Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

IBU HAMIL PADA TRIMESTER III ( TIGA ) NY “ L ” UMUR 28 TAHUN


G 2P 1A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP
INTRA UTERI
DI PUSKESMAS PASIR PUTIH

Pembimbing Klinik : Nurhayati, A. Md. Keb


Pembimbing Akademik : Nana Maryana,SST.

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Eliskiska NIM : 18.11.401.01.0714


2. Megawati NIM : 18.11.401.01.0772
3. Israwaty P NIM : 18.11.401.01.0768
4. Lastri NIM : 18.11.401.01.0770
5. Nesha Desya F NIM : 18.11.401.01.0777
6. Nidia Sartika NIM : 18.11.401.01.0778
7. Nur Halimah NIM : 18.11.401.01.07
8. Teta Kurniawasih NIM : 18.11.401.01.0792

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM


SAMPIT
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat bekerja sama
menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ Ibu Hamil Trimester III dengan
keluhan konstipasi Ny. “ L ” umur 28 tahun G 2P 1A0 Usia Kehamilan 34 Minggu.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik
Kebidanan IIA ( PKK II ). Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan
ini masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Laporan ini
tersusun atas arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Arifin Mastur, SKM., M. Kes selaku direktur AKBID Muhammadiyah
Kotim yang telah memberikan motivasi kepada kami semua dalam
melaksanakan Praktik Klinik Kebidanan I
2. Siti Aisyah,SKM selaku yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan Praktik Klinik Kebidanan I di Puskesmas Pasir Putih
3. Nurhayati, A.Md. Keb selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Pasir
Putih II yang telah mengijinkan dan membimbing kami dalam
melakukan Praktik Klinik Kebidanan II A.
4. Nana Maryana, SST selaku Dosen Pembimbing Laporan Kasus, yang
telah membimbing kami dalam penyusunan ini.
5. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya
demi terselesaikannya Laporan ini.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Akbid Muhammadiyah Kotim Angkatan XII
yang telah bekerja keras dalam mengerjakan laporan dan
melaksanakan Praktik Klinik Kebidanan II di Puskesmas Pasir Putih

ii
Oleh karena itu, demi kesempurnaan laporan ini maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang bermanfaat dan membangun, Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Sampit, 22 Agustus
2020

Penulis

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kasus Tentang Ibu Hamil Pada Trimester III Ny. “ L ” Umur 28 Tahun
G2 P1 A0 Usia Kehamilan 34 Minggu telah Disetujui Oleh
Pembimbing Klinik Dan Pembimbing Akademik

Sampit, 22 Agustus 2020

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan

Nana Maryana,SST. Nurhayati,A.Md.Keb


NIDN NIK : 19750410 20100 2 004

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
A. Pengertian................................................................................................3
B. Etiologi/Penyebab....................................................................................4
C. Patofisiologi.............................................................................................5
D. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala......................................................7
E. Komplikasi..............................................................................................7
F. Penatalaksanaan Medis............................................................................8
G. Peran Bidan...........................................................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................13
A. Data Subyektif.......................................................................................13
B. Data Obyektif........................................................................................17
C. Assessment :..........................................................................................20
D. Planning (termasuk implementasi dan Evaluasi)..................................20
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................23
A. Pembahasan Kasus................................................................................23
BAB V PENUTUP................................................................................................27
A. Simpulan................................................................................................27
B. Saran......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah kejadian fisiologis yang dialami semua wanita
hamil. Dalam masa kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami
banyak perubahan. Baik perubahan fisik, mood, maupun hormonal. Pada
kehamilan ini dapat menimbulkan keluhan dan masalah pada kehamilan
trimester ketiga salah satunya adalah konstipasi.
Konstipasi merupakan masalah yang sering banyak dikeluhkan wanita
hamil terutama wanita hamil trimester ketiga yang disebabkan berbagai
faktor seperti faktor hormonal, perubahan pola diet pada saat hamil,
berkurangnya aktifitas fisik misalnya jalan kaki pada pagi hari dan senam
hamil dan riwayat posisi jongkok pada saat buang air besar. Terapi yang
dapat dilakukan untuk menangani masalah konstipasi pada ibu hamil
trimester ketika dapat menggunakan terapi non farmakologi dengan cara
banyak mengkonsumsi asupan serat dan asupan cairan.
Angka kejadian pada ibu hamil umumnya mengalami sembelit
berkisar antara 11% sampai 38% pada kehamilan trimester 3 (29 – 42
minggu), karena disebabkan penurunan dari peristaltik usus akibat dari
peningkatan hormon progesteron. Komplikasi masalah konstipasi yang
terjadi pada ibu hamil trimester ketiga adalah di mulai dari mual, muntah,
nafsu makan yang berkurang, dapat terjadi hemoroid jika tidak segera
ditangani dan jika sudah terlalu parah dapat terjadi perdarahan pada bagian
rektum

