Anda di halaman 1dari 4

MENCEGAH KEPUNAHAN PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DI

INDONESIA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena kepunahan bahasa daerah di Indonesia tampaknya telah menjadi


persoalan yang menarik untuk diteliti. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan
dalam rangka melestarikan bahasa-bahasa daerah yang akhir-akhir ini bisa
dikatakan sedang menuju kepunahan. Ini semua cukup beralasan mengingat
Indonesia adalah negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak kedua di dunia.
Dalam Ethnologue: Language of The World (2005) dikemukakan bahwa di
Indonesia terdapat 742 bahasa, 737 bahasa diantaranya merupakan bahasa yang
masih digunakan oleh orang-orang.

Beberapa di antara bahasa-bahasa yang masih digunakan oleh orang-orang


tadi diperkirakan berada di ambang kepunahan. Ada yang disebabkan oleh
berkurangnya jumlah penggunanya karena pengguna aslinya hanya tersisa
beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terpengaruh bahasa-
bahasa daerah lain yang lebih dominan. Juga terpengaruh oleh Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional yang digunakan dalam berbagai acara-acara resmi
(formal) seperti di pemerintahan dan di sekolah sehingga menyebabkan
penggunaan bahasa daerah semakin berkurang.

Kondisi masyarakat yang multietnik dan diikuti oleh kontak antaretnik


termasuk kontak bahasa dapat menyebabkan terjadinya perubahan bahasa secara
tetap dalam pilihan bahasa seseorang untuk keperluan sehari-hari contohnya
akibat migrasi, (language change), yakni perubahan dalam bahasa sepanjang
suatu periode (Kridalaksana 1993: 169, 172). Selain itu, arus informasi dan
komunikasi beserta dengan berbagai gejala lainnya yang muncul akibat spektrum
aktifitas dan orientasi pemakaian bahasa masyarakat dewasa ini yang semakin
global turut pula memicu munculnya berbagai persoalan kebahasaan, termasuk
persoalan kepunahan bahasa daerah.

Fenomena-fenomena sebagaimana disebutkan di atas tadi menarik untuk


dikaji karena fenomena-fenomena tersebut dapat menjadi kondisi yang bermuara
pada kepunahan sebuah bahasa. Hal inilah yang telah menjadi perhatian berbagai
kalangan terutama para ahli bahasa (linguis) yang sangat berkepentingan dalam
bidang ini. Hal tersebut tentu sangat beralasan karena fenomena punahnya sebuah
bahasa tidak saja berimplikasi pada dimensi kebahasaan itu sendiri yang
memperhatikan aspek bahasa dengan struktur yang ada di dalamnya, tetapi dapat
berimplikasi pula pada dimensi kebudayaan masyarakat penutur bahasa
bersangkutan yang secara inheren melekat pada bahasa tersebut. Hal ini
disebabkan karena melalui bahasa dapat diketahui cara pandang suatu masyarakat
tentang sesuatu dan melalui bahasa pula dapat diketahui aturan, tradisi, dan
kepercayaan sebuah kelompok etnik (Dixon 1997: 135).

Tulisan ini hendak mengkaji kondisi bahasa-bahasa daerah di Indonesia,


faktor-faktor yang dapat menyebabkan kepunahannya. Kajian ini dimaksudkan
untuk memberikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan terutama
bagi para pengguna bahasa daerah agar lebih memperhatikan lagi kehidupan dan
kelangsungan bahasa daerahnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencegah kepunahan penggunaan bahasa daerah ini adalah:

1. Apakah penyebab terjadinya kepunahan terhadap penggunaan bahasa


daerah di Indonesia.
2. Bagaimanakah cara melestarikan bahasa daerah di Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah penyebab masyarakat mulai berkurang menggunakan


bahasa daerah.
2. Mengetahui cara-cara yang tepat untuk melestarikan penggunaan behasa
daerah.
1.4 Manfaat Penelitian

1. Aspek teoritis, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi


pengetahuan tentang penyebab dan cara mengatasi semakin berkurangnya
masayarakat dalam penggunaan bahasa daerah.
2. Aspek praktis, sebagai masukan kepada masyarakat Indonesia agar tetap
menggunakan bahasa daerah senhingga bahasa daerah tidak mengalami
kepunahan.
1.5 Metode Penelitian

Dalam penelilitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.


Tujuan dari metode kuantitatif adalah untuk mendapatkan data mengenai apa saja
penyebab terjadinya semakin sedikat masyarakat yang menggunakan bahasa
daerahnya masing masing.

Pada penelitian ini akan berfokus pada cara-cara yang dapat mencegah
terjadinya kepunahan penggunaan bahasa daerah oleh masyarakat.

1.6 Kerangka Penelitian

Penelitian mengenai pencegahan kepunahan pengguanaan bahasa daerah ini


dapat membantu mencegah terjadinya kepunahan penggunaan bahasa daerah oleh
masyarakat. Untuk mengantisipasi fenomena kepunahan bahasa perlu dilakukan
berbagai upaya cerdas dan serius. Dalam penelilitian ini penulis menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi
sebagai metode unutk penelitian. Metode ini disebut metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Masyarakat diharapkan dapat menguasai sekaligus tiga bahasa yaitu bahasa


Indonesia sebagai bahasa persatuan, bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan
internasional, dan bahasa etniknya sendiri dalam rangka melestarikan bahasa dan
budaya daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai