Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Fibrat dan Statin

Statin adalah obat pilihan penurun konsentrasi kolesterol LDL dan digunakan sampai
dosis terbesar yang dapat ditoleransi untuk mencapai target konsentrasi kolesterol LDL. Ketika
konsentrasi awal sangat tinggi sehingga konsentrasi kolesterol LDL tidak mencapai target terapi
absolut dengan statin dosis tinggi, maka dianjurkan untuk mencapai target terapi relatif, yaitu
penurunan minimal 50% pada pasien dengan tingkat risiko sangat tinggi atau minimal 30% bagi
pasien dengan tingkat risiko tinggi. Dalam keadaan target terapi relatif tidak tercapai, dapat
dipertimbangkan kombinasi antara statin dengan ezetimibe atau bile acid sequestrant atau asam
nikotinat. Dalam keadaan tidak toleran terhadap statin, dapat digunakan terapi tunggal bile acid
sequestrant atau asam nikotinat.35

Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibratmenurunkan regulasi gen
apoC-III serta meningkatkan regulasigen apoA-I dan A-II. Berkurangnya sintesis apoC-III
menyebabkanpeningkatan katabolisme TG oleh lipoprotein lipase, berkurangnyapembentukan
kolesterol VLDL, dan meningkatnya pembersihan kilomikron. Peningkatan regulasi apoA-I dan
apoA-II menyebabkan meningkatnya konsentrasi kolesterol HDL.109 Sebuah analisis meta
menunjukkan bahwa fibrat bermanfaat menurunkan kejadian kardiovaskular terutama jika
diberikan pada pasien dengan konsentrasi TG di atas 200 mg/dL.45 Terapi kombinasi fibrat
(fenofibrat) dengan statin pada pasien DM tidak lebih baik dari terapi statin saja dalam
menurunkan laju kejadian kardiovaskular kecuali jika konsentrasi TG lebih dari 200 mg/dL,
konsentrasi kolesterol LDL ≤84 mg/dL, dan konsentrasi kolesterol HDL ≤34 mg/dL.110
Penelitian ini memperkuat pendapat bahwa terapi penurunan konsentrasi TG ditujukan hanya
pada pasien dengan risiko kardiovaskular tinggi yang konsentrasi kolesterol LDL-nya telah
mencapai target dengan terapi statin dan konsentrasi TG-nya masih di atas 200 mg/dL.

Obat-obat golongan fibrat yang tergolong kelompok ini dapat dianggap sebagai
hipolipidemik berspektrum luas. Selain menurunkan kadar trigliserida Serum, kelompok
fibrat juga cenderung menurunkan kadar kolesterol- LDL dan menaikkan kolesterol-HDL.
Obat golongan statin bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif enzim HMG
CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Obat
golongan statin ini lebih efektif dibanding resin penukar anion dalam menurunkan
kolesterol-LDL tetapi kurang efektif dibanding kelompok fibrat dalam menurunkan
kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol-HDL.
Diagnosa Banding
1. Sindrom Raynaud
Etiologi : Iklim, rokok, RPK, stress, pekerjaan

SINDROMA RAYNAUD PRIMER SINDROMA RAYNAUD SEKUNDER

• Ditandai dengan vasospasme arteri jari yg • Biasanya pada pasien laki-laki/


idiopatik wanita
• Biasanya terjadi pada wanita berusia <45 • Hanya diderita pada satu jari saja
tahun • Ada gangguan pulsasi arteri
• Vasospasme arteri jari-jari • Hasil pemeriksaan vaskular yang
• Pemeriksaan vaskular yang hasilnya abnormal
normal • Dijumpai adanya autoantibodi
• Tanpa gangguan pada kulit
• Pemeriksaan laboratorium darah yang
normal hasilnya

Penyakit yang menunjukan :


 Penyakit jaringan ikat (connective tissue disorders) : Skleroderma (systemic sclerosis),
SLE, rheumatoid arthritis, sindroma CREST(calcinosis, Raynaud’s phenomenon,
esophageal hypomotility, sclerodactily dan telangiectasia), mixed connective tissue
disease, polimiositis, sindrom Syogren, sindrom Reiter,
 Penyakit penyumbatan arteri : Penyakit Buerger, Aterosklerosis, Giant cell arteritis,
Tromboemboli jantung dan atau anerisma aorta), sindroma thoracic outlet
 Endokrin : Hipotiroid, penyakit Addison, penyakit graves, penyakit cushing, tumor
hipofungsi hipofise
 Gangguan Syaraf : Polineropati, Neurofibromatosis
 Penyakit Hematologis dan Mieloproliferatif : Polisitemia rubra vera, Trombositosis,
Cold agglutinins, Cryoglobulinemia, Metaplasia myeloid, Myeloma, DIC,
Cryoglobulinemia
 Penyakit keganasan: Multiple myeloma, Lekemia, adenocarcinoma,
Astrocytoma
Pemeriksaan :
◉ Rheumatoid factor
◉ Antinuclear antibody (ANA)
◉ Lupus Eritematosus (LE)
◉ Immunoglobulin
◉ Double stranded DNA antibody (dsDNA)
◉ Serologi hepatitits B
◉ Serum protein electrophoresis
◉ Antiphospholid antibody
◉ Complement C3 and C4
◉ Cryoglobulin assay
◉ Laju endapan darah
◉ C-reactive protein (CRP)

Deep Vein Thrombosis


Etiolgi : Rokok, Jenis kelamin, RPK, Umur, Mobilitas
Gejala dan tanda pada TVD berhubungan dengan terjadinya obstruksi aliran darah balik ke
jantung yang menyebabkan darah terkumpul di lengan atau tungkai. Gejala dan tanda klasik :
1. Nyeri tekan pada tungkai atau betis bila terjadi di tungkai dan di lengan atau leher jika
mengenai ekstrimitas atas.
2. Pembengkakan terlokalisir pada daerah yang terkena disertai pitting oedema. Untuk TVD
distal pembengkakan sampai di bawah lutut dan TVD proksimal sampai daerah pantat.

3. Perabaan kulit hangat dan kemerahan di sekitar daerah TVD terutama di bagian belakang
dan lutut, terdapat pelebaran vena superfisial dan pada obstruksi berat kulit tampak
sianosis.
4. Kadang TVD tidak memberikan gejala yang nyata, gejala timbul setelah terjadi
komplikasi misalnya terjadi emboli ke paru
5. Hiperkoagulabillitas
6. Tungkai terasa hangat.
7. Nyeri yang semakin memburuk saat menekuk kaki.
8. Bengkak pada salah satu tungkai, terutama di betis.
9. Kram yang biasanya bermula di betis, terutama di malam hari.
10. Perubahan warna kaki menjadi pucat, merah, atau lebih gelap.

Anda mungkin juga menyukai