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan Asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester 3
dengan keluhan konstipasi di Puskesmas Pasir Putih

1
2

C. Tujuan
Tujuan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester ketiga adalah
mengetahui pengertian konstipasi, mengetahui jenis – jenis serta penyebab
konstipasi secara umum, mengetahui penyebab konstipasi pada ibu hamil
trimester ketiga, mengetahui tanda dan gejala konstipasi pada ibu hamil
trimester ketiga dan mengetahui cara mengatasi terjadinya konstipasi serta
mengetahui cara mencegah terjadinya konstipasi pada ibu hamil trimester
ketiga.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
1. Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan kejadian fisiologis yang disadari wanita
hamil. Pada masa kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak
perubahan fisik, mood, maupun hormonal. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya kehamilan normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan proses yang terdiri dari
ovulasi, konsepsi, pertumbuhan zigot, nidasi hasil konsepsi,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi hingga
lahirnya janin (Syafudin,2009).
Kehamilan adalah serangkaian kejadian bertemunya sel telur
dan sel sperma sehingga terjadi proses pembuahan dan perseyawaaan,
konsepsi sampai menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim
(nidasi) dan berakhir dengan lahirnya janin. Kehamilan adalah suatu
mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa
(sperma) terjailah pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian
bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan
tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba,2012)
2. Pengertian konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah keadaan dimana sekresi dari
sisa metabolisme nutrisi tubuh dalam bentuk feces menjadi keras dan
menimbulkan kesulitan saat defekasi (Irianti, 2014).Pada wanita hamil
masalah yang terjadi adalah perubahan hormonal yang drastis yaitu
terjadi peningkatan hormon progesteron selama kehamilan yang akan
menyebabkan otot menjadi relaksasi untuk memberikan tempat janin

3
4

yang terus berkembang (Ojieh, 2012). Relaksasi otot juga mengenai


otot usus sehingga menurunkan motilitas usus yang akhirnya
menyebabkan konstipasi (Ojjeh, 2012). angka kejadian sembelit pada
ibu hamil antara 11% sampai 38%, yang diakibatkan karena
penurunan dari peristaltik usus akibat dari peningkatan hormon
progesteron (Trottier, 2012).
Konstipasi adalah kondisi individu mengalami perubahan pola
defekasi normal ditandai menurunnya frekuensi buang air besar atau
pengeluaran feses yang keras dan kering (Green & Judith, 2012).
Konstipasi adalah penurunan frekuensi buang air besar disertai
perubahan karakteristik feses yang menjadi keras sehingga sulit
dikeluarkan dan menyebabkan kesakitan pada penderitanya (Irianti,
2014). Konstipasi terjadi 10-40% pada wanita hamil (Vasques, 2010).
Konstipasi disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga
memerlukan waktu lama menyerap cairan usus akibat tekanan dari
uterus yang membesar (Hutahaean, 2013).
Prevalensi konstipasi pada kehamilan berkisar antara 11%
sampai 44% (Prather 2004; Bradley 2007;SHAFE 2011; Trottier
2012). Tim dari Bradley menemukan 24% wanita hamil trimester
pertama mengalami konstipasi, 26% mengalami konstipasi selama
trimester kedua dan 24% mengalami konstipasi selama trimester
ketiga.

B. Etiologi/Penyebab
1. Konstipasi terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang
menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem
pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas
otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus
besar meningkat sehingga feses menjadi keras. Selain itu, konstipasi
terjadi akibat aktivitas ibu yang kurang, asupan cairan dan serat yang
rendah juga dapat menjadi faktor terjadinya konstipasi (Irianti, 2014).
5

