek Faperta IPB. Siagian, Sondang P. (1997). Filsafat
Administrasi, Jakarta :
Harold Lasswel, (1958), Politic : who, Gunung Agung.
gets, what, when how ?
cleveland, world Publishing Soekanto, Soejono. (1986). Sosiologi
Co. Suatu Pengantar. Jakarta :
CV. Rajawali.
H. Rosihan Anwar, (1980), Mengenang
Sjahrir, P.T Gramedia, Thoha, Miftah. (1991). Kepemimpinan
Jakarta. Dalam Manajemen. Jakarta :
CV. Rajawali

Halaman|408
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020

Tjokroamidjojo, Bintoro. (1990)


Pengantar Administrasi Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan
Pembangunan. Jakarta : Dalam Organisasi, terj. Jusuf
LP3ES. Udaya. Jakarta : Prenhallindo.

Yukl, Gary. (1998). Kepemimpinan


Dalam Organisasi, terj. Jusuf
Udaya. Jakarta : Prenhallindo.
Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan
Dalam Organisasi, terj. Jusuf
Udaya. Jakarta : Prenhallindo.

Halaman|409

Anda mungkin juga menyukai