Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA KLIEN DENGAN MALFORMASI ANOREKTAL


DENGAN TINDAKAN PSARP (POSTEROSAGITAL ANORECTOPLASTY)
DI RUANG OK 508 IBP GBPT RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Pengkajian pada tanggal 24 Februari 2020 jam 08.00 WIB pada An. A (5 bulan ) yang
merupakan klien dari Ruang Rawat Bedah Edelweis dengan diagnosis MAR tanpa fistel letak
+ sigmoidostomy status yang akan dilakukan tindakan pembedahan PSARP di ruang OK 508
IBP GBPT RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

A. Pre Operasi
Sign In

Sebelum melakukan tindakan pembedahan, tim bedah yang meliputi dokter bedah, dokter
anastesi, perawat bedah dan perawat anastesi, tim mengkonfirmasi prosedur tindakan
operasi pada klien. Tidak terdapat tanda lokasi pembedahan yang akan di insisi (Side
Marker). Mengecek kelengkapan data berupa identitas klien, foto rongent operasi dan
hasil laborat darah. Operasi tidak menggunakan implan. Mesin anestesi dan premedikasi
telah di cek oleh penanggung jawab. Alat dan berfungsi. Klien tidak memiliki riwayat
penyakit alergi, infeksi, hepatitis maupun HIV. Tim pembedahan tidak ada kesulitan atau
kondisi kritis pada klien

1) Data pengkajian
Klien sign in pada pukul 08.40 WIB
Keluhan utama : tidak dapat di kaji
Keadaan umum : Compos mentis GCS E:4V:4 M:6
Tanda-tanda vital klien adalah sebagai berikut:
TD : 75/34 mmHg RR: 35 x/menit BB: 51 gram
N: 141 x/menit S : 37,2 C TB: 58 cm
Pernapasan klien spontan,klien tidak terpasang folley catheter, persiapan kulit dan
huknah pada klien tidak dilakukan, klien tidak memiliki contoh darah, klien memiliki
hasil laboratorium, klien tidak memiliki riwayat alergi pada obat, tangan kanan klien
terpasang infus RL 500 cc maintenance, klien diinjeksikan profilaksis cefazoline 200
mg, sebelumnya klien pernah dilakukan tindakan operasi kolostomi
2) Data Fokus/Analisis Data

Hari/
Kemungkinan
Tanggal/ Pengelompokan Data Masalah
Penyebab
Jam

Senin 24 DS : - MAR
februari
2020 DO: tanpa vistel
- Klien menangis
08.00 kesakitan eliminasi mekonium/
- Terpasang infus di feses
tangan kanan
menumpuk di
- Terdapat kolostomi di
rektum
perut bagian kanan
- Suhu : 37,2 distensi abdomen
- Nadi : 141 x/menit
- Pemeriksaan lab kolostomi
21/02/2020
Hasil : trauma jaringan Risiko infeksi
HB : 12,3 gram/dl perawatan yang
(10-17) tidak adekuat
HCT : 35,1 %(29-54)
WBC : 10,360 per risiko infeksi
mikroliter (9.000-
30.000)
PLT : 455 juta sel
mm3 (3,8-6.1 )

3) Diagnosis Keperawatan

Ditemukan Masalah Masalah Teratasi


No. Diagnosis Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf

Risiko infeksi berhubungan dengan efek Senin 24


prosedur invasif ( operasi kolostomi ) di februari
tandai dengan Terdapat kolostomi di perut 2020
bagian dekstra
- Suhu : 37,2 Jam 08.13
1.
- Nadi : 141 x/menit
- Pemeriksaan lab 21/02/2020
Hasil :
HB : 12,3 gram/dl
HCT : 35,1 %
WBC : 10,360 per mikroliter
PLT : 455 juta sel mm3
SDKI (D.0142)
4) Intervensi Keperawatan

Diagnosis Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

1. Risiko infeksi Tujuan : 1. Mengajarkan perawatan kolostomi


berhubungan Setelah dilakukan tindakan pada keluarga pasien
dengan efek keperawatan selama 1 x 15 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
prosedur menit, diharapkan infeksi kontak dengan pasien dan
invasif tidak terjadi / menurun lingkungan pasien
(operasi a) Kebersihan tangan 3. Pertahankan teknik aseptik pada
kolostomi ) di meningkat pasien berisiko tinggi
tandai dengan b) Kebersihan badan 4. ajarkan cara cuci tangan dengan
Terdapat meningkat benar ke keluarga pasien
kolostomi di c) Demam menurun
perut bagian d) Kadar sel darah putih
dekstra membaik
e) Kemerahan menurun SIKI hal (278) I.14539
f) Bengkak menurun
g) Kebersihan daerah
luka meningkat

SLKI hal (183)

5) Implementasi

No Hari/Tgl No Diagnosis Tindakan Keperawatan Paraf


Keperawatan/Jam

1. Senin 24 DX I
februari 1. Mengajarkan perawatan kolostomi
2020 08.15 Respon : keluarga klien paham dan
kooperatif
08.20
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah ke
08.25 pasien dan lingkungan pasien
Respon: klien bebas dari infeksi
08.26 3. Mengajarkan cara cuci tangan yang
baik dan benar sebelum dan sesudah
ke pasien
Respon: keluarga klien kooperatif
4. Mempertahankan teknik aseptik pada
klien berisiko tinggi
6) Evaluasi

Diagnosis Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan


No Paraf
Keperawatan Catatan Perkembangan

1. Risiko infeksi Senin 24 S : Tidak terkaji


berhubungan februari O : klien menangis rewel
dengan efek 2020 - Suhu : 37,2
prosedur invasif - Nadi : 141 x/menit
(operasi Jam 08.30 - Pemeriksaan lab 21/02/2020
kolostomi ) di Hasil :
buktikan dengan HB : 12,3 gram/dl
Terdapat HCT : 35,1 %
kolostomi di WBC : 10,360 per mikroliter
perut bagian PLT : 455 juta sel mm3
dekstra
A : Masalah risiko infeksi teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Nama Mahasiswa : Dhian tiara sari


Perawat Anestesi
NIM : P27820716033

(…………………………)
B. Operasi
1) Data Pengkajian
Time Out
Tahap intra operasi dimulai dengan tindakan anestesi pada klien sekitar pukul 10.00
WIB dengan jenis pembiusan general anestesi dengan posisi pembedahan prone , jenis
operasinya adalah bersih terkontaminasi dan merupakan golongan operasi besar.
Posisi tangan klien saat tindakan pembedahan adalah telungkup . Kemudian perawat
instrument meyiapkan instrument yang akan digunakan untuk tindakan pembedahan
PSARP kemudian desinfeksi area pantat dan anus serta organ reproduksi dilakukan
dengan povidone iodine dan Nacl 0.9%, selanjutnya operator melakukan time out pada
pukul 10.05 WIB dengan mengucapkan salam memperkenalkan identitas klien dan
tindakan pembedahan yang akan dilakukan,menayakan dokter anestesi apakah ada
kesulitan tentang pembiusan pada klien dan mengonfirmasi kesiapan alat pada perawat
instrument kemudian berdoa bersama dan dilanjutkan tindakan pembedahan. Monitor
dan mesin anestesi digunakan tanpa melibatkan alat imaging/X-ray. Kassa yang
siapkan 40 lembar digunakan saat operasi adalah 30 lembar, deppres 10 buah. Untuk
menjaga keseimbangan cairan klien diberikan cairan RL 500 cc melalui tangan kanan
klien. Perdarahan diperkirakan 45ml
2) Data Fokus/Analisis Data

Hari/
Kemungkinan
Tanggal/ Pengelompokan Data Masalah
Penyebab
Jam

senin 24 DS :- Malformasi
februari anorektal
2020 DO :

- Dilakukan pembedahan
PSARP Tindakan
Risiko hipotermi
- Klien terpasang pembedahan PSARP perioperative
intravenous (IV) line di ↓
tangan kanan
- Terjadi perdarahan Risiko hipotermi
kurang lebih 45 ml perioperative
- Suhu 36,8 C
3) Diagnosis Keperawatan

Ditemukan Masalah Masalah Teratasi


No. Diagnosis Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf

Risiko hipotermi perioperative Senin 24


berhubungan dengan prosedur pembedahan februari
1. di tandai dengan suhu 36.8 C 2020
Jam 11.20

SDKI (D.0141)

4) Intervensi Keperawatan

Diagnosis Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

Risiko Tujuan : 1. Monitor suhu tubuh pasien


hipotermi Setelah dilakukan tindakan 2. Beri alas penghangat
1. perioperative keperawatan selama proses 3. Beri selimut tebal pada bagian tubuh
pembedahan diharapakan yang tidak di lakukan tindakan
berhubungan
risiko hipotermi 4. Kolaborasi pemberian cairan dengan
dengan perioperative tidak terjadi dokter anastesi
prosedur Kriteria hasil :
pembedahan a) Menggigil menurun SIKI hal (515 )
di tandai b) Kejang menurun
dengan suhu c) Suhu tubuh membaik
36.8 C
SLKI hal (190)
5) Implementasi

No Hari/Tgl No Diagnosis Tindakan Keperawatan Paraf


Keperawatan/Jam

Senin 24 11.23 1. Memonitor tanda vital


februari Respon :
1 2020 TD : 80 / 40 mmHg
N : 140 x/menit
Jam 11.20 S : 36.4 C
RR : 28 x/menit
11.30 2. Memberikan alas penghangat
Respon : pasien di pasang alas
11.45
pengahangat
3. Beri kain pada bagian tubuh yang
tidak di lakukan tindakan
Respon: klien di beri kain
bagian punggung

6) Evaluasi

Diagnosis Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan


No Paraf
Keperawatan Catatan Perkembangan

1. Risiko hipotermi Senin 24 S:-


perioperative februari
berhubungan 2020 O :pasien dalam pengaruh anastesi
dengan prosedur (suhu 36,4 C)
pembedahan di A : risiko hipotermi teratasi
tandai dengan
suhu 36.8 C P : intervensi di lanjutkan

Nama Mahasiswa : Dhian Tiara Sari Perawat Kamar Operasi

NIM : P27820716033

(…………………………)

C. Post Operasi
1) Data pengkajian
Dokter oprator bedah menyampaikan bahwa prosedur tindakan operasi telah selesai
pada pukul 13.50 WIB. Lalu mengkonfirmasi kelengkapan kasa dan alat pada perawat
instrument. Kemudian dilakukan proses ekstubasi oleh dokter anestesi pada pukul
14.25 WIB kemudian dipindahkan ke ruang pulih sadar dengan brankar. Klien masih
dalam pengaruh sedasi anestesi.
Pemeriksaan fisik B1-B6
1) Breathing (B1) : Jalan napas bebas, klien bernapas spontan, RR 26x/menit
2) Blood (B2) : Tekanan darah klien 70/40 mmHg, nadi 138 x/menit,.
3) Brain (B3) : Tidak dapat dikaji karena klien dalam pengaruh sedasi anestesi
4) Bladder (B4) : Klien terpasang kateter urin selama tindakan oprasi 20 ml
5) Bowel (B5) : Klien tidak mengalami mual muntah, mukosa bibir sedikit kering
6) Bone (B6) : Turgor kulit elastis, akral klien hangat, kering, merah.

2) Data Fokus/Analisis Data

Hari/
Kemungkinan
Tanggal/ Pengelompokan Data Masalah
Penyebab
Jam

Senin 24 DS : - Malformasi
februari anorektal
2020

Jam 14.35 DO : Klien berada diatas
tempat tidur dan belum Tindakan
terpasang tanda resiko pembedahan
jatuh

Post tindakan
Risiko jatuh
operasi

Penurunan kesadaran
akibat pengaruh
anestesi

Risiko jatuh

3) Diagnosis Keperawatan
Ditemukan Masalah Masalah Teratasi
No. Diagnosis Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf

Risiko jatuh berhubungan dengan penurunan Senin 24


kesadaran klien akibat pengaruh sedasi februari
anestesi 2020
1.
Jam 14.35
SDKI (D.0143) hal 306

4) Intervensi keperawatan

Diagnosis Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

1. Risiko jatuh Tujuan : 1. Identifikasi karakteristik lingkungan


berhubungan Setelah dilakukan tindakan yang dapat meningkatkan potensi
dengan keperawatan selama 1x15 untuk jatuh
menit diharapkan jatuh tidak 2. Gunakan teknik yang tepat untuk
penurunan
terjadi. memindahkan klien
kesadaran klien Kriteria hasil: 3. Kunci roda dari kursi roda, tempat
akibat pengaruh a) Klien mampu tidur, atau brankar selama proses
sedasi anestesi mempertahankan pemindahan klien
keseimbangan 4. Pasang pagar pengaman pada bed
b) Tercipta lingkungan maupun brankar klien
yang aman bagi klien

5) Implementasi

No Hari/Tgl No Diagnosis Tindakan Keperawatan Paraf


Keperawatan/Jam

Senin 24 14.40 1. Mengidentifikasi karakteristik


februari lingkungan yang dapat meningkatkan
1 2020 potensi untuk jatuh
Respon : Lingkungan aman
14.45 2. Menggunakan teknik yang tepat
untuk memindahkan klien
Respon : Klien aman
3. Mengunci roda dari kursi roda,
14.52
tempat tidur, atau brankar selama
proses pemindahan klien
Respon : Klien aman
14.55 4. Memasang pagar pengaman pada bed
maupun brankar klien
Respon : Klien aman

6) Evaluasi
Diagnosis Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan
No Paraf
Keperawatan Catatan Perkembangan

1. Risiko jatuh Senin 24 S:-


berhubungan februari O : Klien aman, pengaman pada bed
dengan penurunan 2020 maupun brankar klien terpasang
kesadaran klien
:terdapat tanda resiko jatuh pada
akibat pengaruh
bed pasien
sedasi anestesi

A : Masalah risiko jatuh teratasi

P : intervensi di lanjutkan

Nama Mahasiswa : Dhian Tiara Sari Perawat Ruang Pulih Sadar

NIM : P27820716033

(…………………………………)

Anda mungkin juga menyukai