Anda di halaman 1dari 4

Universitas Indonesia

Sekolah Kajian Stratejik dan Global


Prodi Ketahanan Nasional
2021

Presented by:

No Nama NIM

1 Dwi Ananto Prayitno 2006509674

2 Mario Fernandes 2006509743

3 Novita Nurmalah S 2006563890

4 Rachmat Gemelizar Debe 2006509775

Mata Kuliah
Teori Integrasi Nasional
TA 2020/2021

Dosen:
Muhammad Syaroni Rofii, S.H.I., M.Si., Ph.D.

Kebudayaan Nasional, Antropologi dan Integrasi Nasional


A MEMBANGUN KEBUDAYAAN NASIONAL

Menumbuhkan Mutualitas: Membelokan


1 Manifesto Politik 3 Identitas Nasional 5
Gerak Divergensi ke Gerak Konvergensi
❑ Perhimpunan Indonesia (1925): 1) Pemerintahan ❑ Identitas nasional adalah keseluruhan dari identitas-identitas ❑ Otonomi daerah menambah intensitas pluralisme dan tidak
dipegang dan dipilih oleh Bangsa Indonesia; 2) lokal (suku-suku bangsa). Bahasa Indonesia dan Bendera Merah nampak akan membentuknya suatu proses konvergensi nasional
Perjuangan kemerdekaan tidak memerlukan Putih menjadi unsur awal identitas nasional. ❑ Pembangunan Nasional harus mampu membentuk suatu sistem
bantuan dari luar; 3) Persatuan dan kesatuan keterkaitan antar teritorial, lokal dan regional menjadi suatu
❑ Negara menjadi wadah utama identitas nasional.
dibutuhkan untuk mencapai tujuan negara. kesatuan nasional
Kewarganegaraan Indonesia menjadi identitas ke-Indonesiaan.
❑ Kerjasama antar daerah harus merupakan prinsip dan sekaligus
❑ Bentuk rill dari manifesto politik Indonesia yaitu:
❑ Dilema Ancaman bagi Identitas Nasional adalah Identitas Politik. merupakan mekanisme pembangunan, tanpa terhambat oleh
1) Kedaulatan rakyat; 2) Kemandirian dan
Otonomi daerah menjadikan sentralisme berpindah ke daerah. batas-batas fisik teritori dan harus merupakan tujuan
Persatuan.
menumbuhkan mutualitas (kebersamaan nasional).
❑ Faktor operatif dalam membentuk Identitas Nasional yaitu Sistem
❑ Sumpah Pemuda (1928) sebagai bentuk ❑ Mind-set baru bahwa kita saling membutuhkan, saling
Nasional seperti: 1) TNI, 2) PNS, 3) Sistem Pendidikan Nasional, 4)
pemersatu pluralism di Indonesia. menyayangi dan menghormati, saling memiliki, saling
Sistem Pemerintahan Departemental.
mempunyai kepentingan bersama

Manifesto Budaya dan Misi Strategi dan Kebijaksanaan Budaya:


Kesadaran Nasional: Nasionalisme,
2 Budaya 4 Mendorong dan menciptakan 6 Patriotisme, dan Harga Diri Bangsa
Mutualitas
❑ Manifesto Budaya “Bhinneka Tunggal Ika” ❑ Strategi dan kebijaksanaan budaya ❑ Nasionalisme dan patriotisme merupakan sukma dari identitas
1. Alamiah nasional merupakan kesadaran nasional dalam puncaknya
❑ Misi Nasional merealisasikan persatuan Indonesia
2. Terencana ❑ Makin. tinggi kesadaran nasional, makin mudah terbentuk proses
(das Sollen) berdasarkan kenyataan pluralism
kepadatan identitas nasional, dan makin padat identitas nasional,
sebagai das Sein. Misi Nasional mendesign ❑ penguatan identitas nasional dalam rangka memperkokoh
makin tinggi pula kesadaran nasional.
strategi budaya untuk menciptakan atau persatuan nasional antara unsur-unsur pluralisme dapat
❑ Kesadaran nasional, lebih dari identitas nasional, menjadi dasar
membangun suatu kebudayaan Nasional. diciptakan gugus-gugus mutualisme.
dari keyakiIian akan perlunya memelihara dan mengembangkan
❑ Wujud manifesto budaya yaitu: 1) Identitas ❑ program-program pembangunan nasional hendaknya diarahkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai
Nasional; 2) Kesadaran Nasional secara langsung untuk menumbuhkan mutualisme nasional perjuangan peradaban
❑ Unsur-unsur pluralism dapat menciptakan gugus-
gugus mutualisme.
B ANTROPOLOGI DAN INTEGRASI NASIONAL

1 Bagian I 2 Bagian II 4 Bagian IV


❑ Meyakini antropologi dapat memegang peranan ❑ Melihat Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kian ❑ Indonesia menganut paham kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan
penting untuk membangun Indonesia. rapuh, integrasi sosial terancam, pengkotakan makin (ukhuwah) yang merupakan sumber bagi tumbuhnya modal sosial.
meningkat, kesetaraan dan keadilan masih lebih banyak
❑ Antropologi, sebagai suatu ilmu yang mempelajari ❑ Unsur-unsur penting sebagai modal utama untuk memperkokoh integrasi
berada di tingkat gagasan daripada di tingkat
tentang asal-mula manusia, perkembangan fisik dan nasional:
implementasi.
mentalnya, serta adat-istiadatnya. 1. Bahasa Indonesia dan Sang Saka Merah Putih yang merupakan pusaka
❑ Sikap eksklusivisme kelompok menyeruak di era bangsa.
❑ Fokus dari antropologi sebagai salah satu cabang
reformasi. 2. Pemerintah nasional Indonesia menjadi kekuatan yang sah dan paling
ilmu-ilmu sosial adalah mengenai sistem gagasannya
ampuh untuk melaksanakan tugas-tugas integrasi nasional.
dan peranannya terhadap perilaku dan perwujudan ❑ Prinsip “pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat” harus
3. Kewarganegaraan yang menjadi identitas dan sekaligus unsur integratif
kreativitas manusia dalam mengatur hubungan tetap menjadi arah pembangunan yang dituju.
bangsa.
antara sesama mereka.
4. Pemerintah negara yang berpusat pada pemerintah pusat menjadi
❑ Antropologi melahirkan berbagai kajian, konsep dan simbol identitas dan keserumpunan politik bagi masing-masing
teori tentang hubungan sosial, mengenai terbentuk warganegara.
dan berkembangnya keluarga, masyarakat, 5. Adanya sistem dan institusi nasional yang merupakan wahana operatif
sukubangsa dan bangsa. untuk memperkokoh integrasi nasional.
❑ Etnografi selalu merupakan alat utama antropologi
dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaannya 3 Bagian III 5 Bagian V
❑ Etnografi telah memberikan gambaran tentang adat-
istiadat, simbol dan makna dalam pandangan hidup ❑ Adanya lima masalah pembangunan sebagai pokok ❑ Negara memerlukan warganegaranya yang mampu menyumbangkan pikiran
suatu bangsa, sukubangsa dan subsukubangsa, juga pembahasan dalam ilmu antropologi, meliputi: dan tenaga untuk memecahkan masalah-masalah sosial budaya dalam
memberikan jawaban terhadap permasalahan sosial- masyarakat.
budaya tertentu. 1. Masalah penduduk;
❑ Perlu menyadari bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita yang mengenyam
❑ Metode etnografi juga berkembang dan kini 2. Masalah masalah struktur masyarakat desa;
pendidikan di perguruan tinggi harus menggunakan pengetahuan ilmiah
digunakan untuk mengkaji kehidupan berbagai 3. Masalah migrasi, transmigrasi dan urbanisasi; yang kita peroleh untuk ikut membangun Negara, dari rakyat hingga Tanah
kelompok khusus dan eksklusif, baik oleh ahliahli Air.
antropologi maupun oleh ahli-ahli ilmu sosial lainnya 4. Masalah integrasi nasional;
5. Masalah pendidikan dan modernisasi

Anda mungkin juga menyukai