NIM : 1808015221
Pasal 1 angka 1 :
Ruang ialah wadah yg meliputi ruang darat, laut, udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan
memelihara kelangsungan hidupnya.
Dengan demikian Penataan ruang mencakup dimensi darat, laut, udara secara vertical dan
horizontal dg berbagai aspek yg terkait, seperti ekonomi, ekologi, social dan budaya serta
berbagai kepentingan yg ada didalamnya.
Batasan ruang lingkup Penataan Ruang: strategi dan arah kebijaksanaan pemanfaatan ruang
wilayah nasional sampai sampai dengan 100 meter di bawah permukaan bumi, 1 km di atas
permukaan bumi dan batas luar ZEE. (PP 47 Tahun 1997).
Fungsi negara:
3. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum
mengenai ruang.
Hk tata ruang pada dasarnya ditujukan untuk menjamin dan mengharmoniskan berbagai
kepentingan dlm pemanfaatan ruang (kepentingan pembangunan, ekonomi, social, budaya,
ekologi).
2. UU Desentralisasi 1903
4. Bijblad 1926. Peraturan perencanaan kota yg mjd dasar kegiatan perencanaan kota
sebelum kemerdekaan.
6. SE Mendagri No. 18/3/8 Tahun 1970 Tentang Perencanaan Pembangunan Kota untuk
ibukota kabupaten dg mengacu pd SVO.
8. SKB Mendagri & Menteri PU No. 650-1595 dan No. 503/KPTS/1985 Ttg Tugas-tugas &
Tanggung Jawab Perencanaan Kota
10. Kepmendagri No 7 Tahun 1986 Ttg Penetapan Batas-Batas Wilayah Kota di Seluruh
Indonesia.
11. Permendagri No. 2 Tahun 1987 Ttg Pedoman Penyusunan Rencana Kota
12. Imendagri No 14 Tahun 1988 Ttg Penataan Ruang Terbuka Hijau dan Wilayah
Perkotaan.
15. Permendagri No 1 Tahun 2007 Ttg Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
16. UU No. 11 Tahun 2020 Ttg Cipta Kerja
▪ Keterpaduan
▪ Keberlanjutan
▪ Keterbukaan
▪ Akuntabilitas
POLA RUANG
1. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung, memilki fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup (sumber daya alam & sumber daya buatan)
2. Peruntukan ruang untuk fungsi budi daya, memiliki fungsi uatama untuk dibudidayakan
berdasar kondisi & potensi SDA, SDM, dan sumber daya buatan.
2. Perizinan
4. Pemberian sanksi
▪ Sanksi > Perubahan perumusan sanksi pidana dari delik formil menjadi delik materiil
(akan menyulitkan pembuktian)
PASCA BERLAKUNYA UU 11/2020 TENTANG CIPTA KERJA
Masalah tumpeng tindih izin pemanfaatan tata ruang/Kawasan hutan dilakukan scr
pragmatis dan bukan kehati-hatian.