Anda di halaman 1dari 15

IMPERALISME INGGRIS DAN PERANCIS di ASIA BARAT ( JAZIRAH ARAB)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Diskusi Kelompok


Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam III ( Perode Moden)
Dosen Pengampu : Dr. H. Ading Kusdiana, M. Ag.

Disusun Oleh : Kelompok 02

1. Gina Luthfiatin (1195010063)


2. Hauna Aprilia Mumtahanah (1195010057)
3. Hana Lutfiah Nurfauziah ( 1195010053
4. Insan Sholeh Nurhidayatulloh (1195010062)
5. Jatmika Aji Santika (1195010070)
6. Mufid Muhammad Baihaqi (1195010085)
7. Muhamad Iqbal Al Hilal (1195010086)

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM (SPI)


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas Imperialisme Inggris dan Perancis di Asia Barat ( Jazirah Arab). Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Imperialisme
Inggris dan Perancis di Asia Barat ( Jazirah Arab).Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Maret 2021

Tim Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Imperialisme Inggris dan Perancis di Asia Barat (Jazirah Arab)....................3
B. Faktor Yang Melatarbelakangi Terjadinya Imperialisme Inggris dan
Perancis di Asia Barat (Jazirah Arab)...........................................................................5
C. Dampak Imperialisme terhadap Peradaban Islam di Asia Barat.....................8
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asia Barat adalah suatu kawasan yang sangat strategis. Kawasan ini dekat dengan
Afrika dan Eropa. Menghubungkan laut Tengah dengan Samudera Hindia. Posisi strategis
semacam itu sangat memungkinkan kawasan itu sebagai media kmunikasi segala segi
kehidupan (politik, ekonomi, sosial-budaya, militer dan agama) dengan kawasan-kawasan
yang berdekatan. Dalam bidang sosial budaya misalnya pernah terjadi percampuran antara
kebudayaan Yunani dengan kebudayaan di Asia Barat, sehingga melahirkan kebudayaan
Hellenisme.
Munculnya peradaban Islam juga tidak terlepas dari kebolehan Islam mengadopsi
kebudayaan Yunani. Demikian pula kebangkitan Eropa, karena Eropa mangadopsi
kebudayaan Islam. Dalam bidang ekonomi lebih jelas lagi, yaitu komunikasi dagang antara
Laut Tengah dengan Laut Arab dan Samudera Hindia juga melewati kawasan Asia Barat
tersebut. Barang-barang dagang dari Asia, kemudian dipindahkan ke laut Tengah melalui
jalan darat (yakni kawasan Asia Barat tersebut). Yang menambah kawasan itu menjadi lebih
strategis lagi adalah karena kawasan itu juga memiliki tempat-tempat yang strategis, seperti
Laut merah dan Terusan Suez, Teluk Persia atau Teluk Arab, Selat Bosporus dan Selat
Dardanella. Sehingga kaum imperialis berlomba-lomba datang ke wilayah Asia Barat untuk
menaklukan dan menguasai wilayah ini.
Bangsa Eropa yang melakukan imperialisme di wilayah Asia Barat adalah prancis dan
Inggris. Setelah Perancis dan Inggris berhasil menguasai wilayah-wilayah yang ada di Asia
Barat, mereka melakukan monopoli dan mencampuri kehidupan politik yang ada dinegara-
negara di wilayah Asia Barat. Sehingga hal ini menimbulkan berbagai dampak bagi
kehidupan umat Islam. Kemudian pada abad 20 dikawasan ini ditemukan tambang-tambang
minyak. Karena minyak inilah maka sampai sekarang kawasan ini menjadi incaran negara-
negara besar, terutama negara maju yang kegiatan industrinya sangat tergantung pada
minyak. Di kawasan Asia Barat itu terletak nagara-negara Syiria, Libanon, Irak, Yordania,
Saudi Arabia, dan Yaman.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana imperialisme inggris dan prancis di asia barat ?
2. Apa yang menjadi faktor terjadinya imperialisme di asia barat ?
3. Bagaimana dampak imperialisme Barat bagi Dunia Islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui bangaimana imperialisme inggris dan prancis di asia barat
2. Mengetahui dan memahami faktor terjadinya imperialisme di asia barat
3. Mengetahui dampak imperialisme Barat bagi Dunia Islam
4. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Imperialisme Inggris dan Perancis di Asia Barat (Jazirah Arab)
Kawasan Asia Barat (Jazirah Arab) secara de jure kawasan ini masih merupakan
bagian integral dari kerajaan Turki Usmani, secara de facto pengaruh Perancis dan Inggris
sangatlah besar. Sejak tahun 1848 M, Perancis sudah menanamkan pengaruhnya di
Libanon dan Syria. Hal ini terbukti bahwa kedua negeri ini, Perancis senantiasa
melakukan intervensi terhadap persoalan-persoalan intern yang di hadapi Libanon dan
Syria ketika sedang berurusan dengan kerajaan Turki Usmani. Begitu juga dengan apa
yang sudah dilakukan oleh Inggris di wilayah pesisir Arab Selatan. Walaupun Oman,
Aden, dan Irak merupakan negeri yang merdeka, negeri ini masih berada dalam baying-
bayang pengaruh inggris. Hal yang sama terjadi di Selatan. Walaupun di wilayah anak
benua India, masyarakat muslim merupakan minoritas. Sebelum terbagi pada Pakistan
dan Bangladesh, keberadaan mereka cukup besar. Pada abad ke – 19 M, wilayah ini tidak
lepas dari kegiatan imperialism Inggris. Pada tahun 1857 M, sebagai akibat dari
kegagalan dalam pemberontakan Sipahi, wilayah anak benua India yang semula masih
diperintah oleh Kerajaan Mughal jatuh ke tangan Inggris. Sejak itu hukum yang berlaku
di wilayah ini adalah hukum Britania.1
Penetrasi Barat khususnya Inggris dan Perancis pada wilayah Timur Tengah saat itu,
Inggris dan Perancis saling terlibat persaingan sengit, Inggris sudah memiliki pengaruh di
India akhirnya Perancis pun memilih memutuskan hubungan dengan Inggris dan wilayah
jajahannya saat itu, India Pntu gerbang masuk ke India yakni Mesir, pada tahun 1798
Mesir jatuh ke tangan Perancis. 2
Alasan lain Perancis berupaya menguasai Mesir dikarenakan sebagai sarana
pemasaran hasil – hasil industri miliknya, selain karena jaraknya yang bisa ditempuh oleh
Perancis juga berfungsi sebagai pusat aktivitaa untuk mendistribusikan batang- barangnya
ke Turki, Syria dan lain- lain. Akan tetapi pimpinan Perancis saat itu, Napoleon
Bonaparte memiliki obsesi besar yakni, ingin menguasai Eropa, Asia hingga India yang
dimana hal ini pernah dilakukan oleh Alexander The Great. 3

1
Ading Kusdiana, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013),
hlm. 299
2
Philip K Hitti, “History of Arabs Terj,” in History of Arabs Terj (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005),
722.
3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 28th ed. (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018).

3
Pada faktanya keinginanya tidak dapat terwujud sebab berselang dua tahun sejak
penguasaan Mesir oleh Perancis tepatnya pada tahun 1799, Napoleon Bonaparte
digantikan posisinya oleh Jenderal Kleber dalam perang untuk melawan Inggris Kleber
yang memimpin Perancis justru kalah dan meninggalkan Mesir pada b31 Agustus 1801,
di Mesir kemudian terjadi vacum of power atau kekosongan kekuasaan. Kekosongan ini
dimanfaatkan kemudian oleh seorang perwira Turki Utsmani yakni Muhammad Ali Pasha
kekuasannya tidak lepas dari dukungan rakyat. Mesir sempat memiliki kedaulatan sendiri
hingga akhirnya ditaklukkan ole Inggris tepatnya pada tahun 1882. Persaingan antara
Inggris dan Perancis memang berlangsung relatif lama hal ni bisa kita saksikan dari
sangat sengitnya penaklukkan wilayah–wilayah islam baik di Timur, Tengah hingga
dataran Afrika.
Dunia Islam pada abad kesembilan belas dihadapkan kepada tantangan berat dengan
bercokolnya dominasi Eropa baik dalam hal ekonomi maupun politik. Yang demikian ini,
boleh dikatakan, hampir menyeluruh di dunia Islam, walaupun situasinya tidak selalu
sama antara yang satu dengan yang lain.   Wilayah Anatolia Turki Usmani yang
superpower itu mulai mengalami kekalahan dalam peperangan dengan Eropa pada abad
ke tujuh belas, yaitu ketika ekspedisi milternya untuk menguasai Wina dapat dipatahkan.
Kekalahan ini mengharuskan kerajaan Usmani menyerahkan Hongaria kepada Austria,
Padolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dalam perjanjian Carlowitz.
Pada masa‐masa selanjutnya kerajaan ini semakin menyempit daerah kekuasaannya
dengan jatuhnya Crimea ke Rusia (1783) dan Yunani (1829) setelah adanya tekanan dari
aliansi Perancis‐Inggris‐Rusia dalam perjanjian di Adrianopoles.113 Selanjutnya, melalui
kongres diplomatik di Berlin, Serbia memperoleh kemerdekaan penuh (1878), demikian
pula Rumania; Bosnia dan Hosek diserahkan kepada Austria.
Kemudian, sebelum perang dunia pertama, Kubrus, Albania, dan Makedonia juga
merdeka. Kekalahan Turki juga dialami oleh Mesir setelah penguasa negeri ini, Ali Bey,
mengijinkan armada Inggris untuk melintasi laut merah pada tahun 1778. Kedatangan
bangsa Inggris ini mengakibatkan Perancis (yang terlebih dahulu menanamkan kekuasaan
di Mesir) merasa terancam, karena dirasa dapat menggangu para pedagangnya yang ada
di wilayah itu, dan merasa iri karena Inggris akan dapat memperlancar komunikasinya di
India. Oleh karena itu, Perancis mengirimkan ekspedisinya pada Masa Napoleon, ke
Mesir pada 1798 dan berhasil mendudukinya dalam waktu yang sangat singkat, walaupun
kemudian tidak dapat bertahan lama karena di samping mendapatkan serangan dari
Inggris juga karena mobilitas politik dalam negeri Perancis sendiri sehingga Napoleon
4
harus meninggalkan Mesir pada 1799 dan digantikan kepada Jendral Kleber. Setelah
kepergian Perancis, Mesir jatuh ke tangan Muhammad Ali (1805‐1848) dan kemudian
diteruskan oleh keturunanya sampai Fuad II (1925‐53). Kendatipun demikan, Perancis
masih mendapatkan keuntungan dari Mesir, terutama setelah dibukanya terusan Suez
pada 1869 di bawah kekuasaan Khadif Ismail. Selanjutnya, “setelah pemberontakan Urabi
Pasha pada 1882, Mesir menjadi protektorat Inggris sampai dengan 1922. Mesir
mengalami pembaruan besar‐besaran pada abad ke 19 yang mengantarkan negeri ini
kepada kemajuan Barat beserta sistem ekonominya. Bidang pendidikan mendapat
perhatian utama dengan dikirimkannya pelajar Mesir ke Eropa dan diterjemahkannya
literatur modern ke dalam bahasa Arab. Ekonomi Mesir juga semakin terkait dengan
ekonomi Eropa karena orientasi ekspor dan pembiayaan pembangunan. Dominasi Inggris
bahkan masih terus berlangsung dalam bidang pertahanan sampai pada 1952 ketika
Kelompok Perwira berhasil mengubah Mesir menjadi sebuah republik.4
B. Faktor Yang Melatarbelakangi Terjadinya Imperialisme Inggris dan Perancis di
Asia Barat (Jazirah Arab)
Pada abad imperialisme, kawasan Asia Barat merupakan kawasan yang sangat
menarik perhatian bagi negara-negara barat. Negara-negara barat yang mempunyai
jajahan di kawasan Asia Barat adalah Inggris dan Perancis. Inggris mempunyai tanah
jajahan yang paling luas di kawasan Asia Barat. Tujuan kedatangan Inggris ke wilayah
tersebut demi kepentingan politik, militer dan ekonomi. Bagi Inggris kawasan tersebut
sangat berguna bagi negaranya demi menghubungkan wilayah jajahannya di Asia Selatan
dengan negara induknya. Begitu juga dengan Perancis. Negara ini menjajah kawasan Asia
Barat dengan menduduki daerah-daerah yang strategis guna memenuhi kepentingannya
sebagai negara penjajah. Selain itu, Perancis mempunyai kepentingan lain dikawasan
tersebut yakni mempunyai kepentingan dalam hal ekonomi, politik, militer dan sosial
budaya. Itu sebabnya negara Perancis melakukan imperialisme ke kawasan Asia Barat.5
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Asia Barat dijadikan sebagai daerah
jajahan oleh negara-negara Barat, yaitu:
1. Geopolitik
Asia Barat terletak pada pertemuan Benua Eropa, Asia dan Afrika. Sehingga,
kawasan ini merupakan pintu masuk utama menuju ke tiga Benua tersebut. Selain itu,
kawasan Asia Barat berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Merah, Laut Hitam, Laut

4
Yusuf, Dunia Islam Abad 19 : Penetrasi Kolonial Barat 2011
5
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Amizah, 2009), hlm 248.

5
Kaspia, Teluk Parsi dan Samudra Hindia. Dikawasan Asia Barat juga terdapat jalur-
jalur perairan yang sangat strategis yaitu Selat Boshporus, Selat Darnella, Terusan
Suez, Selat El-Mandeb dan Selat Hormuz. Sehingga, kawasan tersebut letaknya
sangat strategis.
2. Sumber Daya Alam
Kawasan Asia Barat sangat kaya akan kandungan alamnya, terutama minyak.
Minyak merupakan sumber energi utama bagi industri dunia, terutama negara Barat,
yang belum bisa digantikan oleh sumber energi lainnya. Oleh karena itu, dengan
ditemukannya sumber daya alam yang melimpah di kawsan Asia Barat menyebabkan
banyak orang-orang  barat yang ingin menguasai kawasan tersebut terutama Inggris
dan Perancis.
3. Jalur Strategis
Daya tarik Asia Barat yang telah dipaparkan di atas menjadi semakin kuat
dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. Dengan dibukanya Terusan Suez,
maka lalu lintas di sepanjang Laut Tengah dan Laut Merah menjadi semakin ramai.
Sehingga, mengakibatkan kawasan tersebut semakin menjadi strategis dan semakin
menarik perhatian Bangsa Barat untuk menguasai daerah tersebut.
4. Revolusi Industri
Dengan dijadikannya negara Eropa menjadi negara Industri, mengakibatkan
adanya perkembangan baru di negara Eropa pada abad ke– 19 yang membutuhkan
kebutuhan-kebutuhan baru. Seperti bahan mentah, bahan bakar, tempat-tempat untuk
memudahkan pengawasan aktifitas dagangnya. Sehingga banyak negara-negara barat
mengambil  bahan-bahan industri dari wilayah Asia Barat.
5. Faktor Ideologi
Wilayah tersebut merupakan tempat lahirrnya agama-agama besar dunia.
Seperti, Yahudi, Nasrani dan Islam. Sehingga, mengakibatkan adanya persoalan
agama yang bisa menjadi sumber konflik lewat intervensi Asing. Seperti halnya
Perancis yang sering mengklaim sebagai  pembela gereja Kristen Latin dan Manorit
untuk menguasai Syiria dan Lebanon.6
Selain alasan itu ada juga faktor-faktor yang menjadi penyebab imperialisme barat di
dunia Islam pada abad ke-19, diantaranya:
1. Faktor Internal 
6
Linda, C. (2013, November 26). Imperialisme Barat. Dipetik Maret 25, 2020, dari
http://cornelialinda.blogspot.co.id/2013/11/imperialisme-barat.html

6
a. Politik umat Islam yang sedang mengalami kemunduran sejak abad ke-17.
Penguasa Turki Usmani yang wilayahnya cukup luas tidak didukung oleh
kemajuan bidang ekonomi, sains dan teknologi sehingga tidak mampu
mempertahankan kekuasaan politiknya.
b. Ekonomi dunia Islam mengalami kemunduran akibat besarnya biaya anggaran
militer untuk mempertahankan wilayah kekuasaan yang luas.
c. Pemikiran tradisional yang berkembang di dunia Islam.
2. Faktor Eksternal
a. Ekonomi Barat mengalami kemajuan  
b. Politik atau penguasaan wilayah akan memudahkan penguasa kolonial melakukan
hubungan dagang atau monopoli.
c. Pemikiran rasional berkembang di wilayah Barat yang berasal dari dunia Islam
yang berada di Spanyol dan Sisilia.
Pada umumnya proses kedatangan bangsa Barat di Asia Barat disebabkan oleh daya
tarik dari Timur Tengah sendiri. Kedatangannya dapat dikatakan melalui jalur perang,
dalam arti bahwa bangsa barat melakukan penjajahan di negara-negara timur tengah
dengan alasan bahwa negara-negara tersebut merupakan sumber daya yang mempunyai
banyak manfaat untuk mereka. Seperti halnya Inggris dan Perancis, mereka menguasai
negara jajahannya di Timur Tengah dengan tujuan untuk kepentingan politik, ekonomi,
dan militernya. Perancis merasa perlu untuk memutuskan jalur hubungan antara Inggris di
Barat dan India ditimur. Oleh karena itu, pintu gerbang menuju India, yaitu Mesir, harus
segera berada di bawah kekuasaannya. Untuk maksud tersebut akhirnya Mesir dapat
ditaklukan pada tahun 1798 M. Alasan lain yaitu, negara-negara di wilayah Asia Barat
seperti Turki, Syiria, Hijaz, dan timur jauh, dijadikan sebagai daerah pendistribusian
barang dagangan oleh negara Perancis. Itulah mengapa Perancis datang melakukan
praktik imperialisme di wilayah Asia Barat.
Perancis merasa perlu untuk memutuskan jalur hubungan antara Inggris di Barat dan
India ditimur. Oleh karena itu, pintu gerbang menuju India, yaitu Mesir, harus segera
berada di bawah kekuasaannya. Untuk maksud tersebut akhirnya Mesir dapat ditaklukan
pada tahun 1798 M. Alasan lain yaitu, negara-negara di wilayah Asia Barat seperti Turki,
Syiria, Hijaz, dan timur jauh, dijadikan sebagai daerah pendistribusian barang dagangan
oleh negara Perancis. Itulah mengapa Perancis datang melakukan praktik imperialisme di
wilayah Asia Barat.7
7
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Amizah, 2009), hlm 248.

7
Manfaat yang dirasakan bangsa barat pada saat menguasai atau menjajah negara-
negara di Asia Barat, diantaranya: Dapat dikuasainya tambang minyak dari berbagai
negara penghasil minyak tersebut, dan dapat memperluas daerah kekuasaannya. Adapun
Inggris berhasil menguasai Irak, Yordania, Palestina, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat
Arab, dan Yaman, sedangkan jajahan Perancis berhasi menguasai Suriah dan Libanon.
C. Dampak Imperialisme terhadap Peradaban Islam di Asia Barat
Dampak dari adanya imperialisme di Asia Barat melipiti berbagai bidang, yaitu :
1. Bidang Politik
a) Terciptanya tanah jajahan
b) Adanya Politik pemerasan.
c) Berkobarnya perang kolonial.
d) Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek).
e) Timbulnya nasionalisme.
2. Bidang Ekonomi
a) Negara imperialis menjadi kaya. Sedangkan, negara jajahan menjadi miskin.
b) Adanya Industri imperalis menjadi besar.
c) Hilangnya perniagaan bangsa jajahan.
d) Perdagangan dunia meluas.
e) Adanya lalu lintas dunia (wereldverkeer).
f) Adanya kapitalis surplus dan penanaman modal di tanah jajahan.
g) Hilangnya kekuatan ekonomi dari penduduk asli tanah jajahan atau hilangnya
kekuatan ekonomi negara jajahan.
3. Bidang Sosial
a) Orang yang menjajah hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan.
b) Si penjajah maju, yang dijajah mundur.
c) Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah.
d) Kurangnya rasa harga diri bagi bangsa yang di jajah.
e) Segala hak ada pada si penjajah. Sehingga, orang yang dijajah tidak memiliki
hak apa-apa.
4. Bidang Budaya
a) Budaya asli mulai tergeser oleh budaya pendatang (penjajah).
b) Pelarangan pada budaya asli yang tidak disukai oleh para penjajah.
Disamping itu, dampak imperialisme juga membawa dampak negatif dan dampak
positif, diantaranya:
8
1. Dampak Negatif
Merajalelanya praktik-praktik imperialisme yang dilakukan oleh  Negara-
negara Eropa terhadap wilayah-wilayah di Asia Barat telah menimbulkan kerugian
yang sangat besar, baik secara politis, sosial maupun  budaya bagi negeri muslim
juga telah menimbulkan dampak buruk bagi dunia Islam. Di antara dampak-dampak
itu adalah sebagai berikut :
a. Hancurnya Suprastruktur Politik Negeri-Negeri Muslim
Terjadinya imperialisme yang melanda negeri-negeri Muslim telah
memberikan dampak yaitu hancurnya keberadaan suprastruktur politik di
negeri-negeri Muslim. Dengan semakin merajalelanya kegiatan imperialisme,
banyk wilayah muslim yang jatuh ke tangan negara-negara Eropa. Sejak saat
itu, penguasa di wilayah-wilayah Islam adalah orang-orang Eropa dalam
kedudukan sebagai gubernur jenderal yang menggantikan penguasa-penguasa
Islam sebelumnya.8
b. Kebodohan dan Ketertinggalan Masyarakat Muslim
Imperialisme yang dilakukan negara-negara Eropa pada masa kemunduran
tiga kerajaan besar Islam memberikan dampak terhadap timbulnya kebodohan
dan ketertinggalan masyarakat muslim. Dalam salah satu kebijakannya, negara-
negara imperialis Eropa, seperti Perancis, Inggris dan Belanda memang telah
membuka lembaga-lembaga  pendidikan. Akan tetapi niat ini masih terkendala
karena tidak ditujukan untuk meningkatkan derajat masyarakat pribumi
melainkan semata-mata untuk membekali pengetahuan bagi mereka agar bisa
dipekerjakan dalam kegiatan pemerintahan sehubungan masih kurangnya
tenaga-tenaga yang terdidik.
Selain itu, kegiatan pendidikan yang dilakukan negara-negara Perancis,
Inggris dan Belanda di tanah jajahannya kebanyakan tidak menyentuh anak-
anak dari seluruh lapisan masyarakat, tetapi hanya menyentuh golongan tertentu
seperti orang kaya, aristokrasi dan kaum ningrat.
c. Kemiskinan dan Kelaparan yang Menimpa Wilayah-Wilayah Islam
Pangkal munculnya kemiskinan dan kelaparan di wilayah-wilayah Islam
pada masa imperialisme negara-negara Eropa adalah terlalu  besarnya kegiatan
8
Ading Kusdiana, Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.
339

9
eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia yang
dilakukan negara-negara Eropa di wilayah-wilayah Islam.
d. Perpecahan Antar Negara Islam
Imperialisme yang dilakukan oleh barat adalah dengan menggunakan
taktik adu domba untuk memecah belah, melemahkan  persatuan dan kesatuan
sehingga dapat melanggengkan kekuasaan dan  pemerasan ekonomi.
2. Dampak Positif
Terjadinya Imperialisme yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa terhadap
wilayah Asia Barat menimbulkan respon yang besar dari masyarakat Muslim. Tidak
hanya dampak negatif melainkan juga dampak  positif. Diantara dampak positif yang
timbul dari imperialisme:
a. Kemunculan gerakan perlawanan di wilayah-wilayah Islam.
b. Munculnya kesadaran di kalangan masyarakat Muslim untuk mereformasi
kehidupan keberagamaan dan meningkatkan solidaritas.9

9
Ading Kusdiana, Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.
341

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hampir selama seribu tahun, Jazirah Arabia berada di belakang laju perkembangan
Timur Tengah. Ketika penaklukkan bangsa Arab membuka era baru dalam peradaban
Timur Tengah, penaklukan tersebut melepaskan sebagian penduduknya, dan
menempatkan jazirah Arab ini pada peranan marjinal dalam sejarah Timur Tengah. Pada
era Usmani, Mesir, dan wilayah subur Arab menjadi propinsi bagian imperium Usmani,
tetapi dengan terlepasnya beberapa wilayah pinggiran, Arabia tidak lagi menjadi propinsi
bagian Usmani. Tidak seperti Mesir dan negara-negara di wilayah subur Arab, jazirah ini
diperintah oleh elite keluarga dan kesukuan kecil. Negara-negara di Jazirah ini pada
umumnya tumbuh dari gerakan kesukuan yang dibenarkan secara keagamaan
Pada abad imperialisme, kawasan Asia Barat merupakan kawasan yang sangat
menarik perhatian bagi negara-negara barat. Negara-negara barat yang mempunyai jajahan
di kawasan Asia Barat adalah Inggris dan Perancis.
Pada abad ke-19 M, banyak wilayah pesisir jazirah arab yang jatuh ke tangan
Inggris. Pada tahun 1820 M, oman dan Qatar berada di bawah penguasaan dan
perlindungan Inggris. Kemudian, pada tahun 1839 M, aden diduduki Inggris. Imperialisme
yang dilakukan oleh barat adalah dengan menggunakan taktik adu domba untuk memecah
belah.
Merajalelanya praktik-praktik imperialisme yang dilakukan oleh Negara-negara
Eropa terhadap wilayah-wilayah di Asia Barat telah menimbulkan kerugian yang sangat
besar, baik secara politis, sosial maupun budaya bagi negeri muslim juga telah
menimbulkan dampak buruk bagi dunia Islam.

11
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 28th ed. (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018).
Dr. Ading Kusdiana, M. A g, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 299
Linda, C. (2013, November 26). Imperialisme Barat. Dipetik Maret 25, 2020, dari
http://cornelialinda.blogspot.co.id/2013/11/imperialisme-barat.html
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Amizah, 2009)
Philip K Hitti, “History of Arabs Terj,” in History of Arabs Terj (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2005), 722.
Yusuf, Dunia Islam Abad 19 : Penetrasi Kolonial Barat 2011

12

Anda mungkin juga menyukai