0%(2)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
337 tayangan4 halaman
Filsafat hukum memiliki peran penting dalam pembentukan negara Indonesia. Ide dasar Pancasila yang menyatukan berbagai suku dan ideologi di Indonesia merupakan hasil filsafat hukum. Filsafat hukum juga berperan dalam pengembangan hukum dengan mengintegrasikan hukum adat, Islam, dan Barat serta mengarahkan perkembangan hukum ke arah keadilan dan kepentingan masyarakat. Fungsi lain filsafat hukum ad
Filsafat hukum memiliki peran penting dalam pembentukan negara Indonesia. Ide dasar Pancasila yang menyatukan berbagai suku dan ideologi di Indonesia merupakan hasil filsafat hukum. Filsafat hukum juga berperan dalam pengembangan hukum dengan mengintegrasikan hukum adat, Islam, dan Barat serta mengarahkan perkembangan hukum ke arah keadilan dan kepentingan masyarakat. Fungsi lain filsafat hukum ad
Filsafat hukum memiliki peran penting dalam pembentukan negara Indonesia. Ide dasar Pancasila yang menyatukan berbagai suku dan ideologi di Indonesia merupakan hasil filsafat hukum. Filsafat hukum juga berperan dalam pengembangan hukum dengan mengintegrasikan hukum adat, Islam, dan Barat serta mengarahkan perkembangan hukum ke arah keadilan dan kepentingan masyarakat. Fungsi lain filsafat hukum ad
Filsafat hukum memiliki karakteristik yang bersifat menyeluruh. Dengan cara
berfikir holistic, mahasiswa dapat berfikir dengan berwawasan luas dan terbuka. Mereka diajak untuk berani menyatakan pendapat, menghargai pendapat,pikiran, dan pendapat orang lain. Ciri lain dari filsafat hukum adalah memiliki sifat yang mendasar. Artinya dalam menganalisis suatu masalah kita diajak untuk berfikir secara radikal dan kritis. Mereka yang mempelajari filsafat hukum diajak untuk memahami hukum tidak dalam arti hukum positif semata. Sifat filsafat hukum lainnya adalah spekulatif sifat ini mengajak kita untuk memiliki pikiran yang inovatif dan mencari hal-hal yang baru. Dengan berfikir spekulatif itulah hukum dapat dikembangkan ke cita-cita yang kita inginkan yaitu menegakan keadilan Equality before the law. Ciri filsafat hukum yang lainnya adalah reflektif kritis, yaitu berguna untuk membimbing kita menganalisis masalah-masalah hukum secara rasional, lalu menanyakan jawaban secara terus-menerus. Analisis inilah yang membantu kita untuk bersikap bijak dalam menghadapai suatu masalah kongkret. Filsafat hukum juga mempelajari etika dan profesi hukum. Dengan mempelajari etika dan profesi hukum diharapkan kita calon sarjana hukum dapat mengemban nilai luhur dari profesi hukum tersebut.Fungsi filsafat hukum sendiri adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah, dan menuntun tujuan baru. Filsafat tidak artinya sama sekali apabila tidak memiliki nilai yang universal baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya1. Jika dikaitkan dengan profesi yang rata-rata digeluti oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan hukum, maka dapat dikatakan bahwa filsafat hukum tidak memiliki kaitan secara langsung dengan profesi hukum pada umumnya. Namun perlu diketahui bahwa filsafat hukum dapat membimbing dan menjadi pelengkap bagi ilmu hukum yang dimiliki oleh seseorang dalam menggeluti profesinya. Hal ini disebabkan karena filsafat hukum memiliki tiga hal yang sangat bermanfaat, yaitu: 1. Karakteristik yang bersifat menyeluruh sehingga seseorang yang memiliki ilmu hukum tidak berrsikap arogan dan apriori terhadap disiplin ilmu lainnya karena telah belajar untuk berpikir holistik dan terbuka. 2. Bersifat mendasar yang bermanfaat untuk melatih seseorang berpikir
1 Prof. Darmodihardjo,Darji S.H, dan Sidharta S.H M.Hum.Pokok-Pokok Filsafat Hukum.Cet 6.
Jakarta:PT.Gramedia,2006 kritis dan radikal dalam menganalisa suatu masalah hukum yang dihadapi. 3. Bersifat spekulatif yang bermanfaat untuk melatih seseorang berpikir kreatif dan inovatif. Spekulatif yang dimaksud tersebut adalah spekulatif dalam makna menyusun tindakan yang terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.2 Fungsi filsafat hukum dalam pembentukan Negara Indonesia bisa diambil contoh dari rumusan Pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia yang merupakan produk filsafat hukum negara Indonesia, Pancasila ini muncul diilhami dari banyaknya suku, ras, kemudian latar belakang, serta perbedaan ideologi dalam masyarakat yang majemuk, untuk itu muncullah filsafat hukum untuk menyatukan masyarakat Indonesia dalam satu bangsa, satu kesatuan, satu bahasa, dan prinsip kekeluargaan, walau tindak lanjut hukum-hukum yang tercipta sering terjadi hibrida (percampuran), terutama dari hukum Islam, hukum adat, dan hukum barat (civil law / khususnya negara Belanda, hukum Islam; Al-Qur’an) sering dijadikan dasar filsafat hukum sebagai rujukan mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim. Contoh konkrit dari hukum Islam yang masuk dalam konstitusi Indonesia melalui produk filsafat hukum adalah Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang sampai sekarang masih berlaku tanpa adanya perubahan, ini bukti nyata dari perkembangan filsafat hukum yang muncul dari kebutuhan masyarakat perihal penuangan hukum secara konstitusi kenegaraan 3 . Hukum adat juga sedikit banyak masuk dalam konstitusi negara Indonesia. Contoh adanya Undang-undang Agraria, kemudian munculnya Undang-undang Otonomi daerah, yang pada intinya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sangat heterogen. Tugas untuk menyelamatkan nasib negara ditetapkan oleh badan legislatif negara, termasuk untuk mengatasi ketiadaan hukum umum yang kemudian diambil dari ide dasar negara (Philip W. Romohr, 2006: 1965). Filsafat hukum yang dikembangkan melalui ide dasar Pancasila akan dapat mengakomodir berbagai kepentingan, berbagai suku, serta menyatukan perbedaan ideologi dalam masyarakat yang sangat beraneka ragam. Sehingga dengan demikian masyarakat Indonesia akan tetap dalam koridor satu nusa, satu bangsa, satu kesatuan, satu bahasa, yang menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan bertitik tolak dari kerangka pemikiran filsafat hukum yang bercirikan mendasar, rasional, reflektif dan
2 http://statushukum.com/filsafat-hukum.html (diakses 17 September 2015)
3 http://konsultanku.com/?p=564 (diakses 17 september 2015) komprehensif, diharapkan dapat membantu semua pihak dapat bersikap lebih arif dan tidak terkotak-kotak keilmuannya yang memungkinkan dapat menemukan akar masalahnya. Tahap selanjutnya diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi krisis yang menerpa bangsa Indonesia. Kalau kita lihat dari fungsi filsafat hukum dalam perkembangan ilmu hukum yaitu filsafat hukum memiliki beberapa karakteristik yang memberikan fungsi, yang pertama adalah filsafat hukum dengan karakteristik yang bersifat menyeluruh artinya adalah manusia yang mempelajari filsafat hukum diajak untuk berwawasan luas dan terbuka dengan cara menghargai pemikiran, pendapat, dan pendirian orang lain tentu yang diajarkan adalah pemikiran tentang hukum. Harapannya adalah ketika seseorang menjadi ahli hukum ia tidak akan bersikap arogan dan apriori bahwa disiplin ilmu yang dimilikinya lebih tinggi dibanding dengan disiplin ilmu yang lainnya. Yang kedua adalah filsafat hukum yang memiliki sifat yang mendasar, fungsinya agar ahli hukum dapat berfikir kritis dan radikal. Artinya adalah dalam menganalisis isu dan masalah manusia diajak untuk memahami hukum yang tidak dalam arti hukum positif sementara, karena orang yang mempelajari hukum dalam arti positif semata, ia tidak akan mampu memanfaatkan dan mengembangkan hukum secara baik. Misalnya apabila ia menjadi hakim, dikhawatirkan ia akan menjadi hakim corong undang- undang belaka. Karakteristik yang ketiga adalah sifat filsafat hukum yang spekulatif. Sifat ini mengajak manusia yang mempelajari filsafat hukum untuk berfikir inovatif, selalu mencari sesuatu yang baru, tidak boleh diartikan sesuatu yang negatif atau sembarangan meskipun salah satu ciri orang yang berpikir radikal adalah senang dengan cara yang baru, namun tindakan spekulatif disini adalah tindakan yang terarah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sehingga hukum dapat dikembangkan ke arah yang dicita-citakan bersama. Dan karakteristik yang terakhir adalah filsafat hukum yang reflektif kritis. Melalui sifat ini, filsafat hukum berfungsi untuk membimbing kita untuk menganalisis masalah-masalah hukum secara rasional dan kemudian mempertanyakan jawaban itu secara terus-menerus. Jawaban tersebut seharusnya tidak sekadar diangkat dari gejala-gejala yang tampak, tetapi sudah sampai kepada nilai-nilai yang ada dibalik gejala-gejala itu. Analisis nilai inilah yang membantu ahli hukum untuk menentukan sikap secara bijaksana dalam menghadapi suatu masalah yang konkrit (Darji Darmodiharjo dan Sidharta, 1999: 16-18). Fungsi filsafat hukum juga dapat ditemukan secara tegas dengan adanya mata kuliah filsafat hukum dan etika profesi hukum. Mengapa fungsi filsafat hukum dikaitkan dengan proses akademik pendidikan? Dalam konteks pendidikan, filsafat hukum dipahami sebagai independen akademik subjek dengan subjek eksklusif yang khas mencakup khusus bidang pengetahuan yang harus dipelajari dan dikuasai di dunia profesional, dan sebagai salah satu media yang paling memadai untuk mengajarkan bagaimana untuk berpikir sehat secara konvensional hukum dan juga dalam cara yang ilmiah tentang hukum (Csaba Varga, 2009: 166).