Anda di halaman 1dari 4

Akhirnya Setelah 3 Musim Berlalu, Boboiboy:

The Movie Resmi di Rilis!

Judul Film: Boboiboy The Movie


Sutradara: Nizam Razak
Penulis: Nizam Razak, Anas Abdul Aziz
Perusahaan Produksi: Animonsta Studios
Tanggal Rilis: 3 Maret 2016(Malaysia), 13 April 2016(Indonesia)
Durasi: 1 jam 40 menit
“BoboiBoy: The Movie” merupakan film yang diangkat dari serial BoboiBoy yang
menceritakan kisah seorang manusia dengan kekuatan elemental dan digunakan untuk
melindungi bumi dari ancaman musuh-musuh jahatnya. Film “BoboiBoy: The Movie” yang
disutradarai oleh Nizam Razak berhasil membuat para penonton puas dengan film tersebut dan
banyak mendapat ulasan yang bagus dari para kritikus. Nizam Razak juga penulis dan pencipta
animasi BoboiBoy yang tayang di siaran tv Malaysia yaitu TV3. Di dalam film ini terdapat lagu
yang dinyanyikan oleh salah satu grup musik di Indonesia yaitu D’Masiv dengan lagunya
berjudul “Dibawah Langit Yang Sama” dan digunakan untuk ending dalam film ini.
Kisah ini bermula pada saat power sfera atau bola kekuatan bernama Klamkabot sedang
kabur dari kejaraan pasukan penjahat bernama Tengkotak yang dipimpin oleh Bora Ra dan anak
buahnya Gaga Naz, Yoyo Oo, Kiki ta, dan juga Cici Ko. Mereka mengejar power sfera generasi
pertama itu untuk berbuat kejahatan. Sampai akhirnya, Klamkabot tertangkap oleh kumpulan
robot lebah milik pasukan Tengkotak. Ketika itu, Kiki Ta mendeteksi adanya kekuatan
teleportasi tinggi dari Klamkabot. Klamkabot menggunakan kekuatan teleportasi itu untuk
memindahkan diri dan pulaunya menuju planet Bumi, tempat di mana lokasi Boboiboy dan
kawan-kawannya berada.
Pasukan Tengkotak tidak menyerah begitu saja, mereka langsung pergi ke tempat di
mana Klamkabot pergi bersama dengan pulaunya. Sesampainya pasukan itu di Bumi, mereka
mendeteksi adanya kekuatan yang sama dengan Klamkabot tapi memiliki kekuatan yang lebih
rendah yaitu Ochobot yang merupakan teman robot Boboiboy dan generasi ke sembilan dari
power sfera. Pasukan Tengkotak menggunakan Ochobot untuk membantu mencari lokasi
Klamkabot berada. Ochobot pun akhirnya jatuh ke tangan Bora ra setelah pertempuran di Kedai
Tok Aba antara pasukan Tengkotak dengan Boboiboy serta teman-temannya. Perjalanan
Boboiboy dan teman-temannya dalam menyelamatkan Ochobot akan membawa mereka
kepada petualangan yang penuh aksi.
Tema yang diangkat dari film ini adalah petualangan yang di dalamnya juga terdapat
komedi dan penuh aksi yang menegangkan. Hasil editing dan efek visual pada film ini dapat
dibilang bagus, terlihat dalam adegan pertempuran yang menampilkan kekuatan dari setiap
tokoh yang terlibat dalam pertempuran tersebut. Di dalam film ini, suasana hati penonton akan
dicampur aduk dengan adanya adegan komedi di saat suasananya sedang tegang ataupun
sedih. Tokoh Boboiboy sebagai pemilik kekuatan elementalnya akan berjuang bersama teman-
temannya untuk mencegah pasukan Tengkotak merebut kekuatan teleportasi dari Ochobot.
Keseluruhan film “Boboiboy: The Movie” cukup bagus, karena dapat disaksikan oleh
segala umur dan lelucon yang mudah dimengerti. Sehingga banyak penonton yang puas dengan
film ini dan mendapat banyak ulasan yang baik dari para penonton dan juga kritikus. Bahasa
Melayu pada film ini digunakan dengan baik oleh para pengisi suara. Special Effect film ini
terlihat lebih rapih dbandingkan dengan serial Boboiboy di tv. Seperti slow motion dan aksi-aksi
lucu yang membawa emosi tersedia dalam film ini. Desain karakter yang indah dan juga
tentunya bagus. Seperti setiap elemen pada kekuatan Boboiboy tidak hanya dibedakan dengan
warna pakaian, tetapi dari logonya, arah topi, serta kekuatan Api dan Air pada Boboiboy
dibedakan dengan lengan pendek pada elemen Api sedangkan elemen Air menggunakan baju
berlengan panjang.

Di balik kelebihan sebuah film, ada kekurangan dalam film “Boboiboy: The Movie”. Salah
satu kekurangan yang ada di film ini adalah pada efek visualnya pada saat kekuatan Boboiboy
mengenai musuhnya dengan percikan yang terlihat biasa saja. Efek hancur yang disajikan juga
belum terasa ‘wah’ dibandingkan dengan efek perubahan Boboiboy. Lagu-lagu yang bagus pada
film sayangnya harus kalah dengan kualitas suaranya yang terdengar sangat stereo. Di awal
film, banyak sekali product placement sponsor dan salah satu yang paling terlihat adalah Choki-
choki yang sedikit mengganggu.

Anda mungkin juga menyukai