PULVERES Ismayani
PULVERES Ismayani
A. Dasar Teori
Menurut Farmakope III, serbuk adalah campuran homogen dua tau lebih
obat yang diserbukkan. Menurut Farmakope IV, serbuk adalah campuran kering
bahan obat yang atau zat kimia yang yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian
oral atau pemakaian luar. Sedangkan menurut kimia fisik, serbuk adalah partikel
bahan padat yang mempunyai ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer (3).
Serbuk terbagi atas dua macam, yaitu pulvis dan pulveres. Pulveres
merupakan serbuk terbagi yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk
serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus
dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengdung lilin kemudian
dilapisi lagi dengan kertas logam (7).
Pulveres adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Kerena
mempunyai permukaan yang luas, serbuk lebih mudah didispersi dan lebih larut
daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yang
sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam
ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan,
biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum (2).
1. Resep Standar
R/ Aminofilin mg
200
CTM mg 2
Extr. Belladon mg 10
Lactosum q.s.
m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.p.I
Pro:Didik (15tahun)
2. Cara Kerja
Apotek ISMAFARMA
Jl. Tinumbu No. 21 C
Kendari (0401) 3123790
Tablet
Kapsul
3 x Sehari1bungkus
Sebelum/Saat / Sesudah Makan
4. Khasiat Obat
1. Resep Lengkap
dr. Indaryani, S.Ked.
Jl. bangau No.70
Kendari (0401) 3123790
SIP No. 425/K/27
R/ Aminofilinmg 200
CTMmg 2
Extr Belladonmg 10
Lactosumq.s.
m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.pI
Paraf dokter
Pro : Didik
Alamat : Komp. Baruga Graha Asri C/2
Keterangan :
APOGRAPH
R/ Aminofilin mg 200
CTM mg 2
Extr Belladon mg 10
Lactosum q.s.
m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.pI
det
Paraf APA
a. Aminofilin :(5)
1. Nama resmi :Aminophyllinum
2. Sinonim :Teofilina Etilendiamina
3. Rumus Molekul :C16H24N10O4
4. Rumus bangun :
O N
N
CH3-N CH2NH2
N CH2NH2
O N
CH3
2
5. Berat Molekul :420,43
6. Pemerian :butir/serbuk, putih atau agak kekuningan, bau
lemah mirip amoniak, dan rasa pahit
7. Kelarutan :Larut dalm lebih kurang 5 bagian air, jika
dibiarkan menjadi keruh; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P dalam
eter P.
8. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya
9. Khasiat : Bronkodilator; antispasmodikum; diuretikum
b. CTM :(5)
1.
2. Nama resmi :Chlorpheniramini Maleas
3. Sinonim :Klorfeniramina maleat atau 2-(p-kloro,α-(2-
dimetilamino-etil)-benzil)-piridina maleat
4. Rumus Molekul :C16H19ClN2.C4H4
5. Rumus bangun :
HC-COOH
CH
N Cl HC-COOH
CH
HC-COOH
CH2CH2N(CH3)
2
6. Berat Molekul :390,87
7. Pemerian :Serbuk hablur, putih, tidak berbau, dan rasa pahit
8. Kelarutan :Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%) P dan dalam 10 bagian kloroform P; sukar larut dalam eter P.
9. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
10. Khasiat :Antihistaminikum
d. Lactosum :(5)
1. Nama resmi :Laktosa
2. Sinonim :Saccharum lactis
3. Rumus Molekul :C12H22O11.H2O
4. Berat Molekul :36,30
5. Pemerian :Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
6. Kelarutan :Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih; Sukar larut dalam etanol (95%)P; praktis tidak larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.
7. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
8. Khasiat :Zat tambahan
aminofilin
1
Sekali : ×2000 mg=200 mg<500 mg
10
3. Penimbangan
Adapun bahan yangdibutuhkan untuk dtimbang adalah 2000 mg
aminofilin sedangkan yang berada di pasaran adalah aminofilin
sediaan tablet 250 mg, maka di ambil 4 biji obat tersebut,
kemudian digerus lalu ditimbang.
CTM
1. Perhitungan bahan = 2 mg x 10
= 20 mg
4 mg
2. DM =
40 mg
1
Sekali = ×20 mg=2mg < 4 mg
10
3. Penimbangan
Adapun bahan yang dibutuhkan untuk dtimbang adalah 20 mg
CTM sedangkan yang berada di pasaran adalah CTM sediaan
tablet 4mg, maka di ambil 5 biji obat tersebut, kemudian digerus
lalu ditimbang.
Ekstk belladon
1. Perhitungan bahan = 10 mg x 10
= 100 mg
20 mg
2. DM :
80 mg
1
Sekali : ×100 mg=10 mg<20 mg
10
3. Penimbangan
Adapun bahan yang dibutuhkan untuk ditimbang adalah 100 mg
ekst belladon sedangkan yang berada di pasaran adalah ekst
belladon sediaan tablet 200 mg, maka di ambil ½ biji obat
tersebut, kemudian digerus lalu ditimbang.
Laqtosum
= 10 – (2 + 0,02 + 0,1)
= 10 – 2,12
= 7,88 mg
5. Pembahasan obat
Ekstrak kental dalam dalam pulveres adalah ekstrak belladon yaitu obat
yang bermassa lembek, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dan diserbukkan
dengan zat tambahan yang cocok. Ekstrak kentak tersebut diarutkan dalam
lumpang panas. Massa yang masih basah dan lengket pada dinding lumping atau
pada dasar lumping dilepas dengan pengorek kemudian diaduk sampai kering dan
homogen. Pelarut yang digunakan untuk ekstrak kental, disesuaikan dengan cairan
penyari yang digunakan pada waktu pembuatan ekstrak kental tersebut. Bisa juga
dengan diektraksi dengan etanol (70%).
Adapun tujuan dengan kombinasi yang tertulis pada resep ialah untuk
mengobati asma, emfisema dan gangguan pernafasan lainnya, serta mengobati
penyempitan bronkus karena alergi. Maka dari itu, di dalam resep terdapat bahan
obat aminofilin sebagai bronkodilator dan antipasmodikum, CTM sebagai
antihistamin, ekstrak belladon dapat berfungsi untuk menambah kerja dari
antihistamin tersebut, serta laqtosum sebagai pemanis atau bahan tambahan obat.
Pengaruh bentuk sediaan pada efek obat dapat ditinjau dari sisi positif dan
negatif penggunaan serbuk. Sisi positifnya atau keuntungannya yaitu sebagai
campuran bahan obat sesuai kebutuhuan, dosis lebih tepat, lebih stabil daripada
sediaan cair, serta memberikan disolusi lebih cepat. Sedangkan sisi negative atau
kerugiannya yaitu kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak, bahan obat
yang pahit sukar tertutupi rasanya, serta peracikannya cukup lama.
Etiket yang digunakan obat ini yaitu etiket yang berwarna putih yang
artinya untuk pemakaian dalam, lengkap dengan tanggal, aturan pakai, serta
bentuk sediaannya. Contoh obat tersebut yang beredar di pasaran yaitu Amicain
dan Phyllocontin.
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
1. Anief, Moh. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta.