Email: Aditiyawarman68@gmail.com
ABSTRAK
Halaman|397
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|398
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|399
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
mayoritas warga masyarakat dengan yang paling luas dari kebebasan dasar
mengendalikan lingkungan hidup yang sama sesuai dengan sistem
mereka secara lebih baik (termasuk kebebasan serupa bagi semua orang.
masalah pemerataan, kebebasan dan Prinsip Kedua, Ketimpangan sosial dan
berbagai masalah kualitas hidup yang ekonomi harus diatur sedemikian rupa
lain). sehingga keduanya:
Perkembangan Politik a)Memberikan keuntungan terbesar
Politik terdiri dari orang-orang bagi yang paling tidak diuntungkan.
yang berperilaku dan bertindak politik b)Membuka posisi dan jabatan bagi
(consist of people acting politically) semua di bawah kondisi
yang diorganisasikan secara politik persamaan kesempatan yang fair.
oleh kelompok-kelompok kepentingan Prinsip pertama tidak lain adalah
dan berusaha mencoba mempengaruhi prinsip kebebasan, yang sebenarnya
pemerintah untuk mengambil dan merupakan standar hak-hak politik dan
melaksanakan suatu kebijakan dan sipil yang dikenal luas dalam
tindakan yang bisa mengangkat masyarakat demokrasi liberal, seperti
kepentingannya dan hak untuk memilih, mencalonkan diri
mengenyampingkan kepentingan dalam jabatan, membela diri,
kelompok lainnya. Kelompok kebebasan berbicara, berpindah dan
masyarakat ini mempunyai sebagainya, sedangkan prinsip kedua
kepentingan yang diperjuangkan agar dikenal sebagai prinsip perbedaan (the
pemerintah terpengaruh. ( Miftah difference principles), sebuah prinsip
Thoha, 2011). Cara pandang tentang yang dianggap kontroversial karena
perilaku kelompok-kelompok memberikan tekanan pada pengaturan
kepentingan ini mendapat pertentangan distribusi ekonomi (Kymlicka dalam
dari teori-teori keadilan dalam Wahyudi, 2004).
perspektif filsafat Barat kontemporer, Terlepas dari kontroversi dan
mulai dari Utilitarianisme, Persamaan perdebatan seputar difference
Liberal, Libertarianisme, Marxisme, principles dari Rawls, dewasa ini,
Komunitarianisme hingga Kritik demokrasi merupakan sistem politik
Feminisme. Salah satu contohnya yang banyak diminati negara-negara di
adalah Teori Keadilan yang dunia, terutama negara-negara yang
dikemukakan oleh Rawls. Dalam sebelumnya berada di bawah
bukunya yang berjudul A Theory of kekuasaan pemerintahan yang totaliter.
Justice (terbit pertama kali tahun Minat ini dipengaruhi oleh keyakinan
1971), Rawls mengajukan dua prinsip bahwa demokrasi dapat mengayomi
keadilan yang dijabarkan dari sebuah berbagai aspirasi yang dimiliki dan
prinsip keadilan umum. Prinsip disampaikan oleh rakyat; sehubungan
Pertama, Tiap-tiap orang memiliki hak dengan kesadaran akan kebebasan
yang sama atas keseluruhan sistem berbicara dan menyampaikan pendapat
Halaman|400
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
sebagai hak asasi yang dimiliki setiap kesamaan dasarnya yang melihat
orang. Pada dasarnya konsep tentang perlunya Asia Tenggara mengabsorbsi
demokrasi itu sama namun cara nilai-nilai dan kelembagaan demokrasi
pandang dan penerapan demokrasi di Barat agar demokrasi bisa berjalan
setiap negara akan berbeda. Hal ini dengan baik. Budaya politik haruslah
sangat ditentukan oleh sejarah, budaya, budaya politik rasional yang
pandangan hidup dan dasar serta tujuan berorientasi pada problem solving,
negara masing-masing. bukan pada nilai-nilai komunal dan
Munir Fuadi dalam bukunya religius. Budaya rasional diperlukan
Konsep Negara Demokrasi (2010:2) untuk mendorong masyarakat madani
mengatakan bahwa sebenarnya yang yang aktif. Budaya ini terutama harus
dimaksud dengan demokrasi adalah muncul di lembaga-lembaga politik
suatu sistem pemerintahan dalam suatu seperti pemilu, parlemen, pengadilan,
negara dimana semua warga negara parpol dan media. Pendekatan ketiga
memiliki hak, kewajiban, kedudukan mengklaim bahwa demokrasi liberal
dan kekuasaan yang baik dalam berangkat dari nilai-nilai Barat yang
menjalankan kehidupannya maupun individualis dan impersonal yang tidak
dalam berpartisipasi terhadap cocok dengan nilai-nilai Asia yang
kekuasaan negara, dimana rakyat menekankan komunalisme,
berhak untuk ikut serta dalam personalisme, penghormatan pada
menjalankan negara atau mengawasi atasan dan perlunya campur tangan
jalannya kekuasaan negara baik secara negara dalam kehidupan ekonomi dan
langsung misalnya melalui ruang-ruang masyarakat.(Neher dalam Hara,2000).
publik (public sphere) maupun melalui Klaim terhadap demokrasi gaya Asia
wakil-wakilnya yang telah dipilih ini biasanya diperkuat dengan argumen
secara adil dan jujur dengan bahwa Asia Tenggara memerlukan
pemerintahan yang dijalankan semata- kestabilan dan pembangunan (Milner
mata untuk kepentingan dalam Hara,2000). Demikian juga
rakyat, sehingga sistem pemerintahan berkembang anggapan bahwa
dalam negara tersebut berasal dari masyarakat belum siap berdemokrasi
rakyat, dijalankan oleh rakyat dan karena itu diperlukan pemerintahan
untuk kepentingan rakyat. yang aktif dalam membimbing
Menurut Ling dan Shih masyarakat atau semacam tutelary
(Hara,2000), ada Empat pendekatan government (Kausikan dalam
dalam memahami demokrasi di Asia Hara,2000). Juga biasa diungkapkan
Tenggara. Keempat pendekatan itu argumen tentang kedaulatan dan
adalah institusionalis, internasionalis, otonomi negara untuk mengatur dirinya
demokrasi gaya Asia, dan illiberal sendiri sebagai cara untuk menolak
democracy. Dua pendekatan pertama demokrasi yang dikampanyekan oleh
sering disebut conversionism karena negara-negara Barat (Mohamad dalam
Halaman|401
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|402
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|403
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|404
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|405
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|406
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|407
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|408
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 2 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Mei 2020, Reviewed 17 Mei 2020, Publish 31 Mei 2020
Halaman|409