Suharman
MODUL 1 : BATASAN PENGERTIAN SOSIOLOGI DAN KONSEP DASAR SOSIOLOGI ORGANISASI Kegiatan Belajar 1 :
Struktur sosial mengacu pada struktur normatif dan perilaku dengan anggota mengacu pada hubungan timbal balik antaranggota di dalam organisasi. Elemen tujuan didefinisikan sebagai upaya anggota organisasi dalam mencapai tujuan, dan elemen teknologi mengacu pada organisasi sebagai suatu tempat, di mana terjadi proses peralihan dari masukan (input) menjadi keluaran (output), sedangkan prinsip dasar organisasi terbagi menjadi 2, yaitu: 1. tujuan organisasi; 2. koordinasi yang terpilah lagi menjadi spesialisasi, kesatuan dalam perintah, kesatuan dalam penggunaan, wewenang dan tanggung jawab, pendelegasian, cakupan pengawasan, rantai perintah, dan keseimbangan.
Teori-teori Organisasi
Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan ekonomis merupakan tujuan organisasi. Teori ini juga menyatakan bahwa manusia itu diasumsikan bertindak rasional sehingga secara rasional dengan menaikkan upah, produktivitas akan meningkat. Max Weber dengan konsep birokrasi idealnya menekankan pada konsep otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol kepada pihak lain yang berada di bawahnya sehingga organisasi akan terhindar dari penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan. Frederick Taylor mengajukan konsep "manajemen ilmiah" yang inti gagasannya adalah "bagaimana cara terbaik untuk melakukan pekerjaan". Untuk ini Taylor membuat standardisasi mulai dari seleksi (rekruitmen), penempatan, yang menurutnya merupakan sistem hubungan kerja antara manusia dengan mesin sehingga dengan semua itu, pekerjaan dapat dianalisis secara ilmiah. Henry Fayol mengembangkan teori yang memusatkan perhatiannya pada pemecahan masalah-masalah fungsional kegiatan administrasi. Fayol mengajukan konsep Planning, organizing, command, coordination, dan control yang menjadi landasan bagi fungsi dasar manajemen. Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip yang sangat fleksibel yang digunakan sebagai dasar bagi manajer dalam mengelola organisasi. Keempat belas prinsip itu adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, mengutamakan kepentingan umum, pemberian upah, sentralisasi, rantai perintah, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif, dan semangat korps. Gagasan Fayol sendiri didukung oleh koleganya di AS yaitu Gulick, Urwick, Mooney dan Reiley. Meskipun mendapat banyak kritik yang menganggap bahwa teori-teori klasik itu telah mengabaikan faktor humanistik, deterministik, dan tertutup, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa teori klasik merupakan peletak dasar dari teori-teori administrasi modern. Kegiatan Belajar 2 :
Follet, M. P. (1949). Freedom and Coordination. London: Management Publications Trust. Kahn. R. L. & Katz D. (1960). Leadership Practices in Relation to Productivity and Moral. In Group Dynamics. D. Cartwright and A. Zanders, eds., Evanston, Illinois: Row Peterson & Company. Stogdill, R. M. (1974). Handbook of Leadership. New York: The Free Press. Terry, G. R. (1972). Principles of Management. Homewood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc. MODUL 5 : STRUKTUR ORGANISASI Kegiatan Belajar 1 :
DAFTAR PUSTAKA Argyris, C. (1975). Personality and Organization. New York: Harper & Brothers. Barnard, C. I. (1938). The Functions of Executive. Cambridge, Mass: Harvard University. Blanchard, K. H. & Hersey, P. (1982). Management of Organization Behavior. Englewood Cliffs: PrenticeHall, Inc. Blan, P. & Scot W. E. (1963). Formal Organization. Chandler. Cartwright, D. & Zander, A. 1968. Group Dynamics, New York: Harper & Row, Publishers. Fayol, H. (1949). General and Industrial Management. London: Sir Isaac Pitman and Sons. Fiedler, F. E. (1967). A Theory of Leadership Effectiveness. New York: McGraw-Hill Book Company. Follet, M. P. (1949). Freedom and Coordination. London: Management Publications Trust. Kahn. R. L. & Katz D. (1960). Leadership Practices in Relation to Productivity and Moral. In Group Dynamics. D. Cartwright and A. Zanders, eds., Evanston, Illinois: Row Peterson & Company. Stogdill, R. M. (1974). Handbook of Leadership. New York: The Free Press. Terry, G. R. (1972). Principles of Management. Homewood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc. MODUL 6 : DIMENSI-DIMENSI LINGKUNGAN ORGANISASI Kegiatan Belajar 1 :
eksternal, berada di luar organisasi, mempunyai hubungan dan berpengaruh secara timbal balik terhadap organisasi. Dalam suatu lingkungan yang hanya memiliki sedikit sumber alam biasanya satu organisasi akan bersifat efisien. Bisa saja suatu organisasi tinggal di tempat yang sumber alamnya langka, tetapi organisasi itu memindahkan kegiatan usahanya ke tempat lain yang hanya akan sumber alam dengan konsekuensi biaya menjadi tinggi atau tetap tinggal di tempat itu, tetapi dengan penyesuaian kinerjanya terhadap lingkungan secara lebih efisien meskipun kegiatannya sulit berkembang. Hubungan anara organisasi dengan lingkungan dijelaskan pula melalui tingkat penempatan lingkungan, konsep ini mengacu kepada persamaan dan/atau perbedaan yang terdapat dalam lingkungan tertentu. Pada lingkungan yang sifatnya homogen, organisasi akan mengembangkan pola yang sederhana. Sebaliknya pada lingkungan yang sifatnya heterogen, pola pengembangan organisasi menjadi kompleks. Setiap organisasi memiliki tingkat ketahanan yang berbeda-beda atas tekanan dari luar, dan ini tergantung pada kondisi keuangan, organisasi itu. Tekanan dapat berupa tekanan politis maupun ekonomis. Untuk ini organisasi akan menyesuaikan diri dengan cara mengadaptasikan diri. MODUL 7 : PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI Kegiatan Belajar 1 :
Kegiatan Belajar 2 :
French dan Raven menyatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan, antara lain karena legitimasi, ganjaran, paksaan, keahlian, dan juga pengakuan, sedangkan kekuasaan sendiri memiliki tiga macam bentuk, yaitu kekuatan, dominasi, dan manipulasi. Di samping itu, ada beberapa sumber kekuasaan di dalam organisasi, yaitu posisi struktural, karakteristik personal, keahlian, dan campuran. Tetapi menurut Max Weber unsur otoritas (kewenangan) juga perlu diperhatikan otoritas berkaitan dengan penerimaan kekuasaan dan dengan proses pengambilan keputusan, sedangkan kekuasaan berkaitan dengan kekuatan atau paksaan. Jadi, keduanya berbeda. Adapun kriteria otoritas adalah: 1. menaati secara sukarela suatu perintah yang sah; 2. menggantungkan keputusan pada perintah dari pihak yang lebih tinggi; 3. menunjukkan bahwa penggunaan kontrol adalah sah. Weber sendiri membagi tiga tipe otoritas, yaitu otoritas tradisional, otoritas kharismatik, dan otoritas legal. Sehubungan dengan efektivitas kepemimpinan di dalam organisasi, Zelzinck (1991) mengemukakan empat fungsi kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang mengacu kepada peran dan misi organisasi, yang mewujudkan tujuan organisasi, yang mempertahankan organisasi, dan yang berfungsi menata dan meredakan berbagai konflik. MODUL 9 : PERUBAHAN ORGANISASI Kegiatan Belajar 1 :