Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN MESIN "PENG-GEPREK" AYAM GEPREK BERBASIS

SISTEM OTOMASI PNEUMATIK

RANCANGAN MESIN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ELEMEN MESIN
yang dibina oleh Riana Nurmalasari, S.Pd., M.Pd.

Oleh
Moch Asrul Tumala
NIM 190512531214

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
DESEMBER 2020
RANCANGAN MESIN "PENG-GEPREK" AYAM GEPREK
BERBASIS SISTEM OTOMASI PNEUMATIK
1. PENDAHULUAN

Ayam Geprek  adalah makanan ayam goreng tepung khas Indonesia yang


diulek atau dilumatkan bersama sambal bajak. Kini ayam geprek telah menjadi
hidangan populer yang dapat ditemukan di hampir semua kota besar di Indonesia,
tetapi asal mula ayam geprek berasal dari kota Yogyakarta. Geprek adalah istilah
dalam Bahasa Jawa yang berarti "dipukul", "ditekan", atau "dilumatkan",
maka ayam geprek  berarti "ayam yang dipukul". Hidangan ini mirip
dengan masakan Jawa tradisional ayam penyet, karena keduanya adalah sama-
sama ayam goreng yang dipukul dan ditekan dengan menggunakan ulekan dan
dicampur dengan sambal. Perbedaannya adalah, ayam penyet adalah ayam goreng
tradisional Jawa yang diungkep dengan bumbu kuning, kemudian digoreng
rendam dalam minyak goreng panas. Sementara ayam geprek lebih mirip dengan
ayam goreng gaya barat (lazim disebut  fried chicken Amerika), yakni ayam
goreng tepung yang renyah yang dilapisi dengan adonan tepung terigu sebelum
digoreng (Wikipedia, 2 September 2020).

Popularitas ayam geprek belakangan lebih tinggi dibandingkan ayam


penyet lantaran banyak masyarakat yang lebih senang dengan ayam goreng
tepung. Berbagai gerai dan rumah makan ayam geprek bertebaran di seluruh
Indonesia. Ayam geprek juga merupakan salah satu menu yang paling banyak
dipesan melalui aplikasi ojek online. Berbagai sumber menyebut ayam geprek
pertama kali berasal dari Yogyakarta. Pada tahun 2003, seorang penjual ayamg
oreng tepung di kawasan Papringan yang ramai mahasiswa, Ibu Ruminah
membuat ayam geprek pertama. Saat itu, seorang mahasiswa meminta perempuan
yang akrap disapa Bu Rum itu menggeprek ayam sekaligus menambahkannya
dengan sambal. Awalnya ayam itu dikenal dengan ayam gejrot dan ayam ulek.
Namun, Bu Rum memberi nama ayam geprek. Rasa yang nikmat serta kehadiran
media sosial membuat ayam geprek viral. Banyak pegiat kuliner ikut membuat
gerai ayam geprek, termasuk I am Geprek Bensu dari Benny Sudjono dan Geprek
Bensu ala Ruben Onsu (CNN Indonesia, Juni 2020).
Bahkan, menu ayam geprek kini mulai dikombinasikan dengan bahan
makanan budaya barat yakni keju. Seporsi ayam geprek yang sudah diberi sambal
akan ditambahkan keju mozzarella, keju cheddar sampai parmesan, kemudian di
torch untuk melelehkan keju dan sensasi bakaran.Berkat variasi inilah akhirnya,
menu ayam geprek dikatakan 'naik kelas'. Tak lagi jadi makanan kalangan
menengah bawah, ayam geprek justru kini menjadi salah satu menu makanan
yang kerap dijumpai di restoran maupun hotel berbintang. Popularitas ayam
geprek juga menguasai menu di aplikasi berbasis online. Begitu banyak mitra-
mitra di aplikasi online yang menjual sajian ayam geprek dengan variasi sambal
dan topping (INDOZONE, 2020).

Dengan banyaknya pelanggan dan penikmat dari ayam geprek ini,


menambah sumber daya untuk melakukan aktivitas menggeprek ayam yang masih
tradisional menggunakan cobek dan ulekan yang mana sangat melelahkan jika,
digunakan terus - menerus selama berjam - jam.

Dengan data yang telah di deskripsikan diatas maka penggunaan alat untuk
"penggeprek" ayam bagi restoran atau warung yang sangat diminati sangat
berguna dalam efisensi waktu pembuatan ayam geprek. Penggunaan pneumatik
akhir ini yang sangat berguna bagi indurti besar maupun menengah untuk
mempermudah proses produksi dari produk yang mereka buat dalam satuan
waktu. Rancangan mesin ini juga menambah nilai tambah dalam pembeda dari
pesaing usaha dari ayam geprek yang lain. Rumusan masalah dalam rancangan ini
ada tiga. Pertama bagaimana cara pembuatan/ merangkai alat tersebut?
Bagaimana cara perawatan dari alat tersebut? Ketiga apa kelebihan dan
kekurangan dari alat tersebut.

Manfaat dari rancangan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada


pembaca tentang inovasi dalam bisnis ayam geprek. Selain itu, rancangan ini
diharapkan bisa memberikan inovasi dalam berbisnis makanan yang mirip dengan
ayam geprek.
2. KAJIAN PUSTAKA

Popularitas ayam geprek belakangan lebih tinggi dibandingkan ayam


penyet lantaran banyak masyarakat yang lebih senang dengan ayam goreng
tepung. Berbagai gerai dan rumah makan ayam geprek bertebaran di seluruh
Indonesia. Ayam geprek juga merupakan salah satu menu yang paling banyak
dipesan melalui aplikasi ojek online. Berbagai sumber menyebut ayam geprek
pertama kali berasal dari Yogyakarta. Pada tahun 2003, seorang penjual ayam
goreng tepung di kawasan Papringan yang ramai mahasiswa, Ibu Ruminah
membuat ayam geprek pertama. Saat itu, seorang mahasiswa meminta perempuan
yang akrap disapa Bu Rum itu menggeprek ayam sekaligus menambahkannya
dengan sambal. Awalnya ayam itu dikenal dengan ayam gejrot dan ayam ulek.
Namun, Bu Rum memberi nama ayam geprek. Rasa yang nikmat serta kehadiran
media sosial membuat ayam geprek viral. Banyak pegiat kuliner ikut membuat
gerai ayam geprek, termasuk I am Geprek Bensu dari Benny Sudjono dan Geprek
Bensu ala Ruben Onsu (CNN Indonesia, Juni 2020).

Bahkan, menu ayam geprek kini mulai dikombinasikan dengan bahan


makanan budaya barat yakni keju. Seporsi ayam geprek yang sudah diberi sambal
akan ditambahkan keju mozzarella, keju cheddar sampai parmesan, kemudian di
torch untuk melelehkan keju dan sensasi bakaran. Berkat variasi inilah akhirnya,
menu ayam geprek dikatakan 'naik kelas'. Tak lagi jadi makanan kalangan
menengah bawah, ayam geprek justru kini menjadi salah satu menu makanan
yang kerap dijumpai di restoran maupun hotel berbintang. Popularitas ayam
geprek juga menguasai menu di aplikasi berbasis online. Begitu banyak mitra-
mitra di aplikasi online yang menjual sajian ayam geprek dengan variasi sambal
dan topping (INDOZONE, 2020).

Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan


udara sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang
berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang
nantinya mengubah tenaga/ tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik
(gerakan maju mundur pada cylinder). Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan
pada mesin – mesin industri. Dikarenakan kurangnya daya/ kekuatan mekanik dari
pneumatik. Maka, pneumatik ini hanya bisa diaplikasikan pada mesin – mesin
yang bertenaga ringan dalam pengoperasiannya.

Dalam perencanaan dan pembuatan alat ini menggunakan sistem


pneumatik sederhana dengan menggunakan bahan - bahan yang sesuai dengan
makanan (Food - Grade). Food -Grade mengacupada material yang digunakan,
yang berhubungan langsung dengan makanan / minuman. Material food grade
harus tidak beracun, tidak mengubah rasa dan kualitas makanan, aman untuk
makanan, dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Penggunaan pelumas food
- grade sangat penting dalam perawatan dari alat ini.

Pelumas food - grade dapat di gunakan di dalam berbagai macam proses


pengolahan makanan, pemotongan hewan dan ungas. Pelumas food - grade di
bagi menjadi beberapa kategori berdasarkan seberapa besar kemungkinan kontak
dengan makanan. Organisasi USDA memprakarsai penamaan kategori untuk
pelumas food - grade seperti H1, H2 dan H3, dan masih di gunakan sampai saat
ini. Persetujuan dan pendaftaran produk pelumas dalam ketiga kategori tersebut
tergantung dari bahan dasar yang digunakan dalam formulasinya. Berikut
penjelasan lebih lanjut mengenai ke tiga kategori tersebut:

 H1 lubricants adalah pelumas food - grade yang di gunakan dalam proses


pengolahanmakanandimanaadakemungkinanmakananterpaparpelumasseca
ratidaksengajaatauinsidentil. Formulasi dari bahan pelumas ini hanya
dapat di pilih dari 1 atau beberapa tipe bahan dasar, aditif dan pengental
(apabila grease) yang tercantum di dalam daftar 21.CFR 178.3620
 H2 lubricants adalah pelumas yang di gunakan pada alat dan mesin yang
lokasi nya tidak ada kemungkinan terjadi kontak antara pelumas dengan
makanan yang di olah. Karena tidak ada nya resiko terjadi nya kontak
antara pelumas dan makanan maka pelumas kategori H2 tidak memiliki
batasan bahan dasar yang di gunakan. Namun tetap tidak boleh
mengandung logam berat seperti antimony, arsenic, cadmium, timah,
merkuri or selenium. Selain itu juga tidak boleh mengandung bahan yang
bersifat carcinogens, mutagens, teratogens ataupun mineral acids.
 H3 lubricants, juga sering di sebut minyak pelarut atau yang dapat di
makan (soluble or edible oil), biasa di gunakan untuk membersihkan atau
pun mencegah terjadinya karat pada hooks, trolleys and alat sejenis(Food-
Grade Categories and Definitions,2019).
3. PEMBAHSAN

3.1 Rangkaian Komponen dari Alat "Peng-geprek"

Dalam pembuatan alat ini mengacu ke pengaplikasian sistem pneumatik


sederhana yang di desaign dan di simulasikan dengan aplikasi Festo Fluidsim.
Berikut skema dari alat "penggeprek" :

(Gambar 1. Skema Sistem Otomasi Pneumatik Alat "Peng-geprek")

Dengan mengacu skema diatas maka, komponen yang digunakan dan fungsi dari
komponen tersebut.
Komponen dan Fungsinya

A Kompresor

Kompresor untuk memampatkan tekanan fluida yaitu, gas


atau udara. Sebagai alat yang mengasilkan udara yang
dimampatkan untuk menggerakan alat ini. Kompresor ini memiliki
spesifikasi food - gradeserta mempunyai dryeryang sesuai standart
untuk industri makanan. Kompresor ini bertekanan 8 bar dan
berkapasitas 24 L.

B Air Service Unit

Air service terdiri dari Filter (Penyaring), Regulator


(Pengatur tekanan), dan Lubricator (Pelumasan) atau disingkat
FRL. Filter menyaring udara dari partikel debu dan uap air,
Regulator mengatur tekanan yang di salurkan ke sistem, Lubricator
memberikan pelumasan agar udara yang disalurkan mengandung
minyak pelumas untuk memperlancar gerakan. Air service ini di
setting dengan tekanan 6 bar.

C Directional 5/2 Way Valve

Katup arah 5/2 memiliki 5 lubang aliran udara dan 2


perubahan posisi kerja. Pada posisi kerja awal katup 5/2, udara
bertekanan dari energy supply akan mengalir dari saluran 1
kesaluran 2, sedangkan udara bertekanan dari silinder akan dibuang
dari 4 ke 5. Katup arah 5/2 diberi sinyal kontrol pneumatik pada
sisi kanan dan kiri dengan energy supplyyang sama serta terhubung
dengan katup arah 3/2 sebagai pengirim sinyal melalui shuttle
valve sebagai penghubung. Berjumlah 4 buah dimana 1 sebagai
katup arah menuju ke silinder sedangkan, untuk 3 yang lain untuk
mengubah aliran kerja fluida.
D Limit Switch atau 3/2 Way Valve

Katup arah 3/2 memiliki 3 saluran udara dan 2 perubahan


posisi kerja. Pada posisi kerja awal katup 3/2, udara bertekanan dari
silinder dibuang dari saluran 2 kesaluran 3 sedangkan udara
bertekanan dari energy supply (kompresor) stand by pada saluran 1.
Sinyal kontrol berupa rol pada sisi kiri dan spring pada sisi kanan
untuk mengebalikan kerja rol ke posisi awal. Untuk posisi katup
arah ditempatkan pada posisi 0 mm dari panjang batang silinder
dan pada posisi maksimum dari panjang batang silinder yaitu,
dibawah dari tempat ayam.

E Shuttle Valve

Shuttle valve merupakan katup yang memungkinkan fluida


mengalir dari salah satu dari dua sumber. Pada alat ini memungkin
untuk bekerja sesuai dengan desain.

F Actuator/ Silinder

Silinder merupakan tujuan akhir dari proses kerja alat ini,


dimana ujung silinder di desain mirip dengan ulekan yang
memungkinkan untuk meng-geprek ayam secara maksimal atau
sesuai dengan yang diharapkan.

G Tombol

Tombol disini mempunyai kemiripan dengan limit swith


hanya saja ada perbedaan dalam sinyal kontrol di sebelah kiri
menggunakan kontrol manual.

3.2 Perawatan Alat "Peng-geprek"

Untuk perawatan alat "peng-geprek" terbagi menjadi 3 yaitu, perawatan


harian, perwatan mingguan dan perawatan bulanan yang mana perawatan alat ini
hampir sama dengan alat pneumatik lainnya. Berikut rincian dari tiap perawatan :
A Perawatan Harian
Perawatan harian merupakan perawatan yang harus
dilakukan setiap harinnya, yang berupa pengecekan visual terhadap
semua komponenya, membersihkan komponen - komponen dari
debu di bagian luar, membuka katup drain pada kompresor dan air
service untuk membuang air dan oli akibat kondensasi udara,
pengecekan level pelumas pada air service unit, pengecekan semua
connector dan selang apabila ada kebocoran, dan pengecekan
kinerja dari alat tersebut.

B Perawatan Mingguan
Perawatan minguan ini merupakan perawatan yang
dilakukan sekali dalam seminggu dengan pengerjaan yang lebih
mendalam daripada perawatan harian. Perawatan yang dilakukan
pada fase ini yaitu, pembersihan komponen yang lebih jika
diperlukan, penambahan pelumas untuk kompresor dan air service
jika sudah mendekati batas terendah yang ditentukan, dan
pembersihan filter di kompresor dan air service jika diperlukan.

C Perawatan Bulanan
Perawatan bulanan ini merupakan perawatan yang
dilakukan sekali dalam sebulan. Perawatan yang dilakukan
meliputi pembersihan filter baik di kompresor maupun di air
service, memberikan pelumas dikomponen - komponen yang
memerlukan.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat "Peng-geprek"

Kelebihan dan kekurangan dari alat "peng-geprek" mirip seperti alat pneumatik
yang lain yaitu :

A Kelebihan
 Ketersediaan udara sebagai sumber energi tak terbatas.
 Ramah lingkungan, tidak menyebabkan polusi.
 Aman, tidak mudah terbakar dan tidak mudah terjadi hubungan
singkat (kosleting).
 Harga komponennya relatif murah dan mudah di dapatkan.
 Komponen mudah dibersihkan.
 Inovasi dalam usaha makanan.

B Kekurangan
 Biaya operasional dan pelumas food-grade yang cukup tinggi,
karena pengisian tangki kompresor yang terus – menurus jika
diguakan serta harga pelumas food-grade yang cukup mahal.
 Mudah mengalami kebocoran terutama di bagian connector dan
selang.
 Gangguan kebisingan, udara yang ditiupkan keluar menyebabkan
kebisingan.
 Pembuatan ujung silinder yang sesuai desain yang cukup rumit.
 Posisi limit switch yang cukup diperhitungkan.
4. PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dapat diketahui tentang
rancangan juga sebagai inovasi usaha dibidang makanan terkhususnya
usaha ayam geprek. Rancangan ini masih dalam bentuk desain yang dapat
dikembangkan lagi dengan melihat dan menerapkan beberapa aspek yang
mendukung.

Rancangan ini bertujuan meningkatkan efektifitas dalam


pembuatan ayam geprek. Inovasi yang diberikan dapat menginspirasi
dalam perkembangan industri makanan, terutama untuk usaha kalangan
menengah ke atas.
DAFTAR RUJUKAN

CNN Indonesia. 2020. Asal - usul Ayam Geprek Jadi Makanan Populer, (Online),
(https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200612112607-262-
512565/asal-usul-ayam-geprek-jadi-makanan-populer), diakses
pada tanggal 12 Desember 2020.
INDOZONE.ID. 2020. Transformasi Ayam Geprek, Makanan Biasa yang Kini
Merajai Kuliner Kekinian, (Online),
(https://www.indozone.id/food/Byspx7n/transformasi-ayam-
geprek-makanan-biasa-yang-kini-merajai-kuliner-kekinian/read-
all), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Asta Homeware. 2020. Apa itu Food Grade dan Food Safe, (Online),
(https://www.astahomeware.com/apa-itu-food-grade-dan-food-
safe/), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Tino Lesmana, Engkos. 2009. Otomasi dan Jaringan Komputer : Air Service
Unit, (Online), (http://kostino.blogspot.com/2009/12/air-service-
unit.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Specialty Lubricants, ANDEROL. 2019. Food - Grade Categories and
Definitions, (Online), (https://olifoodgrade.com/food-grade-
categories-and-definitions/), diakses pada tanggal 12 Desember
2020.
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Elemen Kontrol Sistem Elektro Pneumatik, (Online),
(https://www.samrasyid.com/2020/05/elemen-kontrol-sistem-
elektro-pneumatik.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Ferdyansah, Irfan. 2014. Pneumatik, (Online),
(https://ferdyansahirfan.weebly.com/sharing/pneumatic#:~:text=Un
tuk%20mengatur%20tekanan%20udara%20yanga,dari%20Air
%20Service%20Unit%20adalah%3A&text=Mencegah%20debu
%2C%20air%20yang%20dapat,komponen%2Dkomponen
%20dalam%20sistem%20pneumatik.), diakses pada tanggal 12
Desember 2020.
Smart Solu. 2019. Perawatan Alat Pneumatik yang Benar dan Peningkatan
Efisiensi Alat, (Online), (http://m.id.pneumatic-
machinery.com/info/correct-maintenance-of-pneumatic-tools-and-
gre-37762145.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Jafar Shiddiq, Muhammad. 2014. Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan dan
Kekurangan Pneumatic, (Online),
(https://siddix.blogspot.com/2014/07/pengertianfungsicara-kerja-
kelebihan.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2020.
Aditya. 2013. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Pneumati,
(Online), (http://diditnote.blogspot.com/2013/02/keuntungan-dan-
kerugian-pneumatik_4.html), diakses pada tanggal 12 Desember
2020.

Anda mungkin juga menyukai