A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum acara ini adalah alat tulis, kertas
worksheet, GPS atau HP dengan View Ranger, kamera, penggaris dan busur.
Bahan yang digunakan pada praktikum acara ini adalah Ketapang
(Terminalia catappa L), Jati (Tectona grandis), Damar (Agathis dammara) dan
Pinus (Pinus merkusii).
B. Cara Kerja
A. Hasil
Keterangan:
Damar (Agathis dammara) adalah konifer berukuran sedang dengan tinggi
maksimal 60 meter. Bentuk pohonnya tegak meninggi dengan percabangan yang
tidak terlalu lebar. Tinggi pohon damar dapat mencapai 60 meter, berbatang bulat
dengan diameter yang bisa lebih dari 1,5 meter. Kulit batang luar berwarna keabu-
abuan dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam keeping-keping kecil. Daun
Damar berbentuk jorong, 6-8 × 2-3 cm, meruncing ke arah ujung yang
membundar. Buah pohon damar berbentuk bulat telur. Damar memiliki arsitektur
pohon model Massart.
Pinus rata-rata tumbuh dengan tinggi sekitar 20 hingga 40 meter dengan
diameter barang 70 hingga 90 cm. Tumbuhan pinus memiliki batang bebas antara
2 hingga 23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup atau kerapatan pohon yang
tinggi, pohon pinus akan tumbuh tegak lurus. Akan tetapi jika tumbuh dan berada
di tempat terbukan, maka tegakan akan cenderung bengkok. Batang pinus tidak
berbanir dan kulit batangnya memiliki tekstur kasar berwarna cokelat kelabu
hingga cokelat tua dan tidak mudah mengelupas. Selain itu, kulit batang pohon
pinus juga mempunyai alur cukup dalam. Daun pinus termasuk daun jarum yang
pada bagian pangkalnya terdapat sarung sisi yang mengelilingi dua daun jarum.
Panjang daun pinus sekitar 10 hingga 20 cm. Bunga pinus jantan menyerupai
bulir bertumpuk pada pangkal tunas muda, sedangkan bunga betina berkumpul
pada ujung tunas muda dengan jumlah sedikit. Pinus memiliki tajuk yang
bentuknya unik, yakni berbentuk kerucut. Ukuran tajuk pohon pinus tidak terlalu
lebar dan agak rapat ketika pohon masih muda. Ketika pohon telah tua, maka
tajuknya akan membentuk limas dan agak jarang. Pinus memiliki arsitektur pohon
model Rauh.
Tectona grandis –Troll‘sModel Terminalia catappa L - Aubreville’s
Model
Keterangan:
Jati mempunyai tajuk membulat, batang silindris, bebas cabang antara 10-20
m, pada bagian batang beralur. Kulit batang berwarna coklat muda-keabuan. Kayu
teras berwarna coklat tua atau coklat kemerahan, sedangkan kayu gubal berwarna
coklat muda keputihan atau putih kekuningan. Tinggi pohon bisa mencapai 30-35
m. Daun tunggal, bertangkai pendek, memiliki duduk daun berseling berhadapan,
bentuk duduk daun elips-bulat telur. Panjang daun antara 23-40 cm sedangkan
lebar daun 11-21 cm. Daun muda berwarna coklat kemerahan. Memiliki arsitektur
pohon model Troll.
Ketapang bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan
bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Tingginya
dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan
pangkal daun runcing dan ujung daun lebih tumpul. Pertulangan daun sejajar
dengan tepi daun berombak. Daunnya meluruh (meranggas) dua kali dalam
setahun. Bunga ketapang berukuran kecil dan terkumpul dalam bulir dekat ujung
ranting berwarna kuning kehijauan dengan panjang sekitar 8–25 cm. Buahnya
batu berbentuk bulat telur agak gepeng dan bersegi. Saat muda buah ketapang
berwarna hijau kekuningan dan berubah menjadi ungu kemerahan saat matang.
Memiliki arsitektur pohon model Aubreville.
B. Pembahasan
Arrijani, 2006. Model arsitektur pohon pada Hulu DAS Cianjur Zona Sub-Montana
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Disertasi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Aththorick, T.A. 2000. Pengaruh Model Arsitektur Pohon Massart dan Rauh
terhadap Aliran Batang, Curahan Tajuk, Aliran Permukaan dan Erosi di
Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Tesis. Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.
Ekowati, G., Indriyani, S. and Azrianingsih, R., 2017. Model arsitektur percabangan
beberapa pohon di Taman Nasional Alas Purwo. Biotropika: Journal of
Tropical Biology, 5(1), pp. 27-35.
Hasanuddin, H., 2013. MODEL ARSITEKTUR POHON HUTAN KOTA BANDA
ACEH SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUM MORFOLOGI
TUMBUHAN. Jurnal Edubio Tropika, 1(1), pp. 38-44.
Oldeman, L. R., 1994. The Global Extent of Soil Degradation. In: Soil Resilience
and Sustainable Land Use, Greenland, D.J. and I. Szabolcs (Eds.). UK:
CAB.
Reinhardt, D. & Kuhlemeier, C., 2002. Plant architecture. EMBO reports, 3(9), pp.
846-851.