Anda di halaman 1dari 14

ISU BIOETIK DENGAN

METODE PENDEKATAN

Disusun Oleh :

Tugas 2 Kelompok 3
Muh Aksa
Jumasing
Nur Annisa Berlin
Vilda Amaliah
Ulfa Wildana Hasan
Umrah
Risdawati
Sri Muliana

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALAUDDIN MAKASSAR

2016 – 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan

kemudahan kepada para pemakalah untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Isu Bio

Etik dengan Metode Pendekatan”.

Tersusunnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga

makalah ini dapat penulis selesaikan. Penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan bagi tenaga keperawatan pada khususnya.

Makassar, 11 Oktober 2016

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dan pengetahuan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap

peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh

tenaga kesehatan profesional dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan

dapat pula bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan

asuhan keperawatan untuk klien, baik secara individu, keluarga, masyarakat dengan

memandang manusiaa secara biopsikososial spiritual yang komprehensif.

Sebagai tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang

menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral.

Masalah merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi kehidupan.

Tidak ada satupun benda atau ataupun subjek hidup bersih tanpa masalah.

Begitu juga dalam praktik keperawatan terdapat beberapa hal yang bisa jadi merupakan

masalah dalam praktik keperawatan. Baik merupakan perbuatan dari pihak yang tidak

bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh pertimbangan etis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu bioetik?

2. Apa-apa saja metode pendekatan isu-isu bioetik?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian bioetik

2. Mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan dalam metode pendekatan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)

berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria teretntu untuk

suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau

dorongan yang mempengaruhi perilaku.

Etik adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok

tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika

berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewjiban moral. Etika

berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar

dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,

menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik dan tidak memiliki

moral yang baik.

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,

menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada

pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,

pengobatan, politik, hukum, dan theology.

Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas

treament atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada

lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin

membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan

nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu

dalam bioetik antara lain : Peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan

kesehatan.

Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam dunia kesehatan/medis

(pelayanan kesehatan, penelitian kesehatan dll) sering disebut etika medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960 an, karena pada saat itu banyak

bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/menignkatkan kualitas

hidup manusia.

Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut

perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah

pelayanan kesehatan.

B. Clinical ethics/Etik klinik

Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik

selama pemberian pelayanan pada klien.

Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang

sebaiknya merespond permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

C. Nursing ethics/Etik Perawatan

Bagian dari bioetik yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan

dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.

D. Teori Etik

1. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekuensi atau akibat

tindakan.

Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan

hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderiitaan pada semua hal yang terlibat,

tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan

bayinya.

2. Dentologi

Pendekatan dentologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut

antara lain autonmy, informed, consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia.


Contoh : Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu

kebenaran merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa

peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3. Teleologik

Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan

akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan

terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan ini

mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the end justifies the

means ( pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang

diambil untuk kepentingan medis ).

Contoh : Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera

dioperasi, sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut,

dokter ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk

melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal

ini dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.

4. Pendekatan Intuitionism

Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui

hal yang benar atau salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional
suatu keadaan.

Contoh : Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien

merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada

perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

E. Prinsip – Prinsip Etik :

1. Otonomi

2. Berbuat Baik (Beneficience)

3. Keadilan (Justice)

4. Tidak Merugikan (Nonmaleficience)


5. Kejujuran (Veracity)

6. Menepati Janji (Fidelity)

7. Kerahasiaan (Confidentiality)

8. Akuntabilitas (Accountability)

F. Contoh Ilustrasi Kasus

Seorang wanita berusia 40 tahun menderita tumor. Dia menolak untuk diobati

dikarenakan biaya yang kurang mencukupi. Namun dia pernah mendatangi pskesmas terdekat

untuk berobat dan konsultasi untuk menyelamatkan hidupnya, maka diperlukan suatu operasi

dengan segera. Tetapi dia tetap saja menolak untuk dioperasi dengan alasan tidak adanya

biaya, tidak ingin orang lain (anak-anaknya) susah akan keberadaannya seperti itu dan

membiarkan tumor itu menjadi besar hingga ia meninggal.

Anak-anaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa, dan mereka menghargai keputusan

ibunya walaupun dengan berat hati. Begitu pula suaminya dia bekerja hanya sebagai kuli yang

hanya cukup untuk keperluan sehari-hari saja.

Penyelesaian Dilema Etik

Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and Erb

1. Mengembangkan Data Dasar

a. Orang-orang yang terlibat dalam dilema etik tersebut: klien, suami, anak, perawat,

rohaniawan

b. Tindakan yang diusulkan

Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk membiarkan penyakitnya

menggerogoti tubuhnya walaupun sebenarnya bukan hal itu yang diinginkannya.

Dalam hal ini, perawat mempuntai peran dalam pemberi asuhan keperawatan,

peran advocad (pendidik) serta sebagai konselor yaitu membela dan melindungi

ibu tersebut untuk hidup dan menyelematkan jiwanya dari ancaman kematian.
c. Maksud dari Tindakan

Dengan memberikan pendidikan, konselor, advokasi diharapkan klien mau

menjalani operasi serta dapat membuat keputusan yang tepat terhadap masalah

yang saat ini dihadapi.

d. Konsekuensi Tindakan yang diusulkan

Bila operasi dilaksanakan:

1) Biaya

Biaya yang dibutuhkan klien cukup besar untuk dilaksanakannya operasi

2) Psikososial

Pasien merasa bersyukur diberi umur yang panjang (bila operasi itu lancar dan

baik) namun klien juga diharapkan pada kecemasan akan kelanjutan hidupnya

bila ternyata operasi itu gagal serta biaya-biaya yang akan di keluarkan.

3) Fisik

Klien mempunyai bentuk tubuh yang normal tidak terdapar pembesaran dalam

tubuhnya (perut) dan bila dibiarkan begitu saja cepat atau lambat akan

terjadilah kematian.

Bila Operasi Tidak Dilaksanakan

1) Biaya
Tidak mengeluarkan biaya apa-apa

2) Psikososial

Klien dihadapkan pada suatu ancaman kematian, terjadi kecemasan rasa sedih

dalam hatinya

3) Fisik

Timbulnya pembesaran di daerah abdomen

Identifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut

Untuk memutuskan apakah operasi dilakukan pada wanita tersebut, perawat dihadapkan

pada konflik tidak menghormati otonomi klien.


1. Apabila tindakan operasi tidak dilakukan perawat dihadapkan pada konflik:

a. Tidak melaksanakan sumpah profesi

b. Tidak melaksanakan kode etik profesi dan prinsip-prinsip moral: advokasi,

benefesience, justice, advoiding, killing.

c. Tidak melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan

d. Perasaan bersalah (quilty) akibat tidak melaksanakan tindakan operasi yang

memungkinkan timbulnya kematian.

Tindakan Alternatif Terhadap Tindakan yang Diusulkan

1. Mengusulkan dalam tim yang terlibat dalam masalah klien untuk dilakukannya

operasi, konsekuensi:

a. Usul diterima atau ditolak oleh tim dan pihak yang terlibat dalam penanganan

klien

b. Mungkin klien secara psikologis akan menjadi lebih siap untuk menghadapi

tantangan akan kehidupan ini

c. Resiko pengeluaran biaya yang tak terduga/tidak dapat diprediksi

2. Mengangkat dilema etik ini kepada komisi etik keperawatan yang lebih tinggi untuk

mempertimbangkan apakah operasi ini dilakukan atau tidak konsekuensi


a. Mungkin memperoleh tanggapan yang memuaskan

b. Mungkin memperoleh tanggapan yang kurang memuaskan

c. Tidak tertutup kemungkinan untuk tidak di tanggapi sama sekali

d. Meminta izin kepada pimpinan lembaga pelayanan kesehatan (klinik kesehatan)

untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi klien yang sebenarnya.

Konsekuensi:

1) Koordinator lembaga pelayanan menyetujui atau menolak

2) Klien memperoleh informasi sikap untuk memtusukan tindakan yang terbaik

untuk dirinya

3) Kondisi psikologis klien lebih baik atau bertambah buruk karena responnya

terhadap informasi yang diperoleh.


Menetapkan Siapa Pembuat Keputusan

Pada kasus wanita tersebut merupakan masalah yang kompleks dan rumit, membuat

keputusan dilakukan operasi atau tidak dapat diputuskan oleh pihak tertentu saja tetapi

haus diputuskan secara bersama-sama.

1. Pengambilan keputusan harus melibatkan tim yang terkait dan klien

2. Keputusan dibuat untuk:

a. Pihak yang terkait dengan wanita tersbut utnuk melakukan operasi atau tidak.

b. Klien, keputusan yang dibuat dapat memperoleh kepastian apakah dilakukan

operasi atau tidak

3. Kriteria penetapan siapa pembuat keputusan

a. Tim

Kumpulan dari beberapa pihak yang berkepentingan dan yang paling

memahami kondisi fisik dan psikologis klien. Masalah yang dihadapi Sangay

Komplek dan rumit yang tidak hanya memerlukan pertimbangan ilmiah, tetapi

juga pertimbangan etis sehingga pembuat keputusan akan lebih bijaksana

dilakukan oleh tim.

b. Klien
Klien adalah orang yang paling berkepentingan dalam pengambilan keputusan

yang dibuat oleh klien bisa berubah secara tiba-tiba yang akan mempengaruhi

keputusan tim.

c. Keluarga

Keterlibatan keluarga dalam upaya penyelesaian masalah cukup menentukan

mengingat secara ekonomis klien masih belum mendapatkan biaya diperoleh

darimana sehingga keluarga mempunyai peranan yang cukup menentukan

masalah.

d. Prinsip moral yang ditekankan berdasarkan prioritas dalam kasus ini:

1) Otonomi

2) Benefesiensi
3) Justice

4) Avoiding Killing

Mengidentifikasi Kewajiban Perawat

1. Menghindari klien dari ancaman kematian

2. Menghargai otonomi klien dan berusaha menyeimbangkan dengan tanggung jawab

pemberi pelayanan kesehatan

3. Menghindarkan klien dari tindakan yang tidak menguntungkan bagi dirinya

4. Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik keperawatan

5. Membantu sistem pendukung yang terlibat

Membuat Keputusan

Keputusan yang dapat diambil sesuai dengan hak otonomi klien dan dari pertimbangan

tim kesehatan, sebagai seorang perawat, keputusan yang terbaik adalah dilakukan operasi,

berhasil atau tidak itu adalah kehendak yang Maha Kuasa. Sebagai manusia, setidaknya

kita telah berusaha.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkunan tertentu atau

etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Etika keperawatan dalam

pelaksanaannyamengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu pendekatan

teleologik, pendekatan deontologi, dan pendekatan intuitionism.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan

mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan

praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari.

Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari atau dalam lingkungan kerja kita

sering berkaitan dengan kasus etik dan bioetik. Diantaranya ketika kita bekerja sebagai tenaga

keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke rumah sakit lebih tinggi,

dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan dirumah sakit setempat, padahal perawat tahu

alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk, misal karena statusnya orang miskin,

cerewet dan sebagainya.

B. Saran

Isu etika keperawatan dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang

bisa didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan

dengan mengetahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan seorang

perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang diperbolehkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ismani Nila. (2001). Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Amir Amri. (1997). Hukum Kesehatan. Jakarta: Bunga Rampai

Lubis Sofyan. (2009). Mengenal Hak dan Konsumen Pasien. Jakarta: Yustisia

Anda mungkin juga menyukai