Kadar air hewan muda lebih besar daripada hewan tua, kadar air
berkurang apabila daging mengalami pemasakan
Lemak dalam daging umumnya berbentuk trigliserida, selain itu juga
terdapat sedikit fosfolipid, asam lemak bebas, dan sterol
Protein daging terdiri dari protein sederhana dan protein terkonjugasi
dengan radikal nonprotein
Mioglobin
Mioglobin pigmen yang menentukan warna
daging segar
Mioglobin bersifat larut air dan larutan garam encer
Mioglobin adalah pigmen berwarna merah
keunguan yang dapat mengalami perubahan
bentuk akibat reaksi kimia
Mioglobin yang mengalami proses oksigenasi akan
membentuk oksimioglobin yang berwarna merah
cerah
Oksidasi besi dalam mioglobin maupun
oksimioglobin menyebabkan keduanya menjadi
metmioglobin yang berwarna cokelat
KARKAS
Inspeksi ante
mortem
Inspeksi
Penyembeliha
pasca
n
mortem
Penuntasan
Dressing
darah
1. Inspeksi Ante Mortem
Pemeriksaan penyakit
dan kondisi abnormal
ternak sebelum
disembelih
Kondisi ternak sebelum
disembelih harus : bebas
dari sakit dan luka,
bergizi baik, tidak lapar,
tidak stres, cukup
istirahat, serta kulit bersih
dan kering
2. Penyembelihan
Prinsip penyembelihan
pemotongan pembuluh darah, jalan
nafas, dan jalan makanan
Pada saat penyembelihan, ternak
harus dalam keadaan tenang dan
pelaksanaannya secepat mungkin
3. Penuntasan darah
Kebersihan selama penyembelihan
bertujuan untuk mengurangi
kontaminasi mikroba
Penuntasan darah harus sempurna
karena bakteri dari usus dan darah
yang tertinggal dapat menyebabkan
kontaminasi pada hewan yang
disembelih
4. Dressing
Dressing adalah pemisahan bagian
kepala, kulit, dan jeroan dari tubuh
ternak
Karkas sapi biasanya dibagi dua
sepanjang garis tengah tulang
punggung sebelum meninggalkan
rumah potong hewan (RPH)
Belahan karkas selanjutnya
masing-masing dipotong menjadi
2 potongan bagian depan (fore
quarters) dan bagian belakang
(hind quaters)
Bagian-bagian karkas sapi
Pemotongan karkas
menghasilkan daging
yang berbeda mutunya
karena perbedaan
kekerasan dan
kandungan lemak.
Perbedaan mutu
menimbulkan
perbedaan harga dan
perbedaan cara
pengolahan
5. Inspeksi pasca mortem
Pemeriksaan setelah proses
pemotongan karkas
Retail cuts adalah usaha untuk
memisahkan bagian daging yang
tebal dan tipis, yang lunak dan kurang
lunak
Pemotongan daging sebaiknya tegak
lurus terhadap arah serat
FISIOLOGI PASCA MORTEM
Keras dan
Empuk dan tidak
Empuk
lunak mudah
digerakkan
Perubahan-perubahan
- Ph
- Struktur jaringan otot
- Kelarutan protein
- Daya ikat air
1. Perubahan pH
Kecepatan penurunan pH
pH Awal tinggi
(7.2-7.4)
Penurunan pH
cepat
pH Akhir
(3.5-5.5) Daging
Suhu
semakin
cepat
rusak
2. Perubahan rigor jaringan otot
• Perubahan
struktur
jaringan
otot
Hewan
Mati • Menurunny
Repirasi a ATP Ditandai
terhenti oleh
Penghasil
kekakuan
Energi
• Menurunny (rigor)
a kreatin jaringan
fosfat otot
Fase Rigor mortis
Daging dapat
Membiarkan daging
berbentuk karkas /
menyelesaikan proses
Pelayuaan rigornya dalam ruang
setengah karkas
penyimpanan
Tujuan: mengurangi
luas permukaan yang
dapat diinfeksi oleh
mikroba
1. Pelayuan
Penurunan pH
sempurna
Lapisan luar
daging Tujuan Pengeluaran
kering darah tuntas
Tingkat
keempukan
optimum
1. Pelayuan
Menghambat
pertumbuhan
mikroba Suhu lebih
Lebih
tinggi,
rendah dari
waktu lebih
suhu kamar
lama
3 – 4 oC 20 oC
± 2x 24 jam selama 7 – selama 40
8 hari jam
2. Curing
Gula MSG
• Membentuk cita • Memperbaiki cita
rasa rasa/ penyedap
Cara-cara curing daging
Penyuntikan &
pembaluran
Penyuntikan &
Perendaman
Perendaman
Pembaluran
1. Cara Pembaluran