Anda di halaman 1dari 2

Resume Pertemuan 9 : The American Craftsman Style

Biasa disebut American Arts and Crafts movement, ini berlangsung pada akhir abad
19. Gerakan ini populer hingga tahun 1930. Pengaruhnya mulai menyebar melalui berbagai
jurnal, majalah hingga surat kabar. Berbeda dengan gerakan yang sama di Eropa, gerakan di
Amerika cenderung menolak estetika era Victorian yang terlampau eklektik dan terlalu penuh
hiasan. Gerakan di Amerika juga justru mendukung adanya revolusi industri sebagai
keuntungan untuk meningkatkan produksi. Pertama kali diselenggarakan eksebisi dari gerakan
ini pada tahun 1897, di Boston. Di tahun selanjutnya berdiri perkumpulan Arts and Crafts.
Gerakan ini mengutamakan orisinalitas, kesederhanaan bentuk, bahan alami lokal, dan
keberlangsungan produksi kerajinan tangan. Salah satu arsitek kenamaan gerakan ini adalah
Frank Lloyd Wright.
Istilah American Craftsman diambil dari nama majalah populer The Craftsman, milik
seorang desainer dan editor Gustav Stickley, pada tahun 1901. Dia terinspirasi dari tulisan John
Ruskin dan William Moris, yang merupakan tokoh Art and Craft Movement Eropa, namun dia
lebih menekankan kesederhanaan dan kejujuran dalam konstruksi dan material. Stickley
mempromosikan desain Bungalow ke dalam majalahnya, dengan memasukkan karya Greene
& Greene. Bungalow populer pada 1907 hingga 1925. Karakter bungalow biasanya Atap
pelana dengan plafon rendah, beranda / teras dengan atap menjorok, kasau pada teras
diperlihatkan, perapian beserta cerobong, dan beranda dengan pintu yang langsung mengarah
ke ruang keluarga.
Frank Lloyd Wright mengenalkan arsitektur organik, yaitu pendekatan arsitektur yang
dicapai melalui integrasi harmonis potensi lokal, bentuk alam sekitar, yang membuat bangunan
dan lingkungan menjadi bagian dari komposisi yang saling menyatu. FLW banyak belajar
membuat desain arsitektural dengan sangat kreatif, permainan lego, majalah, tanaman, dan
kesukaan nye terhadap budaya jepang. Salah satu karya terkenalnya adalah Prairie House.
Rumah ini memiliki ruang yang menggalir, horizontal dan asimetris, rumah dengan setting
alam, sederhana dan fungsional, dan denah nya menerus hingga ke ruang luar dengan tambahan
cerobong asap. Inovasi Frank Lloyd Wright yang lain antara lain ada Usonian House, Konsep
Tectile Block Technique, yaitu penyerapan tradisi arsitektur indian (Lokal Amerika) dan
menjadi bahan eksplorasi geometri dan komposisi arsitektur masif. Contohnya adalah Charles
Ennis House, dan Hollyhock House.
Arsitektur FLW juga kerap disebut sebagai turunan dari Arsitektur Art Nouveau di
Amerika. Keduanya sama sama mengambil alam sebagai model, yang merupakan akumulasi
dari pengaruh seni yang berkembang pada masa yang sama. Karakter dari FLW adalah
vernakular, cerminan demokrasi amerika, dan bukan budaya lain, dengan layout yang harus
fungsional dan minim ornamen. Selanjutnya, kita akan membahas Art Deco di Eropa.
Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah perang dunia 1, dan berakhir sebelum
perang dunia 2, yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior,
mebel, patung, poster, pakaian, hingga perhiasan, dimulai dari 1920 hingga 1939. Art deco
sendiri muncul pada saat konferensi Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels
et Moderenes, yang diselenggarakan di Paris, Prancis. Munculnya art deco dipengaruhi dengan
meningkatnya status seniman dekoratif, yang memuncak kepopulerannya pada 1920an.
Walaupun banyak mengandung maksud politik atau filosofi, Art Deco murni bersifat dekoratif.
Art deco banyak mengambil ide-ide desain kuno, misalnya dari mesir, siria dan persia.
Bangunan pertama Art Deco adalah The Theatre des Champs-Elysees, oleh Auguste Perret.
Arsitek lainnya adalah Henri Sauvage, yang mendesain MK2 Gambetta Cinema, Studio
Buildding di Arrondissement, paris, dan Viert Gallant, sebuah appartemen di paris. Akan tetapi,
Art Deco sempat terhenti di 1930an, karena kondisi perang pada saat itu, keberadaan Art Deco
sempat dilupakan. Namun pada tahun 1980, muncul Art Deco di Amerika, yaitu di Miami,
kemudian menyebar ke New York. Art deco di New York banyak mempengaruhi desain
skyscrapper.
Perbandingan Art Deco dan Art Nouveau :
Art Deco Art Nouveau
a. Jika garis berupa kurva, maka harus a. Garis kurva yang berbelok, menolak
berupa kurva yang teratur dan rapi, bentukan dan garis yang benar benar
mengikuti kaidah sebuah lengkungan lurus, sudut tajam, dan bentukan
yang sempurna. Dan jika berupa garis geometris.
lurus, maka akan lurus selurus
penggaris.
b. Desain Art Deco bersifat sangat b. Natural dan plastis
murni dan bersih, dengan garis tegas.
Apabila bentuk plastis, maka
garisnya akan melengkung dengan
tegas.
c. Motif dekoratis diantaranya ikatan c. Alam merupakan sumber inspirasi
bunga, tubuh manusia, khususnya utama, dan Art Nouveau pada
wanita, pola geometris, kurva, garis umumnya terinspirasi dari tumbuhan
lurus, dll dengan mengambil bentukan bunga,
batang, daun, dan hewan. Inspirasi
juga berasal dari bentuk lekuk tubuh
wanita, yang dikombinasikan dengan
rambut panjang berombak yang
dibiarkan tergerai
d. Berkembang di prancis, kemudian d. Pertama kali berkembang di Victoria,
amerika, dan menyebar ke negara Inggris, pada akhir 1880-an, dan
negara lain di Eropa diantara 2 mencapai puncaknya pada periode
perang dunia, dengan istilah berikutnya.
Interwar, mencapai puncaknya pada
pameran di kota Paris, pada tahun
1925.
e. Art Deco dianggap sebagai lanjutan e. Art Nouveau menjadi standar yang
dari Art Nouveau penting bagi abad ke 20, bagi
perkembangan dan membuka jalan
kepada modern style

Anda mungkin juga menyukai