Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN OBSERVASI

STUDI KELAYAKAN PADA UMKM MIE AYAM PANGLARIS


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Dr. R. Nasution, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 7

- Vincent Orlando Patrick 2010631030138


- Widia Sandra Utari 2010631030141

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah
dan nikmat-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis dalam pembuatan laporan observasi yang berjudul “Studi Kelayakan pada
UMKM Mie Ayam Panglaris”. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. R. Nasution, S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis. Dalam penyusunan laporan ini, kami sadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh
dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, Dzat yang tiada cacat.
Untuk itu, kami mohon kritik dan saran dari semua pihak guna perbaikan dalam pembuatan
makalah- makalah berikutnya. Semoga laporan observasi ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan observasi ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan, akhir kata dari Kami, Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Karawang, 26 Maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Tujuan Penelitian.........................................................................................................1

1.3. Metode Penelitian........................................................................................................1

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................2

2.1. Gambaran Umum Usaha.............................................................................................2

2.2. Aspek Pasar dan Pemasaran........................................................................................2

2.3. Aspek Hukum..............................................................................................................5

2.4. Aspek Teknis dan Operasional....................................................................................5

2.5. Aspek Manajemen dan Organisasi..............................................................................6

2.6. Aspek Ekonomi dan Sosial..........................................................................................7

2.7. Aspek Lingkungan.......................................................................................................7

2.8. Aspek Keuangan..........................................................................................................7

2.9. Analisis SWOT............................................................................................................7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................9

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................9

3.2. Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

LAMPIRAN.............................................................................................................................11

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mie ayam merupakan salah satu makanan yang sering dijumpai di jalan dan disukai
oleh banyak orang di Indonesia. Mie ayam merupakan hidangan mie yang di campur
dengan sawi hijau kemudian direbus lalu ditiriskan dan dimasukan ke dalam
mangkuk. Kemudian dipadukan dengan mie bawang, kecap dan kuah kaldu dan diberi
topping semur ayam atau ayam kecap, ceker, pangsit, jamur dan juga bakso. Yang
mana makanan ini banyak disenangi oleh masyarakat. Juga berpeluang bisnis sangat
menjanjikan.

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan apakah kelayakan usaha UMKM Mie
Ayam Panglaris di Karawang dari berbagai aspek.

1.3. Metode Penelitian


1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
Pukul : 11.00 - 12.00 WIB
Tempat : Kios Mie Ayam Panglaris, Jalan Otto Iskandar Dinata No. 26,
belakang Ramayana, Karawang
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan terhadap proses produksi, pemasaran dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
mendukung penelitian, serta melakukan wawancara kepada pemilik usaha Mie
Ayam Panglaris. Dan data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran berbagai
referensi.

1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Usaha


Profil Usaha

Nama Usaha : Mie Ayam Panglaris

Bentuk Usaha : Perseorangan

Bidang Usaha : Kuliner

Alamat : Jalan Otto Iskandar Dinata No.26, belakang Ramayana

Nama Pemilik : Mang Eli

No HP : 0838-1580-0502

Usaha Mie Ayam Panglaris merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner yang
menjual produk berupa mie ayam. Usaha ini dirintis oleh Mang Eli pada tahun 1995.
Pada saat itu usaha mie ayam ini memulai usahanya dengan berkeliling menggunakan
gerobak, namun sekarang sudah memiliki kios dengan pelanggan yang semakin
banyak. Mie ayam ini buka setiap hari dari jam jam 09.00 sampai 19.00 WIB.

Di lokasi saat ini Mie Ayam Panglaris mampu menghabiskan ± 100 porsi sehari dan
omset mencapai ± Rp 300.000 per harinya. Hal ini disebabkan oleh lokasinya yang
dekat dari Jalan Tuparev dan Ramayana dan respon konsumen yang cukup baik
dilihat dari harganya yang murah dan ramah di kantong terutama bagi warga dan
karyawan di sekitar kios. Selain itu melakukan penjualan langsung di kios, Mie Ayam
Panglaris ini juga memberikan layanan pesan antar melalui platform Gofood dan
Grabfood yang sangat memudahkan konsumen. Hal ini pula yang membantu
meningkatnya penjualan pada usaha ini.

2.2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Analisis pada aspek ini akan dilakukan pada faktor-faktor seperti, bentuk pasar,
analisis persaingan, analisis STP dan bauran pemasaran.

2
A. Bentuk Pasar
Bentuk pasar produsen dari UMKM Mie Ayam Panglaris ini dapat dioperasikan
oleh siapa saja selama mampu dan tidak ada kendala yang berarti dalam
pengoperasiannya. UMKM Mie Ayam Panglaris ini melakukan penetapan harga
dengan pertimbangan pada harga pesaing dan harga bahan baku. Berdasarkan hal
tersebut bentuk pasar produsen Mie Ayam Panglaris termasuk pasar persaingan
sempurna. Sedangkan dari sisi pasar konsumen, UMKM Mie Ayam Panglaris ini
melakukan penjualan langsung kepada konsumennya sehingga usaha ini termasuk
dalam kategori pasar penjualan langsung.
B. Analisis Persaingan
UMKM Mie Ayam Panglaris ini memulai usahanya di sebuah kios yang berlokasi
di Jalan Otto Iskandar Dinata, belakang Ramayana. Di sekitar lokasi tersebut
C. Analisis Segmentation, Targeting dan Positioning (STP)
1. Segmentation (Segmentasi)
Berdasakan hasil analisis dari observasi yang sudah dilakukan, segmentasi
pasar yang dilakukan Mie Ayam Panglaris ini, yaitu:
a. Segmentasi geografis, yang berjualan di daerah di sekitar kios dan daerah
yang jauh dari kios.
b. Segmentasi demografis, yang bersegmentasi di usia 7 tahun ke atas dengan
ekonomi menengah ke bawah.
c. Segmentasi psikografis, yang dimana pemesanan dapat dilakukan by via
Gofood maupun Grabfood yang mempermudah konsumen.
2. Targeting (Target)
Target pasar yang dipilih oleh Mie Ayam Panglaris, yaitu kalangan
masyarakat dan pekerja di sekitar kios dan daerah yang jauh dari kios.
3. Positioning (Posisi)
UMKM Mie Ayam Panglaris memposisikan produknya sebagai produk
makanan yang sehat dan murah. Mie Ayam Panglaris menggunakan bahan-
bahan baku yang berkualitas dan bebas dari zat berbahaya dan harga yang
dapat sesuaikan dengan kantong. Selain itu juga, Mie Ayam Panglaris juga
memposisikan sebagai produk yang praktis dan mudah degan memberikan
layanan Gofood dan Grabfood yang memudahkan konsumen tanpa harus
datang ke lokasi.
D. Strategi Bauran Pemasaran
3
1. Product (Produk)
Produk yang dijual pada usaha ini adalah mie ayam, yang terdiri olahan mie
yang di campur dengan sayuran sawi hijau dengan topping semur ayam.
Sebagai pelengkap mie ayam juga disediakan ceker sebagai topping tambahan
dan aneka macam gorengan. Adapun kombinasi yang disediakan yaitu mie
ayam biasa, mie ayam jumbo, mie ayam ceker dan mie ayam ceker jumbo,
bakso dan gorengan yang disediakan yaitu bakwan (bala-bala), tahu gorengan
dan tempe goreng.
Dalam satu hari jumlah produksi mie ayam bisa mencapai ± 100 porsi. Untuk
memenuhi jumlah produksi mie perharinya disediakan 10 kg mie, 5 kg ayam,
10 kg sawi hijau dan 3 kg daging sapi. Selain itu untuk gorengan bisa
menghabiskan ± 50 buah.
2. Price (Harga)
Penetapan harga yang dilakukan untuk memenuhi bahan baku menggunakan
patokan harga pasar yang berlaku dan perolehan keuntungan yang diharapkan.
Kisaran harga Mie Ayam Panglaris antara Rp 7.000 sampai Rp 15.000
tergantung kombinasi yang diminta dan harga gorengan Rp 1.000/buah.
Berdasarkan keterangan harga tersebut, dapat dikatakan harga yang
dicantumkan sangat value of money, walaupun untuk platform gofood dan
grabfood harga sedikit lebih mahal.
3. Place (Tempat)
UMKM Mie Ayam Panglaris merupakan usaha yang melakukan penjualan
langsung kepada konsumen. Berdasarkan hal tersebut pemilihan lokasi usaha
sangat menentukan penjualan pada penjualan secara langsung. Lokasi UMKM
Mie Ayam Panglaris berada di Jalan Otto Iskandar Dinata No.26, belakang
Ramayana. Lokasi tersebut berada 200 meter dari Jalan Tuparev dan dekat
dengan Ramayana yang memiliki jumlah karyawan yang banyak sehingga
dapat dikatakan lokasinya strategis.
4. Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh UMKM Mie Ayam Panglaris melalui
promosi dari mulut ke mulut maupun media cetak seperti spanduk pada kios.
Namun sekarang dengan perkembangan informasi di google dan platform
seperti Gojek dan Grab dapat membantu mempromosikan usaha ini.

4
2.3. Aspek Hukum
Usaha Mie Ayam Panglaris ini termasuk dalam jenis usaha mikro, kecil dan
menengah yang berjalan dalam bidang kuliner. Usaha ini juga termasuk dalam bentuk
usaha perseorangan yang seluruh modalnya ditanggung oleh pemilik usaha.

Usaha mie ayam ini termasuk dalam jenis usaha kecil yang memiliki kriteria
kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000 - Rp 500.000.000 dan hasil penjualan setiap
tahunnnya Rp 300.000.000 - Rp 2.500.000.000.

Usaha mie ayam ini bekum memiliki legalitas dari sisi hukum, dikarenakan belum
memiliki izin usaha dan pemilik belum merasa bahwa usahanya perlu mengurus izin.
Dari hal tersebut, UMKM ini memiliki risiko pada aspek hukum karena memiliki
surat izin usaha.

2.4. Aspek Teknis dan Operasional


A. Lokasi Usaha
Usaha mie ayam ini melakukan penjualan secara langsung yang dimana
didasarkan pada kedekatan lokasi dengan konsumen atau pasar. Lokasinya yang
strategis yang berada Jalan Otto Iskandar Dinata No.26, belakang Ramayana yang
dinilai relative dekat, karena dalam pemilihan lokasi ini menjadi pertimbangannya
adalah faktor kedekatan dengan pasar.
Kios yang dimiliki oleh usaha mie ayam ini mampu menampung 12 konsumen
sekaligus. Kios ini terdiri dari gerobak di depan, tempat mencuci peralatan makan,
deretan meja dan kursi, meja untuk menyiapkan minuman dan gorengan serta
lemari pendingin untuk minuman. Untuk layout kios dapat dilihat sebagai berikut

5
5 5 5 5
4 4
5 5 5 5
5 5 5
4 5
5 5 5 4

3 5
3

2 6

Gambar Layout Kios Mie Ayam Panglaris


Keterangan:
1 : Gerobak Mie Ayam
2 : Etalase minuman
3 : Lemari pendingin minuman
4 : Meja
5 : Kursi
6 : Tempat cuci tangan
B. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan oleh Mie Ayam Panglaris menitikberatkan pada
produksi bahan-bahan pelengkap seperti olahan semur ayam dan ceker serta
olahan sambal dan makanan pendamping seperti bakwan (bala-bala), tahu
gorengan dan tempe goreng.
Bahan baku yang digunakan didapatkan dari Pasar Johar yang tidak jauh dari
lokasi produksi. Intensitas pembelian bahan baku dilakukan setiap hari dan
beberapa hari sekali. Bahan baku yang harus dibeli setiap hari, yaitu bumbu dan

6
sayuran karena dibutuhkan dalam kondisi segar . Untuk mie dan ayam dilakukan
beberapa hari sekali karena proses produksi biasanya dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan beberapa hari. Untuk pembelian dan pengolahan daging sapi dilakukan
seminggu sekali agar lebih efektif.
C. Proses Penjualan
Bahan-bahan baku yang dihasilkan dari proses produksi kemudian diolah menjadi
produksi jadi yang diinginkan konsumen. Dalam pemesanan by via Gofood dan
Grabfood, penjual akan menyerahkan pesanan konsumen kepada kurir kemudian
diantara kepada konsumen.

2.5. Aspek Manajemen dan Organisasi


A. Struktur Organisasi
Adapun susunan organisasi pada usaha Mie Ayam Panglaris adalah sebagai
berikut:

Owner

Tenaga Tenaga
Penjualan Produksi
Struktur organisasi dibuat untuk mengetahui tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari masing-masing jabatan. Meskipun demikian semuanya mempunyai
peran yang fleksible. Dari bagan diatas secara langsung owner yaitu Mang Eli
memberikan perintah atau arahan kepada para pegawainya tanpa melalui
perantara. Dalam hal ini owner mengambil keputusan dalam segala aktivitas
dengan melihat langsung di kondisi lapangan.
B. Deskripsi Pekerjaan
Pada usaha Mie Ayam Panglaris ini pemilik sekaligus pemimpin memiliki dua
orang tenaga kerja yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian produksi dan
penjualan.
1. Owner (Pemimpin)
Pemilik yang juga merupakan pengelola perusahaan ini memegang peranan
yang sangat penting dalam kemajuan usahanya ini. Pemilik bertanggung jawab
atas semua kegiatan usaha dan pengelolaan bisnis, mulai dari produksi,
pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan.

7
2. Pekerja Produksi
Pekerja produksi bertanggung jawab terhadap produksi topping ayam semur,
pengolahan ceker, bakso dan pengemasan sambal. Pekerja produksi juga
bertugas dalam pembelian bahan baku.
3. Pekerja Penjualan
Pekerja penjualan bertanggung jawab dalam proses meracik dan menyajikan
mie ayam serta bertanggung jawab atas orderan dari gofood atau grabfood.
Selain itu juga bertanggung jawab atas penyajian minuman.

2.6. Aspek Ekonomi dan Sosial


Dalam aspeke ekonomi dan sosial akan dilihat seberapa besar dampak yang
dihasilkan usaha ini kehidupan ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar kios.
Dilihat dari aspek ekonomi, dengan adanya usaha mie ayam ini dapat meningkatkan
pendapatan pemilik usaha dan harga yang murah membuat karyawan dan masyarakat
sekitar lebih memilih mie ayam sebagai menu makan siang. Dari aspek social, dengan
adanya usaha mie ayam ini

2.7. Aspek Lingkungan


Pada usaha mie ayam ini limbah yang dihasilkan merupakan limbah sisa dari proses
produksi dan proses penjualan. Limbah yang dihasilkan sama seperti limbah rumah
tangga yang tidak mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan
sekitar. Limbah hasil pembersihan dan pengolahan bahan dibuang melalui saluran
pembuangan air yang tersedia dan limbah yang berupa sampah hasil pengolahan dapat
dikumpulkan pada tempat sampah dan kemudian dibuang di tempat pembuangan
sampah (TPS) umum setiap harinya.

2.8. Aspek Keuangan


A. Kebutuhan Dana
Kebutuhan dana untuk usaha mie ayam Panglaris ini terdiri darikebutuhan modal
investasi dan kebutuhan modal kerja. Kebutuhan modal investasi pada usaha mie
ayam Panglaris terdiridari biaya sewa bangunan selama lima tahun dan biaya
untuk pemenuhan peralatan serta perlengkapan untuk kebutuhan produksi. Total
kebutuhan dana investasi yang diperlukan oleh mie ayam yaitu sebesar Rp.
51.173.000. Hal ini dapat dilihat secara rinci pada Tabel dibawah ini:
Tabel 1. Dana investasi usaha mie ayam Panglaris

8
No Jenis Investasi satuan Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
1 2 3 4 5 6
A Bangunan
1 Sewa Bangunan Toko Tahun 5 7.500.000 37.500.000
B Alat dan Perlengkapan
1 Etalase bh 1 3.500.000 3.500.000
2 Meja bh 2 450.000 900.000
3 Kursi bh 12 25.000 300.000
4 Lemari Pendingin bh 1 1.900.000 1.900.000
5 Kompor bh 2 250.000 500.000
6 Freezer bh 1 2.500.000 2.500.000
7 Tabung Gas bh 2 600.000 1.200.000
8 Panci Besar bh 2 600.000 1.200.000
9 Wajan Besar bh 2 150.000 300.000
10 Panci Sedang bh 1 150.000 150.000
11 Sudip bh 2 10.000 20.000
12 Sudip Sayur bh 2 10.000 20.000
13 Saringan bh 2 20.000 40.000
14 Pisau bh 3 15.000 45.000
15 Kotak Tempat Mie bh 4 15.000 60.000
16 Mangkuk Besar lusin 3 50.000 150.000
17 Mangkuk Kecil lusin 2 60.000 120.000
18 Sendok lusin 4 10.000 40.000
19 Garpu lusin 2 10.000 20.000
20 Sumpit lusin 2 15.000 30.000
21 Tempat Sambal bh 4 7.500 30.000
22 Tempat Tisue bh 4 12.000 48.000
Banner ( Spanduk Nama
23 kios) bh 1 400.000 400.000
famplet (Selebaran
24 Iklan) paket 1 200.000 200.000
Total 51.173.000

Kebutuhan modal kerja pada usaha mie ayam Panglaris terdiri dari pemenuhan
biaya untuk bahan baku, biaya untuk kebutuhan kemasan, biaya tenaga kerja, dan
biaya lain-lain. Total kebutuhan dana modal kerja yang diperlukan oleh mie ayam
Panglaris yaitu sebesar Rp. 4.477.750. Kebutuhan modal kerja yang dimaksud
adalah modal kerja untuk kegiatan mingguan perusahaan pada tahun pertama
beroperasi.

9
Tabel 2. Dana modal kerja usaha mie ayam Panglaris

No Jenis Biaya Satuan Jumlah Harga Nilai Persentase


A Bahan Baku
1 Mie Kg 45 10.000 450.000 14,20%
2 Daging Sapi Kg 7 70.000 490.000 15,46%
3 Daging Ayam Kg 35 35.000 1.225.000 38,66%
4 Tahu Bh 140 1.750 245.000 7,73%
1 2 3 4 5 6 7
5 Telur Kg 11 20.000 220.000 6,94%
6 Ceker Bh 280 500 140.000 4,42%
7 Teh Botol Pak 7 38.000 266.000 8,39%
8 Teh Gelas (Teh Eco) Dus 7 19.000 133.000 4,20%
Total Nilai Bahan Baku 3.169.000 70,77%
B Bahan Pelengkap
Penggilingan +
1 65.000 65.000 5,83%
1 Bumbu Kali
2 Sayur Sawi Kg 35 5.000 175.000 15,70%
3 Saus Dus 2 20.000 40.000 3,59%
4 Sambal (Cabe Rawit) Kg 7 30.000 210.000 18,84%
5 Bumbu Ceker Paket 7 10.000 70.000 6,28%
6 Daun Bawang Kg 1,75 12.000 21.000 1,88%
7 Bawang Goreng Bks 14 6.000 84.000 7,54%
8 Vetsin Bks 7 8.000 56.000 5,02%
9 Garam Bks 7 750 5.250 0,47%
10 Kecap Bks 7 16.000 112.000 10,05%
11 Merica Kg 0,7 60.000 42.000 3,77%
12 Bawang Putih Kg 1,75 18.000 31.500 2,83%
13 Saori Bks 7 8.000 56.000 5,02%
14 Gula Putih Kg 3,5 12.000 42.000 3,77%
15 Air Mineral Gelas Dus 7 15.000 105.000 9,42%
Total Nilai Bahan Pelengkap 1.114.750 24,90%
C Kemasan
1 Styrofoam Lbr 210 300 63.000 32,47%
2 Sumpit kayu Lusin 18 2.500 45.000 23,20%
3 Sendok Plastik Lusin 18 500 9.000 4,64%
4 Plastik sambal Pak 7 3.000 21.000 10,82%
5 Plastik kemasan Pak 7 8.000 56.000 28,87%
Total Nilai Kemasan 194.000 4,33%
Jumlah Total 4.477.750 100,00%

10
Pemenuhan kebutuhan dana pada usaha mie ayam Panglaris didapatkan
sepenuhnya dari modal sendiri yaitu dari pemilik langsung.

B. Rencana Kebutuhan Fisik


Rencana kebutuhan fisik pada usaha mie ayam Panglaris ini merupakan suatu
perencanaan tentang kebutuhan fisik yang diperlukan oleh usaha ini selama
periode usaha yang berlaku. Analisis rencana kebutuhan fisik ini dilakukan untuk
mengetahui setiap kebutuhan fisik dalam menunjang aktifitas usaha secara detail
dalam periode usaha setiap tahunnya. Kebutuhan fisik ini terdiri dari bangunan
tempat usaha, peralatan dan perlengkapan produksi, bahan baku produksi, energi
dan tenaga kerja. Bangunan yang dimaksud dalam hal ini adalah bangunan yang
digunakan sebagai kios untuk berjualan yang didapatkan dengan sistem kontrak
atau sewa.
Peralatan dan perlengkapan produksi terdiri dari berbagai berbagai peralatan
memasak dan penunjangnya sesuai dengan tahapan produksinya seperti
kompor,lemari pendingin,panci, wajan, dan lain sebagainya. Kebutuhan bahan
baku terdiri dari bahan-bahan masakan seperti mie, daging sapi, daging ayam,
tahu, telur, ceker, dan berbagai bahan pelengkap lainnya. Kebutuhan energi yang
digunakan adalah energi listrik dan gas LPG yang digunakan dalam hal
penerangan dan operasi lemari pendingin untuk listrik serta keperluan memasak
untuk gas LPG. Kebutuhan tenaga kerja dipenuhi oleh 4 orang tenaga kerja yang
terbagi menjadi 2 orang tenaga kerja produksi dan 2 orang tenaga kerja penjualan.
C. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya adalah hasil penjumlahan dari seluruh biaya yang
diperlukan pada usaha mie ayam Panglaris. Pada umumnya rencana anggaran
biaya ini adalah jumlah biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Biaya-biaya yang termasuk dalam rencana anggaran biaya terdiri dari biaya
bangunan yang didapat dengan cara sewa sebesar Rp. 37.500.000 untuk lima
tahun, biaya peralatan dan perlengkapan sebesar Rp.14.433.000, biaya bahan baku
produksi dan pelengkapnya sebesar Rp. 1.200.291.875, biaya tenaga kerja yang
terdiri dari upah, tunjangan, dan konsumsi sebesar Rp. 293.100.000, dan biaya
lain-lain yang terdiri dari kebutuhan listrik, air, tisue, transport, dan gas sebesar
Rp. 25.692.500.
11
Tabel 3. Ringkasan rencana anggaran biaya mie ayam Panglaris.

Item Rencana Anggaran Biaya (Rp)


Sewa Bangunan 37.500.000
Peralatan dan Perlengkapan
14.433.000
Produksi
Bahan Baku Produksi dan
1.200.291.875
Pelengkapnya
Biaya Tenaga Kerja 293.100.000
Biaya Lain-lain 25.692.500

D. Rencana Penerimaan
Penerimaan merupakan semua bentuk pendapatan yang diperoleh perusahaan
yang berupa kas masuk selama berjalannya usaha atau proyek. Penerimaan yang
didapat oleh mie ayam Panglaris berasal dari penjualan produk-produknya.
Penjualan tersebut terdiri dari penjualan mie ayam, bakso kecil, bakso tahu, bakso
telur, ceker, teh botol, dan teh gelas. Jumlah pendapatan tersebut merupakan
pendapatan tahunan dengan peningkatan jumlah penjualan setiap tahunnya.
Penerimaan mie ayam Panglaris dapat dilihat pada Tabel 4, nilai pada tahun
pertama merupakan nilai riil yang merupakan penjualan yang telah dilakukan mie
ayam Panglaris sejak Mei 2012, sedangkan untuk tahun berikutnya merupakan
nilai proyeksi dari data yang ada.
Tabel 4. Rencana penerimaan mie ayam Panglaris.

TAHUN ANALISIS (JUMLAH PENERIMAAN) (Rp)


ITEM
1 2 3 4 5

Mie Ayam 203.040.000 212.064.000 216.576.000 234.624.000 243.648.000

Bakso Kecil 21.714.000 32.900.000 44.180.000 44.180.000 44.180.000

Bakso Tahu 19.740.000 19.740.000 24.675.000 24.675.000 24.675.000

Bakso Telur 19.740.000 19.740.000 24.675.000 24.675.000 24.675.000

Ceker 13.160.000 16.450.000 16.450.000 16.450.000 16.450.000

Teh Botol 23.688.000 23.688.000 23.688.000 23.688.000 23.688.000

Teh Gelas (eco) 8.225.000 8.225.000 8.225.000 8.225.000 8.225.000

12
Total Penerimaan 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 385.541.000

Harga Pokok 204.696.750 226.551.750 248.201.125 259.481.125 266.061.125

Margin Laba 104.610.250 106.255.250 110.267.875 117.035.875 119.479.875

Biaya Operasional 63.758.500 63.758.500 63.758.500 63.758.500 63.758.500

Laba Operasional 40.851.750 42.496.750 46.509.375 53.277.375 55.721.375

E. Evaluasi Perhitungan Laba Rugi


Evaluasi perhitungan laba rugi disini merupakan perhitungan laba rugi usaha mie
ayam Panglaris selama satu tahun usaha ini telah berjalan. Hasil perhitungan ini
akan menjadi bahan pertimbangan apakah usaha ini telah berjalan dengan layak
atau tidak. Secara keseluruhan pada tahun pertama mie ayam Panglaris ini
beroperasi telah dapat menghasilkan laba penjualan atau profit on sales sebesar
10,74%. Untuk lebih lengkapnya perhitungan laba rugi usaha mie ayam Panglaris
pada tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel tersebut menyajikan
perhitungan laba rugi usaha ini selama satu tahun yang dihitung sejak bulan Mei
2012.
Tabel 5. Perhitungan Laba Rugi tahun ke-1

rataan per rataan per


No Uraian Tahun ke-1
bulan minggu
A Inflow 309.307.000 25.775.583 6.581.000
B Outflow
Biaya Variabel 209.835.250 17.486.271 4.464.580
Biaya Tetap 58.620.000 4.885.000 1.247.234
Penyusutan 1777017 148.085 37.809
Total Outflow 270.232.267 22.519.356 5.749.623
L/R sebelum
C pajak 39.074.733 3.256.228 831.377
D Pajak (15%) 5.861.210 488.434 124.707
Laba setelah
E pajak 33.213.523 2.767.794 706.671
F Profit on sales 10,74% 10,74% 10,74%
G BEP 86.408.629 7.200.719 1.838.481
F. Analisis Kriteria Investasi
Analisis kriteria investasi bertujuan untuk menentukan kelayakan suatu usaha bila
dilihat dari aspek keuangan. Kelayakan usaha mie ayam Panglaris dapat dilihat

13
melalui lima analisis kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Internal
rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Break Event Point (BEP),
dan Payback Period (PBP). Nilai hasil analisis dari kriteria penilaian investasi
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 6. Nilai kriteria penilaian Investasi mie ayam Panglaris

Kriteria Investasi Nilai

Net Present Value (NPV) Rp. 93.879.397


Internal rate of Return (IRR) 68%
Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) 2,83
Break Event Point (BEP) (Tahun Pertama) Rp. 86.408.629
Payback Period (PBP) 1,45 tahun

a. Net Present Value (NPV)


Nilai NPV pada usaha mie ayam Panglaris ini adalah Rp. 93.879.397 Nilai
tersebut menunjukan jumlah keuntungan yang akan didapat oleh mie ayam
Panglaris selama lima tahun periode analisis berdasarkan nilai saat ini bila
dinilai dengan tingkat suku bunga sebesar 12%. Nilai NPV tersebut
menunjukan bahwa usaha mie ayam Panglaris ini layak untuk dijalankan
karena memenuhi syarat nilai NPV yang harus lebih besar dari nol.
b. Internal Rate of Return (IRR)
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat apabila memiliki nilai IRR yang lebih
besar dari tingkat suku bunga yang diterapkan. Nilai IRR pada usaha mie
ayam Panglaris ini adalah 68%. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat suku
bunga yang digunakan yaitu sebesar 12 % sehingga usaha ini layak untuk
dijalankan. Nilai IRR dari mie ayam Panglaris ini dapat dikategorikan
cukup tinggi. Tingginya nilai IRR ini dikarenakan biaya investasi yang
cenderung kecil karena usaha ini mendapatkan tempat usahanya dengan
cara sewa.
c. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah nilai dari kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan
laba untuk tiap satuan investasi yang dikeluarkan. Nilai Net B/C dari usaha
mie ayam Panglaris adalah 2,83. Nilai tersebut menunjukan bahwa bahwa
dari setiap Rp. 1 nilai investasi yang dikeluarkan maka usaha ini dapat

14
menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp. 2,83. Salah satu syarat kelayakan
suatu usaha yaitu harus memiliki nilai Net B/C yang lebit besar dari satu,
maka usaha ini layak untuk dijalankan karena memiliki nilai 2,83 yang
lebih besar dari satu.
d. Break Event Point (BEP)
Break Event Point merupakan nilai dari suatu keadaan dimana usaha yang
dijalankan mengalami titik impas yaitu tidak mengalami kerugian dan
keuntungan. Pada umumnya nilai dari BEP dapat berupa jumlah produk
atau jumlah unit produk yang dijual, akan tetapi karena usaha mie ayam
Panglaris ini memiliki produk yang beragam sehingga analisis nilai BEP
ini dilakukan untuk menemukan jumlah harga atau penjualan produk pada
titik impasnya. Nilai BEP pada tahun pertama usaha mie ayam Panglaris
ini yaitu sebesar Rp. 86.408.629. Nilai tersebut menunjukan bahwa usaha
mie ayam Panglaris ini harus melakukan penjualan minimal sebanyak Rp.
86.408.629 untuk mencapai titik impasnya atau tidak mengalami kerugian.
Nilai BEP usaha ini untuk tahun kedua sampai kelima secara berurutan
yaitu sebesar Rp. 84.203.571, Rp. 82.945.780, Rp. 83.408.124, dan Rp.
83.334.973.
e. Payback Period (PBP)
Payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu yang diperlukan
suatu usaha untuk mengembalikan jumlah investasi yang dikeluarkan di
awal periode usaha. Usaha mie ayam Panglaris ini memiliki nilai payback
period sebesar 1,45 tahun atau selama 1 tahun 5 bulan dan 12 hari. Hal ini
berarti bahwa usaha ini sudah dapat menutupi nilai investasinya pada
pertengahan tahun keduanya beroperasi, atau sekitar bulan November
tahun 2013.

2.9. Analisis SWOT


Berikut merupakan analisis mengenai Strenght, Weakness, Opportunity and Threat
(SWOT) Usaha Mie Ayam Panglaris:

1. Kekuatan (Strength)
a. Harga yang murah dan porsi yang banyak

15
Mie ayam Panglaris mematok harga mie ayam nya antara Rp 7.000 – Rp
12.000 tergantung topping dan porsinya dan menurut kelompok kami
termasuk yang termurah di Karawang.
b. Disukai oleh oleh semua kalangan
Mie ayam merupakan salah satu makanan yang disukai mulai anak-anak,
remaja maupun orang dewasa.
c. Rasa mie yang enak
Mie Ayam Panglaris sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang
digunakan dalam memproduksi sehingga tidak menggunakan kualitas rasa mie
ayam.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Banyak saingan
Banyaknya penjual dagangan yang serupa membuat konsumen kebingungan
dalam memilih mie ayam kesukaannya.
b. Tidak tahan lama
Mie ayam merupakan makanan yang tidak tahan lama, oleh karena itu jika
penjualannya tidak habis dalam sehari mmaka mie tersebut akan basi.
3. Peluang (Oppurtunity)
Usaha mie ayam ini memiliki peluang usaha yang baik karena harga dan porsinya
dapat bersaing yang sangat cocok untuk kalangan pekerja dan juga pelajar. Selain
itu juga disediakan juga berbagai macam minum dan gorengan dengan harga yang
sangat ramah dan menambah selera makan.
4. Ancaman (Threat)
a. Banyaknya pesaing yang mie ayam yang serupa dan pesaing dari makanan
sejenis seperti bakso dan soto, membuat pilihan masyarakat menjadi beragam.
b. Adanya makanan lain yang lebih modern dan makanan yang sedang trending.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada UMKM Mie Ayam yang berlokasi di
Jalan Otto Iskandar Dinata No. 26, belakang Ramayana, Karawang yang bertujuan
untuk merumuskan kelayakan usaha UMKM Mie Ayam Panglaris di Karawang dari
berbagai aspek, seperti:

1. Aspek Non financial seperti Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek


Teknis/Operasional, Aspek Manajemen dan Organisasi, Aspek Ekonomi dan
Sosial, Aspek Lingkungan dan Aspek SWOT menunjukan usaha Mie Ayam
Panglaris layak untuk menjalankan usahanya. Sedangkan untuk aspek hukum
terdapat risiko karena usaha ini memiliki surat izin usaha yang dibutuhkan oleh
UMKM, sehingga ini menjadi PR untuk owner usaha.
2. Aspek Financial

3.2. Saran
Saran yang dapat berikan untik kemajuan UMKM Mie Ayam Panglaris, antara lain:

1. Usaha ini perlu meningkatkan stretegi promosi dengan melakukan promosi


menggunakan platform media sosial untuk menambah jumlah pelanggan dan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Usaha ini perlu mengurus surat izin usaha untuk mengurangi risiko hukum pada
usahanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Academia. (2023, March 26). Retrieved from PROPOSAL ANALISA KELAYAKAN


USAHA ANALISA KELAYAKAN USAHA MIE AYAM BERGIZI (HEALTH &
CARE) DALAM ASPEK INDUSTRI:
https://www.academia.edu/20422884/PROPOSAL_ANALISA_KELAYAKAN_USA
HA_ANALISA_KELAYAKAN_USAHA_MIE_AYAM_BERGIZI_HEALTH_and_
CARE_DALAM_ASPEK_INDUSTRI

Dokumen. (2023, March 26). Retrieved from CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS
MIE: https://dokumen.tips/documents/studi-kelayakan-bisnis-mie.html?page=1

Frensyia, R. (2019). Laporan Studi Kelayakan Bisnis "Bakso Ikan Cahaya Nur". Kendari.

Sari, Y. (2015). Studi Kelayakan Bisnis Rumah Mie. Bandung.

18
LAMPIRAN

19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai