Nutrasetikal Vitamin
dan Mineral
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN
Disusun oleh : TEKNOLOGI NASIONAL
Een Tri Septi Cahyati TAHUN PELAJARAN
Nim : 18330720 2020/2021
Zat gizi terdiri dari zat gizi mikro dan zat gizi
makro. Zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral.
Apabila seseorang tidak memiliki kebutuhan zat
besi yang cukup dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan untuk belajar dan
konsentrasi, penurunan daya ingat serta
kebugaran jasmani
Sumber zat besi
Sumber zat besi adalah makanan hewani dan nabati
seperti daging, (dianjurkan daging yang tidak
berlemak), ayam, ikan, telur, serealia, kacang-kacangan,
sayuran hijau dan buah pisang (Widiastuti, dkk., 2009).
Konsumsi zat besi yang kurang menyebabkan
penurunan kadar hemoglobin sehingga
mengakibatkan gangguan pengangkutan oksigen
ke otot dan memengaruhi nilai VO2 Max.
Konsentrasi hemoglobin yang tinggi dapat
memengaruhi kandungan oksigen dalam darah
sehingga mampu mengantarkan oksigen lebih
banyak ke otot (McMurray dan Ondrak, 2008).
Kadar zat besi yang terlalu rendah dapat
menyebabkan anemia zat besi ditandai dengan
tubuh terasa lemah, pusing, mudah lelah,
meningkatnya sensitifitas tubuh terhadap udara
dingin dan wajah terlihat pucat (Widiastuti, dkk.,
2009).
Vitamin
Jika seseorang merupakan atlet lebih diutamakan
mengonsumsi vitamin larut air, yaitu vitamin B dan C
(Mustika, 2011).
Vitamin larut air adalah komponen sistem enzim yang
banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi
(Halimah, dkk., 2014).
Konsumsi vitamin C yang cukup dapat mengurangi stres
fisiologis (Syafrizar dan Wilda, 2009). Asupan vitamin C
yaitu 200 mg per hari disesuaikan dengan aktifitas yang
dilakukan (Kemenkes RI, 2014).
Studi sebelumnya pada Acaudina sp. telah menunjukkan kaya vitamin dan mineral,
(Chen 2003). Perubahan musim siklus reproduksi juga berpengarauh terhadap
kandungan nutrisinya, (Syafril et al. 2004).
Kebutuhan vitamin A pada tubuh manusia perhari berbeda beda disetiap usia. Pada
pria dewasa sebanyak 5000 IU, wanita dewasa 800 IU dan pada ibu menyusui 6000 IU,
(Sartika 2017).
Asupan vitamin A berperan penting dalam berbagai fungsi normal tubuh, diantaranya
penglihatan, kekebalan tubuh, reproduksi, serta pertumbuhan dan perkembangan
tubuh, (Sizer dan Whitney 2002).
Vitamin disimpan di liver sampai lebih dari dua tahun, dimana dapat mengakibatkan
toksisitas jika pasien mengkonsumsi dengan dosis yang besar, (Kamiensky et al. 2006).
Vitamin B12
Makanan laut merupakan sumber vitamin B12.
Selain itu vitamin ini juga ditemukan dalam
susu, daging, ikan, dan telur, (Gaman dan
Sherrington 2002).
Bentuk utama vitamin B12 dalam makanan
adalah adenosilkobalamin, metilkobalamin,
dan hidroksikobalamin, (Almatsier 2001).
Vitamin B12 berfungsi dalam metabolisme
asam amino serta biosintesis protein dan asam
nukleat,
Pada jenis Moluska diantaranya cumi, kerang, dan tiram
memiliki kandungan vitamin B12 yang lebih tinggi dibandingkan
ikan.