Pembelajaran
Kelas XI Semester II
Larutan
Penyangga
Kelas
XI
Semester II
Dhea Febrina Vianty
PENDAHULUAN
Modul ini merupakan sarana belajar mandiri yang disajikan secara sistematis sehingga
peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Modul ini dikembangkan
untuk kelas XI SMA Negeri 1 Wonosobo. Materi tersusun atas berbagai konsep yang saling
terkait dan berhubunggan. Selain itu, modul ini dilengkapi dengan latihan soal dan info kimia
yang menambah pengetahuan peserta didik.
CAKUPAN KOMPETENSI
E-bahan ajar ini disusun untuk peserta didik kelas XI program ilmu pengetahuan alam
khususnya mata pelajaran kimia. Materi yang disajikan memuat semua yang terkandung
dalam KI dan KD, diharapkan setelah menggunakan E-bahan ajar ini, Ananda dapat
menguasai materi dengan baik. Adapun indikator yang harus Ananda capai dalam
mempelajari konsep larutan penyangga adalah sebagai berikut:
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 1
LARUTAN PENYANGGA
PETA KONSEP
makhluk hidup
Industri, obat-obatan
peran
Penyangga
Basa
Penyangga
Asam
pH Penyangga Asam
pH Penyangga Basa
pH relatif pH relatif
tetap tetap
Kata Kunci:
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 2
APERSEPSI
Nah, apa kaitannya antara senyawa penyangga dengan asam dari pempek atau jeruk yang
kita makan?
Apa itu larutan penyangga dan mengapa bisa menstabilkan pH dari asam dan basa?
Bagaimana cara senyawa penyangga ini bisa menstabilkan pH dan membuat kita tetap
sehat?
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 3
MATERI
Ditinjau dari komponen zat penyusunnya, terdapat dua sistem larutan penyangga,
yaitu penyangga asam dan penyangga basa.
Larutan penyangga asam terdiri atas asam lemah [HA] dan basa konjugasinya [A-].
Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7).
Na+(aq) + -OH(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq) + H2O(l) Reaksi ion bersih : CH3COOH(aq) + -OH(aq)
Campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO dapat membentuk
larutan penyangga asam. Dalam membentuk larutan penyangga, ion CH3COO dapat berasal
dari garam sesuai basa kuatnya, seperti CH3COONa, CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba.
Modul Larutan
HF F- NaF, BaF2
Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah [B] dan asam konjugasinya
[BH+]. Larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH>7).
Reaksi ion : NH3(aq) + H+(aq) + Cl-(aq)→ NH4+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l) Reaksi ion
Modul Larutan
1. Penambahan Asam
Pada larutan penyangga, ketika dilakukan penambahan asam, H+ dari asam akan
bereaksi dengan basa konjugasi. Dengan demikian, peningkatan konsentrasi bisa dicegah dan
pH larutan penyangga tidak akan terlalu banyak berubah.
2. Penambahan Basa
Pada larutan penyangga, ketika dilakukan penambahan basa, -OH dari asam tersebut
akan bereaksi dengan asam konjugasi. Dengan demikian peningkatan konsentrasi -OH bisa
dicegah dan pH larutan penyangga tidak akan terlalu banyak berubah.
-
OH + asam konjugasi → basa konjugasi
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 6
UJI PEMAHAMAN
1. Tuliskan asam basa konjugasi menurut teori Asam Basa
Bronsted Lowry untuk reaksi antara campuran H2O dan NH3,
HCN dan H2O, HNO3 dan NH3
a. NH3 + NH4Cl
b. Ca(OH)2 dan CaCl2
c. H2CO3 + NaHCO3
d. H2SO4 dan (NH4)2SO4
e. Ba(OH)2 + HCl
Jelaskan manakah yang termasuk larutan penyangga dan bukan larutan penyangga!
Modul Larutan
Larutan penyangga yang terbentuk dari 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 50
mL larutan NaOH 0,1 M
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 9
E. pH Larutan Penyangga
pH dari larutan penyangga (buffer) bergantung pada harga tetapan ionisasi asam lemah
(Ka) atau tetapan ionisasi basa lemah (Kb), serta perbandingan konsentrasi asam dengan
konsentrasi basa konjugasi atau konsentrasi basa dengan asam konjugasi dalam larutan
tersebut.
[H+] = Ka x [��������]
[�������� ������ ��������
������������������]= Ka x [��]
������������������= Ka x ����
Apabila garam yang dihasilkan bervalensi lebih dari satu, maka perlu diperhatikan koefisien
basa konjugasinya
Contoh: Apabila larutan HCN direaksikan dengan Ca(OH) 2 akan menghasilkan garam
Ca(CN)2 menurut reaksi:
Modul Larutan
Reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan garam yang anionnya berasal
dari asam lemah pembentuknya. Larutan penyangga dapat terbentuk apabila jumlah mol asam
lemah harus bersisa sehingga setelah reaksi terjadi akan diperoleh campuran asam lemah
(sisa) dan garamnya dan basa konjugasinya.
Contoh:
Sebanyak 100 mL larutan CH 3COOH 0,2 M (Ka= 1 x 10-5) dicampurkan dengan 100
mL larutan NaOH 0,1 M. Tentukan pH larutan setelah dicampurkan!
Modul Larutan
Perhatikan larutan penyangga yang terdiri dari NH4OH dan NH4Cl. Larutan NH4OH akan
mengion menurut reaksi kesetimbangan:
Konsentrasi [-OH] dalam larutan penyangga basa dapat ditentukan menggunakan rumus:
[-OH] = Kb x [��������]
[�������� ������������������]= Kb x [��]
[��] ��
������������������= Kb x ��
atau pOH = - log [-OH] pH = 14 - pOH
[-OH] = Kb x ������ ��������
������ ��������
Apabila garam yang dihasilkan bervalensi lebih dari satu, maka perlu diperhatikan
koefisien asam konjugasinya
Contoh: Apabila larutan NH 4OH berlebih direaksikan dengan larutan H2SO4 akan dihasilkan
garam (NH4)2SO4 dengan reaksi asam konjugasi sebagai berikut:
Modul Larutan
Apabila terdapat larutan penyangga yang dibentuk dari campuran 50 mL NH 3 0,1 M (Kb
= 1 x 10-5) dan 50 mL NH 4Cl 0,1 M, hitunglah pH campuran tersebut!
Modul Larutan
UJI PEMAHAMAN
1. Sebanyak 896 mL (STP) gas NH3 (Kb = 1 x 10-5) dialirkan ke dalam 100 mL
larutan H2SO4 0,1 M. jika seluruh gas NH3 larut sempurna, akan didapatkan pH
campuran yang terbentuk adalah . . .
2. Massa KCN yang harus ditambahkan ke dalam 20 mL larutan HCN 2 M (Ka = 1
x 10-5) agar didapatkan larutan penyangga dengan pH= 5-log 7 adalah . . . (Ar
K= 39, C=12, N=14)
3. Volume larutan CH3COOH 2 M (Ka= 1 x10-5) yang harus ditambahkan ke dalam
50 mL larutan KOH 0,5 M agar didapatkan campuran dengan pH= 5 adalah . . .
Modul Larutan
a. pH campuran
b. pH campuran jika ditambah 10 mL HCl 0,01 M
c. pH campuran jika ditambah 5 mL NaOH 0,02 M
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 15
F. Peran Larutan Penyangga
Larutan penyangga digunakan secara luas dalam kimia analitik, biokimia, dan
bakteriologi juga dalam fotografi, industri kulit, zat warna. Setiap bidang tersebut diperlukan
rentang pH tertentu untuk memperoleh hasil yang optimum.
Begitu pula dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia
merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaksi-reaksi yang melibatkan enzim sebagai katalis.
Enzim sebagai katalis hanya dapat bekerja pada pH tertentu (pH optimum). Agar enzim dapat
bekerja secara optimum, diperlukan reaksi dengan pH relatif tetap. Untuk itu, diperlukan
larutan penyangga. Berikut adalah beberapa contoh larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 16
Prinsip Larutan
Penyangga dalam Obat Tetes Mata
Sumber: www.google.com
2. Sistem Penyangga Fosfat
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-)
merupakan system penyangga yang bekerja untuk
menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses
metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat
asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO4-
kelebihan ion -OH maka akan diikat oleh ujung dan gas CO2 dari udara yang terlarut. Di dalam air
yang bersifat asam. Dengan demikian larutan yang laut, gas CO2 terlarut dan bereaksi dengan air
mengandung asam amino akan mempunyai pH membentuk asam karbonat. Oleh karena asam
relatif tetap. karbonat asam lemah dan dalam air laut terkandung
garam natrium hidrogen karbonat, maka kedua
senyawa itu akan membentuk larutan penyangga.
4. Sistem Penyangga Air Laut
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 17
Eksplorasi
Modul Larutan
Modul Larutan
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 1
e. Menjaga pH minuman agar tahan
lebih lama dalam penyimpanan
Modul Larutan
Penyangga -Dhea Febrina V- 2