Progesteron menyebabkan otot-otot usus menjadi lemas dan


mengering sehingga sisa-sisa makanan menjadi sulit dan sakit untuk
dikeluarkan (Wahyuni & indarwati, 2011).
2. Perut yang membesar. Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan
tekanan rahim pada pembuluh darah balik panggul dan vena cava
inferior (pembuluh darah balik besar di bagian kanan tubuh, yang
menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah). Penekanan itu
semakin memengaruhi sistem kerja usus halus dan usus besar. Itu
sebabnya, konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga,
tatkala perut semakin besar.
3. Penekanan rektum. Semakin besarnya perut, juga berdampak lanjutan,
yaitu rektum (bagian terbawah usus besar) tertekan. Penekanan
tersebut membuat jalannya feses menjadi tidak lancer.
4. Kurang serat. Serat dibutuhkan tubuh untuk sistem pencernaan.
Asupan serat memperlancar kerja pencernaan dalam mengurai
makanan, sampai mengeluarkan feses atau kotoran. Pada orang
normal sekali pun, kekurangan serat bisa mengakibatkan konstipasi.
Terlebih lagi pada ibu hamil yang kondisinya khusus.
5. Mengonsumsi zat besi. Konsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya, dari
suplemen, ikut andil dalam menyebabkan konstipasi.
6. Tidak olahraga.Olahraga membuat tubuh sehat dan melancarkan
proses metabolisme di dalam tubuh. Berolahraga secara rutin,
misalnya, jalan kaki atau berenang, akan merangsang otot-otot perut
dan usus, salah satunya, memicu gerakan peristaltik usus, sehingga
mencegah konstipasi.

C. Patofisiologi
Defekasi seperti juga pada berkemih adalah suatu proses fisiologis
yang menyertakan kerja otot-otot polos dan serat lintang, persarafan sentral
dan perifer, koordinasi dari sistem refleks, kesadaran yang baik dan
kemampuan fisis untuk mencapai tempat BAB. Kesukaran diagnosis dan
6

pengelolaan dari konstipasi adalah karena banyaknya mekanisme yang


terlibat pada proses BAB normal (Dorongan untuk defekasi secara normal
dirangsang oleh distensi rektal melalui empat tahap kerja, antara lain:
rangsangan refleks penyekat rektoanal, relaksasi otot sfingter internal,
relaksasi otot sfingter external dan otot dalam region pelvik, dan
peningkatan tekanan intra-abdomen). Gangguan dari salah satu mekanisme
ini dapat berakibat konstipasi.
Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang
menghantarkan feses ke rektum untuk dikeluarkan. Feses masuk dan
meregangkan ampula dari rektum diikuti relaksasi dari sfingter anus interna.
Untuk meghindarkan pengeluaran feses yang spontan, terjadi refleks
kontraksi dari sfingter anus eksterna dan kontraksi otot dasar pelvis yang
depersarafi oleh saraf pudendus. Otak menerima rangsang keinginan untuk
BAB dan sfingter anus eksterna diperintahkan untuk relaksasi, sehingga
rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot dinding perut.
kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan
otot elevator ani. Baik persarafan simpatis maupun parasimpatis terlibat
dalam proses BAB.
Makanan masuk kedalam kolon, kolon akan menyerap air dan
membentuk bahan buangan sisa makanan atau tinja. Kontraksi otot kolon
akan mendorong tinja ini kearah rektum. Begitu mencapai rektum, tinja
akan berbentuk padat karena sebagian besar airnya akan diserap. Tinja yang
keras dan kering pada konstipasi terjadi akibat kolon menyerap terlalu
banyak air. Hal ini terjadi karena kontraksi otot kolon terlalu perlahah-lahan
dan malas sehingga menyebabkan tinja bergerak kearah kolon terlalu lama.
Penyebab lain karena perubahan hormon yang menyebabkan tonus otot
menurun sehingga akan menghambat gerakan peristatik usus. Maka wanita
hamil akan mengalami kesulitan buang air besar, (Paath, E.F. 2009) .
7

D. Manifestasi Klinik/Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala akan berbeda antara seseorang dengan seseorang
yang lain, karena pola makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar
setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya tanda dan gejala yang umum
ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya
adalah sebagai berikut:
1. Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan
tinja (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut
penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
2. Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada
biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (bahkan
dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah).
3. Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-
kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih
dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja.
4. Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
5. Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit
akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
6. Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk
daripada biasanya (jika kram perutnya parah, bahkan penderita akan
kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang
7. Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu
transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali
atau lebih).
8. Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.

