Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 4 MK ARSITEKTUR PARIWISATA

Dosen Pengampu : Ferdiansyah, S.T., M.Arch.


A. Identitas Mahasiswa
Nama : Muhammad Rizky Maha Putra
NIM : 119240095
B. Identitas Jurnal
Penulis: Dr. Ir. SF. Rachmat Budihardjo, M.T.
Tahun : 2019
Judul Jurnal : Pengaruh pariwisata pada adptasi fungsi, bentuk, dan ruang arsitektur
puri
Nama Jurnal : ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Volume 4
C. Latar Belakang penulisan jurnal
Selain keindahan kondisi alamnya, Bali juga dikenal manca negara karena
kebudayaan dan adat istiadatnya yang sangat berikatan dengan agama Hindu
menjadikan Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata Utama di Indonesia. Puri, dikenal
dengan fungsinya sebagai istana raja-raja di Bali yang ditemukan sejak abad ke-14
hingga awal abad ke-20. Puri merupakan peninggalan arsitektur yang kaya dengan
corak serta ragam arsitektur, yang mana wujud rancangan arsitekturnya terbentuk atas
dasar filosofi dan konsepsi arsitektur tradisional Bali (ATB). Terdapat 2 bagian
penting dalam fungsi dan peran Puri; tangiable; pusat atau kekuatan komunitas dalam
menangani persoalan kehidupan adat istiadat, tradisi, material, dan intangiable;
kedekatan antara keluarga raja dengan para pendeta, arahan spiritual, dan ritual agama
hindu serta informasi umum yang digunakan untuk menuntun kehidupan
masyarakatnya.
D. Tujuan dari isi jurnal
Munculnya gerakan kebudayaan sebagai upaya pewarisan, pembekuan, serta
pelestarian budaya Bali yang dikenal dengan Ajeg Bali, dengan dilakukan hamper
pada setiap segi kehidupan masyarakatnya.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang dipilih dengan
pertimbangan pada permasalahan adaptasi arsitektur puri yang dikaitkan dengan
pariwisata. Dalam metode yang telah dipilih, peneliti bertindak sebagai instrument
penelitian, dengan mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi
situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Puri Saren Agung Ubud dipilih peneliti
sebagai kasus studi yang berada di kawasan Ubud. Pertanyaan yang diajukan peneliti
diantaranya; bagaimana proses adaptasi pada puri? , pada bagian mana dari puri yang
terjadi adaptasi? , dan faktor apa yang mengakibatkan terjadinya adaptasi?
F. Hasil dari Penelitian / Isi Jurnal
Puri sebagai pusat budaya memiliki fungsi dan peran yang potensial dalam
menjaga tri hita karana. Wisatawan yang mengunjungi puri dibedakan menjadi yang
menginap dan tidak menginap. Wisatawan yang tidak menginap hanya diperkenankan
masuk area palebahan ancak saji dan semanggen saja. Puri Saren Agung Ubud
dibangun berdasarkan tata-nilai budaya masyakaratnya dengan tata ruang makro puri
terdiri dari yaitu jaba sisi (palemahan), jaba tengah (pawongan), dan jeroan
(parahyangan).
Terdapat adaptasi ruang, dimana Puri Saren Agung Ubud terletak di
persimpangan jalan utama Desa Ubud, Bali yang dikenal dengan penempatan agung
atau Catus Patha, yang diartikan sebagai pola dari pertemuan dua ruas jalan yang
mengarah pada masing-masing mata angin yang menyimbulkan bumi dan
keberuntungan. Puri harus berada di daerah yang lebih tinggi agar dapat mengayomi
dan mengawasi situasi lingkungan masyarakatnya. Perubahan pemanfaatan ruang
makro terjadi pada lingkungan di sekitar puri terutama pada perubahan fungsi
bangunan-bangunan rumah tinggal menjadi fasilitas penunjang wisata. Puri Saren
Agung Ubud terdiri dari beberapa palebahan.pelataran yang secara umum
menggambarkan adanya pola sanga mandala atau nawa sanga sesuai dengan filosofi
dan konsepsi pada ATB.
G. Kesimpulan
Bali, dengan berbagai potensi alam, adat, serta budaya masyarakatnya yang
sudah dikenal sejak masa kolonial, sampai sekarang masih dipilih menjadi tempat
pariwisata budaya. Akan tetapi, tetap saja kegiatan pariwisata tidaklah boleh
mengalahkan eksistensi kebudayaan Bali. Secara aktif dan kreatif, Puri Saren Agung
Ubud dengan terbuka telah menjadi bagian obyek wisata budaya demi menjaga
kesinambungan dan pelestarian aset budaya Bali. Pariwisata dapat memberikan
kontribusi positif bagi upaya pelestarian bangunan-bangunan di Puri Saren Agung
Ubud, seperti fungsi rest area, tempat pentas seni, hingga sebagai guesthouse. Hasil
dari penulisan jurnal ini diharapkan dapat digunakan untuk penelitian penyelamatan
bangunan lama dan bersejarah, baik di Bali ataupun di tempat lain di Indonesia, yang
diupayakan untuk dihidupkan kembali, melalui kegiatan pariwisata. Proses adaptasi
fungsi, ruang, serta bentuk dilakukan dengan seminimal mungkin, agar tetap menjaga
keaslian bangunan lama dan bersejarah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai