Anda di halaman 1dari 20

KONSEP BERMAIN

DAN TERAPI
BERMAIN PADA
ANAK SAKIT
Kelompok 6
Mata Kuliah Keperawatan Anak
Nama Anggota kelompok 6
Sarjana Terapan Keperawatan tk 2 semester 4 kelompok 6 :

1. Chindy Isnaini Durand


2. Eka Putri Kumala Dewi
3. Nur Sajida
4. Indah Kurnia Putri
5. Putri Fitria
6. Zulfauzan Zafarillah
01
Konsep
Bermain
Pengertian

Permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk


aktivitas yang menyenangkan yang dilakukan
semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan
karena ingin memperoleh sesuatu yang

Bermain dihasilkan dari aktivitas tersebut. Hal ini adalah


karena bagi anak-anak proses melakukan
sesuatu lebih menarik daripada hasil yang akan
didapatkannya (Desmita, 2015).
Fungsi Bermain

Hardjadinata (2009) (Erfandi, 2009).


bermain bermanfaat untuk menstimulasi Melalui bermain anak akan mengembangkan
kemampuan sensori-motorik, kognitif, kemampuannya dalam mengatur tingkah laku.
sosial-emosional dan bahasa anak Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya
dan membandingkannya dengan orang lain

(Wong, et al, 2008) (Wong, et al, 2008)


pada anak prasekolah, aktivitas pertumbuhan
Melalui kegiatan bermain anak juga akan
fisik dan penghalusan keterampilan motorik
mencakup melompat, berlari, memanjat, dan belajar nilai moral dan etika, serta belajar
berenang. Hal ini dapat mengajarkan keamanan bertanggung jawab atas segala tindakan
serta perkembangan dan koordinasi otot yang di lakukannya.
Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Bermain

tahap Gender Anak


perkembangan
anak

Status kesehatan Lingkungan


anak Bermain
Klasifikasi Bermain

Berdasarkan Isi Permainan Berdasarkan Karakteristik sosial


● Bermain afektif sosial (social affective play)

● Bermain untuk senang-senang (sense of ● Supartini ( 2004)


pleasure play),

Permainan keterampilan (skill play)



● Wong, et al (2008)
● Permainan (games)

● Permainan yang hanya memperhatikan saja ● Erfandi, 2009


(unoccupted behaviour)

● Permainan simbolik atau pura-pura (dramatic


play),
Karakteristik Permainan Anak

bermain dipengaruhi meningkatnya usia


tradisi

PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3 PHASE 4

mengikuti pola tidak formal


perkembangan menjadi formal
Prinsip dalam
Bermain
Menurut Supartini (2004), agar anak dapat bermain
dengan maksimal, maka diperlukan ektra energi dan
waktu yang cukup sehingga stimulus yang diberikan
dapat optimal.

Pengetahuan cara bermain juga dibutuhkan untuk anak,


sehingga anak akan lebih terarah dan pengetahuan
anak akan lebih berkembang dalam menggunakan alat
permainan tersebut.

Faktor yang tidak kalah penting adalah teman bermain.


Teman bermain diperlukan untuk mengembangkan
sosialisasi anak dan membantu anak dalam menghadapi
perbedaan.
02
Terapi Bermain
Pada Anak Sakit
Pengertian

Terapi bermain merupakan terapi


untuk mengobati anak yang
Terapi sedang sakit dan salah satu teknik
yang akan membantu penurunan
Bermain ketegangan emosional yang
dirasakan anak.
Fungsi Bermain Di Rumah Sakit
Clatworthy, 1999 dalam
01 Wong, et al (2008) 04 Wong. Et al, 2008
bermain sangat penting nak akan lebih mudah
bagi mental, emosional, mengungkapkan pikiran
dan kesejahteraan sosial dan perasaan mereka
anak melalui seni
02 Wong, et al (2008) 05 Wong. Et al, 2008
Hospitalisasi dapat
memberikan kesempatan
khusus pada anak untuk
penerimaan sosial
(Rollins, 1995 dalam
03 06 Wong. Et al, 2008
Wong, et al, 2008).
fisik, sosial, emosional dan kognitif Pengalaman menghadapi krisis
dari aktivitas seni, kebutuhan seperti sakit atau hospitalisasi
tersebut akan semakin kuat pada
memberi kesempatan anak
saat mereka di hospitalisasi
memperoleh penguasaan diri.
Prinsip Bermain di Rumah Sakit

Pertama Kedua Ketiga


tidak boleh bertentangan permainan yang tidak permainan harus
dengan pengobatan yang membutuhkan banyak memperhatikan
sedang dijalankan anak. energi, singkat dan keamanan dan
sederhana. kenyamanan.
Fungsi Bermain

Whaley & Wong (2004) (Wong, et al, 2008)


menyediakan alat mainan yang merangsang anak Meningkatkan kebebasan bergerak juga
bermain dan memberikan waktu yang cukup pada diperlukan,
anak untuk bermain dan menghindari interupsi
dengan apa yang dilakukan anak.

(Wong, et al, 2008) (Wong, et al, 2008)


Peningkatan pengendalian anak yang meliputi
Pemberitahuan kepada anak hak-haknya
mempertahankan kemandirian, dan konsep
perawatan diri dapat menjadi salah satu hal pada saat di hospitalisasi
yang menguntungkan.
Teknik Bermain di Rumah Sakit

Gender Anak

Status kesehatan Lingkungan


anak Bermain
Bermain Dalam Prosedur
● Menurut Wong, et al (2008), bermain pada anak yang bisa diterapkan pada prosedur atau yang
melibatkan kegiatan rutin rumah sakit dan lingkungan adalah dengan menggunakan permainan bahasa,

misalnya dengan mengenalkan gambar dan kata-kata yang berhubungan dengan rumah sakit, serta
orang-orang dan tempat sekitar.
● memberikan kesempatan pada anak untuk menulis, menggambar dan mengilustrasikan cerita.
Caltworthy,1999. Dalam Wong, et al 2008),
● Untuk melatih pernafasan anak, perawat dapat memberikan balon untuk ditiup atau mengajarkan anak

membuat gelembung dengan air (Wong, et al, 2008).


● untuk melatih pergerakan ekstremitas anak, perawat dapat mengajarkan ROM dengan cara
menggantung bola di atas tempat tidur anak dan suruh untuk menendang atau mengajarkan anak
untuk mengulangi gerakan kupu- kupu dan burung (Wong, et al, 2008).
Alat mainan yang sesuai usia dan kondisi anak
● Pada usia bayi, saat anak mengalami sakit ringan, alat
mainan yang sesuai seperti balok dengan warna yang
bervariasi, buku bergambar, cangkir atau sendok, kotak
musik, giring-giring yang dipegang, boneka yang berbunyi.

● Pada usia pra sekolah, saat mereka mengalami sakit ringan,


alat mainan yang dapat diberikan berupa boneka-
bonekaan, mobil-mobilan, buku gambar, teka-teki,
menyusun potongan gambar, kertas untuk melipat-lipat,
crayon, alat mainan bermusik dan majalah anak-anak.

● Pada usia sekolah, anak sudah mulai melakukan imaginasi.


Maka alat mainan yang dapat diberikan berupa permainan
teka-teki, buku bacaan, alat untuk menggambar, alat musik
seperti harmonika.

● pada saat remaja, anak mulai mencurahkan kreativitas


yang dimilikinya, maka alat mainan yang diberikan dapat
berupa permainan catur, alat untuk mengggambar seperti
cat air, kanvas,
Memilih alat mainan

(Wong, et al, 2008). Whaley & Wong (2004)


.Anak-anak kecil perlu rasa pilihlah alat mainan yang
nyaman dan keyakinan aman (alat mainan ini aman
terhadap benda-benda untuk anak yang satu
yang dikenalnya belum tentu untuk anak
yang lain), Hindari alat
mainan yang tajam.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Terapi Bermain di Rumah Sakit

Predisposisi Pendukung Pendorong


hal-hal yang menjadi rasional atau Faktor pendukung adalah sesuatu akibat dari tindakan yang
motivasi berperliaku yang menjadi yang memfasilitasi seseorang dilakukan seseorang atau
pengetahuan, kepercayaan, nilai, atau kelompok untuk mencapai kelompok untuk memerima
sikap dan keyakinan. tujuan yang diinginkan umpan balik yang positif atau
negatif
THANKS! Do you have any
questions?
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai