Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PBL LUKA BAKAR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB III

Kelompok 1
Disusun Oleh :
1. Bayu Rina (202201100)
2. Darma Andini (202201102)
3. Dini Nuraini Wulandari (202201104)
4. Hardianti (202201106)
5. Kelvin Kurniawan (202201108)
6. Muhajir Ridho Sanjaya (202201110)
7. Riza Riswanda (202201113)
8. Sekar Trisnaningrum (202201115)

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG
TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021
LAPORAN HASIL

LANGKAH SEVEN JUMPS


1. Klarifikasi istilah sesuai topik pembelajaran. Identifikasi dan klarifikasi istilah yang
belum diketahui dalam skenario.

 Leukositosis adalah suatu kondisi di mana sel darah putih (leukosit) lebih dari batas
atas nilai normal karena berbagai sebab.

 Bula : area kulit yang tertutup oleh gelembung berisi cairan yg timbul

 Hipoalbuminemia adalah kondisi ketika kadar albumin dalam darah di bawah normal.
Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang dengan penyakit yang berat atau sudah
berlangsung lama (kronis).

 Rumus baxter : rumus yg digunakan untuk menghitung cairan resusitasi pada luka
bakar

 Resusitasi cairan : proses penggantian cairan tubuh, saat pasien dalam kondisi kritis
dan kehilangan terlalu banyak cairan, baik dalam bentuk air maupun darah. Proses
resusitasi cairan dilakukan dengan pemasangan cairan infus.

 Luka bakar adalah kerusakan pada kulit atau jaringan dalam yang disebabkan oleh
sinar matahari, cairan panas, api, listrik, atau bahan kimia.

2. Definisi masalah. Mendefinisikan masalah berdasarkan skenario.

a) Kenapa hasil pemeriksaan TTV pasien mengalami kenaikan atau diatas batas normal ?

b) Apa yang menyebabkan kondisi pasien memburuk ?


c) Apa yang menyebabkan pasien mengalami leukositosis ?

d) Terapi apa yang harus diberikan kepada pasien ?


e) Bagaimana cara menghitung luas luka bakar ?

f) Berapa resusitasi cairan pada pasien ?


g) Pengkajian keperawatan pada pasien ?
h) Masalah keperawatan yang muncul pada pasien ?
i) Intervensi yang bisa diberikan ?

3. Brainstorming.
a) Karena pasien sedang mengalami proses peradangan atau inflamasi akibatnya tekanan
darah meningkat nadi menjadi cepat suhu tubuh mengalami peningkatan dan
pernafasan juga mengalami peningkatan. (Hardianti)
b) penyebab pasien mengalami leukositosis karena adanya peradangan dan infeksi .
Selain itu, yang menyebabkan kondisi pasien memburuk yaitu pemberian resusitasi
cairan yg tidak tepat, penanganan yg tidak tepat, suplai oksigen kurang (Sekar)
c) pertolongan pertama yg dapat dilakukan yaitu mendinginkan area luka bakar dengan
air mengalir. (Ridho)
d) pertolongan pertama yg dapat dilakukan yaitu mendinginkan area luka bakar dengan
air mengalir (Sekar)
e) perhitungan luas luka bakar 27% Berdasarkan rule of nine : Pada dada 9%, Perut 9%,
dan Tangan kiri 9%. (Riza)
f) Resusitasi cairan Rumus baxter= 4X58X27 = 6.264 CC Rencana pemberian : 8 jam
pertama : 3.132 Cc 16 jam berikutnya : 3.132 CC
g) Pengkaajian : identitas klien, keluhan utama klien, riwayat penyakit (Kelvin)
h) masalah kep : gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, nyeri akut (Kelvin)
i) intervensi keperawatan
Dx gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit NOC : terpenuhinya
kebutuhan cairan dan elektrolit NIC: berikan terapi resusitasi cairan untuk
mengembalikan keseimbangan volume cairan dan elektrolit, pantau intake dan output
cairan klien, DX nyeri akut NOC : pasien mampu mengontrol nyeri, rasa nyeri
berkurang NIC : kaji tingkat nyeri pasien, lakukan perawatan luka bakar, berikan
terapi analgesik (Kelvin)
Diagnosa : kerusakan integritas jaringan intervensi : wound care diagnosa :
resiko infeksi intervensi : monitor tanda² infeksi, cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan, monitor luka (Sekar)

4. Membuat concept Map dari kasus


Luka bakar derajat III => disebabkan oleh panas basah (luka bakar) yang disebabkan oleh air
panas => ajarkan teknik relaksasi nafas dalam => dilakukan pemeriksaan LED, Elektrolit,
GDA, BUN, Bronkoskopi, dll => langkah yang diambil yaitu mematikan sumber api,
merendam atau mengaliri luka, rujuk ke rumah sakit, resusitasi, => pengkajian

5. Menuliskan LO
1) Kenapa hasil pemeriksaan Tv pasien mengalami kenaikan atau diatas batas normal
2) Apa yang menyebabkan pasien mengalami leukositosis
3) Pertolongan pertama apa yang bisa kita berikan
4) Bagaimana cara menghitung luas luka bakar
5) Berapa resusitasi cairan pada pasien tersebut
6) Pengkajian keperawatan pada pasien tersebut
7) Masalah keperawatan yang muncul pada pasien tersebut
8) Intervensi yang bisa diberikan

6. Self study
 LO 1
Pendapat Hardianti
Berdasarkan hasil penelitian Damayanti dan Saputro (2011) tentang Nilai Uji
Diagnostik Prokalsitonin sebagai Deteksi Dini Sepsis adalah kondisi pada pasien
luka bakar yang menandakan adanya proses inflamasi yang disertai dengan
infeksi. Untuk menegakkan diagnose sepsis, telah disusun suatu kriteria untuk
mengetahui ada tidaknya infeksi berdasarkan interpretasi klinis. Kriterai ini
disesuaikan dengan usia penderita.
Kondisi sepsis dapat ditegakkan dengan minimal 3 dari kriteria tersebut,
kriterianya yaitu :
a. Suhu tubuh >39C atau <36,5C
b. Progresif takikardi
Pada dewasa >110x/m
Pada anak-anak >2 SD dari nilai normal sesuai usia atau 85% dari
frekuensi nafas maksimal sesuai usia
c. Progresif takipnea
Pada dewasa >25x/m (tanpa diventilasi)
Pada anak-anak >2 SD dari nilai normal sesuai usia atau 85% dari
frekuensi nafas maksimal sesuai usia
d. Trombositopenia
e. Hiperglikemia (tanpa ada riwayat DM)
f. Keterbatasan nutrisi enteral selama >24 jam
 Distensi abdomen
 Intoleransi nutrisi enteral (residu >150ml/jam pada anak-anak, atau
dua kalinya pada orang dewasa)
 Diare yang tidak terkendali
Jadi bisa disimpulkan kenaikan TTV pada pasien tersebut karena adanya proses
inflamasi yang disertai denga infeksi atau gejala terjadinya sepsis luka bakar.
Namun untuk mendiagnosa sepsis pasien perlu dilakukan uji kultur darah yang
menyatakan positif, sumber jaringan patologis teridentifikasi, dan ada respon
klinis terhadap pemberian antimikroba

 LO 2
Pendapat Darma Andini :
Dalam kamus keperawatan baillier (2013) leukositosis adalah peningkatan jumlah
leukosit pada darah, sering merupakan respons pada infeksi. Dalam penelitian
febrianto dkk (2016) tentang hubungan luka bakar derajat sedang dan berat
menurut kategori American burn associationdan factor-faktor yang
mempengaruhi kejadian sepsis di RSUP Dr.Kariadi, menjelaskan bahwa
peningkatan leukosit pada pasien luka bakar disebabkan adanya respon inflamasi
yang terjadi pada kondisi luka bakar atau karena proses inflamasi pada luka bakar

 LO 3
Pendapat Sekar :
Menurut Stanley M. Zildo (2017), dalam bukunya yang berjudul “First Aid” Cara
Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat, pertolongan pertama yang
dilakukan ketika mengalami atau melihat korban luka bakar adalah
a. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir selama 5-10 menit
b. Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api menggunakan
selimut, bed cover, karpet, jaket atau bahan lain.
c. Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek
Torniket, karena jaringan yang terkena luka bekar akan segera menjadi
edema
d. Jangan memerikan kompres dengan air dingin atau air es karena dapat
menyebabkan luka yang lebih dalam
e. Keringkan luka menggunakan handuk bersih atau bahan lain yang lembut,
jangan gunakan bahan yang mudah rontok seperti kapas atau kapuk
f. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi
g. Jangan sekali-kali diolesi pasta gigi, karena mengandung mint yang dapat
megakibatkan bertambahnya pelepuhan diarea luka bakar
h. Jangan mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan minyak,
mentega, dan kecap atau ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter
i. Segera telepon ambulans, jika korban membutuhkan pertolongan medis
segera.

 LO 4
Pendapat Riza :
Menurut rumus rule of nin luka bakar 27% yaitu :
Pada dada 9%
Perut 9%
Tangan kiri 9%
Pendapat Bayu Rina :
Menghitung luas luka bakar ukuran luas luka bakar ditentukan dengan persentase
dari permukaan tubuh yang terkena luka bakar. Akurasi dari perhitungan
bervariasi menurut metode yang digunakan dan pengalaman seseorang dalam
menentukan luas luka bakar. Patokan yang masih dipakai dan diterima luas adalah
Rules of Nines. Dasar dari metode ini adalah bahwa tubuh dibagi ke dalam
bagian-bagian anatomi, dimana setiap bagian mewakili 9% kecuali daerah
genetalia 1%. Adapun pembagian dan persentase luas luka bakar menurut metode
Rule of Nines digambarkan sebagai berikut (Gurnida dan lilisari, 2011).

 LO 5
Pendapat Dini :
Untuk menghitung resusitasi cairan pasien menggunakan rumus baxter :
24 jam pertama :
4 cc x BB pasien x luas luka bakar pasien.
4 x 58 x 27 = 3.132 cc

 LO 6
Pendapat Ridho :
Menurut (Luckmanandsorensen’s 1993) data pengkajian tergantung pada tipe,
berat dan permukaan tubuh yang terkena, antara lain : 13
a. Aktivitas/Istirahat
Tanda : penundaan kekuaran, tahanan, keterbatasan rentang gerak,
perubahan tonus
b. Sirkulasi
Tanda : hipotensi (syok), perubahan nadi distal pada ektremitas yang
cedera, kulit putih dan dingin (syok listrik), edema jaringan, disritmia.
c. Integritas ego
Tanda dan Gejala : kecacatan, kekuatan, menarik diri
d. Eliminasi
Tanda : diuresis, haluaran urin menurun fase darurat, penurunan mobilitas
usus
e. Makanan/cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan muntah
f. Neurosensory
Gejala : area kebas, kesemutan
Tanda : perubahan orientasi, efak, perilaku, aktivitas kejang, paralisis
(cedera aliran listrik pada aliran saraf)
g. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri, panas
h. Pernafasan
Gejala : cedera inhalasi (terpajan lama)
Tanda : serak, batuk, sianosis, jalan nafas atas stridor bunyi nafas
gemricik, ronkhi secret dalam jalan nafas
i. Keamanan
Tanda : destruksi jaringan, kulit mungkin coklat dengan tekstur seperti :
lepuh, ulkus, nekrosis atau jaringan parut tebal

 LO 7
Pendapat Bayu Rina
Permasalahn pasca luka bakar menurut Yovita (2011) setelah sembuh dari luka,
maslaah berikutnya adalah jaringan parut yang dapat berkembang menjadi cacat
berat. Kontraktur kulit dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan kakuan sendi
atau menimbulakan cacat estetik yang buruk sekali sehungga diperlukan juga ahli
ilmu jiwa untuk mengembalikan kepercayaan diri. Permasalahan yang ditakuti
pada luka bakar :
a. Infeksi dan sepsis
b. Oliguria dan anuria
c. Edema paru
d. ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome)
e. Anemia
f. Kontraktur
g. Kematian
Pendapat Darma Andini
Dalam buku keperawatan medical bedah black and jane (2014) menyebutjan
masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan luka bakar
yaitu :
a. Kekurangan volume cairan
b. Nyeri akut
c. Resiko infeksi
d. Gangguan mobilitas fisik

 LO 8
Pendapat Sekar
Menurut Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc
(Nurarif dan Kusuma, 2015)
a. Kekurangan volume cairan
Fluid management
Catat intake dan output cairan
Monitor vital sign
Dorong masukan oral
b. Nyeri akut
Paint management
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
intensitas, waktu, skala, durasi, karakteristik
Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Berikan analgetik untuk mengurangi mengusi nyeri
Pendapat Bayu Rina
Intervensi diagnosa resiko infeksi
Sesuai dalam buku nanda nic noc 2015
Tujuan dan Kriteria Hasil :
NOC
Immune status
Knowledge : infection control
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Mendiskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan
serta penatalaksanaan
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection control
Bersihan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertehankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu

7. Reporting

Anda mungkin juga menyukai