E. Komplikasi
Apabila tidak ditangani secara cepat konstipasi dapat menyebabkan
wasir (hemoroid ), Fisura ani (adanya luka pada anus akibat feses yang
besar dan keras) fistula ani dengan timbulnya luka terinfeksi yang dapat
8

membentuk saluran dibagian rektum yang berisi nanah bahkan pada


sembelit berlanjutan mengakibatkan kanker usus

F. Penatalaksanaan Medis
Banyaknya macam-macam obat yang dipasarkan untuk mengatasi
konstipasi, merangsang upaya untuk memberikan pengobatan secara
simptomatik. Sedangkan bila mungkin, pengobatan harus ditujukan pada
penyebab dari konstipasi. Penggunaan obat pencahar jangka panjang
terutama yang bersifat merangsang peristaltik usus, harus dibatasi. Strategi
pengobatan dibagi menjadi:
1. Pengobatan non-farmakologis
a. Latihan usus besar :
Melatih usus besar adalah suatu bentuk latihan perilaku
yang disarankan pada penderita konstipasi yang tidak jelas
penyebabnya. Penderita dianjurkan mengadakan waktu secara
teratur setiap hari untuk memanfaatkan gerakan usus besarnya.
dianjurkan waktu ini adalah 5-10 menit setelah makan, sehingga
dapat memanfaatkan reflex gastro-kolon untuk BAB.
Diharapkan kebiasaan ini dapat menyebabkan penderita tanggap
terhadap tanda-tanda dan rangsang untuk BAB, dan tidak
menahan atau menunda dorongan untuk BAB ini.
b. Diet :
Peran diet penting untuk mengatasi konstipasi terutama
pada golongan usia lanjut. Data epidemiologis menunjukkan
bahwa diet yang mengandung banyak serat mengurangi angka
kejadian konstipasi dan macam-macam penyakit gastrointestinal
lainnya, misalnya divertikel dan kanker kolorektal. Tujuan diet
konstipasi adalah mencapai dan mempertahankan status gizi
yang normal sehingga di harapkan pembuangan feses khusunya
pada ibu hamil dapat berjalan dengan lancar dan tidak
9

mempengaruhi kesehatan baik ibu maupun janin. Diet pada ibu


hamil dengan konstipasi sebagai berikut:
1) Minum air yang cukup
Minum air 8 gelas sehari karena tubuh membutuhkan
cairan yang cukup. Cairan yang di butuhkan untuk
membangun sel darah merah dan sirkulasi, serta mengatur
suhu tubuh.cairan juga di perlukan tubuh untuk mengatasi
konstipasi
2) Makan-makanan yang berserat, buah buahan dan sayuran
Perbanyaklah makan-makanan yang berserat tinggi
seperti: sayur-sayuran dan buah-buahan.jenis sayur-
sayuran yang mengandung serat yaitu bayam, labu,
brokoli, selada, wortel, kentang, kacang panjang. Buah-
buahan seperti jeruk, pisang, pepaya, apel, mangga, pir,
semangka, dan puding.
c. Olahraga :
Ada beberapa jenis olahraga yang dapat di lakukan oleh
ibu hamil sebagai berikut (Yuliati Iswandiari, 2017):
1) Jalan kaki
Jalan kaki adalah olah raga terbaik yang bisa di lakukan
oleh ibu hamil. Olahraga ringan ini bertujuan untuk
melancarkan peredaran darah dan menjaga kondisi ibu
hamil tetap sehat.
2) Senam hamil
Senam hamil dapat membantu melenturkan dan
menguatkan otot-otot yang di perlukan saat persalinan
sehingga mempermudah proses persalinan.
3) Yoga
Saat persalinan di butuhkan tekhnik pernapasan yang baik
dan ibu hamil harus merasa rileks agar persalinan berjalan
lancar.
10

2. Pengobatan Farmakologis
Jika modifikasi perilaku ini kurang berhasil, ditambahkan terapi
farmakologis, dan biasnya dipakai obat-obatan golongan pencahar.
Ada 4 tipe golongan obat pencahar :
a. Memperbesar dan melunakkan massa feses, antara lain : Cereal,
Methyl selulose, Psilium.
b. Melunakkan dan melicinkan feses, obat ini bekerja dengan
menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga
mempermudah penyerapan air. Contohnya : minyak kastor,
golongan dochusate.
c. Golongan osmotik yang tidak diserap, sehingga cukup aman
untuk digunakan, misalnya pada penderita gagal ginjal, antara
lain : sorbitol, laktulose, gliserin
d. Merangsang peristaltik, sehingga meningkatkan motilitas usus
besar. Golongan ini yang banyak dipakai. Perlu diperhatikan
bahwa pencahar golongan ini bisa dipakai untuk jangka panjang,
dapat merusak pleksusmesenterikus dan berakibat dismotilitas
kolon. Contohnya : Bisakodil, Fenolptalein.

G. Peran Bidan
Peran bidan dalam menangani masalah ini adalah pertama bidan
menjelaskan kepada klien bahwa konstipasi dapat disebabkan karena Rahim
yang membesar,kondisi ini memberi efek menambah tekanan kolon dan
rektum sehingga mengganggu sekskresi tinja menjadi tidak selancar
biasanya.
1. Hormon progesteron
Peningkatan kadar hormon progesteron memberi efek pada
kemampuan relaksasi otot halus di saluran cerna. Kerja otot halus
tersebut melambat dan kemampuannya semakin melambat. Proses
pengosongan lambung juga ikut melambat. Daya dorong usus pun ikut
melemah dan ini mempengaruhi keinginan untuk BAB. Semakin otot
11

halus kerjanya melambat karena kadar progesteron terus meningkat,


maka ibu hamil semakin mudah sembelit dan mengalami susah BAB.
a. Kekurangan asupan serat
Serat memiliki manfaat untuk melancarkan kerja
pencernaan dan memiliki peran dalam proses penguraian
makanan untuk melancarkan sekresi. Mengonsumsi makanan
rendah serat bisa merugikan ibu hamil. Pilihlah makanan yang
kaya serat.
b. Kurang cairan
Tubuh perempuan membutuhkan 2 liter air dalam sehari.
Namun kebutuhan air bagi setiap ibu hamil berbeda-beda. Jika
berat tubuh ibu saat ini di atas 60 kg, cobalah mengikuti cara
menghitung kebutuhan air dalam sehari untuk tubuh Kamu
dengan cara berikut.
c. Malas bergerak
Jika selama kehamilan ibu hanya suka bermalas-malasan
dan malas bergerak, ini malah bisa jadi penyebab sembelit saat
hamil. Kerja pencernaan juga ikut malas jika tubuh kita kurang
bergerak.
d. Kurang olahraga
Tidak ada ruginya untuk membuat jadwal olahraga yang
teratur selama kehamilan. Keuntungan olahraga saat hamil
adalah menyehatkan tubuh, mengurangi stretch marks dan
melancarkan pencernaan. Jalan cepat adalah salah satu olahraga
yang baik untuk pencernaan.
e. Stres berkepanjangan
Ibu hamil yang mengalami tekanan karena suatu beban
yang sangat berat bisa mengalami stres saat hamil. Stres juga
bisa disebabkan karena terlalu cemas menghadapi persalinan.
Selain itu ketakutan akan rasa sakit saat melahirkan juga bisa
12

memicu stres saat hamil. Alhasil ibu bisa mengalami gangguan


pencernaan karena hal ini.

Peran yaang dilakukan bidan yaitu memberikan konseling dan anjuran


tepat yang harus dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah dan mengurangi
konstipasi yaitu dengan :
1. Bidan menganjurkan ibu untuk lebih Rajin mengonsumsi makanan
berserat seperti sayur hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan. Bisa juga
mengonsumsi jus buah pisang, apel, alpukat, pepaya atau pir.
2. Bidan menganjurkan ibu untuk Minum 2 liter perhari. Saat bangun
tidur minumlah 1 gelas air putih, lakukan lagi setelah 30 menit
kemudian. Ini adalah 2 gelas pertama yang sangat penting untuk organ
tubuh Mama.
3. Menjelaskan pada ibu Olahraga yang teratur untuk memperbaiki
kemampuan kerja usus.
4. Menjelaskan Pada ibu Jika malas bergerak, paling tidak Ibu coba
merapikan kasur setelah bangun tidur, mengepel lantai minimal sehari
sekali, atau menjemur pakaian di pagi hari.
5. Menjelaskan pada ibu Jangan kebiasaan menggunakan obat pencahar,
karena bisa mengurangi kemampuan sistem sekresi.
6. Menjelaskan kepada ibu Cobalah untuk menenangkan pikiran untuk
menghilangkan stres saat hamil. Spa, relaksasi atau meditasi adalah
hal yang baik untuk dilakukan ibu hamil.
7. Memberitu ibu Jika merasa perut kembung karena sembelit, minumlah
air hangat atau teh manis hangat. Minuman hangat ini akan
menenangkan organ pencernaan Ibu.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS G2P1A0 UMUR 28


TAHUN USIA KEHAMILAN 34 MINGGU.
JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI

Hari/Tanggal : Jam :
A. Data Subyektif
1. Identitas
Ibu Suami

Nama : Ny. L Tn. A


Umur : 28 Tahun 30 tahun
Suku/ Bangsa : Dayak/WNI Dayak/WNI
Agama : Kristen Kristen
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Pendawa VIII Pendawa VIII
No. Telp/Hp :- -

2. KunjunganSaatini : KunjunganPertama KunjunganUlang


a. Alasankunjungan :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
b. KeluhanUtama:
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. RiwayatPerkawinan
Kawin 1 kali.kawin pertama kali umur 24 tahun, dengansuamisekarang 4 Tahun.

4. RiwayatMenstruasi
a. Umurmenarche : 13 tahun f. Banyaknya : 3 ×gantipembalut
b. Siklus : 28 hari g. Dismenorhea : tidak ada
c. Terartur/Tidak : Teratur h. Florablus : tidak ada
d. Lamanya : 7 hari i. HPHT : 15-12-2019
e. Sifatdarah : encer j. TP : 22-09-2020

13
14

5. RiwayatKehamilan,PersalinandanNifasyangLaluG2 P1 A0
Hidup 1
Persalinan Nifas
Hamil JK BB
TglLah UmurKeha JenisPersali Komplikasi Laktasi Komplikasi
Ke Penolong (LK/PR) Lahir
ir mian nan
Ibu Bayi
1 06/07/2 39 mgg Spontan Bidan - - Pr 2800  -
017

6. RiwayatKontrasepsi yang digunakan


Mulaimemakai Berhenti/Ganti Cara
No JenisKontrasesi
Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Keluhan
1 -

7. RiwayatKesehatan
a. Penyakitsistemik yang pernah/sedangdiderita
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC,
hepatitis, sifilis dll dan ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun seperti
diabetes, darah tinggi, paru-paru, jantung dan lainnya
b. Penyakit yang pernah/sedangdideritakeluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti
HIV/AIDS, TBC, hepatitis, sifilis dll dan ibu mengatakan tidak memiliki penyakit
menurun seperti diabetes, darah tinggi, paru-paru, jantung dan lainnya
c. Riwayatketurunankembar
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : Tidak ada
Minumjamu-jamuan : Tidak ada
Minumminumankeras : Tidak ada
Makan/mimumpantangan : Tidak ada
Perubahanpolamakan (termasukngidam, nafsumakanturundll
: Tidak ada
Hewanpeliharaan : Tidak ada
8. RiwayatHamilSekarang
a. Riwayat ANC
ANC sejakumurkehamilan 10 minggu. ANC di Puskesmas Pasir Putih
Frekuensi : Trimester I 1 kali
15

Trimester II 2 kali
Trimester III 2 kali
b. Pergerakanjanin yang pertamapadaumurkehamilan 18 minggu,
pergerakanjanindalam 24 jam terakhir 9 kali.
c. Imunisasi TT
TT 1 : Pernah TT 3 : Pernah
TT 2 : Pernah TT 4 : Pernah

9. Polakebutuhansehari-hari
a. Polanutrisi
Makan SebelumHamil SaatHamil
Frekuensi : 3 kali/hari : 3 kali/hari
Macam : Nasi,sayur, lauk : Nasi,sayur, lauk
Jumlah : 1 porsi : 1 porsi
Keluhan : Tidak ada : Tidak ada
Minum
Frekuensi : 5-6 gelas/hari : 6-7 gelas/hari
Macam : Air putih : Air putih
Jumlah : 2 liter : 2 liter
Keluhan : Tidak ada : Tidak ada

b. Polaeliminasi
SebelumHamil SaatHamil
BAB BAB
Frekuensi : 1 kali/hari Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : Kecoklatan Warna : Kecoklatan
Konsistensi : Lunak Konsistensi : Lunak
Penyulit : Tidak ada Penyulit : Tidak ada
BAK BAK
Frekuensi : 4-5kali/hari Frekuensi : 5-6 kali/hari
Warna : Kuning jerih Warna : Kunin jernih
Bau : Khas urin Bau : Khas urin
Penyulit : Tidak ada Penyulit : Tidak ada

c. Polaaktivitas
SebelumHamil SaatHamil
Kegiatansehari-hari : Sebagai IRT Kegiatansehari-hari : Sebagai IRT
Istirahat/tidur : 8 jam/hari Istirahat/tidur : 8 jam/hari
Seksualitas Frekuensi : 1 x/mgg Seksualitas Frekuensi : 1 x/mgg
Keluhana : tidak ada Keluhan : Tidak ada

d. Personal hygiene
SebelumHamil SaatHamil
Kebiasaanmandi : 2 kali/hari Kebiasaanmandi : 2 kali/hari
Gosokgigi : 2 kali/hari Gosokgigi : 2 kali/hari
Gantipakaiandalam : 2 kali/hari Gantipakaiandalam : 2 kali/hari

10. Data Psikososialdan spiritual


a. Penerimaanibuterhadapkehamilanini Diinginkan Tidakdiinginkan
b. Penerimaanibu, suamidankeluargaterhadapkehamilanini : Senang
16

c. Hubunganibudengansuamidankeluarga : Harmonis
d. Pengambilankeputusandalamkelurga : Suami
e. Adat/kebiasaan yang mempengaruhikehamilan : Tidak ada
f. Ketaatanberibadah : Taat
g. Pemecahanmasalahdalamkeluarga : Musyawarah
h. Pengetahuantentangkehamilannya : Ada
i. Penghasilandalamkeluarga : Suami
j. Lingkungan yang berpengaruh : Tidak Ada
k. Yangmenanggungbiaya ANC : Suami

B. DataObyektif
1. PemeriksaanUmum
a. KeadaanUmum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Status emosional : Stabil
d. TinggiBadan :161 cm LILA : 28,5 cm
e. BeratBadan : Sebelumhamil : 61 kg
Sekarang : 68 kg
f. Tanda – tandaVital
TekananDarah :120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 °C
2. PemeriksaanFisik
a. KepaladanLeher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasmagravidarum : + / - (dilingkari)
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis,caries, gigi berlubang
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar parotis,limfe,
tyroid dan vena jugularis
Payudara
Bentuk : Simetris
Areola mammae: Hitam
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Belum ada pengeluaran
b. Abdomen
Bentuk : Besar sesuai usia kehamilan
Bekasluka : Tidak ada
Striegravidarum : Tidak ada
Palpasileopold
Leopold I : pertengahan pusat dan px (MD 32 cm)
17

Leopold II : pada bagian kanan teraba keras memanjang


(punggung janin/ PUKA) bagian kiri teraba kecil-kecil (ekstermitas)
Leopold III : pada bagian bawah terdapat bagian ulat, keras,
melenting (presetasi kepala)
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP divergen
TBJ : (TFU-11) X 155 = (32-11) X 155 = 3,100 gr
Auskultasi DJJ: Punctummaksimum : pertenahan px dan pusat
Frekuensi : 141 Kali/menit.
c. Ekstermitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : positif
Kuku : bersih
KetukCostavertebra : positif
d. Genetalialuar
Tandachadwich : positif
Varices : tidak ada
Bekasluka : tidak ada
Kelenjarbartholoni : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
e. Anus
Hemoroid : tidak ada
f. PemeriksaanPanggulluar (bilaperlu )
SDistansiaspinarum : 25 cm
Distansiakristarum : 28 cm
Boudelogue : 19 cm
Lingkarpanggul : 84 cm
g. PemeriksaanPenunjang
1) Hemoglobin : 13,4
2) GolonganDarah :B
3) USG : Pernah
4) ProteinUrine : Negatif
5) GlukosaUrine : Negatif
6) Hiv : Negatif
7) Hepatitis : Negatif
8) Sifilis : Negatif

C. Assessment:
1. Diagnose Kebidanan : Ny. L umur 28 tahun G2PIA0 usia
kehamilan minggu. Janin tunggal hidup intra uteri
a. Masalah : Tidak ada
b. Kebutuhan : KIE
2. Diagnose Potensial : Tidak ada
18

a. Masalahpotensial : Tidak ada


b. Kebutuhan : Tidak ada
3. Kebutuhantindakansegeraberdasarkankondisiklien
a. Mandiri : Tidak ada
b. Kolaboraasi : Tidak ada
c. Merujuk : Tidak ada

D. Planning (termasuk implementasi dan Evaluasi)


Tanggal : 30 Januari 2019 Jam : 10.20 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik, TTV: TD: 120/80
mmHg. N: 80 x/m, R:20 x/m S: 36;5, DJJ: 141 x/m,
“ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan leopold Leopold I : pertengahan pusat dan px
(MD 32 cm), Leopold II : pada bagian kanan teraba keras memanjang (punggung
janin/ PUKA) bagian kiri teraba kecil-kecil (ekstermitas) , Leopold III : pada
bagian bawah terdapat bagian ulat, keras, melenting (presetasi kepala) , Leopold IV:
kepala sudah masuk PAP divergen.
“ ibu sudah mengetahui tentang hasil leopold”
3. Memberitahu ibu ketidaknyamanan pada TM III
a. Sembelit / konstipasi
b. Sering BAK
c. Sesak nafas
d. Varices
e. Sakit pinggang
f. Susah tidur
“ ibu sudah mengerti ketidak nyamanan pada TM III”
4. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan TM III
a. Perdarahan pervaginam
b. pandangan kabur
c. nyeri perut
d. sakit kepala hebat
e. edema seluruh tubuh
19

f. janin tidakk bergerak


g. sesak napas
“ibu sudah mengetahui tanda bahaya pada kehamilan”
5. Memberitahu ibu untuk persiapan persalinan
a. B = Bidan
b. A = Alat
c. K = Keluarga
d. S = Surat
e. O = Obat
f. K = Kendaraan
g. U = Uang
h. DA = Darah
i. JKN ( jaminan kesehatan nasional)
6. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
a. Keluar lendir bercampur darah
b. Sakit pada panggul
c. Rasa mules semakin kuat
d. Rasa ingin BAB
“ ibu sudah mengerti tanda-tanda persalinan”
7. Memberitahu ibu untuk melakukan program KB pasca persalinan nanti supaya dapat
mengatur kehamilan. Adapun jenis kontrasepsinya yaiu pi,suntik implant, iud, spiral,
vasektomi yang mana dari jenis kontrasepsi tersebut mempunyai efek samping
masing-masing.
“ ibu telah mengerti tentang program KB pasca persalinan”
8. Memberitahu ibu untuk memberikan Hbo pada bayi baru lahir.
“ ibu bersedia melakukannya”
9. Memberikan terapi obat fe2 (zat besi) No. xxx 1x1 untuk mencegah terjadinya anemia
pada ibu, kalk(kalsium) No.x 2x1 untuk pertumbuhan tulang pada janin.
“ ibu telah mengerti tentang pemberian terapi obat”
10. Menganjurkan ibu untuk datang kembali 1 minggu lagi atau apabila ada keluhan
20

“ ibu bersedia melakukannya


11. Melakukan dokumentasi
“dokumentasi sudah di lakukan”

Pembimbing Lahan (CI), Mahasiswa,

(……………………………..) (……………………………..)

Mengetahui
Pembimbing Akademik (CT),

(……………………………..)
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Kasus
Pada Ny. L telah dilakukan persiapan seperti tindakan tanda-tanda vita
l dengan hasil TD: 120/80mmHg, N: 80x, R: 20x, S:36,5oC menyatakan hasi
l TTV Ny.L normal. pada Ny.L
Adapun pembahasannya :
1. Dari pengkajian data Subjektif di peroleh :
Ny.L umur 28 tahun, Ny.L hamil yang ke-2, pernah melahirkan, Ny.l
menstruasi terakhir tanggal 15-12-2019.
2. Dari pengkajian data objektif di peroleh:
Di lakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen, dengan hasil:
Leopold I : - Bagian atas teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting (bokong).
TFU pertengahan pusat dan PX ( 32 cm ).
Leopold II : - Bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang
seperti papan
(punggung). PU-KA
- Bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil
(ekstermitas janin).
Leopold III : - Bagian terbawah teraba keras, bulat, melenting
(presentasi kepala janin). Kepala tidak bisa
digoyangkan.
Leopold IV : - Divergen, Kepala janin sudah masuk PAP
( Pintu atas panggul )
TBJ : ( 32 – 11 ) X 155 = 3100 gram

Auskultasi DJJ : puctum maksimum pertengahan pusat dan px


: frekuensi 141 X/ menit

27
28

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan kasus serta hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa h
asil pengkajian sebagai berikut :
“Ny.L umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu . Dari
kesenjangan praktek dan teori tidak ada kesenjangan antara lahan dan teori
karena konseling yang berikan di lahan telah sesuai dengan teori yang sudah
ada.

B. Saran
Berdasarkan pembinaan dan penerapan manajemen asuhan kebidanan
yang telah dilaksanakan, maka penulis memberikan saran kepada :
1. Institusi pendidikan
Dengan telah disusunnya laporan kasus ini diharapkan dapat meningk
atkan keefektifan dalam belajar, pengetahuan, kemampuan dan ketera
mpilan mahasiswa dalam menerapkan atau mengaplikasi ilmu yang tel
ah didapatkan dari lahan praktek. Hasil laporan kasus ini diharapkan d
apat menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan tentang kebidanan
khususnya tentang masalah konstipasi bagi ibu hamil.
2. Institusi pelayanan
Bagi Puskesmas Pasir Putih diharapakan untuk terus meningkatkan
pelayanan yang berkualitas demi kenyamanan pasien dan klien

3. Pasien
Diharapkan pasien dapat mengikuti anjuran yang di sarankan
oleh bidan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memberikan pelayana
n kebidanan yang komprehensif dan sesuai dengan protap yang tepat s
29

ehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kead


aanya. Serta mengaplikasikan ilmu yang dipelajari sesuai dengan stan
dar dan etika profesi.
DAFTAR PUSTAKA

29

Anda mungkin juga menyukai