PEMBUATAN PULVERES
Koordinator Praktikum
Desy Siska Anastasia, M.Sc., Apt
NIP: 198912102019032014
Muh. Akib Yuswar, M.Sc., Apt
NIP: 198309162008121002
Asisten Praktikum
Renda
NIM : I1021151045
KELOMPOK/ SHIFT : 3 / A1
ANGGOTA : Rahmi Septiani (I1021191003)
Nuha Salwa Alifa P (I1021191012)
Sinta Selvia (I1021191021)
Syila Malinda O. (I1021191030)
Selly Afani (I1021191039)
KELOMPOK : 3
1. RAHMI SEPTIANI (I1021191003)
2. NUHA SALWA ALIFA PUTRI (I021191012)
3. SINTA SELVIA (I1021191021)
4. SYILA MALINDA OKTAVIANI (I1021191030)
5. SELLY AFANI (I1021101039)
Reguler : A
I. Latar Belakang
Serbuk adalah sediaan padat obat yang kering dan terdiri dari satu atau lebih
bahan obat yang dihaluskan, ditujukkan untuk pemakaian oral atau luar. Serbuk terbagi
atas dua macam, yaitu serbuk bagi (pulveres) dan serbut tidak terbagi (pulvis). Pulveres
merupakan serbuk terbagi yang dibagi dalam bobot kurang lebih sama. Sediaan pulvers
yang bahan obatnya mudah meleleh harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas
yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi denngan kertas logam. Pulveres diracik
dengan cara mencampurkan bahan obat satu per satu dimulai dari jumlah obat yang
sedikit dan kemudian menggunaka pengayak. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatan serbuk adalah jika bobot bahan obat kurang dari 50 mg, maka perlu
dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok. (1)
Pembuatan obat dalam bentuk sediaan pulveres dilakukan karena serbuk
lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan. Sediaan serbuk
jika dibandingkan dengan sediaan obat lainnya pulveres merupakan sediaan obat yang
stabil dibandingkan suspensi dan larutan. Penggunaan pada anak-anak dan orang tua yang
tidak suka menelan kapsul atau tablet alan lebih mudah menggunkan sediaan pulveres.
Sediaan ini juga lebih memudahkan dokter dalam mengkombinasikan jenis obat dan dosis
yang dibutuhkan pasien. Namun, sediaan pulveres juga memiliki kekurangan seperti tidak
tertutupinya rasa bau dan tidak enak bahan obat. (2)
Sediaan serbuk terbagi kali ini dibuat dengan bahan obatnya berupa
amoxicillin dan paracetamol. Amoxcilin merupakan obat antibiotic golongan penicillin
yang berguna untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini
bekerja menghentikan bakteri berkembang biak dan membunuh bakteri penyebab infeksi
dalam tubuh sedangkan parasetamol merupakan obat analgesic (pereda nyeri) yang
berguna untuk mengantasi masalah nyeri ringan hingga sedang dan biasanya juga sebagai
analgetik tambahan pada terapi antiinflamasi. Sediaan pulveres yang mengandung kedua
bahan obat ini dapat disimpulkan memiliki fungsi untuk membunuh bakteri penyebab
infeksi di dalam tubuh dan meredakan nyeri dan deman.(3)
II. Preformulasi
a.ZatAktif :
1. Amoxicillin(4)
Struktur kimia
Bobot jenis -
KD -
Stabilitas Terurai pada suhu 30-35 ͦ C
Panas Tidak stabil pada paparan cahaya
11,5 -14,5 % pada air
Hidrolisis/oksidasi
Cahaya
Kegunaan Amoxicillin adalah obat untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini
bekerja menghentikan bakteri berkembang biak
dan membunuh bakteri penyebab infeksi dalam
tubuh
Inkompatibilitas -
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan suhu kamar
yang terkendali
2. Paracetamol (4)
Struktur kimia
KD -
1. Pada pembuatan pulveres sediaan harus terbagi sama rata (keseragaman bobot).
Bagaimana cara agar mengetahui sediaan pulveres sudah terbagi dengan rata?
2. Pada sediaan pulveres biasanya hanya dibungkus menggunakan kertas perkamen.
Bagaimana cara agar bahan obat dalam sediaan tersebut dapat terjaga dan tidak rusak?
3. Pembuatan pulveres harus mengandung bahan obat yang homogen agar keseragaman
bobotnya/ ukuran partikel setiap bahan obat sama. Bagimana cara agar masing-
masing bahan obat dapat homogen dan bercampur secara merata?
IV.Penyelesaian Masalah
1. Sediaan pulveres yang dibuat pada resep ini hanya sedikit sehingga untuk mengetahui
keseragaman bobot setiap bungkus pulveres dapat dilakukan dengan cara menimbang
satu persatu sediaan, kemudian selanjutnya ditimbang kertas perkamennya saja dan
dihitung rata-ratanya serta sesuaikan bobot sediaan di setiap bungkus.
2. Dengan cara penyimpanan sediaan ini disimpan dengan hati-hati atau diperhatikan
suhu dan keadaan saat penyimpan agar bahan bat dapat terjaga serta kertas perkamen
sebagai pembungkus sediaan pulveres diletakkan bagian yang bersifat seperti minyak
pada bagian luar sehingga dapat menahan atau menjaga kelembaban udara di sekitar.
3. Pada saat penggerusan, massa bahan obat yang terkecil harus lebih dulu digerus
hingga halus kemdian barulah di campur dengan bahan obat yang memiliki massa
obat lebih besar dan dihomogenkan.
V.Pendekatan Formula
Dr. Ali
Jl. Keladi No. 101
Telp:780760
Pontianak
R/
Amoxicillin 200 mg
Paracetamol tab 1/2
2. Paracetmol
Paracetamol tab ½ = 250 mg
DM Paracetamol : 500 mg/1500 mg
250 mg/ 500 mg x 15 = 7,5 tablet
7,5 x 500 mg = 3750 mg
3750 mg : 15 = 250 mg
1 pulveres 250 mg amoxicillin
VII. Perhitungan Dosis
1. Amoxicillin
500 𝑚𝑔
DM : ⁄1500 𝑚𝑔
Amoxicillin : 200 mg
2. Paracetamol
500 𝑚𝑔
DM : ⁄1500 𝑚𝑔
Paracetamol : tab ½ = 250 mg
VIII.Penimbangan
Digerus bahan obat dari massa yang paling kecil ke massa yang besar, dimulai dari tablet
amoxicillin baru tablet paracetamol
Digerus tablet amoxicillin hingga homogeny lalu tambahkan tablet paracetamol ke dalam
lumpang gerus hingga homogen
Dipindahkan serbuk bahan obat yang telah homogen ke kertas perkamen atau kaca arloji
Disiapkan kertas perkamen dan dibagi serbuk ke dalam 15 lembar kertas perkamen
dengan sama rata menggunakan sudip kemudian dilipat kertas pekamen sesuai aturan
Dimasukkan sediaan pulveres ke dalam plastic klep, lalu diberi etiket berwarna putih
1. Penggerusan bahan obat harus dilakukan dari massa yang terkecil hingga ke massa
yang terbesar
2. Pada saat membagi sediaan serbuk ke dalam setiap kertas perkamen harus dengan
teliti dan hati hati agar keseragaman bobot setiap bungkus sama
3. Campuran bahan obat yang digerus harus homogen dan kering
XI.Evaluasi Sediaan(6)
XI.Hasil Percobaan
No Perlakuan Pengamatan
1 Disiapkan alat dan bahan Alat
- Kertas perkamen
- Mortar dan stamper
- Plastik klep
- Sudip
Bahan
-Tablet Amoxicillin
- Tablet Paracetamol
2 Diambil tablet amoxicillin Amoxicillin 6 tablet
dan paracetamol Paracetamol 7,5 tablet
3 Digerus bahan obat dari Tablet amoxicillin baru tablet paracetamol
massa yang paling kecil ke
massa yang paling besar di
dalam lumpang
4 Digeus 6 tablet amoxicillin, Tablet amoxicillin dan paracetamol hancur, halus
homogenkan, tambahkan dan homogeny
7,5 tablet paracetamol gerus
dan homogenkan
5 Dibagi serbuk bahan obat 15 bungkus pulveres
menjadi 15 bagian ke dalam
kertas perkamen
6 Dimasukkan sediaan Etiket putih
pulveres ke dalam plastic
klep dan diberi etiket
7 Dilakukan evaluasi sediaan
8 Dilakukan uji keseragaman -
bobit
- dihitung dengan cara
timbang satu persatu
pulveres beserta
bungkusnya
- disisihkan serbuk setelah
itu timbang bungkus kosong
pulveres
- dihitung bobot serbuk
dengan cara bobot
serbuk+bungkus dikurang
dengan bobot bungkus
kosong pulveres dan
diperoleh berat serbuk
- digabungkan serbuk yang
disisihkan lalu ditimbang
total bobot bersih tersebut
dan dicari rata-rata setiap
bungkusnya.
9 Dilakukan uji homogenitas Sediaan pulveres homogen
- Uji homogen secara visual
dengan melihat
keseragaman kehalusan
pulveres yang dihasilkan
dari masing-masing sediaan
pulveres
10 Dilakukan uji ukuran -
partikel dan derajat halus
- Perhitungan ini
dilakukan dengan
menyiapkan ayakan
yang telah disusun
berdasarkan urutan mesh
40, 80, 100, 120, 170.
Seluruh serbuk
dimasukan kedalam
pengayak. Mesin
pengayak dinyalakan
dengan kecepatan 30
rpm dengan durasi
selama 5 menit.
Timbang serbuk yang
tertinggal pada masing-
masing nomor pengayak
hitung persentase (%)
jumlah pulveres yang
tertinggal dari masing-
masing ayakan
perhitungan.(5)
11 Dilakukan uji organoleptis Bau : khas amoxicillin
- Melihat warna dan Warna: pink
mencium bau sediaan
pulveres
XII.Pembahasan
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk
pemakaian secara oral atau untuk pemakaian luar. Serbuk diracik dengan cara
mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan yang
jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak no. 60 dan
dicampur lagi. Namun, jika serbuk mengandung lemak harus diayak dengan pengayak
no. 44. (1)
Syarat dari sediaan serbuk harus kering, halus, dan homogen. Derajat kehalusan
dari sebuah sediaan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayakan yaitu 5,8,10,22,25, 30,
36, 44, 60, 85, 100, 120, 150, 170, 200, 300. Pengayak dibuat dari kawat logam atau
bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama diseluruh bagian. Jenis
pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54 cm
dibanding searah dengan panjang kawat. Istilah umum untuk menyatakan kehalusan
serbuk yang disesuaikan dengan nomor ayak seperti menyatakan serbuk sangat kasar
yaitu untuk serbuk nomor 5/8, serbuk kasar untuk serbuk nomor 10/40, serbuk agak kasar
untuk serbuk nomor 22/60, serbuk agak halus untuk serbuk nomor 44/85, serbuk halus
untuk serbuk nomor 85, dan serbuk sangat halus untuk serbuk nomor 120/200 atau nomor
pengayakan 300.(2)
Sediaan serbuk memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan serbuk yaitu lebih
mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan seperti sediaan tablet.
Kelebihan yang lainnya anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet
yang volumenya terlalu besar lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk,
kemudian dalam penulisan resep dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai
dengan keadaan pasien. Kekurangan sediaan serbuk yaitu tidak tertutupnya rasa,bau yang
tidak enak dari obat seperti rasa pahit,lengket dilidah dan bau amis yang menyengat.
Kekurangan yang lainnya ialah penyimpanan serbuk didalam kertas perkamen membuat
sediaan terkadang menjadi lembap atau basah. (2)
Serbuk dibagi menjadi dua, pulvis yaitu serbuk yang tidak terbagi-bagi dan
pulveres serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dengan yang
dibungkus kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok. Percobaan kali ini
dibuat sediaan pulveres dengan kombinasi obat amoxicillin dan paracetamol. Amoxcilin
merupakan obat antibiotic golongan penicillin yang berguna untuk mengobati berbagai
macam infeksi bakteri. Obat ini bekerja menghentikan bakteri berkembang biak dan
membunuh bakteri penyebab infeksi dalam tubuh sedangkan parasetamol merupakan obat
analgesic (pereda nyeri) yang berguna untuk mengantasi masalah nyeri ringan hingga
sedang dan biasanya juga sebagai analgetik tambahan pada terapi antiinflamasi. Sediaan
pulveres yang mengandung kedua bahan obat ini dapat disimpulkan memiliki fungsi
untuk membunuh bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh dan meredakan nyeri dan
demam.(3)
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan pulveres amoxicilin dan
paracetamol adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian diambil obat amoxicilin
sebanyak 6 tablet dan paracetamol 7 1⁄2 tablet, kemudian digerus bahan obat dari massa
yang paling kecil ke massa yang besar, dimulai dari tablet amoxicillin baru tablet
paracetamol, hal ini bertujuan agar serbuk yang dihasilkan lebih homogen. Hal lain yang
perlu diperhatikan dalam menyatukan serbuk jangan mencampur obat berkhasiat keras
dalam keadaan tidak diencerkan untuk mencegah sebagian obat tertinggal dalam pori-pori
dinding mortir, jangan menggerus bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus karena
dikhawatirkan sediaan serbuk tidak tercampur merata untuk menggerus ekstrak kental
dalam serbuk dilakukan dengan mengencerkan terlebih dulu ekstraknya dengan cairan
penyari, misalnya spirtus dilutus dan dalam mortir panas.
Langkah selanjutnya adalah, ketika serbuk dirasa sudah homogen dipindahkan serbuk
ke dalam kertas perkamen agar lebih memudahkan dalam membagi serbuk dan bobot
yang dibagikan ke dalam kertas perkamen dapat sama rata.. Selanjutnya, disiapkan kertas
perkamen sebanyak 15 lembar dan disusun didepan pembagi. Setelah itu, dibagi serbuk
sama rata dengan cara menuangkan sedikit demi sedikit ke dalam kertas perkamen dan
memperhatikan satu persatu lembaran perkamen yang sudah dibagi, jika dirasa ada masih
ada yang kurang maka harus ditambah lagi sampai bobot 15 bungkus pulveres kurang
lebih sama rata. Selanjunya, dilipat kertas perkamen satu persatu sesuai aturan dan
disususn didalam plastik klep dengan bagian lipatan yang dimasukkan berada diatas agar
sediaan pulveres tidak mudah tumpah dan sediaan diberi etiket putih. Etiket putih
menandakan serbuk digunakan dengan cara oral.
Langkah terakhir yang dilakukan pada percobaaan kali ini adalah uji evaluasi sediaan.
Evaluasi sediaan pada pulveres terdiri dari uji organoleptis, uji keseragaman bobot ,uji
homogenitas, dan uji ukuran partikel derajat halus. Praktikum kali ini hanya dilakukan uji
organoleptis dan uji homogenitas. Uji organoleptis sediaan pulveres didapatkan hasil
baunya yang beraoma bahan obat amoxicillin dan warnanya pink sedangkan uji
homogenitas didapatkan bahwa serbuk bahan obat pada sediaan pulveres homogen yang
artinya semua tercampur rata dan halus.
XIII.Kesimpulan