Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM IDK

ADAPTASI, JEJAS, DAN KEMATIAN SEL


Nabila Yuriska, 2006598175, HG 1 IDK B

I.3.1 Degenerasi Hidropik: Mola Hidatidosa


Mola hidatidosa (hydatiform mole) sering disebut sebagai ’kehamilan buah anggur’. Sediaan
diambil dari hasil curretage ibu hamil trimester II yang mengalami abortus. Perhatikan morfologi
Mola Hidatidosa pada CD patologi atau situs di bawah ini:

Mekanisme apa yang mendasari terbentuknya mola?

Terbentuknya mola didasari oleh adanya perubahan pada vili atau degenerasi hidropik pada
stroma vili dan poliferasi trofoblast. Degenerasi adalah kondisi di mana terjadi kemunduran sel
atau jaringan yang menyebabkan perubahan dalam morfologik akibat jejas non fatal pada sel.
Sitoplasma akan mengalami vakuolisasi, sehingga vakoula akan jernih karena air yang maduk ke
dalam sel menungkat, sitoplasma kemudian pucat dan sel tampak membesar karena banyaknya
kandungan air tetapi inti sel ada di tengah. Terjadinya kerusakan pada retikulhm endoplasma dan
mitokondria yang menyebabkan fragmentasi. Fragmen meningkatkan tekanan osmotik cairan
intraseluler sehingga cairan ekstrasel masuk dan terjadi edema intrasel yang mengakibatkan
degenerasi albumin. Jika berlanjut sampai pada pembengkakan vesikel intrasel akibat
meningkatnya intensitas jejas sel hal ini yang dinamakan dengan degenerasi hidrofik. Jika terjadi
pada vili korilialis dinamakan mola hidatidosa, yaitu adanya reabsorpsi cairan berlebihan ke
dalam vili sehingga berbentuk anggur atau mata ikan.

Berdasarkan perubahan sel yang terjadi, apakah ciri khas yang tampak pada makroskopik dan
mikroskopik mola?
Gbr I.2.1.a Anatomi makroskopik Mola Gbr I.2.1.b Anatomi mikroskopik Mola
Hidatidosa Hidatidosa
 Berbentuk seperti gelembung  Proliferasi trofoblas yang menonjol
 Transparan  Hilangnya pembuluh darah dan stroma
 Berisi cairan jernih  Degenerasi hidropik dari stroma vili
 Ukurannya bervariasi

Menurut Anda, apakah janin ibu hamil tersebut dapat hidup?

Menurut saya tidak. Mola hidatidosa adalah kehamilan yang tidak normal dikarenakan tidak
ditemukannya janin dan adanya perubahan pada vili korialis yang seperti mata ikan atau anggur.
Terjadinya abnormalitas fetus berkaitan dengan pembengkakan di vesikula dari vili plasenta.
Detak jantung janin tidak dapat terdengar karena janin tidak terlihat. Janin tersebut tidak dapat
hidup dan biasanya akan terjadi keguguran. Bila tidak terjadi keguguran dokter akan segera
melakukan tindakan untuk mengeluarkannya sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut. Mola
hidatidosa terbagi menjadi dua yaitu mola hidatidosa komplit dan mola hidatidosa parsial. Mola
hidatidosa komplit tanpa adanya janin atau bagian tubuh janin. Sedangkan pada mola hidatidosa
parsial biasanya terdapat janin atau bagian tubuh janin.

Daftar Pustaka

Sari, R. D. P., Prabowo, A.Y. (2018). Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester 1.

Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja. Diakses dari


http://repository.lppm.unila.ac.id/10413/

Wargasetia, T. L., Nataprawira, H. M. D., & Shahib, M. (2011). Aspek Patobiologis pada
Penyakit

Trofoblas Gestasional. JKM. 10(2). 190-205. Diakses dari


https://media.neliti.com/media/publications/151160-ID-aspek-patobiologis-pada-
penyakit-trofobl.pdf

Anda mungkin juga menyukai