Anda di halaman 1dari 13

Kerja Kelompok Matematika Dasar

Nama:
1. Gita Sabila Dewanti (2013024046)
2. Nadya Anom Permata (2013024044)
3. Osy Nadya Cristi (2013024010)
4. Reny Septina Dewi (2013024004)
5. Richo Armayoga (2013024058)
6. Sasi Rahmawati (2013024020)
7. Wiwik Wulandari (2013024054)
8. Yessica Solafide Siregar (2013024050)
Dari: Biologi kelas B
1. Bagaimana sistem pelajaran di Negara lain?
Sebelumnya kita berbicara tentang bagaimana pendidikan matematika dasar di Negara lain?
Apakah Indonesia bisa menyaingi pendidikan Negara tersebut. Beberapa Negara yang sudah
kami rangkum yaitu:
Turki

Dalam TIMSS 2011 Ensiclopedia, kurikulum matematika di Turki menekankan dalam mendidik
siwa untuk menggunakan matematika dalam kehidupan mereka, memecahkan masalah,
bertukar solusi dan ide-ide, serta mampu menikmati belajar matematika. Prinsipnya “setiap
anak dapat belajar matematika” adalah fokus utama dari kurikulum yang merupakan tujuan
pembelajaran modern, kontruktivisme, dan teori-teori pembelajaran lainya. Meskipun tidak
dinyatakan secara eksplisit, kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip kotruktivis, berpusat
pada siswa, eksplorasi, dan konseptualisasi esensi dari ide-ide matematika.
Kurikulum metematika di Turki menyoroti pentingnya lingkungan belajar dimana siswa dapat
meneliti, menemukan, memecahkan masalah, dan mendiskusikan solusi serta pendekatan yang
mereka gunakan. Selain itu, kurikulum ini berusaha menghubungkan berbagai bidang studi
dalam matematika serta interkoneksi matematika dengan mata pelajaran dan disiplin ilmu
lainnya. Berdasarkan kurikulum ini, akan membahas topik yang sesuai dengan tingkat
pekembangan siswa untuk setiap kelas. Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam belajar matematika dan prinsip-prinsipnya.
Selain menyoroti pentingnya lingkungan belajar siswa, kurikulum turki juga menyoroti
kemampuan matematika dasar, seperti pemecahan masalah, penalaran, komunikasi. Disamping
itu, terdapatnya koneksi bersama dengan keterampilan umum, seperti berfikir kreatif,
penelitian berbasis pembelajaran, dam penggunaan teknologi.

Jerman
Puluhan ribu siswa sekolah menengah di Jerman menandatangani petisi soal ujian akhir sekolah
mata pelajaran matematika dibuat lebih mudah. Petisi tersebut ditandatangani oleh lebih dari
60.000 siswa di sembilan negara bagian di Jerman, termasuk Bayern.
Mereka menuntut penguji untuk melonggarkan kriteria penilaian ujian matematika tahun ini.
‘'Ujian tahun 2016 sangatlah sulit, tahun 2017 masih bisa dikerjakan, 2018 lebih mudah.
Namun, ujian tahun ini terdapat pertanyaan yang bahkan belum pernah kami lihat
sebelumnya,'' kata salah satu penyelenggara petisi.
Setiap negara bagian di Jerman menyusun ujian akhir matematikanya masing-masing, yang
terdiri dari soal yang dibuat oleh pendidik dan kumpulan soal nasional.
Udo Beckmann, ketua Asosiasi Pendidikan Jerman (VBE), menyebutkan bahwa para penguji
dapat melonggarkan kriteria penilaian ujian akhir tahun ini jika kritik dari siswa benar
adanya.‘‘Kita tunggu dan lihat dulu bagaimana hasilnya,‘‘ kata Heinz-Peter Meidinger, presiden
Asosiasi Guru di Jerman, saat diwawancarai oleh surat kabar Rhein-Neckar-Zeitung. Ia
menampik bahwa kritik tersebut masih terlalu prematur.
Ujian matematika merupakan bagian dari ujian akhir sekolah menengah, atau Abitur, yang
wajib diikuti oleh seluruh siswa di Jerman. Sulitnya tes matematika di tahun 2016 juga menuai
kritikan dan keluhan dari siswa di negara bagian Niedersachsen, sehingga para pendidiknya
harus mendiskusikan adanya penyesuaian kriteria penilaian.
Amerika
Di Amerika pembelajaran masih menggunakan buku,Di Amerika Serikat guru-guru sekolah dasar
masih harus mengajarkan keempat operasi hitung (tambah, kali, kurang, bagi), banyak yang
mengajarkan pembagian oleh bilangan tiga angka dan pecahan kali pecahan,guru sekolah
menengah masih mengajarkan logaritma dan yang serupa. Amerika Serikat, terutama di
sekolah menengah terpisah-pisah dalam aritmetika, aljabar, geometri dan seterusnya. Tetapi di
sekolah dasar di Amerika Serikat pembelajaran matematika lakukan secara terpadu dan
materinya bukan berhitung atau aritmetika lama; metode yang digunakan juga bukan metode
cara lama.
Amerika, matematika modern itu sudah lama ditinggalkan. Tetapi Ruseffendi (1990a:146)
dalam bukunya yang berjudul “Pembelajaran Matematika Modern dan Masa Kini, Untuk Guru
dan PGSD D2, Seri Pertama” mengatakan bahwa pembelajaran matematika di Amerika Serikat
pada waktu itu (1984) bukan pembelajaran matematika/berhitung tradisional dan belum
pernah kembali ke matematika/ berhitung tradisional.
Singapura
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan
minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu
perkembangan potensi para siswa.
Pada tahun 1992 Singapura mulai menekankan pemecahan masalah di dalam kurikulumnya.
Pemecahan masalah mataematika dipusatkan dalam pembelajaran matematika yang di
dalamnya menyangkut kemahiran, kemampuan/keterampilan dalam menerapkan konsep-
konsep matematika dalam berbagai situasi masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) sebagai tujuan utama pengembangan kurikulum
pendidikan Singapura bergantung pada 5 (lima) komponen yang saling terkait. Kelima
komponen tersebut, yaitu konsep (concept), keterampilan (skills), proses (processes), sikap
(attitudes), serta metakognisi (metacognition) dan pemecahan masalah (problem solving).
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving) menjadi tujuan utama
dalam pembelajaran matematika di Singapura. Foong (2002) menyatakan bahwa dalam
kurikulum matematika di Singapura kini, kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan
dari proses belajar mengajar matematika.
Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak beda-beda dari kurikulum pendidikan di
Indonesia. Mereka juga punya ujian nasional atau UN bagi semua siswa setiap akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya, jenjang pendidikan di Singapura itu
tidak rumit.
- Kelebihan kurikulum matematika singapura
a. Matematika Singapura menjadikan Problem Solving sebagai dasar pembelajaran
matematika di kelas.
b. Pengajaran Matematika Singapura merupakan pengajaran matematika terbaik di dunia
karena memiliki instrumen yang lengkap dan terstruktur. Salah satu metode yang dipakai
adalah Model Drawing. Model ini merupakan salah satu pendekatan CPA yang menjadi
pendekatan Matematika Singapura.

Jepang
Kurikulum Jepang memiliki karakteristik pengembangan yang berusaha menyesuaikan
kondisi dan pemikiran masyarakat Jepang. Perubahan tersebut juga mengikuti
perkembangan yang terjadi di dunia internasional. Sedangkan pengembangan
kurikulumnya@lebih menekankan pada sistem pendidikan di sekolah, bukan pada
perubahan mata pelajaran atau metode mengajar. Sementara pengembangan kurikulum
pendidikan matematika di Jepang dikembangkan atas dasar filosofi, sedangkan
pembelajaran matematika dilaksanakan sesuai teori-teori pembelajaran matematika terkini
dan bergantung pada 5 (lima) komponen yang saling terkait. Kelima komponen tersebut,
yaitu konsep (concept), keterampilan (skills), proses (processes), sikap (attitudes), serta
metakognisi (metacognition) dan pemecahan masalah. Pembelajaran matematika di Jepang
lebih menekankan pada pemecahan masalah, artinya menjadikan pemecahan masalah
sebagai dasar pembelajaran matematika di kelas. Selain itu, pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran matematika adalah open-ended, problem solving, dan discovery.
Guru-guru Jepang menggunakan 3 prinsip mengajar, yaitu ะ (a) tanoshii jugyou (kelas
harus menyenangkan), (b) wakaru ko (anak harus mengerti), dan (c) dekiru ko (anak harus
bisa). Berbeda dengan penbelajaran yang terjadi di Indonesia lebih bersifat abstrak, dan
guru lebih menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal serta berorientasi pada learning outcomes.

Korea Selatan.

