Anda di halaman 1dari 88

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand

1. Definisi Gaya-gaya Kimia


2. Jarak antar inti
3. Ikatan Kimia Primer (ikatan ion, kovalen dan
logam)
4. Interaksi intermolekular (interaksi ion-dipol,
interaksi dipol-dipol, interaksi dipol-dipol
terinduksi, interaksi dipol seketika-dipol
terinduksi)
5. Gaya tolakan
6. Ikatan hidrogen dan Gaya London
7. Molekul hidrat dan klatrat
8. Pengaruh gaya kimia terhadap sifat-sifat fisika
(titik leleh, titik didih dan kelarutan)

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Titik
leleh
Tegangan Titik
permukaan didih Gaya tarik
Sifat- Berhubungan menarik
dengan
sifat antar
molekul
fisika
Kelarutan Penguapan

Viskositas Kelarutan

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Defenisi secara umum :

Suatu bentuk interaksi kimia


yang terjadi antara atom atau
ion dalam molekul atau antar
molekul
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Untuk mengerti hubungan antara titik didih
dan titik leleh relatif dari senyawa-senyawa,
memerlukan pengertian tentang gaya-gaya
intra dan inter molekul
 Gaya-gaya antar molekul penting untuk
beberapa alasan , contoh kelarutan dan
tekanan uap dijelaskan dengan gaya-gaya
inter molekul
 Faktor yang sama yang berkaitan dengan
gaya2 antar molekul seperti kelarutan dan
reaktifitas

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Gaya-gaya
kimia

Sekunder (interaksi kimia


Primer antar molekul)

1. Interaksi ion – dipol


1. Ikatan ion 2. Interaksi dipol – dipol

2. Ikatan kovalen 3. Interaksi dipol – dipol terinduksi


4. Interaksi dipol terinduksi – dipol sekejap
3. Ikatan logam 5. Ikatan hidrogen
6. Gaya london
7. Gaya tolakan

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Kekuatan relatifnya yang berkaitan
dengan penambahan dan
pengurangan jarak

 Jarak merupakan faktor penting untuk


semua interaksi kimia

 Harus diketahui jarak antar atom

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Ukuran dari atom bebas tidak dapat ditentukan
karena kita tidak dapat menentukan lokasi
elektron disekitar inti
 Ukuran atom hanya dapat diperkirakan dengan
beranggapan bahwa :
Jari-jari atom adalah ½ jarak antar inti atom-
atom dalam suatu zat padat

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Jari-jari ini terjadi jika dua atom didekatkan tanpa
energi kinetik maka kedua atom akan terganggu
dan menempel satu sama lain
Gaya
London

tanpa energi kinetik rvdw = ½ jarak


antar inti

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Jari – jari van der Waals nilainya akan
berbeda pada padatan murni dan dalam
bentuk molekul.
contoh : XeF4 r vdw = 170 pm
Xe murni padat = 218 pm

 Jari- jari akan berbeda dalam lingkungan


yang berbeda
 Dlm XeF4 elektron pada Xe terinduksi oleh
keelektronegatifan atom F

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Na+ Cl-

 Tidak dapat diukur secara lansung, tapi dapat


diukur berdasarkan jarak antar ion dalam alkali
halida.

 Perbedaannya dengan jari-jari van der walls


terletak pada gaya tarikan bukan pada gaya
tolakan

 Tak berubah walaupun lingkungannya berbeda.


Contoh : LiF, NaCl, KCl dll.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


2r
kovalen

2r
. . vdw
 Setengah jarak antar inti saat terjadi
tumpangsuh yang maksimum.
 Terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan kovalen
 Didapatkan secara tidak langsung melalui
pengurangan jari2 kovalen unsur B dlm ikatan
heteropolar untuk mendapatkan jari2 atom A

Contoh : molekul HF, F2


Jarak antar ion dalam molekul F2 = 142 pm. Jarak ini
lebih pendek dari jumlah dua jari-jari van der Waals.
Perbedaan , karena adanya sedikit tumpang tindih
awan elektron atom F dalam pembentukan ikatan F-F.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Contoh: HF
Jarak ikatan H-H = 74 pm → r kov = 37 pm
F-F =142 pm → r kov = 71 pm
108 pm
Hasil percob. = 92 pm kelebihan 16 pm (sumbangan ionik)

 Menurut Schomaler & Stevenson


Jari-jari Kovalen =
dAB = rA + rB - 9 ∆x

∆x = perbedaan keelektronegatifan

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Terbentuk akibat overlap orbital atom yang
simetri dan tingkat energi yang
sama/berdekatan
 Sangat kuat, tapi lebih lemah dari ikatan ion
 Makin kecil atomnya makin kuat ikatannya
 Makin polar ikatannya kekuatan ikatannya
makin kuat
 Energi Ikatan 250-400 kJ/mol

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Contoh :

P–P Energi ikatan = 200 kJ/mol


C–C = 346 kJ/mol
H–H = 432 kJ/mol

 Kepolaran ikatan , menaikkan kekuatan


ikatan
Si – F Energi ikatan = 565kJ/mol

 Tolakan elektron valensi, memperlemah


ikatan
:N–N: = 167 kJ/mol
:F–F: = 155 kJ/mol

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Na+ Cl-
 Terjadi antar dua spesies bermuatan positif dan
negatif
 Memiliki gaya elektostatik
 Memiliki ikatan yang kuat
 Diperlukan energi yang tinggi untuk memutuskannya
 Titik didih dan titik leleh yang tinggi

Energi pasangan ion dapat dihitung melalui persamaan :

 
e Z Z 4 Z = muatan ion
r = jarak antar ion
E Єo = koefisien ekstensi molar
e = muatan elektron
4 π r ε0
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Disebabkan oleh gaya tarik elektrostatik antara
elektron-elektron yg terdelokalisasi (yg membentuk
awan-awan elektron) dengan inti atom yg
bermuatan positif.
 Berbeda dari ikatan dalam zat lain
 Tidak ada kontribusi ionik

Al
NA= 13
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Gaya-gaya
kimia

Primer (Ikatan Sekunder (Interaksi kimia


kimia) antar molekul)

1. Interaksi ion – dipol


1. Ikatan ion 2. Interaksi dipol – dipol

2. Ikatan kovalen 3. Interaksi dipol – dipol terinduksi


4. Interaksi dipol terinduksi – dipol sekejap
3. Ikatan logam 5. Ikatan hidrogen
6. Gaya london
7. Gaya tolakan

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
INTERAKSI ION-DIPOL
 momen dipol : µ = q+q-. r’
 Interaksi ion-dipol terjadi antara ion dengan
senyawa yang memiliki dipol
 Momen dipol dapat terpengaruh jika diletakkan
dalam medan listrik
 Energi interaksi ion-dipol :
r
 
 [Z Z ] μ
E
4 π r2 ε0 Z+
-q +

Contoh : r’
ion F- ….. Cl+ - F-
Ti3+ dalam H2O

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Gaya ion-dipol sangat penting dalam larutan ion
dengan pelarut polar seperti kation logam dalam
pelarut air atau pelarut polar lainnya. Kation logam
akan tersolvasi dalam air dan interaksi antara kation
logam dengan air bisa menjadi kuat.
Contoh:
hidrasi molekul NaCl dalam molekul air.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Untuk
sistim Ti3+/ H2O interaksinya dapat
digambarkan sebagai berikut :
H δ+
Ti3+..................O δ-
H δ+

 Jika
momen dipol H2O 1,87 Debye, jarak
antar oksigen dan Ti3+ kira-kira 250 pm
maka energi interaksinya -260 kj/mol.
Jumlah ini hampir sama dengan energi ikatan
kovalen

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Interaksi ini sering disebut interaksi Keesom
atau gaya Keesom.
 Yaitu gaya tarik antara molekul-molekul polar.
 Terjadi antara dua molekul dengan dipol yang
permanen

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Dalam fasa cair, molekul-molekul polar
cendrung membentuk susunan dimana
pusat muatan positifnya sangat dekat
dengan pusat muatan negatif molekul-
molekul polar lainnya. Sebaliknyanya, pusat
muatan negatifnya dekat dengan pusat
muatan positif molekul-molekul polar yang
lain seperti

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Dalam posisi ini gaya tarik antara molekul-
molekul lebih kuat dari pada gaya tolaknya.

 Karena dalam fasa cair molekul-molekul


selalu bergerak dan bertumbukan satu
dengan yang lain, maka posisi molekul
molekul selalu berubah namun pusat
muatan positif dari suatu molekul tetap
berdekatan dengan pusat muatan negatif
molekul yang lain, begitu sebaliknya.
Contoh :
HCl , ClF Cl δ+ Fδ-........................Clδ+ F δ-

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Interaksi dipol-dipol lebih lemah dari interaksi ion
dipol

 Energi Interaksi dipol-dipol :


- 2 μ1μ 2
E 3
4π r ε o
 Energi ini sesuai untuk susunan kepala-ekor dalam
gambar a), tetapi susunan yang mungkin adalah
susunan anti paralel seperti gambar b).
-
+

+
-

Susunan kepala ekor


Anti paralel

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
INTERAKSI ION-DIPOL TERINDUKSI
 Partikel bermuatan/ion jika dimasukan dlm molekul non
polar akan terjadi gangguan thd awan e- atom/molekul
netral sehingga akan timbul dipol (dipol terinduksi).
 Terjadi interaksi antara ion dgn dipol terinduksi

 Energi interaksinya :

Z α 2
E 4
α = kemampuan ion mempolarisasi

2r

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Suatu dipol yang dapat menimbulkan dipol
lain dengan cara yang sama seperti dalam
spesies non polar
 Energi interaksinya :
μ α 2
µ = momen dipol terinduksi
E 6
r
 Interaksi sangat lemah
Contoh : HCl dengan Ar

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Molekul yang tidak punya momen dipol yang
tetap
 Diakibatkan karena ketidakseimbangan
distribusi elektron sementara
 Energi interaksinya:

 2μ µ = rata2 momen dipol sesaat


E 6
r
Contoh : He 1s2
Sangat singkat dan lemah

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Ditemukan oleh ahli fisika kebangsaan
Jerman-Amerika “Fritz london”
 Gaya inter molekulernya rendah
 Gaya ini penting untuk spesies non polar
 Bergantung pada jarak dan masa
molekulnya

 Gaya akan bertambah jika berat molekul


bertambah

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tabrakan antar atom dapat mengganggu awan
e- shg timbul dipol sekejap yang dapat
menimbulkan gangguan pada spesies yang
berdekatan, kemudian terjadi gaya tarik
menarik yg sangat lemah.
Energi nya sebesar:

 3 I α2
Awan Awan E 6
elektron
atom A
elektron
atom B r
I = energi ionisasi
α = kepolaran

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Terjadi saat elektron bertumpang tindih
 Gaya tolakan diperlukan untuk menghitung
gaya tarik menarik
 Besarnya gaya tolakan :

k
E n
k = konstanta
n = konstanta Born (5-12)

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
V = Gaya Van der Waals,
N = bilangan Avogadro,
C = konstanta dan
d = jarak antar ion

Terjadi untuk molekul yang tidak memiliki polarisasi ikatan seperti O2 dan
kelompok alkana.
Gaya ini terjadi karena elektron dalam molekul berada dalam gerak cepat.
Pada waktu yang cepat, elektron terdistribusi tidak merata, sehingga muncul
ujung yang bermuatan positif dan yang lainnya bermuatan negatif. Dipol
sesaat ini dapat menarik dipol yang sama pada molekul yang kedua.
Sehingga munculah Gaya Van Der Waals yang lemah.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Lbh panjang drpd H – Y normal

 ∂-X – H∂+ ----- Y


Atom kaya elektron seperti:
F, O, N atau anion

Ikatan hidrogen
F, O, N,
Cl , S

 Disebabkan oleh gaya tarik menarik elektrostatik


antara H dan Y, baik dalam molekul (intramolekul)
maupun antar molekul.

 Termasuk interaksi ion-dipol/dipol-dipol yang


jaraknya lebih pendek

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Energi interaksi utama berasal dari interaksi
elektrostatik
 Secara makroskopi pengaruhnya dapat
terlihat pd kenaikan titik didih dan titik leleh
 Pada tingkat molekular dapat dilihat dari
pengurangan jarak antar atom

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


IKATAN HIDROGEN
INTRA MOLEKUL

IKATAN HIDROGEN
INTER MOLEKUL

IKATAN HIDROGEN
INTER MOLEKUL
1,2 - DIHIDROKSI
BENZEN

I,4 – DIHIDROKSI
BENZEN
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Air adalah contoh ikatan Hidrogen yang
sempurna.
 Dlm protein
 Ikatan hidrogen pada alkohol.
 Dalam hidrat terjadi ikatan hidrogen dgn
anion atau molekul itu sendiri
 Hidrat dgn molekul netral juga dapat
terjadi

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


CH3OH
NH3
H2O

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Contoh………….lanjutan

Ikatan hidrogen antar molekul H2O dalam es

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Jenis ikatan Jarak Jarak peng Jarak Jarak peng
perhit amatan perhit amatan

A B A…….B A………B H……B H……..B


F – H ….F 270 240 260 120
O – H….O 280 270 260 170
O – H….F 280 270 260 170
O – H….N 290 280 270 190
O – H….Cl 320 310 300 220
N – H.…O 290 290 260 200

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


H

 Secara teori jarak Cl – O adalah:


r = rVDW Cl- + rVDW O + 2r H
= 330 s/d 350 pm

 Dari percobaan dlm H3O+Cl- jari-jari Cl – O = 295 pm

Z H X

 Pengurangan jarak berasal dari jari2 van der Walls


 Ikatan hidrogen seperti diatas biasanya linear
 Ikatan hidrogen yg lebih panjang tdk simetri

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Ikatan hidrogen yg dibentuk oleh ion fluorida
/ asam organik tertentu berbentuk simetri,
lebih pendek dan kuat
∆H = -155 kJ/mol

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Ikatan hidrogen
dalam H2O cair
∆H = -25 kJ/mol

 Energi pemutusan Ikatan hidrogen:


E = k.µH…..B . (∆I)/r
µH…..B = momen ikatan
∆I = energi ionisasi
r = jarak ikatan

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Hidrat : molekul air yang terdapat dalam
kristal zat padat
 Kristal zat padat dgn ukuran kation dan anion
tdk seimbang, tdk stabil, anion besar dg
muatan yg tinggi akan tolak menolak. Adanya
molekul air, akan membentuk kisi2 yg stabil.
 Jika senyawa hidrat dipanaskan di atas 100
˚C, molekul air akan lepas  senyawa
anhidrat.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 3 cara molekul air berikatan pada hidrat:
(a) melalui oksigen yg terikat ke kation
(b) melalui hidrogen yg terikat ke anion
(c) kombinasi (a) dan (b)

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 MgSO4.7H2O
 Na2CO3.10H2O
 CuSO4.5H2O
 Na4XeO6.H2O

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Formula hidrat MgSO4.7H2O and Na2CO3.10H2O
dapat juga dituliskan sebagai MgSO4(H2O)7 dan
Na2CO3(H2O)10.
 Tidak semua hidrat memiliki formula sederhana
seperti contoh tersebut. Contoh hidrat dari
cadmium sulfat, memiliki 2.66 molekul air untuk
tiap molekul CdSO4. Hidrat tersebut biasanya
dituliskan (CdSO4)3(H2O)8.
 Ketika kita akan menentukan formula hidrat, perlu
diingat bahwa formula hidrat tidak selalu
sederhana.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Klatrat, berasal dari bahasa latin Clathratus:
tertutup atau terlindungi oleh kisi-kisi.
 Molekul asing tertahan dalam struktur yg
besar, dan tdk diikat secara kimia disebut
klatrat

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Molekul asing terperangkap dan terikat dlm
struktur yang besar

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Pembentukan senyawa klatrat

Senyawa ini merupakan senyawa yang terbentuk karena


terperangkapnya suatu atom atau molekul kecil dalam ruang
kosong dalam suatu kisi kristal senyawa lain. Apabila senyawa
kuinol (1,4 dihidroksi benzena) bercampur dengan gas mulia
dikristalkan pada tekanan 10-40 atmosfer, maka gas mulia itu
akan terperangkap dalam ruang kosong berdiameter 4 Å
dalam kisi kristal beta kuinol. Apabila kristal ini dilarutkan,
maka ikatan hidrogen yang ada akan rusak dan gas mulia
yang terperangkap itu akan lepas. Untuk gas mulia seperti Ar,
Kr, dan Xe dapat membentuk senyawa klatrat dalam es (air
padat), dan sering disebut gas mulia terhidrat, yang memiliki
perbandingan H2O : gas mulia = 6 : 1.
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
• Intramolecular forces are bonding forces
These forces exist within each molecule.
They influence the chemical properties
of the substance.

• Intermolecular forces are nonbonding forces


These forces exist between molecules.
They influence the physical properties
of the substance.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 titik didih
 titik leleh
 kelarutan.
 Untuk dapat mengerti hubungan antara gaya-gaya
kimia dan sifat-sifat fisika seperti titik didih dan titik
leleh perlu membandingkan energi ikatan spesies
dalam keadaan uap dan dalam kristal.
 Kristal yang dibentuk hanya melalui gaya dispersi
London akan meleleh pada temperatur yang rendah
dan menghasilkan larutan yang mudah menguap.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 He titik didih -269 oC
 CH4 titik didih -162 oC
 BF3 titik didih -101 oC
 SF3 menyublim -64 oC
 Ni(CO)4 titik didih 43 oC

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Di dalam zat cair polar seperti air, amonia cair, asam
sulfat dan kloroform molekulnya bergabung melalui
interaksi dipol-dipol dan ikatan hidrogen.

 Dalam keadaan cair molekul-molekul H2O, NH3 dan


HF berikatan hidrogen yang kuat sehingga
mempunyai titik didih yang tinggi.

 Senyawa-senyawa ion biasanya ditandai dengan gaya


elektrostatik yang sangat kuat untuk mengikat ion-
ionnya.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


◦ NaF titik leleh 997 ºC
◦ MgO titik leleh 2800 ºC

 Kenaikan muatan ion cendrung menaikkan


energi kisi kristal untuk senyawa yang
dominan ion dan akan menaikan titih leleh
dan titik didih
 Menurut aturan Fajan kenaikan muatan
menyebabkan kenaikkan kovalensi terutama
bagi kation-kation kecil dan anion-anion
besar.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


o Grafit menyublim pada 3700 oC
o Silikon dioksida meleleh pada 1710 oC dan mendidih pada
2200 oC

 Spesies yang berikatan kovalen lebih kuat dalam


padatan tetapi berikatan kovalen lebih lemah
dalam fasa gas, titik didih dan titik lelehnya bisa
tinggi sekali
O

Si Si

P P P

P P P P 2n P P

P P P

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


o KF titik leleh 880 ºC
o AgF titik leleh 435 ºC
o KCl titik leleh 776 ºC
o AgCl titik leleh 455 ºC
o KBr titik leleh 730 ºC
o AgBr titik leleh 434 ºC

 Naiknya ikatan kovalen dapat menurunkan titik


leleh zat padat kristal seperti yang terlihat dibawah
ini.
 Sifat ikatan kovalen perak halida lebih besar dari
pada kalium halida. Ini menyebabkan kestabilan
molekul AgX lebih rendah dari KX

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Gaya-gaya yang terlibat dalam interaksi
antara pelarut dengan zat terlarut adalah
gaya dispersi London yang relatif lemah.
 Adanya gaya-gaya ini menyebabkan fasa
yang terkondensasi berbeda dari campuran
gas ideal

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Di dalam larutan gas ideal yang mempunyai
∆H campuran = 0 pada temperatur konstan,
perubahan energi bebasnya disusun dalam
bentuk entropi yaitu :
∆G = ∆H - T∆S
∆G = - T∆S untuk ∆H = 0
 Perubahan entropi pembentukan jenis larutan
ini adalah :
∆S = -R (nA ln xA + nB ln xB)
 xA dan xB = fraksi mol zat terlarut dan
pelarut.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Di dalam larutan, ion-ion akan terpisah oleh
molekul molekul pelarut yang mempunyai
konstanta dielektrikum yang tinggi ( H2O =
81,7 Єo). Akibatnya gaya tarik menarik antar
ion menjadi kecil.

 Ada dua faktor yang ikut menyumbang


terhadap harga entalpi solvasi :
1. Kemampuan pelarut untuk terkoordinasi
dengan baik melalui tarik menarik dipol pada
ion-ion zat terlarut.
2. Jenis ion yang terlibat dan ukuran
partikelnya.

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Gas-gas yang bersifat non polar seperti N2 atau
hampir non polar seperti NO memiliki titik didih
rendah karena gaya antar molekulnya yang
lemah
 Hal ini menyebabkannya tidak larut dalam air
dan titik didihnya berkorelasi dengan kelarutan
dalam air tersebut
 Gas non polar sebagian besar memiliki nilai
kelarutan kecil, kecuali jika gas ini berinteraksi
kimia dengan solven, seperti O2 dalam darah
atau CO2 dalam air (membentuk HCO3-)

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


 Agar suatu zat dapat larut ada 3 tahapan:
1. Partikel solut harus terpisah satu sama lain
2. Beberapa partikel solven harus terpisah untuk
memberi ruang bagi partikel solut
3. Partikel solut dan solven harus bercampur menjadi
satu
 Energi akan diserap saat terjadi pemisahan
partikel sebaliknya energi akan dilepas ketika
partikel bergabung dan tertarik satu sama lain
 Kesimpulannya pelarutan akan disertai perubahan
entalpi

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
 Perkirakan solven yang mana akan
melarutkan lebih baik untuk solut berikut
1. NaCl dalam metanol (CH3OH) atau dalam
propanol (CH3CH2CH2OH)

2. Etilen glikol (OHCH2CH2OH) dalam heksan


(CH3CH2CH2CH2CH2CH3) atau dalam air

3. Dietil eter (CH3CH2OCH2CH3) dalam air atau


dalam etanol
Gaya ini dikemukakan pertama kali oleh Johannes van der Waals (1837-1923). Gaya
van der Waals merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat
kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi. Kepolaran permanen terjadi akibat
kepolaran di dalam molekul, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat
molekul terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar
sesaat secara spontan.
Konsep gaya tarik menarik antar molekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan
zat-zat yang berada dalam fase gas. Gaya ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik
antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya tarik menarik
elektrostatis (gaya coulomb) yang umumnya terdapat pada senyawa polar. Pada
molekul non polar gaya van der Waals timbul karena adanya dipol-dipol sesaat atau
gaya London.
Berdasarkan kepolaran partikelnya gaya van der Waals dibagi menjadi:
1.Interaksi ion-dipol (molekul polar)
2.Interaksi dipol-dipol
3.Interaksi ion-dipol terinduksi
4.Interaksi dipol-dipol terinduksi

Tim Dosen Kimia Anorganik Unand


Tim Dosen Kimia Anorganik Unand
Tim Dosen Kimia Anorganik Unand

Anda mungkin juga menyukai