Anda di halaman 1dari 25

Modul

Pembelajaran
Kelas XI Semester II

Larutan
Penyangga

Kelas

XI
Semester II
Dhea Febrina Vianty
PENDAHULUAN

Modul ini merupakan sarana belajar mandiri yang disajikan secara sistematis sehingga
peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Modul ini dikembangkan
untuk kelas XI SMA Negeri 1 Wonosobo. Materi tersusun atas berbagai konsep yang saling
terkait dan berhubunggan. Selain itu, modul ini dilengkapi dengan latihan soal dan info kimia
yang menambah pengetahuan peserta didik.

CAKUPAN KOMPETENSI

E-bahan ajar ini disusun untuk peserta didik kelas XI program ilmu pengetahuan alam
khususnya mata pelajaran kimia. Materi yang disajikan memuat semua yang terkandung
dalam KI dan KD, diharapkan setelah menggunakan E-bahan ajar ini, Ananda dapat
menguasai materi dengan baik. Adapun indikator yang harus Ananda capai dalam
mempelajari konsep larutan penyangga adalah sebagai berikut:

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.12 Menjelaskan prinsip kerja, 3.12.1 Menjelaskan pengertian larutan penyangga
perhitungan pH, dan peran 3.12.2 Mengidentifikasi komponen larutan
larutan penyangga dalam tubuh penyangga 3.12.3 Menjelaskan prinsip kerja larutan
makhluk hidup penyangga 3.12.4 Menghitung pH larutan
penyangga asam 3.12.5 Menghitung pH larutan
penyangga basa 3.12.6 Menghitung pH larutan
penyangga setelah penambahan sedikit asam,
sedikit basa, atau diencerkan 3.12.7 Menjelaskan
peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup

4.12 Membuat larutan 4.12.1 Merancang percobaan untuk membuat larutan


penyangga dengan pH tertentu
penyangga dengan pH tertentu
4.12.2 Membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu 4.12.3 Menyimpulkan hasil percobaan
dalam pembuatan larutan penyangga

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 1
LARUTAN PENYANGGA
PETA KONSEP

makhluk hidup

Industri, obat-obatan
peran
Penyangga
Basa

Penyangga
Asam

Basa Lemah + Garam

Asam lemah + Garam


adalah campuran dari adalah campuran dari
(Asam Lemah Berlebih + Basa Konjugasinya
kuat) Asam lemah dan Basa (Basa Lemah Berlebih + Asam
Kuat) Basa lemah dan Asam
Konjugasinya

pH Penyangga Asam

pH Penyangga Basa

ditambah sedikit asam/basa ditambah sedikit asam/basa

pH relatif pH relatif
tetap tetap

Kata Kunci:

Asam lemah Basa konjugasi Basa lemah


larutan penyangga asam Asam konjugasi
larutan penyangga basa

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 2
APERSEPSI

Pernahkah kalian makan pempek, lalu sesaat


kemudian merasakan perih di bagian perut? Hal
itu dikarenakan dalam kuah pempek terdapat cuka
yang mengandung asam asetat.

Asam? Bukankah itu berbahaya? Tapi tenang,


bersyukurlah karena di dalam tubuh kita terdapat
larutan penyangga yang bisa menstabilkan kadar

asam asetat dalam pempek yang kita makan

Sumber: www.google.com Contoh lain misalnya, kalian


memakan buah jeruk yang masam. Buah jeruk
mengandung asam sitrat yang
mengakibatkan pH darah kita akan berubah ketika
mengkonsumsinya.

Akan tetapi, senyawa penyangga yang ada dalam darah


mampu “mencegah” hal tersebut.

Nah, apa kaitannya antara senyawa penyangga dengan asam dari pempek atau jeruk yang
kita makan?

Apa itu larutan penyangga dan mengapa bisa menstabilkan pH dari asam dan basa?
Bagaimana cara senyawa penyangga ini bisa menstabilkan pH dan membuat kita tetap
sehat?

Yuk mari kita cari tahu!

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 3
MATERI

A. Pengertian Larutan Penyangga


Larutan penyangga/ buffer/dapar adalah larutan yang mampu mempertahankan pH
pada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH, baik dengan
menambahkan sedikit asam, basa, atau pengenceran.

B. Komponen Larutan Penyangga

Ditinjau dari komponen zat penyusunnya, terdapat dua sistem larutan penyangga,
yaitu penyangga asam dan penyangga basa.

1. Larutan Penyangga Asam

Larutan penyangga asam terdiri atas asam lemah [HA] dan basa konjugasinya [A-].
Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7).

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

Reaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) Reaksi ion : CH3COOH(aq) +

Na+(aq) + -OH(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq) + H2O(l) Reaksi ion bersih : CH3COOH(aq) + -OH(aq)

→ CH3COO-(aq) + H2O(l) (asam lemah) (basa konjugasi)

Larutan Penyangga Asam

Campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO dapat membentuk
larutan penyangga asam. Dalam membentuk larutan penyangga, ion CH3COO dapat berasal
dari garam sesuai basa kuatnya, seperti CH3COONa, CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba.

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 4


Contoh komponen pembentuk larutan penyangga asam dapat dilihat dalam tabel

berikut Tabel.1 Komponen Pembentuk Larutan Penyangga Asam

Asam Lemah Basa Konjugasi Garam Pembentuk Basa Konjugasi


CH3COOH CH3COO- CH3COONa, CH3COOK

HCOOH HCOO- HCOOK, HCOONa

HCN CN- KCN, NaCN

HF F- NaF, BaF2

HNO2 NO2- NaNO2

Bagaimana jika asamnya merupakan


asam kuat?
Asam kuat dan basa konjugasinya (garamnya) tidak dapat membentuk larutan
penyangga, sehingga campuran larutan HCl dan NaCl, campuran larutan HNO3 dan NaNO3,
serta campuran larutan H2SO4 dan NaHSO4 bukan merupakan larutan penyangga.

2. Larutan Penyangga Basa

Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah [B] dan asam konjugasinya
[BH+]. Larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH>7).

Perhatikan reaksi berikut:

Reaksi : NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)

Reaksi ion : NH3(aq) + H+(aq) + Cl-(aq)→ NH4+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l) Reaksi ion

bersih : NH3(aq) + H+(aq) → NH4+(aq) + H2O(l)

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 5


Campuran basa lemah NH3 dan asam konjugasinya (NH4+) membentuk larutan
penyangga basa. Dalam pembentukan larutan penyangga, ion NH4+dapat berasal dari garam
sesuai asam kuatnya seperti NH4Cl, NH4Br, atau (NH4)2SO4.
Bagaimana jika basa nya merupakan basa
kuat?
Basa kuat dan asam konjugasinya (garamnya) tidak dapat membentuk larutan
penyangga. Sehingga campuran larutan NaOH dan Na2SO4, campuran larutan KOH dan KCl,
serta campuran larutan NaOH dan NaHCl bukan merupakan larutan penyangga.

C. Prinsip Larutan Penyangga

Larutan penyangga pada dasarnya relatif mampu mempertahankan pH pada penambahan


sedikit asam, basa, atau pengenceran

1. Penambahan Asam
Pada larutan penyangga, ketika dilakukan penambahan asam, H+ dari asam akan
bereaksi dengan basa konjugasi. Dengan demikian, peningkatan konsentrasi bisa dicegah dan
pH larutan penyangga tidak akan terlalu banyak berubah.

H+ + basa konjugasi → asam konjugasi

2. Penambahan Basa
Pada larutan penyangga, ketika dilakukan penambahan basa, -OH dari asam tersebut
akan bereaksi dengan asam konjugasi. Dengan demikian peningkatan konsentrasi -OH bisa
dicegah dan pH larutan penyangga tidak akan terlalu banyak berubah.

-
OH + asam konjugasi → basa konjugasi

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 6

UJI PEMAHAMAN
1. Tuliskan asam basa konjugasi menurut teori Asam Basa
Bronsted Lowry untuk reaksi antara campuran H2O dan NH3,
HCN dan H2O, HNO3 dan NH3

2. Berikut disajikan beberapa campuran larutan:


Larutan CH3COOH dan larutan CH3COONa
Larutan H2CO3 dan larutan NaCO3
Larutan NH4OH dan larutan NH4Cl
Berilah tanda checklist dan isi kolom kosong pada tabel berikut:

3. Perhatikan beberapa contoh campuran di bawah ini:

a. NH3 + NH4Cl
b. Ca(OH)2 dan CaCl2
c. H2CO3 + NaHCO3
d. H2SO4 dan (NH4)2SO4
e. Ba(OH)2 + HCl
Jelaskan manakah yang termasuk larutan penyangga dan bukan larutan penyangga!

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 7


D. Pembuatan Larutan Penyangga

1. Larutan Penyangga Asam


Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan berbagai cara berikut:
a) Mencampurkan asam lemah [HA] dengan garamnya [LA], garam LA akan menghasilkan
ion A yang merupakan basa konjugasi dari asam [HA].
Contoh:
- Larutan CH3COOH + larutan CH3COONa
(komponen penyangganya: CH3COOH dan CH3COO-)
- Larutan NaH2PO4 + larutan NaHPO4
(komponen penyangganya: H2PO4-dan HPO42-)
b) Mencampurkan suatu asam lemah [HA] berlebih dengan suatu basa kuat. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang
bersangkutan.
Contoh:

Larutan penyangga yang terbentuk dari 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 50
mL larutan NaOH 0,1 M

mol CH3COOH = Molaritas x volume = 0,1 M x 100 mL = 10 mmol


mol NaOH = Molaritas x volume = 0,1 M x 50 mL = 5 mmol

Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol CH3COONa, sedangkan


CH3COOH akan bersisa 5 mmol dengan rincian sebagai berikut:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)


Atau dengan reaksi ion:

CH3COOH(aq) + -OH(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)


mula-mula 10 mmol 5 mmol
reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
sisa 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
(asam lemah) (basa konjugasi)

Modul Larutan Penyangga -Dhea Febrina V- 8

2. Larutan Penyangga Basa


Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara berikut:
a) Mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya
Contoh :
- Larutan NH3 + larutan NH4Cl
(komponen penyangganya: NH3 dan NH4+)

b) Mencampurkan suatu basa lemah berlebih dengan suatu asam kuat


Contoh:

Larutan penyangga yang terbentuk dari 50 mL larutan NH3 0,2 M dan 50 mL


larutan HCl 0,1 M

mol NH3 = Molaritas x volume = 0,2 M x 50 mL = 10 mmol

mol HCl = Molaritas x volume = 0,1 M x 50 mL = 5 mmol

Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl sedangkan NH3 akan


bersisa 5 mmol dengan rincian sevagai berikut:

NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)

Atau dengan reaksi ion:

NH3(aq) + H+(aq) → NH4(aq)


mula-mula 10 mmol 5 mmol -
reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol
sisa 5 mmol - 5 mmol
(basa lemah) (asam konjugasi )

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 9
E. pH Larutan Penyangga

pH dari larutan penyangga (buffer) bergantung pada harga tetapan ionisasi asam lemah
(Ka) atau tetapan ionisasi basa lemah (Kb), serta perbandingan konsentrasi asam dengan
konsentrasi basa konjugasi atau konsentrasi basa dengan asam konjugasi dalam larutan
tersebut.

1. pH Larutan Penyangga Asam


Perhatikan larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dengan CH3COONa.
Asam asetat akan mengion sebagain menurut persamaan kesetimbangan: CH3COOH(aq)
⇄ CH3COO-(aq) + H+(aq)

Sedangkan natrium asetat akan mengion sempurna menurut persamaan


reaksi: CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Pada larutan penyangga asam, konsentrasi ion H+dalam larutan dapat diketahui dengan
menggunakan rumus:
[H+] = Ka x [����3��������]

[����3������ ]

Secara umum dapat dituliskan:

[H+] = Ka x [��������]
[�������� ������ ��������
������������������]= Ka x [��]
������������������= Ka x ����

[��] pH = - log [H+]


atau
M = ������
[H+] = Ka x ������ �������� ��

Apabila garam yang dihasilkan bervalensi lebih dari satu, maka perlu diperhatikan koefisien
basa konjugasinya

Contoh: Apabila larutan HCN direaksikan dengan Ca(OH) 2 akan menghasilkan garam
Ca(CN)2 menurut reaksi:

Ca(CN)2(aq) → 2CN-(aq) + Ca2+(aq)

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 10


+ ������ ��������
[H ] = Ka x
��
������ �� ������ �������� ������������������= Ka x
������ �� ��

Ka = tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah a = mol asam lemah [a] =


konsentrasi asam lemah b = mol basa konjugasi [b] = konsentrasi basa konjugasi v =
volume asam/basa konjugasi M = Molaritas asam/basa konjugasi val = valensi

Reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan garam yang anionnya berasal
dari asam lemah pembentuknya. Larutan penyangga dapat terbentuk apabila jumlah mol asam
lemah harus bersisa sehingga setelah reaksi terjadi akan diperoleh campuran asam lemah
(sisa) dan garamnya dan basa konjugasinya.

Contoh:

Sebanyak 100 mL larutan CH 3COOH 0,2 M (Ka= 1 x 10-5) dicampurkan dengan 100
mL larutan NaOH 0,1 M. Tentukan pH larutan setelah dicampurkan!

mol CH3COOH = Molaritas x volume = 0,2 M x 100 mL = 20 mmol


mol NaOH = Molaritas x volume = 0,1 M x 100 mL = 10 mmol
Reaksi:
CH3COOH(aq) + -OH(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
mula-mula 20 mmol 10 mmol
reaksi -10 mmol -10 mmol +10 mmol +10 mmol sisa 10 mmol - 10
mmol 10 mmol
(asam lemah) (basa konjugasi)
[H+] = Ka x ������ ��������
������ �������� ������������������= 1 x 10-5x 10 ��������
10 ��������= 1 x 10-5

pH = - log [H+] = - log (1 x 10-5) = 5

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 11


2. pH Larutan Penyangga Basa

Perhatikan larutan penyangga yang terdiri dari NH4OH dan NH4Cl. Larutan NH4OH akan
mengion menurut reaksi kesetimbangan:

NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + -OH(aq)

Sedangkan larutan ammonium klorida akan mengion sempurna menurut

reaksi: NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)

Konsentrasi [-OH] dalam larutan penyangga basa dapat ditentukan menggunakan rumus:
[-OH] = Kb x [��������]
[�������� ������������������]= Kb x [��]
[��] ��
������������������= Kb x ��
atau pOH = - log [-OH] pH = 14 - pOH
[-OH] = Kb x ������ ��������
������ ��������

Apabila garam yang dihasilkan bervalensi lebih dari satu, maka perlu diperhatikan
koefisien asam konjugasinya

Contoh: Apabila larutan NH 4OH berlebih direaksikan dengan larutan H2SO4 akan dihasilkan
garam (NH4)2SO4 dengan reaksi asam konjugasi sebagai berikut:

(NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42-(aq)

[-OH] = Kb x ������ ��������


��
������ �� ������ �������� ������������������= Kb x
������ �� ��

Kb = tetapan kesetimbangan ionisasi basa lemah a = mol asam konjugasi [a] =


konsentrasi asam konjugasi b = mol basa lemah [b] = konsentrasi basa lemah v =
volume basa/asam konjugasi M = Molaritas basa/asam konjugasi val = valensi

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 12


3. pH Larutan Penyangga Akibat Penambahan Asam/Basa

Apabila terdapat larutan penyangga yang dibentuk dari campuran 50 mL NH 3 0,1 M (Kb
= 1 x 10-5) dan 50 mL NH 4Cl 0,1 M, hitunglah pH campuran tersebut!

mol NH3 = M x vol = 0,1 M x 50 mL = 5 mmol

mol NH4Cl = M x vol = 0,1 M x 50 mL = 5 mmol

[-OH] = Kb x ������ ��������


������ �������� ������������������= 1 x 10-5x 5 ��������
5 ��������= 1 x 10-5
pOH = - log [-OH] = - log 1 x 10-5 = 5
pH = 14 – pOH = 14-5= 9

a) Penambahan Sedikit Asam

Apabila ke dalam campuran ditambahkan 5 mL HCl 0,01 M


mol HCl = M x vol = 0,01 M x 5 mL = 0,05 mmol
HCl(aq)→ H+(aq)+ Cl-(aq)H+(aq)+ NH3(aq) → NH4+(aq) penambahan asam:

HCl(aq) + NH3(aq) → NH4Cl(aq)


mula” 0,05 mmol 5 mmol 5 mmol
reaksi -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol
sisa - 4,95 mmol 5,05 mmol

[-OH] = Kb x ������ ��������


������ �������� ������������������= 1 x 10-5x 4,95 ��������
-5
5,05 ��������= 0,98 x 10

pOH = - log [-OH] = - log 0,98 x 10-5 = 5-log 0,98 = 5,008


pH = 14 – pOH = 14-5,008= 8,992

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 13


b) Penambahan Sedikit Basa

Apabila ke dalam campuran ditambahkan 5 mL NaOH 0,01 M


Mol NaOH = M x vol = 0,01 M x 5 mL = 0,05 mmol
NaOH(aq)→ Na+(aq)+ -OH(aq)
penambahan basa: -OH(aq) + NH4+(aq) → NH3(aq) + H2O(l)

NaOH(aq) + NH4Cl (aq) → NH3(aq) + H2O(l)


mula” 0,05 mmol 5 mmol 5 mmol
reaksi -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol
sisa - 4,95 mmol 5,05 mmol

[-OH] = Kb x ������ ��������


������ �������� ������������������= 1 x 10-5x 5,05 ��������
-5
4,95 ��������= 1,02 x 10

pOH = - log [-OH] = - log 1,02 x 10-5 = 5-log 1,02 = 4,992


pH = 14 – pOH = 14-4,992= 9,008

UJI PEMAHAMAN

1. Sebanyak 896 mL (STP) gas NH3 (Kb = 1 x 10-5) dialirkan ke dalam 100 mL
larutan H2SO4 0,1 M. jika seluruh gas NH3 larut sempurna, akan didapatkan pH
campuran yang terbentuk adalah . . .
2. Massa KCN yang harus ditambahkan ke dalam 20 mL larutan HCN 2 M (Ka = 1
x 10-5) agar didapatkan larutan penyangga dengan pH= 5-log 7 adalah . . . (Ar
K= 39, C=12, N=14)
3. Volume larutan CH3COOH 2 M (Ka= 1 x10-5) yang harus ditambahkan ke dalam
50 mL larutan KOH 0,5 M agar didapatkan campuran dengan pH= 5 adalah . . .

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 14


4. Jika 40 mL larutan KOH 0,2 M direaksikan dengan 80 mL larutan HCN 0,2 M
(Ka = 1 x 10-5) akan dihasilkan larutan penyangga dengan pH sebesar . . .

5. Apabila 250 mL larutan NH 4OH 0,1 M (Kb = 10-5)dicampurkan dengan 250 mL


HCl 0,05 M, hitung pH yang terjadi dari campuran tersebut!

6. Apabila sebanyak x mL larutan NH4OH 0,1 M (Kb=10-5) dicampur dengan y


mL larutan HNO3 0,1 M maka akan menghasilkan larutan penyangga dengan
pH = 9, maka hitung nilai y : x

7. Hitunglah pH larutan yang dibuat dengan mencampurkan 50 ml larutan


CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml larutan CH3COONa 0,2 M jika Ka= 10-5

8. Apabila 20 mL larutan CH 3COOH 0,2 M direaksikan dengan 20 mL larutan


NaOH 0,1 M, tentukan:

a. pH campuran
b. pH campuran jika ditambah 10 mL HCl 0,01 M
c. pH campuran jika ditambah 5 mL NaOH 0,02 M

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 15
F. Peran Larutan Penyangga

Larutan penyangga digunakan secara luas dalam kimia analitik, biokimia, dan
bakteriologi juga dalam fotografi, industri kulit, zat warna. Setiap bidang tersebut diperlukan
rentang pH tertentu untuk memperoleh hasil yang optimum.

Begitu pula dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia
merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaksi-reaksi yang melibatkan enzim sebagai katalis.
Enzim sebagai katalis hanya dapat bekerja pada pH tertentu (pH optimum). Agar enzim dapat
bekerja secara optimum, diperlukan reaksi dengan pH relatif tetap. Untuk itu, diperlukan
larutan penyangga. Berikut adalah beberapa contoh larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari

1. Sistem Penyangga Darah


Cairan darah dalam tubuh manusia memiliki sifat penyangga karena mampu
mengendalikan pH dalam darah. Salah satu fungsi darah adalah membawa oksigen untuk
disebarkan ke seluruh sel. Fungsi ini bergantung pada pH darah.
Cairan darah mengandung asam lemah H2CO3 dan basa konjugasinya HCO3-(dari
garam NaHCO3 dan KHCO3). Kedua spesi ini bertanggungjawab dalam mempertahankan pH
cairan darah agar sel darah merah bekerja secara optimal.

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 16
Prinsip Larutan
Penyangga dalam Obat Tetes Mata

Mata merupakan organ yang sensitif. Salah satu


cara untuk mengatasi saat mata perih terkena debu
atau lainnya yaitu dengan meneteskan obat mata.
Obat tetes mata harus memiliki pH sekitar pH
cairan tubuh yaitu sekitar 7,4 agar dapat diterima
oleh tubuh. Dalam obat tetes mata terdapat sistem
penyangga basa

Sumber: www.google.com
2. Sistem Penyangga Fosfat
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-)
merupakan system penyangga yang bekerja untuk
menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses
metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat
asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO4-

HPO42-(aq) + H+(aq) ⇄H2PO4-(aq)

Jika pada proses metabolisme sel menghasilkan


senyawa yang bersifat basa, maka ion -OH akan

Info Kimia bereaksi dengan ion H2PO4- H2PO4-(aq) + -OH(aq) ⇄


HPO42-(aq) +H2O(l) Dengan demikian perbandingan
[H2PO4-/HPO42-] akan selalu tetap, dan ini akan
menyebabkan pH larutan tetap.

3. Sistem Penyangga Asam Amino/Protein


Asam amino mempunyai gugus yang bersifat asam
dan gugus yang bersifat basa. Oleh karena itu, asam
amino dapat berfungsi sebagai system penyangga
di dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H+ akan
diikat oleh gugus yang bersifat basa dan jika ada Sifat penyangga air laut dapat berasal dari NaHCO3

kelebihan ion -OH maka akan diikat oleh ujung dan gas CO2 dari udara yang terlarut. Di dalam air

yang bersifat asam. Dengan demikian larutan yang laut, gas CO2 terlarut dan bereaksi dengan air
mengandung asam amino akan mempunyai pH membentuk asam karbonat. Oleh karena asam

relatif tetap. karbonat asam lemah dan dalam air laut terkandung
garam natrium hidrogen karbonat, maka kedua
senyawa itu akan membentuk larutan penyangga.
4. Sistem Penyangga Air Laut

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 17
Eksplorasi

Teknik Pembuatan Minuman Penambah Performa Olahraga


Campuran garam sitrat dengan asam sitrat dalam produk minuman
biasanya digunakan sebagai pengatur keasaman yang juga dapat memperkaya
rasa dari minuman. Namun dalam kaitannya dengan kegiatan olahraga,
campuran garam sitrat dengan asam sittrat juga dapat berfungsi sebagai
ergogenic acids yang dapat membantu untuk meningkatkan performa olahraga.
Hal ini salah satunya disebabkan karena molekul ini dapat bersifat
sebagai buffer terhadap asam laktat yang terbentuk dalam proses metabolisme
energi secara anaerobic. Oleh sebab itu maka asam sitrat-natrium sitrat dapat
membantu meningkatkan performa olahraga terutama pada olahraga intensitas
tinggi yang bergantung terhadap system metabolisme secara anaerobic untuk
menghasilkan energi.
Selain membantu memberikan peningkatan terhadap performa olahraga
intensitas tinggi yang bergantung terhadap system metabolisme energi secara
anaerobic. Konsumsi sitrat-natrium sitrat juga dapat memberikan peningkatan
terhadap performa olahraga yang bersifat ketahanan seperti lari jarak jauh atau
juga road cycling
Sumber : http://psslab.com

1. Tuliskan rumus molekul dari asam sitrat!


2. Secara alami, terdapat dalam apakah asam sitrat?
3. Buffer apakah yang terdapat di dalam minuman
tersebut?
4. Apa pengaruh asam laktat yang terbentuk saat kita
olahraga bagi tubuh kita?

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 18


G. Percobaan Larutan Penyangga
Modul Larutan Penyangga -Dhea Febrina V- 19
Soal Latihan Larutan Penyangga
B. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL
NaCN 0,1 M
C. 100 mL NaCN 0,1 m + 100 mL
1. Campuran berikut ini yang dapat HCN 0,1 M
membentuk larutan penyangga adalah .
D. 100 mL NH 4OH 0,1 m + 100 mL
...
H2SO4 0,1 M
A. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL
E. 100 mL K 2SO4 0,1 M + 100 mL
HCl 0,1 M
H2SO4
2. Campuran kristal garam berikut ini E. 0,05 M
yang dapat berperan sebagai larutan 4. Ke dalam 100 mL larutan asam
penyangga adalah . . . . benzoate (C6H5COO) 0,1 M
A. NaH2PO4 dan Na2HPO4 diarutkan 72 gram C6H5COOM
B. NaCl dan NH4Cl padat hingga membentuk lautan
C. (NH4)2SO4 dan Na2SO4 buffer dengan pH = 6. Apabila
D. NaHSO4 dan Na2SO4 volume dianggap tetap dan Ka=
E. KNO3 dan NaNO3 5x10-5 maka Mr logam M adalah . .
3. Suatu larutan terdiri dari asam lemah ..
HA dengan garam natriumnya A. 44
(NaA) konsentrasi asam HA dalam B. 24
larutan itu adalah 0,2 M, C. 12
maka konsentrasi larutan NaA, agar D. 39
pH penyangga sama dengan 5 E. 23
-5
adalah (Ka= 10 ) . . . . 5. Larutan penyangga terdiri dari
A. 2,0 M campuran larutan asam asetat 0,01
B. 1,0 M M (Ka= 10-5) dengan Natrium
C. 0,2 M Asetat 0,1 M dengan pH =6. Maka
D. 0,1 M

Modul Larutan

Penyangga -Dhea Febrina V- 20


perbandingan volume asam dengan larutan sebesar . . . .
volume basa konjugasinya adalah . . A. 3
.. B. 4
A. 1 : 1 C. 6
B. 1 : 10 D. 7
C. 10 : 1 E. 8
D. 1 : 100 7. Dalam 50 mL larutan NH4OH 0,2 M
E. 100 :1 terdapat 5,35 gram garam NH4Cl
6. Asam asetat (Ka= 10-5) bila dibuat (Mr = 53,5) dengan Kb = 10-5, maka
larutan buffer dengan melarutkan ....
0,2 mol asam asetat dan 0,02 mol (1) Ph larutan = 8
Natrium aseteat dalam 1 L maka pH (2) pH larutan yang terjadi tidak
berubah walaupun ditambah M, maka pH campuran yang terjadi
dengan sedikit asam kuat adalah . . . .
(3) pH larutan yang terjadi tidak A. 6 + log 5
berubah walaupun ditambah B. 6 – log 5
dengan sedikit basa kuat C. 5 + log 5

(4) bila diencerkan pH larutan D. 8 – log 5

selalu tetap E. 8 + log 5

8. Agar terjadi larutan buffer dengan 10.Diantara pernyataan berikut yang


pH = 9, maka 100 mL larutan HCl merupakan fungsi larutan
0,1 M harus dicampur dengan penyangga dalam minuman
larutan NH4OH 0,2 M (Kb=10-5) berkarbonasi, yaitu .....
sebanyak . . . . a. Menjaga kesetimbang cairan
A. 100 mL pada minuman
B. 150 mL b. Menghambat tumbuhnya jamur
C. 200 mL pada minuman
D. 250 mL c. Sebagai anti oksidan
E. 300 mL d. Menjaga masuknya bakteri ke
9. Sebanyak 20 mL larutan NH3 0,3 M dalam minuman
dengan Kb= 10-5dicampurkan
dengan 40 mL larutan HClO3 0,1

Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 1
e. Menjaga pH minuman agar tahan
lebih lama dalam penyimpanan
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 2

Anda mungkin juga menyukai