Kualitas pendidikan di Korea Selatan tercatat sebagai peringkat 2 negara OECD deretan
kualitas pendidikan paling mapan di dunia. Seperti salah satu Universitas di Korea Selatan yang
menerapkan standar kurikulum matematika yang benar-benar berbeda dengan kurikulum di
Indonesia yaitu, SNU (Seoul National University) . Matematika di SNU terbagi menjadi 6
tingkatan yang berbeda yaitu, Advanced Calculus, Calculus 1 & 2, Mathematics 1 & 2 dan
Elementary Calculus. Semua siswa yang lulus SMA Korea, yang berarti belajar matematika seuai
kurikulum SMA secara umum di Korea Selatan bisa memulai perkuliahan mulai dari
Mathematic 1. Berbeda dengan mereka yang jenius tapi lemah dibidang Matematika atau
mahasiswa asing, diwajibkan mengikuti placement test untuk menetukan di level mana para
calon mahasiswa bisa memulai perkuliahan matematika. Beberapa mahasiswa asing selalu
ditempatkan di level Elementary Calculus, yang di indikatornya tertulis “Tidak pernah belajar
matematika atau mempunyai basis matematika yang dinilai kurang memadai”. Seperti yang
dirasakan salah satu mahasiswi lulusan ITB bernama Stiffani Astria Emma Kaunang dalam
blognya bahwa, beliau sangat terkejut ketika ia merasa menyelesaikan beberapa soal
Elementary Maths, Limit, Derivate, bahkan sampai Integral Volume dengan baik sesuai dengan
yang pernah ia pelajari di Indonesia. Tapi mengapa ia bisa ditempatkan di level terendah?
Setelah mengklarifikasi hasil tesnya, ia akhirnya mengetahui bahwa semua soal yang ia kerjakan
adalah standar penempatan Elementary Calculus meskipun jawaban yang ia tulis benar semua.
Sedangkan level Mathematics 1 diperuntukkan bagi mereka yang bisa menyelesaikan soal-soal
Multivariable Function, Vector Field Integrals, Rotating Field and The Stokestheorem, Multiple
Integrals and The Fu Beanie Cleanup, Multivariate Taylor Expansion of The Function, Gradient
Vectors and Isosurface dan masih banyak lagi. Materi Elementary Calculus termasuk ke dalam
kategori paling mudah di SNU sama seperti materi Kalkulus 1 & 2 di Universitas di Indonesia.
Materi Elementary Calculus di SNU sudah dipelajari siswa Korea Selatan sejak duduk di bangku
kelas 2 SMA. Dan tipe soal placement test sama tidak jauh beda dengan Ujian Akhir Matematika
yang diselenggarakan secara Nasional. Jika materi kalkulus yang kita pelajari di Universitas yang
katanya sangat berbeda dengan pelajaran di SMA, di Korea Selatan bahkan sudah dipelajari saat
duduk di bangku SMA. Lantas, apakah matematika yang dipelajari di SMA Indonesia sama
seperti matematika di SMP Korea Selatan? Sedangkan teman dari Kak Siffani yang berada di
Major Engineering, yang katanya lulusan IMO

(International Mathematics Olympiad), berhasil masuk kelas Advanced Maths setelah


mengikuti placement test pada saat yang bersamaan. Satu hal yang membuat Stiffani penasaran
yaitu, apa yang mereka pelajari di kelas Advanced Maths yang katanya siswa pada level
tersebut tak lebih dari 6 orang per kelas? Jadi, standar pendidikan Indonesia yang rendah atau,
mereka yang berlebihan?

SISTEM PENDIDIKAN MATEMATIKA DI INGGRIS

Sistem pendidikan di Inggris dibagi berdasarkan empat negara yang tergabung di dalamnya,
yaitu England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Setiap negara memiliki sistem terpisah di
bawah pemerintahan masing-masing: Pemerintah Inggris bertanggung jawab atas England,
selanjutnya Pemerintah Skotlandia, Pemerintah Wales dan Eksekutif Irlandia Utara bertanggung
jawab terhadap sistem pendidikan negara masing-masing.

Sistem pendidikan di Inggris yang umumnya dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan
umur
1. Pendidikan pra-primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun
2. Pendidikan primer (primary education), usia 4-11 tahun
3. Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun
4. Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun
5. Pendidikan tinggi (higher education), usia di atas 18 tahun

Meskipun berhitung dasar diajarkan pada usia lebih dini, pendidikan matematika di Inggris
Raya sebagian besar dilakukan pada usia 11-16 di sekolah menengah . Namun pendidikan
Matematika sukarela di Inggris berlangsung dari 16-18, dalam bentuk keenam dan
bentuk pendidikan lanjutan lainnya . Sedangkan orang dewasa dapat mempelajari subjek
di universitas dan pendidikan tinggi secara lebih luas. Pendidikan matematika tidak diajarkan
secara seragam karena ujian dan silabusnya bervariasi di seluruh negara Inggris Raya, terutama
Skotlandia

 1960-an
Dewan Matematika Bersama dibentuk pada tahun 1963 untuk meningkatkan pengajaran
matematika di sekolah-sekolah Inggris. Departemen Pendidikan telah dibentuk pada tahun
1944, yang menjadi Departemen Pendidikan dan Sains pada tahun 1964. Dewan
Sekolah dibentuk pada tahun 1964, yang mengatur silabus ujian di Inggris, dan berlaku hingga
tahun 1984. Badan Ujian Matematika dalam Pendidikan dan Industri di Trowbridge dibentuk
pada tahun 1963, dibentuk oleh Asosiasi Matematika ; ujian pertama Matematika
Tambahan pertama kali ditetapkan pada tahun 1965.
Sebelum kalkulator, banyak kalkulasi akan dilakukan secara manual dengan aturan
slide dan tabel log .

 1970-an
Decimal Day , pada 15 Februari 1971, memberikan lebih sedikit waktu pada perhitungan
numerik di sekolah. Sistem Metrik juga telah membatasi kalkulasi yang panjang; AS, sebaliknya,
sebagian besar tidak memiliki sistem metrik .

 1980-an
Kalkulator elektronik mulai dimiliki di sekolah sejak awal 1980-an, menyebar luas sejak
pertengahan 1980-an. Orang tua dan guru percaya bahwa kalkulator akan mengurangi
kemampuan aritmatika mental . Kalkulator ilmiah membantu mereka yang
mengerjakan fungsi logaritma dan trigonometri .
Sejak 1988, ujian Matematika pada usia enam belas tahun, kecuali Skotlandia, telah disediakan
oleh GCSE .

 1990-an
Dari tahun 1990-an, terutama akhir 1990-an, komputer diintegrasikan ke dalam pendidikan
matematika di tingkat dasar dan menengah di Inggris.
Program sekolah spesialis diperkenalkan pada pertengahan 1990-an di Inggris. Lima belas City
Technology Colleges (CTC) baru dari awal 1990-an sering kali berfokus pada Matematika.
Pada tahun 1996, United Kingdom Mathematics Trust dibentuk untuk menjalankan Olimpiade
Matematika Inggris , yang dijalankan oleh British Mathematical Olympiad Subtrust . Sekolah
musim panas United Kingdom Mathematics Trust diadakan di The Queen's Foundation di
birmingham setiap tahun.

 2000-an
Sekolah Tinggi Matematika dan Komputer diperkenalkan pada tahun 2002 sebagai bagian dari
program sekolah spesialis yang diperluas; pada tahun 2007 ada 222 di antaranya di Inggris.
Laporan Excellence in Cities diluncurkan pada Maret 1999, yang menghasilkan Advanced
Extension Award pada 2002, menggantikan level S untuk 10% kandidat level-A teratas. Sejak
2008, AEA hanya tersedia untuk Matematika, disediakan oleh Edexcel ; skema diperkenalkan
ketika kelas A * diperkenalkan; skema ini diberikan hingga 2018.
Dalam laporan House of Lords tahun 2006 tentang pendidikan sains, ketua Lib Dem Baroness
Sharp , menaruh minat pada berkurangnya partisipasi dalam Matematika di sekolah; dia pernah
bekerja dengan Unit Riset Kebijakan Sains di Universitas Sussex . Laporan tahun 2001
oleh Komite Sains dan Teknologi Lords mengarah ke Pusat Pembelajaran Sains Nasional ( Pusat
Pembelajaran Sains ) di Universitas York pada tahun 2006, dengan pusat Matematika
di Universitas Southampton .

 2010-an
Sekolah matematika gratis dibuka pada tahun 2014 - Sekolah Matematika King's College
London di Lambeth , dan Sekolah Matematika Exeter di Devon; keduanya adalah perguruan
tinggi bentuk keenam selektif; formulir keenam yang lebih selektif akan dibuka di Cambridge,
Surrey, Liverpool, Durham, dan Lancaster. Beberapa universitas menolak membantu
menyiapkan formulir keenam ini.
Kurikulum yang lebih baru untuk Matematika GCSE (dan Bahasa Inggris) diperkenalkan pada
September 2015, dengan skala penilaian baru 1-9.

Pembelajaran Matematika berdasarkan Tingkatannya.

 Tingkat dasar
Departemen Pendidikan dan Sains membentuk Unit Penilaian Kinerja pada tahun 1976 untuk
memantau pencapaian anak-anak di tingkat nasional, dengan standar matematika dipantau dari
tahun 1978 oleh Yayasan Nasional untuk Penelitian Pendidikan (NFER). Sebelumnya, penilaian
standar sekolah dasar belum dilakukan di tingkat nasional.
Anak-anak di sekolah dasar diharapkan mengetahui tabel perkalian mereka. Kebanyakan
mereka tidak diperkenalkan dengan aljabar . Anak-anak diajarkan tentang pembagian
panjang , pecahan , desimal , rata-rata , rasio , bilangan negatif , dan perkalian panjang .

 Tingkat menengah
Belajar Matematika diwajibkan sampai usia lulus sekolah . Pada umumnya wanita, lebih dari
pria, menderita kecemasan matematika . Bentuk kecemasan matematis yang merugikan
disebut diskalkulia .
Sejak diperkenalkannya GCSE, membodohi telah mengurangi isi silabus Matematika. Sekolah
independen memiliki catatan rekor yang lebih tinggi dalam Matematika daripada sekolah
negeri, tetapi mereka memiliki asupan selektif .
Pada tahun 2019, 1 dari 5 pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika di sekolah menengah di
Inggris diajarkan oleh seorang guru yang tidak lebih dari GCSE dalam mata pelajaran
tersebut. 44% pelajaran Matematika diajar oleh guru tanpa gelar Matematika. Sekitar 7.500
guru Matematika di Inggris tidak memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dari Matematika A-
level; pengenalan baru-baru ini tentang GCSE Matematika yang lebih ketat menjadi lebih sulit
untuk diajarkan bagi guru-guru semacam itu. Pada bulan Maret 2016, Andreas
Schleicher (Jerman), koordinator PISA OECD , mengatakan bahwa pengajaran Matematika di
Inggris memiliki lebar satu mil dan kedalaman satu inci dan ketelitian itu berarti benar-benar
memiliki permintaan kognitif tingkat tinggi, dan Inggris tidak melakukannya dengan baik . 

 Tingkat bentuk keenam


Di A-level , partisipasi berdasarkan gender sangat beragam; sekitar 60% peserta A-level adalah
laki-laki, dan sekitar 40% adalah perempuan. Matematika lebih lanjut adalah kursus tambahan
yang tersedia di A-level. Sebagian besar wanita mengambil Matematika Lanjutan (30%)
daripada mengambil Fisika (15%), yang pada level A sebagian besar adalah mata pelajaran pria.
Profesor Robert Coe , Direktur Pusat Evaluasi dan Pemantauan (CEM) di Universitas
Durham melakukan penelitian tentang inflasi kelas. Pada tahun 2007, 25% dari nilai Matematika
A-level adalah A; ia menemukan bahwa nilai A-level A akan menjadi nilai B pada tahun 1996 dan
nilai C pada tahun 1988. Pemerintah Partai Buruh ingin memperluas pendidikan tinggi, sehingga
diperlukan 'bukti' bahwa standar akademik di A-level tampaknya meningkat, atau setidaknya
tidak jatuh, sehingga membutuhkan pendidikan tinggi untuk mengembangkan prestasi
akademik yang lebih luas ini.

 Tingkat Universitas
Masuk ke Matematika di universitas di Inggris akan membutuhkan tiga A-level, seringkali A-
level yang baik. Biasanya laki-laki yang belajar Matematika di universitas, dan telah berlangsung
selama beberapa dekade.
Ada sekitar 42-43,000 sarjana Matematika di universitas Inggris, dengan sekitar 27,000 laki-laki
dan sekitar 16-17,000 perempuan. Matematika di universitas juga diajarkan untuk ilmu fisika
dan teknik lainnya, tetapi perempuan jauh lebih sedikit daripada laki-laki yang diajarkan pada
jenis mata kuliah ini.

 Guru matematika
Kualifikasi berbeda di setiap wilayah; East Midlands dan London memiliki guru Matematika
paling berkualifikasi gelar dan paling sedikit di Inggris Timur Laut .  Untuk Inggris, sekitar 40%
memiliki gelar matematika dan sekitar 20% memiliki gelar BSc dengan QTS atau gelar
BEd. Sekitar 20% memiliki PGCE, dan sekitar 10% tidak memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dari
Matematika tingkat A.
Untuk sekolah tanpa bentuk keenam, hanya sekitar 30% guru Matematika yang memiliki gelar,
tetapi untuk sekolah dengan bentuk keenam dan keenam, sekitar 50% memiliki gelar
Matematika.
Ada sekitar 27.500 guru matematika di Inggris, diantaranya sekitar 21.000 adalah special
matematika ;ada sekitar 31.000 guru sains di Inggris.

Finlandia
Sebelum siswa Finlandia belajar pengaturan waktu mereka,mereka belajar dulu bagaimana
menjadi anak anak,cara bermain satu sama lain,cara bersosialisasi, termasuk cara memperbaiki
luka emosional.
Dirangkum dari tulisan world econimic forum dan insider,berikut beberapa penerapan sistem
pendidikan yang menjadikan Finlandia unggul dalam pendidikan global.
1. Persaingan tidaklah penting
Finlandia telah menemukan persaingan antar sekolah tidak menghasilkan siswa sukses bila
dibandingkan kerja sama antar sekolah tersebut. Para guru juga dilatih untuk mampu membuat
penilaian siswa sendiri alih alih menggunakan tes standar nasional atau internasional.
"Tidak ada kata untuk akuntabilitas dalam bahasa Finlandia," kata pakar pendidikan pasi
sahlberg kepada audiens di Teacher Collage of Columbia University.
Guru dipercaya dapat melakukan kinerja lebih baik tanpa harus termotivasi untuk saling
berkompetisi.
2. Guru profesi paling dihormati
Guru di Finlandia tidak dibayar rendah, bahkan lebih tinggi dibanding Amerika serikat. Untuk
menjadi guru di Finlandia,para calon harus terlebih dahulu menerima setidaknya gelar magister
dan menyelesaikan pendidikan profesi seperti halnya pendidikan profesi kedokteran.Tidak
mengherankan apabila guru di sana mengajar di sekolah dasar yang berafiliasi atau
berdampingan dengan Universitas.
3. Finlandia " mendengarkan penelitian"
Di Finlandia penelitian tidak membawa beban politik. Pemerintah membuat keputusan
kebijakan pendidikannya berdasarkan penelitian dan efektivitas semata. Jika hasil penelitian
menunjukkan perlu perbaikan, ya kementerian pendidikan dan kebudayaan federal disana akan
mencobanya. Singkatnya, Finlandia menyelesaikan sesuatu berbasis data penelitian bukan
kepentingan politis atau berbasis proyek.
4. Finlandia tidak takut bereksperimen
Guru guru Finlandia di dorong untuk membuat laboratorium mini sendiri untuk gaya mengajar
meningkatkan apa yang berhasil dan menghilangkan apa yang tidak.Pola pikir eksperimental
seperti ini memungkinkan guru mampu berfikir dan menemukan solusi.
5. Waktu bermain penting!
Hukum Finlandia mengharuskan guru memberikan siswa waktu bermain 15 menit untuk setiap
45 menit pengajaran.
6.PR siswa sangat sedikit
Banyak hal ditawarkan sekolah sekolah Finlandia Kepada siswa hanya satu yang tidak:
pekerjaan rumah (PR).Banyak anak di negara lain hanya menerima sedikit waktu luang setiap
malam lantaran banyak nya PR.
7.PAUD gratis dan berkualitas
Finlandia memberikan TK dan tempat penitipan anak secara gratis dan berkualitas. Guru guru
pendamping minimal harus memiliki gelar sarjana karena mereka melihat pentingnya masa
awal ini.

Qatar
Pendidikan di Qatar dibagi menjadi dua tahap : pendidikan dasar yang meliputi pendidikan
prasekolah,dasar dan menengah dan perguruan tinggi.sistem sekolah umum di Qatar 12 tahun
teridiri dari 6 tahun siklus dasar diikuti oleh 3 tahun siklus sekunder dan kemuadian 3 tahun
siklus yang lebih tinggi.
Tingkat dasar dan persiapan fokus pada keterampilan dasar melek huruf dan melek angka.
Tingkat menengah pendidikan menekankan persiapan siswa untuk pendidikan
universitas,kejuruan atau teknik pelatihan,atau untuk memasuki pasar tenaga kerja.
1.pendidikan dasar
Pendidikan dasar di Qatar terdiri dari TK,SD,persiapan dan menengah tingkat pendidikan.
•Pendidikan pra sekolah
Di Qatar Pendidikan pra sekolah dioperasikan dan dikelola oleh sektor swsta. Tingkat
pendidikan yang ditawarkan oleh pembibitan dan taman kanak kanak, usia 3-5 tahun.
• pendidikan Dasar/SD
Pendidikan dasar di Qatar wajib dan gratis di sekolah umum. Pendidikan dasar di Qatar
ditawarkan oleh SD- publik dan pribadi . Siswa yang menyelesaikan tingkat pendidikan
memenuhi syarat untuk mendaftar di tingkat pendidikan menengah dan persiapan
Jenis sekolah di Qatar :
Sekolah Dasar : 6 tahun
Usia : 6-12 tahun
• Persiapan Pendidikan Sekolah
Mengikuti kurikulum akademik standar. Sekolah persiapan yaitu selama 3 tahun usia : 13-15,
kelas : 7-9 atau dikenal dengan SMP. Aliran ini mempersiapkan siswa untuk pendidikan
universitas kejuruan teknis.
• pendidikan tinggi
Universitas pertama adalah Universitas Qatar yang menawarkan lebih 60 spesialisasi. Program
sarjana dan pasca sarjana di persiapkan. Program sarjana dilalui selama 3 tahun.
• pendidikan menengah
Setelah menyelesaikan pendidikan persiapan umum, siswa dapat menghadiri sekolah
menengah umum,teknis atau komersial. Persiapan Pendidikan agama di Qatar adalah untuk
anak anak laki saja selama 3 tahun, usia : 15-18.

Korea Utara

Korea Utara adalah negara komunis dan tertutup dibanding negara lainnya. Pelajaran wajibnya
adalah Bahasa Korea dan Studi Politik Kim II Sung. Bahkan ada mata pelajaran "Kim Jong Un"
yang mesti dipelajari selama tiga tahun. Lalu bagaimana dengan sistem matematika dasar
disana? Murid- murid Korea Utara matematika selama 821 jam. Mereka diajari perkalian dan
pembagian setelah Pendidikan mengenai Kim Jong Un. Karena jenjang pendidikan yang hanya
sampai sekolah menengah pertama, hal ini tentu saja membuat pendidikan tinggi tidaklah wajib
bagi Korea Utara. Pendidikan tinggi disana pun terdiri dari 2 sistem, yaitu pendidikan tinggi
akademik dan pendidikan tinggi untuk pendidikan berlanjut.
Pendidikan tinggi akademik meliputi universitas, sekolah profesional dan sekolah tehnik.
Sedangkan pendidikan tinggi berlanjut meliputi program Magister dan Doktor, itupun
diserahkan kepada universitas bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya.

Swiss

Sistem sekolah wajib biasanya mencakup pendidikan dasar dan pendidikan sekunder, salah
satunya matematika dasar, operasi hitung pada bilangan bulat seperti tambahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian, serta memahami pembelajaran dasar lainnya. Sebelum itu, anak-
anak biasanya pergi ke taman kanak-kanak, tetapi tidak diperlukan. Murid dipisahkan
tergantung pada apakah mereka berbicara Prancis, Jerman atau Italia. Pada akhir sekloah dasar
(atau di awal sekolah menengah), siswa dipisahkan sesuai dengan kapasitas mereka dan minat
karir di beberapa bagian, namun semua siswa diwajibkan untuk mengerti soal matematika
dasar, operasi hitung dasar, bilangan bulat dan lain-lain. Siswa yang bercita-cita untuk sebuah
karir akademik masuk sekolah tinggi (bernama Gymnasium atau Kantonsschule) harus siap
untuk studi lebih lanjut dan matura (biasanya diperoleh setelah 12 atau 13 tahun dari sekolah
pada usia 18/19). Siswa yang berniat untuk mengejar perdagangan atau pekerjaan melengkapi
hanya 3 tahun tambahan sebelum memasuki pendidikan kejuruan yang diatur oleh hukum
federal dan didasarkan pada kerjasama bisnis swasta yang menawarkan pekerjaan-posisi
pendidikan dan sekolah umum yang menawarkan pelajaran sekolah wajib gratis kepada
pendidik kerja. Ini “sistem ganda” yang disebut membelah pelatihan akademis dan kejuruan
memiliki kelanjutan dalam sistem pendidikan tinggi.

Belanda

Seperti yang kita tahu belanda adalah salah satu negara penjajah yang menjajahi Indonesia sangat
lama,dengan adanya halter tersebut membuat Sejarah dan masa depan tidak begitu jauh,begitu pun
Indonesia dengan Belanda sangat begitu dekat.Begitu dekatnya sampai inovasi yang muncul dari negeri
Van Oranjese telah masa penjajahan pun meresap dan mulai menjangkiti dunia pendidikan di
Indonesia.Di Belanda,pendekatan pembelajaran matematika seperti ini disebut dengan RME(Realistics
Mathematic Education).RME dikembangkan oleh FreudenthalIn stitute,Utrecht University,Belanda.
Proyek pertama yang berhubungan dengan RME adalah proyek Wiskoba soleh Wijdeveld dan Goffree
Bentuk dari RME dikembangkanolehHans Freudental pada tahun 1977.Menurutnya,matematika harus
dihubungkan dengan kenyataan,berada dekat dengan siswa dan relevan dengan kehidupan masyarakat
agar memiliki nilai manusiawi.Pandangannya menekankan bahwa materi-materi matematika harus
dapat ditransmisikan sebagai aktifitas manusia(humanactivity)melalui proses matematisasi dari dunia
nyata atau yang dapat dibayangkan siswa ke dunia matematika yang bersifat abstrak. Bagi
Belanda“belajar”adalah strategi untuk berpikir kritis,kreatif,mandiri, inovatif dan mampu memecahkan
permasalahan dalam kehidupan.Belanda merumuskan masalah kehidupan sebagai sumber inovasi dan
kreativitasnya.Di Indonesia RME dikenal dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia(PMRI) yang
bekerja sama dengan Belanda sejak2001.Beberapa pergurungan tinggi di Indonesia mengadaptasi RME
ini dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.

Taiwan

Taiwan mengutamakan bidang matematika dan sains. Namun belakangan,hal ini dikritik karena
dianggap terlalu fokus pada hafalan, sehingga dianggap menelurkan lulusan yang kurang kreatif.Mereka
akan menerima pelajaran inti,seperti:bahasaCina dan Inggris,Kewarganegaraan,Filosofi yang tentunya
mengarah pada pemikiran Dr.SunYat-Sen.Lalu ada pelajaran sejarah, geografi, matematika, ilmudasar,
fisika, kimia, biologi, ilmu bumi,pendidikan jasmani, seni musik, senirupa, seni industri,ekonomi rumah
tangga, dan pelatihan militer.Pada saat ada dibangku kelas 12,siswaTaiwan diperkenankan memilih
spesialisasi dalam bidangi lmu sosial, atau ilmu alam/teknik. Pada sisi lain,sekolah kejuruan menawarkan
jalur menuju ke pekerjaan, dengan memberikan pendidikan spesialis tambahan, seperti: tekniksipil,
listrik, komputer, ataub isnis. Secara umum, sekolah kejuruan di Taiwan menawarkan keterampilan
teknis dasar dalam bidang industri, teknologi, perdagangan, produk kelautan, pertanian, keperawatan
dan kebidanan, ekonomi rumah tangga, opera dan seni. Meski demikian, merekatetap
dapatPendidikandiTaiwan terus mengalami perubahan menuju arahyanglebihbaik. Reformasi bidang
pendidikan, dilaksanakan pada semua jenjang, yakni reformasi ditingkat perguruan tinggi,tingkat
pendidikan anak usia dini,tingkat pendidikan dasar dan menengah serta reformasi keguruan
matematika Sistem pendidikanTaiwan cukup menarik untuk dikaji.

2. Apakah Indonesia bisa menyangi sistem pembelajaran matematika di Negara lain?

Untuk saat ini Indonesia masih terbilang rendah. Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan
skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan
Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid
gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah. Di ASEAN, Singapura menempati peringkat
pertama dengan skor 77,27. Peringkat berikutnya disusul oleh Malaysia (58,62), Brunei Darussalam
(49,91), dan Filipina (40,94). Sementara itu, Indonesia ada di posisi ke enam dengan skor sebesar 38,61.
Lalu apa solusi dari semua permasalahan terebut? Tentu saja ada, yaitu:

1.meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di indonesia,


2.menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota,
serta jender
3.meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan
nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional,
4. menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. untuk
menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan,
5.membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah,
6. meningkatkan anggaran pendidikan,
7.penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan,
8. pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas pendidikan.
9.mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. 
10.menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.

Anda mungkin juga menyukai