Edisi I
Cetakan II
Penyusun
Tim Pokja SIKI DPP PPNI
ISBN 078-602-18445-9-5
Standar Intervensi Keperawatan Indoneisa
Definisi dan Tindakan Keperawatan
Penyusun:
Tim Pokja SIKI DPP PPNI
Penerbit:
Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawatan Nasional Indonesia
Jl. Raya Lenteng Agung No. 64 Jagaraksa, Jakarta Selatan 12610
Telp/Fax. 62-21-2271 0272
Email: dppppni@gmail.com
Website: http:https://www.inna-ppni.or.id
Dengan memanjatkan puji dan syukurt kehendak Allah Swt. Dewan pengurus
pusat PPNI dengan bangga menerbitkan Buku Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI) ini. Rasa bangga dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan
kepada tim penyususnan Standar Intervensi Keperawatan Indoneisa yang telah
merampungkan buku ini. Ungkapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyususnan buku ini.
Dengan deterbitkannya Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
agar dapat diterbitkan dan menjadi acuan secara nasional dan menjadi langkah
maju keperawatan Indonesia untuk pencapai Praktik Keperawatan Profesinal yang
dicita-citaikan dalam Undang-Undang keperawatan
Puji syukur kita panjatakn kehadiran Allah SWT atas Ridho dan Rahmatnya
sehingga Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dapat
diterbitkan. Untuk itu, kami atas nama Pengurus Pusat ADINKES mengucapkan
selamat dan aprsiasi yang setinggi-tinginya kepada Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indoneisa (DPP PPNI) atas diselesaikan dan
diterbitkanya Buku SIKI ini.
Buku Standar Intervensi keperawtan Indonesia ini diharpakan menjadi acuan bagi
perawat melaksanakan praktik keperawatan dalam meningkatakan mutu asuhan
keperawatan yang tepat dan terstandar yang diberikan kepada masyarakat (yaitu
pasien atau klien). Buku ini juga sangat bermanaat karena memauat standar
intervensi keperawatan secara komprehensif yang meliputi intervensi berbagai
level; berbagai kategori; berbagai upaya kesehatan; berbagai jenis klien; serta
berbagai jenis intervensi, baik komlementer maupun alternatif.
Kepada Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoenesia dan Tim
Pokja Penyusunan Buku Standar Intervensi Keperawatan Indoneisa, saya
mengucapkan terima kasih atas kerja cerdasnya untuk mendukung upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indoneisa.
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Praktik keperawatan merupakan bagian terintegrasi dari pelayanan
kesehatan,dimana mutu praktk praktik keperawatan menjadi factor penentu baik
dan buruknya mutu dan citra pelayanan kesehatan,oleh karena itu mutu praktik
keperawatan perlu di pertahankan dan ditingkatkan secara optimal.untuk
mencapai tujuan tersebut,praktik keperawatan harus didasarkan pada kode
etik,standar pelayanan,standar profesi,dan standar prosedur operasional,sebagai
diamanatkan dalam pasal 28 undang-undang NO.38 tahun 2014 tentang
keperawatan.
Oleh karena itu persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi
profesi yang bertanggung jawab secara nasional atas peningkatan
professionallisme perawat dan kualitas penyelenggara asuhan keperawatan,maka
dianggap perlu untuk menerbitkan paduan berupa standar intervensi keperawatan
Indonesia(SIKI) agar terciptanya keseragaman terminology untuk
menggambarkan ruang lingkup intervensi yang dikerjakan oleh perawat dan
semakin memperlihatkan kontribusi keperawatan dalam pelayanan kesehatan.
Rasional
Perawat mengimplementasikan rencana
asuhan keperawatan untuk mencapi
tujuan yang telah ditetapakn dan
partisipasi klien dalam tindakan
keperawatan berpengaruh pada hasil
yang diharapkan.
Bab III
Ketentuan Khusus
A.Definisi intervensi dan tindakan keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yanhg diharapkan
Tindakan keperawatan adalah prilaku atau aktivitas spesifik yang
dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan
B.klasisfikasi intervensi keperawatan
Klasifikasi atau teksonomi merupakan sistem pengelompokan berdasarkan
hieraki dari yang bersifat lebih umum/tinggi ke lebih
khusus/rendah.pengklasifikasian intervensi keperawatan dimaksudkan
untuk memudahkan penelusuran intervensi keperawatan,memudahkan
untuk memahami beraneka ragam intervensi keperawatan yang sesuai
dengan area praktik dan/cabang disiplin ilmu ,serta memudahkan
pengkodean (coding) untuk penggunaan berbasis computer (computer-
based)
2.psikologi
Kategori intervensi keperawatan yang ditunjukan untuk mendukung
fungsi dan proses mental,yang terdiri atas:
Nyeri dada kenyamanan, yang memuat kelompok intervensi yang
meredakan nyeri dan meningkatkan kenyamanan
Integritas Ego, yang memuat kelompok intervensi yang
memulihkan kesejateraan diri sendiri emosional
Pertumbuhan dan perkembangan, yang memuat kelompok
intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan.
3.prilaku
Kategori intervensi keperawatan yang diajukan untuk mendukung
perubahan prilaku atau pola hidup sehat,yang terdiri atas:
Kerbesihan diri, yang memuat kelompok intervensi yang
memulihkan prilaku sehat dan merawat diri
Penyuluhan dan pembelajaran, yang memuat kelompok
intervensi yang meningkatkan pengeatahuan dan perubahan prilaku
sehat
4. Relasional
Kategori intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung
hubungan interpersonal atau interaksi sosial, terdiri atas:
- Interaksi Sosial, yang memuat kelompok intervensi yang memulihkan
hubungan antara individu dengan individu lainnya.
5. Lingkungan
Kategori intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung keamanan
lingkungan dan menurunkan risiko gangguan kesehatan, yang terdiri atas:
- Keamanan dan Proteksi, yang memuat kelompok intervensi yang meningkatkan
keamanan dan menurunkan risiko cedera akibat ancaman dari lingkungan internal
maupun eksternal.
2. Definisi
Komponen ini menjelaskan tentang makna dari label intervensi keperawatan. Definisi
label intervensi keperawatan diawali dengan kata kerja (verba) berupa perilaku yang
dilakukan oleh perawat, bukan perilaku pasien.
3. Tindakan
Komponen ini merupakan rangkaian perilaku atau aktivitas yang dikerjakan oleh
perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawat tindakan pada intervensi
keperawatan terdiri atas observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi (Berman et al,
2015: Potter & Perry, 2013; Saba, 2007; Wilkinson et al, 2016).
a. Tindakan Observasi
Tindakan- Tindakan yang ditujukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data
status kesehatan pasien. Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata 'periksa',
'identifikasi atau 'monitor. Dianjurkan menghindari penggunaan kata 'kaji karena
serupa dengan tahap awal pada proses keperawatan dan agar tidak rancu dengan
tindakan keperawatan yang merupakan tahap pascadiagnosis, sementara pengkajian
merupakan tahap prediagnosis.
b. Tindakan Terapeutik
Tindakan yang secara langsung dapat berefek memulihkan status kesehatan pasien
atau dapat mencegah perburukan masalah kesehatan pasien. Tindakan ini
umumnya menggunakan kata-kata 'berikan', 'lakukan', dan kata-kata lainnya.
c. Tindakan Edukasi
Tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pasien merawat dirinya
dengan membantu pasien memperoleh perilaku baru yang dapat mengatasi
masalah. Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata 'ajarkan', anjurkan, atau
'latih'.
d. Tindakan Kolaborasi
Tindakan yang membutuhkan kerjasama baik dengan perawat lainnya maupun
dengan profesi kesehatan lainnya. Tindakan ini membutuhkan gabungan
pengetahuan, keterampilan dan keterampilan dari berbagai profesi kesehatan.
Tindakan ini hanya dilakukan jika perawat memerlukan penanganan lebih lanjul.
Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata "kolaborasi, 'rujuk', atau
'konsuitasikan'.
D. Penentuan Intervensi
Keperawatan Dalam menentukan intervensi keperawatan, perawat perlu
mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut (DeLaune & Ladner, 2011; Gordon,
1994; Potter & Perry, 2013):
1. Karakteristik Diagnosis Keperawatan
Intervensi keperawatan diharapkan dapat mengalasi etiologi atau tanda/gejala
diagnosis keperawatan. Jika etiologi tidak dapat secara langsung diatasi, maka
intervensi keperawatan diarahkan untuk menangani tanda/gejala diagnosis
keperawatan. Untuk diagnosis risiko, intervensi keperawatan diarahkan untuk
mengeliminasi faktor risiko.
2. Luaran (Outcome) Keperawatan yang Diharapkan
Luaran Keperawatan akan memberikan arahan yang jelas dalam penentuan intervensi
keperawatan. Luaran keperawatan merupakan hasil akhir yanfg diharapkan setelah
pemberian intervensi keperawatan.
3. Kemampulaksanaan Intervensi Keperawatan
Perawat perlu mempertimbangkan waktu, tenaga'staf dan sumber daya yang tersedia
sebelum merencanakan dan mengimplementasian intervensi keperawatan kepada
pasien.
4. Kemampuan Perawat
Perawat diharapkan mengetahui rasionalisasi ilmiah terkait intervensi keperawatan
yang akan diakukan dan memiliki keterampilan psikomotorik yang diperlukan untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan tersebut. Standar ini memuat
intervensi-intervensi yang memeriukan pengetahuan dan keterampilan khusus,
beberapa diantaranya yaitu Manajemen Alat Pacu Jantung, Manajemen Ventilasi
Mekanik, Terapi Akupresur, Terapi Akupuntur, Terapi Bekam, Terapi Hipnosis.
5. Penerimaan Pasien
Intervensi keperawatan yang dipilih harus dapat diterima oleh pasien dan sesuai
dengan nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh pasien.
6. Hasil Penelitian
Bukti penelitian akan menunjukkan efektivitas intervensi keperawatan pada pasien
tertentu. Jika penelitian belum tersedia, maka perawat dapat menggunakan prinsip
ilmiah atau berkonsultasi dengan perawat spesialis dalam menentukan pilihan
intervensi keperawatan.
Secara skematis, faktor-faktor penentu intervensi tersebut digambarkan pada Skema 3.2.
Intervensi Keperawatan
Aromaterapi
1.08233
Definisi
Memberikan minyak esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres untuk
meredakan nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan kenyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
- Identifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan sebelum dan sesudah
aromaterapi
- Monitor ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian (mis. mual, pusing)
- Monitor masalah yang terjadi saat pemberian aromaterapi (mis. dermatitis kontak,
asma)
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
Terapeutik
- Pilih minyak esensial yang tepat sesuai dengan indikasi
- Lakukan uji kepekaan kulit dengan uji tempel (patch test) dengan larutan 2% pada
daerah lipatan lengan atau lipatan belakang leher
- Berikan minyak esensial dengan metode yang tepat (mis. inhalasi, pemijatan, mandi
uap, atau kompres)
Edukasi
- Ajarkan cara menyimpan minyak ensesial dengan tepat
- Anjurkan menggunakan minyak esensial secara bervariasi
- Anjurkan menghindarkan kemasan minyak esensial dari jangkauan anak-anak
Kolaborasi
- Konsultasikan jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman
Balut Tekan
1.02028
Definisi
Membalut luka dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan perdarahan.
Tindakan
Observasi
- Monitor perban untuk memantau drainase luka
- Monitor jumlah dan warna cairan drainase dari luka
- Periksa kecepatan dan kekuatan denyut nadi distal
- Periksa akral, kondisi kulit dan pengisian kapiler distal
Terapeutik
- Pasang sarung tangan
- Tinggikan bagian tubuh yang cedera di atas level jantung, jika tidak ada fraktur - Tutup
luka dengan kasa tebal
- Tekan kasa dengan kuat di atas luka selama
- Fiksasi kasa dengan plaster setelah perdarahan berhenti
- Tekan arteri (pressure point) yang mengarah ke area perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur balut tekan
- Ajurkan membatasi gerak pada area cedera
Biblioterapi
1.09254
Definisi
Menggunakan literatur untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah secara
aktif, meningkatkan kemampuan koping atau pengetahuan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan emosional, kognitif, perkembangan, dan situasional
- Identifikasi kemampuan membaca
Terapeutik
- Tetapkan tujuan terapi (mis. perubahan emosi, pengembangan kepribadian,
pembelajaran perilaku baru)
- Pilih literatur (cerita, puisi, esai, artikel, buku, atau novel) berdasarkan kemampuan
membaca, atau sesuai situasi/perasaan yang dialami
- Gunakan gambar dan ilustrasi
- Diskusikan perasaan yang diungkapkan oleh karakter dalam literatur
- Diskusikan untuk membandingkan citra, karakter, situasi, atau konsep dalam literatur
dengan situasi yang dialami
- Fasilitasi mengenali situasi dalam literatur untuk melakukan perubahan perilaku
- Lanjutkan sesi membaca dengan sesi bermain peran, baik individu maupun kelompok
- Berikan waktu jeda beberapa menit agar pasien dapat merefleksikan materi bacaannya
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur biblioterapi
- Anjurkan membaca dengan suara yang dapat didengar, jika perlu
- Anjurkan membaca ulang
Kolaborasi
- Konsultasikan dengan pustakawan untuk penelusuran buku/literatur yang tepat
Bimbingan Antisipatif
1.12359
Definisi
Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk menganisipasi perkembangan atau krisis
situasional.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi metode penyelesaian masalah yang biasa digunakan
- Identifikasi kemungkinan perkembangan atau krisis situasional yang akan terjadi serta
dampaknya pada individu dan keluarga
Terapeutik
- Fasilitasi memutuskan bagaimana masalah akan diselesaikan
- Fasilitasi memutuskan siapa yang akan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah
- Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah
- Fasilitasi mengidentifikasi sumber daya yang tersedia
- Fasilitasi menyesuaikan diri dengan perubahan peran
- Jadwalkan kunjungan pada setiap tahap perkembangan atau sesuai kebutuhan
- Jadwalkan tindak lanjut untuk memantau atau memberi dukungan.
- Berikan nomor kontak yang dapat dihubungi, jika perlu
- Libatkan keluarga dan pihak terkait, jika perlu
- Berikan referensi baik cetak ataupun elektronik (mis. materi pendidikan, pamfiet)
Edukasi
- Jelaskan perkembangan dan perilaku nomal
- Informasikan harapan yang realistis terkait perlaku pasien
- Latih teknik koping yang cibutuhkan untuk mengatasi perkembangan atau krisis
situasional
Kolaborasi
- Rujuk ke lembaga pelayanan masyarakat, jika perlu
Delegasi
1.13476
Definisi
Melimpahkan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tugas-tugas yang dapat dilimpahkan
- Identifikasi orang yang tepat untuk didelegasikan
- Monitor kinerja dalam pelaksanaan delegasi
Terapeutik
- Susun perencanaan delegasi
- Tetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
- Sesuaikan tugas atau kewajiban dengan kemampuan staf
- Hindari mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan
- Kontrol dan koordinasikan pekerjaan staf dengan mengukur pencapaian tujuan
berdasarkan standar
Edukasi
- Jelaskan tujuan dilakukan delegasi
- Latih staf dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan
Dukungan Ambulasi
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.
Tindakan
Observasi
Dukungan Emosional
Definisi
Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa stres.
Tindakan
Observasi
Dukungan Kelompok
Definisi
Memfasilitasi peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan
didukung oleh kelompok individu dengan pengalaman dan masalah yang sama
sehingga lebih memahami situasi masing-masing.
Tindakan
Observasi
Dukungan Keyakinan
Definisi
Memfasilitasi integrasi keyakinan ke dalam rencana perawatan untuk menunjang
pemulihan kondisi kesehatan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi keyakinan, masalah, dan tujuan perawatan
Identifikasi kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien
Monitor kesehatan fisik dan mental pasien
Terapeutik
Dukungan Meditasi
Definisi
Memfasilitasi perubahan tingkat kesadaran dengan berfokus secara khusus pada
pemikiran dan perasaan.
Tindakan
Observasi
Dukungan Memaafkan
Definisi
Memfasilitasi pengalihan perasaan marah dan dendam dengan empati dan
kerendahan hati.
Tindakan
Observasi
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu ( mis. Pagar tempat tidur )
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
- Fasilitasi kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut(mis.tidak makan babi
bagi muslim,tidak makan daging sapi bagi hindu)
- Fasilitasi Pemenuhan ritual pada situasi khusus(mis.mengadzankan
bayi,pembaptisan,pengakuan dosa,menuntun syahadat saat sakaratul
maut,menghadap kiblat)
- Fasilitasi penuntunan ibadah oleh keluarga dan /atau rohaniawan
Kolaborasi
- Konsultasi medis terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan
perhatian(mis.puasa)
- Rujuk pada rohaniawan,konseling profesi,dan kelompok pendukung pada situasi
spiritual dan ritual,jika sesuai
Tindakan
Observasi
-Identifikasi factor yang berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan
rumah(mis.tambahan anggota keluarga baru,anggota keluarga sakit,kematian,masalah
fiansial,manajemen kesehatan yang buruk)
Terapeutik
- Dukung anggota keluarga ddalam menetapkan tujuan yang dapat dicapai terkait
pemeliharaan rumah
- Fasilitasi dalam mencuci pakaian kotor
- Fasilitasi perbaikan rumah,jika perlu
- Bantu keluarga menggunakan dukungan social
- Koordinasi penggunaan sumber-sumber dikomunitas
Edukasi
- Ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
- Anjurkan modifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah dicapai
- Anjurkan menggunakan jasa pengendalian hama,jika perlu
Dukungan Pemulihan penyalahgunaan Zat Alkohol
I.09263
Definisi
Memfasilitasi proses menghentikan penyalahgunaan alkohol,meningkatkan kesehatan
kesejahteraan dan kualitas hidup.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penerimaan dan pengakuan ketidakberdayaan terhadap adiksi yang
dialami
- Monitor kemajuan pemulihan penyalahgunaan alkohol
Terapeutik
- Fasilitasi mengubah perilaku adiksi secara bertahap
- Fasilitasi mengembangkan hubungan yang mendukung ketenangan dan
pemulihan
- Fasilitasi memeriksa keyakinnan keluarga yang menyebabkann disfungsi gaya
hidup.
- Fasilitasi mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab tanpa
penyalahgunaan alkohol.
- Ciptakan suasana saling mendukung dalam kelompok
- Libatkan dalam kelompok pendukung dan pencegahan kekambuhan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya pulih dari penyalahgunaan alcohol.
- Ajarkan pemulihan trauma akibat penyalahgunaan alcohol
Terapeutik
- Fasilitasi melalui fase putus zat sampai mampu mengendalikan pikiran dan
perilaku
- Fasilitasi mengubah perilaku adiksi secara bertahap
- Fasilitasi mengidentifikasi pola dan keyakinan keluarga yang menyebabkan
disfungsi gaya hidup
- Fasilitasi mengubah dan memperbaiki kesalahan gaya hidup selama penggunaan
zat
- Fasilitasi mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab
- Libatkan kelompok pendukung
- Libatkan dalam sesi kelompok pencegahan kekambuhan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya pulih dari penyalahgunaan zat
- Ajarkan pemulihan trauma akibat penyalahgunan zat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat perkembangan
- Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
- Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Terapeutik
- Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak
diinginkan
- Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang lain terhadap perilaku
- Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap bayi baru lahir,jika perlu
- Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua,jika perlu
- Fasilitasi diskusi tentang adaptasi peran saat anak meninggalkan rumah,jika perlu
- Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik
Edukasi
- Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran
- Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau
ketidakmampuan
- Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungan orang tua
- Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran
- Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien/orang tua untuk memenuhi
peran
Kolaborasi
- Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru
Tindakan
Observasi
- Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
Terapeutik
- Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
- Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
- Fasilitasi melihat situasi secra realistic
- Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
- Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
- Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
- Fasilitasi menjelaskan keputusan secara kolaboratif
- Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
- Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain,jika perlu
- Fasilitasi hubungan antara pasien,keluarga,dan tenaga kesehatan lainnya
Edukasi
- Informasikan alternative solusi secara jelas
- Berikan informasi yang diminta pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
I.09266
Definisi
Memudahkan mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara efektif.
Tindakan
Observasi
- Periksa gangguan komunikasi verbal(mis. Ketiddakmampuan berbicara,kesulitan
mengekspresikan pikiran secara verbal)
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang tenang
- Hindari berbicara keras
- Ajukan pertanyaan dengan jawaban yang singkat,dengan isyarat anggukan kepala
jika mengalami kesulitan berbicara
- Jadwalkan waktu istirahat sebelum waktu kunjungan dan sesi terapi wicara
- Fasilitasi komunikasi dengan media(mis. Pensil dan kertas,computer,kartu kata)
Edukasi
- Informasikan keluarga dan tenaga kesehatan lain teknik berkomunikasi,dan
gunakan secara konsisten
- Anjurkan keluarga dan staf mengajak bicara meskipun tidak mampu
berkomunikasi
Kolaborasi
- Rujuk pada terapis wicara,jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tingkat emosi
- Identifikasi isyarat verbal dan non verbal
- Identifikasi perasaan saat ini
- Identifikasi hubungan antara apa yang dirasakan dan perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi mengungkapkan pengalaman emosional yang menyakitkan
- Fasilitasi mengidentifikasi asumsi interpersonal yang melatarbelakangi
pengalaman emosional
- Fasilitasi pertimbangan menunda perilaku dalam merespons emosi yang
menyakitkan
- Fasilitasi membedakan pengungkapan ekspresi emosi yang kuat diperbolehkan
dan yang merusak hubungan
- Fasilitasi menetralkan emosi yang negative
Edukasi
- Ajarkan mengekspresikan perasaan secara asertif
- Informasikan menekan perasaan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal
Tindakan
Obervasi
- Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional
Terapeutik
- Fasilitasi mengidentifikasi situasi perasaabn muncul dan respons terhadap situasi
- Fasilitasi mengidentifikasi refleksi persaan yang deskruktif
- Fasilitasi mengidentifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga
- Fasilitasi memahami rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap
trauma,penganiayaan,berduka,bencana,atau kecelakaan
- Fasilitasi dukungan spiritual,jika perlu
Edukasi
- Bimbing untuk mengakui kesalahan diri sendiri
- Ajarkan mengidentifikasi perasaan bersalah yang menyakitkan
- Ajarkan menggunakan teknik menghentikan pikiran dan subsititusi pikiran
dengan relaksasi otot saat pikiran bersalah terus dirasakan
- Ajarkan mengidenttifikasi pilihan untuk mencegah,mengganti,menebus
kesalahan,dan penyelesaian
Dukungan Perawatan Diri
I.11348
Definisi
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,berpakaian,berhias,dan makan
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terapeutik(mis.suasana hangat,rileks,privasi)
- Siapkan keperluan pribadi(mis.parfum,sikat gigi,dan sabun mandi)
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diru secra konsisten sesuai kemampuan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
- Monitor integritas kulit pasien
Terapeutik
- Buka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi
- Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
- Jaga privasi selama eliminasi
- Ganti pakaian pasien setelah eliminasi,jika perlu
- Bersihkan alat bantu BAB/BAK setelah digunakan
- Latih BAK/BAB sesuai jadwal,jika perlu
- Sediakan alat bantu(mis.kateter eksternal,urinal),jika perlu
Edukasi
- Anjurkan BAK/BAB secara rutin
- Anjurkan ke kamar mandi/toilet,jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia dan budaya dalam membantu berpakaian/berhias
Terapeutik
- Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau
- Sediakan pakaian pribadi,sesuai kebutuhan
- Fasilitasi mengenakan pakaian,jika perlu
- Fasilitasi berhias(mis.menyisir rambut,meraoikan kumis/jenggot)
- Jaga privasi selama berpakaian
- Tawarkan untuk laundry,jika perlu
- Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri
Edukasi
- Informasikan pakaian yang tersedia untuk dipilih,jika perlu
- Ajarkan mengenakan pakaian,jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi diet yang dianjurkan
- Monitor kemampuan menelan
- Monitor status hidrasi pasien,jika perlu
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
- Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum
- Lakukan oral hygiene sebelum makan,jika perlu
- Letakan makanan disisi mata yang sehat
- Sediakan sedotan untuk minum,sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan
- Sediakan makanan dan minuman yang disukai
- Berikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian,jika perlu
- Motivasi untuk makan di ruang makan,jika tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan
dengan menggunakanarah jarum jam(mis. Sayur dijam 12,rending dijam 3)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberiann obat(mis. Analgesic,antiemetic),Sesuai indikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
- Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
- Monitor kebersihan tubuh(mis. Rambut,mulut,kulit,kuku)
- Monitor integritas kulit
Terapeutik
- Sediakan peralatan mandi(mis.sabun,sikat gigi,Sahampo,Pelembab kulit)
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
- Fasilitasi menggosok gigi,sesuai kebutuhan
- Fasilitasi mandi,sesuai kebutuhan
- Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
- Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian
Edukasi
- Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
- Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien,jika perlu
Tindakan
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri
- Fasilitasi mengidentifikasi masalah spiritual
- Fasilitasi megidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri
- Fasilitasi mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh,pikiran, dan jiwa
- Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan
Edukasi
- Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai
- Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah(hari raya,ritual) dan meditasi
Kolaborasi
- Rujuk pada pemuka agama/kelompok agama,jika perlu
- Rujuk kepada kelompok pendukung,swabantu,atau program spiritual,jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengalaman tidak menyenangkan atau
traumatis(mis.penganiayaan,penolakan,kritik berlebihan)
- Identifikasi hubungan dan kemampuan mengambil tanggung jawab antar anggota
keluarga
- Identifikasi adanya perbedaan perlakuan dalam keluarga
- Identifikasi situasi krisis yang memicu penganiayaan
(mis.kemiskinan,pengangguran,perceraian,atau kematian orang yang dicintai)
- Identifikasi kesulitan mempercayai diri dan orang lain
- Identifikasi tingkat isolasi social dalam keluarga
- Identifikasi ketidaksesuaian penjelasan dengan cedera dan/atau trauma yang
terjadi
- Identifikasi adanya ketidaksesuaian peran(mis.anak menghibur orangtua,atau
perilaku berlebihan atau agresif)
- Periksa tanda tanda penganiayaan
Terapeutik
- Dengarkan penjelasan kronologis cedera dan /atau trauma yang terjadi
- Fasilitasi keluarga untuk mengidentifikasi strategi koping terhadap situasi stress
- Laporkan situasi dugaan penganiayaan kepada pihak berwajib
Edukasi
- Informasikan layanan hokum yang relevan dengan peristiwa penganiayaan
- Jelaskan harapan yang realistis pada anak sesuai perkembangan
- Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut,jika perlu
- Anjurkan untuk menghubungi polisi jika keamanan fiski terancam
Kolaborasi
- Rujuk ke dukungan kelompok atau tempat perlindungan,jika perlu
- Rujuk anggota keluarga berisiko pada spesialis yang sesuai
Dukungan Sibling
Definisi
Memfasilitiasi saudara kandung untuk berdaptasi dengan kondisi saudaranya yang
sakit/kondisi kronis/berkebutuhan khusus
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi pemahamam sibling tentang kondisi saudaranya
- Monitor respon sibling terhadap kesulitan adaptasi dengan kondisi
saudaranya(mis. Sensitif, menarik diri, stress)
Terapeutik
- Motivasi orang tua berbicara pada sibling tentang kondisi saudaranya
secara jujur
- Libatkan orang tua saat memberikan informasi kondisi saudaranya
- Fasilitasi komunikasi antara sibling dan saudaranya
- Fasilitasi sibling untuk menjenguk saudaranya yang dirawat
- Fasilitasi orang tua untuk mengatur kebutuhan sibling di rumah
- Fasilitasi sibling untuk melihat perbedaan antara kesamaan antara dirinya
dan saudaranya
- Berikan kesempatan bertemu dengan sesama sibling yang memiliki
masalah yang sama
- Berikan pujian telah bersabar, telah berkorban, atau telah membantu
- Komunikasikan kondisi sibling ke perawat sekolah dan guru untuk
memberikan dukungan, jika perlu
- Gunakan media untuk memfasilitasi sibling yang tidak bisa bertemu
saudaranya(mis. Telepon, foto, video)
Edukasi
- Informasikan sibling tentang kondisi saudaranya
- Informasikan sibling bahwa dia bukan penyebab kondisi yang dialami
saudaranya
Dukungan Spiritual
Definisi
Memfasilitasi peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan kekuatan
yang lebih besar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
- Identifikasi pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
- Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
- Identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
- Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan
kematian
- Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
- Yakinkan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa
ketidakberdayaan
- Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
- Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
- Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
- Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
- Anjurkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Atur kunjungan dengan rohaniawan(mis. Ustadz, pendeta, room, biksu)
Dukungan Tidur
Definisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur(fisik dan/atau psikologis)
- Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur(mis. Kopi,
the, alcohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum
tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan(mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan
tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
- Terapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan(mis. Pijat, pengatur
posisi, terapi akuprosedur)
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang
siklus tidur terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola
tidur(mis. Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja)
- Ajarkan relaksasi oto autogenetik atau cara nonfarmakologi lainnya
Dukungan Ventilasi
Definisi
Memfasilitasi dalam mempertahankan pernapasan spontan untuk memaksimalkan
pertukaran gas di paru-paru
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
- Identifikasi efek perubahan sosial terhadap status pernapasan
- Monitor status respirasi dan oksigenasi(mis. Frekuensi dan kedalaman
napas, penggunaan obat bantu napas, bunyi napas tambahan, siturasi
oksigen)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan(mis. Nasal kanul, masker wajah,
masker rebreating atau non rebreating)
- Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
Dukungan Visitasi
Definisi
Memfasilitasi tim kesehatan untuk mengunjungi pasien di ruang rawat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien dengan menanyakan minimal dua identitas(mis. Nama
lengakap, tanggal lahir)
Terapeutik
- Perkenalkan diri pada pasien
- Pastikan tim kesehtan yang datang merupakan tim yang menangani pasien
- Dengarkan respon yang disampaikan pasien
- Damping pasien selama visite
- Fasilitasi penerapan rekomendasi yang berbasis bukti untuk
menyelesaikan masalah kesehatan
- Dokumentasikan hasil visite pada catatan terintegrasi
Edukasi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang
belum dimengerti
- Informasikan perkembangan hasil visite kejadian/masalah
Edukasi Aktrivitas/Istirahat
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengatur aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat(mis. Kelelahan, sesak,
napas saat aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Periksa telinga yang memerlukan alat bantu dengar
Terapeutik
- Sediakan materi dan media alat bantu dengar
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan membersihkan serumen jika menutupi liang telinga
- Anjurkan mensejajarkan bagian ujung alat bantu dengar dengan telinga
- Anjurkan memutar ujung alat bantu dengar ke depan dan masukkan kebagian
saluran telinga
- Anjurkan menyesuaikan volume dengan kebutuhan pasien
Definisi
Memberikan informasi cara pengendalian nyeri dengan agen analgesik yang
terkontrol
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap
nyeri
- Identifikasi tingkat nyeri dan dosis pemberian opioid
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia
terkontrol
Terapeutik
- Pesiapkan alat – alat PCA
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan penjelasan tentang analgesia
terkontrol
Edukasi
- Jelaskan alasan, waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol
- Jelaskan efek samping dari pemberian opioid berlebihan
- Jelaskan tindakan yang harus dilakukan saat mengalami penurunan kesadaran
(mis. stop PCA, hubungi rumah sakit atau petugas kesehatan, tinggikan kepala 30
derajat)
- Ajarkan cara mengidentifikasi keefektifan dari analgesia (mis. penurunan skala
nyeri)
- Informasikan untuk menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami kesulitan
dalam mengatur dosis alat PCA
- Demonstrasikan cara mengatur dosis analgesia terkontrol
- Demonstrasikan cara mencatat dosis dan efektifitas pengobatan
I.12365
Definisi
Memberikan informasi tentang berat badan dan persentase lemak tubuh yang
optimal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media edukasi
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan
- Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
- Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight)
- Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi
berat badan
- Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif
I.12366
Definisi
Memberikan informasi terkait dampak merokok dan upaya untuk berhenti
merokok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media edukasi
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. sakit kepala, pusing , mual, dan
insomnia)
- Jelaskan gejala berhenti merokok (mis. mulut kering, batuk, tenggorokan gatal)
- Jelaskan aspek psikososial yang mempengaruhi perilaku merokok
- Informasikan produk pengganti nikotin (mis. permen karet, semprotan hidung,
inhaler)
- Ajarkan cara berhenti merokok
Edukasi Dehidrasi
I.12367
Definisi
Mengajarkan pengelolaan kekurangan cairan dan elektrolit
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat formulir balans cairan
- Tentukan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarganya bertanya
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala dehidrasi
- Anjurkan tidak hanya minum air saat haus, jika sedang berolahraga atau
beraktivitas berat
- Anjurkan memperbanyak minum
- Anjurkan memperbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung banyak air
(mis. semangka, pepaya)
- Anjurkan cara pemberian oralit, jika perlu
- Anjurkan menilai status hidrasi berdasarkan warna urine
I.12368
Definisi
Mengajarkan cara melakukan pengeluaran produk metabolisme tubuh melalui
membran peritoneal secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan pasien melakukan peritoneal dialisis
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga peritoneal dialisis
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tentang pengendalian infeksi (cuci tangan dan prinsip steril) dalam
pelaksanaan peritoneal dialisis
- Jelaskan pengendalian tujuan dan masalah/komplikasi peritoneal dialisis (mis.
kemerahan, bengkak, cairan peritoneal tidak keluar)
- Jelaskan cara memonitor cairan masukdan keluar peritoneal dialisis
- Demonstrasikan prosedur peritoneal dialisis langsung pada pasien
- Instrusikan pasien/keluarga menjelaskan dan meredemonstrasikan kembali
prosedur peritoneal dialisis
Edukasi Diet
I.12369
Definisi
Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
- Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang di programkan
- Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
- Sediakan rencana makan tertulis , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
- Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
- Anjurkan mempertahankan posisi semi Fowler (30-45 derajat ) 20-30 menit
setelah makan
- Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan
- Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
- Anjarkan cara membaca label dan memilih mekanan yang sesuai
- Anjarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program
- Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu koloborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
Edukasi Edema
I.12370
Definisi
Memberikan informasi penanganan dan pencegahan penumpukan cairan baik
pada ekstremitas maupun seluruh tubuh
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor kemampuan dan pemahaman pasien dan keluarga setelah edukasi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media edukasi (mis. formulir balans cairan)
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tentang definisi, penyebab (penurunan fungsi ginjal, hipoalbuminemia,
gagal jantung, retensi natrium), gejala dan tanda edema (kenaikan BB yang
drastis, penurunan output urine, albumin darah kurang dari normal, pitting edema)
- Jelaskan cara penanganan dan pencegahan edema (mis. timbang BB tiap hari,
balans cairan, obat diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi)
- Instruksikan pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali definisi, penyebab,
gejala dan tanda, penanganan dan pencegahan edema
Edukasi Efek Samping Obat
I.12371
Definisi
Memberikan informasi untuk meminimalkan efek samping dari agen
farmakologis yang diprogramkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi dan media edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan obat diberikan
- Jelaskan indikasi dan kontra indikasi obat yang akan dikomsumsi
- Jelaskan cara kerja obat secara umum
- Jelaskan dosis, cara kerja obat secara umum
- Jelaskan tanda dan gejala bila obat yang dikomsumsi tidak cocok untuk pasien
- Jelaskan reaksi alergi yang memungkinkan timbul saaat atau setelah obat
dikomsumsi membahayakan hidup pasien
- Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa obat yang akan dikomsumsi
- Anjurkan melihat kondisi fisik obat sebelum dikomsumsi
-Anjurkan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika reaksi obat yang
dikomsumsi membahayakan hidup pasien
- Anjarkan cara mengatasi reaksi obat yang tidak diinginkan
Edukasi Fisoterapi Dada
I.12372
Definisi
Mengajarkan memobilitasasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan
drainase posturnal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi dan media edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan kontraindikasi fisoterapi dada (mis. eksaserbasi PPOKakut,
osteoporosis)
- Jelaskan tujuan dan prosedur fisoterapi dada
- Jelaskan segmen paru-paru yang mengandung sekresi berlebihan
- Jelaskan cara modifikasi posisi agar dapat mentolerir posisi yang ditentukan
- Jelaskan alat perkusi pneumatik , akustik, atau listrik yang digunakan, jika perlu
- Jelaskan cara menggerakan tangan kaku, di daerah yang akan dikeringkan saat
pasien menghisap atau batuk 3-4 kali
- Anjurkan menghindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudarah wanita,
insisi, dan tulang rusuk yang patah
- Ajarkan mengeluarkan sekresi melalui penapasan dalam
- Ajarkan batuk selama dan setelah prosedur
- Jelaskan cara memantau efektifitas prosedur (mis. oksimetri nadi, tanda vitalm,
dan tingkat kenyamanan)
Edukasi Hemodialisis
I.12373
Definisi
Memberikan informasi tentang proses pembersihan darah untuk meningkatkan
efektifitas terapi dan meminimalkan kemungkinan komplikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga hemodialisis
- Buat media dan format evaluasi hemodialisis
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
- Lakukan modifikasi proses pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengemukakan
perasaanya
Edukasi
- Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dampak, diet, hal-hal yang harus
diperhatikan pasien gagal ginjal
- Jelaskan manfaat memonitor intake dan output cairan
- Ajarkan cara memantau kelebihan volume cairan (mis. pitting edema, kenaikan
berat badan 1kg = 1 L air, sesak napas)
- Jelaskan pentingnya dukungan keluarga
Edukasi Infertilitas
I.12374
Definisi
Memberikan informasi pada pasien dan pasangan tentang ketidaksuburan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan
- Identifikasi pengalaman selama prosedur pemeriksaan infertilitas
Terapeutik
- Jadwalkan pengajaran dengan pasangan
- Siapkan media dan alat bantu yang diperlukan
- Fasilitas menentukan masa ovulasi melalui basal suhu tubuh, perubahan sekresi
vagina, dan indikator fisiologis lainnya
- Siapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk pemeriksaan ginekologi
Edukasi
- Jelaskan siklus reproduksi wanita, jika perlu
- Jelaskan tujuan prosedur pemeriksaan infertilitas
- Jelaskan infertilitas dan penanganannya
- Jelaskan efek infertilitas pada hubungan pasangan
- Informasikan pusat layanan infertilitas
I.12375
Definisi
Memberikan informasi tentang irigasi kendung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemapuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat peraga irigasi kandung kemih
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
program yang telah disepakati oleh pasien dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan definisi, indikasi, tujuan dan manfaat irigasi kandung kemih
- Jelaskan tentang pengendalian infeksi dan keamanan pasien (cuci tangan dan
prinsip steril)
- Demonstrasikan teknik cuci tangan aseptik
- Anjurkan meredemonstrasikan teknik cuci tangan aseptik
- Jelaskan alat- alat, bahan – bahan dan prosedur irigasi kandung kemih
- Demonstrasikan prosedur irigasi kandung kemih dan pemantaun keseimbangan
cairan
- Jelaskan kemungkinan masalah – masalah yang dapat timbul dan solusinya
selama irigasi kendung kemih
- Anjurkan meredemonstrasikan irigasi kandung kemih
- Anjurkan menghubungi perawat jika mengalami komplikasi irigasi kandung
kemih
Definisi
Mengajarkan cara merawat dan membersihkan kolon dan feses melalui lubang
buatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan irigasi kolostomi
- Identifikasi kesiapan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan dan kemampuan pasien dan keluarga dalam irigasi
kolostomi
Terapeutik
- Persiapkan materi, media dan alat – alat (mis. set infus, cairan irigasi, sarung
tangan, dan kantung kolostomi dan peralatan yang dibutuhkan lainnya
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan definisi, prosedur, indikasi, kontraindikasi irigasi kolostomi
- Jelaskan prinsip – prinsip pencegahan infeksi (mis. cuci tangan, penggunaan
sarung tangan)
- Jelaskan tindakan yang harus dilakukan jika pada proses irigasi didapatkan kram
abdomen yaitu menurunkan kecepatan tetesan cairan irigasi
- Jelaskan feses akan keluar sekitar 40 – 60menit setelah cairan irigasi masuk
- Jelaskan cara mencatat tindakan tindakan yang dilakukan dan diperhatikan
warna dan kondisi stoma dan kulit peristoma, catat warna, konsistensi dan jumlah
feses yang kelur
- Anjurkan melakukan irigasi kolostomi di kamar mandi dengan kloset duduk ,
jika diperlukan
- Demonstrasikan cara melakukan irigasi kolostomi (meliputi letak gantungan
infus, irigasi ke dengan air hangat, hindari adanya udara, cara memasukkan selang
irigasi ke stoma, ketinggian air irigasi, hindari adanya udara dalam selang, letak
kantung irigasi tepat dilubang kloset, alirkan air yang cukup sekitar 10-15 menit)
- Demonstrasikan cara membersihkan area stoma dan memasang kembali kantung
stoma
I.12377
Definisi
Mengajarkan cara melakukan irigasi urostomi secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor keberhasilan melakukan irigasi urostomi
Terapeutik
- Siapkan materi, media dan alat-alat untuk menjelaskan irigasi urostomi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tentang definisi dan tujuan irigasi urostomi
- Jelaskan tanda-tanda urosomi tersumbat (mis. tidak ada urine, nyeri
abdomen)
- Jelaskan frekuensi irigasi urostomi
- Jelaskan cara memantau haluaran urine
- Demonstrasikan prosedur irigasi urostomi
- Ajarkan teknik mencuci tangan aseptik dan pengendalian infeksi
- Anjurkan merekomendasikan cuci tangan aseptik
- Anjurkan melakukan irigasi urostomi secara tepat
Definisi
Memberikan informasi mengenai keamanan dan pencegahan cedera pada anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan memantau anak saat berada di tempat yang berisiko (mis. luar
rumah, balkon, kolam renang)
- Anjurkan menutup sumber listrik yang dapat dijangkau
- Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga
- Anjurkan memilih mainan yang sesuai dengan usia anak dan tidak
berbahaya
- Anjurkan menyimpan benda berbahaya (mis. pisau, benda tajam lainnya)
dan cairan berbahaya (mis. pembersih lantai, deterjen) di tempat yang jauh
dari jangkauan
- Anjurkan memberikan pembatas pada area dapur, kamar mandi, kolam
- Jelaskan kepada orang tua dan anak tentang bahaya lalu lintas
- Ajarkan penggunaan sabuk pengaman saat berkendara
- Jelaskan keamanan bersepeda pada anak (mis. menggunakan helm;
menggunakan sabuk sesuai usia)
- Anjurkan penggunaan stoller (kursi dorong anak), kursi khusus anak
dengan aman
- Anjurkan tidak meletakkan anak pada tempat tidur yang tinggi
- Ajarkan anak tindakan yang dilakukan saat merasa dirinya dalam bahaya
(mis. meminta bantuan orang dewasa, berteriak, segera berlari).
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan terhadap pencegahan cedera pada bayi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan selalu mengawasi bayi
- Anjurkan tidak meninggalkan bayinya sendirian
- Anjurkan menjauhkan benda yang berisiko membahayakan bayi (mis.
kantung plastik, karet, tali, kain, benda-benda kecil, benda tajam ,
pembersih lantai)
- Anjurkan memasang penghalang pada sisi tempat tidur
- Anjurkan menutup sumber listrik yang terjangkau oleh bayi
- Anjurkan mengatur perabotan rumah tangga di rumah
- Anjurkan memberikan pembatas pada area berisiko (mis. dapur, kamar
mandi, kolam)
- Anjurkan menggunakan kursi dan sabuk pengaman khusus bayi saat
berkendara
- Anjurkan penggunaan sabuk pengaman pada stroller (kursi dorong bayi),
kursi khusus bayi dengan aman
- Anjurkan tidak meletakkan bayi pada tempat tidur yang tinggi
Edukasi Kelompok
I.12380
Definisi
Memberikan informasi di dalam kelompok untuk memecahkan masalah
kesehatan fisik dan mental
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan kesehatan setiap kelompok sebagai individu dan
anggota kelompok dengan segala aspek dan latar belakang kesehatannya
Terapeutik
- Tempatkan kelompok sesuai dengan potensi yang dimiliki
- Fasilitasi kelompok mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
- Identifikasi perbaikan program dan program layanan kesehatan
Edukasi
- Informasikan kesehatan yang dibutuhkan kelompok
Kolaborasi
- Konsultasikan kepada pimpinan, pengambil kebijakan, organisasi
pemerintah agar dapat memberikan dukungan masksimal, kemudahan
perlindungan pada upaya kesehatan sebagai upaya penyadaran kelompok
masyarakat terhadap kesehatan.
- Kolaborasikan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-
organisasi untuk pencapaian pemenuhan kebutuhan kesehatan dan
berkomitmen umtuk selalu mengupayakan promotif dan preventif
Definisi
Memberikan informasi dan memfasilitasi ibu dan pasangan dalam penggunaan
alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang alat kontrasepsi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan umtuk bertanya
- Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan untuk penggunaan alat
kontrasepsi
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Fasilitasi ibu dan pasangan dalam mengambil keputusan menggunakan
alat kontrasepsi
- Diskusikan pertimbangan agama, budaya, perkembangan, sosial ekonomi
terhadap pemilihan alat kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tentang sistem reproduksi
- Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
- Jelaskan aktivitas seksualitas setelah mengikuti program KB
Edukasi Kemoterapi
I.12382
Definisi
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk memahami cara kerja dan mengurangi
efek samping agen antineoplasma
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan efek obat-obatan antineoplasma pada sel-sel melignan
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek pada fungsi sumsum tulang,
folikel rambut, fungsi seksual dan toksisitas organ
- Ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah infeksi (mis. menghindari
keramaian, memelihara kebersihan dan cuci tangan)
- Anjurkan melaporkan gejala demam, menggigil, mimisan, lebam-lebam,
tinja berwarna merah tua/hitam
- Anjurkan menghindari penggunaan produk aspirin
Edukasi Kesehatan
I.12383
Definisi
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih
serta sehat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Definisi
Mengajarkan persiapan lingkungan fisik yang mendukung keamanan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan tingkat fungsi fisik,
kognitif dan kebiasaan
- Identifikasi bahaya keamanan di lingkungan (mis. fisik, biologi, dan
kimia)
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan menghilangkan bahaya lingkungan
- Anjurkan menyediakan alat bantu (mis. pegangan tangan, keset anti slip)
- Anjurkan menggunakan alat pelindung (mis. restrain, rel samping,
penutup pintu, pagar, pintu gerbang)
- Informasikan nomor telepon darurat
- Anjurkan melakukan program skrining lingkungan (mis. timah, radon)
- Ajarkan individu dan kelompok berisiko tinggi tentang bahaya lingkungan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan pihak lain untuk meningkatkan keamanan lingkungan
Definisi
Mengajarkan pengelolaan rumah untuk meningkatkan dan mempertahankan
keamanan rumah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Informasikan pentingnya penerangan yang cukup di dalam dan di luar
rumah
- Anjurkan barang pada area yang mudah terjangkau
- Anjurkan memastikan alat-alat rumah tangga dalam keadaan baik
- Anjurkan memastikan kabel-kabel terpasang dengan baik di dinding
- Anjurkan pemasangan alat detektor kebakaran
- Anjurkan memastikan barang mudah terbakar jauh dari kompor atau
pemanas
- Anjurkan memastikan pemanas air dalam rentang suhu yang dianjurkan
atau lebih rendah
- Anjurkan memastikan pemasangan pegangan tangan di area yang perlu,
jika perlu
- Anjurkan memastikan lantai mandi tidak licin
- Anjurkan memastikan keset dan karpet lantai rapi dan lantai bebas barang
berserakan
- Ajarkan cara peletakan barang-barang di rumah agar memudahkan dalam
bergerak
Definisi
Memberikan informasi dan dukungan untuk melakukan keterampilan
psikomotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan, kesiapan, kemampuan belajar
- Monitor kemampuan yang telah dicapai
Terapeutik
- Tentukan metodologi pengajaran yang sesuai dengan usia, kemampuan
dan kebutuhan
- Ciptakan lingkungan yang mendukung
- Berikan petunjuk langkah demi langkah yang jelas
- Sediakan waktu untuk sesi latihan dan beri jeda istirahat untuk
menghindari kelelahan
- Berikan umpan balik positif atas pencapaian
- Berikan informasi dalam bentuk tertulis (mis. gambar, diagram), jika perlu
- Libatkan keluarga
Edukasi
- Anjurkan melakukan keterampilan satu demi satu
- Bimbing mengikuti tahapan gerakan yang sesuai
- Ajarkan keterampilan psikomotor
Definisi
Mengajarkan cara memberikan informasi kepada lawan bicara secara efektif.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
komunikasi efektif
- Ajarkan cara menyampaikan pesan dengan tepat
- Ajarkan cara menggunakan komunikasi efektif
- Ajarkan cara melakukan verifikasi pada pesan yang diterima
Definisi
Mengajarkan pasien dan keluarga dalam mencapai kemampuan perkemihan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapan materi dan alat peraga latihan berkemih
- Tentukan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan penyebab dan kendala-kendala dalam berkemih
- Ajarkan metode komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan
kebutuhan toileting, pola toileting dan kemampuan toilet berkemih
- Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mendorong eliminasi normal,
pemantauan jatuh, dan keamanan lingkungan toilet
- Demonstrasikan cara latihan berkemih
- Anjurkan meredemonstrasikan latihan berkemih
Definisi
Mengajarkan aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan untuk
mengingatkan kebugaran dan kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesepakatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik
Definisi
Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan cara mengukur suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan darah
pasien
- Ajarkan cara memberikan kompres hangat
- Anjurkan menggunakan selimut hipotermia sesuai kebutuhan
- Anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat
- Anjurkan intake yang adekuat
- Ajarkan cara memonitor intake dan output cairan
- Anjurkan pemberian analgetik, jika perlu
Definisi
Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgenik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan teknik relaksasi
- Ajarkan latihan asertif
- Ajarkan membuat jadwal olahraga teratur
- Anjurkan tahap menulis jurnal untuk meningkatkan optimisme dan
melepaskan beban
- Anjurkan aktivitas untuk menyenangkan diri sendiri (mis. hobi, bermain
musik, mengecat kuku)
- Anjurkan bersosialisasi
- Anjurkan tidur dengan baik setiap malam (7-9 jam)
- Anjurkan tertawa untuk melepas stres dengan membaca atau klip video
lucu
- Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi
asuhan
- Anjurkan menyusun jadwal terstruktur.
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerimainformasi
• Identifikasi Indikasi dan kontraindikasimobilisasi
• Monitor kemajuan
pasien/keluarga untuk bertanya.
Terapeutik
• Persiapkan materi, media dan alat-alat bantal, gaitbelt
• Jadwalkan waktu pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien
dankeluarga
• Beri kesempatan pada
pasien/keluarga untuk bertanya
Edukasi
• Jelaskan prosedur, tujuan, Indikasi dan kontraindikasi mobilisasi serta
dampakimobilisasi
• Ajarkan cara mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung
untuk mobilisasi di rumah
• Ajarkan cara mengidentifikasi kemampuan mobilisasi (seperti kekuatan otot,
rentanggerak)
• Demonstrasikan cara mobilisasi di tempat tidur (mis. Mekanika tubuh,
posisi pasien digesar kearah berlawanan dari arah posisi yang akan
dimiringkan, teknik-teknik memiringkan, penempatan posisi bantal
sebagaipenyangga)
• Demonstrasikan cara melatih rentang gerak (mis. gerakan dilakukan dengan
perlahan, dimulai dari kepala ke ekstremitas, gerakkan semua persendian
sesuai rentang gerak normal, cara melatih rentang gerak pada sisi ekstremitas
yang parese dengan menggunakan ekstremitas yang normal, frekuensi
tiapgerakan)
• Anjurkan pasien/keluarga meredemonstrasikan mobilisasi miring
kanan/miring kiri/latihan rentang gerak sesuai yang
telahdidemonstrasikan
Memberikan informasi dan dukungan pada orang tua untuk memahami anak
pada tahap remaja.
Observasi
• Identifikasi persiapan dan kemampuan orang tua menerimainformasi
• Identifikasi faktor yang mempengaruhi program edukasi (mis. nilai
budaya, pengalaman negatif pada layanankesehatan)
Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan kesempatan orang tua untukbertanya
• Berikan bahan
bacaan mengenai
remaja Edukasi
• Jelaskan tugas atau sasaran perkembangan masaremaja
• Jelaskan pola hubungan antara orang tua danremaja
• Jelaskan mekanisme koping yang digunakan oleh remaja (mis.penyangkalan)
• Ajarkan fisiologis normal, emosional, kognitif, dan karakteristikremaja
• Ajarkan cara berkomunikasi denganremaja
• Ajarkan memberikan kehangatan, mengungkapkan sayang,
mengajarkandisiplin
• Ajarkan mengidentifikasi cara remaja dalam mengelolakemarahan
• Ajarkan mengenai sikap-sikap menghadapi perilakuremaja
• Ajarkan mengidentifikasi adanya stres keluarga (mis. depresi orang tua,
kecanduan narkoba, alkoholisme, pendidikan terbatas, kekerasan dalam
rumah tangga, klonflik perkawinan, perceraian)
Definisi
Memberikan informasi cara menghindari terjadinya cedera
Tindakan
Observasi
-identifikasi gangguan kognitif dan fisik memungkinkan jatuh
-Periksa kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko
jatuh
Terapeutik
-Siapkan materi,media tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan
pencegahan risiko jatuh dirumah sakit maupu dirumah
-Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Ajarkan mengidentifikasi perilaku dan factor yang berkontribusi terhadap risiko
jatuh dan cara mengurangi semua factor risiko
-Ajarkan mengidentifikasi tingkat kelemahan,cara berjalan dan keseimbangan
-Anjurkan meminta bantuan saat ingin menggapai sesuatu yang sulit
-Jelaskan pentingnya alat bantu jalan untuk mencehan jatuh seperti tonkat,walker
ataupun kruk
-Jelaskan pentingnya handrail pada tangga,kamar mandi dan area jalan dirumah
-Anjurkan menghindari objek yang membuat anak-anak dapat manjat
(mis.lemari,tangga,kursi tinggi)
-Ajarkan memodifikasi area-area yang membahayakan dirumah
Definisi
Memberikan informasi cara menghindari terjadinya kerusakan keutuhan
kulit/jaringan akibat penekanan pembuluh darah dan jaringan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi gangguan fisik yang memungkinkan terjadinya luka tekan
-Periksa kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko
luka tekan
Terapeutik
-Persiapkan materi tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan
pencegahan risiko luka tekan dirumah sakit maupu dirumah
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan lokasi-lokasi yang sering terjadi luka tekan (mis.tumit,tulang
ekor,bahu,telinga)
-Ajarkan mengidentifikasi factor-faktor penyebab terjadinya luka tekan
-Ajarkan cara menggunakan matras dekubilus
-Ajarkan cara mempertahankan permukaan kulit sehat,identifikasi kerusakan
permukaan kulit seperti merah,panas,bula,eksudut
-Anjurkan untuk tetap bergerak sesuai kemampuan dan kondisi
-Demonstrasikan cara-cara meninhkatkan sirkulasi pada titik-titik lokasi tertekan
(mis.pemijatan,ubah posisi mering kanan,miring kiri,supine)
Definisi
Memberikan informasi tentang menghindari hilangnya massa tulang
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap
risiko osteoporosis
Terapeutik
-Persiapkan materi,media tentang factor-faktor penyebab,cara indentifikasi dan
pencegahan risiko osteoporosis
-Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan gejala dan proses,pemeriksaan diagnostic,konsekuensi dan terapi
osteoporosis
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui nutrisi (mis.meningkatkan
asupan kalsium)
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui olahraga
-Jelaskan strategi pencegahan osteoporosis melalui modifikasi factor risiko
Edukasi Penggunaan Alat Bantu
l.12410
Definisi
Memberikan informasi kepada pasien tentang penggunaan alat bantu
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi aktifitas yang sulit dilakukan dengan keterbatasan yang dimiliki
-Identifikasi kemampuan pergerakan (mis. Keterbatasan gerak,kekuatan otot,dan
kesadaran)
Edukasi
-Ajarkan mengidentifikasi lingkungan rumah dan menyingkirkan penyebab jatuh
pada klien (mis.lanti licin,penerangan yanh kurang baik)
-Jelaskan manfaat penggunaan alat bantu
-Jelaskan pilihan alat bantu yang memungkinkan
-Ajarkan cara penggunaan alat bantu
-Anjurkan memeriksa alat bantu yang digunakan secara rutin
-Anjurkan mendekatkan barang-barang yang penting disamping klien
-Anjurkan keluarga mendukung pasien menggunakan alat bantu
Definisi
Mengajarkan ibu dan pasangan tentang metode atau alat yang digunakan untuk
mencegah kehamilan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi pengetahuan,keadaan umum,penggunaan alat kontrasepsi
sebelumnya,Riwayat obstetric dan ginekologi ibu
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Fasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan,manfaat,dan efek samping
penggunaan alat kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang factor risiko jika terlalu sering atau terlalu
dekat jarak persalinan
-Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan
jarak ideal melahirkan
-Anjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul selama
menggunakan alat kontrasepsi
-Anjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda masalah jumlah anak
-Anjurkan ibu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak
-Anjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebagai
pertimbangan
-Ajarkan ibu dan pasangan menghitung masa subur dan siklus menstruasi
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran nadi radialis
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk berkarya
-Pastikan pasien merasa nyaman dan rileks
-Dokumentasikan hasil pengukuran nadi radialis
Edukasi
-Jelaskan prosedur pengukuran nadi radialis
-Anjurkan dalam posisi duduk atau terlentang
-Ajarkan cara memeriksa pulsasi radial
-Ajarkan menghitung denyutan selama 60 detik,atau hitung selama 30 detik dan
kalikan dengan 2
-Ajarkan menghitung frekuensi,irama dan volume denyut nadi dengan mencatat
pola dan kukuatan denyutan
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran frekuensi respirasi
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan hasil pengukuran respirasi
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
-Ajarkan cara menghitung respirasi dengan mengamati naik turunya dada saat
bernapas
-Ajarkan cara menghitung respirasi selama 30 detik dan kalikan dengan 2 atau
hitung selama 60 detik jika respirasi tidak teratur
Definisi
Mengajarkan cara pengukuran suhu tubuh
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan hasil pengukuran suhu
Edukasi
-Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
-Anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila
-Ajarkan memilih lokasi ujung suhu oral atau aksila
-Ajarkan cara meletakan ujung thermometer dibawah lidah atau bagian tengah
aksila
-Ajarkan cara membaca hasil thermometer raksa dan/atau elektronik
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan ukuran tekanan darah yang didapat
Edukasi
-Anjurkan beristirahat minimal 5 menit sebelum mengukur tekanan
-Anjurkan tidak merokok atau meminum kafein setidaknya 30 menit
-Ajarkan memilih posisi pengukuran (mis. Berbaring atau duduk)
-Ajarkan memakai manset dilengan atas
-Ajarkan mengembangkan manset
-Ajarkan mengempiskan manset (tidak lebih cepat dari 2 sampai 3 mmHg/detik)
-Ajarkan cara menetukan tekanan darah sistolik dan diastolic
-Informasikan hasil pengukuran tekanan darah
Definisi
Memberikan informasi pencegahan terjadinya risiko cedera akibat kesalahan
Tindakan.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Berikan Pendidikan Kesehatan sebelum melakukan prosedur
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Anjurkan memperhatikan akurasi dosis dan waktu pemberian obat
-Anjurkan memeriksa tanggal kadaluarsa obat
-Anjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar
-Ajarkan cara menyimpan obat dengan tepat
-Ajarkan cara melakukan kebersihan tangan
-Ajarkan cara pencegahan infeksi nosocomial
-Ajarkan pencegahan cedera melalui implementasi system keselamatan pasien
Definisi
Mengajarkan adaptasi perilaku pencegahan penyalahgunaan alcohol pada
individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan mengenai efek alcohol pada tubuh
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psilogis,budaya,dan akses
terhadap sumber daya social dan keuangan
-Identifikasi tingkat kecemasan dan kesiapan belajar
-Identifikasi waktu dan metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya
jawab,audio,atau visual,metode lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi edukasi,termasuk tujuan realistis
-Sediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang
kelas atau ruang terapi yang kosong)
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama edukasi
Edukasi
-Jelaskan efek negative alcohol (mis. Kapasitas alcohol terhadap ketergantungan
fisiologis dan psikologis,pengaruh terhadap fungsi keluarga,pengaruh terhadap
janin)
-Ajarkan dengan konsep sederhana ke kompleks
-Anjurkan mengulang Kembali informasi edukasi tentang penyalahgunaan alcohol
Definis
Mengajarkan pencegahan penyalahgunaan zat pada
individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan mengenai efek zat pada tubuh
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat kecemasan
dan budaya
-Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,audio
atau visual,metode lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi edukasi
-Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai kemampuan
-Sediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang
kelas atau ruang terapi yang kosong)
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama edukasi
Edukasi
-Jelaskan factor-faktor penyebab penyalahgunaan zat (mis. Factor individu,factor
lingkungan, keluarga,sekolah,teman sebaya,masyarakat)
-Jelaskan gejala klinis saat menggunakan zat (mis. Jalan sempoyongan,bicara
pelo,apatis,mangantuk,agresif,curiga)
-Jelaskan efek buruk penyalahgunaan zat pada Kesehatan
-Jelaskan efek buruk penyalahgunaan zat pada sikap dan perilaku
-Ajarkan cara menghindari penyalahgunaan zat
-Anjurkan mengulangi Kembali informasi edukasi tentang penyalahgunaan zat
Definisi
Memberikan informasi dan dukungan menganai perawatan bayi secara mandiri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan manfaat perawatan bayi
-Ajarkan memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24c dan
dalam waktu 5-10 menit,sehari 2 kali
-Ajarkan perwatan tali pusar
-Anjurkan memantau tanda vital bayi terutama suhu 36,5c-37,5c
-Anjurkan untuk menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
-Ajarkan pijat bayi
-Anjurkan segera mengganti popok jika basah
-Anjurkan penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
-Anjurkan menyusui sesuai kebutuhan bayi
Definisi
Mengajarkan pemenuhan kebutuhan Kesehatan dasar perawatan diri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi pengetahuan tentang perawatan diri
-Identifikasi kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat
kecemasan,dan budaya
-Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami
-Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya
jawab,penggunaan alat bantu audio atau visual,lisan,tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan strategi edukasi,termasuk tujuan yang realistis
-Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai penyakit
-Sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal (mis. Diruang kelas
atau ruang terapi yang kosong)
-Ciptakan edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama edukasi.
-Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat
Edukasi
-Ajarkan perawatan diri,praktik perawatan diri,dan aktivitas kehidupan sehari-hari
-Anjurkan mendemosntrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan
-Anjurkan mengulang Kembali informasi edukasi tentang perawatan diri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan kesempatan bertanya
Edukasi
-Jelaskan prosedur membersihkan mulut dan gigi palsu
-Anjurkan melepas gigi palsu bagian bawah terlebih dahulu kemudian gigi atas
-Anjurkan meletakan handuk pada dasar bak pembersih dan isi dengan air
-Anjurkan memerikas gigi palsu:retak,ujung tajam,atau bagian gigi yang hilang
-Anjurkan melepas gigi palsu minimal selama 1jam,idealnya semalaman dan gigi
palsu ditempatkan dalam cairan untuk gigi palsu atau air
Edukasi Vaksin
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima edukasi serta fakor yang
menghambat keberhasilan edukasi (mis, faktor budaya, hambatan bahasa,
kurang tertarik)
- Identifikasi pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan pentingnya pemberian vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis imunisasi dasar yang direkomnedasikan (mis, BCG, DPT,
hepatitis B, polio, campak)
- Jenis-jenis imunisasi tambahan (mis, influenza, tifoid)
- Jelaskan vaksin yang dipengaruhi jika terjadi insiden khusus (mis, kolera,
rabies)
- Jelaskan efek vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis, kolera,
rabies)
- Anjurkan memenuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Edukasi Vitamin
Definisi
Menyediakan informasi dukungan untuk memodifikas makanan dengan
kandungan vitamin yang di butuhkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk betanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat vitamin bagi tubuh
- Jelaskan jenis-jenis vitamin
- Jelaskan kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa
remaja, terutama pada anak perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Fisioterapi Dada
Definisi
Memobilisasi ekresi jalan napas melalu perkusi, getaran dan dinamisme postural
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi fisioterapi dada (mis, hipersekresi sputum, sputum
kental dan tertahan, tirah baring lama)
- Identifikasi kontraindikasi fisiterapi dada (mis, eksaserbasi PPOK akut,
pneumonia tanpa produksi sputum berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status pernapasan (mis,kecepatan, Irma, suara napas dan
kedalaman napas)
- Periksa segmen paru yang mengandung sekresi yang berlebihan
- Monitor jumlah dan karakter sputum
- Monitor toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengaami penumpukan
sputum
- Gunakan bantal untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5
menit
- Lakukan vibrasi dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekpirasi
mulut
- Lakukan fisioterpi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan
tulang rusuk yang patah
- Lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan secret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan bentuk segera setelah prosedur selelsai
- Anjarkan inspirasi perlahanan dan dalam melalu hidung selama proses
fisioterapi
Fisisoterapi Neonatus
Definisi
Memberikan terapi sinar fluorescent yang ditunjukan kepada kulit neonates untuk
menurunkan kadar bilirubin
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek samping fisioterapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit,
penurunan berat badan lebih dari 8-10%
Terapeutik
- Siapkan lampu fisioterapi indikubator atau kotak bayi
- Lapaskan pakain bayi kecuali popok
- Biarkan penutup mata (eye protector/biliband)
- Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung
spesifikasi lampu fototerapi)
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen berwarna putih agar memantulkan cahaya sebanyak
mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
Identifikasi Risiko
Definisi
Menemukan dan menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat
mengganggu kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi risiko secara berkala di masing masing unit
- Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update perencanaan secara regular (mis. bulanan, triwulan,
tahunan)
- Buat perencanaan tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab
yang jelas
- Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
Induksi Hipotermia
Definisi
Mempertahankan suhu inti tubuh antara 32 -36o C dan memonitor efek samping
serta mencegah komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu inti tubuh
- Monitor warna dan suhu kulit
Edukasi Persalinan
l.12437
Definisi
Memberikan informasi tentang proses persalinan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan
- Identifikasi pemahaman ibu tentang persalinan
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Berikan reinforcement positif terhadap perubahan perilaku ibu
Edukasi
- Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
- Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
- Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 36
minggu
- Anjurkan ibu menggunakan teknik manajemen nyeri persalinan tiap kala
- Anjurkan ibu cukup nutrisi
- Aarkan teknik relaksasi untuk meredakan kecemasan dan ketidaknyamanan
persalinan
- Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan
- Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
Edukasi Preoperatif
l.12440
Definisi
Memberikan informasi tentanag persiapan operasi untuk meningkatkan pemulihan
pembedahan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat pembedahan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengalaman pembedahan dan tingkat pengetahuan tentang
pembedahan
- Identifikasi harapan akan pembedahan
- Identifikasi kecemasan pasien dan keluarga
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidkan kesehatan sesuai kesepakatan
- Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan masalah
Edukasi
- Informasikan jadwal, lokasi operasi dan lama operasi akan berlangsung
- Informasikan hal-hal yang akan didengar, dicium, dilihat, atau dirasakan selama
operasi
- Jelaskan rutinitas preoperasi
- Jelaskan obat preoperasi , efek dan alasan penggunaannya
- Jelaskan tindakan pengendalian nyeri
- Jelaskan pentingnya ambulasi dini
- Anjurkan puasa minimal 6 jam sebelum operasi
- Anjurkan tidak minum minimal 2 jam sebelum operasi
- Ajarkan teknik batuk dan napas dalam
- Ajarkan teknik mobilisasi di tempat tidur
- Ajarkan teknik latihan kaki
Edukasi Seksualitas
l.12447
Definisi
Memeberikan informasi dalam memahami dimensi fisik dan psikososial
seksualitas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media
Edukasi
- Jelaskan anatomi dan fisiologi system reproduksi laki-laki dan perempuan
- Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan
- Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
- Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual
- Jelaskan konsekuensi negative mengasuh anak pada usia dini
- Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
- Anjurkan orang tua menjadi educator seksualitas bagi anak-anaknya
- Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
- Anjurkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman
sebayadan sosial dalam aktivitas seksual
Definisi
Mengajarkan teknik menstimulasi ingatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan teknik memori
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Terapeutik
- Anjurkan menggunakan media tulis (mis. daftar benda, kalender, buku
catatan)
- Anjurkan menggunakan media auditorik (mis. timer, jam alarm)
- Anjurkan menggunakan gambar atau tulisan-tulisan sebagai pengingat letak
barang (mis. tempat sepatu yang perlu diperbaiki)
- Anjurkan keluarga membantu untuk menciptakan lingkungan yang konsisten
- Ajarkan teknik memori (mis. konsentrasi dan menghadirkan memori,
mengulang informasi, membuat asosiasi mental dan meletakan benda pada
tempat yang benar)
- Ajarkan cara mengatur letak benda pada tempatnya
Definisi
Mengajarkan teknik pernapasan untuk meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan
ketidaknyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan can manfaat teknik napas
- Jelaskan prosedur teknik napas
- Anjurkan memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis. duduk, baring)
- Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara
perlahan
- Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara mulut mencucu
secara perlahan
- Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik
dan menghembuskan napas selama 8 detik
Definisi
Mengajarkan metode memindahkan pasien dengan keterbatasan bergerak.
Tindakan
Observasi
- Identifikiasi rekomendasi aktivitas pasien
- Identifikiasi tingkat mobilitas dan keterbatasan dalam bergerak
- Identifikiasi tingkat kesadaran dan kemampuan bekerjasama
Terapeutik
- Siapkan peralatan dan area pasien akan dipindahkan
- Atur peralatan dan ketinggiannya sesuai kebutuhan dan kunci semua roda
- Peluk dan gendong bayi atau anak kecil ketika memindahkannya, sesuai
kondisi
Edukasi
- Jelaskan tipe, metode bergerak/berpindah dan kebutuhan akan bantuan
- Jelaskan jumlah orang yang cukup membantu berpindah
- Jelaskan mekanika tubuh yang tepat selama pergerakan
- Anjurkan tetap menjaga privasi dan kehomatan pasien
- Anjurkan menaikkan pagar tempat tdur
- Anjurkan menggunakan alat transfer yang tepat ketika memindahkan pasien
- Ajarkan teknik memindahkan pasien dengan berbagai posisi dan alat bantu
Definisi
Mengajarkan penggunaan antikoagulan yang aman untuk mencegah terbentuknya
trombus.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat terapi antikoagulan
- Jelaskan efek samping terapi antikoagulan
- Jelaskan prosedur terapi antikoagulan
- Jelaskan tanda-tanda pendarahan
- Ajarkan cara mencegah risiko perdarahan akibat terapi antikoagulan
Definisi
Memberikan informasi pada pasien untuk mencapai keseimbangan cairan tubuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya cairan bagi tubuh
- Jelaskan jenis dan fungsi calran dalam tubuh
- Jelaskan komposisi dan distribusi cairan tubuh
- Jelaskan masalah yang timbul jika tubuh kekurangan atau kelebihan cairan
- Jelaskan pemberian terapi cairan dengan melihat indikator hemodinamik (mis.
CO, MAP, PP, SBP, SV), jika tersedia
- Ajarkan mengatasi masalah kekurangan atau kelebihan cairan secara mandiri
- Ajarkan penghitungan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Ajarkan pemberian cairan dengan melihat indikator hemodinamik
Definisi
Mengajarkan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang diberikan terapi darah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan indikasi dan kontra indikasi terapi darah
- Jelaskan prosedur pemberian terapi darah
- Jelaskan prosedur penanganan jika terjadi efek samping terapi darah
- Ajarkan cara memantau tanda dan gejala risiko dan efek samping terapi darah
Definisi
Mengajarkan pasien untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas,
mendapatkan panas, dan kehilangan panas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan kompres hangat jika demam
- Ajarkan cara pengukuran suhu
- Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
- Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
- Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
- Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan membanyak minum
- Anjurkan penggunaan pakaian yang longgar
- Anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
- Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak untuk berkemih
secara mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan perlunya kesempatan bagi anak untuk mengamati selama proses
toileting
- Jelaskan informasi terkait yang dibutuhkan orang tua
- Jelaskan tanda kesiapan orang tua/keluarga untuk melatih anak berkemih
mandiri
- Anjurkan mengenalkan anak dengan peralatan dan proses latihan toilet
- Ajarkan cara memberikan pujian atas keberhasilan anak
- Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih mandiri
- Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial
- Ajarkan strategi untuk latihan toilet
- Ajarkan cara mengajak anak ke toilet
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima edukasi serta faktor yang
menghambat keberhasilan edukasi (mis. faktor budaya, hambatan bahasa,
kurang tertarik)
- Identifikasi pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan pentingnya memberikan vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis imunisasi dasar yang direkomendasikan (mis. BCG, DPT,
hepatitis B, polio, campak)
- Jelaskan jenis imunisasi tambahan (mis. influenza, tifoid)
- Jelaskan efek vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis. kolera,
rabies)
- Anjurkan mematuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Definisi
Menyediakan informasi dan dukungan untuk memodifikasi makanan dengan kandungan
vitamin yang dibutuhkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan manfaat vitamin bagi tubuh
- Jelaskan jenis-jenis vitamin
- Jelaskan kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan pentingnya pemberian makanan yang mengandung vitamin
- Jelaskan pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa remaja,
terutama pada anak perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Definisi
Melepaskan selang endotrakhea dari jalan napas melalui mulut.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pelepasan selang endotrakheal (ETT)
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Monitor adanya kesulitan bernapas (mis. sesak napas, penggunaan otot bantu
napas)
- Monitor kemampuan untuk menelan dan bicara
Terapeutik
Definisi
Memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada (mis. hipersekresi sputum,
sputum kental dan tertahan, tirah baring lama)
- Identifikasi kontraindikasi fisioterapi dada (mis. eksaserbasi PPOK akut,
pneumonia tanpa produksi sputum berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status pernapasan (mis. kecepatan, irama, suara napas, dan kedalaman
napas)
- Periksa segmen paru yang mengandung sekresi berlebihan
- Monitor jumlah dan karakter sputum
- Monitor toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan
sputum
- Gunakan bantal untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
- Lakukan vibrasi dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekspirasi melalui
mulut
- Lakukan fisioterapi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan
tulang rusuk yang patah
- Lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan sekret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan batuk segera setelah prosedur selesai
- Ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui hidung selama proses fisioterapi
Definisi
Memberikan terapi sinar fluorescent yang ditujukan kepada kulit neonatus untuk
menurunkan kadar bilirubin.
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek samping fototerapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit,
penurunan berat badan lebih dari 8-10%)
Terapeutik
- Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau kotak bayi
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
- Berikan penutup mata (eye protector/biliband) pada bayi
- Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung
spesifikasi lampu fototerapi)
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen berwarna putih agar mematulkan cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk dan indirek
Definisi
Menemukan dan menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu
kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi risiko secara berkala di masing-masing unit
- Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update perencanaan secara reguler (mis. bulanan, triwulan, tahunan)
- Buat perencanaan tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab
yang jelas
- Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
Definisi
Mempertahankan suhu inti tubuh antara 32 - 36°C dan memonitor efek samping serta
mencegah komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu inti tubuh
- Monitor warna dan suhu kuli
- Informasikan waktu operasi, waktu kedatangan, prosedur penerimaan, kamar
operasi dan ruang tunggu operasi
- Berikan edukasi prabedah
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan dan pendapat
secara efektif dengan menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan kemampuan asertif ( mis, tahap perkembangan , kondisi
medis , kronis/psikiatrik dan sosial budaya )
- Monitor tingkat ansietas dan ketidaknyamanan terkait perubahan terhadap
perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yg menghalangi
kemampuan asertif
- Fasilitasi membedakan perilaku asertif , pasif dan agresif
- Fasilitasi mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab dan norma yg
bertentangan
- Fasilitasi mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi mengidentifikasi pikiran yg merusak diri
- Fasilitasi membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan bertindak asertif dengan cara yg berbeda
- Latih perilaku asertif ( mis, membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk
permintaan yg tidak bisa di penuhi, serta mulai dan menutup percakapan )
Latihan Berkemih
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melakukan eliminasi urine.
Tindakan
Observasi
- Periksa kembali penyebab gangguan berkemih ( mis, kognitif, kehilangan
ekstremitas/fungsi ekstremitas, kehilangan penglihatan )
- Monitor pola dan kemampuan berkemih
Terapeutik
- Hindaru penggunaan kateter indwelling
- Siapkan area toilet yg aman
- Sediakan peralatan yg di butuhkan dekat dan mudah di jangkau ( Mis, kursi
komode, pispot urinal )
Edukasi
- Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan
penglihatan.
- Anjurkan intake cairan adekuat untuk mendukung output urine
- Anjurkan eliminasi normal dengan beraktivitas dan olah raga sesuai
kemampuan
Latihan Eliminasi Fekal
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval
tertentu
Tindakan
Observasi
- Monitor peristaltik usus secara teratur
Terapeutik
- Anjurkan waktu yg konsisten untuk buang air besar
- Berikan peivasi, kenyamanan dan posisi yg meningkatkan proses defekasi
- Gunakan enema rendah, jika perlu
- Anjurkan dilatasi rektal digital, jika perlu
- Ubah program latihan eliminasi fekal, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil
konsultasi
- Anjurkan asupan cairan yg adekuat sesuai kebutuhan
- Anjurkan olah raga sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan kemampuan meningkatkan daya ingat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Masalah memori yg dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yg terakhir kali diucapkan, jika
perlu
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas pembelajaran ( mis, mengingat informasi verbal dan gambar )
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi ( mis, bermain kartu pasangan ), jika perlu
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yg baru terjadi ( mis, bertanya
kemana ia pergi akhir-akhir ini ), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik memori yg tepat ( mis, imajinasi visual, perangkat mnemonik,
permainan memori, isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar,
komputer, papan nama )
Kolaborasi
- Rujuk pada terapi okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan
yang bertujuan untuk relaksasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien pakaian yang yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan pernyataan ( skrip ) yang disiapkan, berhenti sejenak minta
mengulang secara internal.
- Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan atau rasa
melayang pada bagian tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan Otogenik
- Anjurkan duduk di kursi atau berbaring dalam posisi telentang
- Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan
perasaan lebih dalam pada bagian tubuh yang dituju
- Anjir kan latihan selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan berlatih 3 kali sehari
Latihan Pernapasan
Definisi
Latihan menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas,
meningkatkan pengembangan paru, menguatkan otot-otot napas, dan
meningkatkan relaksasi atau rasa nyaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernafasan
- Monitor frekuensi, irama dan kedalaman napas sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat yang tenang
- Posisikan pasien nyaman dan rileks
- Tempatkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut
- Pastikan tangan di dada mundur ke belakang dan telapak tangan di perut maju
ke depan saat menarik nafas
- Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama tujuh
hitungan
- Hitungan ke delapan hembuskan nafas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan pernapasan
- Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
Latihan Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, mengembalikan kemandirian setelah mengalami kondisi sakit,
proses degeneratif, trauma, dan lain-lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk mandiri dalam beraktivitas
- Berikan kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan
infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rehabilitasi
- Jelaskan perlunya pembatasan aktifitas
- Ajarkan penggunaan alat bantu jika diperlukan ( mis, tongkat,kruk,kursi roda )
- Latihan mengosongkan bowel atau bladder
- Latihan ROM aktif dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik, jika perlu
Limit Setting
Definisi
Menetapkan parameter perilaku yang diharapkan dan dapat diterima.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik
- Gunakan pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
- Sampaikan batasan dengan kalimat positif ( mis, “pakai baju anda”, dibanding
“perilaku seperti itu tidak pantas”)
- Diskusikan perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
- Tetapkan limit setting capaian perilaku
- Sampaikan konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan
tim perawat
- Berikan penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
- Lakukan konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku
yang diharapkan
- Modifikasi konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
- Turunkan limit setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang
diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Kesiapan Bioterorisme
I.09281
Definisi
Menyiapkan respon yang efektif terhadap kejadian bioterorisme atau bencana.
Tindakan
Observasi
Identifikasi zat kimia,biologi yang berpotensi digunakan dlam kegiatan
terorisme (mis.sianida,antraks,cacar)
Identifikasi semua sumber yang ada:medis,darurat,dan agensi sosial
(mis.BNPB,WHO)
Identifikasi tanda dan gejala paparan agen biologis
Identifikasi keakuratan informasi terutama tentang keadaan darurat,potensi
bencana,dan paparan secara masif.
Terapeutik
Gunakan rekomendasi instasi terkait untuk menggulangi masalah
bioterorisme (mis.WHO)
Dapatka pengetahuan terkini tentang alat alat pelindung,prosedur,dan
tektik isolasi
Gunakan peralatan pelindung (mis.baju kabut,tutup kepala,sarung
tangan,respirator)
Kenali dn patuhi semua kebijakan,prosedur,dan protokoldekontaminsi
Kolaborasi
Laporkan gejala yang mencurigakan ke pada petugas triase dan badan
kesehatan
Konsultasi dengan ahli epidemiologi dan prefesional tantang
pengendalian infeksi yang tepat
Kompres Dingin
I.08234
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan dingin untuk
menguranginyeri,peradangan dan mendapatkan efek terapeutik lainnya melalui
paparan dingin.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis.penurunan
sensasi,penurunan sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong
plastik tahan air,kemasan gel beku kain atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung/jika perlu
Lakukan compres dingin pada area cidera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunan kompres digin
Anjurkan tindak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberutahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat dingin
Kompres Panas
I.08235
Definisi
Melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan panas untuk mengurangi
nyeri,spasme otot,dan mendapatkan efek terapeutik lainnya untuk melalui
paparan panas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kontraindikasi kompes panas (mis.penurunan ensas,penurunan
sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
Periksa suhu alat kompres
Monitor iritasi kulit ataukerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong
plastik tahan air,botol air panas,bantalan pemanas listrik)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres panas dengn kain pelindung/jika perlu
Lakukan kompres panas pada daerah yang cidera
Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur penggunaan kompers panas
Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat panas
Definisi
Merencanakan dan mengevaluasi asuhan yang diberikan secara bersama dengan
tenaga kesehatan lain.
Tindakan
Observasi
Identifikasi diagnosa keperawatan saat ini
Identifikasi perkembangan pasien terhadap pencapaian luaran/hsil yang
ditetapkan
Terapeutik
Rangkum status kesehatan pasien
Minta masukan untuk meningkatkan efektivitas intervensi keperawatan
Revisi rencana keperawatan pasien/jika perlu
Sepakati secara bersama terkait tujuan/hasil yang ingin dicapai
Uraikan data untuk memfasilitasi evaluasi rencana keperawatan pasien
Edukasi
Jelaskan intervensi keperawatan yang telah diimplementasikan
Jelaskan respon pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan
Konseling I.10334
Definisi
Memberikan bimbingan terhadap untuk meningkatkan atau mendukung
peanganan,pemecah masalah,dan hubungan interpersonal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemampuan dan beri penguatan
Identifiksiperilaku keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik
Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan
Beri empati,kehangatan,dan kejujuran
Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan
Berikan penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitas untuk mengidentifikasi masalah
Edukasi
Anjurkan mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaikan masalah
Anjurkan pengembangan keterampilan baru/jika perlu
Anjurkan mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk menunda pengembalian keputusan saat stress
Konseling Genetika
I.10335
Definisi
Memberikan bimbingan kepada orang tua mengenai kemungkinan kelainan
ginetik.
Tindakan
Observasi
Identifikasipengetahuan,mitos,persepsi,dan mispersepsi tentang cacat lahir
atu kondisi genetik
Identifikasi respon saat mengetahui faktor risiko genetik
Terapeutik
Beri privasi dan jamin kerasiahaan
Bina hubungan terapeutik atas dasar kepercayaan dan rasa hormat
Buat jadwal tujuan dan sesi konseling genetik
Berikan dukungan pengambilan keputusan
Beri ringkasan dari sesi konseling genetik yang telah dilakukan
Edukasi
Jelaskan perkiraan resiko berdasarkan fenotipe (pasien
karakteristik),riwayat keluarga (anlisus silsilah),genotip (hasil pengujian
genetik)
Jelaskan riwayat penyakit,strategi penanganan,dan strategi pencegahan
Jelaskan pilihan pengobatan/manajemen pilihan penanganan risiko
rekurensi
Kolaborasi
Rujuk ke spesialis perawatan kesehatan genetik/jika perlu
Rujuk ke sumber daya masyarakat (mis.kelompok pendukung genetik)
jika perlu
Konseling Laktasi
I.03093
Definisi
Memberkan bimbingan teknik menyusui yang tepat dalam pemberian makanan
bayi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling
menyusui
Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
Terapeutik
Gunakan teknik pendengaran aktif (mis.duduk sama tinggi,dengarkan
permasalahan ibu)
Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
Edukasi
Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
Konseling Nutrisi
I.03094
Definisi
Memberikan bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi kebiasaan makn dan prilaku makan yang akan diubah
Identifikasi kemajuan modifiasi diet secar reguler
Monitor intake dan output cairan,nilai hemoglobin,tekanan darah,kenaikan
berat badan,dan kebiasaan membeli makanan
Terapeutik
Bina hubungan teraputik
Sepakati waktu pemberian konseling
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
Gunakan standar nutrisisesuai program diet dalam mengevaluasi
kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan faktor-faktor yang yang mempegaruhi pemenuhan
kebutuan gizi (mis.usia,tahap pertumbuhan dan perkembangan,penyakit)
Edukasi
Informasikan perlunya modifikasi diet (mis.penurunan atau penambahan
berat badan,pembatasan natrium atau cairan,pengurangan kolestrerol)
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang
diprogramkan
Kaloborasi
Rujuk pada ahli gizi/jika perlu
Konseling Prakonsepsi
I.10336
Definisi
Memberikan bimbingan terhadap pasangan usia subur sebelum kehamilan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi riwayat kesehatan,penggunaan obat,latar belakang
etnis,pekerja, diet,kelainan genetik,dan kebiasaan (mis.merokok,alkohol
dan asupan obat)
Identifikasi kesiapan pasangan untuk hamil
Identifikasi tempat pelayanan kesehatan matemal yang tersedia untu
konsultasi/jika perlu
Identifikasi riwayat seksual termasuk frekuensi,waktu
intercourse,penggunaan pelumas spemisida,dan kebiasaan postcoital
(mis.douching)
Lakukan skrining jika kermumgkinan berisiko terkena
tuberkulosis,penyakit menular seksual,hemoglobinopati,dan cacat genetik
Terapeutik
Bina hubungan terapeutik dan saling percaya
Dukung pengambilan keputusan tentang kelayakan kehamilan,berdasarkan
faktor risiko yangb terindentifikasi
Diskusikan metode untuk mengidentifikasi kesuburan,tanda
kehamilan,dan cara untuk mengkonfirmasi kehamilan
Rekmendasikan perawatan diriyang diperlukn selama masa prakonsepsi
Edukasi
Jelaskan faktor-faktor risiko kehamilan
Jelaskan hubungan antara perkembangan janin awal dan kebiasaan
penggunaan obat-obatan
Anjurkan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin atau
hematokrit,status Rh,urine dipstick,toxoplasmosi,penyakit menular
seksual,rubela,dan hepatitis,sesuai indikasi
Anjurkan menghindari kehamilan sampai perawatan yang tepat telah
diberikan (mis.vaksin,rubella,Rh(D) immunoglobulin,globulinserum
kekebalan,atau antibotik)
Anjurkan penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk hamil
Anjurkan untuk mengikuti kelas awal kehamilan dan parenting
Ajarkan cara menghindariteratogen (mis.menangani
sampah,kucing,penghentian merokok dan alkohol)
Kolaborsi
Rujuk konseling genetik untuk fktor risiko genetik/jika perlu
Rujuk pemeriksan diagnostik sebelum persalinan (mis.gnetik,medis,atau
faktor risiko obstetri),jika perlu
Konseling Seksualitas
I.07214
Definisi
Memberikan bimbingan seksual pada pasangan sehingga mmpu menjlankan
fungsinya secara optimal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi tingkat pengetahuan,masalah sistem reproduksi,masalah
seksualitas dan penyakit menular seksual
Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
Monitor stress,kecemasa,depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
Fsilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan
seksual
Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan
bahasa yang mudah diterima,dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
Jelaskan efek pengobatan,kesehatan dan penyakit terhadap difungsi
seksual
Informsikan pentingnya modifikasi pada aktifitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi/jika perlu
Konsultasi
I.12461
Definisi
Memberikan pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau
kesehatan yang dialami pasien,keluarga,kelompok,atau komunitas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi tujuan konsultasi
Identifikasimasalah yang jadi okus konsultasi
Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
Identifikasi model konsultasi yang sesuai
Identifikasi ekspektasi biaya/jika perlu
Terapeutik
Fasilitasi kontrak tertulis untuk menentukan kesepakatan jadwal konsultasi
Berikan tanggapan secara profesional terhadappenerimaan atau penolakan
ide
Fasilitasi memutuskan pilihan alternatif solusi
Edukasi
Jelaskan masalah yang dialami pasien
Jelaskan alternatif solusi yang dapt dilakuan oleh pasien/keluarga
Jelskan keuntungan dan kerugian masing-masung solusi
Anjurkan meningkatkan kemandirian menyeselesaikan masalah
Definisi
Memberikan pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau
kesehatan yang dialami pasien,kelurga,kelompok,atau komunitas melalui m,edia
telepon
Tindakan
Observasi
Identifikasi tujuan konsultasi via tewlepon
Identifikasi masalah yang menjdi fokus konsultasi
Identifikasi kemampuan pasien yang memahami informasi telepon
(mis.defisit pendengaran,kebingungan,hambatan bahasa)
Identifikasi tingkat dukungan keluarga dan keterlibatan dalam perawatan
Identifikasi respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem
pendukung
Identifikasi risiko keselamatan bagi pemanggil dan/tau orng lain
Identifikasi apakah masalh memerlukan evaluasi lebih lanjut (gunakan
protokol standar)
Identifikasi ekspektasi biaya/jika perlu
Identifikasi cara meghubungi pasien atau keluarga untuk menerima
telepon kembali,jika diperlukan
Terapeutik
Perkenalkan diri dan instansi
Dapatkan informasi tentang diagnosis keperawatan dan/atau medis/jika
perlu
Dapatkan informasi rieayat kesehatan masa lalu dan terapi saat ini
Tanyakan keluhan utama dan riwayat kesehatan saat ini sesuai dengan
protokol standar
Berikan tanggapan secara profesional terhadap penerimaan atu penolakan
ide
Fasilitas memutuskan pilihan alternatif solusi
Libatkan keluarga/orang penting lainnyya dalam perencanaan perawatan
Pertaakan kerahasiaan pasien
Edukasi
Jelaskan masalah yang sedang dihadapi pasien
Jelaskan alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh pasien /keluarga
Jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Informasikan progam pendidikan,kelompok pendukung kelompok
swadaya yang dapat dimanfaatkan pasien
Anjurkan meningkatkan kemandirian menyelesaikan masalah
Definisi
Melakukan Negoisasi kesepakatan untuk memperkuat perbhan perilaku tertentu.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontrak
Identifikasi cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
Identifikasi hambatan dalm menerapkan perilaku positif
Monitor pelaksanan perilak ketidaksesuaian dan kurang komitmen untuk
memenuhi kontrak
Terapeutik
Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
Diskusikan perilaku kesehatan yang ingin diubah
Diskusikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realitis dan
dapat dicapai
Diskusikan pengembangan rencana perilaku positif
Diskusikancara mengamati perilaku (mis.tabel kemajuan perilaku)
Diskusikan penghargan yang diinginkan ketika tujua tercapai/jika perlu
Diskusikan konsekuensi atau sanksi tidak memenuhi kontrak
Tetapkan batas waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang
realistis
Fasilitas meninjau ulang kontrak dan tujuan/jika perlu
Pastikan kontrak ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat/jika perlu
Libatkan keluarga dalam proses kontrak/jika perlu
Edukasi
Anjurkan menuliskan tujuan sendiri/jika perlu
Definisi
Menyeimbangkan kegiatan keluarga untuk menvcapai tujuan bersama anggota
keluarga.
Tindakan
Observasi
Identifikasi gangguan kesehatan setiap anggota keluarga
Terapeutik
Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung prkembangan
kepribadian anggota keluarga
Fasilitas keluarga menduskusikan masalah kesehatan yang dialami
Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilits kesehatan
Libtkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat
Berikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
Edukasi
Anjurkan nggota keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada
dalam masyarakat
Koordinasi praoperasi
I.14504
Definisi
Mengkoordinasikan persiapan pasien sebelum menjalani operasi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi rencana operasi (mis.teknik bedah,kbutuhan peralatan khusus
bedah)
Identifikasi sifat operasi (mis.elektif,darurat)
Identifikasi ketersediaan kamar operasi,rung ICU,dan uang rawat
Periksa kondisi pasien (mis.anamesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang)
Terapeutik
Pastikan informed consent telah dilakukan
Koordinasikan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan
Koordinasikan penjadwalan operasi jika persiapan operasi telah dipenuhi
Dftarkan pasien kekamar bedah minimal 24 jam sebelum operasi,atau
sesuai kebijakan institusi
Jadwalkan ulang operasi jika kamar opersi,ICU atau ruang rawat tidak
tersedia
Edukasi
Informasikan perawatan dan tes diagnostik yang dilakukan
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan, dan pendapat
secara efektif dengan menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan kemampuan asertif (mis. Tahap perkembangan, kondisi
medis kronis/psikiatrik, dan sosial budaya)
- Monitor tingkat ansietas dan ketidaknyamanan terkait perubahan perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yang menghalangi
kemampuan asertif
- Fasilitasi membedakan perilaku asertif, pasif, dan agresif
- Fasilitasi mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab, dan norma yang
bertentangan
- Fasilitasi mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi mengidentifikasi pikiran yang merusak diri
- Fasilitasi membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan bertindak asertif dengan cara yang berbeda
- Latih perilaku asertif (mis. Membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk
permintaan yang tidak bisa dipenuhi, serta mulai dan menutup percakapan)
Latihan Batuk Efektif
Definisi
Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk
membersihkan laring, trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing di jalan
nafas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
- Monitor input dan output cairan (mis. jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Latihan Berkemih
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melakukan eliminasi urine
Tindakan
Observasi
- Periksa kembali penyebab gangguan berkemih (mis. kognitif, kehilangan
ektremitas/fungsi ekstremitas, kehilangan penglihatan)
- Monitor pola dan kemampuan berkemih
Terapeutik
- Hindari penggunaan katetr indwelling
- Siapkan area toilet yang aman
- Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau (mis. kursi
komode, pispot, urinal)
Edukasi
- Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan
pengliihatan
- Anjurkan intake cairan adekuat untuk mendukung output urine
- Anjurkan eliminasi normal dengan beraktivitas dan olahraga sesuai
kemampuan
Latihan Eliminasi Fekal
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval
tertentu.
Tindakan
Observasi
- Monitor peristaltik usus secara teratur
Terapeutik
- Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air besar
- Berikan privasi, kenyamanan dan posisi yang meningkatkan proses defekasi
- Gunakan enema rendah, jika perlu
- Anjurkan dilatasi rektal digital, jika perlu
- Ubah program latihan eliminasi fekal, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil
konsultasi
- Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
- Anjurkan olahraga sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk meningkatkan daya ingat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah memori yang dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yang terakhir kali diucapkan,
jika perlu
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas pembelajaran (mis. mengingat kembali informasi verbal dan
gambar)
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi(mis. bermain kartu pasangan) jika perlu
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi (mis.
bertanya ke mana saja ia pergi akhir-akhir ini) jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik memori yang tepat (mis. imajinasi visual, perangkat
mnemonik, permainan memori, isyarat memori, teknik asosiasi, membuat
daftar, computer, papan nama)
Kolaborasi
- Rujuk pada terapu okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan
yang bertujuan untuk relaksasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi lakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien pakaian yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan pernyataan (skrip) yang disiapkan, berhenti sejenak minta
mengulang secara internal
- Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan, atau rasa
melayang pada bagian tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan otogenik
- Anjurkan duduk dikursi atau berbaring dalam posisi terlentang
- Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan
perasaan lebih dalam pada bagian tubuh yang dituju
- Anjurkan latihan selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan berlatih tiga kali sehari
Latihan Otot Panggul
Definisi
Mengajarkan kemampuan menguatkan otot-otot elevator ani dan urogenital
melalui kontraksi berulang untuk menurunkan inkontinensia urin dan ejakulasi
dini
Tindakan
Observasi
- Monitor pengeluaran urine
Terapeutik
- Berikan pengeluaran urine
Edukasi
- Anjurkan berbaring
- Anjurkan tidak mengkontraksikan perut, kaki, dan bokong saat melakukan
latihan otot panggul
- Anjurkan menambah durasi kontraksi-relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20
kali, dilakukan 3-4 kali sehari
- Anjurkan mengkontraksikan sekitar otot uretra dan anus seperti menahan
BAB/BAK selama 5 detik kemudian dikendurkan dan direlaksasikan dengan
siklus 10 kali
- Anjurkan mengevaluasi latihan yang dilakukan dengan cara menghentikan
urin sesaat saat BAK, seminggu sekali
- Anjurkan latihan selama 6-12 minggu
Kolaborasi
- Kolaborasi rehabilitasi medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otot dasar
panggul, jika perlu
Latihan Pengenalian Impuls
Definisi
Mengajarkan penanganan perilaku impulsif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
- Identifikasi tindakan yang mungkin dilakukan dan bermanfaat
Terapeutik
- Terapkan strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat perkembangan
dan fungsi kognitif
- Lakukan modifikasi perilaku, sesuai kebutuhan
- Fasilitasi melakukan tindakan yang bermanfaat
- Berikan penguatan positif untuk tindakan yang berhasil dilakukan
- Motivasi memberi penghargaan pada diri sendiri
- Berikan kesempatan untuk mempraktekkan pemecahan masalah (role-play) di
lingkungan terapeutik
- Sediakan model langkah-langkah strategi pemecahan masalah
- Motivasi mempraktekkan pemecahan masalah dalam situasi sosial dan
interpersonal
Edukasi
- Ajarkan memberi isyarat diri untuk “berhenti dan berfikir” sebelum bertindak
impulsif
Latihan Pernafasan
Definisi
Latihan menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas,
meningkatkan pengembangan paru, menguatkan otot-otot nafas, dan
meningkatkan relaksasi atau rasa nyaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernafasan
- Monitor frekuensi irama dan kedalaman nafas sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat yang tenang
- Posisikan pasien nyaman dan rileks
- Tempatkan satu tangan di dada dan satu tangan diperut
- Pastikan tangan didada mundur ke belakang dan telapak tangan di perut maju
ke depan saat menarik nafas
- Ambil nafas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama tujuh
hitungan
- Hitungan ke delapan hembuskan nafas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan pernafasan
- Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali
Latihan Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan dan mengembalikan kemandirian setelah mengalami kondisi sakit,
proses degeneratif, trauma, dan lain-lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk mandiri dalam beraktivitas
- Berikan kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan
infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan rehabilitasi
- Jelaskan perlunya pembatasan aktivitas
- Ajarkan penggunaan alat bantu jika diperlukan (mis. tongkat, kruk, kursi
roda)
- Latih mengosongkan bowel/bladder
- Latih ROM aktif dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medik, jika perlu
Latihan Rentang Gerak
Definisi
Mengajarkan kemampuan menggunakan gerakan aktif dan pasif untuk
mempertahankan dan mengembalikan kelenturan nadi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan latihan
- Identifikasi keterbatansan pergerakan sendi
- Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri pada saat bergerak
Terapeutik
- Gunakan pakaian yang longgar
- Cegah terjadinya cedera selama latihan rentang gerak dilakukan
- Fasiltasi mengoptimalkan posisi tubuh untuk pergerakan sendi yang aktif dan
pasif
- Lakukan gerakan pasif dengan bantuan sesuai dengan indikasi
- Berikan dukungan positif pada saat melakukan latihan gerak sendi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
- Anjurkan melakukan rentang gerak pasif dan aktif jika perlu
- Anjurkan duduk ditempat tidur atau dikursi, jika perlu
- Ajarkan rentang gerak aktif sesuai dengan program latihan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan fisioterapis mengembangkan program latihan, jika perlu
Limit Setting
Definisi
Menetapkan parameter perilaku yang diharapkan dan dapat diterima
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik
- Gunakan pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
- Sampaikan Batasan dengan kalimat positif (mis. “pakai baju anda”, dibanding
“perilaku seperti itu tidak pantas”)
- Diskusikan perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
- Tetapkan limit setting capaian perilaku
- Sampaikan konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan
tim perawat
- Berikan penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
- Lakukan konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku
yang diharapkan
- Modifikasi konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
- Turunkan limit setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang
diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Manajemen Akses Vena Sentral
Definisi
Mengindentifikasi dan mengelola kateter yang diinsersikan pada vena sentral
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemasangan akses vena sentral
Terapeutik
- Pasang gown steril
- Pasang sarung tangan steril
- Pastikan jarum tidak tersumbat
- Sambungkan three-way ke semua port kateter
- Isi semua lumen kateter dengan NaCl atau heparinized saline
- Atur posisi terlentang
- Arahkan kepala berlawanan dengan tempat dilakukan tindakan
- Bersihkan kulit dengan antiseptik dan tutup dengan dook steril
- Tentukan lokasi penusukan 1/3 bagian atas dari stemokleidomastoid, lateral
arteri karotis
- Lakukan anastesi lokal
- Masukan jarum yang terpasang pada syringe kosong, kebagian tengah dari
segitiga yang terbentuk oleh dua ujung bawah otot stemokleidomastoid dan
kalvikula
- Pastikan jarum masuk pada posisi lateral arteri dengan jari tetap meraba arteri
karotis
- Insersi dan lakukan aspirasi
- Kanulasi vena menggunakan teknik seldinger saat terlihat darah
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan chest x-ray untuk memasikan posisi kateter
Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen
Definisi
Mengindentifikasi dan mengelola dukungan permanen pemompaan jantung
dengan menggunakan alat pacu jantung
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemasangan alat pacu jantung permanen
- Monitor tanda-tanda alat pacu jantung bekerja dengan baik
- Monitor nadi perifer
- Monitor respons hemodinamik
- Monitor irama jantung, gejala aritmia, iskemia, atau gagal jantung (mis.
penumotoraks, hemothoraks, perforasi miokard, tamponade jantung,
hematoma, PVC, infeksi, cegukan, kedutan otot)
- Monitor kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- Tentukan jenis dan modus alat pacu jantung
- Libatkan keluarga dalam perawatan alat pacu jantung
Edukasi
- Jelaskan indikasi, fungsi dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- Anjurkan menghindari atau menggunakan alat yang menyebabkan gangguan
elektromegnetik
- Anjurkan melakukan pemeriksaan rutin alat jantung permanen
- Anjurkan tidak mengoperasikan kendaraan bermotor sampai diijinkan ahli
kardiologi
- Anjurkan memantau alat pacu jantung secara teratur
- Anjurkan mengulang rontgen torak setiap tahun untuk konfirmasi
penempatan alat pacu jantung
- Anjurkan memakai gelang pengguna alat pacu jantung
- Anjurkan menghindari mesin detektor
- Ajarkan cara mengenali tanda dan gejala disfungsi alat pacu jantung
Manajemen Alat Pacu Jantung Sementara
Definisi
Mengindentifikasi dan mengelola pompa jantung melalui pemasangan dan
penggunaan alat pacu jantung sementara
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemasangan alat pacu jantung sementara
- Identifikasi alat pacu jantung yang dibutuhkan (mis. kateter vena internal atau
eksternal, unipolar atau bipolar, transthorakik; epikardial)
- Periksa EKG 12 lead, jika perlu
- Periksa sirkulasi perifer (mis. pulsa perifer, edema, pengisian kapiler) suhu
kulit dan diaphoresis
- Monitor irama jantung berkelanjutan, jika perlu
- Monitor disritmia dan respons hemodinamik terhadap disritmia
- Monitor komplikasi pemasangan alat pacu jantung (mis. pneumotoraks,
hemotoraks, perforasi miokard, tamponade jantung, hematoma, infeksi)
- Monitor kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- Sediakan informed consent
- Siapkan alat pacu jantung yang dipilih
- Pasang elektoda alat pacu jantung transkutan eksternal
- Fasilitasi pemasangan alat pacu jantung
- Lakukan rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
- Analisis kemajuan pompa jantung setelah pemasangan alat pacu jantung
sementara
Edukasi
- Jelaskan indikasi, fungsi, dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- Ajarkan tindakan pencegahan gangguan alat pacu jantung (mis. pembatasan
gerakan, hindari penanganan sendiri alat pacu jantung)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung
sementara
- Periksa saluran perifer (mis, pulsa perifer,edema pengisian kapiler), suhu kulit
dan diaforesis
-monitor irama jantung berkelanjutan ,jika perlu
- monitor distrimia dan respon hemodinamik terhadap distrimia
-monitor komplikasi pemasangan alat pacu jantung (mis , pneumotoraks ,
hemotoraks, perforasi miokard, tamponade jantung, hematoma ,infeksi )
-monitor kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- sediakan informed consent
- siapkan alat pacu jantung yang dipilih
- pasang elektroda alat pacu jantung transkutan eksternal
-fasilitasi pemasangan alat pacu jantung
- lakukan rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
- analisis kemajuan alat pompa jantung setelah pemasangan alat pacu jantung
sementara
Edukasi
-jelaskan indikasi , fungsi dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- ajarkan tindakan pencegahan ganguan alat pacu jantung (mis , pembatasan
gerakan , hindari penanganan sendiri alat pacu jantung )
Kolaborasi
- kolaborasi pemeriksaan rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung
sementara
Management anafilaksis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang mengalami syok anafilaksis
Tindakan
Observasi
- identifikasi kepatenan jalan nafas
-identifikasi tanda-tanda vital ( mis ,tekanan darah,frekuensi nadi dan napas , suhu
tubuh )
- identifikasi alergen
- monitor tanda-tanda awal syok (mis sesak napas , kejang , aritmia , hipotensi)
-monitor tanda-tanda awal hipervelomia akibat resusitasi berlebihan ( terutama
anak dan geriatri)
-monitor kejadian anafilaktik berulang
Terapeutik
-berikan posisi nyaman ( mis telentang dengan kaki ditinggikan )
-pertahankan kepatenan jalan napas
- pasang infun NaCI 0,9% atau ringer laktak ,sesuai kebutuhan
- berikan oksigen via masker 10-12 L/menit
- siapkan ruangan HCU atau ICU jika perlu
Edukasi
- anjurkan menyiapkan obat - obat alergi dirumah
- ajarkan mencegah kejadian anafilaktik
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian antihistamin , jika perlu
- kolaborasi pemberian kortikosteroid , jika perlu
- kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin , jika perlu
Management aritmia
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan irama dan/atau frekuensi jantung yang
berpotensi mengganggu hemodinamik atau mengancam nyawa
Tindakan
Observasi
- periksa onset dan pemacu aritmia
- identifikasi jenis aritmia
- monitor frekuensi dan durasi aritmia
- monitor keluhan nyeri dada (intesitas ,lokasi , faktor pencetus dan pereda)
- monitor respon hemodinamik akibat aritmia
- monitor saturasi oksigen
- monitor kadar elektrolit
Terapeutik
- berikan lingkungan yang tenang
- pasang jalan napas buatan (mis OPA , NPA , LMA, ETT ) jika perlu
- pasang akses intravena
-pasang monitor jantung
- rekam EKG 12 sadapan
- perikasa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat
memperpanjang interval QT
- lakukan manuever valsava
- lakukan masase karotis unileteral
- berikan oksigen , sesuian identifikasi
- siapkan pemasangan ICD (impantable cardioverter defibrillator )
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiaritmia , jika perlu
- kolaborasi pemberian kardioversi , jika perlu
- kolaborasi pemberian defibrilasi ,jika perlu
MANAJEMEN ASMA
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola obstruksi aliran udara yang akibat reaksi alergi
atau hipersenitivitas jalan nalas yang menyebabkan bronkospasme.
Tindakan
Observasi
-monitor frekuensi dan kedalaman napas
- Monitor tanda dan gejala hipoksia (mis. Gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. Wheezing, mengi)
- Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
- Berikan posisi semi fowler 30-40°
- Pasang oksimetri nadi
- Lakukan penghisapan lendir, jika perlu
- Berikan oksigen 6-15 L via sungkup untuk mempertahankan SpO2>90%
- Pasang jalur intravena untuk pemberian obat dan hidrasi
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan hitung darah lengkap dan AGD
Edukasi
- Anjurkan meminimalkan ansietas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
- Anjurkan bernapas lambat dan dalam
- Anjurkan teknik purused-lip breathing
- Ajarkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu (mis. Debu, bulu hewan,
serbuk bunga, asap rokok, polutan udara, suhu lingkungan ekstrem, alergi
makanan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator sesuai indikasi (mis. Albuterol,
metaproterenol)
- Kolaborasi pemberian obat tambahan jika tidak responsif dengan bronkodilator
(mis. Prednisolone, methylprednisole, aminophylline)
MANAJEMEN AUTOTRANSFUSI
Definisi
Mengumpulkan darah yang hilang pada saat operasi dan mengembalikan darah
tersebut kedalam tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor tekanan darah, frekuensi nadi dan frekuensi pernapasan selama
pengambilan darah
Terapeutik
- Pertimbangkan keselamatan pasien (kontraindikasi: sepsis, infeksi tumor, darah
berisi agen hemostasis)
- Sediakan surat persetujuan tindakan
- Berikan label pada kantong darah (nama, nomor rekam medis, tanggal dan
waktu dimulainya pengumpulan darah)
- Gunakan darah yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur
- Pertahankan integritas darah selama pengambilan darah
- Persiapkan darah untuk reinfus
- Dokumentasikan waktu pengambilan darah, kondisi darah, tipe dan banyaknya
antioagulan serta volume darah
- Pertahankan pengontrolan infeksi
Edukasi
-jelaskan tujuan dan prosedur autotranfusi
Kolaborasi
- Kolaborasi Pemberian transfusi selama 6jam setelah pengambilan darah
MANAJEMEN CAIRAN
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola keseimbangan cairan dan mencegah komplilasi
akibat ketidakseimbangan cairan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
- Monitor berat badan harian
- Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematrokrit, Na, K, Cl, berat
jenis urine, BUN)
- Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24jam
- Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
- Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
MANAJEMEN DEFIBRILASI
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola aliran listrik kuat dengan metode ansinkron ke
jantung melalui elekroda yang ditempatkan pada permukaan dada.
Tindakan
Obsetvasi
- Periksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit
Terapeutik
- Lalukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
- Siapkan dan hidupkan mesin defibrillator
- Pasang monitor EKG
- Pastikan irama EKG henti jantung (VF atau VT tanpa nadi)
- Atur jumlah energi dengan mode asynchrinized (360 joule untuk monofasik dan
120-200 joule untuk bifasik)
- Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
- Tempelkan paddle sternum (kanan) pada sisi kanan sternum dibawah klavikula
dan paddle apeks (kiri) pada garis midaksilaris steinggi elekroda V6
- Isi energi dengan menekan tombol charge pada mesin defibrilator dan menunggu
hingga energi yang diinginkan tercapai
- Hentikan RJP saat defibrilator siap
- Teriak bahwa defibrilator telah siap (mis. "I'm clear, you're clear, everybody's
clear)
- Berikan syok dengan menenkan tombol pada kedua paddle bersamaan
- Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama yang
muncul pada monitor setelah pemberian defibrilasi
- Lanjutkan RJP sampai 2 menit
MANAJEMEN DELIRIUM
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan terapeutik dan aman pada status
konfusi akut
Tindakan
Observasi
- Identifiksai factor risiko delirium (mis. Usia>75 tahun , disfungsi kognitif,
gangguan penglihatan/pendengaran, penurunan kemampuan fungsional, infeksi,
hipomiotermia, hipoksia, malnutrisi, efek obat, toksin, gangguan tidur, stres)
- Identifikasi tipe delirium (mis. Hipoaktif, hiperaktif, campuran)
-Monitor status neurologis dan tingkat delirium
Terapeutik
- Berikan pencahayaan yang baik
- Sediakan jam dan kalender yang mudah terbaca
- Hindari stimulus sensorik berlebihan (mis. Televisi, pengumuman interkom)
- Lakukan pengekangan fisik, sesuai idikasi
- Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi
selanjutnya
- Batasi pembuatan kepusan
- Hindari memvalidasi mispersepsi atau interpretasi realita yang tidak akurat
(mis. Halusinasi, waham)
- Nyatakan presepsi dengan cara yang tenang, meyakinkan, dan tidak
argumentatif
- Fokus pada apa yang dikenali dan bermakna saat interaksi interpersonal
- Lakukan reorientasi
- Sediakan lingkungan fisik dan rutinitas harian yang konsisten
- Gunakan isyarat lingkungan untuk stimulasi memori, reorintasi, dan
meningkatkan perilaku yang sesuai (mis. Tanda, gambar, jam, kalender,
dan kode warna pada lingkungan )
- Berikan informasi baru secara perlahan, sedikit demi sedikit, diulang-
ulang
Edukasi
- Anjurkan kunjungan keluarga, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas atau agitasi, jika perlu
Manajemen Diare
I.03101
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab diare(mis. Inflasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi, malabsorsi, ansietas, stress, efek obat-
obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis. Tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. Takikardi, nadi teraba merah,
tekanan darah lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa kulit
kering, CRT melambat, BB menurun)
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. Larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan menggandung
laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian asi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. Loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. Papaverin,
ekstak belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. Atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)
Manajemen Elektroensefalografi
I.06191
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan diagnostik elektroensefalografi
(EEG)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi diagnostik EEG
- Periksa riwayat pengobatan yang dapat mengganggu hasil tes (mis.
Antikonvulsan, penenang barbiturate)
Terapeutik
- Posisikan berbaring bersandar di kursi atau di tempat tidur
- Tempelkan elektroda pada kulit kepala
- Lakukan prosedur pemeriksaan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur EEG
- Informasikan pelaksana, waktu dan tempat pelaksana prosedur
- Informasikan elektroda tidak akan menyebabkan sengatan listrik
- Anjurkan rileks dengan mata tertutup
- Anjurkan tetap diam selama prosedur
Manajemen Elektrokonvulsif I.06192
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penatalaksanaan terapi elektrokonvulsif (ECT)
yang aman dan efisien.
Tindakan
Observasi
- Pemeriksaan tanda vital, status mental, oksimeter nadi, EKG sebelum dan
sesudah prosedur
- Monitor kesadaran dan orientasikan waktu/tempat
- Monitor efek samping pasca ECT (mis. Nyeri otot, sakit kepala, mual,
konfusi, disolentasi)
Terapeutik
- Berikan dukungan emosional, sesuai kebutuhan
- Puuasakan sebelum prosedur
- Berikan pakaian longgar yang dapat i buka di depan
- Lakukan persiapan pra prosedur (mis. Melepas gigi palsu, perhiasan,
kacamata, lensa kontak, pemeriksaan tanda-tanda vital, pastikan telah
berkemih)
- Pasang alat pemantau (mis. EEG. EKG. Oksimeter nadi, manset tekanan
darah)
- Pasang pagar pengaman tempat tidur
- Pasang penahan gigi
- Lakakukan jaw thrust selama pengiriman stimulus listrik
- Batasi stimulasi lingkungan
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ECT
Menejemen Elektrolit
I.03102
Definisi
Mengidentiikasi dan mengelola ketidakseimbangan kadar elektrolit serum.
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi tanda dan gejala ketidak seimbangan kadar elektrolit
- Identifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- Identifikasi kehilangan elektrolit melalui cairan (mis. Diare, drainas
ileostromi, drainasme luka, dlaforesis)
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor efek samping pemberian suplemen elektrolit
Terapeutik
- Berikan cairan, jika perlu
- Berikan diet yang tepat (mis. Tinggi kalium, rendah natrium)
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi diet, jika perlu
- Pasang akses intravena, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis, penyebab dan penanganan ketidakseimbangan elektrolit
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit (mis. Oral, NGT, IV) sesuai
indikasi
Tindakan
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar natrium (mis. haus,
demam, mual, muntah, gelisah, peka rangsang, takikardia, letargi, konfusi,
kejang)
Identifikasi penyebab hipernatremia (mis. infus NaCl berlebihan atau
hipertensi, diare, demam, keringat berlebih, diabetes, sindrom Chusing,
hiperaldosteronisme)
Periksa tanda-tanda kelebihan cairan (mis. ortopnea, dispnea, edema, BB
meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks
hepatojugular positif)
Monitor intake dan output cairan
Monitor kadar natrium serum dan/atau urine
Terapeutik
Pasang akses intravena, jika perlu
Hitung defisit cairan dengan rumus: 4 mL × BB × (Na saat ini - Na target)
Berikan cairan oral atau intravena berdasarkan protokol atau jumlah defisit
cairan
Berikan diet rendah natrium
Hindari koreksi natrium secara cepat untuk menghindari risiko edema
serebral
Edukasi
Anjurkan modifikasi diet rendah natrium, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan penurunan 1 mEq/L/jam.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar kalium serum atau plasma <3,5
mEq/L
Tindakan
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar kalium (mis. kelemahan
otot, interval QT memanjang, kelelahan, parestesia, penurunan refleks)
Identifikasi penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan
nasogastrik, diuretik, hiperaldosteronisme, dialysis, peningkatan insulin)
Monitor irama jantung, frekuensi jantung dan EKG
Monitor intake dan output cairan
Monitor tanda dan gejala gagal napas (mis. PaO2 rendah, PaCO2 tinggi,
kelemahan otot pernapasan)
Monitor kadar kalium serum dan/atau urine
Monitor akses intravena terhadap flebitis dan infiltrasi
Terapeutik
Pasang monitor jantung (terutama jika koreksi kalium >10 mEq/jam)
Pasang akses intra Vena, jika perlu
Berikan suplemen kalium, sesuai indikasi
Hindari pemberian KCl jika haluaran urine <0,5 mal/kgBB/jam
Hindari pemberian kalium secara intramuskuler
Hindari pemberian kalium secara bolus
Edukasi
Anjurkan modifikasi diet tinggi kalium (mis. pisang, sayuran hijau, tomat,
coklat), jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian KCl oral (40-80 mEq dalam 100 ml NaCl) selama 1
jam, pada hipokalemia berat (<2,5 mEq/L), sesuai indikasi.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar kalsium serum <8,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
Identifikasi penyebab penurunan kadar kalsium (mis. osteoporosis,
pankreatitis, gagal ginjal, kekurangan vitamin D, diare kronis)
Identifikasi gejala klinis hipokalsemia (mis. tetani, kebal pada bibir dan
jari-jari tangan, kejang otot pada wajah atau ekstremitas)
Identifikasi riwayat penggunaan obat penyebab penurunan kalsium (mis.
diuretik, antasida, aminoglikosida, kafein, kortikosteroid, fospat, isoniazid)
Monitor penurunan kadar kalsium serum
Monitor intake dan output cairan
Monitor efek samping dari pemberian kalsium (mis. keracunan digitalis,
bradikardia, henti jantung, tromboplebitis)
Monitor gejala psikososial (mis. konfusi, kerusakan memori, kecemasan,
perilaku psikotik, depresi, delirium, halusinasi)
Monitor gejala kardiovaskuler (mis. penurunan kontraktilitas, penurunan
curah jantung, hipotensi, perpanjangan segmen ST, interval QT
memanjang, torsade de pointes)
Monitor gejala pencernaan (mis. mual, muntah, konstipasi, nyeri
abdomen)
Monitor gejala kulit (mis. eczema, alopesia, hiperpigmentasi)
Terapeutik
Pertahankan akses intravena
Berikan asupan vitamin D yang adekuat (mis. suplemen vitamin, daging)
Edukasi
Anjurkan meningkatkan asupan kalsium (mis. ikan salmon, sardines,
kerang segar, kacang-kacangan, brokoli, bayam dan suplemen)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian kalsium, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar magnesium serum <1,5 mEqL
Tindakan
Observasi
Identifikasi penyebab penurunan kadar magnesium serum (mis.
hipokalemia, hipokalsemia)
Identifikasi ketidakadekuatan absorpsi magnesium (mis. operasi reseksi
kolon, insufisiensi pankreas, peradangan kolon)
Monitor eksresi magnesium (mis. insufisiensi renal, lanjut usia)
Monitor pengeluaran magnesium berlebihan melalui urine (mis. diuretik,
gangguan ginjal, ketoasidosis diabetik)
Monitor efek samping pemberian magnesium parenteral (mis. berkeringat,
sensasi panas, hipokalsemia)
Monitor gejala otot saraf (mis. kelemahan, kram kaki, parestesia, tendon
hiperaktif, disfagia, nistagmus, kejang)
Monitor gejala susunan saraf pusat (mis. letargi, insomnia, agitasi)
Monitor gejala kardiovaskuler (mis. sinus takikardia, gelombang T lurus,
pelebaran QRS, ektopik)
Terapeutik
Pasang akses intravena, jika perlu
Edukasi
Anjurkan asupan makanan mengandung magnesium (mis. sayuran hijau,
kacang-kacangan)
Kolaborasi
Kolaborasi koreksi magnesium (mis. magnesium sulfate, magnesium
glukonate, magnesium laktat), jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar natrium serum atau plasma
<135 mEq/L
Tindakan
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar natrium (mis. disorientasi,
otot berkedut, sakit kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural,
kejang, letargi, penurunan kesadaran)
Identifikasi penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan
nasogastric, puasa, infus cairan hipertonis, polidipsia, SIADH, gagal
jantung, hiperaldosteronisme primer)
Periksa tanda-tanda kelebihan cairan untuk indikasi restriksi cairan (mis.
ortopnea, dispnea, edema, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP
meningkat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)
Monitor intake dan output cairan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan
Observasi
Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, konsistensi, volume)
Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
Terapeutik
Berikan air hangat setelah makan
Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
Sediakan makanan tinggi serat
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan
peristaltik usus
Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan
gas
Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi urine
Tindakan
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan
warna)
Terapeutik
Catat waktu-waktu dan haluaran urine
Batasi asupan cairan, jika perlu
Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan
Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu.
Manajemen Energi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau
mencegah kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan
Observasi
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan renda stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
Lekukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melalui aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
Manajemen Enuresis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kemampuan pengendalian berkemih
Tindakan
Observasi
Identifikasi karakter enuresis, kemampuan dan kendala pengendalian
berkemih
Terapeutik
Lapisi kasur dengan perlak
Batasi asupan cairan pada malam hari
Jadwalkan waktu berkemih bersama pasien
Fasilitasi proses pemeriksaan diagnostik (mis. pemeriksaan fisik,
cystoscopy, cystogram, laboratorium)
Edukasi
Anjurkan berkemih sebelum tidur
Anjurkan memberikan perhatian dalam proses penyembuhan enuresis
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat enuresis, jika perlu.
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diet yang buruk, olahraga berlebihan dan/atau
pengeluaran makanan dan cairan berlebihan
Tindakan
Observasi
Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
Terapeutik
Timbang berat badan secara rutin
Diskusikan perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk olahraga)
yang sesuai
Lakukan kontrak perilaku (mis. target berat badan, tanggung jawab
perilaku)
Dampingi ke kamar mandi untuk pengamatan perilaku memuntahkan
kembali makanan
Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan
perilaku
Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target sesuai kontrak
Rencanakan program pengobatan untuk perawatan di rumah (mis. medis,
konseling)
Edukasi
Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaran makanan (mis. pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas
berlebihan)
Ajarkan pengaturan diet yang tepat
Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku makan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori
dan pilihan makanan.
Manajemen Halusinasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan, dan
orientasi realita
Tindakan
Observasi
Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
Monitor isi halusinasi (mis. kekerasan atau membahayakan diri)
Terapeutik
Pertahankan lingkungan yang aman
Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku
(mis. limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik, seklusi)
Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi
Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
Edukasi
Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan
umpan balik korektif terhadap halusinasi
Anjurkan melakukan distraksi (mis. mendengarkan musik, melakukan
aktivitas dan teknik relaksasi)
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu.
Manajemen Hemodialisis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola proses pembersihan darah dari zat-zat sampah
melalui penyaringan diluar tubuh
Tindakan
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
Identifikasi kesiapan hemodialisis (mis. tanda-tanda vital, berat badan
kering, kelebihan cairan, kontraindikasi pemberian heparin)
Monitor tanda vital, tanda-tanda perdarahan, dan respons selama dialisis
Monitor tanda-tanda vital pascahemodialisis
Terapeutik
Siapkan peralatan hemodialisis (mis. bahan habis pakai, blood line
hemodialisis)
Lakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik
Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
Atasi hipotensi selama proses dialisis
Hentikan hemodialisis jika mengalami kondisi yang membahayakan (mis.
syok)
Ambil sampel darah untuk mengevaluasi keefektifan hemodialisis
Edukasi
Jelaskan tentang prosedur hemodialisis
Ajarkan pembatasan cairan, penanganan insomnia, pencegahan infeksi
akses HD, dan pengenalan tanda perburukan kondisi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian heparin pada blood line, sesuai indikasi.
Manajemen Hemofiltrasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien dengan Hemofiltrasi
Tindakan
Observasi
Identifikasi kondisi pasien (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu
tubuh, berat badan, edema, keseimbangan cairan)
Monitor status hemodinamik selama proses hemofiltrasi
Monitor ultrafiltration rate, hemodinamik Dan kebocoran
Monitor tanda dan gejala infeksi
Monitor intake dan output cairan tiap jam
Terapeutik
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan fungsi ginjal, dan elektrolit
sebelum terapi
Gunakan teknik steril untuk melakukan priming blood line hemofiltrasi,
saat menyambungkan arteri - blood line dan vena pasien
Bebaskan sirkuit hemofiltrasi dari udara
Berikan heparin sesuai protokol
Periksa kepatenan hubungan blood line, arteri maupun Vena
Rawat lokasi insersi dan selang sesuai protokol
Hentikan hemofiltrasi jika kondisi menurun
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur hemofiltrasi pada pasien dan keluarga.
Manajemen Hiperglikemia
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah diatas normal
Tindakan
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis.
penyakit kambuhan)
Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuria, polidipsia,
polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
Monitor intake dan output cairan
Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah
orstatik dan frekuensi nadi
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral
Konsultasi dengan media jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250
mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional
kesehatan)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.
- Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumsum tulang belakang
- Anjurkan diet sesuai indikasi (mis. tidak merangsang pencernaan, mudah
dicerna, bergizi)
- Anjurkan melaporkan efek samping kemoterapi yang dirasakan (mis.
demam, mimisan, memar berlebihan, dan kotoran berlendir)
- Ajarkan cara mencegah infeksi (mis membatasi kunjungan, cuci tangan)
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik manajermen energi, jika perlu
- Ajarkan mengelola kelelahan dengan merencanakan sering istirahat dan
membatasi kegiatan kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat untuk mengendalikan efek samping (mis.
antiemetik)
Definisi
Mengidentifikasi dan menegelola lingkungan kerja untuk meningkatkan kesehatan
pekerja.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesehatan pekerja (mis. fungsi fisik, jiwa, spiritual, sosial dan
kebiasaan)
- Identifikasi standar prosedur kesehatan kerja, administrasi dan penerapan
peraturan tempat kerja terhadap standar
- Identifikasi faktor risiko penyakit dan kecelakaan kerja
- Moitor kesehatan pekerja secara berkala
Terapeutik
- Dunakan label atau tanda untuk zat atau alat yang berbahaya bagi
kesehatan
- Terapkan prgram pemerintah terkait kesehatan kerja
- Lakukan perawatan pada kondisi akut
- Latih bantuan hidup dasar terkait kegawatdarutan kecelakkan kerja
Edukasi
- Informasikanpekerja terkait zat atau alat yang berbahaya bagi kesehatan
- Ajarakn tentang kesehatan dan modifikasi lingkungan kerja yang sehat
Kolaborasi
- Ruju ke rumah sakit untuk perawatan lanjut pada cedra dan penyakit aibat
pekerjaan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik untuk meningktakan
keselamatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan keselamtan (mis. kondisi fisik, fungsi kongnitif
dan riwayat perilaku)
- Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Teraputik
- Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. kondisi fisik, biologi,
dan kimia), jika memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. commode chair dan
pegangan tangan)
- Gunakan perangkat pelindung (mis. pengekangan fisik , rel samping, pintu
terkunci, pagar)
- Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis. puskesmas,
polisi, damakr)
- Fasilitas relokasi ke lingkungan yang aman
- Lakukan program skrining bahaya kingkungan (mis. timbal)
Edukasi
- Ajarkan individu, kekurangan dan kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan
Manajemen Konstipasi
I.04155
Definis
Mengidentifikasi dan mengelola pencegahan dan mengaasi semblit/impaksi
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala konstipasi
- Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume,
dan warna)
- Identifikasi faktor risiko kontipasi (mis. obat- obayan, tirah baring, dan
diet rendah serat)
- Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/ atai peritonitis
Teraputik
- Anjurkan diet tinggi serat
- Lakukan masase abdomen, jika perlu
- Lakukan evalusai fase secara manual, jika pelu
- Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan ertiologi masalah dan aslasan tindakan
- Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Latih buang air besar secara teratur
- Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
Kolaborasi
- Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi
suara usus
- Kolaborasi penggunaan obatnpecahar, jika diperlukan
Manajermen Lingkungan
I.14514
Definisi
Memfasilisati dan mengelola lingkungan untuk mendaptakan manfaat teraputik,
dan kesejahteraan pisikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan
Teraputik
- Atur posisi firniture dengan rapi dan terjangkau
- Ataur suhu lingkungan yang sesuai
- Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nayaman
- Sediakan pewangi ruangan, jika perlu
- Hindari paparan pandagan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan
untuk eliminasi
- Ganti pakain secara berkala
- Hindari paparan dengan cahaya matahari atau cahaya
Standar uang tidak
Intervensi perlu Inodenisa
Keperawatan
- Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien
- Fasilitasi penggunaan barang- barang pribadi (mis. piyama, jubah,
perlengkapan mandi)
- Pertahankan konsistensi kunjungan tenagag kesehatan
- Berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat
Edukasi
- Jelaskan cara membuat lingkungan rumamh yang aman
- Jalesakn cara menghadapi bahaya kebakaran
- Ajarkakn pasien dan keluarga/ pengunjung tentang upaya pencegahan
infeksi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik, sosaial, budaya, eknomi, dan
politik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Lakukan skining risiko gangguan kesehatan lingkungan
- Identifikasi faktor risiko resiko kesehatan yang diketahu
Teraputik
- Libatkan pasrtisipasi masyarakat dalam memelihara keamanan lingkungan
Edukasi
- Promosikan kebijakan pemerintah untuk mengurangi risiko penyakit
- Berikan pendidikan kesehatan untuk kelompok risiko
- Informasikan
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman
kemanana di masyarakat
- Kolaborasi denan timk esehatan lain dalam progam kesehatan komunitas
untuk menghadapi risiko yang diketahui
- Kolaborasi dalam pengembangan program aksi masyarakat
- Kolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam menjelaskan peraturan
pemerintah
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola rumah sebagi tempat merawat pasien pasca
perawatan di rumah sakit dengan aman dan efektif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tanggal dan waktu pulang ke rumah
- Monitor kondisi rumah unuk siap menerima pasien
Teraputik
- Siapkan alat bantu yang dibutuhkan
- Siapkan catatan perkembangan keperawatan
- Siapkan catatan tentang obat-obatan, persediaan obat, dan alat banti seusai
kebutuhan
- Sediakan obat yang dibuthkan di rumah
- Sediakan rencana penanganan kedaruratan
- Lakukan pendokumentasian asuhan
- Atur jadawal kunjungan tenaga pendukung (mis. rohaniawan, pekerja
sosial), jika perlu
- Konfirmasi pengaturan untuk traspportasi ke rumah disertai pendamping,
jika perlu
Edukasi
- Siapkan rencana pendidikan kesehatan di rumah susai kebutuhan
Kolaborasi
- Konsultasikan dengan perawat rumah sakit tentang perawatan di rumah
Manajemen Medikasi
I.14517
Definisi
Mengidentifikasi dan mengeleloa penggunaan agen farmakologis sesuai dengan
program pengobatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penggunaan onat sesuai resep
- Identifikasi masa kadaluarsa obat
- Identifikasi penggetahuan dan kemampuan menjalani prgram pengobatan
- Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
- Monitor tanda dan gejala keracunan obat
- Monitor darah serum (mis. elektrolit, protombin), jika perlu
- Monitor kepatuhan menjalani program pengobatan
Teraputik
- Fasilitasi perubahan program pengobatan, jika perlu
- Sediakan sumber informasi program pengobatan secaa visual dan tertulis
- Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat
program pengobatan
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan,
rute, dan waktu pemberian)
- Ajarkan cara menagani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
- Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek, samping obat
Manajemen Mood
I.09289
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola keselamatan, stabilisasi, pemulihan, dan
perawtan gangguan mood (keadaan emosional yang bersifat sementara).
Tindakan
Observasi
- Identifikasi mood (mis. tanda, gejala, riwayat penyakit)
- Identifikasi risiko keselamatan diri atau orang lain
- Monitri fungsi kongnitif (mis. konsentrasi, memori, kemampuan membuat
keputusan)
- Monitori aktivitas dan tingkar stimulasi lingkungan
Teraputik
- Fasilitasi pengisian kuesioner self-report (mis. Bwck Depression
Inventory, skala status fungsional), jika perlu
- Berikan kesempatan untuk menyampaikanperasaan dengan cara yang tepat
(mis. sansack, terapi seni, aktivitas fisik)
Edukasi
- Jelaskan tentang gangguan mood dan penanganannya
- Anjurkan berpran aktif dalam pengobatan dan rehabilitiasi, jika perlu
- Anjurkan rawat inap sesuai indikasi (mis, risiko keselamatan, defisit
perawatan diri, sosial)
- Ajarkan mengenai pemicu gangguan mood (mis, siruasi stres, masalah
fisik)
- Anajarkan memonitor mood secara mandiri (mis, skala tingkat 1-10,
membuat jurnal)
- Anjarkan keterampilan kopling dan penyelesaian masalah baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pe,neriam obat, jika perlu
- Rujuk untuk peikotrtapi ( mis, perilaku, hubungan,interpersonal, keluarga,
kelompok) jika perlu
Manajermen Mual
I.03117
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola perasaan tidak enak pada bagian tenggorok atau
lambung yang dapat menyebabkan muntah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengalaman mual
- Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis, bayi, anak-anak, dan
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis, nafsu makan,
aktivitas, kinerja, tanggunh jawab peran, dan tidur)
- Identifikasi faktor penyebab mual (mis, pengobatan dan prosedur)
- Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada
kehamilan)
- Monitor mual (mis, frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Teraputil
- Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak sedap, suara,
dan rengsangan visual yang tidak menyenangkan)
- Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. kecemasan,
ketakuatan, kelelahan)
- Berikan makan dalam jumlah kecildan menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dab tidak berwarna,
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan isitirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering memberikan mulut, kecuali jika merangsang mual
- Anjurkan makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
- Anjarakn penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (mis,
biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Manajemen Muntah
I.03118
Definisi
Mengifentifikasi, mencegah dan mengelola refleks pengeluaran isi lambung
Tindakan
Observasi
- identifikasi karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, adanya darah,
waktu, frekuensi dan durasi)
- priksa volume muntah
Standar Intervensi Keperawatan Inodenisa
- indentifikasi riwayat diet (mis. makanan yang disuka, tudak disukai dan
budaya)
- identifikasi faktor penyebab muntah (mis. pengobatan dan prosedur)
- identifikasi kerusakan esofagus dan faring poslerior jika muntah terlalu
lama
- monitor efek manjemen muntah secara menyeluruh
- monotor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
- kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis, bau tak sedap, suara,
dan stimulasi visual yang tidak menyenangkan)
- kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (mis, kecemasan,
keakutan)
- atur posisi untuk mencegah aspirasi
- pertahnkan kepatenan jalan napas
- bersihkan mulut dan hidung
- berikan dukungan fisik saat muntah (mis. membantu membungkuk atau
menundukkan kepala)
- berikan kenyamanan selama muntah (mis. kompres dingin di dahi, atau
sediakan pakaian kering dan bersih)
- berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit
setelah muntah
Edukasi
- anjurkan membawa kantong plastik untul menamoung muntah
- anjurkan memprbanyak istirahat
- anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola muntah
(mis. biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiemerik, jika perlu
Manajermen Nefrostomi
I.04156
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengeluaran urine melalui akses selang dari
nefron ginjal
Tindakan
Observasi
- mnitor kepatenan selang
- monitor komplikasi pemasangan nefrostomi (mis, pendarahan, infeksi dan
tan da abnomalitas nefrostomi (mis. tak ada urine, nyeri abdomen))
- moniter hasil pemeriksaan laboratorium (mis. fungsi ginjal dan elektrolit)
- monitor intake dan output cairan harian
Teraputik
- rawat daerah insersi sesuai prosedur
- lakukan irigasi nefrostomi, jika perlu
- kosongkan kantung nefrostomi jika telah 2/3 penuh
edukasi
- jelaskan tanda-tanda obstruksi nefrstomi, pendarahan dan infeksi
- anjarkan pasien dan keluarga cara mengukur intake an output cairan
Manajemen Nutrisi
I.03119
Definisi
Menidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
Observasi
- identifikasi status nutrisi
- identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- identifikasi makaknan yang disukais
- identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- identifikasi perlunnya penggunan selang nasogastik
- monitor asupan makan
- moitor berat badan
- monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Teraputik
- lakukan oral hyglene sebelum makan, jika perlu
- fasilitas menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- sajikan makanan secara menarilk dan suhu yang sesuai
- berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipsai
- berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen makan, jika perlu
- hentikan pemberian makan melalui selang nasoglatikjika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
- anurkan posisi duduk, jika mampu
- anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis, pereda nyeri,
atiemetik), jika perlu
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibuthkan , jika perlu
Tindakan
Observasi
- identifikasi indikasi pemberian nutirisi parenteral (mis. gangguan absorbsi
makanan, mengistirahatkan usus, gangguan motilitas usu, jalur enteral
tidak memungkinkan)
- indikasi jenis akses yang diperlukan (mis perifer, sentral)
Manajemen Hipertermia
l.15506
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi
termoregulasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (mis.dehidrasi, terpapar lingkungan
panas, penggunaan inkubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor
haluaran urine -
Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap
hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih) -
Lakukan pendingan eksternal (mis. selimut hpotermia atau kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Manajemen Hipervolemia
l.03144
Definisi
Mengidentifikasi dan megelola kelebihan volume cairan intravakuler dan
ekstraseluler serta mencegah terjadinya komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. ortopnea, dispnea,
edema, JVP/CVP mengikat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)
- Identifikasi penyeab hipervolemia
- Monitor statu
hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP,
CO, CI), jika tersedia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN,
hemtrokit, berat jenis urine) - Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik
plasma (mis. kadar protein dan albumin meningkat)
- Monitor kecepatan infus
secara ketat - Monitor efek
samping diuretik (mis. hipotensi ortortostatik, hipovolemia, hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40⁰C Edukasi
- Anjurkan melapor jika
haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam - Anjurkan
melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat diuretik -
Kolaborasi pemberian continuous renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
Manajemen Hipoglikemia
l.03115
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah rendah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab
hipoglikemia Terapeutik
- Berikan
karbohidrat sederhana, jika perlu
- Berikan glukagon, jika perlu
- Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Pertahankan akses IV, jika perlu
- Hubungi layanan medis
darurat, jika perlu Edukasi
Manajemen Hipotermia
l.14507
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola suhu tubuh dibawah rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia (mis.terpapar
suhu lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju
metabolisme, kekurangan lemak subkutan) - Monitor tanda dan gejala
akibat hipotermia (Hipotermia ringan: takipnea, disartria, menggigil, hipertensi,
diuresi; Hipotermia sedang: aritmia, apatis, koagulopati, refleks menurun;
Hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan,
inkubator) - Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
- Lakukan pengahangatan
pasif (mis. selimut, penutup kepala, pakaian tebal) - Lakukan
penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat,
oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
Edukasi
- Anjurkan makan/minum hangat
Manajemen Hipovolemia
l.03116
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan intravaskuler
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat,
haus, lemah) - Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Hitung
kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral - Anjurkan
menghindari perubahan posisi mendadak Kolaborasi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian pemberian kekebalan tubuh secara
katif dan pasif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi (mis. reaksi anafilaksis terhadap
vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan atau tanpa demam)
- Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik
- Berikan suntikan pada bayi di bagian paha anterolateral
- Dokumentasikan informasi vaksinasi (mis. nama
produsen, tanggal kedaluwarsa) - Jadwalkan imunisasi pada
interval waktu yang tepat Edukasi
-
Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping
- Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah (mis. Hepatitis B, BCG,
difteri, tetanus, pertusis, H. influenza, polio, campak, measles, rubela)
- Informasikan imunisasi yang melindungi terhadap
penyakit namun saat ini tidak diwajibkan pemerintah (mis. influenza,
pneumokokus) -
Informasikan vaksinasi untuk kejadian khusus (mis, rabies, tetanus)
- Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal
imunisasi kembali
- Informasikan penyedia layanan Pekan Imunisasi
Nasional yang menyediakan vaksin gratis
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien dengan inkontinensia urine
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. gangguan fungsi kognitif, cedera
tulangbelakang, obat-obatan, usia, riwayat operasi)
- Identifikasi perasaan dan persepsi terhadap inkontinensia urine
Terapeutik
- Sediakan pakaian dan lingkungan yang
mendukung program inkontinensia urine - Ambil sampel urine untuk
pemeriksaan urine lengkap atau kultur Edukasi
-
Jelaskan definisi, jenis dan penyebab inkontinensia urine
- Diskusikan program inkontinensia urine (mis. jadwal minum dan berkemih,
konsumsi diuretik, latihan penguatan otot-otot perkemihan)
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan medis dan fisioterapis untuk
mengatasi inkontinensia urine, jika perlu
Manajemen Isolasi
l.14509
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang berisiko menularkan penyakit,
mencederai atau merugikan orang lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien-pasien yang membutuhkan isolasi (mis.
- Lakukan skrining pasien isolasi dengan kriteria (mis. batuk >2 minggu, suhu
>37°C, riwayat perjalanan dari daerah endemik)
Terapeutik
- Tempatkan satu pasien untuk satu kamar
- Pasang poster kew sapadaan standar di pintu kamar pasien
- Sediakan seluruh kebutuhan harian dan pemeriksaan
sederhana di kamar pasien - Dokontaminasi alat-alat kesehatan
sesegera mungkin setelah digunakan - Lakukan kebersihan
tangan pada 5 moment (mis. sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan
aseptik, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
setelah kontak dengan lingkungan pasien)
- Pasang alat proteksi diri sesuai SPO (mis. sarung tangan, masker, apron)
- Lepaskan alat proteksi diri segera setelah kontak dengan pasien
- Pakaikan pakaian sendiri dan dicuci pada suhu 60°C
- Masukkan bahan-bahan linen yang terkena cairan
tubuh ke dalam trolley infeksius - Minimalkan kontak dengan
pasien, sesuai kebutuhan - Bersihkan
kamar dan lingkungan sekitar dsetiap hari engan desinfektan (mis, clorin 0,5%)
- Batasi transpotasi pasien seperlunya
- Pakaikan masker selama proses transportasi
- Batasi pengunjung pasien
- Pastikan kamar paslen selalu dalam
kondisi bertekanan negatif - Hindari pengunjung berusia dibawah 12 tahun
Edukasi
- Ajarkan
kebersihan tangan kepada keluarga dan pengunjung
- Anjurkan keluarga/pengujung melapor sebelum ke kamar pasien
- Anjurkan keluarga/pengunjung melakukan kebersihan
tangan sebelum masuk dan sesudah meninggalkan kamar
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
- Posisikan semi Fowler atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu melakukan penghisapan lendir kurang dari
15 detik - Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asunan cairan 2000 ml/hari ka tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika pertu,
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola selang endotrakeal dan trakeostomi
Tindakan
Observasi
- Monitor posisi selang endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah posisi
- Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
- Monitor kulit area stoma trakeostomi (mis. kemerahan, drainase, perdarahan)
Terapeutik
- Kurangi tekanan balon secara periodik tiap shift
- Pasang oropharingeal airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit
- Cegah ETT terlipat (kinking)
- Berikan pre-oksigenasi 100% selama 30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan
setelah penghisapan
- Berikan volume pre-oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1,5 kali volume
tidal - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika
diperlukan (bukan secara berkalalrutin)
- Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam
- Ubah posisi ETT secara bergantian (kiri dan kanan) setiap 24 jam
- Lakukan perawatan mulut (mis. dengan sikat gigi, kasa, pelembap bibir)
- Lakukan perawatan stoma trakeostorni
Edukasi
- Jelaskan pasien dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas
buatan Kolaborasi
- Kolaborasi intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat
dilakukan penghisapan.
Manajemen Kasus
l.14510
Definisi
Mengkoordinasikan perawatan pasien tertentu untuk menurunkan blaya,
menurunkan penggunakan sumber daya dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan serta mencapai hasil yang diharapkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien yang memerlukan manajemen kasus (mis. high cost, high
volume, high risk)
- Identifikasi sumber daya atau pelayanan yang
diperlukan - Monitor efektifitas biaya
perawatan Terapeutik
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengambilan keputusan terhadap kehamilan yang
tidak direncanakan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi nilai-nilai dan keyakinan terhadap kehamilan
- Identifikasi pilihan terhadap kehamilannya
Terapeutik
- Fasilitasi
mengungkapkan perasaan
- Diskusikan nilai-nilai dan keyakinan yang keliru terhadap kehamilan
- Diskusikan konflik yang terjadi dengan adanya kehamilan
- Fasilitasi mengembangkan teknik penyelesaian
masalah - Berikan konseling kehamilan
- Fasilitasi
mengidentifikasi sistem pendukung
Edukasi
- Informasikan pentingnya meningkatkan status nutrii selama
kehamilan - Informasikan perubahan yang terjadi selma
kehamilan Kolaborasi
- Rujuk jika mengalami
komplikasi kehamilan
Manajemen Kejang
l.06193
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kontraksi otot dan gerakan yang tidak terkendali
Tindakan
Observasi
- Monitor terjadinya kejang berulang
- Monitor karakteristik kejang (mis. aktivitas motorik, dan progresi kejang)
- Monitor status neurologis
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Baringkan pasien agar tidak terjatuh
- Berikan alas empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Longgarkan pakaian, terutama di bagian leher
- Dampingi selama periode kejang
- Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
- Catat durasi kejang Reorientasikan setelah periode kejang
- Dokumentasikan periode terjadinya kejang
- Pasang akses IV, jika perlu
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun ke dalam mulut pasien
saat periode kejang
- Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
Manajemen Kemoterapi
l.14511
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian agen antineoplastik
Tindakan
Observasi
- Periksa kondisi sebelum kemoterapi
- Monitor efek samping dan efek toksik pengobata
(mis. kerontokan rambut, disfungsi seksual)
- Monitor mual adan muntah akibat kemoterapi
- Monitor status gizi dan berat badan
Terapeutik
- Hindari produk aspirin
- Batasi stimulus lingkungan (mis. suara, cahaya, dan bau)
- Berikan asupan cairan adekuat
- Lakukan tindakan perawatan rambut (mis. menghindari susu extrem, sisir
dengan lembut) - Rencanakan alernatif pengganti rambut yang rontok
(mis. wig, syal, topi, turban) - Berikan obat kemoterapi sesuai program
Edukasi
- Jelaskan
tujuan dan prosedur kemoterapi
- Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumum tulang belakang
- Anjurkan diet sesuai indikasi (mis. tidak merangsang
pencernaan, mudah dicerna, bergizi) - Anjurkan melapor efek samping
kemoterapi yang dirasakan (mis. demam, mimisan, memar berlebihan, dan
kotoran berlendir)
- Ajarkan cara mencegah infeksi (mis. membatasi kunjungan, cuci tangan)
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai
kebutuhan - Ajarkan teknik manajemen energi, jika
perlu - Ajarkan mengelola
kelelahan dengan merencanakan sering istirahat dan membatasi kegiatan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang menunjukkan efek toksik akibat
mengonsumsi satu atau lebih obat.
Tindakan
Observasi
- Monitor status respirasi, jantung, gastrointestinal, ginjal, dan neurologis
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor gejala spesifik dari obat yang dikonsumsi (mis. Pupil menyempit,
hipotensi, dan bradikardi untuk overdosis opiat; nausea, vomitus,
diaforesis, nyeri kuadran kanan atas 48-72 jam setelah overdosis
asetaminofen; dilatasi pupil, takikardi, kejang, dan nyeri dada pada
overdosis kokain)
- Monitor kecenderungan bunuh diri
Terapeutik
- Pertahankan jalan napas terbuka
- Atur pada posisi yang tepat (mis. Rel sisi tempat tidur, posisikan tempat
tidur rendah, jauhkan objek-objek berbahaya, tempatkan petugas
keamanan dekat dengan ruangan pasien)
- Melakukan skrining toksikologi dan tes fungsi sistem (mis. Skrining obat
urine dan serum, gas darah arterial, kadar elektrolit, enzim hati, nitrogen
urea darah, kreatinin). Jika perlu
- Pasang akses intravena
- Atasi hipertermia (mis. Kompres es pada hipertermia akibat intoksikasi
amfetamin atau kokain)
- Atasi halusinasi atau waham
- Sampaikan bahwa perawat memahami rasa takut atau perasaan lainnya
yang dirasakan pasien
- Bina hubungan baik dengan pasien dan keluarga (mis. Gunakan
pendekatan tidak menghakimi)
Edukasi
- Anjurkan keluarga melakukan perawatan lanjutan sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan pencegahan aspirasi dan kejang pada keluarga dan pemberi
asuhan
- Ajarkan cara meminimalkan potensi overdosis aksidental (mis. Simpan
obat-obatan di dalam wadah, atasi masalah konsumsi atau memori, dan
simpan obat-obatan jauh dari jangkauan anak)
- Ajarkan penggunaan obat yang tepat
Kolaborasi
- Koordinasi dengan pusat pengendalian kerajinan untuk pengobatan
definitif
- Kolaborasi pemberian agen spesifik (mis. Antiemetik, nalokson, tiamin,
glukosa, flumazenil, kalsium, vasopressor, antiaritmik, inotropik)
- kolaborasi pemberian agen atau prosedur untuk meminimalkan absorpsi
obat dan meningkatkan ekskresi obat (mis. Ipecac, arang aktif, lavase
lambung, hemodialisis, obat pencahar, transfusi, mengubah pH urine dan
serum, irigasi usus)
Manajemen Pengendalian Marah I.14518
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ekspresi marah dengan cara adaptif dan tanpa
kekerasan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab/pemicu kemarahan
- Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan
- Monitor potensi agresi tidak konstruktif melakukan tindakan sebelum
agresif
- Monitor kemajuan dengan membuat data, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan pendekatan yang tenang atau meyakinkan
- Fasilitasi mengekspresikan marah secara adaptif
- Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah (mis. Menggunakan senjata)
- Cegah aktivitas pemicu agresi (mis. Meninju tas, mondar-mandir,
berolahraga berlebihan)
- Lakukan kontrol eksternal (mis. Pengekangan, time out, dan seklusi), jika
perlu
- dukung menerapkan strategi pengendalian marah dan ekspresi amarah
adaptif
- Berikan penguatan atas keberhasilan penerapan strategi pengendalian
amarah
Edukasi
- Jelaskan makna, fungsi marah, frustasi, dan respons marah
- Anjurkan meminta bantuan perawat atau keluarga selama ketegangan
meningkat
- Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah maladaptif
- Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat (mis.
Latihan asertif, teknik relaksasi, jurnal, aktivitas penyaluran energi)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
Manajemen Penggantian Hormon I.07217
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pemberian hormon tambahan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan untuk memilih terapi penggantian hormon
- Identifikasi riwayat kesehatan dan penggunaan terapi hormon
- Identifikasi alternatif terapi penggantian hormon
- Monitor efek samping terapi penggantian hormon
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Ambil sampel untuk pemeriksaan penunjang (laboratorium)
- Fasilitasi keputusan melanjutkan atau menghentikan terapi penggantian
hormon
- Fasilitasi perubahan terapi penggantian hormon dengan penyedia layanan
kesehatan primer
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan efek samping terapi penggantian hormon
- Ajarkan cara penggunaan hormon pengganti
- Ajarkan cara mengenali efek samping terapi penggantian hormon
I.09325
I.09291
I.02040
Manajemen Pendarahan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kehilangan darah saat terjadi perdarahan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab perdarahan
- Periksa adanya darah pada muntah, sputum, feses, urine, pengeluaran
NGT, dan drainase luka, jika perlu
- Periksa ukuran dan karakteristik hematoma, jika ada
- Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
- Monitor nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah kehilangan
darah
- Monitor tekanan darah dan parameter hemodinamik (tekanan Vena sentral
dan tekanan baji kapiler atau arteri pulmonal), jika ada
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor koagulasi darah (prothrombin time (PT), partial thromboplastin
time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin, dan jumlah trombosit), jika ada
- Monitor delivery oksigen jaringan (mis. PaO2, SaO2, hemoglobin dan
curah jantung)
- Monitor tanda dan gejala perdarahan masif
Terapeutik
- Istirahatkan area yang mengalami perdarahan
- Berikan kompres dingin, jika perlu
- Lakukan penekanan atau balut tekan, jika perlu
- Tinggikan eksternalitas yang mengalami perdarahan
- Pertahankan akses IV
Edukasi
- Jelaskan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan membatasi aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
I.02041
I.02042
I.02043
Kolaborasi
Manajemen Trombolitik
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan
atau melarutkan gumpalan darah ( thrombus ).
Tindakan
Observasi
Manajemen Syok
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen
dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
PEMANTAUAN NEONATUS
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data neonates dan melakukan monitoring
kondisi neonatus
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status kesehatan neonates
- Monitor kesadaran/status
neurologis,kardiovaskuler,pernapasan,suhu,warna kulit atau spO2 dengan
menggunakan formulir newborn early warning system (NEWS)
- monitor pertumbuhan neonatus
- monitor perkembangan neonatus
- identifikasi adanya tanda-tanda kekerasan,pengabaian pada neonatus
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi neonatus
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan kepada orangtua
- Informasikan hasil pemantauan kepada orangtua,jika perlu
PEMANTAUAN NEUROLOGIS
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mencegah atau meminimalkan
komplikasi neurologis.
Tindakan
Observasi
- Monitor ukuran,bentuk,kesimetrisan,dan reaktifitas pupil
- Monitor tingkat kesadaran (mis. Menggunakan skala koma Glasgow)
- Monitor tingkat orientasi
- Monitor ingatan terakhir,rentang perhatian,memori masa lalu,mood dan
perilaku
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor status pernapasan:Analisa gas darah,oksimetri nadi,kedalaman
napas,pola napas, dan usaha napas
- Monitor parameter hermodinamika invasive jika perlu
- Monitor ICP (intracranial pressure) dan CPP (Cerebral perfusion pressure)
- Monitor reflex kornea
- Monitor batuk dan reflex muntah
- Monitor irama otot,Gerakan motor,gaya berjalan,dan propriosepsi
- Monitor kekuatan pegangan
- Monitor adanya tremor
- Monitor kesimetrisan wajah
- Monitor gangguan visual:diplopia,nystagmus,pemotongan bidang
visual,penglihatan kabur dan ketajaman penglihatan
- Monitor keluhan sakit kepala
- Monitor karakteristik bicara:kelancaran,kehadiran afasia,atau kesulitan
mencari kata
- Monitor diskriminasi tajam/tumpul atau panas/dingin
- Monitor parastesi (mati rasa dan kesemutan)
- Monitor pola berkeringat
- Monitor respons Babinski
- Monitor respons cushing
- Monitor balutan kraniotomi atau laminektomi terhadap adanya drainase
- Monitor respons terhadap pengobatan
Terapeutik
- Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis jika perlu
- Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intracranial
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN NUTRISI
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan asupan dan status
gizi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan gizi
(mis.pengetahuan,ketersediaan
makanan,agama/kepercayaan,budaya,mengunyah tidak adekuat,gangguan
menelan,penggunaan obat-obatan atau pascaoperasi)
- Identifikasi perubahan berat badan
- Identifikasi kelainan pada kulit (mis. Memar yang berlebihan,luka yang
sulit sembuh,dan pendarahan)
- Identifikasi kelainan pada rambut (mis.kering,tipis,kasar dan mudah patah)
- Identifikasi pola makan (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan,konsumsi
makanan cepat saji,makan terburu-buru)
- Identifikasi kelainan pada kuku (mis.berbentuk sendok,retak,mudah
patah,dan bergerigi)
- Identifikasi kemampuan menelan (mis.fungsi motoric wajah,reflex
menelan,dan reflex gag)
- Identifikasi kelainan rongga mulut (mis.peradangan,gusi berdarah,bibir
kering dan retak,luka)
- Identifikasi kelainan eliminasi (mis.diare,darah,lender,dan eliminasi yang
tidak teratur)
- Monitor mual dan muntah
- Monitor asupan oral
- Monitor warna konjungtiva
- Monitor hasil labolatorium (mis.kadar kolesterol,albumin
serum,transferrin,kreatinin,hemoglobin,hematokrit,dan elektrolit darah)
Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik komposisi tubuh (mis.indeks masa tubuh,pengukuran
pinggang dan ukuran lipatan kulit)
- Hitung perubahan berat badan
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN RESPIRASI
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas
dan keefektifan pertukaran gas.
Tindakan
Observasi
- Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan upaya napas
- Monitor pada pola napas (seperti
bradypnea,takipnea,hiperventilasi,kussmaul,Cheyne-stokes,biot,ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan jika perlu
Memasang stocking lentur yang memiliki efek penekanan pada vena tungkai bawah
untuk meningkatkan air balik vena ke jantung
Tindakan
Observasi
Tindakan
Observasi
Pemberian Anastesi
I.08244
Definisi
Menyiapkan dan memberikan obat anestesi serta memantau respon pasien selama
pembeian
Tindakan
Obsevasi
Definisi
Memberikan larutan ke saluran gastrointestinal bagian bawah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan pemberian enema (mis. pembersihan gastrointestinal,
pemberian obat, pengurangan distensi)
- Identifikasi kontraindikasi enema (mis. glaucoma dan peningkatan tekanan
intracranial)
- Monitor karakter kotoran dan larutan (mis. warna, jumalh, dan
penampilan)
- Monitor respon terhadap prosedur termasuk tanda-tanda intoleransi (mis.
pendarahan dubur, distensi, sakit perut, palpitasi, diaphoresis, pucat, dan
sesak napas, diare, konstipasi, dan impaksi)
Terapeutik
- Berikan privasi
- Berikan posisi yang tepat (posisi Sims’ untuk orang dewasa dan dorsal
rekumben untuk anak-anak)
- Berikan perlak di bawah pinggul dan bokong
- Berikan selimut mandi dan buka hanya area rectum
- Berikan suhu hangat pada larutan irigasi
- Alur ketinggian tabung enema 30-45 cm (untuk enema tinggi), 30 cm
(untuk enema regular), 7,5 cm (untuk enema rendah)
- Masukkan ujung selang yang telah diberi pelumas ke dalam rectum,
sedalam 7,5-10 cm (dewasa), 7,5-10 cm (remaja), 5-7,5 (anak), 2,5-3,75
(bayi)
- Masukkan cairan enema
- Minta pasien menahan cairan selama 2-10 menit
- Fasilitasi membersihkan perineum
Edukasi
- Jelaskan prosedur pada pasien atau keluarga, sensasi yang diharapkan
selama dan sesudah prosedur (mis. distensi dan dorongan untuk buang air
besar)
- Anjurkan menarik napas dalam sebelum cairan dimasukkan
Pemberian Kesaksian I.13485
Definisi
Memberikan keterangan untuk kepentingan penyidikan, penuntunan dan peradilan
terkait pelayanan keperawatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi surat pemanggilan dilakukan oleh penyelidik/penyidik dari
Kepolisian/Kejaksaan/KPK/Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PNS)/Pengadilan
- Identifikasi surat pemanggilan ditujukan kepada pimpinan (bagi perawat
yang masih aktif)
- Identifikasi surat pemanggilan diteruskan kepada yang bersangkutan(bagi
perawat yang telah pensiun)
- Identifikasi dalam surat pemanggilan terdapat pasal dugaan tindak pidana
yang disangkakan
Terapeutik
- Kumpulkan informasi terkait duduk perkara
- Siapkan identitas diri
- Siapkan kronologis permasalahan
- Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
- Ikuti gelar perkara
- Penuhi pemanggilan sebelum dilakukan pemanggilan paksa (jika telah
dipanggil secara patut dau kali berturut-turut namun tidak hadir tanpa
alasan yang sah)
- Minta surat tugas ataau surat perjalanan dinas, jika perlu
Kolaborasi
- Koordinasikan dengan penyidik jika surat pemanggialn tidak
mencantumkan pasal dugaan tindak pidana yang disangkakakn
Pemberian Kesempatan Menghisap pada Bayi I.03124
Definisi
memberikan kesempatan pada bayi untuk kontak kulit ibu dan bayi sehingga bayi
mampu menyusu pada payudara ibu.
Tindakan
Observasi
- Monitor pemapasan bayi
- Monitor tanda vital dan pendarahan setelah melahirkan
Terapeutik
- Berikan ibu kesempatan untuk rawat gabung (rooming in)
- Fasilitasi ibu untuk posisi semi fowler
- Fasilitasi ibu menemukan posisi yang nyaman
- Buka pakaian bagian atas ibu
- Hindari membersihakn dada ibu dari keringat
- Buka pakaian bayi, kenakan popok dan topi bayi
- Letakkan bayi dengan posisi tengkurap langsung diantara payudara ibu
- Berikan kehangatan dengan menyelimuti bayi dan kenakan topi
- Berikan waktu kepad bayi apabila kegiaatan menyusu dimulali
- Berikan kesempatan ibu untuk memposisikan dan menggendonga bayi
dengan benar
- Pindahkan bayi setelah bayi selesai menyusu dengan melepas sendiri
puting ibu
- Letakan bayi di samping ibu atau tempat tidur bayi di samping tempat
tidur ibu, sehingga memudahkan memulai lagi kegiatan menyusui
Edukasi
- Anjurkan memberi kesempatan bayi sampai lebih dari 1 jam atau sampai
bayi menunjukan tana-tana siap menyusu.
Pemberian Makanan I.03125
Definisi
Memberikan asupan nutrisi melalui oral pada pasien yang tidak mampu makan
seacara mandiri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi makanan yang diprogramkan
- Identifikasi kemapuan menelan
- Periksa mulut untuk residu pada akhir makan
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan dan mulut sebelum makan
- Sediakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan (mis.
simpan urinal, pispot agar tidak terlihat)
- Berikan posisi duduk atau semi Fowler saat makan
- Berikan makanan hangat, jika memungkinkan
- Sediakan sedotan, sesuai kebutuhan
- Berikan makana sesuai keinginan, jika memungkinkan
- Tawarkan mencium aroma makanan untuk merangsang nafsu makan
- Pertahankan perhatian saat menyusui
- Cuci muka dan tangan setelah makan
Edukasi
- Anjurkan orang tua atau keluarga membantu memberi makn kepada pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik yang adekuat sebelum makan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiemetil sebelum makan, jika perlu
Pemberian Makanan Enternal I.03126
Definisi
Menyiapkan dan memberikan nutrisi melalui selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Periksa posisi nasogastric tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung
atau mengauskultasi hembusan udara
- Monitor tetesan makanan pada pompa setiap jam
- Monitor rasa penuh, mual, dan muntah
- Monitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama, kemudia tiap
8 jam selama pemberian makan via enternal, jika perlu
- Monitor buang air besar setiap 4-6 jam, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via selang
- Berikan tand apad aselang untuk mempertahankan lokasi yang tepat
- Tinggikan keapla teampat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan
- Ukur residu sebelum pemberian makan
- Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan untuk menstimulasi
aktivitas makan
- Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan
dan setelah pemberian makan intermiten
- Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum prosedur atau
pemindahan pasien
- Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150 cc atau lebih dari
110%-120% dari jumlah makanan tiap jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan sinar X untuk konfirmasi posisi selang, jika perlu
- Kolaborasi pemilihan jenis dan jumalh makanan enternal
Pemberian Makanan Parental I.03127
Definisi
Memberikan nutrisi melalui pembuluh darah vena baik sentral (untuk nutrisi
parental total) atau vena perifer (untuk nutrisi parental persial) pada pasien ayng
tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enternal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis,
kecepatan, dan rute
- Monitor tanda flebitis, inflamasi, dan thrombosis
- Monitor nilai laboratorium (mis. BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit,
faal hepar)
- Monitor berat badan
- Monitor produksi urine
- Monitor jumlah cairan yang masuk dan keluar
Terapeutik
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Gunakan teknik aseptic dalam perawatn selang
- Berikan label pada wadah makanan parental dengan tanggal, waktu, dan
inisial perawat
- Atur laju infus, konsentrasi, dan volume yang akan dimasukkan
- Pastikan alarm infus dihidupkan dan berfungsi, jika tersedia
- Ganti balutan tiap 24-48 jam
- Ganti set infus maksimal 2x24 jam
- Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3x24 jam (perifer)
- Hindari pengambilan sampel darah dan pemberian obat pada selang nutrisi
parental
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Pemberian Obat I.02062
Definisi
Mempersiapkan, memberi, dan mengevaluasi keefektifan agen farmakologis yang
diprogramkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika
perlu
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman dan akurat
- Hindari interupsi saat mempersiapkan, memverifikasi, atau mengelola obat
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat dosis, rute, waktu, dokumentasi)
- Perhatikan jadwal pemberian obat jenis hipnotik, narkotika, dan antibiotic
- Hindari pemberian obat yang tidak diberi label dengan benar
- Buang obat yang tidak terpakai atau kadaluarsa
- Fasilitasi minum obat
- Tandatangani pemberian narkotika, sesuai protocol
- Dokumentasikan pemberian obat dan respons terhadap obat
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alas an pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat Inhalasi I.01015
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan)
aerosol, uap atau bubuk halus untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika
perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute,
dokumentasi)
- Kocok inhaler selama 2-3 detik sebelum digunakan
- Lepaskan penutup inhaler dan pegang terbaik
- Posisikan inhaler di dalam mulut mengarah ke tenggorokan dengan bibri
ditutup rapat
Edukasi
- Anjurkan bernapas lambat dan dalam selama menggunakan nebulizer
- Anjurkan menahan napas selama 10 detik
- Anjurkan ekspirasi lambat melalui hidung atau dengan bibir mengkerut
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping obat
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat Interpleura I.01016
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologi melalui kateter agar berdifusi
pada rongga pleura
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika
perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute,
dokumentasi)
- Pastikan ketepatan posisi katetetr intrapleural dengan x-ray, jika perlu
- Aspirasi cairan intrapleural sebelum pemberian obat
- Tunda pemberian obat jika terdapat >2 cc cairan balik saat pengecekan
kateter
- Sediakan obat secara aseptik
- Berikan obat melalui kateter intrapleural secara intermiten ataun kontinu,
sesuai kebutuhan
- Sambungkan kateter intrapleural dengan mesin pompa, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifikas obat
Pemberian Obat Intradermal I.14531
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui jalur intradermal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Anjurkan untuk tidak menyentuh area benjolan (lepuh)
- Anjurkan melapor ke perawat jika merakan keluhan setelah pemberian
obat (mis. gatal, kemerahan, panas)
Pemberian Obat Intramuskuler I.02063
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmaklogi melalui jalur intramuscular
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Anjurkan tidak memijit (masase) area penyuntikan
Pemberian Obat Intraseous I.02064
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmaklogi dengan jarum melalui jalur korteks
tulang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi obat yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor tanda dan gejala ekstravsasi cairan atal obat, infeksi atau emboli
lemak
Terapeutik
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
Pemberian Obat Intraspinal I.06199
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen farmaklogi melalui jalur epidural atau
intratekal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluwarsa obat
- Periksa kecepatan tetesan untuk mengetahui ketepatan terapi
- Monitor tanda-tanda vital dan status neurologi
- Monitor fungsi motorik dan sensorik
- Monitor kebersihan lokasi insersi kateter epidural atau intratekal
- Monitor tanda-tanda infeksi pada lokasi insersi kateter epidural atau
intratekal
- Monitor tanda-tanda infeksi system saraf pusat (mis. demam, perubahan
tingakat kesadaran, mual, dan muntah)
Terapeutik
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis jika lokasi insersi tamoak tanda infeksi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan kontraidinkasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping,toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip rnam benar (pasirn, obat, dosis, waktu, rute, dan dokumentasi)
- Pastikan ketepatan dan kepatenan katetr IV
- Campurkan obat ke dalam kantung, botol, atau biuret, sesuai kebutuhan
- Berikan obat IV dengan kecepatan yangtepat
- Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis pada wadah cairan IV
- Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat secara kontinu, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Definisi
Pemberian Obat Kulit
I.14532
Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis untuk memulihkan gangguan kulit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek lokal, efek sistem dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Bersihkan kulit dan hilangkan obat sebelumnya
- Oleskan agen topikal pada kulit yang tidak mengalami luka, iritasi atau sensitif
- Hindari terpapar sinar ultra violet pada kulit yang mendapat obat tropikal
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alat pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
- Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
- Ajarkan teknik pemberian obat secara mandiri, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi interaksi, dan kontradiksi obat(mis. Gangguan
menelan, nausea/muntah, inflamasi usus, peristaltik menurun, kesadaran
menurun, program puasa)
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek samping obat
- Monitor risiko aspiraasi, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan, sesuai kebutuhan
- Campurkan obat dengan sirup, jika perlu
- Taruh obat sublingual di bawah lidah pasien
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Anjurkan tidak menelan obat sublingual
- Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh obat sublingual larut
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Pemberian Obat Rektal
I.04159
Definisi
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis suposturia melalui rektal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Identifikasi gangguan gastrointestinal (mis. Konstipasi, diare)
- Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Berikan posisi sims
- Lumasi sarung tangan jari telunjuk pada tangan dominan
- Instruksikan napas dalam secara lambat melalui mulut untuk merilekskan
spinkter anus
- Masukan obat secara perlahan melalui anus
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, metode pemberian, efek terapeutik dan
efek samping obat sebelum pemberian
- Anjurkan mempertahankan posisi selama 5 menit
- Ajarkan teknik pemberian obat secara mandiri, jika perlu
Tindakan
Observasi
- Identifkasi kemungkinan alergi, interksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Lakukan teknik aseptik
- Pilih jarum suntik yang sesuai
- Rotasikan lokasi injeksi secara sistematis
- Hindari daerah penyuntikan yang mengalami edema, massa, luka, memar, abrasi,
atau infeksi
- Gunakan daerah perut saat memberikan heparin subkutan
- Tusukkan jarum dengan cepat sudut 45-90°, tergantung pada ukuran tubuh
- Hindari memijat area suntikan
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang injeksi obat secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Berikan privasi
- Bersihkan kulit
- Oleskan obat topikal pada kulit atau selaput lendir yang utuh (kecuali
penggunaan obat untuk mengobati lesi)
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sebelum pemberian obat
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksistas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Jaga privasi pasien
- Posiskan dorsal recumbent, litotomi atau sims
- Bersihkan area vagina
- Oleskan pelumas yang larut dalam air ke ujung supositoria
- Berikan pelumas dan telunjuk
- Masukkan ujung supositoria ke vagina sedalam 7,5-10 cm
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diaharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Anjurkan tetap berbaring 5-10 menit
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order sesuai indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
- Monitor status neurologis
- Monitor tanda-tanda infeksi sistem saraf pusat (mis. Demam, perubahan tingkat
kesadaran, mual, dan muntah)
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan pasang sarung tangan
- Gunakan teknik aseptik
- Cukur rambut di lokasi pemberian obat, jika perlu
- Isi reservoir dengan cairan serebrospinal dengan melakukan penekanan dengan
ibu jari
- Ambil cairan serebrospinal sebelum penyuntikan, perhatikan adanya darah atau
warna keruh
- Injeksiakan obat secara perlahan sesuai prosedur
- Tekan reservoir dengan telunjuk untuk mencampurkan obat dengan cairan
serebrospinal
- Berikan balutan, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
Pembidaian
I.05180
Definisi
Menstabilisasi, mengimobilisasi, dan memproteksi bagian tubuh yang cedera dengan
menggunakan penopang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan dilakukan pembidaian (mis. Fraktur, dislokasi)
- Monitor bagian distal area cedera (mis. Pulsasi nadi, pengisian kapiler, gerakan
motorik dan sensasi) pada bagian tubuh yang cedera
- Monitor adanya pendarahan pada area cedera
- Identifikasi material bidai yang sesuai (mis. Lurus dan keras, panjang bidai
melewati dua sendi)
Terapeutik
- Tutup luka terbuka dengan balutan
- Atasai pendarahan sebelum bidai dipasang
- Minimalkan pergerakan, terutama pada bagian yang cedera
- Berikan bantalan (paddai) pada bidai
- Imobilisasi sendi di atas dan di bawah area cedera
- Topang kaki menggunakan penyangga kaki (footboard), jika tersedia
- Tempatkan ekstremitas yang cedera dalam posisi fungsional, jika memungkinkan
- Pasang bidai pada posisi tubuh seperti saat ditemukan
- Gunakan kedua tangan tangan untuk menopang area cedera
- Gunakan kain gendongan (sling)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur sebelum pemasangan bidai
- Jelaskan tanda dan gejala sindrom kompartemen (5p : pulseless, parastesia,
pain, paralysis, palor)
- Anjurkan membatasi gerak pada are cedera
Pemeliharaan Kesuburan
I.017223
Definisi
Upaya mempertahankan dan meningkatkan kesuburan sistem reproduksi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan tentang kesuburan
- Identifikasi riwayat kesehatan organ reproduksi
Terapeutik
- Cegah kekurangan nutrisi dan obesitas selama usia reproduksi
- Cegah konsumsi : alkohol, kafein, rokok, dan obat-obatan
- Cegah terpapar dari lingkungan radiasi dan kimiawi
- Diskusikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesuburan (mis. Usia, nutrisi,
BB, PMS)
- Diskusikan manfaat dan dampak alat kontrasepsi yang akan/telah digunakan
untuk kesuburan yang akan datang
Edukasi
- Anjurkan merencanakan kehamilan kurang dari 35 tahum
- Ajarkan pencegahan penyakit menular seksual
- Anjurkan menghindari IUD untuk menunda kehamilan pertama
- Anjurkan melakukan pemeriksaan dan pengobatan sejak dini jika memiliki
riwayat pada masalh kesuburan
Kolaborasi
- Rujuk untuk pemeriksaam masalah kesehatan yang dapat berdampak pada
kesuburan (mis. Amenorhea, diabetes, endometriosis, dan penyakit tiroid)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kelengkapan dan ketersediaan alat serta mudah digunakan saat
dibutuhkan
- Periksa tanggal kedaluwarsa untuk semua peralatan termasuk obat-obatan
Terapeutik
- Bandingkan daftar alat yang ada sesuai dengan standar minimum
- Ganti persediaan dan peralatan yang hilang atau sudah tidak layak pakai
- Uji coba penggunaan alat (mis. Pengaturan laringoskop dan pemeriksaan bola
lampu laringoskop)
- Pastikan defibrillator sesuai dengan protokol, termasuk uji coba pelepasan energi
rendah (kurang dari 200 joule)
- Bersihkan peralatan setelah digunakan
- Pastikan alat dalam kondisi aman
Pemeriksaan Payudara
I.07224
Definisi
Melakukan inspeksi dan palpasi pada payudara serta area yang terkait untuk
mengidentifikasi kesehatan payudara
Tindakan
Observasi
- Identifikasi faktor risiko kanker payudara (mis. Usia saat hamil pertama, usia
merache, usia menopause, riwayat keluarga, riwayat penyakit pada payudara,
status pantas dan riwayat menyusui)
- Identifikasi adanya keluhan nyeri, rasa tidak nyaman, pengeluaran, perubahan
bentuk payudara dan puting
- Inspeksi payudara (mis. Ukuran, bentuk, tekstur dan warna kulit seperti
kemerahan, retraksi kulit payudara)
- Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari putting dengan menempatkan
jempol dan jari telunjuk disekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan
apakah ada cairan yang keluar
- Inspeksi dan palpasi nodus limfe, termasuk pada nodus supraklavikular,
infraklavikular,
Lateral, sentral, subskapular, dan anterior
- Palpasi payudara dengan menggunakan 3 jari pada tangan dominan pemeriksa
- Monitor adanya bekas mastektomi, lesi, jaringan perut, kemerahan, eritema
Terapeutik
- Atur posisi yang nyaman untuk pemeriksaan dan jaga privasi
- Lakukan pemeriksaan pada posisi supine
- Minta melepaskan pakaian atas
- Minta menggunakan empat posisi saat dilakukan inspeksi payudara : kedua
lengan pada samping tubuh, kedua tangan diletakkan pada pinggang sambil bahu
bagian depan dicondongkan ke depan sehingga posisi payudara terlihat
menggantung, kedua tangan di belakang kepala dengan siku dilipat
- Catat jumlah, ukuran, lokasi, konsistensi, dan pergerakan nodus
- Tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak dan letakkan
tangan bawah kepala di bawah kepala
- Lakukan pemeriksaan dengan gerakan memutar dan menekan jaringan payudara
melawan dinding dada
- Periksa empat kuadran payudara sampai ke pangkal payudara dan ulangi pada
payudara yang lainnya
- Catat adanya massa (mis. Lokasi, ukuran, pergerakkan, konsistensi)
- Catat kesimetrisan payudara (mis. Perbedaan bentuk, ukuran, putting, kerutan
atau lekukan pada kulit)
Edukasi
- Jelaskan prosedur sebelum pemeriksaan dilakukan
- Ajarkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri
- Anjurkan melakukan pemerikssaan mammografi secara rutin sesuai dengan :
usia, faktor risiko, dan kondisi pasien.
Pencegahan Alergi
L.14535
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko pasien mengalami risiko alergi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat alergi (obat, makanan, debu, udara)
- Monitor terhadap reaksi obat, makanan, lateks, transfusi darah atau produk
darah atau alergan lainnya
Terapeutik
- Berikan tanda alergi pada rekam medis
- Pasang gelang tanda alergi pada lengan
- Hentikan paparan alergan
- Lakukan tes alergi sebelum pemberian obat
Edukasi
- Ajarkan menghindari dan mencegah paparan alergan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam pencegahan alergi (mis,
dokter, ahli gizi)
Pencegahan Aspirasi
L.01018
Definisi
Mengidentifikasi dan mengurangi risiko masuknya partikel makanan/cairan ke
dalam paru-paru.
Tindakan
Observasi
- Monitor dengan kesadaran, batuk, muntah dan kemampuan menelan
- Monitor status pernapasan
- Monitor bunyi napas, terutama setelah makan/minum
- Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral
- Periksa kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi asupan oral
Terapeutik
- Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30 menit sebelum memberi asupan
oral
- Pertahankan posisi semi fowler (30-45 derajat) pada pasien tidak sadar
- Pertahankan kepatenan jalan napas (mis,teknik head tilt chin lift, jaw
thrust,in line)
- Pertahankan pengembangan balon endotracheal tube (ETT)
- Lakukan perhisapan jalan napas , jika produksi sekret meningkat
- Sediakan suction di ruangan
- Hindari memberi makan melalui selang gastrointensial, jika residu banyak
- Berikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
- Berikan obat oral dalam bentuk cair
Edukasi
- Anjurkan makan secara perlahan
- Anjurkan strategi mencegah aspirasi
- Anjurkan teknis mengunyah atau menelan, jika perlu
Pencegahan Bunuh Diri
L.14538
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko merugikan diri sendiri dengan maksud
mengakhiri hidup.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi gejala risiko bunuh diri (mis, gangguan mood, halusinasi,
delusi, panik, penyalahgunaan zat, kesedihan, gangguan pribadi)
- Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri
- Monitor lingkungan bebas bahaya secara rurin (mis, barang pribadi, pisau
cukur, jendela)
- Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
Terapeutik
- Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri
- Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
- Lakukan pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat membahas
bunuh diri
- Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau (mis,
tempat tidur dekat ruang perawat)
- Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu (mis, rapat staf, pergantian
shift)
- Lakukan intervensi perlindungan (mis, pembatasan area, pengekangan
fisik), jka diperlukan
- Hindari diskusi berulang tentang bunuh diri sebelumnya, diskusi
berorientasi pada masa sekarang dan masa depan
- Diskusikan rencana menghadapi ide bunuh diri di masa depan (mis, orang
yang dihubungi, ke mana mencari bantuan)
- Pastikan obat ditelan
Edukasi
- Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain
- Anjurkan menggunakan sumber pendukung (mis, layanan spritual,
penyedia layanan)
- Jelaskan tindakan pencegahan bunuh diri kepada keluarga atau orang
terdekat
- Informasikan sumber daya masyarakat dan program yang tersedia
- Rujuk ke pelayanan kesehatan mental, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, atau antipsikotik, sesuai indikasi
- Kolaborasi tindakan keselamatan kepada PPA
- Rujuk ke pelayanan kesehatan mental, jika perlu
-
Pencegahan Cedera
L.14537
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusukan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi area lingkungan yang berpotensu menyebabkan cedera
- Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas
bawah
Terapeutik
- Sediakan pencahayaan yang memadai
- Gunakan lampu tidur selama jam tidur
- Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat (mis,
penggunaan telpon, tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar
mandi)
- Gunakan alas lantai jka berisiko mengalami cidera serius
- Sediakan alas kaki antislip
- Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan bel panggilan atau telepon mudah dijangkau
- Pastikan barang-barang pribadi mudah di jangkau
- Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
- Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijaka fasilitas
pelayanan kesehatan
- Pertimbangkan penggunaan alam elektronik pribadi atau alam sensor pada
tempat tidur atau kursi
- Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
- Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis, tongkat atau
alat bantu jalan)
- Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
- Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri
Pencegahan Emboli
L.02066
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko hambatan aliran darah akibat embolus
(mis, pascaoperasi, darah, udara)
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat penyakit pasien secara rinci untuk melihat faktor risiko
(mis, pascaoperasi fraktur, kemoterapi, kehamilan, pasca persalinan,
imobilasisasi, kelumpuhan, edema ekstemitas PPOK, stroke, riwayat DVT
sebelumnya)
- Periksa trias Virchow (statis vena, hiperkoagulabilitas, dan trauma yang
mengakibatkan kerusakan intima pembuluh darah)
- Monitor adanya gejala baru dan mengi, hemoptisis, nyeri saat inspirasi,
nyeri pleuritik)
- Monitor sirkulasi perifer (mis, nadi perifer, edema, CRT, warna, suhu dan
adanya rasa sakit pada ektremitas
Terapeutik
- Posisikan anggota tubuh yang berisiko emboli 200 diatas posisi jantung
- Pasangkan stockings atau alat kompresi pneumatik intemiten
- Lepaskan stockings atau alat kompresi pneumatik intemiten selama 15-20
menit setiap 8 jam
- Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
- Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
- Hindari memijat atau menekan otot ektremitas
Edukasi
- Anjurkan melakukan fleksi dan ekstensi kaki paling sedikit 10 kali setiap
jam
- Anjurkan melaporkan perdarahan yang berlebihan (mis, mimisan yang
tidak biasa, muntah darah, urin berdarah, gusi berdarah, pendarahan
pervaginaan, perdarahan menstruasi yang berat, feses berdarah). Nyeri
atau bengkak yang tidak biasa, warna biru atau ungu pada jari kaki, nyeri
dijari kaki, bisul atau bintik putih di mulut atau tenggorakan
- Anjurkan berhenti merokok
- Anjurkan minum obat antikoagulan sesuai dengan waktu dan dosis
- Anjurkan asupan makanan yang tinggi vitamin K
- Anjurkan menghindari duduk dengan kaki menyilang atau duduk lama
dengan kaki tergantung
- Ajarkan melakukan tindakan pencegahan (mis, berjalan, banyak minum,
hindari alkohol, hindari imobilisasi jangka panjang)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian trombolitik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antikoagulan dosis rendah atau atiplatelet dosis
tinggi (mis, heparin, clopidogrel, warfarin, aspirin, dipyridamole,
dekstran), jika perlu
- Kolaborasi pemberian prometazin intravena dalam larutan NaCl 0,9%
25cc-50cc dengan aliran lambat
Pencegahan Infeksi
L.14539
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Pencegahan Jatuh
L.14541
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik
atau psikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi faktor risiko terjatuh (mis, usia>65 tahun, penurunan tingkat
kesadaran, defisit kognitif, himepotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati)
- Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan
kebijakan institusi
- Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis, lantai
licin, penerangan kurang)
- Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis, fall morse scale,
humpty dumpty scale), jika perlu
- Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan
sebaliknya
Terapeutik
- Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
- Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi rendah
- Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat
dari nurse station
- Gunakan alat bantu berjalan (mis, kursi roda, walker)
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
- Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
- Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan
saat berdiri
- Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
Pencegahan Kejang
L.14542
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya kontraksi otot dan gerakan
yang tidak terkendali
Tindakan
Observasi
- Monitor status neurologis
- Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
- Baringkan pasien agar tidak terjatuh
- Rendahkan ketinggian tempat tidur
- Pasang side-rail tempat tidur
- Berikan alas empuk dibawah kepala, jika memungkinkan
- Jauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
- Sediakan suction di samping tempat tidur
Edukasi
- Anjurkan segera melapor jika merasakan aura
- Anjurkan tidak berkendara
- Ajarkan keluarga pertolongan pertama pada kejang
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antikonvulsan, jika perlu
Pencegahan Konstipasi
L.04160
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya penurunan frekuensi normal
defekasi yang disertai kesulitan pengeluaran feses yang tidak lengkap
Tindakan
Observasi
- Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis, asupan serat tidak adekuat,
asupan cairan tidak adekuat, aganglionik, kelemahan otot abdomen,
aktivitas fisik kurang)
- Monitor tanda dan gejala konstipasi (mis, defekasi kurang 2 kali
seminggu, defekasi lama/sulit, feses keras, peristaltik menurun)
- Identifikasi status kognitif untuk mengkomunikasikan kebutuhan
- Identifikasi penggunaan obat0obatan yang menyebabkan konstipasi
Terapeutik
- Batasi minum yang mengandung kafein dan alkohol
- Jadwalkan rtinitas BAK
- Lakukan masase abdomen
- Berikan terapi akupresur
Edukasi
- Jelaskan penyebab dan faktor risiko konstipasi
- Anjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan (1500-200 ml/hari)
- Anjurkan mengkonsumsi makanan berserat (25-30 gram/hari)
- Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai kebutuhan
- Anjurkan berjalan 15-20 menit 1-2 kali/hari
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
Pencegahan Perdarahan
I.02067
Defininsi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko atau komplikasi stimulus yang
menyebabkan perdarahan atau risiko perdarahan.
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemogoblin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Monitor koagulasi (mi. Prothrombin time (PT), partial thromboplastin time
(PTT), fimbrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed rest selama perdarahan
- Batasi tindakan invasif, jika perlu
- Gunakan kasur pencegahan dekubitus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Pencegahan Syok
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya ketidakmampuan tubuh
menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas,
TD, MAP)
- Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Periksa riwayat alergi
Terapeutik
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV, jika perlu
- Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
- Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
Edukasi
- Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
- Jelaskan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari alergen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Pencegahan Waham
I.09299
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko atau komplikasi keyakinan terhadap
kesimpulan yang keliru tentang realitas eksternal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesehatan mental dan fisik
- Identifikasi riwayat perawatan dan pengobatan sebelumnya
- Identifikasi latar belakang budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental
- Identifikasi pemicu terjadinya waham (mis. Stres, ansietas)
- Identifikasi tujuan dan atau kebutuhan waham
- Monitor pemulihan dan kepatuhan pengobatan
- Monitor kesehatan fisik (mis. Berat badan, TTV)
- Monitor frekuensi dan intensitas waham setiap hari
Terapeutik
- Yakinkan pasien berada dalam lingkungan yang aman
- Validasi setiap keyakinan yang keliru
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan waham
- Motivasi mendiskusikan pikiran atau penalaran waham
Edukasi
- Informasikan bahwa perawat tidak menceritakan waham pasien kepada orang
lain
- Latih kemampuan pemenuhan kebutuhan waham yang tidak terpenuhi (mis.
Latihan perilaku, pikiran, asertif)
- Latih mengontrol pikiran (mis. Teknik dekstraksi pikiran)
- Ajarkan keluarga dalam penanganan waham di rumah
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk kontrol secara teratur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian psikofarmaka, jika perlu
Pendampingan Keluarga
Definisi
Mendampingi keluarga dan atau anggota keluarga dalam menjalani regimen
pengobatan dan atau menghadapi masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hubungan keluarga terkait masalah kesehatan keluarga
- Identifikasi tugas kesehatan keluarga yang terhambat
- Identifikasi dukungan spiritual yang mungkin untuk keluarga
Terapeutik
- Yakinkan keluarga bahwa anggota keluarganya akan diberikan pelayanan
terbaik
- Berikan harapan yang realistis
- Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
- Dengarkan keinginan dan perasaan keluarga
- Dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan keluarga
- Advokasi keluarga, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan mekanisme koping yang dapat dijalankan keluarga
Definisi
Memberikan dukungan konsultatif dan sehingga orangtua mampu memfasilitasi
tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus secara optimal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penerimaan orangtua/keluarga terhadap kondisi anak
Terapeutik
- Fasilitasi oranngtua/keluarga untuk mengekspresikan perasaan negatifnya
- Diskusikan bersama sumber daya orangtua/keluarga
- Rencanakan bersama kebutuhan anak
- Dukung orangtua/keluarga untuk menemukan kelompok pendukung dan
pendidikan terpadu maupun inklusif
- Fasilitasi orangtua/keluarga untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Edukasi
- Ajarkan orangtua tentang prinsip normalisasi
- Berikan pembimbingan (coaching) dalam menyelesaikan masalah
perkembangan dan kesehatan anak
Pendampingan Pembedahan
I.14546
Definisi
Memfasilitasi dan mengelola paket alat bedah selama tindakan pembedahan
berlangsung.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi instrumen, perlengkapan, dan peralatan dalam kondisi lengkap dan
steril
Terapeutik
- Lakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan/memperkenalkan tim bedah
- Siapkan peralatan dan instrumen yang dibutuhkan
- Siapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai
- Siapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan
- Siapkan cairan antiseptik/desinfektan, dan bahan-bahan sesuai keperluan
pembedahan
- Berikan peringatan pada tim bedah jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik
- Fasilitasi ahli bedah mengenakan gaun dan sarung tangan steril
- Atur instrumen steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur pembedahan
- Berikan bahan desinfeksi kulit daerah yang akan disayat
- Berikan laken steril untuk prosedur draping
- Berikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan
tindakan pembedahan secara tepat dan benar
- Siapkan benang jahitan dalam keadaan siap pakai, sesuai kebutuhan
- Bersihkan instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk mempertahankan
sterilisasi alat dari meja mayo
- Hitung kain kassa, jarum dan instrumen
- Siapkan cairan untuk mencuci luka
- Bersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit
- Tutup luka dengan kain kassa steril
- Siapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi, jika ada
- Fiksasi drain dan kateter, jika terpasang
- Ganti alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan pasien dari meja
operasi ke kereta dorong
- Hitung semua instrumen sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
- Pastikan catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap
- Membersihkan instrumen bekas pakai
- Bungkus instrumen sesuai jenis macam, bahan, kegunaan dan ukuran
- Bersihkan kamar operasi setelah pembedahan selesai
- Koordinasikan dengan perawat ruangan tentang kondisi pasien dan prosedur
yang telah dilakukan
Edukasi
- Informasikan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jumlah jarum pada
ahli bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum luka ditutup lapis demi lapis
- Informasikan status dan perkembangan pasien kepada keluarga, jika perlu
Pengambilan Spesimen
Definisi
Mengambil spesimen untuk pemeriksaan diagnostik.
Tindakan
Observasi
Pengaturan Posisi
Definisi
Menempatkan bagian tubuh untuk meningkatkan kesehatan fisiologis dan/atau
psikologis.
Tindakan
Observasi
Pengekangan Fisik
Definisi
Menggunakan perangkat pengekangan mekanis untuk membatasi mobilitas fisik
dan menurunkan risiko cedera pada pasien.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (restrain)
Monitor respon terhadap prosedur
Monitor dan berikan kenyamanan psikologis
Monitor kondisi kulit pada area pengekangan.
Terapeutik
Pengekangan Kimiawi
Definisi
Penatalaksanaan, pemantauan, dan penghentian agen psikotropika yang digunakan
untuk mengendalikan perilaku ekstrim individu.
Tindakan
Observasi
Pengenalan Fasilitas
Definisi
Memberikan informasi fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
pasien.
Tindakan
Observasi
Inventarisasi barang milik pasien (mis, gigi palsu, alat bantu dengar, uang
tunai).
Edukasi
Jelaskan rasional, hasil yang diharapkan dan lamanya terapi yang akan
dilakukan
Jelaskan kabutuhan terapi tradisional dalam mengatasi masalah
penyakitnya.
Kolaborasi
Gunakan teknik aseptik (mis, gunakan sarung tangan, kaca mata atau
masker, jika perlu)
Gunakan prosedural steril dan disposibel
Gunakan teknik penghisapan tertutup, sesuai indikasi
Pilih ukuran kateter suction yang menutupi tidak lebih dari setengah
diameter ETT, lakukan penghisapan mulut, nasofaring, trakea dan/atau
endotracheal tube (ETT)
Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi (100%) paling sedikit 30 detik
sebelum dan setelah tindakan
Lakukan pengisapan lebih dari 15 detik
Lakukan pengisapan ETT dengan tekanan rendah (80-120 mmHg)
Lakukan penghisapan hanya disepanjang ETT untuk meminimalkan
invasif
Hentikan pengisapan dan berikan terapi oksigen jika mengalami kondisi-
kondisi seperti bradikardi, penurunan saturasi
Lakukan kulture dan uji sensitifitas sekret, jika perlu.
Edukasi
Perawatan Kanguru
1.14559
Definisi
Meiakukan tindakan merawat bayi melalui kontak kulit ke kulit antara orang tua dan bayi
prematur yang sudah stabil.
Tindakan
Observasi
- Monitor faktor orang tua yang mempengaruhi keterlibatannya dalam perawatan
Terapeutik
- Pastikan status fisiologi bayi terpenuhi dalam perawatan
- Sediakan lingkungan yang tenang, nyaman, dan hangat
- Berikan kursi pada orang tua, jika perlu
- Posisikan bayi telungkup tegak lurus di dada orang tua
- Miringkan kepala bayi ke salah satu sisi kanan atau kiri dengan kepala sedikit tengadah
(ekstensi)
- Hindari mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
- Biarkan bayi telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi
- Posisikan Panggul dan lengan bayi dalam posisi fleksi
- Posisikan bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya
- Buat ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur perawatan kanguru
- Jelaskan keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi
- Anjurkan orang tua menggunakan pakaian yang nyaman dengan bagian depan terbuka
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan USG untuk menentukan usia kehamilan
Perawatan Kenyamanan
1.08245
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien untuk meningkatkan rasa nyaman.
TIndakan
Observasi
- Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual, nyeri, gatal, sesak)
- Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya
- Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Terapeutik
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan kompres dingin atau hangat
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Berikan pemijatan
- Berikan terapi akupresur
- Berikan terapi hipnosis
- Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
- Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
- Ajarkan terapi relaksasi - Ajarkan latihan pemapasan
- Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik, antipruritus, antihistamin, jika perlu
Perawatan Kuku
1.11355
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kuku agar bersih dan sehat serta tidak mengalami lesi kulit
akibat perawatan kuku yang tidak tepat.
Tindakan
Observasi
- Monitor kebersihan dan kesehatan kuku
- Monitor perubahan yang terjadi pada kuku
Terapeutik
- Rendam kuku dengan air hangat
- Fasilitasi pemotongan dan pembersihan kuku, sesuai kebutuhan
- Bersihkan kuku dengan bahan alami (mis. air putih, lemon, belimbing wuluh)
- Bersihkan bagian bawah kuku dengan alat bantu pembersih kuku
- Oleskan minyak zaitun hangat pada kuku
- Lembabkan daerah sekitar kuku untuk mencegah kekeringan
- Fasilitasi mengoleskan cat kuku, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan memotong dan membersihkan kuku secara rutin
- Anjurkan mengkonsumsi makanan kaya biotin (mis. susu, telur, kacang-kacangan)
Perawatan Luka
1.14564
Definisi
Mengidentifikasi dan meningkatkan penyembuhan luka serta mencegah terjadinya
komplikasi luka.
Tindakan
Observasi
- Monitor karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)
- Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik
- Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
- Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
- Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
- Bersihkan jaringan nekrotik Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
- Pasang balutan sesuai jenis luka Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan
luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
- Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino),
sesuai indikasi
- Berikan terapi TENS (stimulasi saraf transkutaneous), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement (mis. enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Perawatan Mata
I.06203
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan mata serta mencegah terjadinya
pembekakan pada mata.
Tindakan
Observasi
- Monitor adanya kemerahan, eksudat, atau ulserasi
- Monitor refleks kornea
Terapeutik
- Tutupi mata untuk mencegah diplopia
- Teteskan obat tetes mata, jika perlu
- Oleskan salep mata. jika perlu
- Plester kelopak mata agar tertutup, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tidak menyentuh mata
- Anjurkan tidak terpapar debu dan polusi
- Anjurkan tidak terpapar dengan cahaya terang terlalu lama mis. televisi)
- Anjurkan menghindan penggunaan lensa kontak lebih dan 19 jam
- Anjurkan menghinduri membaca dengan pencahayaan redup
- Anjurkan mengkonsumsi makanan kaya vitamin A
- Anjurkan menggunakan kacamata proteksi UV atau pakai topi lebar jika bawah
panas terik matahari
Perawatan Mulut
I.11356
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan mulut serta mencegah terjadinya
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasl kondisi umum (mis. kesadaran, alat bantu napas, hemodinamik,
gangguan koagulan. penggunaan obat antikoagulan. gigi palsu)
- Identifikasl kondisi oral (mis. luka, karies gigi, plak, sariawan, tumor)
- Monitor kebersihan mulut. lidah dan gusi
Terapeutik
- Pilih sikat gigi sesuai dengan kondisi pasien
- Hindari merawat mulut dengan sikat gigi jika mengalami trombositopenia
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Dekatkan alat-alat dalam jangkauan untuk melakukan perawatan mulut mandiri
- Fasilitasi menyikat gigi secara mandiri
- Bersihkan gigi palsu secara terpisah
- Sikat gigi minimal 2 kali sehari
- Sikat gigi dan arah gusi ka ke masing-masing gigi atas dan bawah
- Gunakan atat suction untuk menghisap cairan saliva di mulut pada pasien
penurunan kesadaran
- Gunakan cairan chiorhexidino atau sesuai kebijakan institusi
- Gunakan benang untuk mengangkat plak yang tidak dapat dijangkau sikat gigi
- Berslhkan alat-alat yang telah dipergunakan
Edukasi
- Jelaskan prosedur tiridakan pada pasien dan keluarga
- Anjurkan mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan
- Anjurkan melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan
Perawatan Neonatus
I.03132
Definsi
Mengidentifikasi dan merawat bayi setelah lahir sampai usia 28 hart.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi awat bayi setelah lahir (mis. kecukupan bulan, air ketuban
jernih atau bercampur mekonium. menangis spontan, tonus otot)
- Monitor tanda vital bayi (terutama suhu)
Terapeutik
- Lakukan inisiasi menyusui dini (IMD) segera setelah bayi lahir
- Berikan vitamin K 1 mg intramuskuler untuk mencegah perdarahan
- Mandikan salama 5-10 menit, minimal sekali sehari
- Mandikan dengan air hangat (36-37°C)
- Gunakan sabun yang mengandung provitamin B5
- Oleskan baby oil untuk mempertahankan kelembaban kulit
- Rawat tali pusat secara terbuka (Lidak dibungkus)
- Bersihkan tali pusat dengan air steril atau air matang
- Kenakan pakaian dan bahan katun
- Selimuti untuk mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermia
- Ganti popok segera jika basah
Edukasi
- Anjurkan tidak membubuhi apapun pada tali pusat
- Anjurkan ibu menyusui bayi setiap 2 jam
- Anjurkan menyendawakan bayi setelah disusul
- Anjurkan Ibu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi
Perawatan Neurovaskuler
I.06204
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang gangguan sensasi dan sirkulasi pada
ekstremitas.
Tindakan
Observasi
- Monitor perubahan wama kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan, keunguan,
kehitaman)
- Monitor suhu ekstremitas (mis. panas, hangat, dingin)
- Monitor keterbatasan gerak ekstremítas (mis. aktif tanpa nyeri, aktif disertai
nyeni, pasif tanpa nyeri, pasif disertal nyeri)
- Monitor perubahan sensasi ekstemitas (mis. penuh, parsial)
- Monitor adanya pembengkakan
- Monitor perubahan puisasi ekstremitas (mis. kuat, lemah, tidak teraba)
- Monitor capillary refill time
- Monitor adanya nyeri
Perawatan Pascapersalinan
I.0725
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat Ibu segera setelah melahinian sampa dengan enam
mínggu.
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor keadaan lokia (mis. warna, jumlah. bau dan bekuan)
- Periksa perineum atau robekan (kemerahan, edema, okimosis, pengeluaran,
penyatuan jahitan)
- Monitor nyeri
- Monitor status pencemaan
- Monitor tanda Homan
- Identifikasi kemampuani¡bu merawat bayi
- ldentiflkasl adanya masalah adaptasi psikologis ibu postpartum
Terapeutik
- Kosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan
- Masase fundus sampal kontrakal kuat, jika perlu
- Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
- Borikan kenyamanan pada ibu
- Fasilitasi ibu berkemih secara normal
- Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara optimal
- Diskusikan kebutuhan aktivitas dan istirahat selama masa postpartum
- Diskusikan tentang perubahan fisik dan psikologis ibu postpartum
- Diskusikan seksualitas masa postpartum
- Dlskusikan penggunaan alat kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan keluarga
- Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutin
- Ajarkan cara perawatan perineum yang tepat
- Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara nonfarmakologis (mis. teknik distraksi,
imajinasi)
- Ajarkan ibu mengurangi masalah trombosis vena
Kolaborasi
- Rujuk ke konselor laktasi, jika perlu
Perawatan Perineum
I.07226
Definisi
Melakukan tindakan menjaga integritas kulit perineum dan mengurangi
ketidaknyamanan pada
perineum.
Tindakan
Observasi
- lnspeksi insisi atau robekan perineum (mis. epislotoml)
Terapeutik
- Fasilitasi dalam membersihkan perineum
- Pertahankan perineum tetap kering
- Berikari posisi nyarnan
- Berikan kompres es, jika perlu
- Bersihkan area perineum secara teratur
- Berikan pembalut yang menyerap cairan
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum
(mis. infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiinflamasi. jika perlu
- Kolaborasi pembenan anaigesik, jika perlu
- Kolaborasi pembeilan anolgesik, jika perlu
Perawatan Perkembangan
I.10339
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat untuk memfasilitasi perkembangan yang optimal
pada aspek
motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitf, sosial, emosional di tiap tahapan
usia anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pencapaian tugas perkembengan anak
- Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan bayi (mis. lapar.
tidak nyaman)
Terapeutik
- Pertahatankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi prematur
- Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu
- Minimalkan nyeri
- Minimalkan kebisingan ruangan
- Perlahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
- Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
- Sediakan aktivitas yang memotivasi & anak berinteraksi dengan anak lainnya
- Fasilitasi anak barbagi dan bergantian/bergilir
- Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau umpan
balik atas usahanya
- Pertahankan kenyamanan enak
- Fasilitasi anak melatih keterampilan pentenuhan kebutuhan secara mandiri (mis.
makan,
sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
- Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
- Bacakan cerita atau dongang
- Dukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakulikuler, dan aktivitas komunitas
Edukasi
- Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan
perilaku anak
- Anjurkan orang tua menyentuh dan menggendong bayinya
- Anjurkan orang tua berìnteraksi dengan anaknya
- Anjurkan anak keterampilan berinteraksi
- Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling, jika perlu
Perawatan Persalinan
I.07227
Definisi
Mengedintifikasi dan mengelola proses persalinan serta mencegah terjadinya
komplikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasl kondisi proses persalinan
- Monitor kondisi fisik dan psikologis pesien
- Monitor kesejahteraan ibu (mis. tanda vital, kontraksi, lama, frekuensi, dan
kekuatan)
- Monitor kesejahteraan janin (Gerak janin 10x dalarn 12 jam) secara
berkelanjutan (DJJ dan volume air ketuban)
- Monitor kemajuan persalinan
- Monitor tanda-tanda persalinan (dorongan meneran. tekanan pada anus,
perineum mononjol, vulva membuka)
- Monitor kemajuan pembukaan menggunakan patograf saat fase aktif
- Monitor tingkat nyeri selama parsalinan
- Lakukan pemeriksaan Leopold
Terapeutik
- Berikan metode alternatif penghilang rasa sakit (mis pijat, aromaterapi. hípnosis)
Edukasi
- Jelaskan prosedur petolongan persalinan
- Infomasikan kemaiuan persalinan
- Anjurkan teknik relaksasi
- Anjurkan tibuu mengosongkan kandung kemih
- Anjurkan ibu cukup nutrisi
- Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
- Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
Perawatan Rambut
l. 11357
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan rambut dan kulit kepala.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi pasien (mis. kesadaran alergi shampoo, hemodinamik,
kontraindikasi cuci rambut, kebersihan kulit kepala dan rambut, kekuatan
rambut)
- Monitor kerontokan rambut
Terapeutik
- Siapkan peralatan sesuai fasilitas yang ada
- Jaga privasi pasien
- Atur posisi dengan kepala diganjal bantal agar tidak membasahi tubuh
(atau memungkinkan pasien diposisikan fowler atau semi fowler)
- Cuci rambut dengan melakukan pemijatan
- Lakukan pemberantasan kutu dan telur rambut, jika ada
- Keringkan rambut sesuai kemampuan hairdryer
Edukasi
- Jelaskan prosedur dan tujuan perawatan rambut
- Ajarkan mencuci rambut sesuai kemampuan
Definisi
Mengidentifikasi dan meredakan distensi kandung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab retensi urine (mis. peningkatan tekanan uretra,
kerusakan arkus refleks, disfungsi neurologis, efek agen farmakologis
(mis. atropine, belladonna, psikotik, artihistamin, opiate, calcium channel
blocker)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi/perkusi
Terapeutik
- Sediakan privasi untuk berkemih
- Berikan rangsangan berkemih (mis. mengalirkan air keran, membilas
toilet, kompres dingin pada abdomen)
- Lakukan maneuver crede, jika perlu
- Pasang kateter urine, jika perlu
- Fasilitasi berkemih dengan interval yang teratur
Edukasi
- Jelaskan penyebab retensi urine
- Anjurkan pasien atau keluarga mencatat output urine
- Ajarkan cara melakukan rangsangan berkemih
Perawatan Selang
I. 14568
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang terpasang selang eksternal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan pemasangan selang
- Monitor kepatenan selang
- Monitor jumlah, warna dan konsistensi drainase selang
- Monitor kulit disekitar insensi selang (mis. kemerahan dan kerusakan
kulit)
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah perawatan selang
- Berikan selang yang cukup panjang untuk memaksimalkan mobilisasi
- Kosongkan kantong penampung, sesuai indikasi
- Sambungkan selang dengan alat penghisal, jika pelu
- Ganti selang secara rutin, sesuai indikasi
- Lakukan perawatan kulit daerah insensi selang
- Motivasi peningkatan aktifitas fisik secara bertahap
- Klem selang saat mobilisasi
- Berikan dukungan emosional
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara perawatan selang
- Ajarkan mengenai tanda tanda infeksi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang terpasang selang dada
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi dilakukan pemasangan selang dada
- Monitor kebocoran udara dari selang dada
- Monitor fungsi, posisi dan kepatenan aliran selang (undulasi cairan pada
selang)
- Monitor tanda dan gejala pneumothoraks
- Monitor penurunan produksi gelembung, undulasi, dan gelombang pada
tabung penampung cairan
- Monitor jumlah cairan pada tabung (seal)
- Monitor posisi selang dengan sinar X
- Monitor krepitasi disekitar selang dada
- Monitor tanda tanda akumulasi cairan intrapleura
- Monitor volume, warna, dan konsistensi drainase dari paru paru
- Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik
- Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah pemasangan atau
perawatan selang dada
- Pastikan sambungan selang tertutup rata
- Klem selang saat penggantian tabung
- Berikan selang yang cukup panjang untuk mempermudah gerakan
- Lakukan kultur cairan dari selang dada, jika perlu
- Fasilitasi batuk, napas dalam dan ubah posisi setiap 2 jam
- Lakukan perawatan di area pemasangan selang solatip 48-72 atau sesuai
kebutuhan
- Lakukan penggantian tabung (seal) secara berkala
- Lakukan pelepasan selang dada, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara perawatan selang
- Ajarkan mengenali tanda tanda infeksi
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemasangan selan gastrointestinal (mis. kesadaran
pasien, kemampuan menelan, frekuensi muntah, status puasa)
- Monitor kepatenan selang gastrointestinal
- Monitor adanya perlukaan pada sekitar lubang hidung akibat fiksasi
- Monitor keluhan mual/muntah, distensi abdomen, bising usus, cairan dan
elektrolit
- Monitor keseimbangan cairan, jumlah dan karakteristik cairan yang keluar
dari selang, residu sebelum pemberian makan
Terapeutik
- Fiksasi selang pada bagian hidung atau di atas bibir
- Ganti selang setiap 7 hari sekali atau sesuai protokol
- Irigasi selang sesuai protokol
- Rawat hidung dan mulut tiap shift atau sesuai protokol
- Pertahankan kelembaban mulut
- Lepas selang gastrointestinal, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan pasien dan keluarga cara merawat selang
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat akses infus umbilikal
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda tanda infeksi pada area sekitas umbilical
- Monitor adanya pendarahan
- Monitor adanya tanda tanda selang terlepas (mis. kemerahan pada sekitar
umbilical, adanya bekuan/gumpalan darah pada kateter)
- Identifikasi adanya bekuan darah dan gelembung udara
Terapeutik
- pertahankan prinsip aseptik dan antiseptik
- pertahankan kebutuhan perlekatan plester
- pertahankan posisi bayi telentang
- bilas kateter dengan cairan heparin
- ubah stopcock setiap hari, jika perlu
- lepas kateter dengan menarik kateter pelan pelan selama 5 menit atau
sesuai protokol
Edukasi
- ajarkan ibu cara merawat selang umbilical
- anjurkan ibu mempertahankan area umbilikal tetap kering dan bersih
Perawatan Sirkulasi
l. 02079
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat area lokal dengan keterbatasan sirkulasi perifer.
Tindakan
Observasi
- periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
warna, suhu, anklebrachial index)
- identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang
tua, hipertensi dan kadar kolestrol tinggi)
- monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
- hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi
- hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi
- hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area cedera
- lakukan pencegahan infeksi
- lakukan perawatan kaki dan kuku
- lakukan hidrasi
Edukasi
- anjurkan berhenti merokok
- anjurkan berolahraga rutin
- anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
- anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoegulan, dan
penurun kolestrol, jika perlu
- anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. melembabkan kulit
kering pada kaki)
- anjurkan program rehabilitasi vascular
- ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3)
- informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilang rasa)
Perawatan Sirkumsisi
l. 14570
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat luka sirkumsisi serta mencegah komplikasi yang
mungkin terjadi akibat sirkumsisi
Tindakan
Observasi
- identifikasi kondisi umum (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu
tubuh, tingkat nyeri, tanggal sirkumsisi
- periksa kondisi luka (mis. ukuran luka, jenis luka, pendarahan, warna
dasar luka, infeksi, eksudate, bau luka, kondisi jaringan tepi luka)
- monitor adanya perdarahan (mis. warna balutan, rembesan darah)
- monitor terjadinya komplikasi pascasirkumsisi (mis. concelead penis,
phisomosis, skin bridge,retensi urine, fistula, nekrosis, hipospadia
iatrogenik)
- monitor haluaran urine dan nyeri saat buang air kecil
Teraupeutik
- terapkan teknik aseptik selama merawat luka sirkumsisi
- terapkan atraumatik care pada pasien anak anak
- rendam penis dengan cairan antiseptik hangat hangat kuku selama 10-15
menit jika balutan melekat pada penis
- lepas balutan secara perlahan
- ganti balutan setiap hari atau sesuai indikasi
- gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat perkembangan luka
- hentikan pendarahan, jika terjadi
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan penggunaan celana pelindung khusus untuk mencegah nyeri
akibat gesekan pakaian
kolaborasi
- kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
- kolaborasi pemberian analgenik, jika perlu
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien dengan luka skin graft
Tindakan
Observasi
- monitor kondisi umum ( mis. demam, tekanan darah, nadi, pernapasan dan
suhu tubuh)
- monitor kondisi skin graft (mis. ukuran luka, hematoma, kontraktur graft,
nekrosis)
- monitor adanya tanda tanda infeksi pada luka skin graft ( mis. pendarahan,
tanda tanda infeksi, eksudat)
Terapeutik
- terapkan teknik aseptik selama merawat luka skin graft
- lakukan perawatan luka skin graft 2 hari sekali atau sesuai kondisi luka
- bersihkan luka dengan NaCI 0,9% atau aquadest
- bersihkan darah/cairan yang mengering dan nekrosis makin melebar
- lindungi luka skin graft dari trauma dan gesekan
- gunakan modem dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat perkembangan luka ( mis. ukuran luka, tanda tanda infeksi,
hematoma, kontraktur graft, nekrosis, eksudat, keluhan pasien)
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan tinggi protein
Perawatan Stoma
l. 04166
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kebersihan dan kesehatan stoma serta mencegah
terjadinya komplikasi
Tindakan
Observasi
- periksa kondisi umum pasien ( mis. kesadaran, tanda tanda vital)
- periksa kondisi stoma pasien ( mis. waktu pembuatan stoma, jenis stoma,
karakteristik stoma, komplikasi karakteristik feses)
- identifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang stoma
Terapeutik
- bebaskan area stoma dan pakaian
- terapkan teknik aseptik dan keamanan selama merawat stoma
- buang dan bebaskan stoma dari kantung sebelumnya
- bersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun
- ukur stoma dengan pedoman pengukuran
- siapkan plate dan kantung stoma baru
- gunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan
- pasang kantung dan plate stoma yang baru gesper
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- kolaborasi jika terjadi herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma
Perawatan Telinga
l. 06206
Definisi
Mengidentifikasi, merawat dan mencegah gangguan telinga dan pendengaran.
Tindakan
Observasi
- periksa fungsi pendengaran
- monitor tanda dan gejala infeksi telinga ( mis. inflamasi dan pengeluaran
cairan)
- monitor tanda dan gejala disfungsi telinga ( mis. nyeri, nyeri tekan, gatal,
perubahan pendengaran, tinnitus, vertigo)
- lakukan tes pendengaran, jika perlu
Terapeutik
- bersihkan telinga luar
- bersihkan seumen telinga dengan kapas yang lembut
- lakukan irigasi telinga, jika perlu
- hindari paparan suara keras
Edukasi
- jelaskan tanda dan gejala disfungsi pendengaran
- informasikan orang tua vaksin yang dapat mencegah gangguan
pendengaran ( mis. rubella, campak, mumps)
- anjurkan menggunakan sumbat telinga saat berenang atau didalam
pesawat, jika perlu
- ajarkan cara membersihkan telinga luar
- ajarkan cara menggunakan dan merawat alat bantu dengar
Definisi
Mengidentifikasi dan memberikan asuhan terminasi kehamilan ( melakukan
aborsi spontan atau elektif) sesuai dengan standar pelayanan yang sudah
ditetapkan
Tindakan
Observasi
- monitor tanda tanda aborsi spontan ( mis. penghentian kram, peningkatan
tekanan pelvis, dan hilangnya cairan ketuban)
- monitor tanda tanda vital
- monitor tanda tanda syok
- monitor pendarahan dank ram
- lakukan pemeriksaan vagina
Terapeutik
- berikan informed consent
- siapkan secara fisik dan psikologis untuk menjalani prosedur aborsi
- motivasi keluarga untuk memberikan dukungan emosional
- pasang jalur intravena
- fasilitasi persalinan, seesuai usia gestasi janin
Edukasi
- jelaskan prosedur yang akan dijalani ( mis. kuret suction, pelebaran dan
kuretase, dan evaluasi uterus)
- jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- anjurkan melapor jika ada tanda tanda peningkatan pendarahan, kram
meningkat, gumpalan atau jaringan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
- kolaborasi pemberian analgesik
- kolaborasi pemberian antibiotik
- kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi
( mis. supositoria prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin
intravena)
- Jelaskan sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda peningkatan perdarahan, kram
meningkat, gumpalan atau jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kolaborasi pemberian obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi
(mis. supositoria prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin
intravena)
Perawatan Traksi
1.05182
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat pasien yang terpasang traksi untuk
mengimobilisasi dan menstabilkan bagian tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor kemampuan perawatan diri saat terpasang traksi
- Monitor alat fiksasi eksternal Monitor tempat insersi pen (pin)
- Monitor tanda-tanda kerusakan intergritas kulit apa area penonjolan tulang
- Monitor sirkuasi, pergerakan, dan sensasi pada ekstremitas yang cedera
- Monitor adanya komplikasi immobilisasi
Terapeutik
- Posisikan tubuh pada kesejajaran (alignment) yang tepat
- Pertahankan posisi baring yang tepat di tempat tidur
- Pastikan beban traksi terpasang tepat
- Pastikan tali dan katrol bebas menggantung
- Pastikan tarikan tali dan beban tetap berada di sepanjang sumbu tulang fraktur
- Amankan beban traksi saat menggerakan pasien
- Lakukan perawatan area insersi pin
- Lakukan perawatan kulit pada area-area gesekan
- Pasang trapesius (trapeze) untuk bergerak di tempat tidur, jika tersedia
Edukasi
- Anjurkan perawatan alat penopang (brace), sesuai kebutuhan
- Anjurkan perawatan alat fiksasi eksternal, sesuai kebutuhan
- Anjurkan pentingnya nutrisi yang memadai untuk penyembuhan tulang
Perawatan Urostomi
1.04167
Definisi
Mengidentifikasi dan merawat kesehatan pasien yang menjalani urostomi serta
mencegah terjadinya komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Periksa kondisi umum (mis. kesadaran, tanda-tanda vital)
- Periksa kondisi urostomi (mis. waktu pembuatan urostomi, jenis urostomi,
karakteristik urostomi, komplikasi, karakteristik urine)
- Periksa kemampuan dan pengetahuan pasien terhadap urostomi
Terapeutik
- Siapkan peralatan, bahan-bahan dan ruangan tindakan, jika perlu
- Siapkan pasien: jaga privasi dan bebaskan area urostomi dari pakaian
- Lakukan irigasi urostomi setiap 4- 6 jam untuk mencegah penumpukan
mukus yang dapat menyumbat aliran urine
- Gunakan 50- 60 cc NacI 0,9% atau aquadest untuk irigasi
- Terapkan teknik aseptik dan keamanan pasien selama merawat urostomi
- Bebaskan urostomi dari kantung sebelumnya
- Bersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun
- Ukur stoma dengan pedoman pengukuran
- Siapkan plate dan kantung stoma baru
- Gunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan
- Pasang kantung dan plate stoma yang baru dan gesper, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Ajarkan cara merawat stoma
- Jelaskan tanda-tanda perburukan urostomi dan distensi kandung kemih
Kolaborasi
- Kolaborasi jika terjadi hermiasi, atropi, atau perburukan dari stoma
Perencanaan Pulang
1.12465
Definisi
Memfasilitasi perencanaan kebutuhan yang diperlukan pasien sejak masuk rumah
sakit sampai setelah meninggalkan rumah sakit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi pemulangan pasien
- Identifikasi kesiapan pulang pasien
- Identifikasi topik-topik pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien
- Monitor respon pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan
Terapeutik
- Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
- Siapkan pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang pelayanan
rujukan, jika akan dirujuk
- Siapkan transportasi yang akan digunakan untuk pemulangan
- Pastikan pasien sampai ke tempat yang dituju dengan aman
Edukasi
- Jelaskan tindak lanjut perawatan dan pengobatan selanjutnya
- Ajarkan cara melakukan perawatan secara mandiri di rumah
- Anjurkan berperilaku hidup sehat selama di rumah
- Anjurkan keluarga memberikan dukungan perawatan secara mandiri
Kolaborasi
- Koordinasikan usulan perencanaan pulang kepada tim kesehatan lain
Persiapan Pembedahan
1.14573
Definisi
Mengidentifikasi dan menyiapkan pasien untuk menjalani prosedur operasi dan
mencegah komplikasi serta perburukan saat prosedur operasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi umum pasien (mis. kesadaran, hemodinamik, konsumsi
antikoagulan, jenis operasi, jenis anestesi, penyakit penyerta [seperti DM,
hipertensi, jantung, PPOK, asma). pengetahuan tentang operasi, kesiapan
psikologis)
- Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh, BB, EKG
- Monitor kadar gula darah
Terapeutik
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan kimia darah (mis, darah lengkap,
fungsi ginjal, fungsi hati)
- Fasilitasi pemeriksaan penunjang (mis. foto thoraks, pemeriksaan x-ray)
- Puasakan minimal 6 jam sebelum pembedahan
- Bebaskan area kulit yang akan dioperasi dari rambut atau bulu tubuh
- Mandikan dengan cairan antiseptik (mis, chlorheksidin 2%) minimal 1 jam
dan maksimal malam hari sebelum pembedahan
- Pastikan kelengkapan dokumen-dokumen preoperasi (mis. surat persetujuan
operasi, hasil radiologi, hasil laboratorium)
- Transfer ke kamar operasi dengan alat transfer yang sesuai (mis. kursi roda,
tempat tidur)
Edukasi
- Jelaskan tentang prosedur, waktu dan lamanya operasi
- Jelaskan waktu puasa dan pemberian obat premedikasi (jika ada)
- Latih teknik batuk efektif
- Latih teknik mengurangi nyeri pascaoperatif
- Anjurkan menghentikan obat antikoagulan
- Ajarkan cara mandi dengan antiseptik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat sebelum pembedahan (mis. antibiotik,
antihipertensi, antidiabetik), sesuai indikasi
- Koordinasi dengan petugas gizi tentang jadwal puasa dan diet pasien
- Kolaborasi dengan dokter bedah jika mengalami peningkatan suhu tubuh,
hiperglikemia, hipoglikemia atau perburukan kondisi
- Koordinasi dengan perawat kamar bedah
Pijat Laktasi
1.03134
Definisi
Meningkatkan produksi ASI dengan memicu homon oksitosin melalui pemijatan.
Tindakan
Observasi
- Monitor kondisi mammae dan puting
- Identifikasi keinginan ibu untuk menyusui
- Identifikasi pengetahuan ibu tentang menyusui
Terapeutik
- Posisikan ibu dengan nyaman
- Pijat mulai dari kepala, leher, bahu, punggung dan payudara
- Pijat dengan lembut
- Pijat secara melingkar (butterfly stroke)
- Pijat secara rutin setiap hari
- Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui dengan
memberikan pujian terhadap perilaku positif ibu
- Libatkan suami dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Jelaskan manfaat tindakan.
Definisi
Meningkatkan perbaikan perubahan persepsi terhadap fisik pasien.
Tindakan
Obseravsi
- Idntifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap prkembangan
- Identifikasi budaya,agama,jenis kelamin,dan umur terkait citra tubh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi social
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monior apakah pasien bias melihat bagian tubuh yan berubah
Trapeutik
- Diskusikan perubaan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbdaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamila, dan penuaan
- Diskusikan kndisi stress yang mempengaruhi citra tubuh (mis. Luka,
penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara pengembangan harapa citra tubuh secara reaalistis
- Diskusikan perspsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan citra tubuh
- Anjurkan menggunakan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, osmetik)
- Anjurkan ,mengikuti kelompok pendukung (mis. Kelompok sebaya)
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis.berdandan)
- Latih pengungkapan kemapuan diri kepada orang lain maupun kelompok.
Promosi Dukungan Keluarga I.13488
Definisi
meningkatkan partisipasi anggota keluarga dalam perawatan emosional dan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga
- Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota keluarga
- Identifikasi persepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan dan
perilaku pasien
- Identifikasi stressor situasional anggota keluarga lainnya
- Identifikasi gejala fisik akibat stress (mis. Mual, muntah,
ketidakmampuan)
Trapeutik
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Fasilitas program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota
keluarga
- Diskusikan anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam perawatan
- Diskusikan kemampuan dan perencanaan keluarga dalam perawatan
- Diskusikan jenis perawatan dirumah
- Diskusikan cara mengatasi kesulitan dalam perawatan
- Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau mempertahankan hubungan
keluarga
- Hargai keputusan yang dibutuhkan keluarga
- Hargai mekanisme perawatan yang dignakan keluarga
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan pengobatan yang dijalani
pasien
- Anjurkan keluarga bersikap asertif
- Anjurkan meningkatkan aspek positif dari situasi yang dijalani pasien
Definisi
Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kekuatan dan kelemahan dalam menjalin hubungan
Terapeutik
- Pertahankan kesabaran dan kejujuran dalam pengembangan hubungan
- Berikan umpan balik positif terhadap aktivitas yang dilakukan
- Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan individu, kelompok dan social
- Motivasi untuk mempertahankan komunikasi verbal
- Motivasi melakukan aktivitas diluar dan lingkungan baru (mis.jalan-jalan,
berbelanja)
- Diskusikan perencanaan kegiatan yang akan datang
Edukasi
- Anjurkan interaksi dengan orang lain yang memiliki kepentingan dan
tujuan sama
- Anjurkan penggunaan alat bantu (mis. Kacamata dan alat bantu dengar)
- Anjurkan berbagi masalah dengan orang lain
- Anjurkan untuk menghormati orang lain
- Anjurkan mengekspresikan kemarahan dengan tepat
- Anjurkan perencanaan kegiatan khusus
- Latih peningkatan kemampuan yang dimiliki
- Latih permainan peran dalam keterampilan komunikasi
Kolaborasi
- Rujuk ke kelompok keterampilan, jika perlu
Definisi
Meningkatkan rasa seimbanng dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar.
Tindakan
Observasai
- Identifikasi keyakinan dengan makna dan tujuan hidup, sesuai kebutuhan
- Identifikasi perspektif spiritual, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Perlakuan pasien dengan bermartabat dan terhormat
- Tunjukan keterbukaan, empeti dan kesediaan mendengarkan perasaan
pasien
- Yakinkan bahwa perawat selalu ada dan mendukung
- Gunakan teknik klasifikasi untuk membantu menilai keyakinan, jika perlu
- Fasilitasi megekspresikan dan meredakan amarah secara tepat
- Motivasi meninjau kehidupan masa lalu dan focus pada hal yang
memberikan kekuatan spiritual
- Motivasi berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan lainnya
- Dorongan privasi dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Motivasi partisipasi dalam kelompok pendukung
- Motivasi mengkespresikan perasaan (mis.kesepian, tidak berdaya,
ansietas)
- Motivasi penggunaan sumber spiritual, jika perlu
- Jadwalakn kunjungan pembimbing spiritual, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan mengingat kenangan hidup
- Anjurkan untuk berdo’a
- Anjurkan penggunaan media spiritual (mis, televise, buku)
- Anjurkan metode relaksasi (mis. Teknik nafas dalam, imajinasi
terbimbing, meditasi)
Definisi
Upaya peningkatan perilaku menyusui di masyarakat melalui edukasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perilaku menyusui di komunitas
- Identifikasi adanya kelompok pendukung ASI atau kader kesehatan
- Monitor berat badan bayi setiap 2 minggu atau setiap 1 bulan
Terapeutik
- Bentuk kelompok pendukung ASI dan kader terlatih, jika belum ada
- Sosialisasikan pada ibu hamil tentang ASI minimal 2 kali
- Libatkan suami, keluarga dan masyarakat sekitar untuk mendukung ibu
menyusui
Edukasi
- Adanya penyuluhan tentang manfaat, posisi, peletakan, dan permasalahan
selama menyusui oleh tenaga kesehatan atau kader atau kelompok
pendukung ASI
- Anjurkan kader berkunjung pada ibu postpartum kurang dari 2 minggu
- Anjurkan kader mendampingi ibu selama menyusui ekslusif (6 bulan)
- Anjurkan ibu memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan sampai
2 tahun
- Anjurkan memerah ASI minimal 1 bulan sebelum ibu bekerja kembali
- Anjurkan cara penyimpanan ASI dengan tepat
Promosi Eliminasi Fekal I.04168
Definisi
Mendukng pengeluaran afekal formal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah eliminasi fekal (mis.konstipasi, inkontinensia, bising
usus, skibala, kemampuan reflex buang air besar, gangguan neurologi)
- Idebtifikasi makanan da/atau obat-obatan yang dapat mengganggu
eliminasi fekal
- Lakukan pemeriksaan rektal, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan abdominal message
Edukasi
- Jelaskan makanan yang mendukung eliminasi fekal normal (mis.tinggi
serat dan cukup air)
- Anjurkan minum air putih hangat setelah makan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberi laksatif, jika perlu
- Rujuk kepada perawat rehabilitasi
Definisi
Memfasilitasi pengeluaran urine normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
eliminasi urine
- Periksa gejala dan tanda retensi urine atau inkontinensia urine
Terapeutik
- Fsilitasi berkemh sebelum prosedur tindakan
- Fasilitasi mengukur intake cairan dan output urine
- Berikan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
- Berikan minum air putih 8 gelas perhari, jika tidak ada kontra indikasi
Edukasi
- Ajarkan mengenai tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
Definisi
Meningkatkan kepercayaan pada kemampuan untuk memulai dan
mempertahankan tindakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi harapan psien dan keluarga dalam pencapaian hidup
Terapeutik
- Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting
- Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
- Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
- Kembangkan rencana yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan
sederhana sampai ddengan kompleks
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan
kelompok
- Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikan kebutuhan
spiritual
Edukasi
- Anjurkan memgungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
- Anjurkan mempertahankan hubungan (mis.menyebutkan nama orang yang
dicintai)
- Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain
- Latih menyusun tujuan sesuai dengan harapan
- Latih cara mengembangkan spiritual diri
- Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis.prestasi.pengalaman)
Promosi Harga Diri I.09308
Definisi
Meningkatkan penilaian perasaan/persepsi terhadap diri sendiri atau kemampuan
diri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi budaya, agam, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
- Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
- Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
- Motivasi menerima tantangan atau hal baru
- Diskusikan pernyataan tentang harga diri
- Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
- Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
- Diskusikan persepsi negatif diri
- Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
- Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang
lebih tinggi
- Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang
jelas
- Berikan umpan balik positif atas meningkatkan mencapai tujuan
- Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan
konsep positif diri pasien
- Anjurkan mengidentifukasi kekuatan yang dimiliki
- Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang
lain
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
- Anjurkan mengevaluadi perilaku
- Ajarkan cara mengatasi bullying
- Latih meningkatkan tanggung jawab untuk diri sendiri
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Latih cara berfikir dan berperilaku positif
- Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani
situasi
Definisi
Meningkatakan interaksi antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan
dan ditandai dengan adanya timbal balik yang sesuai.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi hambatan dalam membina hubungan
Terapeutik
- Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan dengan keluarga masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien
- Ciptakan suasana yang mendukung peningkatan hubungan
- Berikan pujian secara wajar jika berhasil membina hubungan
- Berikan contoh perilaku adaptif dalam membina hubungan
- Hindari konflik terhadap nilai-nilai yang dianut pasien/keluarga
- Edukasi
- Ajarkan cara bekenalan secara bertahap (mis. Dengan 1 orang atau
anggota keluarga, engan 2-3 orang, dengan 4-5morang, lebih dari 5 orang)
- Anjurkan memasukan jadwal berbincang dengan orang lain kedalam
jadwal kegiatan harian
- Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
- Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya hambatan membina hubungan.
- Jelaskan kepada keluarga cara merawat pasien
- Jelaskan kepada keluarga kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
pasien berbicara (makan, sholat berjamaah)
- Anjurkan keluarga membantu pasien sesuai jadwal
- Latih keluarga cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
Definisi
Memfasilitasi individu, keluarga, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perilaku untuk mengurangi risiko kecelakaan kendaraan bermotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengetahuan tentang keselamatan berkendara
- Identifikasi kebutuhan keselamatan pengguna (mis.kondisi penumpang)
- Identifikasi individu dan kelompok berisiko tinggi mengalami cedera
kendaraan
- Identifikasi bahaya keselamatan di lingkungan
- Monitor penggumaaan kursi dan kursi pengaman anak
Terapeutik
- Hilangkan bahaya di lingkungan sekitar kendaraan
- Berikan literature tentang cara meningkatkan keamanan kendaraan
- Pastikan pengemudi tidak menjalankan kendaraannya sampai semua
penumpang duduk dengan aman
- Motivasi orang tua menjadi contoh peran pengguanaan sabuk pengaman
- Berikan pijian pada penggunaan kendaraan yang baik dan benar
- Dukung pemerintah menegakkan regulasi aturan keamanan berkendara
Edukasi
- Jelaskan risiko yang terkait dengan kendaraan bermotor atau pengguna
kendaraan tidak bermotor
- Informasi tentang peraturan berkendara di jalan raya
- Jelaskan pentingnya pengguanaan alat pelindung yang tepat untuk
mengurangi risiko cedera (mis. Jok mobil, tempat duduk, sabuk, helm)
- Jelaskan pentingnya selalu memakai sabuk pengaman
- Jelaskan pengguanan sabuk pengaman yang nyaman dana man
- Jelaska pentingnya memilih sepeda yang sesuai usia anak dan
menyesuaikan secara berkala saat anak tumbuh
- Jelaskan memakai helm
- Jelaskan pentingnya memakai sepatu dan pakaian pelindung saat
berkendara dengan sepeda atau sepeda motor
- Informasi kelompok berisiko tinggi tentang perilaku yang dapat
menyebabkan saat berkendara (mis. Minum alcohol, perilaku berisiko,
tidak patuh dengan hukum)
- Anjurkan untuk orang tua membawa kursi pengaman anak saat bepergian
(mis. Pesawat terbang, kereta api, bus)
- Ajarkan cara menggunakan kursi pengaman
- Ajarkan orang tua untuk mengamankan bayi di kursi pengaman anak dan
anak-anak di bawah 13 tahun di kursi belakang mobil
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan lembaga masyarakat dalam upaya pendidikan
keamanan berkendara (mis.sekolah, polisi dan dinas kesehatan)
Definisi
Mengidentifikasi dan memfasilitasi peningkatan status kebersihan diri dan
lingkungan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi umum pasien (mis. Kemampuan fisik dan mental)
- Identifikasi kemandirian melakukan upaya kebersihan diri dan lingkungan
- Identifikasi pengetahuan tentang pentingnya upaya kebersihan
Terapeutik
- Pertimbangkan budaya dalam melakukan upaya kebersihan
- Pertimbangkan karakteristik pasien dan masyarakat untuk melakukan
upaya kebersihan (mis. Usia, social-ekonomi, pendidikan)
- Fasilitas dalam melakukan upaya kebersihan diri sesuai kebutuhan
- Motivasi partisipasi keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi
kebersihan
- Berikan pujian atas upaya melakukan promosi kebersihan
Edukasi
- jelaskan manfaat kebersihan bagi kesehatan
Edukasi
- Jelaskan perkembangan gigi sesuai usia
- Anjurkan menghindari makanan manis dan lengket
- Anjurkan periksa gigi setiap 6 bulan
- Ajarkan cara menyikat gigi dengan benar (dari gusi ke gigi )
Kolaborasi
Edukasi
- Berikan informasi berupa alur , leaflet atau gambar untuk memudahkan
pasien untuk mendapatkan informasi kesehatan
- Anjurkan keluarga mendampingi pasien selama fase akut progresif atau
terminal jika memungkinkan
Promosi Koping
Definisi
Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon stressor
dan/atau kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada
Tindakan
Observasi
Tarapeutik
- Diskusikan perubahan peran yang dialami
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
- Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
- Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
- Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
- Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
- Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan dalam pengalaman keputusan
- Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dibawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
- Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
- Dampingi saat berduka (mis.penyakit kronis, kecacatan)
- Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
- Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
Edukasi
Promosi Laktasi
Definisi
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan lanjutkan sampai 2 tahun
Tindakan
Observasi
Edukasi
Observasi
- Fasilitas} dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program latinan
Edukasi
- Kolaborasi dengan rehabilitasi medis atau ahli fisiologi olahraga, jika perlu
Tindakan
Observasi
Definisi
Tindakan
Observasi :
- Jelaskan struktur dan fungsi spinal dan postur optimal dalam bergerak dan
menggunakan tubuh :
- Jelaskan perlunya postur yang tepat untuk mencegah kelelahan, regangan, atau
cedera
- Jelaskan kemungkinan penyebab nyeri otot atau sendi :
- Informasikan frekuensi dan jumlah pengulangan untuk setiap latihan :
- Anjurkan menghindari tidur dengan posisi tengkurap
- Anjurkan menghindari duduk pada posisi yang sama untuk jangka sama
- Anjurkan menggerakan kaki terlebih dahulu kemudian badan saat berbelok untuk
berjalan dari posisi berdiri
- Ajrakan cara menggunakan postur dan mekanika tubuh untuk mencegah cedera
selama melakukan aktivitas fisik.
- Ajrakan cara mengubah pembebanan dari satu kaki ke kaki lainnya saat berdiri :
- Ajrakan penggunaan matras/kursi atau bantal, jika perlu :
Kolaborasi : :
Perlu
Promosi Pengasuhan
Memfasilitasi orang tua, anggota keluarga dan/atau pengasuh dalam memberikan
dukungan dan
perawatan yang komprehensif bagi keluarga yang mengalami atau berisiko mengalami
masalah
kesehatan.
Tindakan
Observasi
Erapeutik
- Dukung ibu menerima dan melakukan perawatan pre natal secara teratur dan
sedini mungkin
- Lakukan kunjungan rumah sesuai dengan tingkat risiko
- Fasilitasi orang tua dalam memiliki harapan yang realistis sesuai tingkat
kemampuan dan perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dalam menerima transisi peran
- Berikan bimbingan antisipasi yang diperlukan sesuai dengan tahapan usia
perkembangan anak
- Fasilitasi orang tua dalam mengidentifikasi temperamen unik bayi
- Tingkatkan interaksi orang tua-anak dan berikan contoh
- Fasilitasi orang tua dalam mendapatkan dukungan, dan berpartisipasi dalam
peran group programs
- Fasilitasi orang tua dalam mengembangkan dan memelihara sistem dukungan
social
- Sediakan media untuk mengembangkan keterampilan pengasuhan
- Fasilitasi orang tua mengembangkan keterampilan sosial dan koping
- Fasilitasi mengatur penitipan anak, jika perlu
- Fasilitasi penggunaan kontrasepsi
Edukasi
kondusif bagi kesehatan secara menyeluruh baik bagi lingkungan maupun masyarakat
sekitamya.
Tindakan
Observasi
Terapeutik .
perkemb.angan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, sosial dan emosional pada
anak
Tindakan
Observasi:
Terapeutik ,
- Ajarkan anak cara meminta bantuan dari anak lain, jika perlu
Meningkatkan perkembangan fisik, kognitif, sosial dam emosional dari masa anak-anak
ke masa remaja.
Tindakan
Observasi
Terapeutik
- Sediakan bimbingan dan konseling kesehatan remaja pada remaja dan keluarga/orang
tua/pengasuh
Edukasi
- Jelaskan perkembangan normal remaja
- Ajarkan untuk mengenali masalah kesehatan dan penyimpangan pada masa remaja
(mis. anemia, masalah kesehatan gigi, kematangen seksual abnormal, alkohol, rokok,
Kolaborasi
Promosi Perlekatan
Definisi
Tindakan
Observasi
Definisi
Tindakan
Observasi
Promosi Resiliens
Dofinisi .
Meningkatkan pengembangan, penggunaan, penguatan dan untuk faktor-faktor yang
akan digunakan keluarga dalam mengatasi stresor.
Tindakan
Observesi
Tindakan
Observasi
PROMOSI SOSIALISASI
Definisi
Tindakan
Observasi
ReduksiAnsietas
I.09314
Definisi
Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subjektif terhadap objek yang
tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi, Waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu
RegulasiTemperatur
I.14578
Definisi
Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5⁰C – 37,5⁰C)
- Monitor suhu tubuh anak setiap 2 jam, jika perlu
- Monitor tekanan darah frekuensi pernapasan dan nadi
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Terapeutik
- Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
- Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan nafas
- Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis, bahan
polyethilene, polyurethane)
- Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
- Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas karena suatu evaporasi
- Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
- Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi
(mis, selimut, kain bedongan, stetoskop)
- Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran
pendingin ruangan atau kipas angin
- Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan
untuk menaikkan suhu tubuh, jika perlu
- Gunakan kasur pendingin, water circulating blanket, ice packs atau gel pad
dan intravascular cooling catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
- Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi
- Jelaskan cara mencegah heat exhaustion dan heat stroke
- Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
- Demonstrasikan teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi
BBLR
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Rehabilitasi jantung
I.02081
Definisi
Mengelola periode pemulihan fungsi jantung setelah mengalami gangguan yang
berakibat pada ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai oksigen miokard, serta
meminimalkan kejadian serangan, perilaku beresiko dan dampak psikososial.
Tindakan
Observasi
- Monitor tingkat toleransi aktivitas
- Periksa kontraindikasi latihan (takikardi >120x/menit, TDS >180 mmhg,
TDD>110 mmhg, hipotensi ortostatik >20 mmhg, angina, dispnea,
gambaran EKG iskemia, tidak atrioventrikular derajat 2 dan 3 , takikardia
ventrikel)
- Lakukan skrining ansietas dan depresi, jika perlu
Terapeutik
- Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 1 (inpatient)
- Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 2 (outpatient)
- Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 3 (maintanance)
- Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 4 (long term)
Edukasi
- Jelaskan rangkaian fase-fase rehabilitasi jantung
- Anjurkan menjalani latihan sesuai toleransi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk memodifikasi faktor resiko (mis,
latihan, diet, berhenti merokok, menurunkan Berat Badan)
- Anjurkan pasien dan keluarga mematuhi jadwal kontrol kesehatan
Rekonsiliasi Obat
I.14579
Definisi
Mengidentifikasi kesesuaian program pengibatan dengan obat yang diterima oleh
pasien untuk mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi obat yang sedang dan akan digunakan pasien, (mis, nama obat,
dosis, frekuensi, rute, obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan, dan
dihentikan, riwayat alergi, efek samping obat yang pernah terjadi)
Terapeutik
- Komplikasi data obat yang pernah sedang dan akan digunakan
- Melakukan komunikasi dengan pasien dan atau keluarga pasien atau
perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi
Edukasi
Kolaborasi
- Konsultasikan kepada medis jika menemukan ketidak sesuaian
- Kolaborasi dengan apoteker yang bertanggung jawab terhadap informasi
obat yang diberikan
Restrukturisasi Kognitif
I.06027
Definisi
Memfasilitasi mengubah pola pikir terdispersi, melihat diri sendiri dan dunia
secara realistis
Tindakan
Observasi
- Identifikasi interpretasi yang keliru tentang penyebab stres yang dirasakan
Terapeutik
- Ganti interpretasi yang keliru dengan interpretasi berdasarkan kenyataan
- Buat cara pandang atau penyelesaian alternatif terhadap situasi
- Fasilitasi menerima kenyataan terhadap pernyataan diri yang
membangkitkan emosi (aurosal)
- Tetapkan pikiran distorsi yang dialami (mis, overgeneralisasi, pembesaran,
personalisasi)
- Buat label pada perubahan emosi (mis, marah, gelisah, putus asa)
- Dukung sistem kepercayaan untuk melihat situasi dengan cara yang
berbeda
Edukasi
- Ajarkan mengidentifikasi stressor yang menyebabkan stres (mis, situasi,
kejadian, interaksi dengan orang lain)
- Diskusikan ketidakmampuan yang menyebabkan pernyataan diri irasional
- Diskusikan sistem kepercayaan yang mempengaruhi status kesehatan
- Diskusikan pernyataan yang menggambarkan untuk melihat situasi dari
sudut pandang yang berbeda
- Latih menerima kenyataan dan pernyataan diri yang mengakibatkan stres
- Latih mengekspresikan emosi yang dirasakan (mis, marah, cemas, keputus
asaan)
- Latih merubah pernyataan diri irasional menjadi rasional
- Latih melawan persepsi atau pikiran distorsi
Resusitasi Cairan
I.03139
Definisi
Memberikan cairan intravena dengan cepat sesuai indikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kelas syok untuk estimasi kehilangan darah
- Monitor status hemodinamik
- Monitor status oksigen
- Monitor output cairan tubuh (mis, urin, cairan naso gastrik, cairan selang
dada)
- Monitor nilai BUN, kretinin, protein total, dan albumin, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala edema paru
Terapeutik
- Pasang jalur IV ukuran besar (mis, nomor 14 atau 16)
- Berikan infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
- Berikan infus cairan kristaloid 20 ml/kg BB pada anak
- Lakukan cross matchine produk
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan jenis dan jumlah cairan (mis, kristaloid, koloid)
- Kolaborasi pemberian produk darah
Resusitasi Janin
I.02082
Definisi
Memberikan tindakan yang cepat dan tepat untuk mempertahankan perfusi
plasenta ke janin.
Tindakan
Observasi
- Monitor denyut jantung janin
- Monitor tanda-tanda denyut jantung janin abnormal (mis, bradikadia,
takikardia, deselerasi, deselerasi lambat, deselerasi berkepanjangan dan
pola sinusoidal)
- Monitor tanda vital ibu dan janin
Terapeutik
- Gunakan kewaspadaan universal
- Reposisi ibu ke posisi lateral
- Berikan oksigen 6 – 8 L, sesuai kebutuhan
- Berikan bolus cairan IV, sesuai indikasi
- Tenangkan ibu dan keluarga
- Berikan posisi lateral kiri selama kala 2 persalinan untuk memperbaiki
posisi plasenta
- Antisipasi kondisi persalinan segera
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur resusitasi janin
- Informasikan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
oksigenisai janin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian induksi oksitosin, sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian tokolitik untuk mengurangi kontraksi, sesuai
indikasi
- Kolaborasi amnioinfusi, sesuai indikasi
Resusitasi Neonatus
I.02084
Definisi
Memberikan bantuan ventilasi dan sirkulasi yang adekuat untuk mempertahankan
kehidupan bayi baru lahir
Tindakan
Observasi
- Lakukan penilaian awal (mis, apakah bayi cukup bulan, apakah bayi
menangis atau bernafas, apakah tonus otot bayi baik)
- Monitor secara periodik pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan
oksigenasi
Terapeutik
- Tempatkan bayi baru lahir di bawah pemancar panas yang hangat
- Lakukan langkah awal stabilisasi, (mis, berikan kehangatan, bersihkan
jalan nafas jika diperlukan dengan penghisap bola karet, keringkan bayi,
berikan rangsang taktil dengan menggosok punggung bayi atau telapak
kaki bayi, atur posisi bayi dengan meletakkan gulungan kain pada bahu
bayi.
- Berikan ventilasi tekanan positif (VTP) jika bayi tetap acne apnea
kesulitan bernafas
- Pastikan perlekatan sungkup tanpa menutupi dagu, mulut dan hidung.
- Berikan ventilasi dengan frekuensi nafas 40 – 60 kali per menit untuk
mencapai dan mempertahankan frekuensi denyut jantung lebih dari 100
per menit
- Lakukan kompresi dada dan ventilasi dengan rasio 3:1 jika frekuensi
denyut jantung kurang dari 60 per menit setelah ventilasi adekuat dengan
oksigen selama 30 detik
- Berikan 90 kompresi dan 30 ventilasi per menit
- Berikan epinefrin dan atau cairan penambah volume sesuai protokol
- Pasang kateter orogastrik jika ventilasi diberikan selama lebih dari 2 menit
- Hentikan resusitasi jika tidak terdeteksi detak jantung selama 10 menit
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur kepada orang tua dengan metode komunikasi
terapeutik
Kolaborasi
- Kolaborasi intubasi endotrakeal jika ventilasi dengan balon sungkup tidak
efektif dan memerlukan waktu lama
Rujukan
I.12473
Definisi
Menyusun penanganan lebih lanjut dengan melakukan pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pemeriksaan dan perawatan pasien ke tenaga kesehatan atau
kesehatan lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi indikasi rujukan (mis, kebutuhan penanganan lanjut, fasilitas
tidak , permintaan pasien atau keluarga sendiri)
- Periksa kondisi pasien sebelum dirujuk (mis, kondisi umum, tanda vital,
kesadaran)
Terpaeutik
- Dapatkan persetujuan pasien dan atau keluarga (informed consent)
- Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mendapatkan
jawaban terkait (mis, tujuan di rujuk, manfaat dirujuk, risiko jika tidak
dirujuk, Prosedur rujukan, waktu dan durasi rujukan)
- Hubungi layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan yang akan
menerima pasien
- Pastikan informasi tentang pasien telah diketahui dan dicatat oleh tenaga
kesehatan di layanan kesehatan tujuan rujukan
- Lengkapi dan kirim berkas-berkas yang diperlukan (mis, formulir rujukan,
fotokopi rekam medis, hasil pemeriksaan penunjang, Berkas jaminan
kesehatan)
- Pastikan pasien yang dirujuk telah mengenakan gelang identifikasi
- Lakukan penanganan kegawatdaruratan sebelum dilakukan rujukan, jika
perlu
- Sediakan alat transportasi untuk melakukan rujukan dengan aman dan
tepat waktu
- Lengkapi peralatan resusitasi dan alat atau bahan yang kemungkinan
diperlukan selama proses rujukan (mis, tabung oksigen lengkap,
emergency kit)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Informasikan rencana merujuk kepada pasien dan keluarga
- Informasikan layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan (mis,
indikasi rujukan, kondisi pasien, intervensi yang telah dilakukan, rencana
intervensi yang belum dilakukan)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia kehamilan ibu(32 minggu)
- Identifikasi motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi informasi tentang menyusui yang telah di peroleh
Tereapeutik
- Diskusikan pentingnya kelas menyusui pada masa kehamilan
- Diskusikan perubahan payudara selama kehamilan
- Rujuk ke layanan kelas menyusui pada masa kehamilan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan ibu mendapatkan edukasi dan konseling menyusui minimal 1-2
kali selama kehamilan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan konselor laktasi
Tindakan
Obsevasi
- Indentifikasi kemampuan ibu dalam kegiatan menyusui
- Periksa pertahanan berat badan bayi
- Periksa reflek primitive (rooting, sucking dan swallowing)
- Periksa kondisi payudara ibu(mis.jenis puting, benkak, lecet/luka pada
putting, nyeri putting dan mastitis)
- Periksa kondisi psikologis ibu dan dukungan keluarga
- Periksa posisi dan peletakan saat ibu menyusui
- Periksa penggunaan susu formula
- Periksa ketrampilan ibu saat memerah ASI
- Periksa cara penyimpanan ASI
Terapeutik
- Diskusikan pentingnya kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan mengunjungi layanan kesehatan (mis. Klinik laktasi, pojok
laktasi, kelas menyusui)
Kolaborasi
- Rujuk ke layanan kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi usia kehamilan ibu
- Identifikasi motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi informasi yang telah didapat seputar menyusui
- Identifikasi dukungan yang di terima selama kehamilan , persalinan dan
pascapersalinan
- Identifikasi kelompok dukungan menyusui yang bersedia memfasilitasi
- Diskusikan pentingnya bergantung dengan kelompok dukungan menyusui
- Motivasi ibu untuk bergabung dengan kelompok pendukung ASI
- Rujuk ke kelompok dukungan menyusui
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
- Anjurkan mengunjungi kelompok dukungan menyusui kolaborasi
- Kolaborasi dengan konselor menyusui dan ibu yang berhasil menyusui
eksekuti
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat
- Identifikasi masalah kesehatan individu , keluarga dan kelompok
masyarakat.
Terapeutik
- Damping proses rujukan , jika perlu
- Fasilitasi memutuskan pelayanan kesehatan yang dapat dijadikan tujuan
rujukan
- Fasilitasi individu , keluarga dan kelompok mempersiapkan proses
rujukan(mis. Administrasi, informasi/data kesehatan)
- Berikan informasi yang akurat kepada institusi layanan yang dituju
- Fasilitasi proses tindak lanjut di masyarakat setelah rujukan
- Lakukan proses dokumentasi secara lengkap
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan keluarga akan program perencanaan kehamilan
- Identifikasi potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan baik
Terapetik
- Diskusikan dengan keluarga, terutama kepala keluarga tentang program
KB
- Sepakati waktu bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal
program KB
- Berikan kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi keluarga mengidentifikasi jenis KB yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga menyepakati pilihan program KB
- Berikan penguatan atas keputusan pasien dan keluarga
- Jelaskan tujuan, manfaat dan prosedur KB kepada seluruh anggota
keluarga
Definisi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi pasien (mis. Rencana pembuatan stoma , stoma
abnormal)
- Siapkan resume kondisi pasien(mis. Gangguan pada collon atau uretra,
pekerjaan pasien, jenis dan waktu pemasangan stoma, permasalahan
stoma)
- Tuliskan dengan jelas jenis penangan yang di harapkan dari perawat
enterostoma
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan perawat enterostoma untuk intervensi lebih lanjut
Rujukan ke Terapi Dukungan Kelompok
Definisi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber-sumber dukungan kesehatan di masyarakat
- Indentifikasi kebutuhan individu
- Monitor hasil akhir program terapi
Terapetik
- Fasilitasi memutuskan untuk mengikuti program terapi kelompok
- Motivasi menyesuaikan diri dengan kelompok pendukung
- Fasilitasi mengikuti program terapi sesuai tahapan hingga selesai
- Berikan penguatan atas pencapaian individu dalam kelompok
- Lakukan modifikasi dan program tindak lanjut
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah pasien dalam keluarga
- Identifikasi potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan dengan
baik
Terapetik
- Diskusikan rencana melibatkan seluruh anggota keluarga dalam program
terapi
- Diskusikan dengan kepala keluarga tentang masalah kesehatan yang di
alami
- Sepakati waktu bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal terapi
- Berikan kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi keluarga mengidentifikasi model terapi yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga menyepakati pilihan terapi dan strategi
pelaksanaanya
- Berikan penguatan atas individu dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan manfaat dan proses terapi kepada seluruh anggota keluarga
Seklusi
Definisi
Memisahkan pasien dalam ruangan khusus dengan pengawasan ketat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat medis
- Identifikasi riwayat perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
- Monitor keselamatan selama di ruang seklusi
Terapetik
- Tentukan satu anggota staf keperawatan untuk berkomunikasi dan
mengarahkan staf lain
- Kontrak untuk mengendalikan perilaku
- Dukung pemenuhan kebutuhan dasar(mis.nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan
kebersihan)
- Hindari penggunaan benda yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang
lain
- Ciptakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Lakukan pengekangan fisik atau pembatasan gerak ,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien dan keluarga dengan bahasa
yang mudah dipahami
- Latih cara mengendalikan perilaku,jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat untuk kegelisahan atau agitasi, sesuai indikasi
Skrining Bayi Sebelum Pemulangan
1.10343
Definisi
Mendeteksi secara dini suatu kelainan / penyakit yang belum jelas secara klinis
dengan menggunakan sejumlah test, pemeriksaan atau prosedur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan bayi dan keluarga untk dilkakukan pemulangan
Terapetik
- Lakukan skrining tumbuh kembang bayi
- Lakukan skrining pendengaran dengan test gangguan pendengaran
otoaustic emissions(OAE), audiotory brain stem response(ABR)
- Lakukan pemeriksaan oksimetri nadi untuk mengidentifikasi bayi yang
memiliki penyakit jantung bawaan kritis
- Lakukan skrining hipotiroid kongenital , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan kepada orang tua tentang tujuan dan prosedur skrining
- Ajarkan mengamati dan menilai perilaku bayi terkait kemampuan
pendengaran bayi
- Informasikan kepada orang tua pentingnya menindaklanjuti hasil skrining
Skrining gizi
1.03143
Definisi
Mendeteksi secara dini pasien yang beresiko mengalami malnutrisi dengan proses
yang cepat untuk mencegah penurunan status gizi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status gizi dalam 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit
Terapetik
- Gunakan instrument skrining yang valid dan terpercaya
- Lakukan skrining ulang setelah saru minggu , jika skrining gizi
menunjukan risiko malnutrisi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining gizi
- Informasikan hasil skrining gizi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk di lakukan pemeriksaan lanjut , jika
skrining gizi menunjukan risiko sedang mengalami malnutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk dilakukan proses asuhan gizi terstandar,
jika skrining gizi menunujukkan risiko sedang mengalami malnutrisi
Skrining
l.14580
Definisi
Mendeteksi secara dini kemungkinan mengalami kanker agar dapat di lakukan
penanganan sesegera mungkin
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kondisi awal pasien(mis.anamnesa keluhan, usia, jenis
kelamin, riwayat kanker di keluarga , paparan karsinogenik
Terapetik
- Lakukan pemeriksaan fisik pada payudara , leher rahim, prostat, paru-paru
atau organ yang mungkin terkena kanker
- Fasilitasi untuk melaksanakan pemeriksaan penunjang deteksi kanker baik
pada wanita maupun pria
Edukasi
- Jelaskan prosedur dan tujuan deteksi dini kanker
- Jelaskan prosedur pemeriksaan penunjang
- Anjurkan melakukan deteksi kanker secara rutin
Skrining kesehatan
l.14581
Definisi
Mendeteksi dini resiko masalah kesehatan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan prosedur lainya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi target populasi skrining kesehatan
Terapetik
- Lakukan informed consent skrining kesehatan
- Sediakan akses layanan skrining (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu skrining kesehatan
- Gunakan instrument skrining yang valid dan akurat
- Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining kesehatan
- Lakukan anamnesis riwayat kesehatan , faktor resiko, dan pengobatan ,
jika perlu
- Lakukan pemeriksaan fisik, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining kesehatan
- Informasikan hasil skrining kesehatan
Kolaborasi
- Rujuk untuk pemeriksaan diagnostic lanjut(mis. Pap smear, mamografi,
prostat, ekg), jika perlu
Skrining Penganiayaan/Persekusi
l.14582
Definisi
Mendeteksi secara dini penyebab penderitaan , rasa sakit, dan kematian secara
sengaja
Tindakan
Observasi
- Identifikasi adanya keluhan fisik(mis. Pendarahan,luka,jejas)
- Identifikasi adanya perubahan perilaku dan psikologis
- Identifikasi adanya konsep diri (mis. Adanya rendah diri)
- Identifikasi adanya riwayat kekerasan (mis. Pelaku, korban,saksi)
- Identifikasi itntensitas dn frekuensi penganiayayan yang di alami
- Identifikasi perasaan selama proses skrining (mis. Merasa bersalah, marah,
sedih)
- Identifikasi koping yang di gunakan
- Identifikasi dukungan yang terdekat
Terapetik
- Berikan lingkungan yang nyaman , aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respek dan empati terhadap semua yang di ungkapkan (mis,
verbal, nonverbal)
- Hindari pemberian stigma
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan penunjang(mis. Laboratorium, forensic)
- Rujuk ke pelayanan terkait, jika perlu
Definisi
Mendeteksi secara dini penggunaan zat yang tidak sesuai dengan
indikasi medis sehingga dapat menimbulkan kecanduan serta
kematian.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi alasan dan keadaan saat masuk (mis. Putus zat, overdosis,
intoksikasi)
- Identifikasi riwayat pengobatan/terapi medik
- Identifikasi riwayat masalah penggunaan zat (mis.perawatan di RS,
komplikasi medis/jiwa, perilaku kriminal)
- Identifikasi kondisi yang mengakibatkan stress (mis. Kejadian,
lingkungan)
- Identifikasi faktor pencetus pemakaian kembali zat
- Identifikasi pemakaian zat terakhir (mis. Jenis, cara pemakaian, dosis,
dan waktu)
- Identifikasi hubungan social dan hambatan (mis. Orang
terdekat/dipercaya, kegiatan kelompok)
- Identifikasi konsep diri (mis. Gambaran diri, identitas, peran, ideal
diri, harga diri)
- Identifikasi aspek spiritual dan religi (mis. Nilai, keyakinan, kegiatan
ibadah)
- Identifikasi mekanisme koping yang digunakan sebelum dan saat ini
- Identifikasi mengenai penyebab dan akibat pemakaian zat
- Identifikasi cara mengatasi sugest yang digunakan serta efektivitas
- Identifikasi system pendukung yang digunakan dan tersedia
Terapeutik
- Berikan lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respect dan empati terhadap semua yang diungkapkan
(mis. Verbal, nonverbal)
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan penunjang (mis. Darah, urin, MRI)
- Rujuk ke pelayanan terkait, jika perlu
Definisi
Mendeteksi secara dini risiko terjadi penyipanan perkembangan anak usia di
bawah lima tahun.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tahap perkembangan bayi/balita dengan instrument yang
valid dan dipercaya (mis. KPSP, Denver II)
Terapeutik
- Lakukan skrining sesuai dengan standar usia yang telah ditetapkan
- Berikan lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap respek dan empati terhadap semua yang diungkapkan
(mis. Verbal, nonverbal)
- Hindari pemberian stigma
- Lakukan pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan kepada orang tua tujuan dan posedur skrining
- Infromasikan kepada orang tua hasil skrining
Definisi
Mendeteksi dini risiko masalah kesehatan tuberculosis dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan prosedur lainnya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi target populasi skrining tuberkolosis (kelompok berisiko)
Terapeutik
- Lakukan informed consent skrining tuberkolosis
- Sediakan akses layanan skrining tuberkolosis (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu tuberkolosis skrining
- Gunakan instrument skrining tuberkolosis yang valid dan akurat (mis.
Tanda gejala, BTA, rotgen thorak)
- Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining
tuberkolosis
- Lakukan anamnesis riwayat kesehatan, factor risiko, dan pengobatan,
jika perlu
- Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur skrining tuberkolosis
- Informasikan hasil kesehatan
Definisi
Mempertahankan kepatenan jalan napas baik tanpa alat maupun dengan alat
bantu jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi ukuran dan tipe selang orofariangeal atau nasofaringeal
- Monitor suara jalan napas setelah selang jalan napas terpasang (mis,
sesak napas, mengorok)
- Monitor komplikasi pemasangan selang jalan napas
- Monitor kesimetrisan pergerakan dinding dada
- Monitor saturasi oksigen (SpO2) dan CO2
Terapeutik
- Gunakan alat pelindung diri (mis. Sarung tangan, kacamata, masker)
- Posisikan kepala pasien sesuai dengan kebutuhan
- Lakukan pengisapan mulut dan orofaring
- Insersikan selang oro/nasofaring dengan tepat
- Pastikan selang oro/nasofaring mencapai dasar lidah dan menahan
lidah tidak jatuh ke belakang
- Fiksasi selang oro/nasofaring dengan cara yang tepat
- Ganti selang oro/nasofaring sesuai prosedur
- Insersikan laryngeal mask airway(LMA) dengan tepat
- Pastikan pemasangan selang endotrakeal dan trakeostomi hanya oleh
tim medis yang kompeten
- Fasilitasi pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan
peralatan intubasi dan peralatan darurat yang dibutuhkan
- Berikan oksigen 100% selama 3-5 menit, sesui kebutuhan
- Auskultasi dada setengah instubasi
- Gembungkan manset endotrakeal/trakeostomi
- Tandai selang endotrakeal pada bibir atau mulut
- Verifikasi posisi selang dengan menggunakan x-ray dada, pastikan
trakea 2-4 cm di atas karina
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur stabilitasi jalan napas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan ukuran dan tipe selang endotrakeal atau selang
trakeostomi yang memiliki volume tinggi, manset yang memiliki
tekanan rendah
Definisi
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman lingkungan dengan
memanfaatkan perencanaan rangsangan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keterbatasan kemampuan kognitif
Terapeutik
- Dukung lingkungan dalam menstimulasi melalui kontak yang
bervariasi
- Lakukan secara bertahap dan berulang-ulang jika terdapat perubahan
atau hal baru
- Sediakan kalender
- Orientasikan waktu, tempat dan orang
- Tunjukan sensitivitas dalam perawatan dengan cara merespons
- Berikan kesempatan untuk bertanggungjawab pada tugas dan
pekerjaan
- Libatkan dalam kegiatan seni dan budaya secara aktif
- Libatkan dalam program multistimulasi untuk meningkatkan
kemampuan kognitif (mis. Bernaynyi, mendengarkan music,
mendengarkan murattal, kegiatan kreatif, interaksi social, atau
penyelesaian masalah)
- Berikan kesempatan untuk memberikan pendapat
- Rencanakan kegiatan stimulasi sensori
- Berikan waktu istirahat
- Letakkan barang pribadi dan foto di kamar pasien
Edukasi
- Anjurkan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Anjurkan menungkapkan kembali pikiran untuk menstimulasi memori
- Anjurkan untuk melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
dan pembelajaran
- Anjurkan untuk menggunakan alat bantu memori (mis. Daftar tugas,
jadwal, dan pengingat)
- Anjurkan mengulang lagi informasi yang didapatkan
Surveilens I.
14582
Definisi
Mengumpulkan, meninterpretasi, dan mensintesis data pasien untuk
pengambilan keputusan klinis yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko kesehatan pasien
- Idetifikasi perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi persepsi pasien tentang status kesehatannya
- Identifikasi kondisi awal yang memerlukan respon segera (mis.
Perubahan tanda vital, detak jantung lambat atau cepat, tekanan darah
rendah atau tinggi, sulit bernapas, perubahan tingkat kesadaran,
kejang berulang atau berkepanjangan, nyeri dada, perubahan status
mental)
- Periksa tanda, gejala atau masalah saat ini
- Monitor kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan firi
- Monitor status neurologis
- Monitor pola perilaku
- Monitor kemampuan kognitif
- Monitor keadaan emosional
- Monitor tanda vital
- Monitor strategi penanggulangan yang digunakan oleh pasien dan
keluarga
- Monitor perubahan pola tidur
- Monitor kulit pada pasien berisiko tinggi
- Monitor tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Monitor pervusi jaringan
- Monitor tanda-tanda infeksi, jika perlu
- Monitor status gizi
- Monitor fungsi gastrointestinal
- Monitor pola eliminasi
- Monitor kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Aktifkan tim reaksi cepat, jika perlu
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis.
Pasien yang membutuhkan penilaian neurologis sering, pasien
mengalami disritmia jantung, pasien menerima infus obat kontinyu)
- Fasilitas memperoleh tes diagnostik, jika perlu
- Interpretasikan hasil tes diagnostic, jika perlu
- Ambil dan analisis data laboratorium
- Libatkan pasien dan keluarga dalam kegiatan pemantauan, jika perlu
- Catat jenis dan jumlah drainase dan beritahu dokter tentang perubahan
yang signifikan
- Bandingakan status saat ini dengan status sebelumnya untuk
mendeteksi perbaikan dan memburuknya keadaan kondisi pasien
- Analisis beberapa program medis dan pasikan keamanan dan
ketepatannya
- Sediakan lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis.
Mencocokkan kompetensi perawat dengan kebutuhan perawatan
pasien, rasio dengan perawat, menyediakan staf pelengkap memadai,
memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Jelaskan hasil tes diagnostic kepada pasien dan keluarga
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan
hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan ICP
Surveilens keamanan dan keselamatan I.
14584
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasi, dan mensintesis data keselamatan dan
factor risiko keselamatan pasien untuk pengambilan keputusan klinis yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko bahaya yang mengancam keselamatan pasien, jika
ada
- Identifikasi informasi tentang perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi persepsi tentang keselamatan
- Periksa tanda, gejala, atau masalah saat ini
- Monitor kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri
- Monitor status neurologis
- Monitor pola perilaku
- Monitor kemampuan kognitif
- Monitor keadaan emosional
- Monitor tanda vital, sesuai kebutuhan
- Monitor tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan elektrolit
- Monitor kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis.
Pasien yang membutuhkan pemeriksaan neurologis sering, pasien
mengalami disritmia jantung, pasien menerima infus obat intravena
kontinu seperti nitrogliserin atau insulin)
- Fasilitas memperoleh tes diagnostic, jika perlu
- Interpretasi hasil tes diagnostic, jika perlu
- Bandingkan status ini dengan status seblumnya untuk mendeteksi
perbaikan dan memburuknya kondisi pasien
- Prioritaskan tindakan berdasarkan kondisi pasien
- Analisis beberapa program medis dan pastikan keamanan dan
ketepatannya
- Sediakan lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis.
Mencocokkan kompetensi perawat dengan kebutuhan perawatan
pasien, rasio dengan perawat, menyediakan penunjang yang memadai,
memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Anjurkan keluarga terlibat dalam menjaga keselamatan pasien, jika
perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan pemantauan
hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan medis tentang kondisi terkait program terapi, jika
perlu
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasikan, dan mensintesis data ibu hamil
dengan riwayat trauma atau cedera yang mengancam kehamilan atau ibu
hamil dengan riwayat kehamilan bermasalah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi risiko bahaya yang mengancam kehamilan (mis. Riwayat
jatuh, trauma, infeksi jalan lahir, konsumsi obat-obatan, usia lebih dari
35 tahun dan kurang 20 tahun, malnutrisi, penyakit penyetra)
- Identifikasi perilaku dan rutinitas yang dapat mengancam kehamilan
pasien (mis. Olahraga ekstrim, naik atau turun tangga, merokok,
alkoholik)
- Identifikasi kondisi stabil atau tidak stabil kritis (mis. Gawat janin,
pendarahan, anema, hipertensi, KPD, preeklamsia/eklamsia)
- Periksa tanda, gejala, atau masalah kehamilannya saat ini
Terapeutik
- Tetapkan frekuensi pengumpulan dan interpretasi data terkait
kehamilan (mis. BB ibu hamil, DJJ, taksiran berat janin, gerakan
janin, usia kehamilan, tinggi fundus)
- Fasilitas ibu hamil memperoleh informasi tentang deteksi dini tanda
dan gejala bahaya kehamilan (mis. Perdarahan, tekanan darah tinggi,
tanda-tanda anemia dan hasil tes diagnostic)
- Interpretasikan hasil diagnostic, jika perlu
- Sediakan lingkungan aman dan nyaman bagi ibu hamil
Edukasi
- Anjurkan menyampaikan persepsinya tentang kehamilan berisiko
Kolaborasi
- Kolaborasi program medis bagi ubu hamil dan pastikan keamanan dan
ketepatannya
Surveilens Komunitas I.
14584
Definisi
Mengumpulkan, menginterpretasi, dan mensintesis data yang bersifat
berkesinambungan untuk pengambilan keputusan di masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tujuan dan prosedur pelaporan data kesehatan masyarakat
- Kumpulkan data yang berkaitan dengan kejadian kesehatan di
masyarakat
- Tetapkan frekuensi dan pengumpulan analisis data
Terapeutik
- Laporkan data mekanisme menggunakan pelaporan standar yang
sudah ada
- Tindak lanjuti laporan ke instansi terkait untuk memastikan
keakuratan dan kegunaan informasi
- Libatkan berperan aktif dalam pengembangan program di masyarakat
(mis. Pendidikan kesehatan, kebijakan pemerintah dan kemampuan
advokasi) terkait dengan pengumpulan data masyarakat dan
pelaporannya
- Gunakan laporan sebelumnya untuk mengenali kebutuhan
pengumpulan data tambahan, analisis dan interpretasinya
Edukasi
- Ajarkan (Keluarga dan masyarakat) mengenali pentingnya tindak
lanjut pengobatan penyakit menular
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan pihak lain dalam pengumpulan, analisis, dan
pelaporan data kesehatan masyarakat
Teknik Distraksi I.
14584
Definisi
Mengalihkan perhatian atau emosi dan pikiran negatif terhadap sensai yang
tidak diinginkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pilihan teksnik distraksi yang diinginkan
Terapeutik
- Gunakan teknik distraksi (mis. Membaca buku, menonton televise,
akitivitas terapi, membaca cerita, bernyanyi )
Edukasi
- Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca indera (mis. Music,
perhitungan, televise, baca, video/ permainan ngegame)
- Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan tingkat energi,
kemampuan, usia, tingkat perkembangan
- Anjurkan membuat daftar aktvitas yang menyenangkan
- Anjurkan melatih teknik distraksi
Definisi
Membentuk imajnasi dengan semua indera melalui pemrosesan kognitif
dengan mengubah, obyek, tempat, peristiwa atau situasi untuk
meningkatkan relaksasi, meningkatkan kenyamanan dan meredakan nyeri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
- Monitor respons perubahan emosional
Terapeutik
- Sediakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan membayangkan suatu tempat yang pernah atau yang ingin
dikunjungi (mis. Gunung, pantai)
- Anjurkan membayangkan mengunjungi tempat yang dikunjungi
berada dalam kondisi yang sehat, bersama dengan orang yang dikasihi
atau dicintai dalam suasana yang nyaman
Definisi
memfasilitasi latihan otot resistif reguler untuk mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan otot.
Tindakan
Observasi
- mengidentifikasi resiko
- identifikasi tingkat kebugaran otot dengan menggunakan lpangan latihan
atau laboratorium tes (mis.angkat maksimum, jumblah datar perunit
waktu)
- identifikasi jenis dan durasi aktivitas pemanasan/pendinginan
- monitor efektifitas latihan.
Terapeutik
- lakukan latihan sesuai program yang di tentukan
- fasilitias menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang
realistis dalam menentukan rencana latihan.
- Fasilitas mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan di lingkungan rumah/
tempat kerja
- Fasilitas mengembangkan program latihan yang sesuai dengan tingkat
kebugaran otot, kendala musculoskeletal, tujuan fungsional kesehatan,
sumber daya peralatan olahraga, dan dukungan sosial
- Fasilitas mengubah program atau mengembangkan strategi lain untuk
mencegahnya bosan dan putus latihan.
- Berikan intruksi tertulis tentang pedoman dan bentuk gerak untuk setiap
gerakan otot.
Edukasi
- Jelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga, dan konsekuensitidak
digunakannya otot.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (mis. Terapis aktivitas, asli fisiologi
olahraga,terapis okupasi, terapis rekreasi, terapi fisik) dalam perencanaan,
pengajaran, danmemonitor program latihan otot.
Definisi
Menggunakan teknik gerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau
mengembalikan meningkatkan fleksibilitas sendi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keterbatasan fungsi dan gerak sendi
- Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau rasa sakit selama gerakan /
aktivitas
Terapeutik
- Lakukan pengendalian nyeri sebelum memulai latihan
- Berikan posisi tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau aktif
- Fasilitas menyusun jadwal latihan rentang gerak aktif maupun pasif
- Fasilitas gerak sendi teratur dalam batas batas rasa sakit, ketahanan, dan
mobilitas sendi
- Berikan penguatan positif untuk melakukan latihan bersama
Edukasi
- Jelaskan kepada pasien / keluarga tujuan dan rencana latiahan bersama
- Anjurkan duduk di tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntal) atau kursi,
sesuai toleransi
- Ajarkan melakukian latihan rentang gerak aktif dan pasif secara sistematis
- Anjurkan memvisualisasikan gerak tubuh sebelum memulai gerakan
- Anjurkan ambulasi, sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan fisioterapi dalam mengembangkan dan melaksanakan
program latihan.
Teknik menenangkan
I.08248
Definisi
Teknik relaksasi dengan membentuknya imajinasi individu dengan menggunakan
semua indera melalui pemprosesan kognitif untuk mengurangi stress.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
Terapeutik
- Buat kontrak dengan pasien
- Ciptakan ruangan tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan mendengarkan musik yang lembut atau music yang disukai
- Anjurkan berdoa, berzikir, membaca kitab suci, ibadah sesuai agama yang
dianut
- Anjurkan melakukan teknik menenangkan hingga perasaan menjadi
tenang.
Terapi aktivitas
I.05186
Definisi
Menggunakan aktivitas fisik, kognitif, social, dan spiritual tertentu untuk
memulihkan keterlibatan frekuensi, atau durasi aktivitas individu atau kelompok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi deficit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi stategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
- Identifikasi makna aktivitas rutib (mis.bekerja) dan waktu luang
- Monitor respons emosional, fisik, social, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
- fasilitas focus pada kemampuan, bukan deficit yang alami
- sepakat komitmenuntuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik, psikologis dan social
- koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia
- fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- fasilitas transpotrasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
- fasilitias pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untguk
mengkoordinasi aktivitas yang di pilih
- fasilitas aktivitas fisik rutin (mis.ambulasi,mobilisasi dan perawatan diri)
sesuai kebutuhan
- fasilitas aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energy
atau gerak
- fasilitas aktivitas motoric kasar untuk pasien hiperaktif
- tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan,jika sesuai
- fasilitas aktivitas motoric untuk merelaksasikan otot
- fasilitas aktvitas dengan komponen memori implisit dan emosional (mis.
Kegiatan keagamaan khusus) untuk pasien demensia, jika sesuai.
- Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur,
dan aktif
- Fasilitas mengembangkan motivasi dan penguatan diri
- Fasilitas pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari hari
- Berikan penguatan positif partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Jelaskan metode aktivitas sehari hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang di pilih
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social, spiritual dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
- Anjurkan keluarga memberi penguatan positif atas partisipasi dalam
aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor
program aktivitas jika sesuai
- Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
Terapi akupresur
I.06209
Definisi
Menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk mengurangi nyeri,
meningkatkan relaksasi, mencegah atau mengurangi mual.
Tindakan
Obeservasi
- Periksa kontraindikasi (mis. Kontusio, jaringan perut, infeksi, penyakit
jantung dan anak kecil)
- Periksa tingkat kenyamanan psikologis dengan sentuhan
- Periksa tempat yang sensitif untuk dilakukan tekanan dengan jari
- Identifikasi hasil yang ingin di capai
Terapeutik
- Tentukan titik akupuntur, sesuai dengan hasil yang di capai
- Perhatikan isyarat verbal atau nonverbal untuk menentukan lokasi yang
diinginkan
- Rangsang titik akupresur dengan jari atau ibu jari dengan kekuatan
tekanan yang memadai
- Tekan jari atau pergelangan tangan untuk mengurangi mual
- Tekan bagian otot yang tegang hingga rileks atau nyeri menurun, sekitar
15-20 detik
- Lakukan penekanan pada kedua ekstremitas
- Lakukan akupresur setiap hari dalam satu pecan pertama untuk mengatasi
nyeri
- Telah referensi untuk menyesuaikan terapi dengan etiologi, lokasi, dan
gejala, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan untuk rileks
- Ajarkan keluarga atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
Terapi akupuntur
I.06210
Definisi
Menggunakan metode penusukan jarum pada titik titik tertentu yang tepat di
permukaan tubuh
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat kesehatan dan pengkajian fisik sesuai kebutuhan
- Periksa resiko adanya akupuntur
Terapeutik
- Perhatikan prosedur keselamatan pasien (cuci tangan persiapan kulit,
persiapan lingkungan kerja, persiapan alat, kadaluarsa jarum, manajemen
sampah, manajemen darah)
- Berikan posisi yang sesuai dan buka area yang akan di terapi, sesuai
kebutuhan
- Tentukan titik akupuntur
- Lakukan akupuntur sesuai indikasi (lokasi,ukuran,jarum,jumblah jarum
yang digunakan)
- Lakukanmenejemen efek samping akupuntur (mis.nyeri,hematom,pingsan,
jarum yang rusak, bengkok,tertancap, infeksi)
Edukasi
- Jelaskan prosedur akupuntur, indikasi,kontra indikasi,dan kemungkinan
efek samping
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis yang tersertifikasi
Definisi
Menggunakan hewan untuk memberikan simulasi pemulihan kesehatan,
pengalihan perhatiandan, relaksasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penerimaan pasien terhadap hewan sebagai agen
- Identifikasi adanya alergi pada hewan
- Lakukan pemeriksaan fisik
Terapeutik
- Tentukan standar untuk skrining, pelatihan, dan perawatan hewan dalam
program terapi, jika perlu
- Ikuti peraturan dinas kesehatan tentang penggunaan hewan sebagai agen
terapi
- Buat pedoman protocol yang menguraikan respons terhadap trauma atau
cedera akibat kontak dengan hewan
- Siapkan siapkan hewan (mis. Anjing,kucing, kuda,ular,kura kura, kelinci,
percobaan,burung)
- Fasilitas pasien memegang, membelai, menonton dan mencurahkan emosi
kepada hewan
- Motivasi bermain dengan terapi
- Motivasi memberi makan atau merawat hewan
- Berikan kesempatan untuk mengenang dan berbagi tentang pengalaman
merawat hewan peliharaan / hewan lainnya
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan alasan memiliki hewan
Terapi bekam
I.02085
Definisi
Menggunakan metode penyedotan kulit dengan tekanan negative pada bagian
bagian tertentu untuk mengeluarkan racun atau oksida dalam tubuh.
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat kesehatan
- Identifikasi kontraindikasi terapi bekam (mis. Konsumsi pengecer darah
[inspirasi,aspilet]
- Lakukan pemeriksaan fisik
Terapeutik
- Tentukan titik pembekaman
- Tentukan jenis bekam yang akan di lakukan (mis. Bekam kering atau
basah)
- Baringkan pasien senyaman mungkin
- Buka pakaian pada area yang akan di lakukan pembekaman
- Pasang sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya
- Desinfeksi area yang akan di bekam dengan kapas alcohol atau alcohol
swab
- Olesi kulit dengan minyak herbal untuk meningkatkan peredaran darah
(mis. Minyak zaitun)
- Lakukan penyekopan dengan tarikansecukupnya
- Lakukan penyayatan pada area yang telah dilakukan bekam kering
- Lakukan penyekopan kembali setelah dilakukan penyayatan
- Lakukan pembekaman tidak lebih dari 5 menit untuk menghindari
hipoksia jaringan
- Buka kop dan bersihkan darah yang tertampung
- Bersihkan area yang telah dilakukan pembekaman
- Hindari pembekaman pada area mata, hidung, mulut areola mammae,
kelamin, dekat pembuluh darah besar, varises dan jaringan luka.
- Lakukan sterilisasi pada alat alat bekam yang telah di gunakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi bekam
- Anjurkan puasa sebelum dilakukan pembekaman, jika perlu
- Anjurkan tidak mandi 2-3 jam pasca pembekaman
Terapi bercerita
I.10345
Definisi
Menggunakan cerita naratif seperti dongeng, mitos, legenda dengan improvisasi
tertentu untuk memulihkan masalah fisik dan psikologis
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan anak
- Identifikasi minat anak terhadap cerita
- Identifikasi tema yang di sukai
- Identifikasi ekspresi dan respons anak
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Jalin keakraban dengan anak dan keluarga
- Mulai bercerita mulai dari hal sederhana sampai hal yang kompleks
- Fokuskan pandangan pada anak
- Minta tanggapan anak
- Berikan umpan balik reinforcement positif
- Dokumentasikan proses dan terapi
Edukasi
- Jelaskan tujuan reaksi
Terapi bermain
I.10346
Definisi
Menggunakan mainan atau media untuk memfasilitasi anak dalam
mengkomunikasikan persepsi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi perasaan anak yang diungkapkan selama bermain
- Monitor penggunaan peralatan bermain anak
- Monitor respons anak terhadap terapi
- Monitor tingkat kecemasan anak selama terapi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
- Sediakan waktu yang cukup untuk memungkinkan sesi bermain efektif
- Atur sesi bermain untuk memfasilitasi hasil yang diinginkan
- Tetapkan batasan untuk sesi latihan terapeutik
- Sediakan peralatan bermain yang aman, sesuai kreatif, tepa guna, peralatan
yang merangsang perkembangan anak, yang dapat mendorong
eksresipengetahuan dan perasaan anak
- Motivasi anak untuk berbagi perasaan, pengetahuan, dan persepsi
- Komunikasikan penerimaan perasaan, baik positive atau nrgative, yang
diungkapkan melalui permainan
- Lanjutkan sesi bermain secara teratur untuk membangun kepercayaan dan
mengurangi rasa takut akan peralatan atau perawatan yang tidak di kenal
- Dokumentasikan pengamatan yang dilakukan selama sesi bermain
Edukasi
- Jelaskan tujuan bermain bagi anak dan orang tuan
- Jelaskn prosedur bermain kepada anak dan orang tua dengan bahsa yang
mudah di pahami
Terapi biofeedback
I.09318
Definisi
Memfasilitasi kemampuan mengendalikan diri atas respons fisiologi dengan
menggunakan monitor biofeedback.
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat kesehatan
- Identifikasi kemampuan dan kemampuan untuk menggunakan perawatan
biofeedback
- Identifikasi penerimaan terhadap terapi
- Identifikasi perangkat biofeedback yang akan digunakan (mis.feedback
termal: respons elektrodermal atau respon kulit galvanic,feedback
elektromiografi, biofeedback pernafasan, biofeedback
elektroensefalografi)
- Identifikasi kondisi kesehatan spesifik yang harus di lakukan terapi
Terapeutik
- Atur ruang terapi agar pasien tidak menyentuh tanda konduktif apapun
- Pasang perangkat instrument sesuai kebutuhan
- Tetapkan ambang dasar respon fisiologis untuk membandingkan efek
terapi
- Operasikan perangkat biofeedback
- Fasilitasi belajar memodifikasi respon tubuh terhadap isyarat pada monitor
- Berikan umpan balik kemajuan setelah setiap sesi terapi
Edukasi
- Jelaskan prosedur penggunaan perangkat
- Jelaskan tujuan menggunakan feedback
- Informasikan waktu frekuensi lama dan tempat, terapi dengan
pasien/keluarga
- Ajarkan memeriksa instrument berfungsi dengan baik sebelum digunakan
- Informasikan hasil terapi untuk penguatan respon terapi
Terapi diversional
definisi
Menggunakan aktifitas pengisi waktu luang atau rekreasi untuk meningkatkan
perasaan sehat.
Tindakan
Obervasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampun menerima informasi
- Identifikasi hobi dan aktivitasbyang biasa dilakukan
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan menyiapkan ruangan yang tenang dan nyaman
- Anjurkan menjalankan hobi dan aktivitas yang biasa dilakukan
- Anjurkan menonton teevisi, membaca buku, dan hiburan lainnya
- Anjurkan melakukan aktivitas yang dapat menurunkan asientas
(mis.berzikir, beribadah,menyanyi dalam kelompok, permainan sederhana
bermain kartu puzzle)
Terapi Hipnisis
I.09320
Definisi
Memfasilitasi pencapaian konsentrasi penuh untuk menciptakan perubahan
dalam sensasi,pikiran,atau perilaku.
Tindakan
Observasi
Identifikasi riwayat masalah yang dialami
Identifikasi tujuan teknik hypnosis
Identifikasi penerimaan untuk menggunakan hypnosis
Terapeutik
Ciptakan hubungan saling percaya.
Berikan lingkungan yang nyaman,tenang dan bebas gangguan.
Duduk bahasa yang mudah dipahami.
Berikan sasaran dengan secara efektif.
Fassilitasi mengidentifikasi teknik hypnosis yang tepat(mis.gerakan tangan ke
wajah,teknik eskalasi,fraksinasi).
Hindari menebak apa yang dipikirkan.
Fasilitasi menggunakan semua indera selama prosses terapi.
Berikan umpan balik positif setelah setiap sesi edukasi.
Anjurkan menarik napas dalam untuk mengintensifkan relaksasi.
Terapi Humor
I.09321
Definisi
Menggunakan humor untuk memudahkan membangun
hubungan,mengurangi ketegangan dan kemarahan,atau mengatasi perasaan
menyaksikan.
Terapi Keluarga I.09322
Definisi
Menggunakan anggota keluarga untuk menggerakan keluarga melakukan
cara hidup yang lebih produktif.
Tindakan
Observasi
Identifikasi riwatay kesehatan keluarga.
Identivikasi pola komunikasi keluarga.
Identivikasi cara keluarga memecahkan masalah.
Identivikasi pembuatan keputusan dalam keluarga.
Identivikasi terjadinya pelecehan dalam keluarga.
Identivikasi kekuatan/sumber daya keluarga.
Identivikasi peran setiap anggota keluarga dalam system keluarga.
Identivikasi gangguan spesifikasi terkait harapan peran.
Identivikasi penyalahgunaan zat pada anggota keluarga.
Identivikasi penengah dalam keluarga.
Identivikasi ketidak puasan dan/atau konflik terjadi.
Identivikasi kejadian saat ini atau akan terjadi yang mengancam keluarga.
Identivikasi kebutuhan dan harapan dalam keluarga.
Monitor respons merugikan terhadap terapi.
Terapeutik
Fasilitasi strategi keluarga.
Fasilitasi strategi menurunkan stress.
Fasilitasi strategi system keluarga,jika sesuai.
Diskusikasi cara terbaik dalam menangani disfungsi perilaku dalam
keluarga.
Diskusikasi batasan keluarga.
Diskusikasi strategi penyelesaian masalah yang kontruktif.
Diskusikasi rencana terapi dengan keluarga.
Diskusikasi cara membudayakan perilaku baru.
Rencanakan strategi menghentikan terapi.
Edukasi
Anjuran berkomunikasi lebih efektif.
Anjuran anggota memprioritaskan dan memilih masalah keluarga.
Anjuran semua anggota keluarga berpartisipasi dalam pekerjaan rumah
tangga bersama sama (mis.makan bersama).
Anjuran mengubah cara berhubungan dengan anggota keluarga lain.
Terapeutik
Atur lingkungan yang normal (mis.menggunakan jam,kalender,fumitur).
Fasilitasi komunikasi terbuka antara pasien,perawat,dan staff lainnya.
Libatkan dalam keputusan tentang perawatan sendiri.
Tuliskan harapan dan kesepakatan perilaku,jika sesuai.
Dukung kegiatan kelompok forma, dan informal untuk meningkatkan
kemampuan berbagi,kerjasama,kompromi,dan kepemimpinan.
Pastikan staff memenuhi janji pertemuan dan pengawasan pada pasien.
Minimalkan batasan yang mengurangi privasi atau pengendalian diri
(otonomi).
Fasilitasi menggunakan telepon.
Sediakan lingkungan yang nyaman untuk kunjungan keluarga dan teman
lain.
Sediakan buku,majalah,seni,dan kerajinan sesuai latar belakang,kebutuhan
rekseasi budaya,dan pendidikan.
Batasi jumblah pasien psikotik yang belum terapi saat control.
Edukasi
Anjurkan menggunakan benda milik sendiri
Kolaburasi
Koordinasikan penurunan atau penyesuaian dosis obat,sesuai indikasi
Terapi Murattal
I.08249
Definisi
Menggunakan media al-qur’an (baik dengan mendengar atau membaca)
untuk membantu meningkatkan pertumbuhan yang spesifik dalam tubuh baik
secara fisiologis maupun psikologis.
Tindakan
ObserVasi
Identifikasi aspek yang akan diubah atau dipertahankan
(mis.sikap,fisiologis,psikologis)
Identifikasi aspek yang akan difokuskan dalam terapi
(mis.stimulasi,relaksasi,konsentrasi,pengurangan nyeri)
Identifikasi jenis terapi yang digunakan berdasarkan keadaan dan
kemampuan pasien (mendengarkan atau membaca Al-qur’an)
Identifikasi media yang dipergunakan (mis.speaker,earphone,handphone)
Identifikasi lama dan durasi pemberian sesuai kondisi pasien.
Monitor perubahan yang di fokuskan.
Terapeutik
Posisikan dalam posisi dan lingkungan yang nyaman.
Batasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan
(mis.lampu,suara,pengunjung,panggilann telepon)
Yakinkan volume yang digunakan sesuai dengan keinginan pasien.
Putar rekaman yang telah ditetapkan.
Dampingi selama membaca Al-qur’an,jika perlu.
Edukasi
Jelaskan tujuan dan manfaat terapi.
Terapi Kognitif Perilaku
I.09323
Definisi
Menggunakan teknik berpikir,merasa dan berperilaku mengenai suatu
kejadian untuk memulihkan penyadaran diri.
Tindakan
Observasi
Identifikasi riwayat diagnostic menyeluruh
Identifikasi gejala,factor lingkungan,budaya,biologis yang mempengaruhi.
Identifikasi masalah yang menimbulkan distrosi pikiran dan persepsi
negative.
Identifikasi asumsi,keyakinan mendasar atau skema dari pola piker dan
distrosi pikiran.
Identifikasi metode alternative dalam menyelesaikan masalah (mis.proses
koreksi pikiran)
Monitor kemampuan yang telah dilatih.
Terapeutik
Ciptakan hubungan terapeutik dan kolaburatif (pasien-perawat) yang efektif.
Analisis distrosi pikiran yang dialami
(mis.labeling,overgeneralisasi,personalisasi).
Lakukan pengamatan pemantauan terhadap pikiran dan perilaku.
Buatkan penugasan aktivitas di rumah dalam proses terapi.
Arahkan pikiran keliru menjadi sistematis.
Buatkan rapot/catatan kegiatan harian dan sharing.
Berikan reinforcement positif kemampuan yang dimiliki.
Edukasi
Jelaskan masalah yang dialami (mis.kecemasan,trauma sindrom)
Jelaskan strategi dan proses terapi pikiran perilaku.
Diskusikan pikiran keliru yang dialami.
Diskusikan self-monitoring dalam memahami kondisi selama terapi.
Diskusikan rencana aktivitas harian terkait terapi yang diberikan.
Latih teknik relaksasi (mis.pernapasan,latihan otot progresif).
Latih restrukturisasi pikiran dengan metode ABC
(Actual,belief,consequence) dengan mengkonter/melawan pola piker yang
keliru.
Latih restrukrisasi pikiran dengan metode ABCD (disputing,effects)
Latih keterampilan koping individu.
Latih menggunakan prinsip FEAR (Feling frightened,expecting bad things
to happen,attitude,and action,result and reward) pada usia anak-anak.
Kolaborasi
Kolaburasi dalam pemberian terapi (mis.psikofamaka,ECT)
Terapi Lintah
I.02087
Definisi
Menggunakan lintah untuk menghilangkan kelebihan jaringan yang ditanam
yang bercampur dengan darah vena.
Tindakan
Observasi
Monitor kadar hemoglobin dan hematocrit harian,jika perlu.
Monitor ukuran lintah sampai membesarrr (10-25 menit) sampai terlepas
sendiri
Terapeutik
Gunakan kewaspadaan universal.
Gunakan terapi lintah pada daerah yang aliran darah arterinya adekuat.
Gunakan lintah hanya untuk satu pasien.
Bersihkan bekas gigitan dengan kain steril dan keringkan.
Batasi lokasi dengan kain atau handuk agar lintah tidak berpindah.
Oleskan dekstrosa 5% di lokasi terapi.
Tempatkan lintah dengan pinset secara hati-hati.
Pastikan ujung anterior dan posterior menempel pada area terapi
Lepaskan lintah yang tidak terjatuh dengan alcohol.
Bersihkan area terapi dengan hydrogen perioksida dan air steril setiap 1-2
jam.
Edukasi
Informasikan lintah mengeluarkan anastesi local.
Informasikan tindakan tidak membutuhkan anastesi local,karena jaringan
yang ditanam memiliki sedikit saraf yang aktif.
Informasikan bahwa lintah mengeluarkan hirudin,antikoagulan,sehingga
darah akan mengalir dari luka sampai 50ml selama 24 sampai 48 jam
setelah lintah diangkat
Informasikan bahwa lintah merupakan terapi.
Anjurkan untuk tidak menyentuh atau melepaskan lintah secara manual.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberia antibiotic,jika perlu.
Tindakan
Observasi
Identifikasi jenis humor yang diinginkan.
Identifikasi tanggapan khas pasien terhadap humor (mis.tertawa atau
tersenyum)
Identifikasi situasi dan kondisi untuk menggunakan humor.
Monitor respons dan hentikan strategi humor jika tidak efektif.
Terapeutik
Hindari konten yang sensitive
Tunjukan sikap menghargai humor yang dilakukan.
Tanggapi seccara positif upaya humor yang dilakukan.
Edukasi
Diskusikan keuntungan tertawa.
Anjurkan menggunakan media terapi humor (mis.permainan
lucu,kartun,lelucon,video,kaset,buku)
Terapi Intravena
l.02086
Definisi
Memberikan dan memantau cairan dan/obat-obatan melalui intravena.
Tindakan
Observasi
Identifikasi indikasi dilakukan terapi intravena.
Periksa jenis,jumblah,tanggal kadaluarsa,jenis larutan,dan kerusakan wadah.
Periksa kepatenan IV sebelum pemberian obat atau cairan.
Monitor aliran IV dan tempat penusukan kateter selama terapi.
Monitor tanda dan gejala kelebihan cairan.
Monitor nilai kalium berada dibawah 200mEq/24 jam pada dewasa.
Monitor tanda dan gejala fleebitis infeksi local
Terapeutik
Pertahankan teknik aseptic.
Lakukan lima benar sebelum memberikan cairan atau obat-obatan
(obat,dosis,pasien,rute,dan waktu.)
Berikan melalui indusion pump ,jika perlu
Berikan cairan pada suhu kamar,kecua;I ada indikasi lain.
Berikan obat-obatan melalui IV,selang infus dan peralatan lainnya setiap
48-72 jam.
Lakukan perawatan area penusukan kateter IV.
Lakukan pembilasan selang setelah pemberian larutan pekat.
Dokumentasikan terapi yang diberikan.
Edukasi
Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur.
Terapi Kelompok
l.13500
Definisi
Menggunakan kelompok dengan masalah yang sama untuk memberikan
dukungan emosional dan perilaku,melatih perilaku baru,dan berbagai informasi
kesehatan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi topik,tujuan dan proses kelompok.
Monitor keterlibatan aktif setiap anggota kelompok.
Terapeutik
Bentuk kelompok 5 sampai 12 anggota.
Tentukan waktu dan tempat yang sesuiai untuk pertemuan kelompok.
Ciptakan suasana nyaman.
Gunakan kontrak tertulis,jika perlu.
Ciptakan iklim motivasi untuk proses kelompok.
Mulai dan akhiri kegiatan tepat waktu.
Atur tempat duduk sesuai metose yang digunakan.
Sepakati norma kelompok.
Berikan arahan dan informasi yang sesuai.
Hindari interaksi kelompok tidak produktif.
Arahkan kelompok melalui tahapan pengembangan kelompok.
Arahkan anggota kelompok untuk terlibat aktif.
Edukasi
Anjurkan berbagai perasaan,pengetahuan,dan pengalaman.
Anjurkan saling membantu dalam kelompok.
LAtih tanggung jawab dan mengendalikan diri dalam kelompok.
Kolaborasi
Rujuk ke perawat spesialis lain,
Anjur memutuskan perhatian/pikiran pada lantunan ayat Al-Qur’’an.
Terapi Musik
l.08250
Definisi
Menggunakan music untuk membantu mengubah perilaku,perasaan,atau
fosiologi tubuh.
Tindakan
Observasi
Terapi Oksigen
Definisi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi
kondisi kekurangan oksigen jaringan.
Terapi Menelan
l.03144
Definisi
Memulihkan kemampuan menelan untuk mencegah terjadinya
komplikasi akibat gangguan menelan.
Tindakan
Observasi
Monitor tanda dan gejala aspirasi.
Monitor gerakan lidah saat makan ,minum
Monitor tanda kelelahan saat makan,minum,dan menelan
Terapeutik
Berikan lingkungan yang nyaman.
Jaga privasi pasien.
Gunakan alat bantu,jika perlu.
Hindari penggunaan sedotan.
Posisikan duduk.
Berikan permen lollipop untuk meningkatkan kekuatan lidah.
Fasilitasi meletakan makanan dibelakang mulut.
Berikan perawatan mulut,sesuai kebutuhan.
Edukasi
Informasikan manfaat terapi menelan kepada pasien dan keluarga .
Anjurkan membuka dan menutup mulut saat memberikan makanan.
Anjurkan tidak bicara saat makan.
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan terapi
(mis.terapis okupasi,ahli patologi bicara,dan ahli gizi)dalam mengatur
program rehabilitasi pasien.
Terapi Mileu
l.09324
Definisi
Menggunakan orang sumber daya,dan/atau kejadian di lingkungan
sekitar untuk meningkatkan atau mengoptimalkan fungsi psikososial.
Tindakan
Observasi
Identifikasi kontribusi factor lingkungan terhadap perilaku.
Identifikasi kebutuhan orang lain selain kebutuhan pasien.
Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi perawatan diri.
Monitor perilaku yang mungkin mengganggu atau merugikan orang lain.
Tindakan
Observasi
Monitor Kecepatan Aliran Oksigen
Monitor Posisi Alat Terafi Oksigen
-Monitor Aliran Oksigen Secara Periodik Dan Pastikan Fraksi Yang Diberikan
Cukup
-Monitor Efektifitas Terapi Oksigen (Misal.Oksimetri,Analis Gas Darah)Jika
Perlu
-Monitor Kemampuan Melepaskan Okisgen Saat Makan
-Monitor Tanda-Tanda Hipoventilasi
-Monitor Tanda-Tanda Gejala Toksikasi Oksigen Dan Atelektasis
-Monitor Tingkat Kecemasan Akibat Terapi Oksugen
-Monitor Integrita Mukosa Hidung Akibat Pemasangan Oksigen
Terapeutik
-Bersihkan Sekret Pada Mulut ,Hidung,Dan Trakea,Jika Perli
-Perthankan Kepatenan Jalan Napas
-Siapkan Dan Atur Peralatan Pemberian Oksigen
-Berikan Oksigen Tambahan Jika Perlu
-Tetap Berikan Oksigen Saat Pasien Ditransportasi
-Gunakan Perangkat Oksigen Yang Sesuai Dengan Tingkat Mobilitas Pasien
Edukasi
--Ajarkan Pasien Dan Keluarga Cara Menggunakan Oksigen Di Rumah
Kolaborasi
-Kolaborasi Penentuan Dosis Oksigen
-Kolaborasi Penggunaan Oksigen Saat Aktivitas Dan Atau Tidur
Terapi Paparan Panas
Definisi
Menstimulasi Kulit Dan Jaringan Di Bawahnya Dengan Panas Untuk
Mengurangi Nyeri Dan Ketidaknyamanan Lainnya.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi Kontradiksi Penggunaan Terapi (Mis.Penurunan Atau Tidak
Adanya Sensasi,Penurunan Sirkulasi)
-Monitor Suhu Alat Terapi
-Monitor Kondisi Kulit Selama Terapi
-Monitor Kondisi Umum,Kenyamanan Dan Keamanan Selama Terapi
-Monitor Respon Pasien Terhadap Terapi
Terapeutik
-Pilih Metode Stimulasi Yang Nyaman Dan Mudah Didapatkan (Mis.Botol
Air Panas,Bantal Panas Listrik,Lilin Parafin,Lampu)
-Pilih Lokasi Stimulasi Yang Sesuai
-Bungkus Alat Terapi Dengan Menggunakan Kain
-Gunakan Kain Lembab Disekitar Area Terapi
-Tentukan Durasi Terapi Sesuai Dengan Respon Pasien
-Hindari Melakukan Terapi Pada Daerah Yang Mendapatkan Terapi Radiasi
Edukasi
-Ajarkan Cara Mencegah Kerusakan Jaringan
-Ajarkan Cara Menyesuaikan Suhu Secara Mandiri
Terapi Pemberhentian Merokok
Definisi
Menggunakan Substansi Nikotin Dan Intervensi Psikososial Untuk
Pemberhentian Merokok.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi Status Merokok Saat Ini Dan Riwayat Merokok
-Identifikasi Alasan Berhenti Merokok
-Identifikasi Kkesiapan Berhenti Merokok
-Identifikasi Perubahan Aspek Psikososial(Mis. Perasaan Positif Dan Negatif
Merokok) Yang Mempengaruhi Perilaku Merok
--Monitor Selama 2 Tahun Setelah Berhenti Jika Memungkinkan
Terapeutik
-Yakinkan Jika Gejala Putus Nikotin Bersifat Sementara
-Motivasi Menentukan Tanggal Berhenti Merokok
-Fasilitasi Memilih Metode Terbaik Untuk Menghentikan Merokok
-Kelola Terapi Penghenti Nikotin
-Buatkan Catatan Tentang Penyebab Da Akibat Dari Merokok
-Fasilitasi Dalam Mengembangkan Rencana Penghentian Merokok Terkait
Aspek Psikososial Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
-Fasilitasi Mengembangkan Metode Praktis Untuk Menolak Keinginan
Merokok(Mis, Berteman Dengan Teman Yang Tidak Merokok,Tidak Sering
Tempat Merokok,Latihan Relaksasi)
-Gunakan Model Peran Yang Tidak Merokok
-Berikan Penguatan Yang Positif Untuk Mempertahankan Gaya Hidup Bebas
Asap Rokok(Mis. Merayakan Hari Berhenti Merokok,Berikan Penghargaan
Diri Sendiri Setelah Bebas Dari Rokok Pada 1 Minggu,1 Bulan,6
Bulan;Menabung Uang Yang Biasanya Untuk Membeli Rokok Dan Membeli
Hadiah Spesial Untuk Dirinya)
-Promosikan Kebijakan Lingkungan Bebas Asap Rokok
-Libatkan Dalam Kelompok Pendukung Berhenti Merokok
Edukasi
-Jelaskan Manfaat Berhenti Merokok Secara Konsisten
-Jelaskan Gejala Fisik Putus Nikotin(Mis.Sakit Kepala,Pusing,Mual,Mudah
Tersinggung Dan Insomnia)
-Jelaskan Metode Self-Help(Swabantu) Untuk Berhenti Merokok
-Jelaskan Rencana Strategi Penanganan Spesifik Dan Mengatasi Masalah
Akibat Berhenti Merokok
-Ajarkan Mengenali Isyarat Kekambuhan Keinginan Merokok(Mis.Berada
Disekitar Oranglain Yang Merokok,Sering Mengunjungi Tempat Merokok)
-Ajarkan Cara Mengatasi Kegagalan(Mis.Meyakinkan Bukan
‘’Kegagalan’’,Tetapi Pembelajaraan Dan Identifikasi Kambuh)
-Informasi Pengganti Nikotin(Mis.Koyo Nikotin ,Permen Karet,Spray
Hidung,Inhaler)
-Informasikan Bahwa Mulut Kering,Batuk,Tenggorokan Gatal,Dan Perasaan
Sesak Merupakan Gejala Yang Mungkin Terjadi Setelah Berhenti Merokok
-Gunakan Koyo Nikotin Atau Permen Karet
-Anjurkan Kembali Berusaha Berhenti Merokok,Jika Kambuh
Kolaborasi
-Rujuk Pada Program Kelompok Atau Terapis Individu,Jika Sesuai
-Rujuk Pada Sumber Daya Organisasi Nasional Dan Lokal Untuk Dukungan
Pemberhentian Merokok
Terapi Pemijatan
Definisi
Memberikan Stimulasi Kulit Dan Jaringan Dengan Berbagai Teknik Gerakan
Dan Tekanan Tangan Untuk Meredakan Nyeri,Meningkatkan
Relaksasi,Memperbaiki Sirkulasi,Dan\Atau Stimulasi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Pada Bayi Dan Anak.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi Kontradiksi Terapi Pemijatan (Mis.Penurunan
Trombosit,Gangguan Integritas Kulit, Deep Vein Thrombosis,Area Lesi,
Kemerahan Atau Radang,Tumor Dan Hipersensitivitas Terhadap Sentuhan)
-Identifikasi Kesediaan Dan Penerimaan Dilakukan Pemijatan
-Monitor Respon Terhadap Pemijatan
Terapeutik
-Tetapkan Jangka Waktu Untuk Pemijatan
-Pilih Area Tubuh Yang Akan Dipijat
-Cuci Tangan Dengan Air Hangat
-Siapkan Lingkungan Yang Hangat,Nyaman Dan Privasi
-Buka Area Yang Akan Dipijat Sesuai Kebutuhan
-Tutup Area Yang Tidak Terpajam(Mis.Dengan Selimut,Sprei,Handuk
Mandi)
-Gunakan Lotion Atau Minyak Untuk Mengurangi Gesekan(Perhatikan
Kontradiksi Penggunaan Lotion Atau Minyak Tertentu Pada Tiap Individu)
-Lakukan Pemijatan Secara Perlahan
-Lakukan Pemijatan Dengan Teknik Yang Tepat
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi
-Anjurkan Rileks Selama Pemijatan
-Anjurkan Berisirahat Setelah Dilakukan Pemijatan
Terapi Rekreasi
Definisi
Menggunakan Rekreasi Untuk Meningkatkan Relaksasi Dan Ketrampilan
Sosial
Tidakan
Observasi
-Periksa Adanya Defisit Mobilitas
-Periksa Kemampuan Fisik Dan Mental Untuk Berpartisipasi Dalam Kegiatan
Rekreasi
-Identifikasi Makna Kegiatan Rekreasi
-Identifikasi Tujuan Kegiatan Rekreasi(Mis. Mengurangi Kecemasan Dan
Stimulasi Perkembangan)
-Periksa Respon Emosional ,Fisik,Dan Sosial Terhadap Kegiatan Rekreasi
Terapeutik
-Libatkan Dalam Perencanaan Kegiatan Rekreasi
-Pilih Kegiatan Rekreasi Sesuai Dengan Kemampuan Fisik,Psikologis,Dan
Sosial
-Rencanakan Kegiatan Rekreasi Sesuai Usia Dan Kemampuan(Mis. Happy
Shopping,Mengunjungi Pantai,Perkebunan)
-Fasilitasi Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Rekreasi
-Sediakan Peralatan Rekreasi Yang Aman
-Fasilitasi Transportasi Ketempat Rekreasi
-Persiapan Tindakan Pencegahan Resiko Keselamatan
-Berikan Pengawasan Pada Sesi Rekreasi ,Jika Sesuai
-Berikan Penguatan Positif Terhadap Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi
-Jelaskan Manfaat Stimulasi Melalui Modalitas Sensorik Dalam Rekreasi
Terapi Relaksasi
Definisi
Menggunakan Teknik Peregangan Untuk Mengurangi Tanda Dan Gejala
Ketidaknyamanan Seperti Nyeri,Ketegangan Otot,Atau Kecemasan
Tindakan
Observasi
-Identifikasi Penurunan Tingkat Energi,Ketidakmampuan Berkonsentrasi,
Atau Gejala Lain Yang Mengganggu Kemampuan Kognitif
-Identifikasi Teknik Relaksasi Yang Pernah Efektif Digunakan
-Identifikasi Kesediaan,Kemampuan,Dan Penggunaan Teknik Sebelumnya
-Periksa Ketegangan Otot,Frekuensi Nadi,Tekanan Darah, Dan Suhu Sebelum
Dan Sesudah Latihan
-Monitor Respon Terhadap Terapi Relaksasi
Terapeutik
-Ciptakan Lingkungan Tenang Dan Tanpa Gangguan Dengan Pencahayaan
Dan Suhu Ruang Nyaman,Jika Memungkinkan
-Berikan Informasi Tertulis Tentang Persiapan Dan Prosedur Teknik Relaksasi
-Gunakan Pakaian Longgar
-Gunakan Nada Suara Lembut Dengan Irama Lambat Dan Berirama
-Gunakan Relaksasi Sebagai Strategi Penunjang Dengan Analgetik Atau
Tidakan Medis Lain,Jika Sesuai
Edukasi
-Jelaskan Tujuan,Manfaat,Batasan Dan Jenis Relaksasi Yang
Tersedia(Mis.Musik,Meditasi,Nafas Dalam,Relaksasi Otot Progresif)
-Jelaskan Secara Rinci Intervensi Relaksasi Yang Dipilih
-Anjurkan Mengambil Posisi Nyaman
-Anjurkan Rileks Dan Merasakan Sensasi Relaksasi
-Anjurkan Sering Mengulangi Atau Melatih Teknik Yang Dipilih
-Demonstrasikan Dan Latih Teknik Relaksasi(Mis. Napas Dalam,Peregangan,
Atau Imajinasi Terbimbing)
Tindakan
Observasi
-Identifikasi tempat yang tenang dan nyaman
-Monitor secara berkala untuk memastikan otot rileks
-Monitor adanya indikator tidak rileks (mis. Adanya gerakan, pernafasan yang
berat)
Terapeutik
-atur lingkungan agar tidak adanya gangguan saat terapi
-berikan posisi bersandar pada kursi atau posisi lainnya yang nyaman
-hentikan sesi relaksasi secara bertahap
-beri waktu untuk mengungkapkan perasaan tentang terapi
Edukasi
-Anjurkan memakai pakaian yang nyaman tidak sempit
-Anjurkan melakukan melakukan relaksasi otot rahang
-Anjurkan untuk menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik,kemudian
anjurkan untuk merileksasikan otot selama 10-20 detik,masing-masing 8
sampai 16 kali.
-Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk
menghindari kram
-Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang
-Anjurkan fokus pada sensasi otot yang rileks
-Anjurkan bernafas dalam dan perlahan
-Anjurkan berlatih di antara sesi reguler dengan perawat
Terapi Remedial
Definisi
Menggunakan penyesuaian teknik pembelajaran dan terapi anak
berdasarkan gaya dan ketertarikan anak yang mengalami kesulitan dalam
menguasai kemampuan berpikir secara optimal dan kemampuan kogika
dasar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Masalah Spesifik Pembelajaran(Mis.Kesulitan
Membaca,Gangguan Dalam Sekuen, Persepsi Huruf)
-Identifikasi Kemampuan Dan Ketidakmampuan/Kesulitan Yang Dialami
(Mis.Kemampuan Kognitif,Motoric Kasar,Motoric Halus,Bahasa Dan
Komunikasi,Interaksisosial,Kemampuan
Binadiri,Penglihatan,Pendengaran,Dan Otot-Otot Mulut)
-Identifikasi Kebutuhan Akademik Dan Non-Akademik
Terapeutik
-Rencanakan Metode Yang Digunakan Dengan Mengkombinasi Metode
Stimulus Visual Dan Pembelajaran Yang Menggunakan Alat Bantu
Sebagai Media Pengajaran (Mis.Kartuangka, Menyusun Benda
Berdasarkan Warna Dan Ukuran,Menyusun Balok)
-Siapkan Alat Bantu Pembelajaran (Mis.Gambar,Poster-
Poster,Bola,Mainan Balok)
-Berikan Pertanyaan Pelajaran Yang Sudah Diberikan)
-Sampaikan Materi Agar Mudah Dipahami
-Rangkum Pelajaran Yang Telah Diberikan Bersama-Sama Dengan
Murid/Siswa
-Berikan Tugas Untuk Dievaluasi
-Berikan Satu Tugas Pada Satu Waktu Gunakan Metode Komunikasi
Yang Menstimulasi Indera (Mis.Mengetik)
-Buat Rutinitas Terstruktur Yang Dapat Diselesaikan Anak
-Hindari Berfokus Padahal Yang Tidak Bisa Dilakukan,Tapi Pada
Kemampuan Yang Dapat Dilakukan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi Remedial
-Anjurkan Menghindari Selalu Mengikuti Kemauan Anak
-Anjurkan Menghindari Multitasking
Terapi Reminisens
Definisi
Menggunakan Kemampuan Mengenang Kejadian,Perasaan,Dan
Pemikiran Masalalu Untuk Memfasilitasi Relaksasi,Kualitas Hidup,Atau
Adaptasi Terhadap Keadaan Saat Ini.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi Makna Kenangan Melalui Bahasa Tubuh ,Ekspresi Wajah,
Dan Nada Suara Identifikasi Tema Untuk Setiap
Sesi(Mis,Rutinitaspekerjaan)
-Identifikasi Sejumlah Peserta Yang Tepat Untuk Terapi Reminiscens
Dalam Kelompok
Terapeutik
-Gunakan Pakaian Yang Nyaman
-Batasi Lama Sesi Sesuai Rentang Perhatian,Respons Dan Kemauan
Melanjutkan
-Tetapkan Metode Reminisens Yang Paling
Efektif(Mis,Autobiografi,Jurnal,Revieu Peristiwa
Kehidupan,Catatan,Diskusi Terbuka,Dan Story Telling)
-Gunakan Teknik Mendengar Efektif
-Gunakan Alat Bantu Peraga(Mis.Musik Untuk Stimulasi Audio,Album
Foto Untuk Stimulasi Visual,Parfum Untuk Stimulasi Penciuman) Untuk
Memfasilitasi Sensorik Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan Pertanyaan Langsung Dan Terbuka Tentang Kejadian Masa
Lalu
-Gunakan Album Foto Untuk Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan Keterampilan Komunikasi (Mis.Memusatkan
Perhatian,Merefleksikan,Dan Mengekspresikan kembali,untuk
mengembangkan hubungan)
- Gunakan pertanyaan langsung untuk memfokuskan kembali kembali
keperistiwa kehidupan, jika perlu
-Pertahankan berfokus pada proses dari pada produk akhir setiap sesi
-Berikan dukungan dan empati bagi peserta Fasilitasi untuk mengatasi
kenangan buruk,menyakitkan atau negative
- Fasilitasi keluarga terhadap manfaat terapi reminisens
-berikan umpan balik positif langsung
-Berikan penguatan terhadap keterampilan koping sebelumnya
-Diskusikan kualitas afektif yang menyertai kenangan secara empati
Edukasi
-Anjurkan mengekspresikan perasaan positif dan negative terhadap
kenangan secara lisan
- Anjurkan menulis kejadian masalalu
-Anjurkan menulis surat kepada saudara atau teman lama
Definisi
Menggunakan gambar atau bentuk kesenian lainnya untuk memfasilitasi komunikasi
dan/atau penyembuhan.
Tindakan
Observasi
- Sediakan alat perlengkapan seni sesuai tingkat perkembangan dan tujuan terapi
- Sediakan lingkungan tenang bebas distraksi
- Batasi waktu penyelesaian
- Catat interpretasi pasien terhadap gambar atau ciptaan artistik
- Salin/dokumentasikan karya sseni arsip, sesuai kebutuhan
- Diskusikan makna karya seni yang dibuat, gabungkan penilaian pasien dengan
literatur
- Diskusikan kemajuan sesuai tingkat pekembangan
- Hindari mendiskusikan makna karya seni sebelum selesai dibuat
Edukasi
Definisi
Menggunakan tangan ke tubuh atau bagian tubuh tertentu untuk memfokuskan,
mengarahkan, dan memodulasi medan energi dalam upaya penyembuhan.
Tindakan
Observasi
Definisi
Memulihkan gangguan fisik dan psikologis yang terjadi akibat trauma pada anak
Tindakan
Observasi
Definisi
Menggunakan metode komunikasi terapeutik dengan berfokus pada konten emosional.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tahap gangguan kognitif (mis. Malorientasi, bingung waktu, repetitif, atau
vegetasi)
- Monitor dan refleksikan gestur
Terapeutik
- Hindari menggunakan strategi validasi jika bingung disebabkan oleh penyebab akut,
reversibel, atau tahap vegetasi
- Dengarkan dengan empati
- Tahan diri untuk mengkoreksi atau menentang persepsi dang pengalaman pasien
- Ajukan pertanyaan faktual yang tidak mengancam (mis. Siapa?, apa?, kapan?,
bagaimana?)
- Hindari bertanya “kenapa?”
- Ulangi pertanyaan,ulangi kata-kata kunci, sesuai dengan nada bicara
- Pertahankan kontak mata
- Gunakan sentuhan suportif (mis. Sentuhan lembut ke pipi, bahu, lengan atau tangan)
- Gunakan bahasa dan gaya komunikasi pasien (mis. Pendengaran, visual, kinestik)
- Lbatkan dalam kegiatan sesuai kebutuhan
Edukasi
Definisi
Memasang torniket untuk meminimalkan potensi cedera pasien
Tindakan
Observasi
- Anjurkan melaporkan adanya perubahan sensasi (mis. Kesemutan, mati rasa, dan
kram)
Definisi
Memberikan stimulasi pada kulit dan jaringan di bawahnya dengan arus listrik
bertegangan rendah dan terkendali.
Tindakan
Observasi
Definisi
Menyiapkan dan mengirimkan pasien ke ruangan lain (mis. Ruang rawat, ICU, ruang
operasi, ruang pemeriksaan diagnostik) secara efektif dal aman
Tindakan
Observasi
Definisi
Menyiapkan dan memberikan produk darah atau plasma melalui set transfusi.
Tindakan
Observasi
- Lakukan pengecekan ganda (double check) pda label darah (golongan darah, rhesus,
tanggal kadaluarsa, nomor seri, jumlah, dan identitas pasien)
- Pasang akses intravena jika belum terpasang
- Periksa kepatenan akses intravena , flebitis dan tanda infeksi lokal
- Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum transfusi dilakukan
- Atur kecepatan aliran transfusi sesuai produk darah 10-15 ml/KgBB dalam 2-4 jam
- Berikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
- Hentikan tranfusi jika terdapat reaksi transfusi
- Dokumentasikan taggal, waktu, jumlah darah, durasi damn rspon transfusi
Edukasi
Triase I.14588
Definisi
Memprioritaskan perawatan sesuai tingkat kegawatdaruratan.
Tindakan
Observasi
Definisi
Menetapkan prioritas perawatan pasien pra dan pasca bencana untuk perawatan darurat
sambil mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
Tindakan
Observasi
Definisi
Menentukan sifat dan urgensi masalah dan memberikan arahan singkat tentang perawatan
yang diperlukan melalui telepon
Tindakan
Observasi
- Tanyakan tujuan panggilan (mis. Kodisi, gejala, kondisi medis, riwayat kesehatan
masa lalu,dan pengobatan saat ini)
- Tanyakan tentang keluhan/gejala yang dialami
Terapeutik
- Perkenalkan diri sebelumnya dengan menyebutkan nama, jabatan dan instansi,
sebutkan panggilan sedang direkam
- Tunjukan keinginan membantu (mis. Bagaimana saya dapat membantu?)
- Bicaralah langsung dengan pasien, jika memungkinkan
- Gunakan panduan standar prosedur operasional dalam memprioritaskan masalah
- Prioritaskan masalah berdasarkan kondisi yang paling mengancam
- Berikan petunjuk pertolongan pertama atau petunjuk kegawatan (mis. Instruksi RJP
atau persalinan), sesuai standar operasional prosedur
- Berikan arahan yang jelas untuk transportasi ke rumah sakit, jika perlu
- Berikan pilihan rujukan dan atau intervensi
- Dokumentasikan setiap penilaian,saran, instruksi, atau informasi lain yang diberikan
kepada pasien, sesuai dengan standar prosedul operasional
Edukasi
Definisi
Melakukan pemeriksaan laboratorium disamping tempat tidur pasien
Tindakan
Observasi
Definisi
Memberikan stimulasi peningkatan kesehatan, kenyamanan dan relaksasi melalui
serangkaian teknik napas dan gerakan-gerakan tertentu
Tindakan
Observasi
- Lakukan gerakan-gerakan yoga (mis. Bidalasana/cat strech, janu sirsana, lying twist,
nadi shodan)
- Atur frekuensi melakukan yoga, sesuai kemampuan
Edukasi
Tautan (linkage) merupakan suatu hubungan antara dua elemen atau konsep,
yakni SDKI dan SIKI. Tautan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
penilaian klinis (clinical judgement) perawat. Pemilihan intervensi keperawatan
tetap harus didasarkan pada penilaian klinis dengan mempertimbangkan kekhasan
kondisi pasien, keluarga, kelompok, atau komunitas.
A. Karakteristik Tautan
Tautan ini memberikan gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan intervensi
yang dijalankan untuk mengatasi diagnosis keperawatan, dengan karakteristik
sebagai berikut:
a. Bersifat komprehensif, satu diagnosis keperawatan bertau dengan beberapa
intervensi keperawatan
b. Tidak bersifat preskriptif, namun lebih bersifat rekomendasi
c. Memiliki tingkatan (level) yang berbeda dalam mengatasi suatu diagnosis
keperawatan
d. Dapat dilakukan peubahan berupa penambahan (addition), pengurangan
(deletation), dan/atau modifikasi (modification) berdasarkan kondisi pasien.
Namun perubahan yang dilakukan harus dipastikan tetap sejalan dengan label dan
definisi Intervensi keperawatan tersebut.
Intervensi Utama
Reduksi Ansietas Terapi Relaksasi
Intervensi Pendukung
Bantuan Kontrol Marah Persiapan Pembedahan
Biblioterapi Teknik Distraksi
Dukungan Emosi Terapi Hipnotis
Dukungan Hipnotis Diri Terapi Imajinasi Terbimbing
Dukungan Kelompok Teknik Menenangkan
Dukungan Keyakinan Terapi Biofeedback
Dukungan Memaafkan Terapi Diversional
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Terapi Musik
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Terapi Penyalahgunaan Zat
Dukungan Proses Berduka Terapi Relaksasi Otot
Progresif
Intervensi Krisis Terapi Reminisens
Konseling Terapi Seni
Manajemen Demensia Terapi Validasi
Intervensi Utama
Konseling Nutrisi Promosi Latihan Fisik
Manajemen Berat Badan
Intervensi Pendukung
Edukasi Diet Manajemen Perilaku
Manajemen Cairan Modifikasi Perilaku
Keterampilan Sosial
Manajemen Hiperglikemia Pemantauan Nutrisi
Manajemen Hipoglekimia Promosi Koping
Manajemen Nutrisi Reduksi Ansletas
Berduka
Intervensi Utama
Dukungan Proses Berduka
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok Konseling
Dukungan Keluarga Manajemen Mood
Dukungan Keyakinan Manajemen Pengendalian
Marah
Dukungan Memaafkan Pencegahan Penggunaan Zat
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Promosi Koping
Dukungan Perasaan Bersalah Terapi Keluarga
Dukungan Spiritual Terapi Reminisens
Jurnal Terapi Sentuhan
Dukungan Proses Berduka : Kematian
Prenital
Intervensi Utama
Latihan Batuk Efektif Pemantauan Respirasi
Manajemen Jalan Napas
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Obat Interpleura
Edukasi Fisioterapi Dada Pemberian Obat Intradermal
Edukasi Pengukuran Respirasi Pemberian Obat Nasal
Fisioterapi Dada Pencegahan Aspirasi
Konsultasi Via Telepon Pengaturan Posisi
Manajemen Asma Penghisapan Jalan Napas
Manajemen Alergi Penyapihan Ventilasi
Mekanik
Manajemen Anafilaksasis Perawatan Trakheostomi
Manajemen Isolasi Skrining Tuberkolosis
Manajemen Venilasi Mekanik Stabilisasi Jalan Napas
Manajemen Jalan Napas Buatan Terapi Oksigen
Pemberian Obat Inhalasi
Intervensi Utama
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Promosi Perilaku Upaya
Kesehatan
Intravensi Pendukung
Edukasi Keselamatan Lingkungan Manajemen Lingkungan
Komunitas
Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan Pencegahan Risiko
Lingkungan
Manajemen Lingkungan Promosi Kebersihan
Surveilins Komunitas Skrining Kesehatan
Defisit Nutrisi
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Promosi Berat Badan
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Hiperglikemia
Edukasi Diet Manajemen Hipoglikemia
Edukasi Kemoterapi Manajemen Kemoterapi
Konseling Laktasi Manajemen Reaksi Alergi
Konseling Nutrisi Pemantauan Cairan
Konsultasi Pemantauan Nutrisi
Manajemen Cairan Pemantauan Tanda Vital
Manajemen Demensia Pemberian Makanan
Manajemen Diare Pemberian Makanan Enternal
Manajemen Eliminasi Fekal Pemberian Makanan
Parenteral
Manajemen Energi Pemberian Obat Intravena
Manajemen Gangguan Makan Terapi Menelan
Defisit Pengetahuan
Intervensi Utama
Edukasi Kesehatan
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Edukasi Perawatan Kulit
Edukasi Aktivitas/Istirahat Edukasi Perawatan Mata
Edukasi Alat Bantu Dengar Edukasi Perawatan Mulut
Edukasi Analgesia Terkontrol Edukasi Perawatan
Nefrostomi
Edukasi Berat Badan Efektif Edukasi Perawatan Patah
Tulang
Edukasi Berhenti Merokok Edukasi Perawatan Perineum
Edukasi Dehidrasi Edukasi Perawatan Selang
Drain
Edukasi Dialisis Peritoneal Edukasi Perawatan Stoma
Edukasi Diet Edukasi Perawatan
Trakheostomi
Edukasi Edema Edukasi Perawatan Urostomi
Edukasi Efek Samping Obat Edukasi Perilaku Upaya
Kesehatan
Edukasi Fisioterapi Dada Edukasi Perkembangan Bayi
Edukasi Hemadialisis Edukasi Persalinan
Edukasi Infertilitas Edukasi Pijat Bayi
Edukasi Irigasi Kandung Kemih Edukasi Pencegahan Infeksi
Edukasi Irigasi Kolostomi Edukasi Pencegahan Jatuh
Edukasi Irigasi Urostomi Edukasi Pencegahan Luka
Tekan
Edukasi Keamanan Anak Edukasi Pencegahan
Osteoporosis
Edukasi keamanan Bayi Edukasi Penggunaan Alat
Kontrasepsi
Edukasi Kelekatan Ibu Dan Bayi Edukasi Penggunaan Alat
Bantu
Edukasi Keluarga Berencana Edukasi Pengukuran Nadi
Radialis
Edukasi Keluarga: Pola Kebersihan Edukasi Pengukuran
Respirasi
Edukasi Kemoterapi Edukasi Pengukuran Suhu
Tubuh
Edukasi Keselamatan Lingkungan Edukasi Pengukuran Tekanan
Darah
Edukasi Keselamatan Rumah Edukasi Pengurangan Risiko
Edukasi Keterampilan Psikomotor Edukasi Pola Perilaku
Kebersihan
Edukasi Komunikasi Efektif Edukasi Preoperatif
Edukasi Latihan Berkemih Edukasi Program Pengobatan
Edukasi Latihan Fisik Edukasi Prosedur Tindakan
Edukasi Manajemen Demam Edukasi Proses Keluarga
Edukasi Manajemen Nyeri Edukasi Proses Penyakit
Edukasi Manajemen Stres Edukasi Reaksi Alergi
Edukasi Mobilisasi Edukasi Rehbilitasi Jantung
Edukasi Nutrisi Edukasi Resep Obat
Edukasi Nutrisi Anak Edukasi Seksualitas
Edukasi Nutrisi Bayi Edukasi Stimulus Bayi/Anak
Edukasi Nutrisi Parenteral Edukasi Teknik Adaptasi
Edukasi Orangtua: Fase Anak Edukasi Teknik Ambulasi
Edukasi Orangtua: Fase Bayi Edukasi Teknik Mengingat
Edukasi Orangtua: Fase Remaja Edukasi Teknik Napas
Edukasi Pada Pengasuh Edukasi Teknik Pemberian
Makanan
Edukasi Pemberian Makanan Pada Anak Edukasi Terapi Antikoagulan
Edukasi Pemberian Makanan Parenteral Edukasi Terapi Cairan
Edukasi Penilaian Keselamatan Edukasi Terapi Darah
Edukasi Pengukuran Respirasi Edukasi Terapi Relaksasi
Otot Progresif
Edukasi Penyalahgunaan Alkohol Edukasi Termoregulasi
Edukasi Penyalahgunaan Zat Edukasi Toilet Trainning
Edukasi Perawatan Bayi Edukasi Vaksin
Edukasi Perawatan Diri Edukasi Vitamin
Edukasi Perawatan Gigi Palsu Konseling
Edukasi Perawatan Gips Konsultasi
Edukasi Perawatan Kaki Promosi Edukasi Laktasi di
Komunitas
Edukasi Perawatan Kateter Urin Promosi Kesiapan
Penerimaan Informasi
Edukasi Perawatan Kehamilan Promosi Literasi Kesehatan
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri:
Berpakaian
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Dukungan Perawatan Diri:
Makan/Minum
Dukungan Perawatan Diri: Berhias Dukungan Perawatan Diri:
Mandi
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Perawatan Kuku
Dukungan Pengambilan Keputusan Perawatan Lensa Kontak
Dukungan Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri Perawatan Mata
Kontrak Perilaku Positif Perawatan Mulut
Manajemen Demensia Perawatan Perineum
Manajemen Alergi Perawatan Rambut
Manajemen Lingkungan Perawatan Telinga
Manajemen Nutrisi Promosi Citra Tubuh
Manajemen Nyeri Promosi Harga Diri
Pemberian Makanan Promosi Komunikasi: Defisit
Pendengaran
Pemberian Makanan Promosi Komunikasi: Defisit
Visual
Pencegahan Jatuh Promosi Latihan Fisik
Penetuan Tujuan Bersama Reduksi Ansietas
Pengaturan Posisi Terapi Menelan
Perawatan Kaki
Diare
Intervensi Utama
Manajemen Diare Pemantauan Cairan
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Pemantauan Elektrolit
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Makanan Enterak
Edukasi Kemoterapi Pemberian Obat
Konsultasi Pemberian Obat Intradermal
Irigasi Kolostomi Pemberian Obat Intravena
Insersi Intravena Pemberian Obat Oral
Manajemen Cairan Pengontrolan Infeksi
Manajemen Elektrolit Perawatan Kateter Sentral
Perifer
Manajemen Eliminasi Fekal Perawatan Perineum
Manajemen Kemoterapi Perawatan Selang
Gastrointestinal
Manajemen Lingkungan Perawatan Stoma
Manajemen Medikasi Promosi Berat Badan
Manajemen Nutrisi Reduksi Ansietas
Manajemen Nutrisi Parenteral Terapi Intravena
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Pengonrolan Infeksi
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Obat
Edukasi Obat Manajemen Reaksi Alergi
Edukasi Proses Penyakit Pemantauan Nutrisi
Insersi Selang Nasogastrik Pemberian Enema
Irigasi Kolostomi Pemberian Makanan Enternal
Konseling Nutrisi Pemberian Obat Intravena
Konsultasi Pemberian Obat Oral
Manajemen Diare Penurunan Flatus
Manajemen Eliminasi Fekal Perawatan Inkontinensia
Fekal
Manajemen Konstipasi Perawatan Selang
Gastrointestinal
Manajemen Mual Perawatan Stoma
Manajemen Muntah
Disfungsi Seksual
Intervensi Utama
Edukasi Seksualitas Konseling Seksualitas
Intervensi Pendukung
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Manajemen Stress
Pasangan Manajemen Terapi Radiasi
Edukasi Infertilitas Manajemen Trauma
Perkosaan
Edukasi Keluarga Berencana Manajemen Waham
Edukasi Kemoterapi Pemberian Obat
Edukasi Komunikasi Efektif Pemberian Obat Vaginal
Edukasi Manajemen Stress Perawatan Kenyamanan
Edukasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perawatan Pascapersalinan
Latihan Otot Panggul Perawatan Perineum
Manajemen Depresin Pascapersalinan Perawatan Seksio Sesaria
Manajemen Perilaku Seksual
Intervensi Utama
Perawatan Bayi
Intervensi Pendukung
Dukungan Tidur Pemantauan Nutrisi
Edukasi Nutrisi Bayi Pemantauan Nutrisi
Edukasi Orangtua: Fase Bayi Pemberian Kesempatan
Menghisap Pada
Konseling Genetika Bayi
Konseling Laktasi Pengaturan Posisi
Manajemen Energi Perawatan Kanguru
Manajemen Lingkungan Perawatan Sirkumsisi
Manajemen Nyeri Promosi Perlekatan
Pemantauan Neurologis Regulasi Temperatur
Disrfleksia Otonom
Intervensi Utama
Manajemen Disrfleksia
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemantauan Tanda Vital
Insersi Inravena Pemberian Obat
Kateterisasi Urine Pemberian Obat Intraspinal
Latihan Batuk Efektif Pemberian Obat Intravena
Manajemen Cairan Pemberian Obat Oral
Manajemen Eliminasi Fekal Pemberian Obat Inramuskular
Manajemen Eliminasi Urine Pencegahan Infeksi
Manajemen Jalan Napas Pengaturan Posisi
Manajemen Nutrisi Pengontrolan Infeksi
Manajemen Nyeri Reduksi Ansietas
Manajemen Obat Regulasi Temperatur
Pemantauan Cairan Surveilens
Pemantauan Neurologis Terapi Intravena
Distress Spiritual
Intervensi Utama
Dukungan Spiritual Promosi Koping
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Dukungan Proses Berduka
Dukungan Keyakinan Konseling
Dukungan Memaafkan Manajemen Stress
Dukungan Pengambilan Keputusan Mediasi Konflik
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Perlibatan Keluarga
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Promosi Harapan
Dukungan Pengungkapan Perasaan Promosi Dukungan Spiritual
Dukungan Perasaan Bersalah Promosi Sistem Pendukung
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Teknik Imajinasi Terbimbing
Agama Teknik Menenangkan
Dukungan Perkembangan Spiritual Terapi Reminisens
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Lansia
Intervensi Utama
Promosi Citra Tubuh Promosi Koping
Intervensi Pendukung
Dukungan Penampilan Peran Manajemen Stress
Dukungan Pengambilan Keputusan Modifikasi Perilaku
Keterampilan Sosial
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Promosi Harapan
Dukungan Pengungkapan Perasaan Promosi Kepercayaan Diri
Dukungan Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri Restrukturisasi Kognitif
Edukasi Perawatan Diri Teknik Distraksi
Edukasi Teknik Adaptasi Teknik Imajinasi Terbimbing
Kontrak Perilaku Positif Terapi Diversional
Manajemen Gangguan Makan Terapi Kognitif Perilaku
Gangguan Eliminasi Urine
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Manajemen Eliminasi Urine
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Prolapsus Uteri
Edukasi Berat Badan Efektif Pemantauan Cairan
Edukasi Toilet Trainning Pemberian Obat Intravena
Irigasi Kandung Kemih Pencegahan Infeksi
Kateterisasi Urine Pengontrolan Infeksi
Konsultasi Perawatan Inkontinensia
Urine
Latihan Otot Panggul Perawatan Kateter Urine
Manajemen Cairan Perawatan Pascapersalinan
Manajemen Hemodialis Perawatan Perineum
Manajemen Nefrostomi Perawatan Retensi Urine
Manajemen Nyeri Perawatan Urostomi
Manajemen Otot Reduksi Ansietas
Intervensi Pendukung
Bantuan Pengedalian Marah Manajemen Gangguan
Makan
Biblioterapi Manajemen Mood
Dukungan Kelompok Pendukung Manajemen Perilaku Seksual
Dukungan Keyakinan Pelibatan Keluarga
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Pencegahan Bunuh Diri
Dukungan Penampilan Peran Pencegahan Penyalahgunaan
Zat
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Pencegahan Perilaku
Kekerasan
Dukungan Pengungkapan Perasaan Promosi Harapan
Dukungan Perkembangan Spiritual Promosi Harga Diri
Dukungan Spiritual Restrukturisasi Kognitif
Edukasi Teknik Adaptasi Terapi Kognitif Perilaku
Konseling Terapi Mileu
Latihan Asertif
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Intervensi Utama
Perawatan Integritas Kulit Perawatan Luka
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri Pemberian Obat Kulit
Edukasi Perawatan Diri Pemberian Obat Subkutan
Edukasi Perawatan Kulit Pemberian Obat Topikal
Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan Penjahitan Luka
Edukasi Pola Perilaku Kebersihan Perawatan Area Insisi
Edukasi Program Pengobatan Perawatan Mobilisasi
Konsultasi Perawatan Kuku
Latihan Rentang Gerak Perawatan Luka Bakar
Manajemen Nyeri Perawatan Luka Tekan
Pelaporan Status Kesehatan Perawatan Pasca Seksio
Sesaria
Pemberian Obat Perawatan Skin Graft
Pemberian Obat Intradermal Teknik Latihan Penguatan
Otot dan Sendi
Pemberian Obat Intramuskuler Terapi Lintah
Pemberian Obat Intravena Skrining Kanker
Intervensi Pendukung
Dukungan kelompok Promosi Komunikasi: Defisit
Pendengaran
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Promosi Komunikasi: Defisit
Visual
Alkohol Promosi Koping
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Zat Promosi Resilien
Latihan Asertif Reduksi Ansietas
Manajemen Demensia Stimulasi Kognitif
Manajemen Pengendalian Marah Terapi Bantuan Hewan
Manajemen Stress Terapi Bercerita
Promosi Dukungan Sosial Terapi Humor
Promosi Hubungan Positif Terapi Kelompok
Promosi Keutuhan Keluarga Terapi Keluarga
Promosi Komunikasi Efektif Terapi Rekreasi
Promosi Komunikasi: Defisit Bicara Terapi Reminisens
Gangguan Komunikasi Verbal
Intervensi Utama
Promosi Komunikasi: Defisit Bicara Promosi Komunikasi: Defisit
Visual
Promosi Komunikasi: Defisit Pendengaran
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Medikasi
Dukungan Pengambilan Keputusan Perawatan Telinga
Dukungan Perawatan Diri Reduksi Ansietas
Latihan Memori Terapi Seni
Manajemen Demensia Terapi Sentuhan
Manajemen Energi Terapi Validasi
Manajemen Lingkungan
Gangguan Memori
Intervensi Utama
Latihan Memori Orientasi Realita
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Pemetaan Otak
(Brainmapping)
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Perawatan Jantung
Manajemen Cairan Reduksi Ansietas
Manajemen Delirium Stimulasi Kognitif
Manajemen Demensia Surveilens
Manajemen Elektroensefalografi Transcutaneous Electrical
NerveStimulation
Manajemen Elektrolit (TENS)
Manajemen Lingkungan Terapi Mileu
Manajemen Medikasi Terapi Oksigen
Pemantauan Cairan Terapi Reminisens
Pemantauan Elektrolit Terapi Validasi
Pemantauan Neurologis
Gangguan menelan
Intervensi utama
Intervensi utama
Intervensi pendukung
pengekangan fisik
Edukasi teknik ambulasi perawatan kaki
Edukasi teknik transfer perawatan sirkulasi
konsultasi via telepon perawatan tirah baring
latihan otogenik
perawatan traksi
manajemen energi promosi berat badan
manajemen lingkungan promosi kepatuhan
program latihan
manajemen mood promosi latihan fisik
manajemen nutrisi teknik latihan
penguatan otot
manajemen nyeri teknik latihan
penguatan sendi
manajemen medikasi terapi aktivitas
manajemen program latihan terapi pemijatan
manajemen sensasi perifer terapi relaksasi otot
progresif
pemantauan neurologis
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi utama
Intervensi pendukung
hipertemia
intervensi utama
intervensi pendukung
Hipervolemia
Intervensi utama
Intervensi pendukung
hipotermia
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Hipovolemia
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Ikterik neonatus
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Inkonensia fekal
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Intervensi Pendukung
Latihan Berkemih
Manajemen Cairan
Perawatan Perineum
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine
Perawatan Medikasi
Intervensi Pendukung
Manajemen Cairan
Manajemen Medikasi
Perawatan Perineum
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine
Perawatan Medikasi
Intervensi Pendukung
Manajemen Urine
Manajemen Lingkungan
Perawatan Perineum
Terapi Aktivitas
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine
Latihan Berkemih
Manajemen Cairan
Perawatan Perineum
Inetrvensi Utama
Manajemen Medikasi
Pemantauan Respirasi
Perawatan Perineum
Terapi Biofeedback
Inetrvensi Utama
Latihan Berkemih
Kateterisasi Urine
Manajemen Cairan
Manajemen Lingkungan
Manajemen Medikasi
Pemantauan Cairan
Pengontrolan Infeksi
Perawatan Perineum
Intoleransi Aktivitas
Inetrvensi Utama
Manajemen Energi
Terapi Aktivitas
Intervensi Pendukung
Dukungan Ambulasi
Dukungan Meditasi
Dukungan Spiritual
Dukungan Tidur
Manajemen Aritmia
Manajemen Lingkungan
Manajemen Medikasi
Manajemen Mood
Pemberian Obat
Rehabilitasi Jantung
Terapi Aktivitas
Terapi Musik
Manajemen Nutrisi
Manajemen Nyeri
Terapi Oksigen
Isolasi Sosial
Inetrvensi Utama
Promosi Sosialisasi
Terapi Aktivitas
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional
Dukungan Kelompok
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Alkohol
Manajemen Lingkungan
Manajemen Mood
Manajaemen Stres
Promosi Harapan
Terapi Diversional
Terapi Kelompok
Terapi Keluarga
Terapi Rekreasi
Terapi Reminisens
Terapi Seni
Keletihan
Inetrvensi Utama
Manajemen Energi
Intervensi Pendukung
Dukungan Tidur
Manajemen Asma
Manajemen Demensia
Manajemen Kemoterapi
Manajemen Medikasi
Manajemen Lingkungan
Manajemen Mood
Manajemen Nutrisi
Promosi Koping
Reduksi Ansietas
Terapi Aktivitas
Terapi Relaksasi
Keputusasaan
Inetrvensi Utama
Dukungan Emosional Promosi Koping
Promosi Harapan
Intervensi Pendukung
Fasilitas Pengungkapan Perasaan Promosi Dukungan Sosial
Fasilitas Perasaan Bersalah Promosi Dukungan Spiritual
Konseling Promosi Perawatan Diri
Manajemen Mood Promosi Sistem Pendukung
Manajemen Perilaku Terapi Kognitif Perilaku
Pelibatan Keluarga Teknik Menenangkan
Pencegahan Bunuh Diri Terapi Reminisens
Promosi Dukungan Keluarga
Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urine
Inetrvensi Utama
Manajemen Eliminasi Urine
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri : BAB / BAK Manajemen Prolapsus Uteri
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemantauan Cairan
Edukasi Toilet Training Perawatan Kateter Urine
Laihan Otot Panggul Promosi Eliminasi Urine
Manajemen Cairan Promosi Harga Diri
Manajemen Medikasi Promosi Kesadaran Diri
Intervensi Pendukung
Edukasi Terai Cairan Manajemen Nutrisi
Insersi Intravena Manajemen Medikasi
Manajemen Demam Pemantauan Tanda Vital
Manajemen Hipovolemia Terapi Intravena
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok Pendukung Pemeliharaan Kesuburan
Dukungan Keyakinan Promosi Citra DIri
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Promosi Hubungan Positif
Dukungan Penampilan Peran Promosi Kepercayaan Diri
Dukungan Pengambilan Keputusan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Restrukturasi Kognitif
Manajemen Stres Teknik Menenangkan
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Manajemen Stres
Dukungan Pengambilan Keputusan Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan Pengenalan Fasilitas
Dukungan Keyakinan Perencanaan Pulang
Edukasi Manajemen Stres Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan Promosi Kebutuhan Keluarga
Koordinasi Diskusi Keluarga Promosi Komunikasi Efektif
Terapi Mileu
Intervensi Pendukung
Diskusi Kelompok Terarah Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
Dukungan Spiritual Pencegahan Bunuh Diri
Edukasi Penyalahgunaan Alkohol Pencegahan Penyalahgunaan Zat
Edukasi Penyalahgunaan Zat Pencegahan Risiko Lingkungan
Intervensi Krisis Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Konseling Pengontrolanm Penyalahgunaan Zat
Manajemen Keselamatan Lingkungan Promosi Resilien
Manajemen Lingkungan Komunitas Skrining Kesehatan
Manajemen Penyalahgunaan Zat Terapi Rekreasi
Manajemen Putus Zat Terapi Relaksasi
Manajemen Trauma Pemerkosaan Triase Bencana
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Pencegahan Risiko Lingkungan
Dukungan Pengambilan Keputusan Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Sumber Finansial Perencanaan Pulang
Edukasi Kelompok Promosi Dukungan Keluarga
Edukasi Keselamatan Lingkungan Promosi Dukungan Sosial
Edukasi Keselamatan Rumah Promosi Dukungan Spiritual
Edukasi Latihan Fisik Promosi Kebersihan
Edukasi Pengurangan Risiko Promosi Kepatuhan Pengobatan
Edukasi Penilaian Keselamatan Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan Promosi Literasi Kesehatan
Edukasi Program Pengobatan Promosi Pedoman Antisipasi Keluarga
Edukasi Prosedur Tindakan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Fasilitas Pengungkapan Kebutuhan Konseling Promosi Sistem Pendukung
Manajemen Nutrisi Rujukan ke Layanan Masyarakat
Manajemen Keluarga Rujuan ke Terapi Dukungan Kelompok
Pelibatan Keluarga Skrining Kesehatan
Intervensi Pendukung
Dukungan Penampilan Peran Perawatan Neonatus
Edukasi Keluarga : Perkembangan Bayi Promosi Antisipasi Keluarga
Edukasi Nutrisi Anak Promosi Kepercayaan Diri
Edukasi Nutrisi Bayi Promosi Kesehatan Diri
Edukasi Orangtua : Fase Anaka Promosi Keutuhan Keluarga
Edukasi Orangtua : Fase Bayi Promosi Koping
Edukasi Orangtua : Fase Remaja Promosi Perkembangan Anak
Edukasi Stimulasi Bayi/Anak Promosi Perkembangan Remaja
Edukasi Toilet Training Promosi Perlekatan
Perawatan Bayi
Intervensi Pendukung
Edukasi Berat Badan Efektif Manajemen Nutrisi
Edukasi Diet Manajemen Nutrisi Parenteral
Edukasi Kesehatan Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
Edukasi Nutrisi Anak Pemantauan Nutrisi
Edukasi Nutrisi Bayi Pemberian Makanan
Edukasi Nutrisi Parenteral Pemberian Makanan Enteral
Edukasi Pemberian Makanan pada Anak Pemebrian Makanan Parenteral
Edukasi Pemberian Makanan Parenteral Penentuan Tujuan Bersama
Manajemen Hiperglikemia Promosi Berat Badan
Manajamen Hipoglikemia
Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Inetrvensi Utama
Edukasi Kesehatan Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Kontrak Perilaku Positif
Dukungan Pengambilan Keputusan Pelibatan Keluarga
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Penentuan Tujuan Bersama
Edukasi Latihan Fisik Promosi Kepercayaan Diri
Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan Promosi Kesadaran Diri
Edukasi Program Pengobatan Promosi Kesiapan Penerimaan Informasi
Edukasi Proses Penyakit Promosi Literasi Kesehatan
Konseling Stimulasi Kognitif
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Edukasi Orangtua : Fase Remaja
Dukungan Kolompok Konseling
Dukungan Keluarga Merencakan Perawatan Mediasi Konflik
Dukungan Penampilan Peran Promosi Antisipasi Keluarga
Dukungan Pengambilan Keputusan Promosi Koping
Edukasi Keluarga Berencana Promosi Perkembangan Anak
Edukasi Kesehatan Promosi Perkembangan Remaja
Edukasi Orangtua : Fase Anak Promosi Resilien
Edukasi Orangtua : Fase Anak Skrining Kesehatan
Terapi Keluarga
Intervensi Pendukung
Manajemen Demensia Reduksi Ansietas
Manajemen Energi Teknik Imajinasi Terbimbing
Manajemen Lingkungan Terapi Akupuntur
Manajemen Medikasi Terapi Murattal
Pengaturan Posisi Terapi Musik
Promosi Kesadaran Diri Terapi Pemijatan
Promosi Koping Terapi Relaksasi Otot Progresif
Promosi Latihan Fisik
Kesiapan Persalinan
Inetrvensi Utama
Edukasi Persalinan
Intervensi Pendukung
Edukasi Persalinan Promosi ASI Eksklusif
Perawatan Kenyamanan Promosi Laktasi
Perawatan Persalinan Promosi Perlekatan
Perawatan Persalinan Risiko Tinggi Promosi Teknik Kulit ke Kulit
Perawatan Pra Seksio Sesaria Resusitasi Janin
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Edukasi Toilet Training
Dukungan Kelompok Konseling
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan Konsultasi
Dukungan Pemeliharaan Rumah Manajemen Energi
Dukungan Penampilan Peran Manajemen Kasus
Dukungan Pengembilan Keputusan Manajemen Nutrisi
Edukasi Diet Manajemen Perilaku
Edukasi Efek Samping Obat Mobilisasi Keluarga
Edukasi Nutrisi Pencegahan Penyalahgunaan Zat
Edukasi Nutrisi Anak Pengontrolan Penyalahgunaan Tembakau
Edukasi Nutrisi Bayi Pengontrolan Penyalahgunaan Zat
Edukasi Orangtua : Fase Bayi Perawatan Kanguru
Edukasi Orangtua : Keluarga Fase Membesarkan Perawatan Kenyamanan
Anak Promosi Keutuhan Keluarga
Promosi Koping
Promosi Perlekatan
Edukasi Orangtua : Remaja Promosi Proses Efektif Keluarga
Edukasi Proses Keluarga Terapi Keluarga
Edukasi Proses Penyakit
Ketidakberdayaan
Inetrvensi Utama
Promosi Harapan Promosi Koping
Intervensi Pendukung
Dukungan Memaafkan Manajemen Perilaku
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Manajemen Stres
Dukungan Pengambilan Keputusan Pencegahan Bunuh Diri
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Promosi Dukungan Keluarga
Dukungan Perasaan Bersalah Promosi Dukungan Spiritual
Dukungan Keyakinan Promosi Harga Diri
Dukungan Proses Berduka Promosi Kesadaran Diri
Dukungan Proses Berduka : Kematian Perinatal Promosi Sistem Pendukung
Manajemen Mood Teknik Menenangan
Terapi Kognitif Perilaku
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Manajemen Kenyamanan Lingkungan
Dukungan Pengambilan Keputusan Manajemen Lingkungan : Persiapan
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Pulang
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Lansia Mobilisasi Keluarga
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Pasangan Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Spiritual Promosi Keutuhan Keluarga
Intervensi Krisis Reduksi Ansietas
Teknik Menenangkan
Terapai Trauma anak
Konfusi Akut
Intervensi Utama
Manajemen Delirium Manajemen Penyalahgunaan
Manajemen Halusinasi Zat
Intervensi Pendukung Pencegahan Jatuh
Dukungan Kepatuhan Program Pengekangan Fisik
Pengobatan Pengontrolan Penyalahgunaan
Dukungan Perawatan Diri Zat
Dukungan Tidur Redukasi Ansietas
Konsultasi Seklusi
Latihan Memori Skrining Penyalahgunaan Zat
Manajemen Asam-Basa Stimulasi Kognitif
Manajemen Teknik Menenangkan
Elekroensefalografi Transcutaneous Electrical Nerve
Manajemen Elektrokonvulsif Stimulation
Manajemen Kesehatan Terapi Penyalahgunaan Zat
Lingkungan (Detoksikasi Zat)
Manajemen Medikasi Terapi Rumatan Metadon
Manajemen Nyeri Terapi Sentuhan
Manajemen Putus Zat
Orientasi Realita
Pemantauan Neurologis
Pemantauan Tanda Vital
Konfusi Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Delirium Terapi Validasi
Manajemen Demensia
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Pencegahan Jatuh
Dukungan Emosional Pengekangan Fisik
Dukungan Keluarga Merencanakan Pengekangan Kimiawi
Perawatan
Promosi Dukungan Keluarga
Dukungan Kepatuhan Program
Pengobatan Promosi Latihan Fisik
Konstipasi
Intervensi Utama
Manajemen Eleminasi Fekal Manajemen Konstipasi
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri : BAB/BAK Pemberian Obat Oral
Edukasi Diet Pemberian Obat Rektal
Edukasi Toilet Training Penurunan Flatus
Insersi Selang Nasogastrik Perawatan Kehamilan Trimester Kedua
dan Ketiga
Latihan Eleminasi Fekal
Perawatan Pasca Persalinan
Manajemen Cairan
Perawatan Selang Gastrointestinal
Manajemen Elektrolit
Perawatan Stoma
Manajemen Nutrisi
Promosi Latihan Fisik
Manajemen Nyeri
Manajemen Prolaksus Rektum Promosi Eleminasi Fekal
Pemantauan Cairan Reduksi Ansietas
Pemberian Enema Terapi Aktifitas
Pemberian Obat Terapi Relaksasi
Koping Defensif
Intervensi Utama
Promosi Harga Diri Promosi Koping
Promosi Kasadaran Diri
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Modifikasi Perilaku
Dukungan Keyakinan Modifikasi Perilaku Keterampilan
Sosial
Dukungan Memaafkan
Promosi Citra Tubuh
Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Promosi Resilien
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
Promosi Sistem Pendukung
Dukungan Perasaan Bersalah
Promosi Sosialisasi
Konseling
Restrukturisasi Kognitif Terapi
Kontrak Perilaku Positif Kelompok
Manajemen Lingkungan Terapi Reminisens
Intervensi Pendukung
Dukungan Keyakinan Manajemen Kasus
Dukungan Memaafkan Manajemen Keselamatan Lingkungan
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Pengontrolan Infeksi
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Promosi Keamanan Berkendara
Dukungan Perasaan Bersalah Promosi Resilien
Dukungan Sumber Finansial Rujukan
Identifikasi Risiko Skrining Kesehatan
Kesiapan Bioterorisme Surveilens Komunitas
Konferensi Multidisiplin Triase Bencana
Manajemen Imunisasi/vaksinasi
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Manajemen Putus Zat
Biofeedback Manajemen Waham
Dukungan Belajar Modifikasi Perilaku
Dukungan Emosional Modifikasi Perilaku Keterampilan
Sosial
Dukungan Kelompok
Pelatihan Pengendakian Impuls
Dukungan Keyakinan
Pemberian Obat
Dukungan Meditasi
Pebergagang Penyalahgunaan Zat
Dukungan Memaafkan
Penentu Tujuan Bersama
Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Promosi Citra Tubuh
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
Promosi Harga Diri
Dukungan Perasaan Bersalah
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Promosi Resilien
Dukungan Sumber Finansial Promosi Sistem Pendukung
Dukungan Tanggung Jawab Pada Diri Promosi Sosialisasi
Sendiri
Reduksi Ansietas
Dukungan Tidur
Restrukturisasi Kognitif
Intervensi Krisis
Seklusi
Identifikasi Risiko
Teknik Distraksi
Teknik Menenangkan
Kontrak Perilaku Positif
Terapi Aktivitas
Limit Setting
Terapi Bantuan Hewan
Manajemen Demensiasi
Terapi Hipnotis
Manajemen Lingkungan
Terapi Kelompok
Manajemen Mood
Terapi Keluarga
Manajemen Medikasi
Terapi Penyalahgunaan Zat
Manajemen Overdosis
Terapi Relaksasi Otot Progresif
Manajemen Pengendalian Marah
Terapi Reminisens
Manajemen Perilaku
Terapi Seni
Manajemen Perilaku Seksual
Intervensi Pendukung
Bimbingan Antisipatif Edukasi Penyakit
Bimbingan Sistem Kesehatan Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan
Dukungan Pemeliharaan Rumah Edukasi Program Pengobatan
Dukungan Pengambilan Keputusan Identifikasi Risiko
Dukungan Sumber Finansial Konseling
Edukasi Keluarga : Pelayanan Kontrak Perilaku Positif
Masyarakat
Mobilisasi Keluarga
Edukasi Kesehatan
Orientasi Realita
Edukasi Keselamatan Lingkungan
Pelaporan Status Anggota Keluarga
Edukasi Keselamatan Rumah
Penentu Tujuan Bersama
Edukasi Latihan Fisik
Promosi Literasi Kesehatan
Edukasi Pada Pengasuh
Promosi Pedoman Antisipasi Keluarga
Edukasi Pengurangan Risiko
Edukasi Penilaian Keselamatan
Intervensi Pendukung
Bimbingan Antisipatif Edukasi Program Pengobatan
Biblioterapi Edukasi Prosedur Tindakan
Bimbingan Sistem Kesehatan Identifikasi Risiko
Dukungan Keluarga Merencanakan Konseling
Perawatan
Kontrak Perilaku Positif
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
Penentu Tujuan Bersama
Dukungan Perawatan Diri
Perencanaan Pulang
Dukungan Sumber Finansial
Promosi Hubungan Positif
Edukasi Keselamatan Lingkungan
Promosi Kesiapan Penerimaan
Edukasi Keselamatan Rumah Informasi
Edukasi Latihan Fisik Promosi Koping
Edukasi Pengurangan Risiko Promosi Literasi Kesehatan
Edukasi Penilaian Keselamatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Edukasi Penyakit Promosi Sistem Pendukung
Edukasi Perilaku Mencari Kesehatan Rujukan
Skrining Tuberkulosis
Menyusui Efektif
Intervensi Utama
Konseling Laktasi Promosi Laktasi
Promosi ASI Eksklusif
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok Perawatan Bayi
Edukasi Nutrisi Bayi Perawatan Neonatus
Edukasi Orang Tua : Fase Bayi Pijat Laktasi
Manajemen Nutrisi Promosi Berat Badan
Pemeriksaan Payudara Promosi Kepercayaan Diri
Pendampingan Proses Menyusui Promosi Perlekatan
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional Pemeriksaan Payudara
Dukungan Kelompok Pendampingan Proses Menyusui
Dukungan Tidur Perawatan Kanguru
Edukasi Nutrisi Bayi Perawatan Luks
Edukasi Orang Tua : Fase Bayi Perencanaan Pulang
Konseling Nutrisi Promosi Berat Badan
Manajemen Nutrisi Promosi Citra Tubuh
Manajemen Nyeri Promosi Koping
Pemberian Kesempatan Menghisap Promosi Perlekatan
Pada Bayi
Latihan
Pemberian Makanan
Terapi Relaksasi
Nausea
Intervensi Utama
Manajemen Mual Manajemen Muntah
Intervensi Pendukung
Dukungan Hipnotis Diri Manajemen Nyeri
Edukasi Efek Samping Obat Manajemen Stres
Edukasi Kemoterapi Pemberian Obat
Edukasi Manajemen Nyeri Pemberian Obat Intravena
Edukasi Perawatan Kehamilan Pemberian Obat Oral
Edukasi Teknik Nafas Terapi Akupresur
Manajemen Efek Samping Obat Terapi Akupuntur
Manajemen Kemoterapi Terapi Relaksasi
Nyeri Akut
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri Pemberian Analgesik
Intervensi Pendukung
Aromaterapi Pemberian Obat Oral
Dukungan Hipnotis Diri Pemberian Obat Intravena
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Pemberian Obat Topikal
Edukasi Efek Samping Obat Pengaturan Posisi
Edukasi Manajemen Nyeri Perawatan Amputasi
Edukasi Proses Penyakit Perawatan Kenyamanan
Edukasi Teknik Nafas Teknik Ditraksi
Kompres Dingin Teknik Imajinasi Terbimbing
Kompres Panas Terapi Akupresur
Konsultasi Terapi Akupuntur
Latihan Pernafasan Terapi Bantuan Hewan
Manajemen Efek Samping Obat Terapi Humor
Manajemen Kenyamanan Lingkungan Terapi Murattal
Manajemen Medikasi Terapi Musik
Manajemen Sedasi Terapi Pemijatan
Manajemen Terapi Radiasi Terapi Relaksasi
Pemantauan Nyeri Terapi Sentuhan
Pemberian Obat Transcutanrous Electrical Nerve
Stimulation (TENS)
Pemberian Obat Intravena
Yoga
Nyeri Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri Terapi Relaksasi
Perawatan Kenyamanan
Intervensi Pendukung
Aromaterapi Manajemen Terapi Radiasi
Dukungan Hipnotis Diri Perantauan Nyeri
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Pemberian Analgesik
Dukungan Koping Keluarga Pemberian Obat
Dukungan Meditasi Pemberian Obat Intravena
Edukasi Aktifitas/Istirahat Pemberian Obat Oral
Edukasi Efek Samping Obat Pemberian Obat Topikal
Edukasi Kemoterapi Pengaturan Posisi
Edukasi Kesehatan Perawatan Amputasi
Edukasi Manajemen Stres Promosi Koping
Edukasi Manajemen Nyeri Teknik Ditraksi
Edukasi Perawatan Stoma Teknik Imajinasi Terbimbing
Edukasi Proses Penyakit Terapi Akupresur
Edukasi Teknik Nafas Terapi Akupuntur
Kompres Dingin Terapi Bantuan Hewan
Kompres Panas Terapi Humor
Konsultasi Terapi Murattal
Latihan Pernafasan Terapi Musik
Latihan Rehabilitasi Terapi Pemijatan
Manajemen Efek Samping Obat Terapi Sentuhan
Manajemen Kenyamanan Lingkungan Transcutanrous Electrical Nerve
Stimulation (TENS)
Manajemen Mood
Yoga
Manajemen Stres
Nyeri Melahirkan
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri Terapi Relaksasi
Pengaturan Posisi
Intervensi Pendukung
Aromaterapi Perawatan Inkontinensia Fekal
Dukungan Hipnotis Diri Perawatan Inkontinensia Urine
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Perawatan Kenyamanan
Edukasi Aktifitas/Istirahat Perawatan Pascapersalinan
Edukasi Efek Samping Obat Perawatan Perineum
Edukasi Manajemen Stres Perawatan Pra Seksio Sesaria
Edukasi Manajemen Nyeri Perawatan Seksio Sesaria
Edukasi Pemeriksaan Ultrasonografi Teknik Distraksi
Obstetrik
Teknik Imajinasi Terbimbing
Edukasi Penyakit
Terapi Akupresur
Edukasi Perawatan Perineum
Terapi Akupuntur
Edukasi Teknik Nafas
Terapi Bantuan Hewan
Fasilitas Hipnotis Diri
Terapi Humor
Fasilitas Pengungkapan Kebutuhan
Terapi Murattal
Latihan Pernafasan
Terapi Musik
Manajemen Efek Samping Obat
Terapi Pemijatan
Manajemen Kenyamanan Lingkungan
Terapi Sentuhan
Manajemen Stres
Transcutanrous Electrical Nerve
Pemantauan Nyeri Stimulation (TENS)
Pemberian Obat Yoga
Penjahitan Luka
Obesitas
Intervensi Utama
Edukasi Berat Badan Efektif Manajemen Berat Badan
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok Pemantauan Nutrisi
Edukasi Diet Pemberian Makanan
Konseling Nutrisi Pemberian Makanan Enteral
Limit Setting Penentuan Tujuan Bersama
Manajemen Cairan Perawatan Bayi
Manajemen Hiperglikemia Promosi Berat Badan
Manajemen Hipoglikemia Promosi Kuping
Manajemen Nutrisi Promosi Latihan Fisik
Manajemen Perilaku Reduksi Ansietas
Pemantauan Cairan Terapi Aktifitas
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Edukasi Proses Penyakit
Pengobatan
Identifikasi Risiko
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
Konseling
Dukungan Perawatan Diri
Konsultasi
Dukungan Proses Berduka
Manajemen Perilaku
Dukungan Sumber Finansial
mobilisasi Keluarga
Dukungan Tanggung Jawab Pada Diri
Sendiri Pelubatan Keluarga
Promosi Kesiapan Penerimaan
Edukasi Keselamatan Lingkungan Informasi
Edukasi Keselamatan Rumah Promosi Komunikasi Efektif
Edukasi Latihan Fisik Promosi Kuping
Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan Promosi Sistem Pendukung
Edukasi Pengurangan Risiko Rujukan
Edukasi Penilaian Keselamatan Stimulasi Kognitif
Edukasi Program Pengobatan
Edukasi Prosedur Tindakan
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok Promosi Citra Tubuh
Edukasi Orang Tua : Fase Bayi Promosi Harapan
Edukasi Orang Tua : Fase Anak Promosi Harga Diri
Edukasi Orang Tua : Fase Remaja Promosi Hubungan Positif
Edukasi Penilaian Keselamatan Promosi Kepercayaan Diri
Edukasi Seksualitas Promosi Kesadaran Diri
Konseling Promosi Koping
Manajemen Energi Promosi Pengasuhan
Manajemen Mode Promosi Sistem Pendukung
Manajemen Nyeri Stimulasi Kognitif
Manajemen Teknologi Sistem Terapi Keluarga
Reproduksi
Terapi Penyalahgunaan Zat
Mediasi Konflik (Detoksifikasi Zat)
Pencegahan Penyalahgunaan Zat
Penentuan Tujuan Bersama
Intervensi Pendukung
Dukunga n Penampilan Peran Perawatan Bayi
Edukasi Nutrisi Anak Perawatan Neonatus
Edukasi Nutrisi Bayi Promosi Kepercayaan Diri
Edukasi Orangtua: Fase Bayi Promosi Kesadaran Diri
Edukasi Orangtua: Fase Anak Promosi Keutuhan Keluarga
Edukasi Orangtua: Fase Remaja Promosi Koping
Edukasi Perkembangan Bayi Promosi Perkembangan Anak
Edukasi Stimulasi Bayi/Anak Promosi Perkembangan Remaja
Edukasi Toilet Training Promosi Perlekatan
Pelibatan Keluarga
Perilaku Kekerasan
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Manajemen Pengendalian
Marah
Manajemen Mood Manajemen Perilaku
Intervensi Pendukung
Dukungan Keluarga Merencanakan Orientasi Realita
Perawatan Pemberian Obat
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Obat
Intrasmuskular
Dukungan Memaafkan Pemantauan Neurologis
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Pencegahan Bunuh Diri
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Pencegahan Penyalahgunaan
Zat
Alkohol Pencegahan Perilaku
Kekerasan
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Zat Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Perasaan Bersalah Pengekangan Fisik
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Pengontroloan Penyalahgunaan Zat
Dukungan Tanggung Jawab pada Diri Sendiri Promosi Dukungan Keluarga
Edukasi Penyalahgunaan Alkohol Promosi Harapan
Edukasi Penyalahgunaan Zat Promosi Harga Diri
Identifikasi Risiko Promosi Kepercayaan Diri
Intervensi Krisis Promosi Kesadaran Diri
Konseling Promosi Koping
Kontrak Perilaku Positif Promosi Sistem Pendukung
Konsultasi Via Telepon Promosi Sosialisasi
Latihan Asertif Reduksi Ansietas
Latihan Pengendalian Impuls Restrukturisasi Kognitif
Limit Setting Seklusi
Manajemen Delirium Skrining Penganiayaan./Persekusi
Manajemen Demensia Surveilens
Manajemen Elektrokonvulsif Teknik Distraksi
Manajemen Halusinasi Teknik Menenangkan
Manajemen Isolasi Terapi Bantuan Hewan
Manajemen Kejang Terapi Bermain
Manajemen Keselamatan Lingkungan Terapi Kelompok
Manajemen Mood Terapi Keluarga
Manajemen medikasi Terapi Kognitif Perilaku
Manajemen Pengendalian Marah Terapi Penyalahgunaan Zat
(Detoksikasi
Manajemen Penyalahgunaan Zat Zat)
Manajemen Perilaku Terapi Rekreasi
Manajemen Putus Zat Terapi Seni
Mediasi Konflik Triase
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial Triase Telepon
Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Intervensi Utama
Modifikasi Perilaku Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Intervensi Pendukung
Bimbingan Antisipatif Identifikasi Risiko
Bimbingan Sistem Kesehatan Konseling
Dukungan Berhenti Merokok Kontrak Perilaku Positif
Dukungan Kelompok Manajemen Perilaku Seksual
Dukungan Koping Keluarga Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Pengambilan Keputusan Promosi Koping
Dukungan Tanggung Jawab pada Diri Sendiri Reduksi Ansietas
Edukasi Kesehatan Terapi Kelompok
Edukasi Perlaku Upaya Kesehatan Terapi Pemberhentian
Merokok
Edukasi Pola Perilaku Kebersihan Terapi Penyalahgunaan Zat
(Detoksikasi
Edukasi Proses Penyakit Zat)
Retensi Urine
Intervensi Utama
Kateterisasi Urine
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian Obat
Edukasi Irigasi Kandung Kemih Perawatan Kateter Urine
Irigasi Kandung Kemih Perawatan Perineum
Irigasi Kateter Urine Perawatan Retensi Urine
Konsultasi Via Telepon Promosi Latihan Fisik
Manajemen Cairan Teknik Distrasi
Manajemen Elminasi Urine Terapi Aktivitas
Manajemen Medikasi Terapi Pemijatan
Pemantauan Cairan Terapi Relaksasi
Risiko Alergi
Intervensi Utama
Edukasi Reaksi Alerg Pencegahan Alergi
Intervensi Pendukung
Edukasi Nutrisi Manajemen Efek Samping
Obat
Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan Manajemen Reaksi Alergi
Edukasi Pengurangan Risiko Pemberian Obat
Manajemen Anafilaksis Pemberian Obat Intravena
Manajemen Asma Pencegahan Risiko Lingkungan
Risiko Aspirasi
Intervensi Utama
Manajemen Jalan Napas Pencegahan Aspirasi
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum Pemberian Obat
Insersi Selang Nasogastrik Pemberian Obat
Manajemen Jalan Napas Buatan Pemberian Obat
Manajemen Kejang Pemberian Obat
Manajemen Muntah Pengaturan Posisi
Manajemen Sedasi Penghisapan Jalan Napas
Manajemen Ventilasi Mekanik Perawatan Pascaanestesi
Pemantauan Respirasi Perawatan Selang Gastrointesital
Pemberian Makanan Resusitasi Neonatus
Pemberian Makanan Enteral Terapi Menelan
Risiko Cedera
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Pencegahan Cedera
Intervensi Pendukung
Edukasi Keamanan Bayi Pencegahan Perdarahan
Edukasi Keamanan Anak Pencegahan Risiko
Lingkungan
Edukasi Keselamatan Lingkungan Pengekangan Fisik
Edukasi Keselamatan Rumah Pengembangan Kesehatan
Masyarakat
Edukasi Pengurangan Risiko Pengenalan Fasilitas
Identifikasi Risiko Promosi Keamanan Berkendara
Manajemen Kejang Promosi Mekanika Tubuh
Orientasi Realita Rujukan ke Fisioterapis
Pemberian Obat Skrining Gizi
Pemasangan Alat Pengaman Skrining Kesehatan
Pencegahan Jatuh Surveilens Keamanan dan
Keselamatan
Pencegahan Kebakaran Terapi Trauma Anak
Pencegahan Kejang
Risiko Hipotermia
Intervensi Utama
Manajemen Hipotermia Regulasi Temperatur
Intervensi Pendukung
Dukungan Menyusui Inisiasi Menyusu Dini
Dukungan Ventilasi Manajemen Cairan
Dukungan kepatuhan Program Pengobatan Manajemen Hemodialisis
Dukungan Pemulihan Penyalahgunaan Manajemen Lingkungan
Alkohol Edukasi Kemoterapi Manajemen Kemoterapi
Edukasi Nutrisi Pemantauan Cairan
Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh Pemantauan Nutrisi
Edukasi Pengurangan Risiko Pemantauan Hemodinamik
Edukasi Termoregulasi Pemantauan Tanda Vital
Risiko Hipovolemia
Intervensi Utama
Manajemen Hipovolemia Pemantauan Cairan
Intervensi Pendukung
Edukasi Manajemen Demam Manajemen Perdarahan Pervaginam
Edukasi Nutrisi Parenteral Manajemen Perdarahan Pervaginam
Edukasi Pemberian Makanan Parenteral Pascapersalinan
Edukasi Perawatan Selang Drain Manajemen Spesimen Darah
Identifikasi Risiko Pemantauan Elektrolit
Insersi Intravena Pemantauan Tanda Vital
Insersi Selang Nasogastrik Pemberian Makanan
Kateterisasi Urine Pemberian Makanan Parenteral
Manajemen Akses Vena Sentral Pemberian Obat
Manajemen Autotransfusi Pemberian Obat Intravena
Manajemen Cairan Pencegahan Infeksi
Manajemen Demam Pencegahan Perdarahan
Manajemen Diare Pencegahan Syok
Manajemen Elektrolit Pengambilan Sampel Darah Arteri
Manajemen Elektrolit: Hipernatremia Pengambilan Sampel Darah Vena
Manajemen Hipertermia Perawatan Jantung Akut
Manajemen Medikasi Perawatan Kateter Sentral Perifer
Manajemen Muntah Perawatan Luka
Manajemen Nutrisi Perawatan Luka Bakar
Manajemen Nutrisi Parenteral Perawatan Selang Dada
Manajemen Perdarahan Perawatan Selang Gastrointestinal
Promosi Berat Badan
Manajemen Perdarahan Akhir Masa Regulasi Temperatur
Kehamilan Resusitasi Cairan
Manajemen Perdarahan Antepartum Surveilens
Dipertahankan Terapi Intravena
Manajemen Perdarahan Antepartum tidak Transfusi Darah
Dipertahankan
Risiko Infeksi
Intervensi Utama
Manajemen Imunisasi/Vaksinasi Pencegahan Infeksi
Intervensi Pendukung
Dukungan Pemeliharaan Rumah Pengaturan Posisi
Dukungan Perawatan Diri: Mandi Perawatan Amputasi
Edukasi Pencegahan Luka Tekan Perawatan Area Insisi
Edukasi Seksualitas Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi
Induksi Persalinan Perawatan Luka
Latihan Batuk Efektif Perawatan Luka Bakar
Manajemen Jalan Napas Perawatan Luka Tekan
Manajemen Imunisasi/Vaksinasi Perawatan Pascapersalinan
Manajemen Lingkungan Perawatan Perineum
Manajemen Nutrisi Perawatan Persalinan
Manajemen medikasi Perawatan Persalinan Risiko Tinggi
Pemantauan Elektrolit Perawatan Selang
Pemantauan Nutrisi Perawatan Selang Dada
Pemantauan Tanda Vital Perawatan Selang Gastrointestinal
Pemberian Obat Perawatan Selang Umbilikal
Pemberian Obat Intravena Perawatan Sirkumsisi
Pemberian Obat Oral Perawatan Skin Graft
Pencegahan Luka Tekan Perawatan Terminasi Kehamilan
Risiko Jatuh
Intervensi Utama
Pencegahan Jatuh Manajemen Keselamatan
Lingkungan
Intervensi Pendukung
Dukungan Ambulasi Pemberian Obat
Dukungan Mobilisasi Pemasangan Alat Pengaman
Edukasi Keamanan Bayi Pencegahan Kejang
Edukasi Keamanan Anak Pencegahan Risiko Lingkungan
Edukasi Keselamatan Lingkungan Pengekangan Fisik
Edukasi Pengurangan Risiko Pengenalan Fasilitas
Identifikasi Risiko Promosi Keamanan Berkendara
Manajemen Kejang Promosi Mekanika Tubuh
Manajemen Sedasi Rujukan ke Fisioterapis
Orientasi Realita Surveilens Keamanan dan
Keselamatan
Risiko Ketidakberdayaan
Intervensi Utama
Promosi Harapan Promosi Koping
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan Manajemen Lingkungan
Dukungan Emosional Manajemen Mood
Dukungan Memaafkan Manajemen Trauma Perkosaan
Dukungan Pelaksanaan Ibadah Penentuan Tujuan Bersama
Dukungan Perasaan Bersalah Perawatan Pasien Terminal
Dukungan Pengambilan Keputusan Promosi Citra Tubuh
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan Promosi Harga Diri
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Promosi Resilien
Dukungan Tanggung Jawab pada Diri Sendiri Reduksi Ansietas
Edukasi Proses Penyakit Restrukturisasi kognitif
Identifikasi Risiko Terapi Bantuan Hewan
Intervensi Krisis Terapi Seni
Latihan Asertif
Pascapersalinan
Risiko Perdarahan
Intervensi Utama
Pencegahan Perdarahan
Intervensi Pendukung
Intervensi Pendukung
Intervensi Pendukung
Manajemen Overdosis
Intervensi Pendukung
Intervensi Pendukung
Intervensi Pendukung
Intervensi Pendukung
Konseling Skrining
Penganiayaan/Persekusi
Konsultasi
Edukasi Nutrisi
Intervensi Pendukung
Risiko Syok
Intervensi Utama
Intervensi Pendukung
Dipertahankan
Intervesi Pendukung
Kompres Panas
Intervensi Pendukung
Regulasi Temperatur
Intervensi Pendukung
Waham
Intervensi Utama
Manajemen Waham Orientasi Realita
Intervensi Pendukung
Respirasi
Intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi
Dukungan Berhenti Merokok Pemberian Obat Inhalasi
Pemantauan Respirasi
Sirkulasi
Intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
Balut Tekan Pemantauan Hemodinamik
Invasif
Dipertahankan Mekanik
Pada Bayi
Pascapersalinan
Menyusui
Eliminasi
Intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi eliminasi fekal dan urnaria
Neurosensori
Intervensi keperawatan yang memulihkan fungsi otak dan saraf
Latihan Memori Pemberian Obat Ventrikuler
Stimulation
Berencana
Psikologis
Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung fungsi dan proses mental
Pemberian Analgesik
Integritas Ego
Intervensi keperawatan yang memulihkan kesejahteraan diri sendiri secara emosional
Biblioterapi Manajemen Putus Zat
Zat
Dukungan Koping Keluarga Pencegahan Waham
Tembakau
Zat
(Detoksikasi
Zat)
Pendampingan Orang Tua dengan Anak Skrining Perkembangan Bayi dan Balita
Perilaku
Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk perubahan perilaku atau pola hidup sehat
Kebersihan Diri
Intervensi keperawaatan yang memulihkan perilaku sehat dan merawat diri
Dukungan Perawatan Diri
RELASIONAL
Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
Interaksi sosial
Intervensi keperawatan yang memulihkan hubungan antara individu
dengan individu
Lainnya
Delegasi promosi dukungan sosial
Dukungan keluarga maerencanakan perawatan promosi keutuhan keluarga
Dungan penampilan peran promosi komunikasi efektif
Dukungan sumber finansial promosi komunikasi :deficit
bicara
Dukungan visiltasi promosi komunikasi :defisit
pendengaran
Konferensi multidisiplin promosi komunikasi :defisit
visual
Koordinasi diskusi keluarga promosi pengasuhan
Mobilisasi keluarga promosi proses efektif
keluarga
Modifikasi perilaku keterampilan sosial promosi resilen
Pemberian kesaksian promosi sosialisasi
Pendampingan keluarga rujukan keterapi keluarga
Perantara budaya terapi kelompok
Promosi dukungan keluarga
Lingkungan
Intervensi keperawatan yang ditunjukkan untuk mendukung keamanan lingungan
dan menurunkan risiko gangguan kesehatan
Keamanan dan proteksi
Intervensi keperawatan yang meningkatkan keamanan dan menurunkan
risiko cidera
akibat ancaman dari lingkungan inernal maupun eksternal
dukungan pemeliharaan rumah pendampingan pembedahan
identifikasi risiko pengembangan jalur kritis
induksi hipotermia pengembangan kesehatan masyarakat
koordinasi praoperasi pengenalan fasilitas
manajemen efek saming obat penggunaan terapi tradisional
manajemen hipertermia pengontrolan infeksi
manajemen hipotermia pengontrolan infeksi
intraoperatif
manajemen imunisasi/vaksinasi pengukuran gerakan janin
manajemen isolasi pengumplan data forensik
manajemen kasus penjahitan luka
manajemen kemoterapi perawatan amputasi
manajemen kesehatan kerja perawatan area insisi
manajemen keselamatan lingkungan perawatan kanguru
manajemen lingkungan perawatan kehamilan risiko
tinggi
manajemen keselamatan lingkungan komunitas perawatan kehamilan
trisemester ke2 & ke3
manajemen lingkungan : kesiapan pulang
menejemen medikasi perawatan kehamilan
trisemester pertama
manajemen overdosis perawatan kulit praoperasi
manajemen pruritus perawatan luka
manajemen reaksi alergi perawatan luka bakar
manajemen teknologi kesehatan perawatan luka tekan
pelaporan insiden perawatan pasca seksio
sesaria
pelaporan status kesehatan perawatan selang
pelayanan admisi perawatan selang umbilical
pelibatan keluarga perawatan sirkumsisi
pemantauan efek samping obat perawatan skin graft
pemantauan eektronik fetal perawatan tirah baring
pemantauan neonates persiapan pembedahan
pemantauan risiko jatuh persiapan permerikasaan
ultrasonikgrafi
pemasangan alat pengaman promosi keamanan
berkendara
pemberian obat intradermal promosi mekanika tubuh
pemberian obat kulit promosi teknik kulit ke kulit
pemberian obat topical regulasi temperature
pemeriksaan kelengkapan set emergency reconsilasi obat
pencegahan alergi skrining kanker
pencegahan bunuh diri skrining kesehatan
pencegahan cedera skrining
penganiayaan/persekusi
pencegahan hipertermia maligma surveilens
pencegahan infeksi surveilens keselamatan dan
keamanan
pencegahan jatuh surveilens komunitas
pencegahan kebakaran terapi paparan panas
pencegahan kejang transfer pasien
pencegahan luka tekan triase
pencegahan perilaku kekerasan triase bencana
pencegahan risiko lingkungan triase telepon