Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KESMAS, Vol. 7 No.

5, 2018

HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN ANGKA KUMAN


PERALATAN MAKAN (PIRING) DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM
PANCARAN KASIH GMIM KOTA MANADO
Vioni L. G. Syahlan*, Woodford B. S. Joseph*, Oksfriani Jufri Sumampouw*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Higiene dan sanitasi sangatlah penting, terutama di tempat-tempat umum yang melayani orang
banyak, salah satunya Rumah Sakit (RS) upaya penyediaan pelayanan kesehatan ini pula dapat
menjadi tempat penularan serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan serta
gangguan kesehatan. Penanganan sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya hal-
hal yang merugikan seperti keracunan. Peranan pencucian peralatan makan secara baik dapat
menghasilkan peralatan makanan yang bersih dan sehat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran hygiene sanitasi pengelolaan makanan dan angka kuman peralatan makan
(piring) di RS Pancaran Kasih GMIM Kota Manado. Jenis penelitian yang digunakan yaitu
penelitian deskriptif observasional. Subyek penelitian yaitu 6 buah piring yang diambil secara
acak dari ruangan kelas I, II, dan III. Pemeriksaan hygiene sanitasi menggunakan lembar
observasi. Aspek pengukuran memenuhi syarat jika nilai yang diperoleh >90% dari total
penelitian. Pemeriksaan mikrobiologi usap alat makan yang dilakukan di laboratorium Badan
Teknik Kesehatan Lingkungan Kota Manado semua sampel yang diambil tidak memenuhi syarat
dengan persyaratan angka kuman >100 koloni/cm2(28.000-72.000 koloni/cm2). Hasil observasi
hygiene sanitasi pengelolaan makanan dengan menggunakan lembar observasi mendapat skor 15
sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat. Perlu diadakannya pengawasan dan penyuluhan
oleh instalasi gizi RS Umum Pancaran Kasih GMIM Kota manado tentang pentingnya hygiene
sanitasi pengelolaan makanan dan pearalatan makan sehingga memenuhi syarat kesehatan.

Kata Kunci: Higiene sanitasi, angka kuman, instalasi gizi, rumah sakit

ABSTRACT
Hygiene and sanitation are very important, especially in public places that serve many people, one
of which is the hospital's efforts to provide health services can also be a place of transmission and
enable environmental pollution and health problems. Handling poor sanitation can cause harmful
things such as poisoning. The role of cleaning or washing equipment properly, will produce clean
and healthy food processing equipment. The purpose of this study was to describe the hygiene
sanitation of food management and the number of plate feeding germs in the Pancaran Kasih
GMIM Hospital in Manado City. The type of research used is descriptive observational research.
The population of this study was all food trays, samples in this study were 6 samples, taken from
class I, II, III. Sanitation hygiene checks using observation sheets, measurement aspects meet the
requirements if the value obtained> 90% of the total study with a score of> 16.2. Microbiological
examination of cutlery made at the Manado City Environmental Engineering Agency laboratory,
all samples taken did not meet the requirements with germ number requirements> 100 colonies /
cm2. The results of observation of hygiene sanitation in food management using the observation
sheet got a score of 15, said to be ineligible due to the score obtained <16.2. Examination of plate
feeding germ number is done at 11.00-11.46 WITA and the total germ number obtained varies
from 28,000-72,000 colonies / cm2. Need to hold supervision and counseling by nutrition
installation of public hospitals Pancaran Kasih of Manado City GMIM about the importance of
sanitation hygiene in food management and food equipment so that it meets health requirements.

Keywords: Hygiene Sanitary, number of Microbes, diet instalation, hospital

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

PENDAHULUAN pangan dilaporkan oleh 34 BB/POM di


Higiene dan sanitasi makanan seluruh Indonesia, ditinjau dari segi
merupakan pengendalian terhadap empat etiologi, penyebab KLB keracunan
faktor penyehatan makanan yaitu faktor pangan terbesar disebabkan karena
tempat atau bangunan, peralatan, orang, keracunan oleh Mikrobiologi dengan
dan bahan makanan (Rejeki, 2015). presentase 24,45%.
Higiene dan sanitasi sangatlah penting, Rumah sakit Umum (RSU)
terutama di tempat-tempat umum yang Pancaran Kasih GMIM Manado terletak
melayani orang banyak, salah satunya di jalan Sam Ratulangi XIII Manado
rumah sakit yang merupakan salah satu Sulawesi Utara. RSU Pancaran Kasih
institusi pelayanan kesehatan yang GMIM Manado merupakan rumah sakit
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tipe C. Dari observasi awal di Instalasi
perorangan secara paripurna yang Gizi RSU Pancaran Kasih GMIM
menyediakan pelayanan rawat inap, Manado menggunakan peralatan
rawat jalan, dan gawat darurat, tetapi nampan yang berbahan plastik dan
upaya penyediaan pelayanan kesehatan memiliki sudut yang sulit untuk
ini pula dapat menjadi tempat penularan dibersihkan dan proses pencucian
serta memungkinkan terjadinya peralatan makan yang tidak dilakukan di
pencemaran lingkungan serta gangguan instalasi gizi rumah sakit, melainkan di
kesehatan (Anonim, 2009a). Penanganan lakukan di tiap ruangan perawatan
sanitasi yang kurang baik dapat rumah sakit, selain itu masih ada
menyebabkan terjadinya hal-hal yang penjamah yang tidak menggunakan
merugikan manusia seperti keracunan. masker dan srung tangan seperti pada
Peranan pembersihan atau pencucian saat memotong buah Pepaya. Kemudian
peralatan perlu diketahui secara penyimpanan alat makan nampan yang
mendasar. Dengan membersihkan terbuka. Tujuan penelitian ini yaitu
peralatan secara baik, akan untuk menggambarkan higiene sanitasi
menghasilkan alat pengolahan makanan pengelolaan makanan dan angka kuman
yang bersih dan sehat pada peralatan makan di Instalasi Gizi
Selama tahun 2017 badan POM RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
telah mencatat 57 berita keracunan
pangan yang diperoleh dari media massa METODE PENELITIAN
dan pHEOC. Sementara di tahun yang Penelitian yang digunakan yaitu
sama, sebanyak 53 KLB keracunan penelitian deskriptif observasional.

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Lokasi sampling dilakukan di instalasi Kepmenkes RI


gizi RSU Pancaran Kasih GMIM Kota No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Manado pada bulan November- persyaratan kesehatan lingkungan rumah
Desember 2018. Subjek yang diteliti sakit, dimana lantai dapur dibersihkan
yaitu instalasi gizi untuk pemeriksaan sebelum dan sesudah kegiatan memasak
sanitasi dan higiene. Selain itu, diambil dengan menggunakan antiseptic. Dan
6 peralatan makan yang diambil dari asap yang ditimbulkan dari kegiatan
ruangan kelas I, II, III untuk memasak dikeluarkan melalui cerobong
pemeriksaan angka kuman. Instrumen yang dilengkapi dengan sungkup asap
dalam penelitian ini yaitu lembar sehingga tedak terjadi penumpukan asap
observasi dan alat-alat pengambilan di dalam dapur, sehingga asap dapur
sampel dari Badan Teknik Kesehatan yang mengandung zat kimia berbahaya
Lingkungan kota Manado. tidak mencemari makanan (WHO, 2005)
Masing-masing penjamah makanan
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak menderita penyakit menular, hal
Hasil observasi untuk higiene sanitasi ini dibuktikan dengan adanya surat
pengelolaan makanan diperoleh skor keterangan sehat yang berlaku dan setiap
total sebesar 15. Nilai ini tidak sesuai 6 bulan penjamah makanan melakukan
dengan nilai standar yang ada yaitu > pemeriksaan kesehatan. Pada saat
16,2. hendak menangani makanan penjamah
Bahan makanan yang mudah makanan menggunakan APD seperti
membusuk disimpan dalam pendingin masker rambut, masker mulut, dan
o
dengan suhu -0.4 C dimana hal ini celemek, namun belum menggunakan
sesuai dengan Keputusan Menteri sarung tangan plastik sekali pakai dan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor sepatu karet. Menurut Sumampouw
1204/ MENKES/ SK/ X/ 2004 tentang (2017), kontaminasi bisa terjadi dari
persyaratan kesehatan lingkungan RS tangan ke mulut jika menjamah
dimana suhu penyimpanan bahan makanan tanpa menggunakan alat
makanan daging, ikan dan olahannya - pelindung seperti sarung tangan.
5oC sampai 0oC. Bahan makanan dan makanan jadi
Berdasarkan hasil penelitian disiapkan di ruangan yang terpisah,
diketahui bahwa hasil observasi tempat dimana untuk penyimpanan bahan
pengolahan makanan sesuai dengan makanan terdiri atas 3 ruangan yang
persyaratan higiene sanitasi menurut digunakan untuk menyimpan bahan

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

makanan basah, kering dan bahan dimana penjamah makanan di Instalasi


makanan seperti rempah. gizi RSUD Batu Bara tidak
Tempat penyimpanan bahan menggunakan sarung tangan pada saat
makanan bersih, terlindung dari debu, hendak menangani makanan. Penelitian
bebas gangguan serangga dan tikus, hal dari Tumbelaka et al (2017) menyatakan
ini sejalan dengan teori yang bahwa salah satu indikator higiene dan
dikemukakan oleh Marsanti (2018) sanitasi untuk tempat-tempat umum
bahwa tempat penyimpanan bahan yaitu higiene perorangan seperti
makanan haruslah selalu terlindung penggunaan sarung tangan.
terpelihara dan dalam keadaan bersih, Menurut Gisslen (2006) untuk
serta tempat penyimpanan bahan memegang bahan makanan, penggunaan
makanan jadi harus terlindung dari debu, sarung tangan sangat disarankan.
bahan kimia berbahaya, serangga dan Penggunaan sarung tangan dapat
hewan lainnya. membantu menciptakan perlindungan
Pendistribusian makanan jadi ke tiap antara tangan dan bahan makanan.
ruangan menggunakan kereta dorong Dalam penelitian yang dilakukan oleh
tertutup hal ini sama dengan penelitian Adhini (2015) penggunaan sepatu karet
yang dilakukan oleh Khotimah (2015) pada saat menangani makanan penting
tentang Gambaran penerapan Food dilakukan untuk menghindakan
Savety pada pengolahan makanan di kecelakaan kerja seperti terjatuh akibat
Instalasi gizi rumah sakit Bhakti Wira lantai yang licin.
Tamtama Semarang dimana makanan Pengelolaan makanan diinstalasi gizi
yang didistribusi telah menggunnakan RSU Pancaran Kasih GMIM manado
kereta dorong tertutup dan hal ini sudah yang dinilai dari segi peralatan masak
sesuai dengan Kemenkees Nomor yaitu dalam keadaan bersih, peralatan
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang dalam keadaan baik dan utuh. Pencucian
persyaratan kesehatan lingkungan rumah dan pengeringan segera dilakukan
sakit. Sedangkan untuk jalur khusus setelah peralatan selesai digunakan, dan
pendistribusian makanan belum seusai peralatan memasak disimpan ditempat
dengan peraturan, dikarenakan belum yang kering. Penelitian dari Mandas et
adanya jalir khusus untuk al (2018) menunjukkan bahwa salah satu
pendistribusian makanan. faktor penting untuk sanitasi tempat-
Hal ini sama dengan penelitian yang tempat umum yaitu tempat cucian
dilakukan oleh Tampubulon (2018) peralatan makan dan sumber air.

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Hal ini sudah sesuai dengan menempel, dimana jika peralatan yang
Kepmenkes RI disimpan di tempat lembab dan berkarat
No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang dengan keadaan basah akan
persyaratan kesehatan lingkungan rumah menimbulkan kontaminasi terhadap
sakit. peralatan makan tersebut (Fadhila,
Hasil penelitian ini juga 2015).
menunjukkan bahwa angka kuman pada Penelitian yang dilakukan oleh
peralatan makan di ruangan kelas 1 Waleuru (2016) di RSU Bhayangkara
dengan kode sampel 01.a dengan Manado, menunjukan bahwa angka
peralatan makan mangkok besar yang kuman tertinggi dengan jumlah 238.2
paling banyak mengandung angka koloni/cm2 dimana hasil penelitian 4
kuman dengan total angka kuman dari 6 sampel tidak memenuhi syarat
72.000 koloni/cm2 dan yang paling dengan persyaratan angka kuman <100
sedikit peralatan makan mangkok kecil koloni/cm2 yang mengacu pada
di ruangan kelas 1 dengan kode sampel Kepmenkes No.
01.b dengan jumlah angka kuman 1204/menkes/SK/X/2004.
28.000 koloni/cm2. Berdasarkan hasil Sementara tempat makan untuk
tersebut semua sampel yang diambil pasien memiliki 2 jenis bahan dimana
tidak memenuhi syarat dengan angka untuk pasien kelas II dan III
1
kuman <100 koloni/cm dengan mendapatkan tempat makan berbahan
persyaratan mengacu pada Kepmenkes plastik dimana didapati masih ada sudut
No. 1204/menkes/SK/X/2004. mati yang sulit dibersihkan. Untuk
Tingginya jumlah kuman diperalatan pasien kelas I mendapatkan tempat
makan dikarenakan peralatan makan makanan berbahan stainless steel.
hanya disimpan di tempat terbuka dan Menurut Sumampouw dan Risjani
dibiarkan menumpuk, bahkan terdapat (2017), keberadaan mikroba bisa
sampel yang masih basah dan tidak menyebabkan terjadinya penyakit,
ditiriskan terlebih dahulu sebelum apalagi jika ditemukan adanya bakteri
disimpan. Hal ini tidak sejalan dengan Escherichia coli. Bakteri ini merupakan
teori yang dikeukakan oleh Rejeki salah satu indikator pencemaran tinja
(2015) bahwa setelalh peralatan makan manusia dan hewan. E. coli sangat
dicuci harus dikeringkan dengan diperhatikan karena dapat menyebabkan
menggunakan kain atau handuk untuk penyakit diare yang bisa berbahaya
menghilangkan sisa kotoran yang masih

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

khususnya jika terkena pada anak-anak/ makanan, yaitu dengan menggunakan


balita (Sumampouw, 2017). sarung tangan secara baik pada saat
mengolah makanan untuk menghindari
KESIMPULAN terjadinya kontaminasi pada makanan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu yang diolah.
higiene sanitasi pengelolaan makanan
masih belum memenuhi standar DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan aturan yang ada dan angka Adhini, D. 2015. Penerapan Hygiene
dan Sanitasi di Instalasi Gizi
kuman pada peralatan makan diperoleh
Rumah Sakit Umum Pusat (RUP)
pada kisaran 28.000 -72.000 koloni/cm2. Dr. M. Djamil Padang. (online)
http://media.neliti.com/media/pub
Jumlah ini telah melebihi nilai ambang
lications/71834-ID-penerapan-
batas angka kuman. hygiene-dan-sanitasi-di-instal.pdf.
Diakses pada tanggal 3 Januari
2019
SARAN
Anonim. 2004. Keputusan Menteri
Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Kesehatan Republik Indonesia
Kesehatan Propinsi Manado agar Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
Persyaratan Kesehatan Lingkugan
memberikan penyuluhan dan inspeksi Rumah Sakit
atau monitoring mengenai pelaksanaan Anonim. 2009a. Undang-Undang RI
higiene sanitasi pengelolaan makanan di Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
Instalasi Gizi Sumah Sakit Umum
Anonim. 2016. Profil Rumah Sakit
Pancaran Kasih GMIM kota Manado. Umum Pancaran Kasih GMIM
Selanjutnya, Manajemen RSU Pancaran Manado
Kasih GMIM kota Manado agar Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: EGC
melakukan monitoring dan evaluasi
penyucian dan penyimpanan peralatan Fadhila, M.F., Wahyunigsih, N.E. and
Darundiati, Y.H., 2017.
makan untuk pasien agar sesuai dengan Hubungan Higiene Sanitasi
persyaratan yang telah ditentukan dan Dengan Kualitas Bakteriologis
Pada Alat Makan Pedagang Di
memenuhi persyaratan kesehatan. Salah Wilayah Sekitar Kampus Undip
satu hal yang bisa dilakukan yaitu Tembalang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 3(3),
penjamah makanan di Instalasi Gizi pp.769-776.
Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Gisslen, W. 2006. Professional Cooking
GMIM kota Manado agar lebih memiliki For Canadian Chef. Canada: John
Willey & Sons Inc.
perilaku yang baik terhadap
Khotimah, M. 2015. Gambaran
pelaksanaan higiene sanitasi pengelolaan Penerapan Food Safety Pada
Pengolahan Makanan di Instalasi
Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan
Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Kelurahan Talikuran Kecamatan


Tamtama Semarang. (online) Kawangkoan. KESMAS, 7(2).
http://lib.unnes.ac.id/23334/1/641
1411178.pdf. Diakses pada Waleuru, I., Akili, R. H., Pinontoan O.
tanggal 29 Desember 2018 2016. Gambaran Hygiene
Sanitasi Pengolahan Makanan
Mandas, G.V., Sumampouw, O.J. and dan Pemeriksaan Angka Kuman
Pinontoan, O.R., 2018. Fasilitas Pada Peralatan Makan di
Sanitasi Dan Pemeriksaan Instalasi Gizi Rumah Sakit
Escherichia coli pada Peralatan Bhayangkara Tingkat IV Kota
Makanan yang Digunakan di Manado. (online)
Rumah Makan Kompleks Wanea http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp-
Plaza Kota content/uploads/2017/01/Inayah-
Manado. KESMAS, 7(4). A.-Waleuru.pdf. Diakses Pada
Tanggal 13 Juli 2018
Marsanti, A. 2018. Buku Ajar Higiene
Sanitasi Makanan. Ponogoro: WHO. 2005. Bahaya bahan Kimia Pada
Uwais Inspirasi Indonesia Kesehatan Manusia. Jakarta: EGC
Rejeki, S. 2015. Sanitasi Hygiene Dan
K3. Bandung: Rekayasa Sains
Sumampouw, O.J.,
2017. Pemberantasan Penyakit
Menular. Deepublish.
Sumampouw, O.J. and Risjani, Y.,
2018. Indikator Pencemaran
Lingkungan. Deepublish.
Sumampouw, O.J., 2017. Diare Balita:
Suatu Tinjauan dari bidang
Kesehatan Masyarakat.
Deepublish.
Tampubolon, E. 2018. Analisis Higiene
Sanitasi Pengelolaan Makanan
dan Pemeriksaan Bakteri E.Coli
Pada Makanan di Instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Daerah Batu
Bara Tahun 2018. (online),
http://repositori.usu.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/3710/12100
0425.pdf?sequence=1&isAllowed
=y. diakses pada tanggal 23 Juli
2018
Tumbelaka, C.N., Sumampouw, O.J.
and Akili, R., 2018. Gambaran
Higiene Sanitasi Makanan
Ditinjau Dari Karakteristik
Penjamah Makanan Pada
Beberapa Rumah Makan Di

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Angka Kuman Peralatan


Makan (Piring) Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih
Gmim Kota Manado

Anda mungkin juga menyukai