Bismillah Poropsal Jadi
Bismillah Poropsal Jadi
PROPOSAL
Oleh
Pipit Novita Sari
NIM : 13010062
PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Program
Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
Oleh
Pipit Novita Sari
NIM : 13010062
Oleh
Pipit Novita Sari
NIM 13010004
Menyetujui
Tim Pembimbing
Mengetahui
Puket I STTIF Bogor
Puji Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan proposal
yang berjudul "Seleksi dan pengujian bakteri asam laktat kandidat probiotik asal nira
aren (Arenga pinnata Mer.) Papua”.
Proposal ini diajukan sebagai pertimbangan untuk melaksanakan penelitian
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Program Studi Farmasi
di Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor.
Pembuatan proposal ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan pihak-pihak
yang memberi dukungan dan dorongan, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Siti Mariam, M.Farm., Apt. selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
dan Farmasi Bogor
2. Ibu Triyani Sumiati, M.Si., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Strata Satu
(S1) Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor.
3. Ibu Dr. Sulistiani, M. Kes selaku pembimbing 1 di Pusat Penelitian Biologi LIPI
yang telah membantu memberikan pengarahan dalam penulisan proposal ini.
4. Ibu Dr. Anna P. roswiem, M.Si selaku pembimbing 2 di Sekolah Tinggi
Teknologi Industri dan Farmasi Bogor yang telah membantu memberikan
pengarahan dalam penulisan proposal ini.
5. Para dosen pengajar yang memberikan ilmu selama berada di STTIF Bogor.
6. Keluarga yang memberikan doa dan motivasi serta dukungan moril maupun
materil dalam pengerjaan proposal ini.
7. Rekan mahasiswa yg telah banyak memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal penelitian ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun rekan-rekan lainnya terutama masyarakat.
Bogor, Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................3
1.3 Batasan Masalah......................................................................................3
1.4 Kerangka Pemikiran................................................................................3
1.5 Hipotesis..................................................................................................3
1.6 Tujuan Penelitian.....................................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian...................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................4
2.1 Nira Aren.................................................................................................4
2.2 Bakteri Asam Laktat................................................................................4
2.3 Probiotik..................................................................................................5
2.3.1 Syarat-syarat Bakteri Probiotik......................................................6
2.4 Antimikroba.................................................................................................7
2.4.1 Metode pengujian untuk antimikroba :..........................................8
2.5 Ketahanan terhadap Asam Lambung.......................................................8
2.6 Ketahanan terhadap Garam Empedu.......................................................9
2.7 Pertumbuhan Bakteri.............................................................................10
BAB 3 METODE PENELITIAN.............................................................................12
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................12
3.2 Bahan.....................................................................................................12
3.3 Alat........................................................................................................12
3.4 Metode dan Cara Kerja..........................................................................13
3.4.1 Sumber Bakteri Asam Laktat (BAL)...........................................13
3.4.2 Peremajaan Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) asal Papua.........13
3.4.3 Penyiapan Media untuk Penanaman Isolat Bakteri Asam Laktat
(BAL) asal Papua........................................................................13
3.4.4 Penanaman Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) asal Papua.........13
3.4.5 Uji Antimikroba (Buntin et al., 2007)....................................................13
3.4.5.1 Penyiapan Media Uji (BHI, MHB 1,8% agar dan MHB 0,8%
agar)............................................................................................13
3.4.5.2 Penyiapan Bakteri Uji...............................................................14
3.4.5.3 Pengujian Aktivitas Antimikroba BAL terhadap Bacillus cereus
dan Escherichia coli....................................................................14
3.4.6 Uji Ketahanan terhadap Garam Rmpedu (Buntin et al.,2007).............15
3.4.6.1 Penyiapan Media Uji.................................................................15
3.4.6.2 Pengujian Ketahanan terhadap Garam Empedu........................15
3.4.7 Uji Ketahanan terhadap pH Rendah (Buntin et al,. 2007).....................15
3.4.7.1 Penyiapan Media GYP Agar.....................................................15
3.4.7.2 Penyiapan larutan NaCl untuk Pengenceran.............................15
3.4.7.3 Penyiapan PBS..........................................................................16
3.4.7.4 Pengujian Ketahanan terhadap pH Rendah...............................16
3.4.8 Uji Ketahanan terhadap Simulated Gastric Juice dan Simulated
Intestinal Juice......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Bagan Alur Penelitian.............................................................................22
Lampiran 2. Uji Antimikroba......................................................................................23
Lampiran 3. Uji Ketahanan garam empedu.................................................................24
Lampiran 4. Uji ketahanan terhadap pH rendah..........................................................25
Lampiran 5. Bagan Alur Penelitian.............................................................................25
v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Bakteri asam laktat mampu hidup didalam saluran pencernaan, maka dari itu
BAL memiliki peran yang cukup penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, BAL
juga memiliki kemampuan untuk menjaga kesehatan tubuh karena BAL dapat hidup
disaluran cerna yang mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen. Parameter ini
yang dapat membuat BAL dapat memiliki potensi sebagai probiotik.
Beberapa penelitian yang berkembang belakangan ini yaitu mengisolasi BAL
dari bahan - bahan asli Indonesia dan juga beberapa minuman fermentasi Indonesia.
Penelitian tentang BAL yang berasal dari produk dan minuman fermentasi asli
Indonesia ini memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia, dimana bahan - bahan yang digunakan mudah didapat dan cukup
ekonomis. Salah satu tanaman yang mempunyai potensi untuk diisolasi BAL nya
adalah nira aren (Arenga pinnata Mer.)
Tanaman aren merupakan salah satu jenis tanaman palma yang penyebaran
cukup luas di berbagai daerah di Indonesia (Ditjenbun, 2004). Nira merupakan cairan
yang disadap dari bagian pangkal bunga jantan aren yang belum mekar (Abdullah et
al., 2015). Muralidharan dan Deepthi (2013) menyatakan bahwa total kandungan
gula yang terdapat pada 100 mL nira yaitu sebanyak 14,40 gram. Nira juga
mengandung protein sebanyak 0,23 – 0,32 gram dan juga berbagai vitamin seperti
asam sitrat 0,050 gram, asam askorbat 16 – 30 gram, fosfor 7,59 gram, besi 0,15
gram. Tingginya kandungan nutrisi pada nira ini menjadi penyebab mudahnya
terkontaminasi oleh berbagai mikroorganisme salah satunya yaitu BAL.
Sumanti (1994) menyatakan bahwa perubahan nira aren segar dimulai dari
terbentuknya senyawa asam laktat, alkohol dan asam asetat. Jenis bakteri yang
mengkontaminasi nira terdiri dari golongan bakteri asam laktat (BAL), khamir dan
bakteri asam asetat. Beberapa jenis BAL yang tumbuh pada nira segar adalah
Leuconostoc spp. dan Lactobacillus spp. Jenis khamir umum yang mengubah menjadi
alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae. Fermentasi akhir dilakukan oleh
Acetobacter spp., Schizosaccha, Pichia spp., Aspergillus, Mucor dan Rhyzopus spp.
Jenis mikroba dan jumlah mikroba yang tumbuh pada nira selama fermentasi sangat
beragam tergantung komposisi nira, musim dan cara penyadapannya.
3
Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai potensi BAL asal nira aren
yang berasal dari Papua yang kemudian diseleksi dan diuji untuk mendapatkan
kandidat dari probiotik.
1.5 Hipotesis
Didapatkan BAL kandidat probiotik yang berasal dari nira aren Papua.
Komponen Jumlah
Sukrosa 3%
Glukosa 1,2%
Fruktosa 12%
Rafinosa 0.8%
Air 82,76%
Abu 0,24%
4
positif, berbentuk batang atau bulat, tidak membentuk spora, fermentasi fakultatif
anaeorob, tidak mempunyai sitokrom, tidak memiliki kemampuan untuk mereduksi
5
6
2.3 Probiotik
Probiotik memiliki sejarah yang cukup panjang, yang dimulai dari pencatatan
pertama dikonsumsinya minuman yang mengandung bakteri oleh manusia yakni lebih
dari 2000 tahun yang lalu. Peradaban awal dari probiotik ditetapkan secara ilmiah
oleh Metchnikoff pada Pasteur Institue di Paris. Metchnikoff (1907) mengamati umur
petani di Bugarian yang panjang dan dihubungkan dengan tingginya konsumsi susu
asam. Pada penelitian tersebut, ia berhipotesis bahwa mikroflora normal usus dapat
memberikan efek samping pada inang dan konsumsi beberapa bakteri dapat
memberikan efek sebaliknya (Desai, 2008).
Aktivitas probiotik terbagi atas 3 aspek seperti sebagai nutrisi, fisiologis dan
aspek antimikroba. Aspek nutrisi yaitu adanya enzim laktase untuk membantu
metabolisme komponen makanan, sintesis beberapa jenis vitamin (K, folat,
piridoksin, pantotenat, biotin dan riboflavin) dan mengurangi senyawa racun yang
ada pada makanan dalam usus. Aspek fisiologis meliputi kemampuan menjaga
7
1. Bersifat nonpatogenik dan mewakili mikrobiota normal pada usus inangnya, dan
terus hidup pada kondisi asam lambung dan konsentrasi garam empedu yang tinggi
dalam usus halus.
2. Dapat bermetabolisme dan tumbuh dengan cepat, dan juga terdapat dalam jumlah
yang tinggi dalam usus halus.
3. Mampu mengkolonisasi beberapa bagian dari saluran usus inangnya,
4. Mampu memproduksi asam-asam organik secara efisien dan memiliki sifat
antimikroba terhadap bakteri patogen,
5. Mudah diproduksi, mampu tumbuh dalam sistem produksi skala besar, dan hidup
selama kondisi penyimpanan.
2.4 Antimikroba
Antimikroba merupakan suatu bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan
dan metabolisme mikroorganisme. Penggunaan bahan antimikroba merupakan suatu
usaha untuk dapat mengendalikan bakteri maupun jamur, yaitu segala kegiatan yang
dapat menghambat, atau mematikan mikroorganisme. Tujuan utama pengendalian
mikroorganisme untuk mencegah penyebaran penyakit, mematikan mikroorganisme
9
mengandung air (97 – 99%), musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan
(pepsin serta renin) dan lipase.
Chou dan Weimer (1999) menyatakan bahwa waktu yang diperlukan saat
bakteri mulai masuk sampai keluar dari lambung sekitar 90 menit. Jadi isolat yang
diseleksi untuk digunakan sebagai probiotik harus mampu bertahan dalam keadaan
asam lambung selama sedikitnya 90 menit.
Pada fase ini terjadi akumulasi bahan toksik, nutrien yang diperlukan oleh
mikroorganisme berkurang sehingga bakteri akan memasuki fase kematian.
Kecepatan kematian dipengaruhi oleh kondisi nutrien, lingkungan dan bakteri
itu sendiri
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2 Bahan
Brain-Heart Infussion (BHI) (OXOID CM1135), de Man Rogosa Sharpe
Broth (MRSB) (MERCK 1.10661.0500), Agar Powder-Bacteriological (HIMEDIA
GRM026), Potato Dextrose Agar (PDA) (DIFCOTM 213400), Yeast Extract
(BACTOTM 212750), Mueller-Hinton Broth (MHB) (OXOID CM0405), Tween 80
(OMNIPUR), D-Glukosa (MERCK 1.08337.1000), Pepton (BACTOTM 211677),
Kalsium Karbonat (CaCO3) (MERCK 1.02066.0250), Ox-Bile Dehydrated Purified
(FLUKA 70168), HCl 5M, NaOH 0,1M, NaCl 0,85%, pepsin (MERCK), KCl
(MERCK) dan NaHCO3 (MERCK), KH2PO4 (MERCK), Na2HPO4.2H2O (MERCK),
NaCl (MERCK), Spiritus, bakteri Escherichia coli, bakteri Bacillus cereus, isolat
Nira Aren asal Papua koleksi LIPI dan akuadest.
3.3 Alat
Cawan petri steril (NORMAX), Botol schott (100mL, 250mL, 500mL)
(DURAN), Pipet tetes, Bunsen, Alat Gelas (PYREX), Micropipet (100-1000µL)
(GILSON), Micropipet (2-20µL) (EPPENDORF), Micropipet (1-5mL) (PIPETPAL),
Autoclave (HICLAVE HVE-50), Laminar Air Flow (SANYO MCV – B9IF (T)),
Microtube, Sentrifuge (), Vortex mixer (FISHER SCIENTIFIC), pH meter (TOA-DK
HM-25G), Inkubator (ISUZU), Oven (ISUZU), Microwave (PANASONIC),
Timbangan Analitik (VIBRA AJ), Anaerocult, Kertas Perkamen, Speader, Penggaris.
13
14
Dibuat media MRS broth 1,8% agar dengan konsentrasi garam empedu
(oxgall) 1000, 2000, 3000, dan 4000 ppm dan 0,5% CaCO3 masing – masing
200 mL. Kemudian media disterilisasi pada suhu 121ºC selama 15 menit.
3.4.8 Uji Ketahanan terhadap Simulated Gastric Juice dan Simulated Intestinal
Juice
Uji ketahanan terhadap Simulated Gastric Juice (SGJ) dilakukan dengan
metode plate count. Ketahanan BAL dilakukan dalam larutan saline 5% yang
ditambahkan pepsin (3 g/L), KCl (1,25 M) dan NaHCO 3 (0,45 M). Kemudian
18
Abdullah, W.,Usman, R., Raden, I., Sitti, A., Ilma, S.,Zulfikar, L., Rianda, B dan
Abdi, L. 2015. Potency of Natural Sweetener : Brown Sugar. Transactions on
Business and Economics.12(1).12-23.
Begley, M., C. G. M. Gahan, and C. Hill. 2002. Bile Stress Response In Listeria
monocytogenes LO28: Adaptation, Cross-Protection, And Identification Of
Genetic Loci Involved In Bile Resistance. Appl. Environ. Microbiol.
Carr FJ, Hill D, Maida N. 2002. The lactic acid bacteria: a literature survey. Crit Rev
Microbiol 28: 281-370.
Chou, L.S. dan Weimer, B. 1999. Isolation and Characterization of Acid- and Bile-
Tolerant Isolates From Strains of Lactobacillus Acidophilus. J. Dairy Sci. 82:
23-31.
Davidson, P.M. dan A.L. Braner. 1983. Antimicrobials in Food. 2nd Ed. New York,
Marcel Dekker Inc.
De Roos NM dan Katan MB. 2000. Effect of probiotic bacteria on diarrhea, lipid
metabolism, and carcinogenesis: a review of papers published between 1988
and 1998.
19
Ditjend Perkebunan, 2004. Perkembangan Aren di Indonesia. Prosiding Seminar
Nasional . Tondano. 9 juni 2004. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma
Lain.
20
21
Fuller. 1989. Energetics of Microbial Growth. John Wiley and Sons, New York
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders
Havenar R, BT Brink dan JHJ Huis in’t Veld. 1992. Selection of strains for probiotic
use.
Hassan, Z. H. 2006. Isolasi Lactobacillus, Bakteri Asam Laktat dari Feses dan Organ
Saluran Pencernaan Ayam. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. Banjarbaru. Kalimantan Selatan.
Jacobsen, C.N., Rosenfeldt Nielsen, V., Hayford, A.E., Moller, P.L., Michaelsen,
K.F., Paerregaard, A., Sandstrom, B., Tvede, M., and Jakobsen, M. 1999.
Screening of probiotic activities of forty-seven strains of Lactobacillus spp. by
in vitro techniques and evaluation of the colonization ability of five selected
strains in humans. Appl. Environ. Microbiol. 65
Naidu AS, dan RA Clemens. 2000. Probiotics. in: Natural Food Antimicrobial
Systems. Naidu A.S. (Ed). Cambridge: CRC Press, LLC
Pato,U. 2003. Potensi Bakteri Asam Laktat yang diisolasi dari Dadih untuk
Menurunkan Resiko Penyakit Kanker. Jurnal Natur Indonesia 5(2): 162166.
22
Pelczar, M.J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1, UI Press,
Jakarta.
Rolfe, R.D. (2000). The Role Of Probiotic Culture In The Control Of Gastrointestinal
Health. In Symposium: Probiotic Bacteria: Implication for Human Health.
American Society for Nutritional Science. Journal of Nutrition Vol. 13
Salminen, S., Wright, AV., Ouwehand A. 2004. Lactic Acid Bacteria. New York :
Marckel Dekker.
Shortt C. 1999. The probiotic century: historical and current perspectives. Review on
Trend Food Science and Technology 10
Sumanti D, Tjahjadi C, Betty DS, Cucu SA, Abdul R. 1994. Efek bahan pengawet
alami terhadap pertumbuhan mikroorganisme kontaminan nira aren. Laporan
penelitian Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Jatinangor.
24
25
Peremajaan 52 Isolat
Nira Papua
Penyiapan PBS
Masing – masing
pH diambil 100µL Dilakukan pengenceran sampai 105
ditambahkan dalam
Lampiran 5. Bagan Alur Penelitian pada jam ke-0 dan ke-4
900µL 0,85%.
Larutan SIJ:Larutan
KH2PO4 0,05 dengan pH Isolat yang
8,2 (+) Garam empedu diinokulasi dalam
0,05% dan pancreatin SGJ diambil 1 mL
(1mg/mL)