Anda di halaman 1dari 2

Kelompok

Nama Ketua : Tegar Fadhlasyakri Abdillah (5180211486)

Anggota:

1. Linda Vira Febriani (5180211470)

2. Muhammad Titan Ardhana M ( 5180211471)

3. Ronal Pratama (5180211473)

Kelas : Budaya Organisasi (C)

CHESTER BARNARD DAN SISTEM KOOPERATIF

Gagasan bahwa sebuah organisasi adalah sistem koperasi biasanya dikreditkan ke Chester
Barnard. Dia mempresentasikan ide-idenya dalam Fungsi Eksekutif, di mana ia menarik pada
pengalaman bertahun-tahun dengan Amerika Telepon dan Telegraph termasuk posisi manajemen
senior.

Dalam adition menjadi salah satu yang pertama untuk mengobati sistem organisasi, Barnard
menawarkan wawasan penting lainnya. Dia menantang pandangan klasik bahwa otoritas
mengalir dari atas ke bawah dengan menyatakan otoritas yang harus menentukan dalam jangka
waktu respon dari bawahan, ia memperkenalkan kepada teori organisasi peranorganisasi
informal dan ia mengusulkan manajer peran utama adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan
untuk merangsang bawahan tingkat tinggi usaha.

Dalam bukunya The functions of the Executive, yang cukup berpengaruh hingga saat ini. Di sini,
Barnard menitikberatkan perhatiannya pada permasalahaan mengorganisir, yaitu mengenai
kompleksitas dalam mengkoordinir beberapa orang yang mempunyi kepentingan yang berbeda
dalam lingkungan yang tidak pasti dan tidak stabil. Barnard membedakan antara sistem konflik
dari m kooperatif. Sistem konflik adalah suatu sistem dimana individu-individu mempunyai
tujuan yang berbeda. Sistem kooperatif adalah sistem dimana individu-individu bertindak
rasional berdasarkan tujuan bersama. Dengan kedua sistem ini, yang menjadi permasalahan
dalam mengorganisir adalah bagamana mentransformasikan suatu sistem konflik (sistem politik)
dalam sistem kerja sama /kooperatif yang rasional.

Dalam teori ini melihat bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama yang dibuat untuk
terintegrasi atau mengintegrasikan serta memberikan kontribusi pada pekerja. Teori yang
dikemukakan oleh Barnard ini adalah penyatuan kontradiksi dari pendekatan top down dengan
pendekatan bottom up. Intinya, pemberian bersifat non material juga hal yang penting di
samping pemberian material dalam mengelola semangat para pekerja.
Barnard mengatakan bahwa organisasi adalah sistem orang, bukan struktur-struktur yang diawasi
dengan mesin. Menurut Barnard, keberadaan sebuah organisasi (sebagai sistem kooperatif)
tergantung pada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan mereka untuk
melayani dan berusaha untuk suatu tujuan bersama.

Contohnya :

Individu-individu yang berada dalan suatu organisasi memberikan pilihan-pilihan yang saling
bertentangan (konflik). Dengan demikian, diperlukan strategi dalam mengorganisir. Termasuk di
dalamnya adalah bagamana mentransformasikan pilihan-pilihan itu. Perubahan motif setiap
individu adalah merupakan bagian penting managemen, seperti menciptakan aturan moral
(keteladanan)

Kesimpulannya :

Barnard seringkali tidak menyamakan proses-proses yang dilakukan melalui akal atau
rasionalitas dengan inteligensi (kecerdasan). Ia memandang akal (secara praktis), kekurangan
dan ia juga mengklaim bahwa kecerdasan mempunyai keterbatasan. Yang dalam hal ini ia pernah
mengulas (1936) bahwa pikiran terdapat dalam urusan/pekerjaan setiap hari “Mind in Everyday
Affair” Dia menjelaskan perbedaan antara yang logis dengan yang tidak logis pada proses-proses
mental, dan membuat suatu kasus untuk menjelaskan tentang kecedasan.

Anda mungkin juga menyukai