Keluarga Tn.N terdiri dari dari istri, dua orang anak dan satu keponakan. Anak pertamanya
berusia 11 tahun dan anak keduanya berusia 4 tahun. Anak kedua Tn.N laki-laki bernama An. A,
sudah 5 hari yang lalu mengeluh batuk dan pilek. Ny. W mengatakan bahwa An. A sudah minum
obat beli di apotik, tetapi kondisi An. A tidak segera membaik, akhirnya keluarga membawanya ke
puskesmas terdekat. Dalam riwayat kesehatan keluarga Tn. N ditemukan adanya penyakit menular
TBC yang pernah diidap oleh adik dan kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R.
Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia karena menderita penyakit TBC. Dari hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didapat Nadi: 120x/ menit, RR: 32x/ menit, S: 36,5oC, BB: 14 kg, TB: 97 cm .
(BB normal : 16.500 gram).
IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Keluarga : Tn.
3. Komposisi Keluarga :
NAMA TEMPAT,
JENIS
NO (AKHIR, HUBUNGAN TANGGAL PEKERJAAN PENDIDIKAN
KELAMIN
DEPAN) LAHIR
Ny. W P Istri Purwokerto, 1 IRT SD
1.
july 1978
An. F P Anak Purwokerto, 2 Pelajar SD
2.
meil 2007
An. A L Anak Purwokerto, Blm sekolah -
3.
17 juni 2014
R P Keponakan Purwokerto , 3 Pelajar SD
4.
agustus 2006
1
4. Genogram
Keterangan :
: wanita
: klien
: meninggal dunia
: laki-laki
: garis keturunan
2
5. Tipe Bentuk Keluarga : Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family
(keluarga besar) dimana terdiri dari keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan.
6.2. Tempat Tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat
homogen). Uraikan.
Percaya adanya adat istiadat yang mengikat dan memegang teguh tradisi yang ada di wilayah
tempat tinggalnya.
6.7. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. (Apakah keluarga
mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik pelayanan kesehatan
tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan). Uraikan.
Tn. N jika anaknya sakit demam batu atau pilek biasanya hanya diberi obat yang dibeli di
apotek namun jika tidak ada perubahan baru dibawa menuju puskesmas didekat rumah Tn.N.
7. Identifikasi Religius
7.1. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragamaan mereka. Jelaskan.
Tidak ada perbedaan anatara anggota keluarga.
7.2. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi-organisasi
keagamaan lain. Jelaskan.
Keluarga Tn. N sangat aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian khususnya istri
Tn. N.
7.4. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga
terutama dalam hal kesehatan. Sebutkan.
Keluarga Tn. K beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. K
menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai
hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn. K tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
3
8. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan pendapatan)
11. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini. Jelaskan.
Memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan
anggota keluarga (makan seadanya, mainan anak cuma 3, pakaian kurang, alat sekolah, tidak
ada_fasilitas kamar mandi dan WC, bila anak sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa
resep dokter,bila tak sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).
12. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian-
kejadian dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga. Sebutkan.
Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan sudah minum obat beli
di apotik. Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya dibelikan obat apotik apabila tidak)
sembuh kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
13. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya; hubungan masa silam dan
saat dengan orang tua dari kedua orang tua). Ceritakan.
Dalam keluarga Tn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah diidap oleh adik)
dan kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R. Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia
karena menderita penyakit TBC.
4
DATA LINGKUNGAN
14. Karakteristik Rumah
14.1. Gambar tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah keluarga memiliki
sendiri atau menyewa rumah ini
Rumah Tempat Tinggal sendiri
14.2. Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah meliputi
jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur, dll), penggunaan-penggunaan kamar
tersebut dan bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot.
Apakah penerangan ventilasi, pemanas. Apakah lantai, tangga, susunan dan bangunan yang
lain dalam kondisi yang adekuat. Jelaskan.
a) Luas rumah : 6,5 x 8 m2.
b) Type rumah : permanen
c) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 kamar tidur, rung tamu, ruang keluarga, dapur dan
kamar mandi.
d) Ventilasi/jendela : Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga
siang hari tampak gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).
e) Pemanfaatan ruangan : Kondisi ruangan dalam rumah kurang tertata rapi dan kurang
bersih, rumah berdinding batu bata dan sudah diplester, banyak pakaian yang bergantungan.
f) Septic tank : tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak
jauh dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.
14.3. Di dapur, amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan untuk
kebakaran. Jelaskan.
Sumber air minum : Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur.
Air untuk minum dimasak terlebih dahulu
14.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk. Jelaskan.
Kamar mandi/WC : Terdapat kamar mandi berlantai semen, tetapi tidak terdapat WC.
14.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut memadai bagi pada
anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka, hubungan dan kebutuhan-kebutuhan
khusus mereka lainnya. Jelaskan.
Tn.N dan Istri tidur dikamar yang sama dengan anak mereka yang paling kecil An. A
sedangkan untuk An. F tidur sendiri dan keponakan Tn. N R juga tidur di kamar sendiri.
14.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan serangga-serangga
kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah-masalah sanitasi yang disebabkan oleh
kehadiran binatang-binatang piaraan. Jelaskan.
Tidak ada masalah dengan serangga namun didalam rumah sering berdebu tetapi selalu di
sapu setiap hari.
14.7. Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah keluarga menganggap
rumahnya memadai bagi mereka. Jelaskan.
Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang
14.8. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi mereka memadai.
Jelaskan
Tn. N merasa privasi mereka sudah memadai.
14.9 Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah/lingkungan.
Tn. N tidak pernah merasa ada bahaya dilingkungan nya dan selalu aman.
5
14.10 Evaluasi adekuasi pembuangan sampah. Jelaskan.
Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai. Limbah RT Keluarga Tn.N membuang di
belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan meresap ke dalam tanah.
14.11 Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan
pengaturan/penataan rumah. Jelaskan.
Tn.N sudah puas dan merasa nyaman dengan anggota keluarga dan penataan rumah nya
sejak dulu
15.1. Apa karakteristik-karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas yang
lebih luas?
Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota). Sebutkan.
Desa
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri kecil, agraris) di
lingkungan. Sebutkan.
Hunian
Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sementara
diperbaiki). Jelaskan.
Terpelihara
Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll). Jelaskan.
Lingkungan bersih untuk pengumpulan sampah dibuang di sungai.
Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (udara, kebisingan, masalah-masalah polusi
air). Jelaskan.
Tidak ada
15.2. Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas?
Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Sebutkan.
Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang. Hubungan
dengan anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti
arisan yang diadakan oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam
seminggu sekali. Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.
Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan ini dalam
lingkungan/komunitas. Jelaskan.
Tidak ada perubahan pada lingkungan dan komunitas di sekitar Tn.N.
15.3. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial apa yang ada dalam
lingkungan dan komunitas?
Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar). Sebutkan.
Semua Fasilitas seperti warung apotik dan pasar semua tersedia dan sangat membantu.
Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas gawat
darurat). Sebutkan.
Di daerah dekat rumah Tn. N hanya ada puskesmas untuk rumah sakit jauh.
Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan). Sebutkan.
Tidak ada.
15.4. Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas dapat diakses dan
bagaimana kondisinya?. Jelaskan.
Sekolah sangat mudah di akses dan dekat dari rumah dan fasilitas nya juga memadai.
15.5. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah ini. Sebutkan.
Tidak ada.
6
15.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dan fasilitas-fasilitas
tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak, kecocokan, dan jam, dll) kepada keluarga. Jelaskan.
Transportasi umum yang tersedia hanya angkutan umum dan ojek.
15.7. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah ada masalah
keselamatan yang serius?. Jelaskan.
Tidak ada, selama ini belum pernah terjadi insiden kejahatan di lingkungan maupun
komunitas di sekitar Tn. N.
17.1. Siapa di dalam keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan?. Sebutkan
tempat pelayanan kesehatannya.
Tn. N dan keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan.
17.2. Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas?
Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek. Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak
hanya dibelikan obat apotik apabila tidak sembuh kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas
terdekat.
17.3. Apakah keluarga memanfaatkan lembaga-lembaga yang ada di Komunitas untuk Kesehatan
Keluarga (JPS, JPKM, Dana Sehat, LSM)?. Sebutkan.
Tidak
17.4. Bagaimana keluarga memandang komunitasnya?
Tn. N dan keluarga sangat menghargai komunitas disekitar lingkungan rumah Tn. N bahkan
Tn. N dan Ny. W rutin mengikuti kegiatan yang di adakan oleh komunitasnya.
18.1. Siapa menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling
aktivitas-aktivitas keluarga (Sebutkan Lembaga Formal atau Informal; Informal: Ikatan
Keluarga, teman-teman dekat, tetangga; Formal: Lembaga Resmi Pemerintah maupun
Swasta/LSM)
Keluarga terdekat dan juga tetangga Tn. N.
STRUKTUR KELUARGA
19 Pola-pola Komunikasi
19.1. Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi?
Iya sudah sesuai.
Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan
mereka dengan jelas?
Iya sangat jelas.
7
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap
pesan?
Iya
Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan?
Tidak.
Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
Bahasa Jawa.
Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung?. Jelaskan.
Secara langsung.
19.4. Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola komunikasi
keluarga?. Sebutkan.
Tidak ada disfungsional komunikasi yang nampak pada Tn. N dan keluarga.
19.5. Adakah hal-hal/masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan?. Sebutkan.
Tidak ada.
20 Struktur Kekuasaan
21 Struktur Peran
21.1. Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga?
Gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.
Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-
anaknya.
An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang merupakan anak
pertama berperan sebagai anak sekolah.
An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan sebagai anak pra
sekolah.
An. R berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. W yang saat ini diasuh oleh
keluarga Tn. N sejak kecil diasuh oleh Tn. N karena ayah dari An. R meninggal dunia
karena menderita TBC sejak An. R masih kanak-kanak dan ibunya bekerja sebagai TKW
di Malaysia (terkadang ibunya pulang dan tinggal dikeluarga Tn. N, biasanya pulang 6
bln-1 tahun sekali).
Adakah konflik peran dalam keluarga?. Jelaskan.
Tidak ada, karena Tn. N selalu berbicara dan berusaha menyelesaikan masalah agar tidak
ada konflik dalam keluarganya.
21.5. Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga?. Sebutkan.
Tn. N sebagai kepala keluarga berusaha memberi contoh yang baik dalam berperilaku dan
bersikap. Dan Ny. W yang berusaha menjadi contoh baik bagi anak- anak nya.
21.6. Apakah status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga?
Tidak.
21.7. Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga?
Iya, Karena agama sebagai tiang agama dan pedoman bagi Tn. N dalam menjadi kepala
keluarga yang baik untuk dunia dan akhirat bagi keluarganya.
21.8. Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya?
Iya sesuai.
21.9. Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran keluarga?
Saat anak Tn. N sakit, Tn. N dituntut untuk menjadi pelindung dan juga bertanggung
jawab dalam pembiayaan rumah sakit dan Tn. N sebagai tulang punggung keluarga harus
berusaha memenuhi semua biaya kesehatan.
Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga (sehubungan dengan
adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah, dll)?
Tidak ada.
Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru/menyesuaikan diri?
Tidak ada.
Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran?
Tidak ada
Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan atau
hilangnya peran?
Tidak ada
22 Nilai-Nilai Keluarga
22.1. Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang
lebih luas?. Jelaskan
Iya ada dengan cara mengikuti kegiatan arisan di lingkungan rumah.
22.2. Bagaimana pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga?. Jelaskan
Sangat penting karena nilai-nilai yang dianut menggunakan ada jawa untuk menunjang
kelangsungan hidup.
22.3. Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar?
Sadar.
22.4. Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga?. Sebutkan
Tidak ada.
22.5. Bagaimana kelas sosial keluarga, latar belakang kebudayaan mempengaruhi nilai-nilai
keluarga?. Jelaskan.
Karena Tn. N memiliki latar budaya jawa dari lahir maka dalam memberi nilai-nilai bagi
keluarganya menggunakan budaya jawa.
22.6. Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga?. Jelaskan.
Saat ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn. N saling bergantian menjaga dan
23.3. Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain?
Saling memperhatikan dan memberi kasih sayang antar keluarga.
Apakah mereka saling mendukung satu sama lain?
Iya.
23.4. Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga?
Iya.
Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
Iya
Keterpisahan dan Keterikatan
11
Fungsi Sosialisasi
24.1. Adakah otonom setiap anggota dalam keluarga?. Jelaskan.
Tidak ada karena keluarga Tn. N menerapkan fungsi demokrasi.
Adakah saling ketergantungan dalam keluarga?
Iya.
24.2. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi?
Tn. N dan Ny. W
Apakah fungsi ini dipikul bersama?
Iya.
Jika demikian, bagaimana hal ini diatur?
Tn. N bertanggung jawab mencari nafkah dan Ny. W bertugas mengurus urusan rumah
tangga dan anak- anaknya diurus bersama.
24.3. Adakah faktor sosial – budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak?. Jelaskan.
Nilai dan norma yang diterapkan berdasarkan budaya jawa, sehingga dalam membesarkan
anak keluarga Tn. N berdasarkan aturan dan norma nilai budaya jawa.
24.4. Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/resiko dalam mengasuh anak?. Sebutkan.
Tidak.
24.5. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain (cocok dengan
tahap perkembangan anak)?
Kurang memadai karena lingkungan rumah cukup sempit.
Apakah ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia?
Ada karena mainan anak yang dimiliki Cuma 3 dan sesuai dengan usia.
24.12 Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka:
Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga
Tn. N menganggap sakit yang diderita anggota keluarga nya adalah cobaan dari Tuhan
dan sangat memedulikan kesehatan bagi keluarganya.
12
Dapatkan keluarga dapat melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala dan perubahan-
perubahan penting pada anggota yang sakit?
Dapat.
Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga?
Keluarga dari Ny. W menyarankan untuk diperiksa lebih lanjut karena takut beresiko
terkena TBC seperti anggota keluarga yang lain.
Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga?
Belum bisa meneruskan pengetahuan tentang kesehatan kepada keluarga nya.
24.13 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa/diketahui:
Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah kesehatan?
Saat ditanya tentang kesehatan An. A, Ny. W mengatakan bahwa An. A sudah mengidap
batuk dan pilek 5 hari yang lalu. Keluarga sendiri sudah tau tentang penyakit yang
dialami oleh An. A yaitu ISPA, tetapi penyebab tanda dan gejala serta perawatannya dari
pihak keluarga belum tau.
Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?. Sebutkan.
Batuk, pilek dan ISPA
Masalah kesehatan apa yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga?. Sebutkan.
ISPA.
Tindakan-tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan saai ini.
Sebutkan.
Ny. W mengatakan memberikan obat yang dibeli di apotik dan karena tidak sembuh-
embuh dibawa menuju puskesmas.
13
Adakah kesulitan tidur pada keluarga?. Sebutkan.
An. A sering terbangun pada malam hari dan sulit tidur pada siang hari, karena batuk.
Di mana anggota keluarga tidur?
Di tempat tidur.
14
24.19 Praktik lingkungan:
Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan?. Jelaskan.
Ny. W masih menggunakan kayu bakar saat memasak sehingga keluarga Tn. N beresiko
terkena polusi udara, dan Ny. W membuang sampah di sungai belakang rumah sehingga
beresiko tercemarnya sumber air yang di konsumsi.
Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, lem, pelarut, logam
berat, dan racun dalam rumah?. Sebutkan.
Tidak.
Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan jamban.
Keluarga Tn. N memiliki kamar mandi tanpa ada nya jamban dan dirumah Tn. N tidak
tersedia septic tank, sehingga keluarga Tn. N buang air besar di sungai belakang rumah.
15
24.23 Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima:
Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan/atau lembaga perawatan kesehatan apa anggota
keluarga menerima perawatan?
Puskesmas.
Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota keluarga dan
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan kesehatan anggota keluarga?
Praktisi kesehatan puskesmas sudah bertemu dengan anggota keluarga dan memberikan
edukasi kepada keluarga.
16
24.27 Transportasi untuk mendapat perawatan:
Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Jarak puskesmas dari rumah ±1000 meter.
Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas perawatan?
Fasilitas yang digunakan untuk menjangkau ke tempat pelayanan kesehatan biasanya
menggunakan angkutan umum yang ada atau sepeda motor.
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah apa yang timbul
dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan
kesehatan?. Jelaskan.
Saat menggunakan angkutan umum waktu yang ditempuh lebih lama.
MEKANISME KOPING
25 Sebutkan stressor jangka pendek (< 6 bulan) dan stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat
ini terjadi pada keluarga?
Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.
Apakah keluarga dapat mengatasi stressor bisa dan ketegangan sehari-hari?. Jelaskan.
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian atau cobaan dari Tuhan.
27 Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe masalah?
koping apa yang dibuat)?
Saling terbuka disetiap masalah dan saling membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan
keluar untuk kebaikan keluarga.
Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-masalah mereka
sekarang?. Jelaskan.
Tidak, semua anggota keluarga sama dalam penggunaan koping dalam menghadapi masalah.
HARAPAN
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga Tn. N ingin anaknya segera sembuh
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Keluarga Tn. N mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan
semaksimal mungkin.
ANALISA DATA
19
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. DS :
- Ny. w mengatakan bahwa Ketidakefektifan Ketidakmampuan
An. A sekarang ini sedang bersihan jalan nafas An. keluarga mengenal
tentang penyakit ISPA
batuk dan pilek sudah 5 hari. A pada keluarga Tn. N
Sudah dibelikan obat di
apotik dan diminumkan tetapi
belum sembuh
DO :
- An. A batuk dan pilek
- Badan tak panas, suhu badan
36,5 ºC
- Pada pemeriksaan auskultasi paru
An.A terdengar ronchi basah
(+)
- RR 32 kali/menit
- Nadi 120 kali/menit
DS : Ketidakmampuan
Resiko terjadinya
2. - Tn. N mengatakan ayah dan keluarga memodifikasi
penyakit TBC An. A pada
ibunya An.R menderita TBC lingkungan yang
keluarga Tn. N
bahkan ayahnya meninggal mendukung kesehatan
20
tidak lengkap
- BB An.A 14 kg (kurang ideal
untuk umur 4 tahun)
- Komposisi makanan keluarga
Tn.N seadanya, makan 3
kali/hari,kadang 2x/hari.
21
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tentang penyakit ISPA
2. Resiko terjadinya penyakit TBC An. A pada keluarga Tn. N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.
22
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN
23
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Diagn Total
osa
Kep
2. Sifat masalah : Merupakan ancaman kesehatan
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1
2/3 x 1 karena bila tidak ditangani dapat
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1 = 2/3 menyebabkan terjadinya penyakit
Kemungkinan masalah Dapat dicegah dengan pengetahuan
dapat diubah : 2 2
1/2 x 2 yang cukup dan pola hidup yang
Skala : Mudah 1
Sebagian 0 =1 sehat
Tidak dapat
Potensial masalah untuk Dapat dicegah dengan pengetahuan
dicegah : 3 1
2/3 x 1 yang cukup dan pola hidup yang
Skala : Tinggi 2
Cukup 1 = 2/3 sehat
Rendah
Menonjolnya masalah :
Skala :
0/2 x 1 -
Masalah berat, harus segera 2 1
ditangani =0
Ada masalah, tetapi tidak 1
perlu ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 3 1/3
INTERVENSI KEPERAWATAN
diagnosa Tujuan Hasil/ Standart Intervensi Rasional
Tujuan Umum :
24
Ketidakefektif Setelah dilakukan Keluarga mampu o Gali pengetahuan o Agar keluarga
an bersihan kunjungan 2 kali menyebutkan tentang ISPA mengetahui dan
jalan nafas dalam seminggu , pengertian,
berhubungan ISPA yang pemyebab dan gejala memahami
dengan diderita An. A tentang
ketidakmampu sembuh dan jalan pengertian,
an keluarga nafas kembali
penyabab dan
mengenal lancar.
tentang gejala ISPA.
penyakit ISPA Tujuan Khusus :
1. Setelah Keluarga mampu
dilaksanakan mengetahui tentang
tindakan penyakit ISPA o Beri penyuluhan o Agar keluarga
keperawatan kepada keluarga lebih aktif dalam
selama 2 x 15
tentang penyakit memahami
mnt Tn. N
dapat mengenal ISPA dengan tentang penyakit
masalah menggunakan ISPA
kesehatan
media leaflet.
dengan
menjelaskan
masalah Keluarga mampu
kesehatan mengetahui tentang
pencegahan ISPA
2. Setelah o Diskusikan o Agar keluarga
penyuluhan 1 x bersama mengerti
15 mnt
keluarga bagaimana cara
keluarga dapat
mengambil tentang mencegah
keputusan pencegahan penyakit ISPA
dengan ISPA
tindakan yang Keluarga mampu
cepat. mendemonstrasikan
cara pembuatan obat
3. Setelah tradisional o Demonstrasikan o Agar keluarga
tindakan 1 x 15 Cara membuat obat
mnt keluarga cara pembuatan mengetahui
tradisional batuk dan
Tn. N dapat pilek (Jeruk-Kecap): obat tradisional. bagaimana cara
merawat o Siapkan baki dan pembuatan obat
Anggota pengalas
tradisional
keluarga yang o Potong jeruk
sakit ISPA. nipis, kemudian
jeruk diperas dan
ainya disaring.
o Ambil kecap
sebanyak 1
sendok makan,
kemudian
dituang kedalam
gelas.
o Ambil 1 sendok
makan air jeruk
25
nipis, kemudian
tuangkan
kedalam gelas
berisi kecap.
o Aduk hingga
merata
o Berikan pada
anak untuk
diminum
IMPLEMENTASI
N TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI T
O T
26
D
1 2 Oktober Ketidakefektifan bersihan 1. Menggali pengetahuan tentang ISPA
2018 jalan nafas b.d 2. Memberi penyuluhan kepada keluarga
ketidakmapuan keluarga tentang penyakit ISPA dengan
mengenal penyakit ISPA menggunakan media leaflet.
3. Mendiskusikan bersama keluarga tentang
pencegahan ISPA
4. Mendemonstrasika cara pembuatan obat
tradisional
2 Oktober Resiko terjadi penyakit TBC 1. Menggali pengetahuan tentang TBC
2018 b.d ketidakmampuan keluarga
2. Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang
memodifikasi lingkungan
penyakit TBC dengan menggunakan media
yang mendukung kesehatan
leaflet
27
28