Anda di halaman 1dari 13

Resep Nomor : II

Bentuk Sediaan : Pulveres

A. Dasar Teori

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau


paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (3).

Menurut Farmakope III, serbuk adalah campuran homogen dua tau lebih
obat yang diserbukkan. Menurut Farmakope IV, serbuk adalah campuran kering
bahan obat yang atau zat kimia yang yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian
oral atau pemakaian luar. Sedangkan menurut kimia fisik, serbuk adalah partikel
bahan padat yang mempunyai ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer (3).

Serbuk terbagi atas dua macam, yaitu pulvis dan pulveres. Pulveres
merupakan serbuk terbagi yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk
serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus
dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengdung lilin kemudian
dilapisi lagi dengan kertas logam (7).

Pulveres adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Kerena
mempunyai permukaan yang luas, serbuk lebih mudah didispersi dan lebih larut
daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yang
sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam
ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan,
biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum (2).

Adapun keuntungan menggunakan serbuk ialah sebagai campuran bahan


obat sesuai kebutuhan, dosis lebih cepat dan lebih stabil daripada cairan, serta
memberika disolusi yang lebih cepat. Namun serbuk juga memiliki kerugian yaitu
kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak atau terurai dengan adanya
kelembaban, bahan obat yang pahit akan sukar tertutupi rasanya serta
peracikannya cukup lama(1).

Serbuk dapat diminta terbagi-bagi atau tidak terbagi-bagi. Serbuk yang


terbagi-bagi, selalu dibuat sampai bobotnya 0,5 gram sebagai zat pengisi dipakai
laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan, karena tidak dinyatakan bahwa serbuk-
serbuk harus mempunyai bobot 0,5 gram.(4)

Serbuk yang terbagi-bagi, dapat dibagi-bagi secara visual, tetapi sebanyak-


banyanya hanya 10 serbuk bersama-sama. Jadi serbuk itu dibagi dengan
jalanmenimbang beberapa bagian. Sebanyak-banyaknya dapat dibuat10 serbuk.
Penimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih dari 80%
takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24 jam. Dalam hal ini seluruh takaran
serbuk itu ditimbang satu persatu. Dalam hal ini seluruh takaran serbuk itu
ditimbang satu persatu. Serbuk-serbuk dengan bobot yang kurang dari 1 gram,
penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan biasa (3).
B. Resep

1. Resep Standar
R/ Aminofilin mg
200
CTM mg 2
Extr. Belladon mg 10
Lactosum q.s.

m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.p.I

Pro:Didik (15tahun)

2. Cara Kerja

1. CTM ditimbang dengan pengenceran (menggunakan lactosum) 1 : 10,


dari pengenceran tersebut diambil 2x10x10=200 mg, masukkan ke
mortar, sisa pengenceran diberi etiket.
2. Ekstrak belladon ditimbang, masukkan ke mortar, ditetesi spiritus
dilitus, diaduk, lalu ditambah lactosum dan diaduk.
3. Hasil (a) + (b) dicampur.
4. Aminofilin ditimbang, masukkan mortar sedikit demi sedikit sambil
diaduk homogeny.
5. Serbuk dibagi, dibungkus, masukkan ke wadah, dan kemudian beri
etiket.
3. Etiket Sediaan

Apotek ISMAFARMA
Jl. Tinumbu No. 21 C
Kendari (0401) 3123790

Kendari,4 Maret 2011


No : 012
Nama pasien : Didik

Tablet
Kapsul
3 x Sehari1bungkus
Sebelum/Saat / Sesudah Makan

4. Khasiat Obat

Khasiat obat tersebut yaitu untuk mengobati asma bronchial dan


gangguan kekejangan bronki serta untuk mengobati emfisema dan
bronchitis kronik.
C. Pembahasan

1. Resep Lengkap
dr. Indaryani, S.Ked.
Jl. bangau No.70
Kendari (0401) 3123790
SIP No. 425/K/27

Kendari, 4 Maret 2011

R/ Aminofilinmg 200
CTMmg 2
Extr Belladonmg 10
Lactosumq.s.
m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.pI

Paraf dokter

Pro : Didik
Alamat : Komp. Baruga Graha Asri C/2

Keterangan :

No Singkatan Bahasa Latin Arti


1. R/ Recipe Ambillah
2. q.s. quantum sufficit Secukupnya
campur dan buatlah dalam
misce fuc
m.f.pulv.dtd.no bentuk serbuk sesuai dengan
3. pulveres da tales
X takaran sebanyak 10 bungkus
dosis numero X

s.t.d.d.p.I signa ter de die


4. tandai 3 x sehari 1 bungkus
pulveres I
2. Copy Resep
APOTEK ISMAFARMA

Jln. Tinumbu No. 21 C


Kendari (0401) 3123790
Ismayani, S.Farm., Apt.
SIK : 345/SIK/2011

APOGRAPH

Kendari, 4 Maret 2011

Tertulis tanggal : 4 Maret 2011


Oleh : dr. Indaryani, S.Ked.
Pro : Didik

R/ Aminofilin mg 200
CTM mg 2
Extr Belladon mg 10
Lactosum q.s.
m.f.pulv.dtd.No.X
S.t.d.d.pI
det

Cap Apotek pcc

Paraf APA

3. Uraian Bahan Resep

a. Aminofilin :(5)
1. Nama resmi :Aminophyllinum
2. Sinonim :Teofilina Etilendiamina
3. Rumus Molekul :C16H24N10O4
4. Rumus bangun :
O N
N
CH3-N CH2NH2

N CH2NH2

O N

CH3
2
5. Berat Molekul :420,43
6. Pemerian :butir/serbuk, putih atau agak kekuningan, bau
lemah mirip amoniak, dan rasa pahit
7. Kelarutan :Larut dalm lebih kurang 5 bagian air, jika
dibiarkan menjadi keruh; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P dalam
eter P.
8. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya
9. Khasiat : Bronkodilator; antispasmodikum; diuretikum

b. CTM :(5)
1.
2. Nama resmi :Chlorpheniramini Maleas
3. Sinonim :Klorfeniramina maleat atau 2-(p-kloro,α-(2-
dimetilamino-etil)-benzil)-piridina maleat
4. Rumus Molekul :C16H19ClN2.C4H4
5. Rumus bangun :
HC-COOH
CH
N Cl HC-COOH
CH
HC-COOH
CH2CH2N(CH3)
2
6. Berat Molekul :390,87
7. Pemerian :Serbuk hablur, putih, tidak berbau, dan rasa pahit
8. Kelarutan :Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%) P dan dalam 10 bagian kloroform P; sukar larut dalam eter P.
9. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
10. Khasiat :Antihistaminikum

c. Extr. Belladon :(5)


1. Nama resmi :Belladonnae Extractum
2. Sinonim :Ekstrak Beladon
3. Pemerian :Massa kental; cokelat tua
4. Penyimpanan :Dalam wadah berisi zat pengering.
5. Khasiat :Parasimpatolitikum

d. Lactosum :(5)
1. Nama resmi :Laktosa
2. Sinonim :Saccharum lactis
3. Rumus Molekul :C12H22O11.H2O
4. Berat Molekul :36,30
5. Pemerian :Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
6. Kelarutan :Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih; Sukar larut dalam etanol (95%)P; praktis tidak larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.
7. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
8. Khasiat :Zat tambahan

4. Perhitungan dan Penimbangan

aminofilin

1. Perhitungan bahan = 200 mg x 10


= 2000 mg
500 mg
2. DM :
1500 mg

1
Sekali : ×2000 mg=200 mg<500 mg
10

Sehari : 3 ×200 mg=600 mg<1500 mg

3. Penimbangan
Adapun bahan yangdibutuhkan untuk dtimbang adalah 2000 mg
aminofilin sedangkan yang berada di pasaran adalah aminofilin
sediaan tablet 250 mg, maka di ambil 4 biji obat tersebut,
kemudian digerus lalu ditimbang.
CTM
1. Perhitungan bahan = 2 mg x 10
= 20 mg
4 mg
2. DM =
40 mg

1
Sekali = ×20 mg=2mg < 4 mg
10

Sehari =3 ×2 mg=6 mg< 40 mg

3. Penimbangan
Adapun bahan yang dibutuhkan untuk dtimbang adalah 20 mg
CTM sedangkan yang berada di pasaran adalah CTM sediaan
tablet 4mg, maka di ambil 5 biji obat tersebut, kemudian digerus
lalu ditimbang.

Ekstk belladon

1. Perhitungan bahan = 10 mg x 10

= 100 mg

20 mg
2. DM :
80 mg

1
Sekali : ×100 mg=10 mg<20 mg
10

Sehari : 3 ×10 mg=30 mg<80 mg

3. Penimbangan
Adapun bahan yang dibutuhkan untuk ditimbang adalah 100 mg
ekst belladon sedangkan yang berada di pasaran adalah ekst
belladon sediaan tablet 200 mg, maka di ambil ½ biji obat
tersebut, kemudian digerus lalu ditimbang.

Laqtosum
= 10 – (2 + 0,02 + 0,1)
= 10 – 2,12
= 7,88 mg

5. Pembahasan obat

Pulveres merupakan sediaan serbuk terbagi dalam massa sedikit yang


ditujukan utuk pemakaian oral, diracik dan dibungkus menggunakan kertas
perkamen. Dalam pembagian serbuk ini dibagi secara visual, jadi kemungkinan
tiap bungkus tersebut berbeda jumlahnya, tetapi perbedaannya hanya kecil saja.

Pembuatan pulveres yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau


atsiri dibuat dengan cara yang berbeda. Keseragaman bobot pulveres memenuhi
syarat yang tertera dalam Farmakope Indonesia. Serta cara penyimpanan obat ini
harus dalam wadah yang tertutup baik.

Ekstrak kental dalam dalam pulveres adalah ekstrak belladon yaitu obat
yang bermassa lembek, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dan diserbukkan
dengan zat tambahan yang cocok. Ekstrak kentak tersebut diarutkan dalam
lumpang panas. Massa yang masih basah dan lengket pada dinding lumping atau
pada dasar lumping dilepas dengan pengorek kemudian diaduk sampai kering dan
homogen. Pelarut yang digunakan untuk ekstrak kental, disesuaikan dengan cairan
penyari yang digunakan pada waktu pembuatan ekstrak kental tersebut. Bisa juga
dengan diektraksi dengan etanol (70%).

Berdasarkan dosis yang terdapat dalam resep, dapat diperhitungkan bahwa


resep tersebut ditujukan untuk anak-anak. Anak-anak yang dimaksud adalah
dengan rentang usia 7 sampai 12 tahun. Serta tidak dilihat dari ukuran fisik anak
tersebut.

Adapun tujuan dengan kombinasi yang tertulis pada resep ialah untuk
mengobati asma, emfisema dan gangguan pernafasan lainnya, serta mengobati
penyempitan bronkus karena alergi. Maka dari itu, di dalam resep terdapat bahan
obat aminofilin sebagai bronkodilator dan antipasmodikum, CTM sebagai
antihistamin, ekstrak belladon dapat berfungsi untuk menambah kerja dari
antihistamin tersebut, serta laqtosum sebagai pemanis atau bahan tambahan obat.

Pengaruh bentuk sediaan pada efek obat dapat ditinjau dari sisi positif dan
negatif penggunaan serbuk. Sisi positifnya atau keuntungannya yaitu sebagai
campuran bahan obat sesuai kebutuhuan, dosis lebih tepat, lebih stabil daripada
sediaan cair, serta memberikan disolusi lebih cepat. Sedangkan sisi negative atau
kerugiannya yaitu kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak, bahan obat
yang pahit sukar tertutupi rasanya, serta peracikannya cukup lama.

Serbuk pulveres dipilih sebagai bentuk sediaan karena ditujukan untuk


anak-anak agar mudah dikomsumsi dalam bentuk serbuk, dibandingkan
mengonsumsi obat dalam sediaan tablet. Sediaan serbuk ini juga maksudkan agar
lebih cepat disolusinya di dalam tubuh.

Etiket yang digunakan obat ini yaitu etiket yang berwarna putih yang
artinya untuk pemakaian dalam, lengkap dengan tanggal, aturan pakai, serta
bentuk sediaannya. Contoh obat tersebut yang beredar di pasaran yaitu Amicain
dan Phyllocontin.
D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa :

a. Obat tersebut merupakan sedian serbuk pemakaian dalam atau oral.


b. Obat ini ditujukan untuk pasien anak-anak.
c. Tujuan dari pemberian obat ini untuk mengobati asma bronchial,
emfisema, bronchitis, dan gangguan system pernafasaan lainnya.
2. Saran
Adapun sarannya adalah :
a. Sebaiknya alat-alat lebih dilengkapi di dalam laboratorium.
b. sebaiknya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk praktikum dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anief, Moh. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta.

2. Ansel, H.C. 1989.Pengantar Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. Penerbit


Universitas Indonesia: Jaakarta.

3. Chaeunisaa, anis yohana, dkk.Farmasetika Dasar. Widya.

4. Voigt, R.1995.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada


University Press: Yogyakarta.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978.Formularium


Nasional, Edisi II: Jakarta.

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.Farmakope Indonesia


Edisi II: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai