Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Budidaya ikan dengan sistem intensif sudah dilakukan oleh banyak

pengusaha untuk memperoleh jumlah panen yang besar dari jumlah padat tebar

yang besar. Perkembangan tentang nutrisi dan pakan ikan beberapa tahun terakhir

sangatlah pesat, terutama tentang formulasi pakan ikan yang meningkatkan

pertumbuhan dan kesehatan ikan yang dibudidayakan.

Secara kualitatif kebutuhan nutrisi bagi ikan kurang lebih hampir sama

dengan kebutuhan nutrisi ternak darat lainnya. Ikan juga membutuhkan protein

(asam-asam amino esensial), asam lemak esensial, mineral, vitamin, dan energi

dari berbagai bahan pakan yang dikonsumsi oleh ikan. Nutrisi seimbang pada

pakan merupakan faktor penting dalam usaha budidaya ikan. Sehingga kebutuhan

nutrisi untuk ikan harus dipenuhi secara baik dan seimbang (Imrantika, 2017).

Pakan merupakan salah satu faktor penting produksi dalam suatu kegiatan

budidaya ikan, terutama pada sistem intensif. Secara fisiologis, pakan akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan, juga sebagai sumber

energi, gerak dan reproduksi. Pakan yang dimakan ikan akan diproses dalam

tubuh dan unsur-unsur nutrisi atau gizinya akan diserap untuk dimanfaatkan

membangun jaringan sehingga terjadi pertumbuhan. Laju pertumbuhan ikan

sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang diberikan. Pakan yang

berkualitas baik akan menghasilkan pertumbuhan ikan dan efisiensi pakan yang

tinggi (Isnawati, 2015).

Seperti halnya manusia, ikan memerlukan nutrisi yang baik agar bisa hidup

dengan sehat. Oleh karena itu, kan perlu diberikan makan degan makanan yang
mengandung kadar nutrisi yang memadai. Nutrisi yang harus ada pada ikan adalah

protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Kekurangan protein akan

menurunkan daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit. Selain itu zat nutrisi

lainnya seperti kabohidrat, lemak, vitamin, dan mineral juga harus sesuai dengan

kebutuhan ikan.

Penyebab penyakit ikan dapat berasal dari tubuh ikan itu sendiri atau dari

luar. Penyabab penyakit dari dalam tubuh ikan antara lain karena genetik, sekresi

internal, imunodefisiensi, kelainan saray atau gangguan metabolik. Adapun

penyebab penyakit yang berasal dari luar tubuh ikan antara lain serangan patogen,

hama, akibat pengaruh lingkungan, dan pakan (malnutrisi).


ISI

Pakan adalah nutrien yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan dan

melaksanakan aktivitas. Kualitas dan kuantitas pakan akan berpengaruh terhadap

ikan. Pakan ikan sebaiknya mengandung beberapa zat gizi yang diperlukan, antara

lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Ketersediaan pakan dalam

jumlah yang cukup, tepat waktu, dan bernilai gizi baik merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budi daya ikan.

Kebutuhan nutrisi ikan harus terpenuhi dari pakan yang kita berikan agar

produktivitas dan pertumbuhannya baik. Kekurangan nutrisi maupun kelebihan

dapat menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan ikan. Defisiensi nutrisi ini

disebut juga dengan malnutrisi yang dapat menimnulkan berbaga penyakit.

Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh ikan tidak mendapat asupan gizi

yang cukup. Malnutrisi dapat juga disebut keadaan yang disebabkan oleh

ketidakseimbangan diantara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk

mempertahankan kesehatan. Ini bisa juga terjadi karena asupan makan terlalu

sedikit atau pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan

gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya melabsorpsi makanan atau kegagalan

metabolik (Makkalo, 2014).

1. Kabohidrat

Karbohidrat merupakan zat sumber energi dan pada umumnya berasal dari

tumbuh-tumbuhan yang pembentukkannya melalui proses fotosintesis dengan

bantuan sinar matahari. Fungis karbohidar dalam pakan berfungsi sebagai sumber

energi yang murah  dan juga sebagai perekat (Andrian, 2013).


Kelebihan karbohidrat menyebabkan berat badan meningkat, artinya ikan yang

mengandung karbohidrat terlalu banyak akan memacu pertumbuhan serta akan

menyebabkan penimbunan glikogen dalam hatinya yang dapat menyebabkan

kematian. Gangguan akibat kekurangan karbohidrat adalah dapat mengakibatkan

kerusakan jaringan, penyakit akibat kekurangan glukosa dalam darah

(hypoglisemia), dan penyakit yang sering adalah menyerang benih. Selain itu

pakan yang mengandung karbohidrat terlalu sedikit akan menyebabkan terjadinya

tingkat katabolisme protein dan lemak yang tinggi untuk mensuplai kebutuhan

energi ikan dan menyediakan metabolisme lanjutan (intermedier) untuk sintesis

senyawa biologi penting lainnya, sehingga pemanfaatan protein untuk

pertumbuhan berkurang (Ramadhani, 2015).

2. Protein

Protein merupakan unsur yang paling penting dalam penyusunan formulasi

pakan karena usaha budi daya mengharapkan pertumbuhan ikan yang cepat.

Kelebihan protein dalam pakan akan mengakibatkan ikan memerlukan energi

ekstra untuk melakukan proses deaminasi dan mengeluarkan amoniak sebagai

senyawa yang bersifat racun sehingga energi yang digunakan untuk pertumbuhan

ikan akan berkurang.

Kekurangan protein dalam pakan akan mengakibatkan pertumbuhan yang

negatif karena protein yang disimpan di dalam jaringan otot akan dirombak

menjadi sumber energi sehingga pertumbuhan ikan menjadi terhambat ataupun

dalam proses biokimiawinya. Penyakit yang ditimbulkan dari kekurangan

protein yaitu keriput pada kulit, insang terlihat tidak cerah, tubuh membengkak,
sirip rusak, pertumbuhan lambat, gerakan lemas dan berenang secara tidak teratur

(Ramadhani, 2015).

      Gejala yang ditimbulkan dari kekurangan protein yaitu kurang nafsu makan,

efesiensi pakan buruk, perut gembung, perubahan warna kulit, rentan penyakit,

kelainan bentuk tulang, sirip rontok, mata menonjol, frekuensi pernafasan cepat

(megap-megap), tumbuh lambat, pendarahan kulit dan iritasi.

3. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan membantu penyerapan mineral-

mineral tertentu (terutama kalsium) serta vitamin-vitamin yang terlarut dalam

lemak (vitamin A, D, E, K).

Kekurangan lemak pada pakan menyebabkan penyakit yang serius. Jaringan

ikan mengandung asam lemak essensial seri n-3 sehingga pakan ikan harus cukup

lemak n-3 (linolenic) dan n-6 (linoleic). Kekurangan lemak akan mengakibatkan

bengkak dan pucat liver dengan infiltrasi lemak, anemia. Masalah utama pakan

berisi lemak, yaitu tingginya polyunsaturated fatty acids (PUFA) termasuk n-3

dan n-6 asam lemak karena mudah teroksidasi oleh oksigen.

4. Vitamin

Kekurangan vitamin pada ikan mengakibatkan kelainan-kelainan pada tubuh ikan

baik kelainan bentuk tubuh ataupun kelainan fungsi faal (fisiologi). Contohnya:
a)    Kekurangan vitamin A mengakibatkan pada pertumbuhan yang lambat,

kornea mata menjadi lunak, mata menonjol dan mengakibatkan kebutaan,

pendarahan pada kulit dan ginjal.

b)    Ikan yang kekurangan vitamin B1 (Thiamin) menunjukkan gejala : ikan

lemah dan kehilangan nafsu makan, timbulnya pendarahan atau penyumbatan

pembuluh darah, abnormalitas gerakan seperti kehilangan keseimbangan, dan

warna kulit ikan menjadi pucat.

c)    Kekurangan vitamin B2 (Riboflavin) menunjukkan gejala: mata ikan keruh

dan pendarahan pada okuler mata, akibatnya ikan lama kelamaan akan mengalami

kebutaan, kulit berwarna gelap, nafsu makan hilang, pertumbuhan lamban dan

timbulnya pendarahan pada kulit dan sirip.

d)    Ikan yang mengalami kekurangan vitamin B6 (Pyridoxine) akan

menyebabkan frekuensi pernafasan meningkat, ikan kehilangan nafsu makan, ikan

lama kelamaan akan mengalami kekurangan darah.

e)    Vitamin C sangat berperan di dalam pembentukan kekebalan tubuh, karena

itu kekurangan vitamin C yang berlangsung dalam periode lama akan

mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh. Kekurangan vitamin C pada ikan

akan menunjukkan gejala ikan berwarna lebih gelap, pendarahan terjadi pada

kulit, hati dan ginjal. Kekurangan vitamin C juga akan menyebabkan terjadinya

kelainan pada tulang belakang yaitu bengkok arah samping (Scoliosis) dan

bengkok arah atas dan bawah (Lordosis) seperti di gambar.


5. Mineral

Zat-zat mineral yang dibutuhkan oleh ikan antara lain kalsium (Ca), fosfor (P),

natrium dan klor (dalam persenyawaan NaCI), mangan (Mn), zat besi (Fe),

tembaga (Cu), yodium (I), dan kobalt (Co). Sama halnya dengan vitamin, mineral

sangat dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia mikoristik hipokromik dan

proses pertumbuhan lambat. Kekurangan Zinc menyebabkan anoreksia, ukuran

tulang mengecil, erosi sirip dan kulit, katarak dan tubuh kerdil. Kekurangan

Mangan menyebabkan pertumbuhan lambat, hilang keseimbangan, anoreksia, dan

pertumbuhan ekor abnormal. Kekurangan tembaga mengakibatkan pertumbuhan

lambat dan katarak. Kekurangan Selenium menyebabkan penngkatan resiko

kematian, anemia, stres, dan distrofi otot (Siregar, 2016).

Erosi sirip dan sisik akibat kurang mineral


KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat adalah pakan merupakan faktor penting

dalam proses budidaya ikan. Pakan yang diberikan kepada ikan harus cukup yang

artinya tidak lebih dan tidak kurang, karena kelebihan dan kekurangan akan

menimbukan gangguan terhadap ikan. Selain itu, nutrisi ikan harus terpenuhi

dengan baik karena akan menimbulkan penyakit terhadap ikan jika terjadi

defisiensi nutris baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga mineral.
DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Romi. 2013. Nutrisi Pakan dan Kebutuhan Zat Gizi Ikan.
http://romiandrian06.blogspot.com/ (dilihat pada 21 Maret 2020 pukul 19.55
WIB).

Imrantika, Fantria. 2017. Mengenal Nutrisi Penting Untuk Ikan.


http://farming.id/mengenal-nutrisi-penting-untuk-ikan/(dilihat pada 21
Maret 2020 pukul 19.33 wib)

Isnawati, N., R.S., G.M. 2015. Potensi Serbuk Daun Pepaya untuk Meningkatkan
Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Rasio Efisiensi Protein dan Laju Pertumbuhan
Relatif pada Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 7(2)

Makkalo, Mari. 2014. Penyakit Malnutrisi. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Ramadhani, Tri. 2015. Kebutuhan Karbohidrat Pada Ikan. Aceh: Universitas


Malikussaleh.

Ramadhani, Tri. 2015. Kebutuhan Protein Pada Ikan. Aceh: Universitas


Malikussaleh.

Razi, Fahrur. 2013. Arti Penting Pakan Bagi Ikan.


http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/2013/01/arti-penting-
pakan-bagi-ikan.html dilihat pada 22 Maret 2020 pukul 18.47 WIB.

Siregar, Maulina. 2016. Pastikan Ikan Mendapat Mineral yang Cukup.


https://www.isw.co.id/single-post/2016/09/13/Pastikan-Ikan-Mendapatkan-
Mineral-yang-Cukup dilihat pada 22 Maret 2020 pukul 18.05 WIB.

Zaeoui. 2017. Penyakit Malnutrisi Pada Ikan.


http://zaeoui.blogspot.com/2017/04/penyakit-malnutrisi-pada-ikan.html
dilihat pada 22 Maret 2020 pukul 14.23 WIB
TUGAS PAPER NUTRISI IKAN
PENYAKIT YANG DIALAMI IKAN KETIKA TERKENA
MALNUTRISI
OLEH:
RIMA MELATI KARO KARO
1804112050
BUDIDAYA PERAIRAN

DOSEN PENGAMPU:

Ir. Adelina, M.Si.

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKUTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020

Anda mungkin juga menyukai