MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Teknik Pembentukan
Disusun Oleh :
Alifia Rahmawati (180512526042)
Andara Ramadhani (180512526003)
Fildatus Safhadewi (180512526002)
Dosen Pembimbing :
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Material merupakan suatu zat atau bahan penyusun dari suatu benda yang memiliki
sifat dan karakteristik tertentu. Material selalu menjadi tolak ukur dari kemajuan sejarah
dan peradaban manusia, dimana kita mengenal adanya zaman batu, zaman perunggu, dan
zaman besi. Saat ini, material menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai bidang
misalnyadalam perkembanagn ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada umumnya,
kemampuan sebuah mesin atau suatu struktur akan dipengaruhi oleh sifat asal material
penyusunnya.
Teknologi material merupakan salah satu teknologi yang paling tua dalam peradaban.
Teknologi ini menjadi pendahulu dari cabang teknologi lainnya yang telah ada. Dengan
adanya pengkajian sifat-sifat material terhadap teknologi yang ada akan menghasilkan
modifikasi teknologi atau teknologi baru. Perkembangan teknologi juga akan berpengaruh
terhadap perkembangan material. Dengan adanya teknologi yang canggih akan
menciptakan material yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, material yang ramah
lingkungan dan dapat di daur ulang. Dengan adanya penemuan baru terhadap material
maka akan berpengaruh besar terhadap perancangan system dan aplikasi (Anonym. 2019).
Sebuah upaya pembaharuan teknologi berkelanjutan kini sedang dilaksanakan oleh
seluruh dunia untuk menghasilkan material yang ramah bagi masyarakat dan juga
lingkungan. Para ilmuan telah merancang bahan bahan yang berbeda-beda dengan
menunjukan manfaat dan keunggulan dari masing masing komponen material masa
depan(koran jakarta, 2017).
Teknologi material diaplikasikan dalam berbagai macam industry. tidak hanya dalam
industry fashion dan manufaktur,penggunaan material baru ini juga dapat dimanfaatkan
dalam bidang lain. Salah satu penerapannya yaitu sebagai ligament buatan yang kuat yang
1
digunakan sebagai penyangga. Dalam pemanfaatannya, material yang digunakan tidak
hanya berasal dari satu maerial saja. Tetapi juga dari paduan beberapa material yang akan
menghasilkan manfaat dan keungulan yang lebih ddibanding dengan pemanfaatan satu
material saja. Oleh karena itu pembaruan teknologi dalam pembentukan material sangat
penting (koran jakarta, 2017).
1.2 Rumusan masalah
1) Teknologi apa yang digunakan dalam pembuatan material? Bagaimana prosedur
pembuatan material tersebut?
2) Apa saja alat yang digunakan sebagai penunnjang pembentukan material?
3) Apa saja hasil produk dalam pengolahan material dalam proses dan teknologi
tersebut?
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan teknologi terbaru yang digunakan dalam pembentukan material dan
Menjelaskan prosedur pembuatan material.
2) Mengetahui alat dan fungsinya dalam pembentukan material
3) Mengetahui apa saja produk pembuatan material teknik dan fungsinya dalam
penerapan sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 5. Hasil analisa Spektroskopi Raman karbon aktif dengan menggunakan teknik
single dan multiple lasing
Teknik multiple lasing dapat dilakukan pada atmosfer ambient dan temperatur
ruang. Sedangkan teknik single lasing membutuhkan atmosfer inert yang artinya gas
O2 tidak boleh berada di dalam alat proses [5]. Kemudahan yang diberikan teknik
multiple lasing berdampak pada konduktivitas dan kapasitansi yang lebih tinggi ketika
dibuat menjadi mikrosuperkapasitor.
4
Tim peneliti membandingkan antara LIG yang dibentuk di permukaan
tempurung kelapa dengan metode multiple lasing dan LIG yang dibentuk di
permukaan polyimide dengan metode single lasing. Hasil yang diperoleh adalah luas
kapasitansi LIG tempurung kelapa lebih besar dibandingkan dengan LIG polyimide
sehingga LIG yang dibuat menggunakan teknik multiple lasing dapat meningkatkan
kapasitansi LIG[5]. Superkapasitor yang memiliki kapasitansi yang tinggi dapat
digunakan sebagai perangkat penyimpanan energy (Fauzi Yusupandi, 2018).
2. Pemotongan
Alat pada proses ini: Mesin bubut, Mesin sekrap, Mesin drill, Mesin frais
Pahat potong : HSS, karbida
12
3. Penyambungan
4. Perlakuan Physis
Proses : Perlakuan Panas (Heat Treatment), Tembakan Peluru (Peening)
5. Finishing
Alat pada proses ini : Mesin Gerinda, Amplas
2.2.2 Polymer
a. Material yang termasuk kedalam klasifikasi polimer yaitu karet dan plastik.
Umumnya, polimer merupakan senyawa organik dengan unsur dasar berupa
karbon, oksigen, dan hidrogen. Unsur-unsur tersebut tersusun dalam bentuk
rantai sehingga memiliki ukuran molekul yang besar. Atom-atom dalam suatu
rantai polimer saling berikatan secara kovalen, sementara ikatan antar rantai
adalah ikatan van der waals. polimer umumnya ringan (memiliki massa jenis
yang rendah) dan sangat fleksibel dan mudah dibentuk.
1. Proses Ekstruksi
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap.
Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan
penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses
ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada
sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh
bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja
yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus untuk
ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam
barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.
13
Variasi dari ekstrusi plastik
1. blown film
2. flat film and sheet
3. ekstrusi pipa
4. ekstrusi profil
5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel
2. Proses Thermoforming
Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset
dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara
pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa
diproses secara thermoforming karena pemanasan tidak bisa melunakkan
termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling bersilangan.
Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah nampan
biskuit dan es krim.
b. Hasil produk polimer : PVC (Pelapis lantai, pipa), Nilon, Karet Alam,
Amflum, Polipropilena (Tali plastic, Karung plastic), Teflon (Gasket, Panci
anti lengket)
2.2.3 Keramik
a. Bahan (tanah liat) yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus
dipersiapkan dengan baik, hal ini perlu diperhatikan agar dalam proses
selanjutnya tidak mengalami kerusakan. Untuk itu sebelum melaksanakan
pembentukan benda keramik perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat
melalui pengulian ( kneading) dan pengirisan (wedging) satu atau lebih warna
tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan
pembentukan.
14
1. Proses pembentukan dengn tangan (Handbuilding)
2. Pembentukan teknik pijit (Pinching)
Peralatan :
• Butsir kawat
• Buitsir kayu
• Alas pembentukan
• Meja putar (banding wheel)
• Spon busa
• Mangkuk
• Pisau
• Kain terpal atau goni
2.2.4 Komposit
a. Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau kombinasi dua
atau lebih material baik secara mikro atau makro, dimana sifat material yang
tersebut berbeda bentuk dan komposisi kimia dari zat asalnya (Smith, 1996).
Pendapat lain mengatakan bahwa komposit adalah sebuah kombinasi material
yang berfasa padat yang terdiri dari dua atau lebih material secara skala
makroskopik yang mempunyai kualitas lebih baik dari material pembentuknya
(Jacob, 1994). Material komposit merupakan material non logam yang saat ini
semakin banyak digunakan mengingat kebutuhan material disamping
memprioritaskan sifat mekanik juga dibutuhkan sifat lain yang lebih baik
misalnya ringan, tahan korosi dan ramah lingkungan.
15
Selain itu sifat teknologi merupakan salah satu sifat yang harus di miliki oleh
material komposit tersebut. Dimana sifat teknologi adalah kemampuan material
untuk dibentuk atau diproses. Prose pembuatan atau proses produksi dari
komposit tersebut merupakan hal yangh sangat penting dalam menghasilkan
material komposit tersebut. Banyak cara atau metoda yang di gunakan untuk
menghasilkan material komposit yang di inginkan.
Metoda Pembuatan Komposit
Secara Garis besar metoda pembuatan material komposit terdiri dari atas dua
cara,yaitu :
2. Vacuum Bag
Proses vacuum bag merupakan penyempurnaan dari hand lay-up, penggunaan
dari proses vakum ini adalah untuk menghilangkan udara terperangkap dan
kelebihan resin..
Pada proses ini digunakan pompa vacuum untuk menghisap udara yang ada
dalam wadah tempat diletakkannya komposit yang akan dilakukan proses
pencetakan. Dengan divakumkan udara dalam wadah maka udara yang ada
diluar penutup plastic akan menekan kearah dalam. Hal ini akan menyebabkan
udara yang terperangkap dalam specimen komposit akan dapat diminimalkan.
Dibandingkan dengan hand lay-up, metode vakum memberikan penguatan
konsentrasi yang lebih tinggi, adhesi yang lebih baik antara lapisan, dan
kontrol yang lebih resin / rasio kaca.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Teknologi material merupakan salah satu teknologi yang paling tua dalam peradaban.
Teknologi ini menjadi pendahulu dari cabang teknologi lainnya yang telah ada. Dengan
adanya pengkajian sifat-sifat material terhadap teknologi yang ada akan menghasilkan
modifikasi teknologi atau teknologi baru. Perkembangan teknologi juga akan
berpengaruh terhadap perkembangan material. Dengan adanya teknologi yang canggih
akan menciptakan material yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, material yang
ramah lingkungan dan dapat di daur ulang. Dengan adanya penemuan baru terhadap
material maka akan berpengaruh besar terhadap perancangan system dan aplikasi
2. Seiring dengan berjalannya waktu Teknologi pembentukan material akan brubah dan
mengalami kemajuan. Dengan adanya terknologi yang bervariasi dan semakin efisien
memudahkan kita untuk memperoleh material tersebut.
3. Jenis material antara lain: Logam, Polymer, Keramik dan Komposit. Alat dan
pengolahannya sangat bervariasi dan menghasilkan banyak produk yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam mengetahui
berbagai jenis Teknologi Terbaru dalam Proses Pembentukan Material, Alat, dan Hasil
produk yang dihasilkan material tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
Yusupandi, Fauzi. 2018. Laser-Induced Graphene (LIG): Terobosan Baru dalam Pembuatan
Graphene sebagai Edible Electronics. Warstek media. Dari
https://warstek.com/2018/05/22/lig/
Yusupandi, Fauzi. 2017. Graphene Ball : Material Baru yang Mampu Melakukan Full
Charging dalam Waktu 12 Menit. Warstek media. Dari
https://warstek.com/2017/12/14/graphene-ball/
Hadi, Samsul. 2016. Teknologi Komposit Serat Karbon . Media Informasi dan Edukasi Kimia
dan Pengetahuan Lingkungan Industri ( KPLI). Dari
https://infostudikimia.blogspot.com/2016/07/teknologi-komposit-serat-karbon.html
Leksono, hudi. 2015. Plastik Thermoforming dan Blow Thermoforming : Acrylic Dome,
(https://hudileksono.blogspot.com/2015/02/blow-thermoforming-acrylic-dome.html)
diakses 3 februari 2015
Koran Jakarta. 15 agustus 2017. Teknologi Baru Material yang Fleksibel, (http://www.koran-
jakarta.com/teknologi-baru-material-yang-fleksibel/)